• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. ponsel. Alat komunikasi berkembang dengan cepat kian waktu, pada awal. yang sangat sederhana dengan kemampuan hanya untuk melakukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. ponsel. Alat komunikasi berkembang dengan cepat kian waktu, pada awal. yang sangat sederhana dengan kemampuan hanya untuk melakukan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi pada awalnya diciptakan oleh manusia bertujuan untuk membuat kehidupan menjadi semakin mudah, efisien dan nyaman.

Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari peran teknologi. Masyarakat pada era saat ini sangat dimanjakan dengan berbagai macam fasilitas.

Penggunaan teknologi telah masuk pada berbagai macam sisi dan lini kehidupan manusia, setiap hal yang berada di sekitar manusia saat ini merupakan hasil dari penerapan teknologi yang bersifat sederhana hingga rumit.

Salah satu hasil penerapan teknologi ialah pada bidang

telekomunikasi. Telekomunikasi mengalami perkembangan yang cukup

panjang, diawali dari ditemukannya telegraf, telepon rumah, pager dan

ponsel. Alat komunikasi berkembang dengan cepat kian waktu, pada awal

keberadaanya alat komunikasi berupa ponsel hanya dibekali dengan fitur

yang sangat sederhana dengan kemampuan hanya untuk melakukan

komunikasi telepon dan pengiriman pesan singkat. Seiring perkembangan

teknologi ponsel telah mengalami perubahan konsep menjadi ponsel yang

memiliki fitur cukup banyak atau yang biasa kita kenal saat ini dengan smart

phone. Smart phone merupakan bagian dari konsep sebuah gadget, Gadget

secara umum dapat digambarkan sebagai sebuah alat kecil dengan fungsi

yang khusus dan akan selalu berkembang teknologinya.

(2)

2 Penggunaan teknologi pada bidang telekomunikasi saat ini berkembang pesat, hal tersebut berdampak pada munculnya berbagai macam perusahaan besar yang mencoba memenuhi permintaan pasar atas pengembangan teknologi yang sedang berjalan. Banyak produsen-produsen ponsel muncul dari berbagai negara di dunia yang awalnya di dominasi oleh negara-negara barat. Berbagai jenis dan merk ponsel saat ini beredar dipasaran dengan spesifikasi khusus seperti kamera, memori dan berbagai macam spesifikasi lainya yang disediakan guna menunjang kegiatan dari pengguna ponsel yang saat ini telah sangat beragam.

Gadget saat ini telah dianggap sebagai bagian hidup dari seorang konsumen atau pemilik. Fitur-fitur yang dimiliki oleh gadget dapat dibuat menyesuaikan kebutuhan pengguna. Dilansir dalam sebuah video berita pada (09 februari 2016) bahwa pengguna smart phone di Indonesia telah mencapai 55 juta pengguna pada 2016 dan menjadi pengguna smart phone terbesar nomor 6 di dunia

1

. Pemanfaatan gadget saat ini bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam mendapatkan informasi dari berbagai tempat di seluruh dunia. Kemajuan teknologi secara disadari maupun tidak menyebabkan perubahan nilai dari kebudayaan yang di anut oleh masyarakat khususnya dalam gaya hidup dan pola perilaku. Teknologi di ciptakan oleh manusia untuk menunjang segala bentuk aktifitasnya dan menonjolkan sifat dari kepraktisannya.

1 http://techno.okezone.com/read/2015/09/19/57/1217340/2015-pengguna-smart phone-di- indonesia-capai-55-juta Diakses pada tanggal 21 Juni 2015. Pukul 21.35 WIB.

(3)

3 Tidak dapat dipungkiri bahwa gadget telah masuk pada berbagai lapisan sosial masyarakat saat ini, mahasiswa sebagai bagian kecil dari kelompok masyarakat juga merasakan dampak masuknya gadget dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan gadget memiliki ruang tersendiri dalam kehidupan mahasiswa, penggunaan gadget yang semakin meningkat karena didukung juga oleh tersedianya jaringan internet oleh berbagai provider telekomunikasi. Internet merupakan salah satu faktor pendukungng tingginya penggunaan gadget, melalui pemanfaatan internet seseorang dapat melakukan berbagai macam kegiatan dalam gadget yang ia miliki seperti melakukan pencarian informasi dan pengiriman informasi yang cenderung cepat dan efisien.

Pengembaagan fitur yang berbasis internet juga dilakukan oleh banyak kelompok pengembang aplikasi, seperti yang kita ketahui saat ini telah terdapat berbagai macam jenis aplikasi tersedia di gadget dalam bentuk aplikasi massanger, media sosial dan berbagai jenis aplikasi lainnya.

Mahasiswa pada era ini dituntut untuk memanfaatkan teknologi semaksimal

mungkin dalam menunjang kegiatan akademiknya, akan tetapi dalam

penerapannya pemanfaatan gadget juga dapat menyesuaikan bagaimana

kegiatan mahasiswa diluar kegiatan akademisnya. Pengamatan awal peneliti

telah melihat pemanfaatan Gadget sangat beragam khususnya pada kalangan

mahasiswa. Keberagaman fungsinya saat ini cukup dipengaruhi oleh

keberagaman kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai pengguna,

dengan kata lain setiap individu dapat memiliki pemahaman berbeda terkait

fungsi gadget bagi diri mereka.

(4)

4 Melalui observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap perilaku mahasiswa terkait gadget, terlihat bahwa pemanfaatannya cukup dominan dimana mahasiswa tidak pernah terlepas membawa gadget yang ia miliki untuk berbagai macam kegiatan. Pemanfaatan gadget pada mahasiswa cukup beragam mulai dari kegiatan yang bersifat menunjang kegitan akademis hingga kegiatan yang bersifat hiburan.

Pemanfaatan gadget yang sangat mudah dan berkembang membuat setiap pengguna bebas memilih informasi apa yang ingin mereka cari dan dapatkan, pada sisi inilah gadget mengeluarkan sifat yang dapat membuat seseorang masuk dalam dunia yang dianggap hiperriil. Fenomena yang secara umum ditemui terkait hiperrealitas adalah ; 1) Sosial media dan Internet yang menjadi sebuah etalase kaca besar dimana seseorang bebas dengan mudah memilih, melihat dan menjadikan sebuah konten sebagai rujukan dalam berperilaku. 2) Aplikasi massanger yang merubah konsep interaksi sosial menjadi pola yang baru. Berdasarkan beberapa fenomena tersebut, maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian dengan tujuan untuk melihat bagaimana Hiperrealitas penggunaan gadget pada kelompok mahasiswa di kota Malang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan

masalah penelitian. Bagaimana Hiperrealitas penggunaan gadget pada

kalangan mahasiswa di kota Malang?

(5)

5 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk, mendeskripsikan bagaimana fenomena Hiperrealitas melalui penggunaan gadget pada kalangan mahasiswa di Kota Malang.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Memberikan sumbangan pikiran terkait pengembangan teori yang menjadi landasan penelitian yang berkaitan dengan teori Jean Baudrillard dengan salah satu teorinya yaitu Hiperrealitas.

2. Praktis

i. Mahasiswa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian dengan tema yang sama, serta menambah wawasan bagi mahasiswa.

ii. Masyarakat

Memberikan gambaran terkait kehidupan mahasiswa dengan

teknologi smart phone yang di gunakan pada era modern.

(6)

6 iii. Pengguna Gadget

Dapat menjadi pertimbangan bagi pengguna gadget untuk mengetahui adanya fungsi lain gadget dan pergeseran- pergeseran yang menjadi dampak dari penggunaan gadget.

E. Definisi Konsep

1. Hiperrealitas

Fenomena post modern merupakan dampak dari berbagai macam perubahan yang terjadi pada era saat ini, salah satu konsep postmodern ialah teori Hiperealitas milik Jean Baudrillard. Hiperealitas : istilah yang digunakan oleh Baudrillard untuk menjelaskan keadaan runtuhnya realitas, yang di ambil alih oleh rekayasa model-model (citraan, halusinasi, simulasi) yang di anggap lebih nyata dari reallitas sendiri, sehingga perbedaan keduanya menjadi kabur

2

. Kekaburan realitas salah satunya juga dipengaruhi oleh adanya perubahan atas sebuah teknologi yang semakin mempercepat transfer informasi.

Hiperrealitas adalah dunia yang bersifat tidak nyata yang tercipta dengan bantuan teknologi simulasi dan pencitraan yang telah menggeser realitas yang bersifat alamiah. Hiperrealitas merupakan dunia yang dianggap tidak memiliki refrensi pada realitas sebagaimana umumnya dunia representasi atau pertanda melainkan merujuk pada dirinya sendiri (Self Refrence). Hiperrealitas juga bersifat modernitas radikal, yang

2 Pilang, Yasraf A, 2004. Dunia Yang Dilipat, bandung. Hlm.19

(7)

7 merupakan modernisasi yang berusaha melakukan realisasi atas berbagai macam realita yang bersifat tidak nyata

3

.

Secara umum masyarakat pada era post modern telah hidup dalam dunia simulasi yang ditandai dengan 3 hal yang meliputi tanda, citra dan kode. Realitas yang telah kabur digantikan oleh ha-hal yang bersifat simulasi dan direproduksi tanpa ada akar atas realitas baru yang ada, dengan kata lain realitas yang memiliki akar hilang dan digantikan oleh reproduksi realitas yang tidak memiliki asal-usul yang jelas. Hiperealitas telah memasuki berbagai macam sisi kehidupan manusia dan memaksa manusia untuk mengkonsumsi realitas-realitas palsu yang ada disekitar mereka dan menganggap realitas itu menjadi kebenaran yang lebih dari yang lain.

2. Mahasiswa

Pengertian mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI NO.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa memiliki berbagai macam penjelasan dan konsep.

Kata mahasiswa terdiri dari dua suku kata yaitu maha dan siswa, maha yang dapat diartikan sebagai sesuatu yang besar dan siswa sebagai seseorang yang sedang belajar. Mahasiswa dalam beberapa refrensi lain juga menjelaskan bahwa mahasiswa sebagai seseorang pada kelompok sosial masyarakat yang sedang melakukan studi pada tingkatan perguruan tinggi.

3 Bagong.S dan M.Khusnul, 2010. Anatomi dan Perkembangan Teori Sosial, Malang: Aditya Media Publishing Hlm.46

(8)

8 3. Gadget

Gadget merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Inggris “A small mechanical or electronic device or tool, especially an ingenious”

dan dalam bahasa Indonesia gadget dapat disebut juga sebagai gawai.

Gawai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti sebagai sebuah peranti elektronik atau mekanik dengan fungsi praktis.

Pemanfaatan gadget yang sangat tinggi pada kehidupan sehari hari membuat banyak orang sangat tergantung dengan keberadaan alat ini.

Perkembangan teknologi pada gadget terjadi sangat cepat dan semakin memperkaya fitur-fitur yang ada dalam gadget.

i. Smart phone

Smart phone dapat mengintegrasikan kemampuan ponsel dengan fitur komputer - PDA. Smart phone mampu menyimpan informasi, e-mail, dan instalasi program, seperti menggunakan mobile phone dalam satu alat elektronik.

Smart phone biasanya berorientasi pada fitur ponsel dibanding dengan fitur PDA. Sebagian besar perangkat mobile yang melebihi kemampuan ponsel dapat dikategorikan sebagai smart phone. Banyak yang mendefinisikan smart phone adalah ponsel yang di dalamnya berisi inovasi gadget termutakhir

4

.

