• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI DISUSUN OLEH: FANASHA HARKAMPRI, S.Pd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI DISUSUN OLEH: FANASHA HARKAMPRI, S.Pd"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI METODE PEMBELAJARAN FOCUS GROUP

DISCUSSION (FGD) PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IX SMPN 1 SEBERUANG

DISUSUN OLEH:

FANASHA HARKAMPRI, S.Pd 19871112 202012 1 005

08

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2021

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang maha kuasa, atas kasih karunia-Nya yang luar biasa sehingga Laporan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yg berjudul “Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Metode Pembelajaran Focus Group Discussion (FGD) pada Pembelajaran IPA di Kelas IX SMPN 1 Seberuang” dapat diselesaikan.

Penulisan Laporan ini terlaksana dengan baik karena kontribusi banyak pihak, baik berupa bimbingan maupun motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Fransiskus Diaan, S.H., selaku Bupati Kapuas Hulu;

2. Bapak Jantau, S,Sos., M.M., selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu;

3. Bapak Petrus Kusnadi, S.Sos., M.Si., selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu;

4. Ibu Maria De Rosary, S. Pd , selaku Plt. Kepala Sekolah SMPN 1 Seberuang;

5. Bapak Helarius Sartono, S. Pd, selaku Koordinator Pendidikan Kecamatan Seberuang dan Mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi;

6. Bapak Sagitarisman, S.I.P, selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, masukan dan motivasi;

7. Bapak Allukmanul Hakim, S. STP., M. Eng., selaku Penguji yang telah memberikan saran dan masukan;

8. Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 yang telah memberikan pelayanan, bimbingan dan motivasi;

(6)

9. Bapak dan Ibu Narasumber dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta motivasi; dan

10. Rekan Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang telah memberikan bantuan dan motivasi.

Penulis selalu berupaya dan berkomitmen agar Pelaksanaan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan ini. Semoga Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat.

Putussibau, 10 September 2021

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

BERITA ACARA ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan dan Sasaran ... 3

C. Tempat dan Waktu Kegiatan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ... 5

A. Profil Organisasi ... 5

B. Keadaan Organisasi ... 5

C. Visi Dan Misi Organisasi ... 5

D. Nilai-nilai Organisasi... 6

E. Struktur Organisasi ... 7

F. Tupoksi Organisasi ... 8

BAB III NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI . ... 12

A. Nilai-Nilai Dasar ASN ... 12

1. Akuntabilitas ... 12

2. Nasionalisme ... 14

3. Etika Publik ... 17

4. Komitmen Mutu ... 18

5. Anti korupsi ... 20

B. Peran Dan Kedudukan PNS ... 21

1. Manajemen ASN ... 21

2. Whole Of Government ... 21

3. Pelayanan Publik ... 22

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ... 23

(8)

A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu ... 23

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ... 29

C. Rancangan Jadwal Pelaksanaan ... 34

BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS ... 35

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ... 35

B. Strategi Pembimbingan ... 52

BAB VI PENUTUP ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

LAMPIRAN ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 123

BIODATA PENULIS ... 125

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Seberuang ... 7

Tabel 4.1 Data Pengumpulan Tugas Peserta Didik ... 25

Tabel 4.2 Isu Aktual Di SMP Negeri 1 Seberuang ... 26

Tabel 4.3 Analisis Faktor Penyebab Isu Utama Dengan Metode USG ... 28

Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi ... 29

Tabel 4.5 Jadwal Rencana Implementasi Aktualisasi ... 34

Tabel 5.1 Pelaksanaan Kegiatan Menyusun RPP Mata Pelajaran IPA ... 35

Tabel 5.2 Pelaksanaan Kegiatan Membuat Video Pembelajaran ... 39

Tabel 5.3 Pelaksanaan Kegiatan Menyusun Instrumen Penilaian ... 42

Tabel 5.4 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ... 45

Tabel 5.5 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi Pembelajaran ... 48

Tabel 5.6 Jadwal Implementasi Kegiatan Aktualisasi ... 52

Tabel 5.7 Jadwal Konsultasi Dengan Coach ... 53

Tabel 5.8 Jadwal Konsultasi Dengan Mentor ... 54

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kegiatan Menyusun RPP Mata Pelajaran IPA ... 57

Lampiran 2 : Kegiatan Membuat Video Pembelajaran ... 66

Lampiran 3 : Kegiatan Menyusun Instrumen Penilaian ... 68

Lampiran 4 : Kegiatan Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran ... 72

Lampiran 5 : Kegiatan Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran ... 75

Lampiran 6 : Kegiatan Pembimbingan Dengan Coach ... 118

Lampiran 7 : Kegiatan Pembimbingan Dengan Mentor ... 120

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dikenal sebagai suatu negara kepulauan merupakan negara yang sangat terkenal dengan segala potensi dan kekayaannya. Hal ini terlihat dengan adanya keberagaman suku, agama, adat istiadat, seni dan budaya serta melimpahnya sumber daya alam yang ada. Namun hal itu juga harus seimbang dengan sistem pengelolaan yang tepat sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang mampu bersaing dengan negara lainnya di era digitalisasi. Sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara, PNS memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung kemajuan negara Indonesia saat ini. Dengan memenuhi standar kompetensi jabatannya, PNS akan mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien sebagai Aparatur Sipil Negara yang berkualitas, bekerja secara professional dan penuh tanggung jawab.

Sebagai salah satu upaya untuk memenuhi hal tersebut, maka dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi para CPNS. Melalui Pelatihan Dasar CPNS diharapkan CPNS memiliki wawasan kebangsaan, menanamkan sikap perilaku bela negara, nilai- nilai dasar PNS serta memahami peran dan kedudukan PNS dalam membentuk karakter yang kuat dalam jabatannya. Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, maka ditetapkan mekanisme Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang memungkinkan para CPNS untuk mampu menginternalisasi, mengaktualisasikan dan membuatnya menjadi suatu kebiasaan (habituasi). Melalui Pelatihan Dasar tersebut, CPNS wajib untuk melaksanakan fungsi dasar ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan

(12)

publik, pelayan publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa, sehingga dapat menjadi PNS yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN.

Tenaga pendidik atau guru merupakan salah satu profesi yang menjadi bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang wajib mengikuti pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) guna mengembangkan potensi yang dimiliki dan meningkatkan kinerja sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam dunia pendidikan. Keberhasilan yang diharapkan dalam mengikuti kegiatan pelatihan dasar diukur dari beberapa indikator, seperti: kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela Negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Selain itu, seorang tenaga pendidik atau guru dituntut untuk memiliki karakter yang baik dalam dirinya sehingga menjadi Aparatur Sipil Negara yang berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan aktualisasi peserta pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) juga akan melakukan kegiatan habituasi.

Dalam hal ini, penyusun merupakan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Gelombang IV Angkatan 114 (CXIV) Tahun 2021 yang akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di SMPN 1 Seberuang, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu. Melalui kegiatan habituasi tersebut, peserta diharapkan dapat membiasakan diri untuk mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di lingkungan kerjanya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.

(13)

Dalam sistem pembelajaran yang sebelumnya menggunakan sistem tatap muka kini harus berubah semenjak terjadinya Pandemi Covid-19. Kondisi seperti ini tentu menarik perhatian banyak pihak, terutama bagi guru dalam menjalankan proses kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik di sekolah. Berbagai regulasi Pemerintah yang dikeluarkan pasca Pandemi Covid-19, mengharuskan para Tenaga Pendidik atau Guru tetap melaksanakan tugas dan fungsinya dengan menerapkan protokol kesehatan serta penyesuaian terhadap sistem pembelajaran yang baru, baik daring maupun luring. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap waktu yang digunakan peserta didik untuk melakukan pembelajaran di sekolah menjadi lebih singkat. Peserta didik diharapkan dapat lebih banyak melakukan pembelajaran secara mandiri di rumah. Namun nyatanya hal tersebut bisa dibilang masih jauh dari yang diharapkan, dikarenakan rendahnya minat belajar peserta didik saat ini di masa Pandemi Covid-19. Tidak jarang tugas belajar yang diberikan oleh guru diabaikan/tidak dikerjakan oleh peserta didik dengan berbagai alasan dan kesibukan masing-masing. Hal ini tentunya menjadi suatu permasalahan serius yang harus segera diatasi.

Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan di atas, maka perancang berencana untuk melaksanakan agenda kegiatan aktualisasi yang tertuang di dalam rancangan aktualisasi dengan judul

“Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Metode Pembelajaran Focus Group Discussion (FGD) pada Pembelajaran IPA di Kelas IX SMPN 1 Seberuang”.

B. TUJUAN DAN SASARAN

Penyelenggaraan kegiatan Pelatihan Dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bertujuan untuk membentuk PNS yang berkarakter dan professional yang mampu menunjukkan sikap perilaku bela negara, menerapkan nilai-nilai dasar PNS, yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), dan

(14)

penguasaan pengetahuan tentang kedudukan dan perannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat secara profesional. Selain itu juga, peserta Pelatihan Dasar diharapkan mampu untuk menganalisis manfaat aktualisasi di dalam agenda habituasi terhadap usaha terwujudnya visi, misi, dan tujuan sekolah, serta penguatan bagi nilai-nilai organisasi sekolah.

C. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

Adapun kegiatan Evaluasi Rancangan Aktualisasi akan diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 31 Juli 2021 pukul 08.00 – 16.45 WIB bertempat di Ruang Rapat Kepala BKPSDM Kabupaten Kapuas Hulu. Sedangkan kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 5 Agustus – 7 September 2021 bertempat di SMP Negeri 1 Seberuang, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu.

(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. PROFIL ORGANISASI IDENTITAS SEKOLAH

1. Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Seberuang

2. NSS : 201130513033

3. NPSN : 30102898

4. Status Sekolah : Negeri

5. Tanggal SK Pendirian : 07-11-1983 No. 0472/0/1983 Tanggal SK Izin Operasional : 07-11-1983

6. Alamat Sekolah :

a. Jalan : Penunjang Lintas Selatan 80 b. Kelurahan/ Desa : Sejiram

c. Kecamatan : Seberuang

d. Kabupaten / Kota : Kapuas Hulu

e. Kode Pos : 78772

f. Provinsi : Kalimantan Barat

B. KEADAAN ORGANISASI

Adapun jumlah Tenaga Pendidik atau Guru yang mengajar sebanyak 25 orang, Kepala Sekolah 1 orang, Tata Usaha 3 orang, Operator Dapodik 1 orang, Petugas Perpustakaan 1 orang, Cleaning Service 1 orang dan Security sebanyak 1 orang. Sedangkan siswa yang ada di SMP Negeri 1 Seberuang tercatat pada Tahun Ajaran 2020/2021 berjumlah 411 siswa, yang tergolong didalamnya Kelas VII sebanyak 134 siswa, Kelas VIII sebanyak 135 siswa dan Kelas IX sebanyak 142 siswa, serta terdiri dari 13 rombongan belajar.

C. VISI DAN MISI

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat dalam rangka menghadapi arus globalisasi di era

(16)

digitalisasi saat ini serta berubahnya kesadaran masyarakat memicu kabupaten Kapuas Hulu untuk merespon tantangan sekaligus peluang tersebut. Kabupaten Kapuas Hulu memiliki citra moral yang menggambarkan Visi dan Misi sebuah organisasi yang ingin diwujudkan bersama, salah satunya terlihat pada Visi dan Misi yang dimiliki oleh SMP Negeri 1 Seberuang yaitu sebagai berikut:

1. Visi

“Berprestasi dan mampu berkompetensi berdasarkan iman dan kepribadian”.

2. Misi

Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, dilakukan dengan beberapa upaya yang menjadi landasan dari Misi sekolah sebagai berikut:

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal.

b. Meningkatkan semangat keunggulan secara intensif dalam tatanan demokrasi, integritas, kredibilitas dan akuntabiltas kepada seluruh warga sekolah.

c. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

d. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stakeholder).

D. NILAI-NILAI ORGANISASI

Berikut ini merupakan nilai-nilai yang terdapat di SMP Negeri 1 Seberuang, yaitu:

1. Religus.

2. Berprestasi.

3. Semangat.

4. Aktif.

(17)

5. Bertanggungjawab.

6. Mandiri.

7. Kerjasama.

8. Disiplin.

E. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendefinisikan suatu hirarki dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukkan bahwa adanya pembagian tugas dan juga peranan ataupun kegiatan-kegiatan yang tidak sama itu dikoordinasikan. Selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi dari suatu pekerjaan, saluran perintah serta penyampaian laporan. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, berikut ini adalah struktur organisasi yang ada di SMP Negeri 1 Seberuang, yaitu:

Tabel 2.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Seberuang

No. Nama NIP Jabatan

1 MARIA DE ROSARY, S.Pd 198404242008032002 PLT. KEPALA SEKOLAH 2 VALERIA YUSIPA, S.Pd 197706022011012002 GURU MAPEL 3 MAGDALENA MARISA,

S.Pd. 198905292014022002 GURU MAPEL

SAPRAS

4 LUPIN, S.Pd.K 196812082000031002 GURU MAPEL

WAKA KURIKULUM 5 MARIA ROMANA LENING,

S.Ag 198710062019032003 GURU MAPEL

KESISWAAN 6 OCTAVIANI MUSTIKA

SARI, S.Pd 199410072019032004 GURU MAPEL

BENDAHARA BOS 7 FANASHA HARKAMPRI,

S.Pd. 198711122020121005 GURU MAPEL

8 YULITA ANTIAN SISIK 196401022006042006 PENGADMINISTRASI KEPENDIDIKAN 9 MARIA ANA NINA 198205172014072001 PENGADMINISTRASI

KEPENDIDIKAN

10 WAN HARTARTO, S.Pd - GURU MAPEL

PEMBINA OLAHRAGA

11 Drs. RUFINUS SAWE - GURU MAPEL

12 LIDIA LASTRIA, S.Ag. - GURU MAPEL

(18)

13 LIBERIA LIBEK, S.Pd. - GURU MAPEL BK

14 DEWI PURNIAWATI, S.Pd. - GURU MAPEL

15 EMILIANA ERNAWATI,

S.Pd. - GURU MAPEL

16 MARIA OKTAVIANEY

ANTI, S.Pd - GURU MAPEL

17 IRENE VERAWATI, S.Pd - GURU MAPEL

18 SRI REJEKI, S.Pd. - GURU MAPEL

19 PRONILA ARIANI, S.Pd. - GURU MAPEL

20 IMACCULATA MANI

FAMILA, S.Pd. - GURU MAPEL

21 RUPINUS, S.Pd - GURU MAPEL

PEMBINA PRAMUKA 22 SISILIA FITRI

TRISNAWATI, S.Pd - GURU MAPEL

23 VALENTINUS NINO RIADI,

S.Pd - GURU MAPEL

24 DIONISIUS, S.Pd - GURU MAPEL

25 NORA MEYLISA, S.Pd. - GURU MAPEL

26 N. NIKO L. - GURU MAPEL

27 KRISTIAN RICHAD

CASBELA, S.Pd - GURU MAPEL

28 AGUSTINA EMILIA

HARYANI, S.Pd. - GURU MAPEL

29 YUSTIANUS T.S. HELMI - OPERATOR DAPODIK

30 EMILIA YANTI - CLEANING SERVICE

31 FRANSISKA LISA TANSIL - TENAGA

ADMINISTRASI

32 KRISTOVORUS JUMADI - SECURITY

33 MARIA NATALIA OCA - PERPUSTAKAAN

F. TUPOKSI ORGANISASI 1. Tugas dan Fungsi Sekolah

Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan sekolah yaitu menindaklanjuti strategi pelaksanaan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah diantaranya sebagai berikut:

1. Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secara berkelanjutan;

(19)

2. Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu;

3. Melakukan kerjasama dengan pihak kabupaten untuk membantu pembiayaan bagi peserta didik yang mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi;

4. Mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan, peringatan hari besar keagamaan;

5. Menjalin komunikasi yang baik dengan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu;

6. Pengadaan buku penunjang;

7. Mengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orangtua;

8. Pelaporan kepada orang tua secara berkala; dan

9. Mengintensifkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti olah raga, pramuka, dan kegiatan keagamaan.

Sementara itu, fungsi sekolah yaitu sebagai fasilitator dan tempat proses belajar mengajar dengan harapan terjalinnya proses belajar mengajar yang kondusif dan terukur. Selain itu, sekolah juga berfungsi memberikan pelayanan dan bimbingan kepada peserta didik dalam berbagai matra pendidikan, baik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. Tugas dan Fungsi Guru

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menjelaskan tugas dan fungsi guru. Adapun uraian tugas dan fungsi guru adalah sebagai berikut:

a. Tugas guru adalah sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini dengan jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (pasal 1 ayat 1).

b. Fungsi guru adalah meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional (pasal 4).

