BERBASIS WEB PADA APOTEK DR. ISMANGIL KABUPATEN BLITAR
Agus sukoco, ST, MM.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Narotama Surabaya
ABSTRAK
Apotek Dr Ismangil adalah merupakan unit usaha milik pemerintah kabupaten Blitar dengan badan hukum PD Savitri Indah dengan jumlah seluruhnya terdapat tiga cabang berjauhan. Integrasi antara unit penjualan dan unit gudang dirasakan kurang baik sehingga mengakibatkan berbagai dampak kerugian yaitu adanya obat yang expired date (ED) tetapi masih didalam gudang dan tidak tersedianya obat pada saat ada pembelian.
Teknologi Informasi dirancang untuk memberikan informasi secara cepat dan akurat tentang stok obat yang ada di dalam gudang secara real time sehingga kerugian akibat kesalahan stok dapat dihindari dan laba usaha dapat ditingkatkan. Program aplikasi dikembangkan berbasis WEB dengan multi user dan sistem admin sehingga memudahkan dalam akses baik di tingkat admin, operator, supervisor dan di tingkat pimpinan untuk mendapatkan informasi transaksi-transaksi obat di apotek Dr Ismangil meskipun cabang –cabang apotek cukup jauh. Sistem pembelian obat dan penentuan harga dilakukan secara terpusat oleh kantor pusat sedangkan distribusi stok dan penjualan dilakukan oleh masing-masing cabang apotek.
Dengan dikembangkannya manajemen penjualan dan gudang berbasis IT diharapkan dapat penurunan kerugian usaha dan meningkatkan laba usaha.
Kata Kunci : Sistem Manajemen Penjualan, Stok Gudang, Berbasis Web
PENDAHULUAN
Apotek Dr Ismangil adalah merupakan unit usaha milik pemerintah kabupaten Blitar dengan badan hukum PD Savitri Indah dengan jumlah seluruhnya terdapat tiga cabang berjauhan yaitu Apotek cabang wlingi, cabang kota Blitar dan cabang kanigoro dengan jarak masing masing cabang sekitar 20 KM sebagaimana dijelaskan dalam gambar peta dibawah legend A adalah Apotek cabang Wlingi, B apotek cabang kota Blitar dan C apotek cabang Kanigoro.
Gambar 01. Peta lokasi Apotek dr. Ismangil Blitar
Permasalahan utama yang dalami manajemen adalah kelemahan dalam menjalankan sistem kontrol karena jarak yang berjauhan dan jumlah jenis obat yang besar. Pada saat ini tercatat lebih dari 2500 lebiim jenis obat yang dijual di tiga cabang tersebut dan variasi harga juga relatif besar mulai dari harga Rp. 500 per butir obat sampai dengan harga Rp. 150.000 per butir obat. Berdasarkan wawancara dengan direktur didapatkan informasi bahwa pernah pada suatu ketika perusahaan rugi karena ada stok obat yang kedaluwarsa dengan harga Rp. 150.000 per butir dan dalam beberapa duz, dari sisi penjualan sering dialami pelanggan kembali karena jenis obat yang biasanya dijual tetapi stoknya habis. Berdasarkan pengalaman tersebut pihak manajemen berpikir bagaimana hal hal tersebut dapat dikendalikan dan ditangani secara dini dan bahkan dapat dikembangkan ke arah penyatuan harga pada setiap cabang sehingga memudahkan dalam kontrol dan estimasi laba dan rugi usaha pada tahun-tahun mendatang.
Dengan berkembangnya teknologi informasi maka diinginkan untuk menegmbangkan manajemen penjualan dan stok barang berbasis pada teknologi informasi dengan akses yang luas dan laporan tercatat secara real time.
Rumusan masalah
Berdasarkan hasil observasi terhadap pihak manajemen PD savitri indah kabupaten Blitar sebagaimana diuraikan dalam latar belakang maka dapat disusun rumusan permasalahan utama penelitian adalah sebagai berikut:
“Bagaimana membuat rancangan sistem manajemen penjualan dan sistem manajemen stok gudang berbasis IT sebagai upaya penurunan kerugian usaha pada apotek Dr. Ismangil Kabupaten Blitar”
dari rumusan permasalahan utama diatas maka disusun rumusan permasalahan secara terperinci sebagai berikut:
1. Bagaimana menyusun alur penjualan dan alur stok gudang yang efektif dan efisien pada apotek Dr. Ismangil Kabupaten Blitar?
2. Bagaimana membuat rancangan sistem informasi penjualan dan stok gudang pada apotek Dr. Ismangil Kabupaten Blitar?
3. Bagaimana proses implementasi sistem informasi penjualan dan stok gudang pada apotek Dr. Ismangil Kabupaten Blitar?
Tujuan Penelitian:
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan luaran yang bermanfaat bagi manajemen Apotek Dr. Ismangil dalam efektivitas manajemen penjualan dan stok gudang yang berbasis IT dengan uraian sebagai berikut:
1. Menghasilkan prosedur penjualan dan prosedur stok gudang pada apotek Dr. Ismangil Kabupaten Blitar.
2. Menghasilkan sistem Informasi untuk penjualan dan stok gudang berbasis WEB Apotek Dr. Ismangil Kabupaten Blitar.
3. Adanya Implementasi sistem Informasi untuk penjualan dan stok gudang Apotek Dr.
Ismangil Kabupaten Blitar.
Manfaat:
Manfaat utama yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah membantu pihak manajemen apotek dr Ismangil kabupaten Blitar dalam rangka efektivitas manajemen penjualan dan stok gudang dengan memanfaatkan sitem aplikasi berbasis Web.
RERANGKA TEORI
Apotek adalah saran pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Pelayanan kefamasian adalah suatu layanan langsung dan betanggung jawab kepada pesien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pekerjaan kefarmasian yang dilakukan meliputi pembuatan temasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atau resep dokter, pelayanan infomasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika (PP No. 20 Tahun 1980, 1980).
Sistem dapat didefinisikan sebagai pendekatan prosedur dan pendekatan komponen.
Sebagai pendekatan prosedur, sistem merupakan suatu kumpulan dan prosedur-prosedur yang memiliki tujuan tertentu. Sedangkan definisi sistem yang menekankan pada komponen merupakan kumpulan dari komponen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. (H.M., Jogiyanto, 2008)
Menurut Jerry Fith Gerald , Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 1997)
Penelitian Terdahulu
(Titin Sri Handayani, 2012).Pembuatan Sistem Informasi Pengelolaan Obat pada Pos Kesehatan Desa Wonoanti ini diharapkan dapat mempermudah pihak Poskesdes untuk mengaplikasikan Sistem Informasi Persediaan yang masih konvensional menjadi terkomputerisasi, Pemecahan masalah yang diusulkan adalah perlu adanya penyediaan perangkat komputer, serta adanya pelatihan sumber daya manusia. Untuk meningkatan efisiensi dan efetifitas kerja terutama pada bagian pengolahan data persediaan obat, maka dibuat sistem informasi persediaan obat pada instansi kesehatan di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
(Supriyati, 2012) Pembangunan Sistem Informasi Apotek Dharma Sehat Donorojo, merupakan salah satu apotek yang mengatur manajemen secara konvensional. Saat ini Apotek Dharma Sehat menggunakan sistem informasi secara konvensional seperti transaksi penjualan masih dilakukan di atas secarik kertas. Kemungkinan buruk yang bisa terjadi adalah jika kertas tersebut hilang sebelum dimasukkan ke dalam buku laporan. Selain hal tersebut permasalahan yang dihadapi adalah petugas membutuhkan waktu yang lama untuk memantau ketersediaan obat, dan petugas kesulitan dalam pembuatan laporan. Hasil dari penelitian ini adalah Pembangunan Sistem Informasi mempermudah pihak Apotek dharma sehat Donorojo dalam proses pengolahan data, seperti data obat, data penjualan obat, pembuatan laporan. Selain itu untuk mempermudah dalam proses pencarian data, dapat meminimalisasi adanya kesalahan dan mengoptimalkan keamanan data.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian untuk pengembangan sistem manajemen penjualan dan sistem manajemen stok gudang berbasis IT pada apotek Dr. Ismangil Kabupaten Blitar adalah sebagaimana pada gambar diagram berikut ini:
Gambar 02. Rancangan alur penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian pengembangan manajemen penjualan dan stok gudang apotek dr ismangil blitar dapat diuraikan sebagai berikut:
Alur proses Penjualan dan Alur proses stok Gudang
Alur penjualan dan stok gudang sebenarnya adalah merupakan alur yang berbeda tetapi saling keterkaitan, alur penjualan adalah dimulai dari proses kasir menjual obat/barang kepada konsumen dan pelanggan, proses pengecekan stok barang di gudang, penyerahan obat dan laporan harian hasil penjualan obat dan barang. Secara diagram alur penjualan dapat digambarkan sebagai berikut, jika ada konsumen membeli obat/barang maka dibuatka Po (purchase order) dan dengan PO bag penjualan mengecek persediaan obat apakah stok tersedia, jika ada prses berlanjut jika tidak maka selesai. Kasir membuat nota penjualan, menerima uang pembayaran dari konsumen dan menghitung pengembalian. Pada akhir jam kerja bagian penjualan membuat laporan harian hasil penjualan yang terdiri atas jumlah barang dan jumlah uang yang diterima untuk selanjutnya dilaporkan kepada pimpinan dan mendapat validasi dari pimpinan.
Observasi Studi literatur
Analisis
Perancangan Sistem
Implementasi
Evaluasi dan Perbaikan
Gambar 03. Alur Stok Gudang dan Pembelian Obat
Alur Pembelian Obat dan Stok Gudang adalah alur yang mengatur mulai dari proses pembelian obat dan barang, proses pencatatan barang gudang, proses pencatatan stok barang di gudang meliputi atribut-atribut yang diperlukan yaitu nama barang, jenis, pabrikan, tanggal datang dan tanggal kedaluawarsa. Berbeda alur dengan proses penjualan dimana setiap transaksi akan mengurangi jumlah stok barang dan pada alur pembelian setiap transaksi pembelian akan menambah stok barang di gudang.
Alur proses penjualan dan pembelian barang disesuaikan dengan plikasi sistem informasi berbasis WEB dengan menambahkan beberapa parameter yang sesuai untuk dikodekan dalam pemrograman sehingga menjadi program aplikasi yang terintegrasi antara sistem penjualan dan sistem pembelian dan stok gudang. Dengan adanya sistem yang terimtegrasi memberikan kelebihan data di seluruh bagian update secara real time baik transaksi di bagian penjualan dan data di bagian gudang, termasuk pengurangan stok jika terjadi penjualan barang oleh kasir penjualan.
Adapun dari sistem informasi manajemen stok apotek ini untuk penjualan melakukan proses penjualan secara tunai, dimana setiap PO (Purchase Order) penjualan yang masuk akan dcek dengan ketersediaan stok barang digudang (baik, gudang utama, unit 1, unit 2 dan unit 3) jika stok barang yang dibutuhkan memenuhi permintaan maka proses pembuatan nomor faktur atau nota akan terbentuk secara otomatis (generate by system).Setelah semua item yang dibeli sudah benar dengan berdasarkan masing-masing stok maka proses selanjutnya adalah melakukan transaksi pembayaran penjualan. Pada proses penjualan ini nantinya akan mempengaruhi stok barang (obat) baik didalam gudang utama akan mengalami pengurangan.
Dua entitas (entity) dari flowchart diatas yang menunjukkan adanya keterlibatan bagian penjualan (kasir) dan pimpinan.
Dapat dilihat dengan jelas bahwa semua bisnis proses utama dari penjualan dilakukan oleh bagian penjualan yakni dalam hal ini adalah kasir, sedangkan pada entitas (entity) pimpinan dapat melakukan cetak rekap laporan penjualan. Setiap kali penjualan tentunya memiliki masing-masing nomor faktur yang berbeda sebagai dasar history data penjualan, adapun dari masing-masing history data tersebut dapat dilakukan proses cetak oleh seorang bagian penjualan berdasarkan nomor faktur.
Sedikit berbeda dengan proses penjualan, untuk proses pembelian ini terdapat 3 (tiga) entitas atau entity utama yakni bagian pembelian, supplier dan pimpinan. Proses pembelian dimulai dari memasukkan barang pembelian yang selanjutnya akan tergenerate nomor faktur atau nomor purchase order secara otomatis oleh sistem kemudian dilanjutkan dengan proses validasi atau pengisian data supplier. Artinya masing-masing PO (purchase order) dengan banyak barang pembelian hanya dapat dilakukan pada 1 (satu) supplier. Proses pembelian ini tentunya akan mempengaruhi stok gudang utama akan mengalami penambahan (berbanding terbalik dengan proses penjualan). 3 (tiga) entitas atau entity yang dilibatkan tentunya memiliki keterkaitan dan fungsi yang berbeda. Bagian pembelian hanya melakukan proses pendataan data barang masuk atau pembelian, sedangkan pada entitas supplier akan dapat membuat surat jalan pengiriman barang dan pendataan history pembelian barang. Sedangkan pada entitas pimpinan dapat melakukan tugas yakni cetak rekap laporan pembelian yang nantinya dapat difilter berdasarkan periode (harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan). Sama halnya dengan proses penjualan, pada proses pembelian ini juga dapat melakukan cetak nota per nomor faktur yang dapat dilakukan juga oleh bagian pembelian yang diambil dari data history pembelian. Untuk lebih jelasnya berikut adalah flowchart dari proses pembelian
Karakteristik alur proses penjualan dan pembelian untuk integrasi pada sistem aplikasi adalah sebagai berikut:
Tabel 01. Rancangan Integrasi Sistem
Indikator Integrasi
Penjualan Pembelian Gudang
Pembelian Barang V V
Stok Barang V V V
Penjualan V V
Laporan Pembelian V V
Laporan Penjualan V V
DFD (DATA FLOW DIAGRAM)
Bisnis proses manajemen data untuk manajemen penjualan dan stok gudang digambarkan dalam alur diagram DFD (Data Flow Diagram). DFD (Data Flow Diagram) merupakan pengembangan dari proses flowchart. Jika flowchart itu menggambarkan proses manual menjadi komputerisasi (computerized), lain halnya dengan fungsi DFD (Data Flow Diagram) yang menjelaskan tentang alur kerja sistem secara umum. Berikut adalah gambar dari DFD (Data Flow Diagram) sistem informasi manajemen stok.
Gambar 4. DFD (Data Flow Diagram)
Dari gambar tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut, entitas yang terdapat di dalam sistem informasi adalah Suplier, Customer dan Gudang. Tentunya dari ketiga entitas tersebut memiliki keterkaitan data yang erat (relationship) dalam suatu sistem. Entitas Suplier melakukan proses pembelian obat yang nantinya akan disimpan pada tabel pembelian. Untuk melakukan proses pembelian obat juga dibutuhkan data obat yang didapat dari entitas Gudang.
Data – data dari entitas Suplier dan entitas Gudang akan diolah oleh Sistem Informasi Apotik yang diambil dari tabel obat dan customer sehingga menghasilkan laporan dalam bentuk nota obat kepada entitas Customer. Adapun beberapa atribut yang terdapat dari sistem tersebut adalah obat untuk menyimpan data obat, suplier untuk menyimpan data suplier, pembelian untuk menyimpan data pembelian obat, customer untuk menyimpan data customer dan penjualan untuk menyimpan data penjualan.
Sistem Informasi Manajemen Stok Obat
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Stok Obat Apotek Ismangil yang mencakup manajemen penjualan dan pembelian obat, merupakan suatu sistem perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan transaksi dan monitoring atau manajemen stok obat pada Apotek Ismangil Blitar.
Sistem tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yang terintegrasi diantaranya berbasis web dengan menggunakan bahasa perograman PHP (server side), HTML & CSS serta Ashynchronize Javascript & XML (client side). Adapun database yang digunakan didalam sistem tersebut adalah menggunakan database MySQL, dimana selain cepat dalam melakukan proses transaksi data dengan karakteristiknya based on UNIX, kapsitas atau ukuran dari database MySQL sendiri sudah mencapai terra byte atau kurang lebihnya 1000 GB.