4 http://repository.upnyk.ac.id/30/1/E-38_SMART PHONE_ANTARA_KEBUTUHAN_DAN_E- LIFESTYLE_.pdf (Online) Diakses pada tanggal 25 Desember 2016. Pukul 10.23 WIB.

(9)

9 F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif yaitu metode yang menggunakan pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen

5

. Penelitian kualitatif berusaha menelaah fenomena yang terjadi terutama pada munculnya Hiperrealitas dari penggunaan gadget. Metode Pendekatan kualitatif memiliki prosedur yang mencoba menghasilkan data yang bersifat deskriptif atau data yang bersifat menjelaskan sebuah fenomena melalui kata-kata yang bersifat tertulis atau lisan dari subjek maupun melalui pengamatan perilaku.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan bersifat bersifat Deskriptif yang berasal dari bahasa inggris yaitu to describe yag berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa kegiatan dan lain-lain

6

. Jenis penelitian Kualitatif Deskriptif pada akhirnya akan memberikan gambaran penyajian laporan dengan menggunakan kutipan-kutipan. Secara umum data yang akan digunakan dalam menggambarkan sebuah fenomena sosial dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya

7

menyesuaikan berbagai macam

5 Moleong, 2002. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hlm. 9

6 Arikunto,2010. Prosedur Suatu Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT Rineka Cipta.

Hlm 3

7 Op cit. hlm. 11

(10)

10 temuan di lapangan ketika peneliti melakukan pengambilan data di lapangan.

3. Lokasi

Lokasi penelitian di Lakukan di Kota Malang, alasan pemilihan lokasi dikarenakan Malang sebagai salah satu kota pendidikan yang cukup maju di Jawa Timur dirasa memiliki jumlah kampus yang cukup banyak sehingga diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam mendapatkan subjek penelitian yang di inginkan.

Pelaksanaan penelitian akan di lakukan pada beberapa kampus di Kota Malang yang Meliputi Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya. Pemilihan lokasi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan observasi dan wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa mahasiswa terkait aktifitas pemanfaatan gadget diluar kegiatan perkuliahan yang sedang di jalani.

4. Subjek

Subjek penelitian yang akan di teliti untuk menjawab pertanyaan

dalam rumusan masalah merupakan mahasiswa pengguna gadget secara

aktif pada kesehariannya. Subjek berasal dari beberapa kampus di kota

Malang yang meliputi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM),

Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Brawijaya (UB). Subjek

berjumlah 15 orang mahasiswa yang dibagi dalam tiga kampus yang

berbeda.

(11)

11 5. Teknik Pengambilan Sample

Sebuah penelitian selalu membutuhkan cara khusus yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan pengambilan sample, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sample yang di lakukan oleh peneliti menggunakan model Accidental sampling.

Accidental sampling merupakan salah satu konsep metode pengumpulan data non-probability sampling. Jenis pengumpulan data non-probability sampling dapat digunakan jika jumlah populasi tidak di ketahui dengan pasti oleh peneliti.

Pengambilan jumlah sample dilakukan oleh peneliti degan melakukan perkiraan apakah data yang di ambil sudah dianggap cukup mewakili populasi dan telah dianggap menjawab rumusan masalah yang sedang di bahas oleh peneliti. Pelaksanaan pengambilan sample melalui metode accidental sampel yaitu sample di ambil secara kebetulan, dengan cara melakukan peninjauan lokasi yang dituju dan melakukan wawancara

8

.

Tahap selanjutnya peneliti kemudian melakukan observasi singkat melihat dan mencari orang-orang yang dianggap dapat menjadi subjek penelitian yang tepat dalam menjawab rumusan masalah yang sedang diteliti.

8 Rianto,Adi,.2004 Metodologi Penelitian Sosial edisi 1, Jakarta : Granit hlm 67

(12)

12 6. Sumber Data

a. Primer

Data primer yaitu data maupun informasi yang berasal dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berkaitan langsung mengenai topik permasalahan yang sedang diteliti. Data primer dapat diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitian. Subjek penelitian merupakan orang-orang yang di anggap mengetahui masalah terkait tema yang akan di bahas oleh peneliti.

Peneliti melakukan pengunmpulan data melalui melakukan pengamatan, melakukan wawancara dan mecatatnya pada saat melakukan observasi pada lokasi penelitian. Beberapa poin yang akan di angkat melalui penelitian meliputi bagaimana pola pemanfaatan yang dilakukan subjek, aplikasi apa yang ada dalam gadget, bagaimana intensitas penggunaan dan poin lain yang dapat dikembangkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Tujuan utama penggalian data penelitian ini berusaha menunjukkan hiperrealitas apa yang terjadi dalam kehidupan mahasiswa melalui gadget yang ia gunakan.

b. Sekunder

Data sekunder merupakan data yang di dapatkan peneliti yang

bersumber dari pihak lain dan buku-buku, data sekunder dibutuhkan

dalam penelitian dengan tujuan untuk menunjang atau mendukung data

primer yang didapatkan oleh peneliti. Pencarian data sekunder dapat

(13)

13 berupa foto kegiatan subjek yang sedang melakukan aktifitas penggunaan gadget. Data berupa foto diharapkan juga dapat memberikan gambaran mengenai hiperrealitas agar mempermudah pembaca memahami fenomena yang terjadi.

7. Teknik Pengumpulan Data

Pelaksanaan penelitian maupun penjelasan atas sebuah fenomena akan melibatkan pihak lain diluar peneliti yaitu subjek peneliti. Peneliti membutuhkan data-data sebagai bahan yang perlu di kumpulkan untuk menyelesaikan penelitian. Untuk melaksanakan pengumpulan data penelitian seorang peneliti perlu menggunakan metode-metode untuk melakukan penggalian data dan pendekatan pada subjek. Penelitian ini menggunakan beberapa metode;

a. Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan cara langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu dilokasi, dalam pengamatan ini peneliti peneliti merekam / mencatat dengan cara terstruktur atau semi struktur. Peneliti juga dapat terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari non partisipatifhingga partisipasi utuh.

9

Pemilihan metode observasi yang digunakan oleh peneliti dalam melihat perilaku subjek hanya akan di lakukan dengan cara non partisipatif atau dengan cara

9 Creswell, 2012. Research Desing Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Hlm.267

(14)

14 melihat kegiatan subjek dari luar tanpa ikut dalam kegiatan subjek penelitian.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data melalui wawancara merupakan percakapan dengan maksud untuk melakukan pengumpulan informasi tertentu. Proses wawancara dilakukan oleh minimal dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu

10

. Proses wawancara yang akan di lakukan oleh peneliti menggunakan pendekatan petunjuk umum wawancara (interview guide).

Metode petunjuk umum wawancara digunakan sebagai cara peneliti untuk mengumpulkan data dengan membuat garis besar data yang diperlukan agar semua data dapat tercakup. Garis besar yang digunakan adalah sebagai pedoman dan urutan pengambilan data menyesuaikan kondisi dari situasi wawancara yang sedang berjalan antara peneliti dan subjek penelitian. Pengambilan data melalui teknik wawancara yang dilakukan kepada mahasiswa pengguna gadget dan mencoba mencari bagaimana hiperrealitas pemanfaatan gadget pada kalangan mahasiswa khususnya di kota Malang.

10 Moleong, 2002. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hlm. 186

(15)

15 c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan oleh seorang peneliti dalam mengungkap sebuah fenomena dalam sebuah penelitian. Teknik dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang barang tertulis, dalam melaksanakan teknik dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, catatan harian,foto dan sebagainya

11

. Penggunaan data dalam bentuk dokumentasi dimaksudkan untuk memperkuat hasil temuan di lapangan melalui proses observasi dan wawancara.

