• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEA 0808945 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEA 0808945 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

As ep Kerisnandi, 2014

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Dari hasil dari uraian bab sebelumnya pada penelitian tentang Pengaruh

Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing Terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia dari tahun 2010-2012, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh positif terhadap Terhadap Pembiayaan. Berdasarkan hal ini bisa di simpulkan bahwa apabila dana

pihak ketiga meningkat maka pembiayaan pun akan ikut meningkat pula.

2. Non Performing Financing memiliki pengaruh negatif terhadap

pembiayaan. Sehingga apabila Non performing financing mengalami

peningkatan maka pembiayaan akan mengalami penurunan.

3. Secara simultan Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing

terhadap Pembiayaan memiliki pengaruh terhadap pembiayaan. Apabila

ada perubahan dari dana pihak ketiga dan non performing financing akan turut mempengaruhi pula terhadap pembiayaan baik itu turun maupun

(2)

100

5.2 Saran

1. Bank harus bisa mempertahankan kemampuan dalam menghimpun dana

pihak ketiga dalam rangka menghadapi persaingan dunia perbankan semakin ketat. Berdasarkan data yang didapat menunjukan bahwa dana pihak ketiga menunjukan peningkatan tiap tahunnya. Akan tetapi kinerja

bank syariah belum menunjukan peningkatan yang menggembirakan. Dapat dilihat dari market share dana pihak ketiga (DPK) yang masih

kurang dari 5 % dibandingkan dengan perbankan konvensional. Sebuah

angka yang bisa kita anggap kecil apalagi untuk menghadapi persaingan dengan bank konvensional. Tentunya kemampuan perbankan syariah

dalam menghimpun dana pihak ketiga akan mempengaruhi kemampuan dalam melakukan pembiayaan.

2. Rasio kredit macet perbankan syariah berada dalam angka yang wajar

telah ditetapkan yaitu maksimal 5% seperti yang ditetapkan oleh bank Indonesia sebagai bank sentral. Akan tetapi diharapkan perbankan syariah

berusaha untuk terus menurunkan angka non performing financing.

Tentunya dengan NPF yang semakin mendekati nol akan semakin baik. 3. Penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode pengamatan agar

Referensi

Dokumen terkait

“Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Financing (Npf) Dan Return On Asset (Roa) Terhadap Pembiayaan Pada Perbankan

Analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequancy Ratio(CAR), Non Performing Financing (NPF), dan Return on Assets (ROA), terhadap Pembiayaan pada Perbankan

Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap pembiayaan mudharabah pada Bank Umum

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing, Dan Return on Asset Terhadap Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Dengan Pembiayaan Sebagai

Menganalisis besarnya pengaruh Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK), dan tingkat Non Performing Financing (NPF) secara stimultan dan parsial terhadap penyaluran

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) Dan Tingkat Inflasi Terhadap Total Pembiayaan Yang Diberikan Oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Financing NPF Dan Tingkat Inflasi Terhadap Total Pembiayaan Yang Diberikan Oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS Di