Tampilan Login
Sebelum menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen stok obat ini nantinya user dapat melakukan proses login terlebih dahulu. Adapun proses login dapat dilakukan apabila user dengan benar memasukkan username dan password. Proses login ini nantinya secara otomatis sistem akan mendeteksi sesuai dengan tipe user masing-masing, dimana masing-masing tipe user memiliki tampilan menu yang berbeda sesuai dengan tugas dari masing-masing tipe user
Gambar 5. Tampilan Halaman Login
Manajemen Data User
Untuk dapat melakukan manajemen user, diantaranya melakukan proses tambah, edit dan hapus data user sesuai dengan tipenya masing-masing, silahkan di klik menu USER MANAGER
Gambar 6. Tampilan Menu User Manager
Setelah klik menu USER MANAGER akan muncul tampilan utama seperti pada gambar berikut.
Gambar 7. Tampilan Halaman User Manager
Tambah User Account:
Untuk dapat melakukan proses tambah, Anda dapat klik pada tombol , sehingga muncul form tambah user account baru seperti pada gambar berikut.
Gambar 8. Tampilan Form Tambah Data User
Klik tombol untuk melakukan proses simpan dan klik tombol untuk melakukan proses pembatalan atau cancel.
MANAJEMEN DATA SUPPLIER
Menu data supplier berguna untuk melakukan manajemen data supplier, baik itu berupa tambah data baru supplier, edit data supplier bahkan menghapus data supplier. Klik menu Data Master kemudian pilih Supplier.
Gambar 9. Menu Data Supplier
Setelah klik menu supplier maka akan muncul tampilan form seperti pada gambar berikut.
Gambar 10. Tampilan Data Supplier
Edit Data Supplier:
Untuk dapat melakukan proses edit data supplier, silahkan klik tombol pada tampilan utama tabel data supplier sesuai dengan data yang akan di edit. Sehingga muncul tampilan seperti pada gambar berikut. Misal: supplier dengan kode A001 yang kami lakukan proses edit.
Gambar 11.Tampilan Form Edit Data Supplier
Klik tombol untuk melakukan proses simpan dan klik tombol untuk melakukan proses pembatalan atau cancel.
MANAJEMEN DATA CUSTOMER
Pada menu data customer berguna untuk melakukan manajemen data customer, baik itu untuk proses tambah, edit dan hapus. Klik menu Data Master kemudian pilih Customer.
Gambar 12. Menu Data Customer
Setelah klik menu supplier maka akan muncul tampilan form seperti pada gambar berikut.
Manajemen Data Satuan
Menu data satuan berguna untuk melakukan manajemen data satuan yang nantinya datanya akan nge-link atau berelasi dengan data obat, baik itu berupa tambah data baru satuan, edit data satuan bahkan menghapus data satuan. Klik menu Data Master kemudian pilih satuan. Setelah klik menu satuan maka akan muncul tampilan form seperti pada gambar berikut.
Gambar 14. Tampilan Data Satuan
Tambah Data Satuan:
Untuk dapat melakukan proses tambah, Anda dapat klik pada tombol , sehingga muncul form tambah data satuan baru seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.15. Tampilan Form Tambah Data Satuan
Klik tombol untuk melakukan proses simpan dan klik tombol untuk melakukan proses pembatalan atau cancel.
Menu data obat berguna untuk melakukan manajemen data obat yang nantinya datanya akan dilakukan proses transaksi pembelian atau penjualan yang berguna sebagai manajemen stok, baik itu berupa tambah data obat, edit data obat bahkan menghapus data obat. Klik menu Data Master kemudian pilih obat. Setelah klik menu obat maka akan muncul tampilan form seperti pada gambar berikut.
Gambar 16. Tampilan Data Obat
Baris bewarna merah menandakan bahwa stok obat lebih kecil daripada limit stok, proses pembelian untuk menambah stok sudah dapat dilakukan.
Analisis Kinerja Sistem
Pengembangan sistem Aplikasi adalah dalam rangka perbaikan manajemen penjualan obat dan pembeluan obat serta stok gudang, beberapa perbandingan antara sistem yang lama dan sistem yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
Indikator Lama Baru Nilai Tambah
Manajemen data antar cabang
stand alone Terpusat, terintegrasi Menghilangkan kesalahan informasi data
Media komunikasi data antar cabang
Hard copy Internet Informasi bersifat real time antara kantor cabang dan kantor pusat Sistem transaksi
data antar cabang
Kunjungan/Fax Koneksi data real time Semua pihak manajemen yang terkait dapat memonitor setiap transaksi secara real time dengan media WEB Sistem pembelian
obat dan data stok
dilakukan oleh masing2 cabang
Dilakukan oleh pusat, data terintegrasi
Maningkatkan daya tawar dengan vendor obat dan menjaga stok yang aman berdasarkan transaksi cabang Pengaturan User N/A Diatur oleh admin
meliputi hak akses ,
tugas tan
tanggungjawab
Memudahkan manajemen dalam mengidentifikasi setiap proses transaksi. Pengaturan user ada dalam user Manajer
Suplier Excell Terintegrasi mengetahui record data transaksi setiap suplier obat
Manajemen Data customer
Dicatat di tiap cabang
Basis Data WEB Terintegrasi
Data koonsumen dapat diakses dari seluruh cabang
Indikator Lama Baru Nilai Tambah
Manajemen Data Satuan
Dicatat di tiap cabang
diatur oleh kantor pusat, cabang hanya akses
Terkait dengan manajemen harga, dibuat secara terpusat oleh bagian pembelian barang
Manajemen Data Obat
Dicatat di tiap cabang
Basis Data WEB Terintegrasi
Ada indikator status stok obat, jika merah berarti stok sdh limit dan perlu dialakukan pembelian lagi,
Manajemen harga Diskon
ada, tidak terstruktur
Terstuktur danTerpusat Dengan SI ini kantor pusat menentukan stting harga dan diskon yang berlaku di semua cabang
Transaksi penjualan
dan laporan
penjualan
Waktu tunggu Lama
Waktu lebih cepat Data tersaji secara real time, memudahkan pengecekan stok obat dan laporan transaksi
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan dari penelitian pengembangan manajemen penjualan dan stok obat berbasis WEB pada apotek Dr Ismangil adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan manajemen apotek berbasis web adalah sangat sesuai, karena jarak antar cabang apotek berjauhan dan pada saat ini koneksi internet sudah dapat dilakukan dimasing-masing cabang apotek.
2. Perancangan sistem didasarkan pada budaya organisasi, dikembangkan dari proses bisnis yang berjalan dan dikembangkan dalam sistem informasi.
3. Sistem informasi Apotek memberikan kemudahan manajemen dalam mengatur hak akses pegawai, sehingga memudahkan dalam monitoring dan evaluasi.
4. Sistem Informasi Apotek memungkinkan untuk sntralisasi proses pembalian obat dan penentuan harga dan diskon, sehingga memudahkan dalam monitoring dan estimasi keuntungan usaha.
5. Data kondisi obet tersedia dalah manajemen data obat, sehingga dapat dimonitor limit stok dan data validasi obat. untuk menghidrari stok habis dan obat expired.
6. Secara operasional, sistem ini memudahkan kasir karena data stok, data konsumen dan data laporan tersedia secara real time.
Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil penelitian ini dalam rangka pengembangan sistem manajemen penjualan dan stok obat pada apotek dr ismangil adalah sebagai berikut:
1. Pihak manajemen apotek perlu untuk melakukan pelatihan SDM terkait penggunaan sistem Informasi berbasis WEB.
2. Dipikirkan untuk pengembangan layanan konsumen berbasis WEB, hal ini dimungkinkan karena data pendukung telah disediakan oleh sistem, sehingga akan meningkatkan omzet penjualan apotek dr ismangil.
3. Perbaikan dan updating data adalah sangat penting, sehingga perlu untuk dibentuk tim monitoring dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
H.M., Jogiyanto. (2008). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi .
Jogiyanto. (1997). Sistem Informasi Berbasis Komputer. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, Edisi ke-2.
PP No. 20 Tahun 1980. (1980). PP No. 20 Tahun 1980 tentang Apotek.
Supriyati, D. (2013). Pembangunan Sistem Informasi Apotek Dharma Sehat Donorojo. IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id .
Titin Sri Handayani. (2013). SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA POS KESEHATANDESA WONOANTI. IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id .