JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 26
ALAT PERINGATAN PHYSICAL DISTANCING MENGGUNAKAN SENSOR RCWL-0516 DAN ULTRASONIK HC-SR04 BERBASIS ARDUINO NANO
Fauzansyah1, Septianus2
1Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dumai
2Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dumai
1,2,3 Jl. Utama Karya Bukit Batrem Dumai Kode Pos 28811
e-mail : mr.fauzansyah@gmail.com1, septianus2109@gmail.com2
ABSTRAK
Physical distancing dapat diartikan sebagai tindakan menjaga jarak fisik satu dengan lainnya, sensor ultrasonik Hc-sr04 yang digunakan dalam mengukur jarak terhadap objek. Dikombinasikan dengan sensor rcwl-0516 yang digunakan untuk mendeteksi pergerakan. Melalui perancangan alat ini, physical distancing adalah salah satu cara yang efektif untuk terhindar dari penyebaran covid-19. Ketika sensor ultrasonik dan rcwl-0516 mendeteksi jarak kurang dari 1 meter dan adanya pergerakan maka arduino akan menyalakan buzzer sebagai output peringatan berupa suara. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah jaket yang menggunakan teknologi modul HC-SR04, modul rcwl-0516 dan arduino nano yang dapat digunakan dengan mudah dan dapat di bawa kemana-mana dalam masa pandemi agar terhindar dari covid-19.
Kata kunci : Hc-sr04, Rcwl-0516, Physical Distancing, Arduino nano, Covid-19
1. PENDAHULUAN
Physical distancing dapat diartikan sebagai tindakan menjaga jarak fisik satu dengan lainnya untuk memastikan penyakit tidak menyebar.
Penerapan physical distancing pun telah dilakukan diberbagai wilayah di indonesia dan masyarakat pun diminta untuk mematuhi aturan physical distancing. Sesuai dengan keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian corona virus disease 2019 (covid- 19), masyarakat dianjurkan untuk menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan.
Sedangkan social distancing merupakan program yang bertujuan untuk mencegah sedini mungkin tertularnya covid-19. Social distancing artinya masyarakat menghindari sentuhan fisik, seperti berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain.
(Rometdo Muzawi, Yoyon Efendi & Unang Rio, 2020).
WHO mengumumkan covid-19 merupakan pandemi yang sangat berbahaya, sampai hari ini tanggal 6 Juni 2021 terdapat 173.698.490 kasus dan total kematian 3.735.559 orang di seluruh dunia. Sedangkan di indonesia mencapai 1.850.206 kasus dengan total sembuh 1.701.784 orang dan kematian 51.449 orang. Jumlah pasien covid-19 yang disebabkan oleh virus corona setiap hari kian meningkat, kurang tertibnya penerapan protokol kesehatan menjaga jarak menjadi salah satu faktor penularan virus, menjalankan protokol kesehatan menjadi hal yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko penularan seperti mencuci tangan dengan air, memakai masker, dan menjaga jarak. Menjaga jarak atau physical distancing sebagai bagian dari protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan covid-19 menjadi penting untuk dilakukan.
Menyikapi permasalahan diatas, maka penulis ingin melibatkan peran teknologi dalam masa pandemi ini terutama dalam penerapan protokol kesehatan menjaga jarak dengan memanfaatkan sensor ultrasonik hc-sr04 sebagai pengukur jarak, sensor rcwl-0516 sebagai pendeteksi pergerakan, buzzer sebagai indikator
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 27 peringatan jaga jarak dan mikrokontroler arduino
nano sebagai pusat pengolah data.
Dengan dibuatnya alat peringatan physical distancing ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan menjaga jarak yang telah dianjurkan oleh pemerintah terutama di tempat ramai serta dengan alat yang mudah digunakan dan bisa dibawa kemana mana agar masyarakat patuh terhadap pentingnya protokol kesehatan menjaga jarak sehingga terhindar dari infeksi covid-19.
2. LANDASAN TEORI a. Sistem
1. Menurut Mulyadi (2008) di dalam jurnalnya (Rini Asmara, 2016), Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen- komponen yang saling berkaitan (subsistem- subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama).
2. Menurut Winarno (2006) di dalam jurnalnya (Rini Asmara, 2016), Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Menurut McLeod yang dikutip oleh Macmud (2013) di dalam jurnalnya (Rini Asmara, 2016), Sistem adalah sebagai berikut: “A sistem is a group of elements that are integrated with the common purpose of achieving an objective”. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan tujuan.
b. Algoritma
Menurut Lamhot Sitorus (2015:2), Algoritma adalah susunan langkah penyelesaian suatu masalah secara sistematika dan logis.
Algoritma merupakan fondasi yang harus dipahami atau dikuasai oleh seseorang yang akan menyelesaikan suatu masalah dengan komputer, dalam hal ini dengan membuat program. Dalam menyelesaikan suatu masalahpun logika mutlak diperlukan. Logika identik dengan masuk akal dan penalaran. Penalaran adalah salah satu bentuk pemikiran. Pemikiran adalah pengetahuan tak langsung yang didasarkan pada pernyataan langsung. Pemikiran mungkin benar dan mungkin juga tak benar. Definisi logika sangat sederhana yaitu ilmu yang memberikan prinsip prinsip yang harus diikuti agar dapat berpikir valid menurut aturan yang berlaku. Pelajaran logika menimbulkan kesadaran untuk menggunakan prinsip-prinsip untuk berpikir secara sistematis.
c. Flowchart
Menurut (Fery Wongso, 2015), Flowchart atau bagan alir merupakan metode untuk menggambarkan tahap-tahap penyelesaian masalah (prosedur) berserta aliran data dengan simbol-simbol standar yang mudah dipahami.
Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman pengguna terhadap informasi tersebut.
d. Mikrokontroler
Menurut (Hari Arief Dharmawan, 2017:1) Mikrokontroler merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa IC (Integrated Circuit).
Mikrokontoler biasanya digunakan dalam sistem yang kecil, murah, dab tidak membutuhkan perhitungan yang sangat kompleks seperti dalam aplikasi di PC. Mikrokontoler banyak ditemukan dalam peralatan seperti microwave, oven, keyboard, CD Player, VCR, remote controller, robot dll. Mikrokontoler berisikan bagian-bagian utama yaitu CPU (Central Processing Unit), RAM (Random Access Memory) dan port I/O (Input/Output). Selain bagian-bagian utama tersebut, terdapat beberapa perangkat keras yang dapat digunakan untuk banyak keperluan seperti melakukan pencacahan, melakukan komunikasi serial, melakukan interupsi dll. Mikrokontroler tertentu bahkan menyertakan ADC (Analog To Digital Converter), USB Controller, CAN (Controller Area Network) dll.
Gambar 1. Mikrokontroler e. Sensor
Menurut (Ari Beni Santoso, Martinus &
Sugiyanto, 2013), Sensor adalah suatu alat yang mengubah dari besaran fisika menjadi besaran listrik.
f. Arduino Nano
Menurut (Muharmen Suari, 2017) Arduino Nano adalah papan pengembangan (Development Board) mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P dengan bentuk yang sangat mungil. Arduino ini tidak mempunyai jack power DC dan pemogramannya mengunakan konektor USB mini tipe B. Arduino ini memiliki 14 pin i/o digital, 8 pin input analog dengan resolusi 1024 bit, 32 kB memori flash 0,5 kB digunakan untuk
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 28 bootloader, 2kB SRAM, 1kB EEPROM, 16 MHz
kecepatan clock, dan ukuran yang kecil (45 mm x 18 mm). 14 pin i/o ini memiliki fungsi khusus yaitu 2 pin serial (RX pin D0 dan TX pin D1), 2 pin interupsi internal (pin D2 dan pin D3), 6 pin output PWM 8-bit (pin D3, D5, D6, D9, D10 dan D11), 4 pin SPI (SS pin D10, Mosi pin D11, MISO pin D12, dan SCK pin D13). 8 pin analognya 6 dapat dijadikan sebagai pin I/O digital (A0- A5), serta 2 pin dapat digunakan untuk komunikasi I2C (SDA pin A4 dan SCL pin A5). Pemrograman board Arduino Nano dilakukan dengan menggunakan Arduino Software (IDE) dengan cukup menghubungkan Arduino dengan kabel USB ke Pc/laptop. Selain itu di dalam Arduino Software sudah diberikan banyak contoh program sehingga memudahkan kita mempelajari mikrokontroler ini.
Gambar 2. Arduino Nano g. Sensor Microwave Motion (Rcwl-0516)
Menurut (Qurotul Aini, Untung Rahardja, Harries Madiistriyatno & Azharul Fuad, 2018), Sensor Rcwl-0516 adalah modul sensor gerak gelombang mikro radar doppler, bekerja dengan membaca gelombang suara disekitar dan sensor ini dapat membaca pergerakan hingga 4 meter jarak objek terhadap sensor.
Gambar 3. Sensor Rcwl-0516 h. Sensor Ultrasonik Hc-sr04
Menurut (Santoso, 2015) didalam jurnalnya (Putra Stevano Frima Yuda & Ridwan Abdullah Sani, 2017), Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik
bisa merambat melalui zat padat, cair dan gas.
Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair namun, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.
Gambar 4. Sensor Ultrasonik Hc-sr04 i. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat. (Ahmad Fatoni, Dhany Dwi Nugroho & Agus Irawan, 2015)
Gambar 5. Buzzer j. Baterai
Menurut (Zulfikar A. Salam, 2020:17), Baterai merupakan sumber tegangan DC yang sering digunakan dalam melakukan percobaan maupun digunakan sebagai sumber tegangan alat elektronik portable seperti senter dan radio.
Gambar 6. Baterai
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 29 k. Breadboard
Breadboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronik sementara dengan tujuan uji coba tau prototype tanpa harus menyolder. Dengan memanfaatkan breadboard, komponen-komponen elektronik yang dipakai tidak akan rusak dan dapat digunakan kembali untuk membuat rangkaian yang lain. (Zanial Abidin, Tijaniyah & Moh. Backhrudin, 2019)
Gambar 7 Breadboard l. Breadboard Power MB102
MB102 Breadboard adalah modul catu daya untuk menghubungkan unit catu daya DC apapun yang memiliki Output daya 6,5-12 VDC dari jack barel dan akan mengeluarkan daya 5V, 3,3V atau kedua daya diperlukan. (Indra Gunawan & Hamzan Ahmadi, 2021)
Gambar 8. Breadboard Power MB102 m. Kabel Jumper
Kabel jumper adalah kabel yang dipergunakan untuk menghubungkan satu komponen dengan komponen lain ataupun menghubungkan jalur rangkaian yang terputus pada breadboard. (Deny Nusyirwan, Michael Dudikof Aritonang & Prasetya Perwira Putra Perdana, 2019)
Gambar 9. Kabel Jumper n. Software IDE Arduino
IDE Arduino diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki basic bahasa pemrograman sama sekali karena menggunakan bahasa C++ yang telah dipermudah melalui library. IDE Arduino menggunakan Software Processing yang digunakan untuk menulis
program kedalam Arduino. Processing sendiri merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java. Software Arduino ini dapat di-install di berbagai operating system (OS) seperti: LINUX, Mac OS, Windows. IDE Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng- compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam mikrokontroler. (Jauhari Arifin, Leni Natalia Zulita & Hermawansyah, 2016)
Gambar 10. Software IDE Arduino
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian berisi bagan kerangka penelitian serta penjelasan dari bagan kerangka penelitian tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode waterfall. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan, sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pemeliharaan. Berikut adalah gambar model air terjun :
Gambar 11. Metode Waterfall
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 30 1. Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Dalam tahapan analisis kebutuhan adalah melakukan analisa terhadap kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mencari spesifikasi secara rinci alat yang akan di buat.
2. Tahap Pembuatan Desain (System and Software Design)
Pada tahap ini peneliti membuat rancangan perangkat keras yang terdiri dari board mikrokontroler arduino nano, sensor rcwl- 0516, sensor ultrasonik hc-sr04, buzzer dan power. Berikut ini adalah diagram blok dari alat yang akan dibuat.
3. Pengkodean (Implementation and Unit Testing)
Setelah melakukan perancangan perangkat keras yang dibuat pada tahap desain, maka pada tahap pengkodean ini dilakukan dengan membuat sketch untuk menjalankan pemproses arduino nano atau perintah yang dibutuhkan. Yaitu dengan cara membuat sketch pada Arduino IDE yang memprogram arduino nano agar dapat membaca sensor ultrasonik hc-sr04 dan sensor rcwl-0516 kemudian menampilkan output suara ke buzzer.
4. Setelah tahapan desain dan pengkodean telah selesai, maka dilakukan pengujian program ataupun alat untuk melihat apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan baik mengenai input maupun output yang dihasilkan. Teknik pengujian sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah black box testing dan white box testing.
5. Alat peringatan physical distancing yang sudah siap dipakai ini pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa terjadi karena mengalami kesalahan atau karena alat ini harus menyesuaikan dengan lingkungan baru. Sehingga perlu dievaluasi agar semakin memperbaiki kinerja dari alat ini kedepannya.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan berisi tentang pembahasan serta hasil akhir atau output program atau analisa metode dari penelitian tersebut.
Untuk mengetahui kinerja dan kemampuan alat, maka perlu dilakukan pengujian yang meliputi pengujian black box testing dan white box testing. Untuk mempermudah dalam proses pengujian maka perlu dibuatnya suatu tabel
pengujian yang digunakan sebagai tolak ukur atau acuan dalam pengujian alat tersebut.
a. Pengujian Black Box Testing
Pengujian Black box testing bertujuan mengetahui kinerja perangkat keras per komponennya untuk memastikan perangkat keras bebas dari kesalahan dan bekerja dengan baik.
Gambar 12. Pengujian Arduino Nano
Gambar 13. Arduino Terhubung Pada pengujian Arduino Nano, koneksi ke software IDE arduino berhasil tampak pada gambar 14 diatas port COM7 terhubung
1. Pengujian Sensor Ultrasonik Hc-sr04
Gambar 14. Pengujian Sensor Hc-sr04 (Depan) Pada pengujian pertama, Sensor Ultrasonik (Depan) dapat membaca dan mengukur jarak pada objek. Dalam pengujian ini buzzer juga berbunyi, kondisi sensor ultrasonik 1 dan buzzer bekerja dengan baik. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sensor ultrasonik sisi kiri yang dapat dilihat pada gambar 15 berikut :
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 31 Gambar 15. Pengujian Sensor Hc-sr04 (Kiri)
Sensor Ultrasonik (kiri) dapat membaca dan mengukur jarak pada objek. Dalam pengujian ini buzzer juga berbunyi, kondisi sensor ultrasonik (kiri) dan buzzer bekerja dengan baik.
Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sensor ultrasonik sisi kanan yang dapat dilihat pada gambar 16 berikut :
Gambar 16. Pengujian Sensor Hc-sr04 (Kanan) Sensor Ultrasonik (kanan) juga dapat membaca dan mengukur jarak pada objek. Dalam pengujian ini buzzer juga berbunyi, kondisi sensor ultrasonik (kanan) dan buzzer bekerja dengan baik. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sensor ultrasonik sisi belakang yang dapat dilihat pada gambar 4.17 berikut :
Gambar 17. Pengujian Sensor hc-sr04 (Belakang) Terakhir, dilakukan pengujian terhadap sensor ultrasonik (belakang) juga dapat membaca dan mengukur jarak pada objek. Dalam pengujian ini buzzer juga berbunyi, kondisi sensor ultrasonik (belakang) dan buzzer bekerja dengan baik.
2. Pengujian Sensor Rcwl-0516
Gambar 18. Pengujian Ke-1 Sensor Rcwl-0516
Sensor Rcwl-0516 dapat membaca pergerakan pada estimasi jarak 0 – 5 meter.
Dapat dilihat pada serial monitor software IDE Arduino menampilkan output “Ada Pergerakan”.
Selanjutnya dilakukan pengujian pada estimasi jarak >500 cm, dapat dilihat pada gambar 4.19 berikut :
Gambar 19. Pengujian Ke-2 Sensor Rcwl-0516 Pada jarak >5 meter sensor rcwl-0516 sudah tidak mampu mendeteksi pergerakan. Serial monitor pada software IDE Arduino menampilkan output “Tidak Ada Pergerakan”.
b. Pengujian White Box Testing
Pengujian White Box Testing dilakukan untuk mengetahui kemampuan alat secara keseluruhan.
Gambar 20. Pengujian keseluruhan dari depan Pengujian pertama dari sisi depan pada estimasi jarak 0 – 100 cm, kondisi buzzer berbunyi, alat bekerja dengan baik.
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 32 Gambar 21. Pengujian keseluruhan dari kanan
Kemudian dilakukan pengujian kedua dari sisi samping kanan pada estimasi jarak 0 – 100 cm, kondisi buzzer juga berbunyi, alat bekerja dengan baik.
Gambar 22. Pengujian keseluruhan dari kiri Selanjutnya Pengujian ketiga dari sisi samping kiri pada estimasi jarak 0 – 100 cm, kondisi buzzer juga berbunyi, alat bekerja dengan baik.
Gambar 23. Pengujian keseluruhan dari belakang
Terkahir, Pengujian dari sisi belakang pada estimasi jarak 0 – 100 cm, kondisi buzzer juga berbunyi, alat bekerja dengan baik.
Gambar 24. Pengujian ke-2 secara keseluruhan dari depan
Pengujian dilakukan dari sisi depan pada jarak >100 cm, dimana kondisi buzzer tidak berbunyi sesuai dengan yang diharapkan, alat bekerja dengan baik.
Gambar 25. Pengujian ke-2 secara keseluruhan dari kanan
Kemudian pengujian dilakukan dari sisi kanan pada jarak >100 cm, dimana kondisi buzzer tidak berbunyi sesuai dengan yang diharapkan, alat bekerja dengan baik.
Gambar 26. Pengujian ke-2 secara keseluruhan dari kiri
Selanjutnya pengujian dilakukan dari sisi kiri pada jarak >100 cm, dimana kondisi buzzer tidak
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 33 berbunyi sesuai yang diharapkan, alat bekerja
dengan baik.
Gambar 27. Pengujian ke-2 secara keseluruhan dari belakang
Terakhir, dilakukan pengujian alat dari belakang pada jarak >100 cm, dimana kondisi buzzer tidak berbunyi sesuai yang diharapkan, alat bekerja dengan baik.
5. KESIMPULAN
Setelah dilakukan perancangan, pembuatan serta pengujian terhadap alat peringatan physical distancing berbasis arduino nano ini, maka dapat diambil kesimpulan
yaitu :
1. Pentingnya penerapan physical distancing pada masa pandemi agar memperlambat bahkan mencegah terjadinya penambahan kasus infeksi covid-19 dari hari ke hari sesuai dengan anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan salah satunya adalah menjaga jarak.
2. Indikator peringatan jaga jarak aman menggunakan sebuah buzzer, akan berbunyi selama sensor rcwl-0516 dan ultrasonik hc- sr04 mendeteksi objek pada estimasi jarak yang telah ditentukan yaitu 0 sampai 100 cm.
Jika hanya salah satu sensor yang bernilai benar maka buzzer akan mati.
3. Hasil rancangan alat peringatan physical distancing ini menggunakan 4 buah sensor ultrasonik hc-sr04 yang dikombinasikan dengan sensor rcwl-0516 yang bekerja dengan baik sesuai estimasi jarak yang telah ditentukan yaitu 0 sampai 100 cm.
6. REFERENSI
Abidin, Z., Tijaniyah, T., & Bachrudin, M.
(2019). Rancang Bangun Pengoperasian Lampu Menggunakan Sinyal Analog Smartphone Berbasis Mikrokontroller.
JEECOM: Journal of Electrical
Engineering and Computer, 1(1).
https://doi.org/10.33650/jeecom.v1i1.887 Ahyadi, Z. (2018). Belajar Antarmuka Arduino
Secara Cepat Dari Contoh. Deepublish.
https://books.google.co.id/books?id=M46I DwAAQBAJ
Aini, Q., Rahardja, U., Madiistriyatno, H., &
Fuad, A. (2018). Rancang Bangun Alat Monitoring Pergerakan Objek pada Ruangan Menggunakan Modul RCWL 0516. Jurnal Teknik Elektro, 10(1), 41–46.
https://doi.org/10.15294/jte.v10i1.13731 Akbar, I. A., & Lapanporo, B. P. (2015).
Optimasi Tegangan Baterai Sel Basah Menggunakan Metode Levenberg- Marquardt. Jurnal Prisma Fisika, III(2), 62–68.
Ananda, R. (2018). 40 Project Robotic dan Aplikasi Android. Deepublish.
https://books.google.co.id/books?id=Rd1jD wAAQBAJ
Anindira Listy Hartisa, A. M., Sunardi, S. P. M.
E., & Teguh Arifianto, S. K. M. T. (2021).
SISTEM TELEMETRI PERINGATAN POTENSI LONGSOR DAN DETEKSI PERGESERAN TANAH Pada Lintas Perkeretaapian Berbasis Mikrokontroler.
Penerbit Lakeisha.
https://books.google.co.id/books?id=i7kmE AAAQBAJ
Arifin, J., Zulita, L. N., & Hermawansyah, H.
(2016). Perancangan Murottal Otomatis Menggunakan Mikrokontroller Arduino Mega 2560. Jurnal Media Infotama, 12(1), 89–98.
https://doi.org/10.37676/jmi.v12i1.276 Asmara, R. (2016). Sistem Informasi Pengolahan
Data Penanggulangan Bencana Pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman. Revista Brasileira de
Ergonomia, 3(2), 10.
https://doi.org/10.5151/cidi2017-060 Budiman, I., Saori, S., Anwar, R. N., Fitriani;, &
Pangestu, M. Y. (2021). Analisis Pengendalian Mutu Di Bidang Industri Makanan. 1(2), 1–14.
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 34 Destiarini, & Kumara, P. W. (2019). Robot Line
Follower Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno Atmega328. Jurnal Informanika, 5(1), 18–25.
Dharmawan, H. A. (2017). Mikrokontroler:
Konsep dan Praktis. Universitas Brawijaya Press.
https://books.google.co.id/books?id=GQJO DwAAQBAJ
Dr. Muchlas, M. T., Bailey, C., & Freeman, M.
(2021). Simulator Breadboard: Perangkat Pembelajaran Teknik Digital. UAD PRESS.
https://books.google.co.id/books?id=j7kmE AAAQBAJ
Fatoni, A., Nugroho, D. D., & Irawan, A. (2015).
Rancang Bangun Alat Pembelajaran Microcontroller Berbasis Atmega 328 Di Universitas Serang Raya. Jurnal PROSISKO, 2(1), 10–18.
Fauzan, M. N., & Adiputri, L. C. (2020). Tutorial Membuat Prototipe Prediksi Ketinggian Air (Pka) Untuk Pendeteksi Banjir Peringatan Dini Berbasis Iot. Kreatif
Industri Nusantara.
https://books.google.co.id/books?id=vq%5 C_xDwAAQBAJ
Febtriko, A. (2017). Sistem Kontrol Perternakan
Ikan Dengan Menggunakan
Mikrokontroller Berbasis Android. Rabit : Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi
Univrab, 2(1), 140–149.
https://doi.org/10.36341/rabit.v2i1.148 Firmansyah, A., & Pratama, D. A. (2019).
SIGMA - Jurnal Teknologi Pelita Bangsa SIGMA - Jurnal Teknologi Pelita Bangsa.
SIGMA - Jurnal Teknologi Pelita Bangsa 167, 10(September), 167–172.
Frima Yudha, P. S., & Sani, R. A. (2017).
Implementasi Sensor Ultrasonik Hc-Sr04 Sebagai Sensor Parkir Mobil Berbasis Arduino. EINSTEIN E-JOURNAL, 5(3).
https://doi.org/10.24114/einstein.v5i3.1200 2
Gunawan, I., & Ahmadi, H. (2021). Sistem Monitoring Dan Pengkabutan Otomatis Berbasis Internet Of Things (IoT) Pada Budidaya Jamur Tiram Menggunakan NodeMCU dan Blynk. Infotek : Jurnal
Informatika Dan Teknologi, 4(1), 79–86.
https://doi.org/10.29408/jit.v4i1.2997 Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan,
E., & Agustin, H. (2020). Corona Virus Disease 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119–129.
https://doi.org/10.36497/jri.v40i2.101 Iksal, Suherman, S. (2018). Perancangan Sistem
Kendali Otomatisasi On-Off Lampu Berbasis Arduino dan Borland Delphi.
Seminar Nasional Rekayasa Teknologi, November, 117–123.
Ismael. (2019). Sistem Informasi Pengolahan Data Pembudidayaan Ikan Hias Dan Pemasaran Ikan Hias Pada Dinas Perikanan Kabupaten Tebo. J-Click, 6(2), 201–207.
Isroqmi, A. (2017). KEMAMPUAN MAHASISWA MEMAHAMI LOGIKA PEMROGRAMAN KOMPUTER MELALUI ALGORITMA 59.
2(November).
Kadir, A. (2017). Pemrograman Arduino dan Processing. Elex Media Komputindo.
https://books.google.co.id/books?id=MUN GDwAAQBAJ
Kresna, A., & Ahyar, J. (2020). Pengaruh Physical Distancing Dan Social Distancing Terhadap Kesehatan Dalam Pendekatan Linguistik. 1(February), 1–9.
Kusmadi; Sidik, N. T. (2020). Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Dengan Menggunakan Arduino Uno Dan Monitoring Level Ketinggian Air Pada Pc Dengan Aplikasi Visual Basic. Infotronik : Jurnal Teknologi Informasi Dan Elektronika, 5(1), 17–23.
https://doi.org/10.32897/infotronik.2020.5.
1.3
Lonteng, Imanuel Yosua; Gunawan, G., &
Rosita, I. (2020). Antar Kendaraan Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino. Jeecom, 2(2), 1–5.
Muchtar, H., & Hidayat, A. (2017). Implementasi Wavecom Dalam Monitoring Beban Listrik. Jurnal Teknologi, 9(1), 1–5.
Mulyani, A. (2018). Perancangan Sensor Jarak Aman Kendaraan Bermotor Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno R3. Jurnal
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 35 Algoritma, 15(1), 22–28.
https://doi.org/10.33364/algoritma/v.15- 1.22
Muslihudin, M., & Oktafianto. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan
UML. Penerbit Andi.
https://books.google.co.id/books?id=2SU3 DgAAQBAJ
Muzawi, R., Efendi, Y., & Rio, U. (2020).
PROTOTYPE ALAT PHYSICAL
DISTANCING COVID -19 In this research , the HC-SR04 ultrasonic sensor module was used to measure the distance between the resistor and the sensor . This sensor detects distance without any direct touch with good accuracy and stable. 4(2), 121–
127.
Nur, H. (2019). Penggunaan Metode Waterfall Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan. Generation Journal, 3(1), 1.
https://doi.org/10.29407/gj.v3i1.12642 Nuraini, R. (2015). Desain Algorithma Operasi
Perkalian Matriks Menggunakan Metode Flowchart. Jurnal Teknik Komputer Amik Bsi, 1(1), 144–151.
Nusyirwan, D., Aritonang, M. D., & Perdana, P.
P. P. (2019). Penyaringan Air Keruh Menggunakan Sensor Ldr Dan Bluetooth Hc-05 Sebagai Media Pengontrolan Guna Meningkatkan Mutu Kebersihan Air Di Sekolah. LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 37.
https://doi.org/10.25077/logista.3.1.37- 46.2019
Purwanto, H., Riyadi, M., Widiastuti, D. W., &
Kusuma, I. W. A. (2019). Komparasi Sensor Ultrasonik HC-SR04 Dan JSN- SR04T Untuk Apikasi Sistem Deteksi Ketinggian Air. Jurnal SIMETRIS, 10(2), 717–724.
Rahman, S. N., & Rianti, E. (2017). Perancangan Sistem Informasi Media Belajar Pada Siswa Sekolah Dasar Berbasis Rfid. Jurnal Teknologi Informasi Dan Pendidikan,
10(2), 13–24.
https://doi.org/10.24036/tip.v10i2.28 Retta, A. M., Isroqmi, A., & Nopriyanti, T. D.
(2020). Pengaruh Penerapan Algoritma
Terhadap Pembelajaran Pemrograman Komputer. Indiktika : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika, 2(2), 126.
https://doi.org/10.31851/indiktika.v2i2.412 5
Salam, Z. A. (2020). Mudahnya menjadi programer with Arduino. CV Jejak.
https://books.google.co.id/books?id=ukf%5 C_DwAAQBAJ
Santoso, A. B., Martinus, M., & Sugiyanto, S.
(2013). PEMBUATAN OTOMASI
PENGATURAN KERETA API,
PENGEREMAN, DAN PALANG PINTU PADA REL KERETA API MAINAN BERBASIS MIKROKONTROLER. 1, 16–
23.
Santoso, S., & Nurmalina, R. (2017).
Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Jurnal Integrasi, 9(1), 84–91.
Setyawan, B., Andryana, S., & Winarsih, W.
(2018). Sistem Deteksi Menggunakan Sensor Ultrasonik berbasis Arduino mega 2560 dan Processing untuk Sistem Keamanan Rumah. J I M P - Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan, 3(3), 15–
20. https://doi.org/10.37438/jimp.v3i3.183 Sitorus, L. (2015). ALGORITMA dan
PEMROGRAMAN. Andi.
https://books.google.co.id/books?id=MRH wCgAAQBAJ
Solemede, D. F., Haidar, A., & Rahayu, M.
(2020). Realisasi Internet of Things ( IoT ) Berbasis Android untuk Aplikasi Pengendali dan Pemantau Fitur-Fitur pada Mesin Cuci. 26–27.
Suari, M. (2017). Pemanfatan Arduino nano dalam Perancangan Media. Natural Science Jurnal, 3(1), 474–480.
Trisetiyanto, A. N. (2020). Rancang Bangun Alat Penyemprot Disenfektan Otomatis untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona.
Journal of Informatics Education, 3(1), 45–
51.
Uqud, A. A. J., Anshori, M. A., & Rasyid, A.
(2019). Desain Sistem Pendeteksi Gerakan
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 36 Salat Imam Berbasis Wireless Sensor
Network Untuk Makmum Penyandang Buta-Tuli Atau Tuli. Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi, 9(4), 411–418.
Wongso, F. (2015). Perencanaan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Java Studi Kasus Pada Toko Karya Gemilang Pekanbaru. Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 12(1), 46–60.
Yudha, P. S. F., & Sani, R. A. (2019).
Implementasi Sensor Ultrasonik Hc-Sr04 Sebagai Sensor Parkir Mobil Berbasis Arduino. EINSTEIN E-JOURNAL, 5(3).
https://doi.org/10.24114/einstein.v5i3.1200 2