• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JKR 0900195 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JKR 0900195 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Fahrur Rizal, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.LatarBelakangMasalah

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan

secara keseluruhan.Dewasa ini pendidikan jasmani dapat di terima secara luas

sebagai model “pendidikan melalui jasmani”, yang berkembang sebagai akibat

dari merebaknya telaahan pendidikan gerak pada akhir abad-20 ini dan

menekankan pada kebugaran jasmani, penguasaan keterampilan, pengetahuan,

dan perkembangan sosial. Menurut Abduljabar (2010, hlm. 19) yang menjelaskan

bahwa “Karya terbesar dalam pendidikan jasmani adalah bukan hanya pada fitrah

jasmani, tetapi pendidikan jasmani dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan

pendidikan secara umum.”Sehingga pendidikan jasmani tidak saja

mengembangkan domain psikomotor, tetapi juga mendorong berkembangnya

kemampuan kognitif dan afektif siswa. Banyak negara di dunia menempatkan

pendidikan jasmani (Penjas) sebagai bagian inegral dari sistem pendidikan yang

diterapkan di negaranya. Misalnya, di Jepang, China, Malaysia, Inggris, Jerman,

Rusia, Kenya, Amerika, dan beberapa negara lainnya telah melaksanakan

pendidikan jasmani meskipun dengan cara dan prosedur yang berbeda. Begitu

juga Indonesia, pendidikan jasmani sudah tidak dapat dipisahkan dari sistem

pendidikan nasional. Karena pelajaran penjas masuk pelajaran yang wajib yang

tercantum dalam kurikulum. Dari mulai taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah

lanjutan tingkat atas (SLTA), bahkan ada beberapa pergururan tinggi (PT) yang

mewajibkan seluruh mahasiswanya mengikuti perkuliahan Penjas dan Olahraga

dengan jumlah Satuan Kredit Semester (SKS). Eksistensi penjas dalam lingkup

sistem pendidikan nasional tidak terlepas dari suatu keyakinan terhadap nilai-nilai

penjas yang terkandung di dalamnya, yang jika diselenggarakan dalam situasi dan

(2)

Fahrur Rizal, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasioanal. Oleh karena itu pendidikan

jasmani dianggap begitu penting, sehingga pemerintah menetapkan tentang sistem

pendidikan nasional (sisdiknas) dalam pasal 42 Undang-undang No.20 tahun

(2003). Khusus tentang kurikulum pendidikan dasar yang wajib memuat mata

pelajaran sebagai berikut:

1).Pendidikan Agama, 2)PendidikanKewarganegaraan, 3).Bahasa, 4).Matematika, 5).IlmuPengetahuanAlam, 6).IlmupengetahuanSosial, 7).SenidanBudaya, 8).PendidikanJasmanidanOlahraga, 9).KeterampilandanKejuruan, 10).MuatanLokal.

Dari pernyataan diatas bahwa pendidikan jasmani merupakan mata

pelajaran yang wajib diadakan disetiap tingkatan satuan pendidikan, dan wajib

diikuti oleh setiap peserta didik.

Ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi aspek-aspek diantaranya:

Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik,

kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis

lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya

Permainan bola basket merupakan olahraga permainan yang banyak di

minati oleh semua kalangan terutama di kalangananak-anakdanremaja, di

lingkungansekolah. Di dalamstrukturkurikulumSMP/SMA dan sederajatnya,

permainan bolabasket diajarkandalammatapelajaranpendidikanjasmani,

baikdalamkegiatanintrakurikuler,kokurikuler,

(3)

Fahrur Rizal, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

danpelatih yang membimbing, selainketerampilanbermain bolabasket

itusendiridapatditingkatkan,

dapatditingkatkanjugaperkembanganfisikdanpsikisataukepribadiananak.

Peningkatantersebut di antaranyaberupapertumbuhanfisikoptimal, sehatfisik,

mental, dan spiritual,kemampuanberpikir, keterampilansosial,kesegaranjasmani,

cerdas, kreatif, inovatif, jujur, disiplin, tanggungjawab, bekerjasama,

danmengembangkansikappositifdanfairplay.

Apalagijikakegiatanpembelajaranpendidikanjasmanitersebutdiintervensioleh guru

Penjas yang

memilikikompetensisebagaitenagapendidik.Makanilai-nilaipendidikan yang terkandungdalampermainan bolabasket

tersebutakanlebihdikembangkanlagisecaralebihluas.

Mengajar tidak di tentukan oleh selera guru, akan tetapi sangat di tentukan

oleh siswa itu sendiri. Hendak belajar apa siswa dari topik yang harus di pelajari,

bagaimana cara mempelajarinya, bukan hanya guru yang menentukan akan tetapi

siswa juga ikut berperan. Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar sesuai

dengan gaya nya sendiri. Dengan demikian, peran guru berubah dari peran sebagai

sumber belajar menjadi peran sebagai fasilitator. Artinya guru lebih banyak

sebagai orang yang membantu siswa untuk belajar. Tujuan utama mengajar adalah

membelajarkan siswa. Oleh sebab itu, kriteria keberhasilan proses mengajar tidak

di ukur dari sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran, tetapi diukur

dari sejauh mana siswa telah melakukan proses belajar. Dengan demikian, guru

tidak lagi berperan sebagai orang yang membimbing dan memfasilitasi agar siswa

mau dan mampu belajar. Inilah makna proses pembelajaran berpusat kepada siswa

(student oriented). Siswa tidak dianggap sebagai objek belajar yang dapat diatur

dan di batasi oleh kemauan guru, melainkan siswa di tempatkan sebagai subjek

yang belajar sesuai dengan bakat, minat, dan mengoptimalkan kemampuannya.

