• Tidak ada hasil yang ditemukan

membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun penjualan. Demikian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun penjualan. Demikian"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bisnis retail merupakan keseluruhan aktivitas yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga.

Keberhasilan dalam pasar retail yang kompetitif, pelaku retail harus dapat menawarkan produk, dengan harga, waktu dan tempat yang tepat. Oleh karena itu, pemahaman pelaku retail terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.

Dalam operasionalnya pelaku retail menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa. Menurut Utami (2006 : 6) “retail juga merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada konsumen untuk penggunanaan atau konsumsi perseorangan maupun keluarga”.

Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha retail saat ini semakin ketat, sama halnya retail di Indonesia dikarenakan semakin maraknya retail asing di Indonesia yang punya kekuatan dari segi keuangan maupun manajemen secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan dan berkembang dalam bisnis yang kompetitif perusahaan harus memiliki strategi dan manajemen bisnisnya. Secara keseluruhan pengelolaan bisnis retail penjualan dan pemberian layanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga.

Keberhasilan dalam pasar retail yang kompetitif, pelaku retail harus dapat menawarkan produk, dengan harga, waktu dan tempat yang tepat. Oleh karena itu, pemahaman pelaku retail terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.

Dalam operasionalnya pelaku retail menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa. Menurut Utami (2006 : 6) “retail juga merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada konsumen untuk penggunanaan atau konsumsi perseorangan maupun keluarga”.

(2)

membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun penjualan. Demikian banyak usaha yang diciptakan untuk memenangkan persaingan oleh setiap perusahaan agar dapat bersaing dan berkompetisi dalam berbisnis dan meraih profit. Ada beberapa perusahaan retail yang baru berkembang karena mengalami kerugian pada periode yang berturut-turut sehingga beralih kesektor usaha lain karena tidak dapat bersaing.

Oleh karena itu dalam usaha mencapai tujuan tersebut, pihak manajemen perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan seluruh aktivitas perusahaan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki agar mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Perolehan laba sangat ditentukan oleh pendapatan yang diperoleh dan biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Setiap perusahaan tidak luput biaya untuk dapat memenuhi segala macam kegiatan- kegiatan perusahaan atau yang sering disebut juga dengan biaya operasional, sebelum akhirnya mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Mulyadi (2006 : 8)

“biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

Pada dasarnya tujuan akhir dan setiap perusahaan tentu menginginkan hasil akhir yang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu memperoleh pendapatan yang akhirnya diharapkan perusahaan akan memperoleh laba. Jika jumlah penghasilan yang diterima lebih besar dari pada jumlah pengeluaran (biaya) yang dikeluarkan oleh karena itu, pendapatan harus dinyatakan dengan profitabilitas.

Oleh karena itu dalam usaha mencapai tujuan tersebut, pihak manajemen perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan seluruh aktivitas perusahaan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki agar mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Perolehan laba sangat ditentukan oleh pendapatan yang diperoleh dan biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Setiap perusahaan tidak luput biaya untuk dapat memenuhi segala macam kegiatan- kegiatan perusahaan atau yang sering disebut juga dengan biaya operasional, sebelum akhirnya mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Mulyadi (2006 : 8)

“biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

(3)

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba, sehingga dapat diketahui bagaimana perusahaan bisa mengelola biaya yang dikeluarkan upaya dapat mengahasilkan laba. Return On Asset (ROA) merupakan salah satu indikator profitabilitas yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba. Maka penulis menggunakan Return On asset (ROA) sebagai indikator untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan untuk memperoleh laba operasional berdasarkan biaya operasional yang telah dikeluarkan. Menurut Henry Simamora (2006 : 529) mendefinisakan Return on Asset yaitu “rasio imbalan aktiva merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas perusahaan”.

Pencapaian laba yang berubah-ubah cenderung menurun apabila dibiarkan terus menerus akan membahayakan eksistensi perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam melakukan aktivitas atau kegiatan operasionalnya tentunya selalu memerlukan laba. Laba merupakan salah satu komponen terpenting dalam menjalankan roda perusahaan. Oleh karena itu pihak manajemen perusahaan harus melakukan upaya – upaya atau tindakan perbaikan untuk mendapatkan laba yang optimal.

Dalam pengeluaran biaya operasional diharapkan perusahaan dapat menggunakan secara efisien, sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang optimal. Namun, permasalahan yang sering terjadi pada perusahaan retail adalah mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi aktivitas operasional perusahaan yang tidak disertai dengan kenaikan laba. Jika dalam perusahaan terjadi penurunan laba namun mengalami kenaikan biaya operasional, maka perusahaan mengalami kendala dalam mencapai laba yang maksimal.

operasional yang telah dikeluarkan. Menurut Henry Simamora (2006 : 529) mendefinisakan Return on Asset yaitu “rasio imbalan aktiva merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas perusahaan”.

Pencapaian laba yang berubah-ubah cenderung menurun apabila dibiarkan terus menerus akan membahayakan eksistensi perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam melakukan aktivitas atau kegiatan operasionalnya tentunya selalu memerlukan laba. Laba merupakan salah satu komponen terpenting dalam menjalankan roda perusahaan. Oleh karena itu pihak manajemen perusahaan harus melakukan upaya – upaya atau tindakan perbaikan untuk mendapatkan laba yang optimal.

Dalam pengeluaran biaya operasional diharapkan perusahaan dapat

(4)

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin meneliti kembali dengan variabel dan tahun yang berbeda mengenai permasalahan yang ada kaitannya dengan hal- hal tersebut dengan judul “ Analisis Biaya Operasional dan Laba Bersih Terhadap Kinerja Keuangan Berdasarkan Return On Asset (ROA) Pada Perusahaan Retail di Bursa Efek Indonesia”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Untuk dapat mengarahkan dan memudahkan dalam penelitian yang terfokus dan sistematis, penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu:

1. Apakah biaya operasional berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan ?

2. Apakah laba bersih berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan ?

C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan Penulis melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh biaya operasional terhadap kinerja keuangan perusahaan.

2. Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh laba bersih terhadap kinerja keuangan perusahaan.

2. Kontribusi Penelitian

Dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka manfaat yang hendak dicapai adalah:

Untuk dapat mengarahkan dan memudahkan dalam penelitian yang terfokus dan sistematis, penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu:

Apakah biaya operasional berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan ?

Apakah laba bersih berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan ?

Tujuan dan Kontribusi Penelitian Tujuan Penelitian

Tujuan Penulis melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh biaya operasional terhadap

(5)

1. Bagi perusahaan, memberikan masukan dan bahan pertimbangan mengenai biaya opersasional untuk meningkatkan efisiensi pada perusahaan.

2. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis menganalisis biaya operasional dan laba bersih terhadap kinerja keuangan pada perusahaan.

3. Bagi pembaca, sebagai bahan referensi bagi penelitian lain yang lebih lanjut pada topik yang sama. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memperluas wawasan tentang kinerja keuangan perusahaan retail.

lanjut pada topik yang sama. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memperluas wawasan tentang kinerja keuangan perusahaan retail.

Referensi

Dokumen terkait

Proses produksi semen di PT Semen Baturaja Site Palembang sering kali menimbulkan suatu masalah pada mesin yaitu terhambatnya proses produksi yang diakibatkan

Adapun faktor-faktor penghambat dalam prgoram adalah masih dijumpai bidang tanah yang tidak diketahui pemiliknnya, masih banyak pemilik tanah yang tidak hadir pada

untuk mengatur hanya user tertentu saja yang dapat mengakses data sesuai dengan yang dibutuhkan.  Level Sistem

Therefore, a suggestion has been proposed for the implementation of QFD in mass housing sector and a case study has been dri- ven by which the basic customer expectations and

Volume pekerjaan meliputi Cold Milling , penyemprotan tack coat , penghamparan campuran, dan pemadatan juga merupakan variabel dalam menentukan produktivitas. Volume akan

Putusan akhir adalah suatu pernyataan hakim, sebagai pejabat negara yang diberi wewenang untuk diucapkan dalam persidangan dan bertujuan untuk mengakhiri atau

Hasil penelitian, Optimasi variable pada proses pembuatan kecap dari biji buah lamtoro gung dengan cara hidrolisa menggunakan HCl diperoleh kecap berkadar protein 2,982

Penelitian Bahan Bakar Alternatif Padat (BBAP) / briket Serbuk Gergaji Kayu dengan perekat lignin sabut siwalan, diarahkan untuk mengetahui pengaruh perbandingan lignin sabut