Desvian Bandarsyah, 2014
Pengembangan pendekatan hermeneutika model gadamer
dalam pembelajaran sejarah
(studi fenomenologis pada mahasiswa
Program studi pendidikan sejarah uhamka dan unj)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
DEVELOPING HERMENEUTIC APPROACH OF GADAMER’S
MODEL ON TEACHING HISTORY
(A PHENOMENOLOGICAL STUDY ON TEACHING HISTORY AMONG UHAMKA AND UNJ DEPARTEMENT OF HISTORY STUDENTS)
Desvian Bandarsyah 0808284
.
The purpose of this research was to raise the student’s student’s understanding on hermeneutic concepts’ approach in teaching history, especially the Gadamer’s model. As this model contained sparated process, the student needed step by step guidance to achieve the continuance and the wholistic aims of history education. Using the Gadamer model of Games, this study observed and obtained information of how student reacted to this approach.
This Study choosed a phenomenologiy method to compile data. By observation, interviewing, and using literature, or triangulation, the researcher built up a phenomenon among the student at the institutions where he taught, at their history classes. In general, the student were use to the traditional model of teaching, and those were lecturing and a little dialogue between lecturer and students. Introducing the hemeneutic model of Gadamer’s, was a very different and innovatif effort to change their habit. Therefore, the lecturer should clarified clearly and slowly the concepts. By gathering the student into Gadamer’s Games, the lecturer put the students into a very active role, as they could not standby passively. Slowly but surely, the student shifted from limited subjectivity in traditional use to lern history, and through hermeneutic, more comprehensively and meaningfully.
The research shown, that by using “verstehen” as tool of concepts’ clarification,
Desvian Bandarsyah, 2014
Pengembangan pendekatan hermeneutika model gadamer
dalam pembelajaran sejarah
(studi fenomenologis pada mahasiswa
Program studi pendidikan sejarah uhamka dan unj)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keywords: hermeneutics, phenomenon, verstehen, history education.
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PENDEKATAN HERMENEUTIKA MODEL GADAMER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(STUDI FENOMENOLOGIS TERHADAP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH DI UHAMKA DAN UNJ)
Desvian Bandarsyah 0808284
.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meraih pemahaman mahasiswa terhadap pendekatan konsep hermeneutika dalam pendidikan Sejarah, terkhusus pada model Gadamer. Karena model ini mempunyai proses yang terpisah-pisah, maka para mahasiswa membutuhkan panduan secara rinci untuk memperoleh tujuan pendidikan sejarah secara berkelanjutan dan holistik/ menyeluruh. Model Gadamer tentang Games ("permainan") digunakan salam penelitian ini untuk mengamati dan memperoleh informasi tentang reaksi para mahasiswa terhadap pendekatan ini.
Metode Fenomenologi digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini. Dengan melakukan pengamatan, wawancara, pemanfaatan literatur, atau trianggulasi data, maka peneliti membangun suatu fenomena di kalangan mahasiswa di institusi tempatnya mengajar, pada materi Pendidikan Sejarah. Umumnya para mahasiswa terbiasa dengan model pengajaran tradisional dengan sistem ceramah dan sedikit diskusi antara dosen dengan mahasiswa. Pengenalan Model Gadamer yang sangat berbeda
membutuhkan usaha-usaha inovatif untuk mengubah kebiasaan mereka. Dosen
Desvian Bandarsyah, 2014
Pengembangan pendekatan hermeneutika model gadamer
dalam pembelajaran sejarah
(studi fenomenologis pada mahasiswa
Program studi pendidikan sejarah uhamka dan unj)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membawa pada mahasiswa ke peranan yang lebih aktif, dan mereka tidak bisa hanya bertindak pasif semata. Perlahan-lahan namun secara meyakinkan, pada mahasiswa beralih dari subjektifitas terbatas yang biasa mereka peroleh dalam pengajaran sejarah model tradisional, menjadi subjektifitas yang luas melalui hermeneutika yang lebih menyeluruh dan bermakna.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dengan memakai “verstehen” sebagai alat
untuk mengklarifikasi konsep, para mahasiswa mulai menerima dan memahami sifat dan signifikansi/keberartian "permainan" bukan hanya sebagai alat saja, tetapi sebagai bagian utama dari fenomena. Para mahasiswa mulai mengenal makna dari kesadaran sejarah, makna dari identitas diri dan identitas nasional serta rasa memiliki secara kolektif.