Menurut Sanjaya Wina, (2010, hlm. 107) menjelaskan bahwa :

(4)

Fahrur Rizal, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang di utamakan adalah keampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri (self regulated).

Asumsi yang mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa pengetahuan

itu tidak datang dari luar, akan tetapi dibentuk oleh individu itu sendiri dalam

struktur kognitif yang dimilikinya. Atas dasar asumsi itulah pembelajaran berpikir

memandang bahwa mengajar itu bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru

pada siswa, melainkan suatu aktivitas yang memungkinkan siswa dapat

membangun sendiri pengetahuannya. Banyak model pembelajaran yang mungkin

dapat di terapkan untuk pembelajaran akan tetapi hal itu dapat di lihat dari hasil

belajar siswa yang kurang optimal. Dalam kaitan dengan proses pembelajaran

sebaiknya guru menggunakan satu teori atau model, Juliantine Tite (2011, hlm. 3)

“secara umum model diartikan sebagai acuan atau pedoman dalam melakukan

suatu kegiatan.” Model inkuri merupakan model yang sangat cocok untuk pembelajaran bola basket di samping siswa dapat melakukan aktivitas jasmani

juga siswa dituntut mampu mengembangkan aspek aspek yang lain seperti

menjelaskan gerakan-gerakan yang ada dalam permaianan bola basket seperti

teknik dasar lay up shoot.Trianto (dalam Juliantine dkk.2011, hlm. 79)

mengemukakan bahwa:

Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Mungkin hal yang paling penting dan model ini dimana siswa belajar pada

domain kognitif, guru memberikan pertanyaan kemudian siswa berusaha

memecahkannya dengan atau tanpa bantuan. Untuk mencapai sasaran kognitif

digunakan stimulus berupa psikomotor untuk menemukan jawaban. Dengan

(5)

Fahrur Rizal, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan saat ini diambil dari masalah yang ada di atas maka penulis ingin

mengetahui adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar

lay up shootdalam permaianan bola basket, dan diharapkan sasaran utama

kegiatan pembelajaran inkuiri dapat terlaksana dengan baik sehingga mampu

meningkatkan hasil belajarlay up shoot dalam permaianan bola basket.

B.RumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakangmasalahdiatasmakarumusan masalah

tersebut:Apakah gaya mengajar inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar lay up

shoot dalam permainan bola basket di SMPN 40 Bandung?

C.TujuanPenelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis merumuskan masalah

terhadap permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan penelitian yang

dilaksanakanyaituuntuk mengetahui apakah gaya mengajar inkuiri berpengaruh

signifikan terhadap hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola basket di

SMPN 40 Bandung.

D.ManfaatPenelitian

Kegiatan Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi lembaga-lembaga pendidikan terutama dalam pengoptimalan proses

pembelajaran penjas khususnya tentang upaya meningkatkan hasil belajar lay

up shoot dalam permainan bola basket.

(6)

Fahrur Rizal, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dapat digunakan sebagai sarana informasi dan solusi untuk mengatasi

masalah yang berkaitan dengan model pembelajaran dan pembelajaran

pendidikan jasmani.

E.BatasanPenelitian

Demi kelancaran dan terkendalinya pelaksanaan penelitian, maka

penulismembatasi penelitian ini agar lebih terarah dan tidak terjadi salah

penafsiran, maka penulis membatasi penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya membahas sejauh mana pengaruh model pembelajaran

inkuiri terhadap hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola basket.

2. Variabel independen dalam penelitian ini adalah, model

pembelajaraninkuiri.

3. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasilbelajarlay up shootdalam

permainan bola basket.

4. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah peserta didik SMPN 40

Bandung kelas IX.

5. Sampel yang diambil dalam penelitian adalah peserta didik kelas extra

kulikuler bola basket.

6. Metode penelitian nya menggunakan experimen kuantitatif.

(7)

Fahrur Rizal, 2014

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam analisis data dengan mengunakan metode analisis regresi linear berganda, variabel bebas yang terdiri dari financial

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Efektivitas perhatian orangtua dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas tinggi SD Muhammadiyah 15 Surakarta Tahun

Gambar proses penggergajian dan pemesinan kayu kemenyan bulu ( Styrax benzoine Var Hiliferum), toba( Styrax Paralleloneurum. PERK) dan durame ( Styrax benzoine

Selain media cetak dan elektronik, Internet menjadi pilihan utama untuk dijadikan sebagai sarana promosi dan publikasi suatu organisasi, karena ditunjang dengan jangkauannya yang

4.4.5 Tabulasi Silang Tingkat Kesejahteraan Responden dengan Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Kesehatan.... 4.4.6 Tabulasi Silang Tingkat Kesejahteraan Responden dengan

Rekan-rekan mahasiswa manajemen stambuk 2014 Program S-1 Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara khususnya Endang, Tata, Rina, Wenni, Yuni,

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu.. (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb