• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SOS 0808466 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SOS 0808466 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Edi Sutardi, 2015

MOBILITAS SIRKULER PEKERJA PERANTARA LUAR PULAU JAWA DI PASAR INDUK KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Secara umum mobilitas penduduk dipengaruhi oleh kekuatan sentripetal

yang mengikat seseorang untuk tinggal di daerah asal dan kekuatan sentrifugal

yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal. Kedua kekuatan

tersebut menjadi gambaran umum yang dapat dilihat dari pola mobilitas penduduk

pada pekerja perantara di Pasar Induk Kota Bandung. Ragam daerah pekerja

perantara yang tiba ke Pasar Induk Kota Bandung menjadi suatu fenomena khas

yang menggambarkan pola adaptasi dan jaringan sosial yang dilakukannya di

daerah tujuan. Pola adaptasi dan jaringan sosial pekerja perantara menunjukan

karakteristik kelompok pekerja perantara yang memiliki perbedaan etnis dan latar

belakang budaya yang signifikan. Hal tersebut menjadi distingsi pola mobilitas

penduduk yang terjadi di Pasar Induk Kota Bandung dan daerah lainnya. Dalam

kerangka keragaman dan kekhasan pola mobilitas penduduk, adaptasi, dan

jaringan sosial pekerja perantara tersebut dapat dijadikan suatu teori yang sangat

mungkin untuk dijadikan materi dalam pembelajaran Sosiologi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan skripsi dengan judul “Mobilitas sirkuler pekerja

perantara Luar Pulau Jawa di Pasar Induk Kota Bandung” penulis akan

mengemukakan simpulan dan saran yang dapat diuraikan sebagai berikut.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap mobilitas pekerja

perantara di Pasar Induk Kota Bandung, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut.

1. Pola mobilitas sirkuler pekerja perantara di Pasar Induk Kota Bandung

adalah dengan cara menginap. Dengan rentang waktu yang digunakan

dalam sekali mobilitas antara satu minggu hingga satu bulan dan tidak

pernah melebihi waktu enam bulan. Batas administrasi provinsi menjadi

(2)

167

Edi Sutardi, 2015

MOBILITAS SIRKULER PEKERJA PERANTARA LUAR PULAU JAWA DI PASAR INDUK KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pola mobilitas sirkuler pekerja perantara didasarkan pada dua jenis

kegiatan. Mobilitas sirkuler satu kali perjalanan dan mobilitas sirkuler trip.

Mobilitas satu kali perjalanan merupakan kegiatan pekerja perantara

menuju Pasar Induk Kota Bandung. Sedangkan mobilitas sirkuler trip

merupakan perjalanan pulang-pergi pekerja perantara dari daerah asal

menuju Pasar Induk Kota Bandung dan kemudian kembali lagi ke daerah

asal.

3. Pola adaptasi para pekerja perantara berlangsung melalui mekanisme

internalisasi dan sosialisasi. Internalisasi terjadi dalam lingkungan internal

para pekerja perantara berasal, sedangkan sosialisasi berlangsung dengan

lingkungan eksternal pasar. Proses internalisasi dan sosialisasi ini

dilakukan sebagai cara untuk memenuhi struktur kebutuhan ekonominya.

4. Pola jaringan sosial pekerja perantara di Pasar Induk Kota Bandung

berlangsung dalam dua tingkat proses sosial. Pertama, jaringan sosial

mikro yang berlangsung secara individu antara pekerja perantara dengan

aktor sosial ekspedisi angkutan dan calo angkutan. Kedua, jaringan sosial

meso berlangsung dalam konteks kelompok dengan identifikasi latar

belakang etnis dan budaya yang sama. Mekanisme pembentukan jaringan

sosial sangat dipengaruhi oleh derajat kepercayaan yang berlangsung

antara aktor yang terlibat dalam suatu hubungan sosial

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai skripsi dengan judul “Mobilitas Sirkuler Pekerja Perantara Luar Pulau Jawa di Pasar Induk Kota Bandung”, maka penulis akan menguraikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Banyaknya pekerja perantara yang melakukan mobilitas sirkuler ke Pasar

Induk Kota Bandung dengan cara menginap membutuhkan ruang untuk

beristirahat yang layak. Karena itu, pengelola pasar harus menyediakan

fasilitas penginapan yang terjangkau dan dapat diakses dengan mudah oleh

(3)

168

Edi Sutardi, 2015

MOBILITAS SIRKULER PEKERJA PERANTARA LUAR PULAU JAWA DI PASAR INDUK KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Banyaknya truk yang tiba ke Pasar Induk Kota Bandung menyebabkan

lahan parkir di pasar tidak dapat memuat truk. Maka dari itu, pengelola

pasar harus mencari dan membuat lahan parkir baru agar sirkulasi truk

yang tiba dan keluar dari pasar lebih tertib.

3. Tidak adanya lahan rekreasi di Pasar Induk Kota Bandung menyebabkan

pekerja perantara menyalurkan kejenuhannya pada hal-hal yang negatif.

Karena itu, pengelola pasar harus mendorong terciptanya ruang rekreatif

yang dapat mendorong pekerja perantara agar berkegiatan lebih positif.

4. Sedikitnya ekspedisi angkutan yang beroperasi di Pasar Induk Kota

Bandung menyebabkan potensi ekonomi yang dapat dikelola oleh

pengelola pasar menjadi berkurang. Karena itu, pengelola harus

berinisiatif membentuk ekspedisi angkutan baru yang dapat dikelola oleh

pekerja lokal agar dapat mengorganisasikan penyediaan jasanya lebih

baik.

5. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini jadi referensi yang

dapat dikembangkan kembali dan diperluas variabel-variabel

penelitiannya. Karena penelitian ini masih memiliki kekurangan dalam

beberapa hal, maka peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan

kajian dengan tema ini untuk memperkaya dengan tilikan yang lebih

(4)

169

Edi Sutardi, 2015

MOBILITAS SIRKULER PEKERJA PERANTARA LUAR PULAU JAWA DI PASAR INDUK KOTA BANDUNG

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dengan judul, “Penerapan Metode Peta Pikiran untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Sekolah Dasar”.. dapat disimpulkan

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ DARI DEKLARASI DJUANDA KE WAWASAN NUSANTARA : PERANAN MOCHTAR KUSUMAATMADJA DALAM MENCAPAI KEDAULATAN

Komisi Bidang Media dan Penerbitan Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta/ Sholeh UG menyampaikan bahwa adanya payung hukum yang menaungi klaim tersebut akan memperkuat posisi

mendapatkan data, dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 3) metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang.. dilakukan dalam proses penelitian. Dari kedua pendapat

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendekatan dan media yang diteliti telah membantu mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan menulis teks jurnalistik jenis

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk