keseluruhan kegiatan penelitian mengenai Pengaruh Hasil Belajar Mata Kuliah
Keahlian Profesi “Guru” dan Pengalaman “Program Pengalaman Latihan” Terhadap
Minat Menjadi Guru Profesional. Sesuai rumusan masalah penelitian yang ingin
ditemukan melalui penelitian, yaitu (1) Bagaimana pengaruh hasil belajar mata kuliah
keahlian profesi guru terhadap minat menjadi guru profesional mahasiswa PKK
FPTK UPI? (2) Bagaimana pengaruh pengalaman PLP terhadap minat menjadi guru
profesional mahasiswa PKK FPTK UPI? (3) Bagaimana pengaruh hasil belajar mata
kuliah keahlian profesi guru dan pengalaman PLP terhadap minat menjadi guru
profesional pada mahasiswa PKK FPTK UPI?
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh simpulan
sebagai berikut:
1. Hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru yang diperoleh mahasiswa
Departemen PKK FPTK UPI menunjukan pencapaian nilai yang tinggi.
Tingginya hasil belajar ini menunjukan bahwa tujuan pembelajaran dari mata
kuliah keahlian profesi secara keseluruhan (MKKP) telah tercapai dengan baik.
Setelah mempelajari MKKP mahasiswa memperoleh perkembangan yang baik
dalam ranah kompetensi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan
(psikomotor). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa hasil
belajar mata kuliah keahlian profesi berpengaruh secara signifikan terhadap
minat profesi guru pada mahasiswa Departemen PKK. Adanya pengetahuan
mengenai keahlian profesi guru setelah mempelajari MKKP memberikan
mahasiswa. Pengetahuan dan pemahaman mengenai keahlian profesi yang
komprehensif tersebut membentuk gambaran profesi guru secara jelas yang
menjadi salah satu pertimbangan bagi mahasiswa dalam memutuskan pilihan
karir profesisetelah lulus kuliah. Dengan demikian pengetahuan yang dimiliki
mahasiswa yang tercermin dari hasil belajarnya merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi guru profesional
2. Mahasiswa memiliki hasil praktik mengajar yang sangat baik. Persentase nilai
yang diperoleh pada Program Latihan Profesi tersebut merepresentasikan
pengalaman yang didapatkan mahasiswa berupa pengetahuan, sikap dan
keterampilan profesi setelah melaksanakan praktik mengajar di sekolah.
Tingginya nilai PLP yang didapatkan mahasiswa ini, menunjukkan bahwa tujuan
Program Latihan Profesi tersebut telah tercapai dengan baik. Pengalaman
praktik mengajar PLP di sekolah, memperluas wawasan mahasiswa mengenai
tugas-tugas keguruan, serta melatih dan mengembangkan kompetensi bidang
keahlian kependidikannya, sehingga pengalam menjadi guru tersebut dapat
menjadi bekal mahasiswa untuk menjadi guru. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis diketahui bahwa pengalaman Program Latihan Profesi (PLP)
berpengaruh secara signifikan terhadap minat profesi guru pada mahasiswa
Departemen PKK. PLP memberikan pengalaman kependidikan yang
komprehensif yang berpotensi menumbuhkan minat mahasiswa untuk
menjadikan profesi guru sebagai pilihan karir. Minat merupakan hasil dari
pengalaman atau proses belajar, berdasarkan hasil penelitian didapatkan hanya
sedikit kontribusi pengalaman PLP terhadap pertumbuhan minat menjadi guru
profesional pada mahasiswa Departemen PKK FPTK UPI, hal ini disebabkan
banyak faktor yang mempenaruhi minat dalam diri mahasiswa baik dari segi
internal maupun eksternal pada saat mahasiswa melaksanakan praktik mengajar.
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa hasil belajar mata kuliah
berpengaruh secara bersama-sama terhadap besarnya minat profesi guru pada
mahasiswa Departemen PKK. Ilmu pengetahuan keahlian profesi guru disertai
pengalaman mengajar langsung di sekolah kejuruan tentunya memberikan
gambaran yang jelas mengenai profesi guru, sehingga akan membentuk minat
terhadap profesi keguruan melalui proses yang alami. Minat muncul dan
berkembang dalam diri mahasiswa seiring dengan bertambahnya pengetahuan
yang disertai rasa senang dan suka rela dalam menjalankan setiap proses
pembelajaran. Ilmu pengetahuan yang di dapatkan secara berkesinambungan,
memberikan efek penanaman informasi yang kuat mengenai tugas-tugas
keguruan, dengan pengalaman praktis selama melaksanakan PLP di sekolah
tentunya semakin memantapkan minat responden untuk menjadikan profesi guru
sebagai pilihan karir setelah mereka menyandang gelar sebagai sarjana
kependidikan.
5.2. Implikasi
Beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan hasil penelitian adalah:
a. Pengetahuan yang dimiliki mahasiswa sebagai calon guru tercermin dalam hasil
belajar mata kuliah keahlian profesi guru. Tingginya pengetahuan mahasiswa
mengenai profesi guru, mempengaruhi besarnya minat mahasiswa dalam
menentukan profesi karir yang akan ditekuni setelah mahasiswa lulus dari
perkuliahan. Hasil belajar meliputi 3 ranah kompetensi yang akan mengalami
perubahan yakni rana kognitiv, afektif dan psikomotornya. Pemahaman yang
didapatkan setelah mempelajari matakuliah keahlian profesi guru memberikan
wawasan mengenai landasan kependidikan secara kognitiv bagi mahasiswa untuk
memahami tujuan pendidikan, baik tujuan nasional, institusional, kurikuler dan
tujuan pembelajaran, menguasai bidang psikologi pendidikan dan teori-teori
yang mendukung pembelajaran serta kemampuan memilih dan mengemas bidang
ilmu tersebut menjadi bahan ajar sesuai dengan konteks kurikulum dan peserta
didik. Hasil belajar mata kuliah keahlian profesi guru ini dapat membentuk
kepribadian dan atitude yang mencerminkan sikap pendidik yang dewasa dan
bersahaja.
b. Pengalaman yang didapatkan dari Program Latihan Profesi sangat diperlukan
dalam upaya mempersiapkan mahasiswa menjadi calon guru yang mampu
melaksanakan tugas-tugas keguruan dengan baik. Pengalaman kependidikan ini
dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa terutama dalam
bidang keahlian keguruan yang sesuai dengan kompetensinya, sehingga hasilnya
akan meningkatkan hasrat dan keinginan nya untuk menjadikan profesi guru
sebagai pilihan karir dimasa yang akan datang.
c. Minat mahasiswa terhadap profesi guru akan tumbuh dan terus menguat seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan pemahaman kependidikan yang
dimilikinya. Dengan demikian minat profesi guru ini harus muncul dari
kesadaran, dan panggilan jiwa mahasiswa sebagai calon guru, setelah memahami
berbagai ilmu pendidikan, disertai pengalaman melakukan interaksi edukatif
dengan anak didik dalam proses pembelajaran.
5.3. Rekomendasi
a. Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI
Bagi departemen PKKP FPTK UPI khususnya masing-masing program
studi yang terkait di dalamnya yakni program studi pendidikan tata busana,
pendidikan tata boga dan PKK agar dapat mengarahkan minat mahasiswa untuk
menjadi guru masa depan yang dapat mendidik generasi bangsa yang berkualitas,
hingga melalui Departemen PKK FPTK UPI ini lahir SDM bidang kependidikan
b. Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan SPS UPI
Melalui penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dan
penambahan wawasan terhadap Prodi PTK SPS UPI terkait hasil belajar mata
kuliah keahlian profesi guru dan pengalaman Program Latihan Profesi dan minat
profesi guru. Sebagai lembaga pendidikan yang fokus dibidang pendidikan
kejuruan, diharapkan bisa menjadi pijakan dan membuka kesempatan kepada
mahasiswa atau peneliti lainnya untuk melanjutkan dan mengembangkan
penelitian tentang minat profesi guru dengan faktor yang mempengaruhi lainnya.
c. Peneliti
Penelitian tentang minat menjadi guru profesional yang dilakukan oleh peneliti
tidak luput dari kelemahan-kelamahan yang ada, hal tersbut dikarenakan
keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti antara lain keterbatasan waktu yang
singkat, ruang lingkup pembahasan yang luas dan keterbatasan kemampuan
peneliti untuk membuat atau menyusun item pernyataan di dalam instrument
yang digunakan untuk mengambil data di lapangan masih belum spesifik,
sehingga data hasil penelitian yang diperoleh kurang maksimal. Untuk penelitian
selanjutnya yang berkenaan dengan pengaruh hasil belajar mata kuliah keahlian
profesi dan pengalaman Program Latihan Profesi terhadap minat profesi guru
diharapkan dapat dilanjutkan dan dikembangkan dengan indikator variabel
penelitian lainnya, dengan menggunakan sampel penelitian dibeberapa program
studi atau sekolah, sehingga data penelitian yang didapat lebih akurat dan luas
kajiannya.
Kelemahan-kelemahan tersebut hendaknya dapat dijadikan sebagai
masukan bagi peneliti selanjutnya didalam melakukan penelitian, bagi peneliti
selanjutnya yang akan mengkaji pembahasan tentang minat menjadi guru
selanjutnya dalam membuat dan menyusun instrumen harus lebih spesifik dan
disesuaikan dengan konteks baik dalam konteks kehidupan sehari-hari ataupun
dalam konteks pada saat mengajar. Diharapkan dengan semakin banyak
penelitian yang mengkaji tentang minat menjadi guru profesional bagi
pembentukan kualitas diri mahasiswa maka akan menjadi masukan berharga bagi