Pengumpulan data dalam bentuk dokumentasi yang akan dilakukan oleh peneliti mencakup beberapa bentuk yaitu : foto kegiatan subjek sebagai bukti terpenuhinya terpenuhinya kriteria khusus pada subjek, foto terkait hiperrealitas penggunaan gadget dan aplikasi apa saja yang digunakan oleh subjek dalam menunjang kegiatan keseharian.

8. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian dilakukan dengan model interaktif, yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris yang diperoleh dengan cara terjun ke lapangan. Teknik analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi melaui cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

11 Arikunto,2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT.Asdi Mahasatya.

Hlm.135

(16)

16 melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, mengklasifikasikan hal-hal penting yang dipelajari, serta membuat kesimpulan yang mudah dipahami oleh peneliti ataupun pembaca.

a. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data sebagai tahap pertama dalam sebuah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pengumpulan informasi mengenai hal hal yang menyangkut fenomena yang akan di angkat oleh peneliti. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ialah melakukan wawancara pada objek penelitian, pengumpulan data ditujukan untuk mendapat informasi mengenai gambaran seseorang atas fenomena penggunaan gadget pada Mahasiswa.

b. Reduksi Data

Reduksi data sebagai tahapan yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan pemilaha data-data yang telah di dapatkan melalui proses pengumpulan data, proses ini dilakukan dengan tujuan untuk menggolongkan hasil penelitian agar dapat berfokus pada poin khusus sehingga peneliti akan menggolongkan hasil penelitian sesuai sub permasalahan yang sudah dijabarkan pada bagian rumusan masalah.

c. Penyajian Data

Penyajian data merupakan pemaparan hasil pengumpulan dan

penggolongan data yang dilakukan oleh peneliti dalam menjawab

(17)

17 rumusan masalah, sebagai tahap sebelum pengambilan kesimpulan atas fenomena Hiperrealitas penggunaan gadget pada mahasiswa di kota Malang.

d. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan sebagai tahap akhir dari sebuah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang lebih mendetail. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara melakukan pemilahan data terkait dengan hasil penyajian data dan relevansinya dalam menjawab rumusan masalah dalam penelitian.

9. Uji Keabsahan Data

Peneliti menggunakan model triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian

12

. Triangulasi data dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selain diggunakan untuk mengecek keabsahan data juga dilakukan untuk memperkaya data

12. Moleong, lexi.2004.Metode penelitian kualitatif.Bandung: Rosdakarya Hlm.39

Referensi

Dokumen terkait

 penggunaan lahan, lahan, yang yang diekspresikan diekspresikan dalam dalam koefisien koefisien pengaliran pengaliran yang bervariasi antara 0,10 (hutan datar) sampai

Siswa merupakan salah satu komponen yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Sebab siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tumpuan

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa market basket analisis memudahkan perusahaan mengetahui barang-barang apa saja yang biasa dibeli oleh konsumen yang

Dalam hal penawaran yang disampaikan telah sama atau dibawah Owner Estimate, spesifikasi kapal yang ditawarkan telah sesuai atau lebih baik dari spesifikasi teknis yang

Selanjutnya pada bab empat, yaitu simulasi dan analisis dibahas mengenai simulasi perbaikan stabilitas peralihan sistem tenaga listrik dengan braking resistor, reaktor, dan

Rancangan buku kerja penguatan pengetahuan pedagogik dirancang berdasarkan indikator esensial UKG pada aspek pedagogik yang telah dianalisis Buku terdiri dari 4 bab

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga terselesaikannya penelitian yang berjudul “Proposal Penelitian

Dari check sheet yang tersedia, selanjutnya data akan diolah untuk mengidentifikasi jenis cacat yang dominan berdasarkan frekuesi dari masing- masing jenis