(20)

Lebih lanjut, dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, tugas guru diantaranya :

1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

2) Menyusun silabus pembelajaran;

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP);

4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran dikelasnya;

7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;

9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas);

10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;

11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;

12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;

13) Melaksanakan pengembangan diri;

14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan 15) Melakukan presentasi ilmiah.

Selain itu, beberapa fungsi guru lainnya terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni:

1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

2) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

(21)

3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;

4) Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan

5) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

(22)

BAB III

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI

A. NILAI – NILAI DASAR ASN

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara umum merupakan kunci keberhasilan pembangunan Nasional, karena diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, disiplin serta profesional, khususnya untuk PNS agar dicapainya kompetensi tertentu. Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri pada saat kegiatan aktualisasi di tempat tugas melalui pembiasaan (habituasi). Nilai-nilai dasar ASN sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan ASN secara profesional sebagai pelayan masyarakat, yang meliputi kemampuan berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya dan tidak korupsi serta mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Nilai- nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang merupakan landasan dalam menjalankan profesi ASN. Adapun nilai-nilai yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu (LAN RI, 2015):

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;

(23)

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; serta

d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika kerjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya (LAN RI, 2015).

Adapun indikator nilai dasar akuntabilitas yaitu sebagai berikut:

1. Tanggungjawab

Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

2. Jujur

Sifat perkataan sesuai dengan kebenaran, menyatakan sebenar- benarnya.

3. Kejelasan Target

Kejelasan target dalam menjelaskan cara, tindakan ataupun proses kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.

4. Netral

Tidak berpihak, tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak.

5. Mendahulukan kepentingan publik

Tidak egois, menghargai pendapat orang banyak.

6. Adil

Suatu sikap yang tidak memihak kecuali kebenaran, bukan berpihak karena pertemanan.

(24)

7. Transparan

Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

8. Konsisten

Suatu sikap yang tetap (tidak berubah-ubah), taat asas, selaras dan sesuai.

9. Partisipasif

Suatu keterlibatan fisik baik mental dan emosional serta ikut bertanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan.

2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015). Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:

a. Menempatkan persatuan dan kesatuan;

b. Kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;

c. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;

d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;

e. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;

f. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;

g. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.

Setiap pegawai ASN wajib memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.

(25)

Adapun indikator dari nilai Nasionalisme adalah:

1. Religius artinya Patuh terhadap ajaran agama.

2. Hormat- menghormati artinya saling menghormati antar sesama.

3. Kerjasama artinya sebuah usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

4. Tidak memaksakan kehendak artinya tidak memaksa orang agar mau menerima.

5. Jujur artinya memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya.

6. Amanah artinya dapat dipercaya.

7. Adil artinya suatu sikap yang bebas dari diskriminasi.

8. Persamaan derajat artinya persamaan nilai, harga, taraf yang membedakan antar sesama

9. Tidak diskriminatif artinya sikap tidak membedakan secara sengaja terhadap golongan-golongan yang berhubungan dengan kepentingan tertentu.

10. Mencintai sesama manusia artinya saling mengasihi, saling tolong menolong satu sama lain.

11. Tenggang rasa artinya sikap dalam menyikapi perbedaan sehingga tidak menyakiti ataupun menyinggung orang lain.

12. Membela kebenaran artinya orang tersebut berani membela apa yang menurutnya benar dan merupakan fakta dengan alasan yang tepat.

13. Persatuan adalah berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai kalangan, ras, budaya dan adat-istiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan serasi.

14. Rela berkorban artinya sikap dan perilaku yang tindakannya dilakukan dengan ikhlas serta mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.

15. Cinta tanah air artinya cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan terhadap bangsa.

(26)

16. Memelihara ketertiban artinya suatu keadaan dimana segala kegiatan dapat berfungsi dan berperan sesuai dengan ketentuan yang ada.

17. Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.

18. Musyawarah merupakan suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati untuk dapat memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) untuk bisa mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau juga pemecahan yang menyangkut urusan keduniawian.

19. Kekeluargaan artinya suatu sistem, sikap dan juga kepercayaan yang secara sadar ataupun tidak, mempersatukan anggota keluarga pada satu budaya.

20. Menghormati keputusan artinya menerima pendapat orang lain, tidak memaksa kehendak kita sendiri dan tidak boleh menyela ketika orang berbicara.

21. Tanggungjawab artinya keadaan di mana wajib menanggung segala sesuatu sehingga kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat.

22. Kepentingan bersama artinya sebuah keputusan yang sudah dipikirkan secara matang, untuk mewujudkan keinginan yang diinginkan secara bersama.

23. Gotong-royong artinya bekerja bersama demi mencapai hasil yang diinginkan.

24. Sosial artinya sesuatu yang dapat dicapai, dihasilkan serta ditetapkan dalam proses interaksi sehari-hari antar warga.

25. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya artinya tidak memanfaatkan situasi untuk menyalahgunakan hak orang lain demi kepentingan pribadi.

26. Hidup sederhana artinya hidup dengan cara apa adanya yang kita miliki sekarang dan tidak berlebihan. Sederhana juga bukan

(27)

berarti miskin tapi hidup yang sederhana berada ditengah dari hidup yang kaya dan yang miskin.

27. Kerja keras artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh- sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai.

28. Menghargai karya orang lain artinya memberikan apresiasi (penghargaan) atas hasil usaha dan jerih payah orang lain.

3. Etika Publik

Etika dalam bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang berarti pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan pergaulan seseorang atau suatu organisasi tertentu.

Sedangkan Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik (LAN RI, 2015).

Dengan kata lain kode etik dapat diartikan sebagai rumusan eksplisit tentang kaidah-kaidah atau norma yang harus ditaati secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik. Ada tiga dimensi dalam etika publik, yakni:

1) Kualitas Pelayanan (cepat, cermat);

2) Modalitas (cara memperbaiki sistem); dan 3) Tindakan Etika Publik (Integritas Publik).

Indikator nilai dasar dari etika publik diantaranya:

a. Jujur adalah suatu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain.

b. Bertanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan, baik yang disengaja atau tidak disengaja.

c. Integritas Tinggi adalah bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang

(28)

dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi).

d. Cermat adalah sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas, rajin dan ulet dalam melakukan pekerjaan.

e. Disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan tunduk pada pengawasan.

f. Hormat adalah suatu sikap menghargai/menghormati diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, memperlakukan orang lain seperti keinginan untuk dihargai, beradab dan sopan, tidak melecehkan dan menghina orang lain.

g. Sopan adalah sikap hormat terhadap tata tertib menurut peraturan yang berlaku.

h. Taat pada peraturan perundang-undangan artinya melaksanakan ketentuan tugas dan fungsi sesuai peraturan perundang- undangan.

i. Taat perintah adalah mengikuti dan menuruti keinginan atau perintah dari luar diri kita.

j. Menjaga rahasia adalah tidak membocorkan informasi kepada masyarakat umum.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Target utama kinerja aparatur yang berbabasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (LAN RI, 2015).

Untuk menciptakan mutu pelayanan prima diperlukan perubahan orientasi, sikap, dan cara kerja, antara lain sebagai berikut:

a. Dari orientasi kepada peraturan menjadi orientasi kepada masyarakat.

(29)

b. Dari cara kerja “asal bapak senang” dan asal-asalan menjadi berorientasi kepada mutu.

c. Dari sikap pasif menjadi proaktif dan inovatif.

d. Dari cara kerja individualis dan egosentris (bekerja sendiri dan berorientasi melayani pimpinan) menjadi cara kerja tim (kolektif).

Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas aparatur akan mendorong terciptanya iklim atau budaya kerja unggul yang dapat menumbuhkan keberanian untuk menampilkan kreativitas dan inovasi (LAN RI, 2015).

Indikator nilai dasar komitmen mutu diantaranya yaitu:

1. Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

2. Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur.

3. Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalis melayanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

4. Berorientasi Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

(30)

5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu “Corruptio” yang berarti kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya bias berpengaruh secara jangka panjang (LAN RI, 2015). Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Jadi, anti korupsi berarti tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah atau tindakan yang berhubungan dengan korupsi. Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bias menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.

Indikator nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut:

1) Jujur apabila selalu berbicara, berbuat sesuai dengan fakta, tidak melakukan perbuatan curang, tidak berbohong, dan tidak mengakui milik orang lain.

2) Disiplin adalah perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggungjawab.

3) Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.

4) Kerja keras adalah didasari dengan adanya kemauan didalam kemauan terkandung ketekatan, ketekunan, daya tahan, daya kerja dan pendirian keberanian.

5) Sederhana adalah kebiasaan untuk tidak hidup boros atau tidak berlebih-lebihan.

6) Mandiri berarti selalu menuntaskan pekerjaan tanpa mengandalkan bantuan dari orang lain.

7) Adil artinya suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran.

8) Berani berarti keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela keberanian.

(31)

9) Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.

B. PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

Peran dan kedudukan PNS menjadi hal yang sangat penting bagi para PNS aga dapat menjalankan tugas dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa sehingga mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial-kultural dengan menggunakan perspektif whole of government dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya dalam melayani publik (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat, 2019).

1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional dengan memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Pegawai ASN berfungsi untuk pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah (LAN RI, 2015).

2. Whole of Government

Whole-of-Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya

(32)

kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Selanjutnya, WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

WoG menekankan adanya penyatuan keseluruhan (whole) elemen pemerintahan (LAN RI, 2017). Dalam pelayanan publik praktek WoG dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik.

3. Pelayanan Publik

Menurut UU No. 25 tahun 2009 Pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa “Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik”. Terdapat 3 (tiga) unsur dalam pelayanan publik yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan), kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan (LAN RI, 2017).

(33)

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU

Adapun isu-isu aktual yang dapat ditemukan di SMP Negeri 1 Seberuang adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kepedulian peserta didik terhadap kebersihan lingkungan.

Kebersihan lingkungan sekolah memiliki peran penting bagi peserta didik maupun dewan guru di sekolah tersebut. Dengan terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat dapat memberikan dampak positif bagi kegiatan belajar mengajar. Untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih tentu diperlukan kerja sama antara guru dengan murid di sekolah tersebut, ketika guru atau sekolah berupaya bersosialisasi dan menciptakan lingkungan yang bersih maka tugas selanjutnya yang di lakukan oleh peserta didik yakni menjaga kebersihan lingkungan dengan cara senantiasa membuang sampah pada tempatnya.

Namun berdasarkan hasil pengamatan masih ditemukan kurangnya kepedulian peserta didik dalam menjaga kebersihan lingkungan.

2. Masih adanya peserta didik yang kurang disiplin di sekolah.

Masalah kedisplinan peserta didik menjadi sangat berarti bagi kemajuan sekolah. Di sekolah yang tertib akan selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Mematuhi semua peraturan di sekolah merupakan suatu kewajiban bagi setiap peserta didik. Namun dilihat dari hasil pengamatan, masih terlihat adanya peserta didik yang sering terlambat datang ke sekolah dan tidak menaati peraturan tata tertib sekolah. Hal ini menunjukkan masih adanya peserta didik yang kurang disiplin di sekolah.

(34)

3. Rendahnya minat belajar peserta didik pada pembelajaran IPA di masa Pandemi Covid-19.

Dalam sistem pembelajaran yang sebelumnya menggunakan sistem tatap muka kini harus berubah semenjak terjadinya Pandemi Covid-19.

Kondisi seperti ini tentu menarik perhatian banyak pihak, terutama bagi guru dalam menjalankan proses kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik di sekolah. Peserta didik diharapkan dapat lebih banyak melakukan pembelajaran secara mandiri di rumah. Namun nyatanya hal tersebut bisa dibilang masih jauh dari yang diharapkan, dikarenakan rendahnya minat belajar peserta didik saat ini di masa Pandemi Covid-19.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, minat belajar peserta didik SMP Negeri 1 Seberuang tahun ajaran 2020/2021 di masa Pandemi Covid-19 tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai masih belum optimal dan tidak jarang tugas belajar yang diberikan oleh guru diabaikan/tidak dikerjakan oleh peserta didik dengan berbagai alasan dan kesibukan masing-masing. Pada sistem pembelajaran jarak jauh, peserta didik menjadi kurang aktif dalam menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, sehingga dapat mengakibatkan pembelajaran yang menjenuhkan. Seorang peserta didik yang mengalami kejenuhan dalam belajar akan memperoleh ketidakmajuan dalam hasil belajar. Oleh kerena itu diperlukan pendorong untuk menggerakkan peserta didik agar semangat belajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar.

Faktor yang turut mendukung seorang peserta didik dapat berprestasi dalam belajar diantaranya minat belajar peserta didik.

Seseorang akan memetik hasil dari belajarnya manakala ia berminat pada sesuatu yang ia pelajari. Minat termasuk faktor psikologis yang berperan sebagai pendorong dalam mencapai tujuan. Kegiatan yang diminati peserta didik diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Minat memberikan sumbangan yang besar dalam mendukung seseorang memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya, kurangnya minat menyebabkan kurangnya

(35)

perhatian, partisipasi dan usaha dalam proses pembelajaran. Akibat dari kurangnya minat belajar tentunya akan berdampak pada prestasi belajar peserta didik.

Tabel berikut ini menggambarkan rendahnya minat belajar peserta didik yang ditunjukkan melalui data pengumpulan tugas peserta didik pada semester genap tahun ajaran 2020/2021, yaitu:

Tabel 4.1 Data Pengumpulan Tugas Peserta Didik

NO. NAMA

PENGUMPULAN TUGAS

TOTAL

BAB 1 BAB 2

T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 1 Angela Anastasia Asniwati 8

2 Anita - - - - - - - 1

3 Benediktus Sunario Januri - - - 5 4 Bernadetha Oni Yopisa - - - - - - - 1 5 Bernadus Betta Triyanto - - - 5 6 Blasilia Oktavia Bernand N - - 6

7 Claudia Yuni Sara - - - - - - - 1

8 E. Herwin. D. Satria - 7

9 Ferdy - - - - - - - 1

10 Fransiska Moi Moi - - - - 4

11 Fransiska Nelly Agustine - 7 12 Fransiskus Kardinal Romi - - - - 4 13 Magdalena Deskarni

Januaristi - - - - - - - 1

14 Magdalena Melati - - - - - 3

15 Magdalena Sisilia Nesa - - 6

16 Margaretha Larasati - - - - 4

17 Margaretha Noviana Chinda - - - - 4

18 Maria Kristina Laura - - - - - - - 1

19 Maria Paska Kiki - - - - - 3

20 Mariana Krisna - 7

21 Modestus Bayu Beli - - 6

22 Oktaviana Nadin - - - - 4

23 Paskarius Jeri - - - 5

24 Paul Reonald Andrianopaul - - - 5

25 Rene Jopien - - - - - - - 1

26 Robertus Joans 8

27 Susana Oktaviani - - - - - - 2

28 Veronika Nayla Yasa - - - - 4

29 Wulan Sari Veni 8

30 Y. Fitri Anjayani - - - - 4

31 Yohanes Marlon - - - - - - - 1

32 Yudrianus Pabianto Marko 8

(36)

Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas, pokok dan fungsi guru mata pelajaran, maka perlu ditentukan isu prioritas yang akan ditangani.

Skala penilaian ini berpedoman pada 3 (tiga) kriteria isu, yaitu: isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa disingkat APKL. Adapun penentuan isu aktualnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Isu Aktual di SMP Negeri 1 Seberuang Analisis APKL

No Isu Aktual Kriteria

Total Peringkat A P K L

1

Kurangnya kepedulian peserta didik terhadap kebersihan lingkungan

3 4 4 4 15 III

2 Masih adanya peserta didik

yang kurang disiplin di sekolah 4 4 5 4 17 II

3

Rendahnya minat belajar peserta didik pada

pembelajaran IPA di masa pandemi Covid-19

5 5 5 4 19 I

Keterangan : I : Sangat Tinggi II : Tinggi

III : Sedang IV : Rendah

V : Sangat Rendah

Berdasarkan hasil analisis isu APKL dengan peringkat paling tinggi yaitu: “Rendahnya minat belajar peserta didik pada pembelajaran IPA di masa Pandemi Covid-19”.

Pembelajaran yang dimaksud dalam Isu Aktual di atas adalah pada mata pelajaran IPA, disebabkan oleh beberapa factor, yaitu sebagai berikut:

(37)

1. Kurangnya dorongan/motivasi belajar.

Motivasi atau dorongan dari dalam diri peserta didik untuk belajar merupakan hal yang seharusnya dimiliki peserta didik untuk dapat bersemangat mengikuti pembelajaran. Sehingga dengan sendirinya peserta didik akan lebih melibatkan diri dalam proses pembelajaran tanpa harus diminta guru. Kurangnya motivasi peserta didik terlihat dari cara peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan, peserta didik tidak peduli jika jawaban yang dituliskan salah. Peserta didik hanya sebatas mengerjakan tugas tanpa membaca uraian materi yang sesuai dengan tugas yang diberikan.

2. Metode pembelajaran yang kurang menarik.

Penggunaan metode pembelajaran yang variatif dan inovatif tentu akan menyenangkan bagi peserta didik saat melaksanakan pembelajaran. Namun di SMP Negeri 1 Seberuang metode pembelajaran yang digunakan masih terbilang monoton atau masih terfokus pada metode ceramah sehingga seringkali menimbulkan rasa jenuh bagi peserta didik.

3. Terbatasnya media pembelajaran.

Media pembelajaran sangat membantu guru dalam menyampaikan materi yang hendak disampaikan kepada peserta didik. Namun di SMP Negeri 1 Seberuang belum lengkapnya media pembelajaran untuk mendukung pembelajaran IPA sehingga peserta didik sulit memahami jika dijelaskan menggunakan papan tulis.

Untuk menentukan masalah pokok prioritas tersebut digunakan metode USG (Urgency, Seriuousness, Growth), dengan skala penilaian 1 sampai 5. Adapun penentuan masalah pokok prioritas adalah sebagai berikut:

(38)

Tabel 4.3 Analisis faktor penyebab isu utama dengan metode USG Analisis USG

No. Faktor Penyebab Kriteria

Total Peringkat U S G

1 Kurangnya dorongan/motivasi

belajar 4 3 3 10 III

2 Metode pembelajaran yang

kurang menarik 5 5 4 14 I

3 Terbatasnya media

pembelajaran 4 4 4 12 II

Keterangan : I : Sangat Tinggi II : Tinggi

III : Sedang IV : Rendah

V : Sangat Rendah

Dari analisis menggunakan metode USG maka dapat diperoleh penyebab utama dari isu aktual, yakni: “Metode pembelajaran yang kurang menarik”.

Berdasarkan hasil dari 2 (dua) sistem analisa tersebut, maka gagasan penyelesaian isu yang diajukan berjudul “Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Metode Pembelajaran Focus Group Discussion (FGD) pada Pembelajaran IPA di Kelas IX SMPN 1 Seberuang“.

Focus Group Discussion (FGD) adalah diskusi kelompok mengenai suatu isu, biasanya dalam satu kelompok terdiri dari 5-8 orang. FGD diartikan juga sebagai suatu metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada penelitian kualitatif sosial. Dilaksanakannya FGD bertujuan untuk melihat minat serta kemampuan belajar peserta didik yang nantinya akan dinilai oleh guru. Secara umum, Focus Group Discussion (FGD) merupakan suatu diskusi yang dilakukan secara kelompok dan sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik.

(39)

B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN

Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi

UNIT KERJA SMP NEGERI 1 SEBERUANG

IDENTIFIKASI ISU UTAMA

1. Kurangnya kepedulian peserta didik terhadap kebersihan lingkungan 2. Masih adanya peserta didik yang kurang disiplin di sekolah

3. Rendahnya minat belajar peserta didik pada pembelajaran IPA di masa Pandemi Covid-19 ISU YANG DIANGKAT Rendahnya minat belajar peserta didik pada pembelajaran IPA di masa Pandemi Covid-19

GAGASAN PEMECAHAN ISU Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Metode Pembelajaran Focus Group Discussion (FGD) pada Pembelajaran IPA di Kelas IX SMPN 1 Seberuang

No. Kegiatan dan

Output/Hasil Kegiatan Tahapan kegiatan Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS

Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi dan Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi

1 2 3 4 5

1. Kegiatan :

Menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran IPA.

Output / Hasil Kegiatan : Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran IPA.

1. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah untuk menetapkan materi pembelajaran.

2. Menelaah Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan Silabus sebagai pedoman pembuatan RPP.

3. Membuat RPP sesuai dengan pedoman.

4. Mencetak RPP.

1. Saya akan berkonsultasi dengan Kepala Sekolah untuk menetapkan materi pembelajaran yang akan digunakan (Akuntabilitas : Jujur) (Pelayanan Publik : asas kejelasan)

2. Saya akan menelaah Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan silabus untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran (Akuntabilitas : Kejelasan Target) (Manajemen ASN : asas keterpaduan).

3. Saya akan membuat RPP sesuai dengan pedoman yang berlaku (Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu)

4. Saya akan mencetak RPP sebagai persiapan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas (Anti Korupsi :

Kontribusi terhadap visi-Misi Organisasi:

Dengan tersusunnya RPP akan mendukung pencapaian visi dan misi di SMP Negeri 1 Seberuang, yaitu:

Visi:

“Berprestasi dan mampu berkompetensi berdasarkan iman dan kepribadian”.

Misi:

Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal.

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

(40)

5. Mengkomunikasikan RPP kepada kepala sekolah.

6. Meminta tandatangan kepala sekolah.

5. Saya akan mengkomunikasikan RPP kepada kepala sekolah perihal tata cara penerapannya (Nasionalisme : Menghormati keputusan) (WoG : asas koordinasi dan komunikasi).

6. Setelah diperiksa dan disetujui, saya meminta kepala sekolah untuk menandatangani RPP tersebut. (Etika Publik : Hormat) (Manajemen ASN : Asas Kepastian Hukum).

yaitu:

Bertanggungjawab, Mandiri, Kerjasama dan Disiplin.

2. Kegiatan :

Membuat video

pembelajaran

Output / Hasil Kegiatan : Tersedianya video pembelajaran

1. Memilih materi sebagai bahan membuat video

2. Menyiapkan alat untuk merekam/mengedit video

3. Mengedit video menggunakan aplikasi Kine Master dan OQ Animated Text

4. Melihat hasil editan video untuk memastikan video sudah layak untuk

dijadikan bahan

pembelajaran

1. Saya akan mencermati materi yang akan dipilih sebagai bahan pembuatan video (Etika Publik : Cermat) (Pelayanan Publik : asas kejelasan)

2. Saya akan menyiapkan laptop dan hp untuk merekam/mengedit video

(Akuntabilitas : Tanggung jawab)

Saya akan menggunakan laptop dan hp milik pribadi dalam proses pembuatan video

(Anti Korupsi : Mandiri) (Pelayan Publik : mudah dan murah)

3. Saya akan berusaha semaksimal mungkin dalam proses pembuatan video untuk mendapatkan hasil terbaik (Nasionalisme : Kerja Keras). Saya akan berkreatifitas menggunakan ide inovatif dalam mengedit video (Komitmen Mutu : Inovasi).

4. Saya akan memastikan kualitas video yang telah dibuat sebelum disampaikan kepada Mentor dan Kepala Sekolah (Anti Korupsi : Mandiri) (Manajemen ASN : Asas keterpaduan)

Kontribusi terhadap visi-Misi Organisasi:

Dengan tersedianya video pembelajaran turut mendukung pencapaian visi dan misi di SMP Negeri 1 Seberuang, yaitu:

Visi:

“Berprestasi dan mampu berkompetensi berdasarkan iman dan kepribadian”.

Misi:

Meningkatkan semangat keunggulan secara intensif dalam tatanan demokrasi, integritas, kredibilitas dan akuntabiltas kepada seluruh warga sekolah.

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Dengan tersedianya video pembelajaran turut menguatkan nilai-nilai organisasi sekolah, yaitu:

Berprestasi, Semangat, Aktif, Bertanggungjawab, Mandiri dan Disiplin.

Gambar

Tabel 2.1 Struktur Organisasi SMP Negeri  1 Seberuang
Tabel  berikut  ini  menggambarkan  rendahnya  minat  belajar  peserta  didik yang ditunjukkan melalui data pengumpulan tugas peserta didik pada  semester genap tahun ajaran 2020/2021, yaitu:
Tabel 4.2  Isu Aktual di SMP Negeri 1 Seberuang  Analisis APKL
Tabel 4.3  Analisis faktor penyebab isu utama dengan metode USG  Analisis USG
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencari kerapatan beban ekivalen anggap unit pertama yang dibebani mempunyai FOR 0.1 dengan besar kapasitas 40 MW, dan selama angka kegagalan acak unit-unit pembangkit

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di simpulkan Tingkat keanekaragaman spesies burung yang terdapat di Kawasan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan

Value Chain merupakan rantai nilai yang dapat mengetahui kekuatan perusahaan, keuntungan dan kesuksesan dari rantai aktivitas dalam perusahaan atau industri

Sebelum pulang, penulis mengucapkan terima kasih dan menyampaikan bahwa penulis akan kembali untuk melakukan wawancara dengan kedua guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tersebut.

Permasalahan yang lam yaitu tentang kemampuan individu dalam melakukan kerjasama dengan orang lain, kerjasama yang dimaksud yaitu sejauh mana individu mampu atau dapat

bahwa berdasarkan Surat Sekretaris Kabinet Nomor: B.496/Seskab/IX/2012 tanggal 3 September 2012 yang isinya direktif Presiden bahwa pengiriman satuan tugas Helikopter MI-17

Menurut Bapak Riki, “Kita melakukan survey ini untuk terus mengetahui bagaimana efektifitas dari event-event yang kita lakukan, sehingga kita mendapatkan ukuran dan

Kemudian pemain pertama mulai menebak kartu yang dimiliki oleh pemain lain dengan cara membuat kalimat dalam bentuk Perfekt sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang