• Tidak ada hasil yang ditemukan

Renstra Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Renstra Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN SUKOHARJO

Renstra Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Tahun 2016-2021

(2)

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan ayat (2) Pasal 2, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, maupun perencanaan tahunan.

Untuk itu daerah menyusun dan menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJM) Daerah, dan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Perencanaan pembangunan merupakan proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara terpadu bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan dan memperhitungkan kemampuan sumber daya informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta memperhatikan perkembangannya. Untuk maksud perencanaan tersebut sudah tentu diperlukan upaya yang tepat dalam mencapai hasil melalui pemahaman persoalan yang benar-benar nyata dan pada akhirnya mampu untuk diatasi dengan baik dan tepat sasaran setelah memandang melalui pendekatan menyeluruh. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu Perangkat Daerah sesuai Amanat Undang- Undang Nomor 52 Tahun 2004 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional dengan bidang tugasnya membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintah Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar Pemberdayaan Perempuan dan

(3)

3 Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana berkewajiban menyusun rencana strategis. Dengan demikian diharapkan dapat menentukan arah perkembangan dalam meningkatkan kinerjanya, yang mampu menjawab tuntutan perkembangan Daerahnya.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sukoharjo merupakan pedoman perencanaan pembangunan daerah yang memiliki jangkauan upaya pembangunan jangka panjang selama 20 tahun.

RPJPD merupakan dokumen penting yang akan menjadi acuan dalam penyusunan rencana daerah dengan hierarki dan skala yang lebih rendah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Recana Strategis–Perangkat Daerah (RENSTRA-PD) selama kurun waktu 5 (lima) tahun.

RPJMD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016-2021 pada dasarnya merupakan implementasi atas visi, misi dan program Kepala Daerah yang dipilih secara langsung oleh rakyat, yang pelaksanaanya diintegrasikan dengan tahapan pembangunan dalam dokumen RPJP Daerah. Pelaksanaan RPJPD tahun 2016–2019 dengan visi sebagai berikut “TERUS MEMBANGUN SUKOHARJO YANG LEBIH SEJAHTERA, MAJU, DAN BERMARTABAT DIDUKUNG PEMERINTAHAN YANG PROFESIONAL”

Untuk mewujudkan Visi Kabupaten Sukoharjo 2016-2021 tersebut, maka dijabarkan dalam 5 (lima) misi yang menjadi pedoman bagi pembangunan Kabupaten Sukoharjo:

1. Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Transparan.

− Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas.

− Meningkatkan Partisipasi Publik dalam Proses Pengambilan Kebijakan Publik.

2. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia dan Masyarakat.

− Meningkatkan kualitas layanan publik;

− Mengurangi ketimpangan antar kelompok ekonomi masyarakat;

− Mewujudkan pemenuhan pelayanan dasar publik.

(4)

4 3. Memperkuat Kemandirian Ekonomi Daerah dengan Menggerakkan

Sektor Unggulan Daerah

− Mewujudkan Ketahanan Pangan

− Mewujudkan Pelestarian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana;

− Mewujudkan Penguatan Iklim Investasi;

− Mewujudkan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi.

4. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama dan Bermasyarakat.

− Mewujudkan fasilitasi Kerukunan Kehidupan Beragama;

− Mewujudkan pelestarian seni dan budaya daerah sebagai identitas lokal.

5. Mewujudkan Kondisi Masyarakat yang Tentram, Aman dan Dinamis Mewujudkan lingkungan yang kondusif bagi partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.

Dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah tahun 2016-2021 juga mengacu prioritas nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019 yaitu Visi RPJMN Tahun 2015 – 2019 adalah TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG .

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

(5)

5 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Prioritas pokok: 1) Kedaulatan Pangan, 2) Kemandirian Energi, 3) Kemaritiman dan 4) Pembangunan Pariwisata dan Industri. Selain visi dan prioritas pokok juga mengacu pada NAWA CITA yaitu :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.

2. Membangun tatakelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Penyusunan Renstra Perangkat Daerah DINAS PPKBP3A Kabupaten Sukoharjo juga mengacu Visi pembangunan Jawa Tengah dalam RPJMD Tahun 2013 – 2018 yaitu “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari (Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi), dengan misi sebagai berikut :

1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, berdaulat dibidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

2. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran.

3. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang bersih, jujur dan transparan, “mboten korupsi, mboten ngapusi”.

(6)

6 4. Memperkuat kelembagaan sosial masyarakat untuk meningkatkan

persatuan dan kesatuan.

5. Memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan proses pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

7. Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjabarkan RPJMD 2016-2021 kedalam Rencana Strategis 2016-2021 yang memuat Visi Misi Dinas PPKBP3A dalam mendukung Program Pembangunan Bupati terpilih dengan berlandaskan Tugas Pokok dan Fungsi sebagai Institusi di bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

Rencana Strategis Dinas PPKBP3A Kabupaten Sukoharjo ini disusun sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Strategis (Renstra)-Perangkat Daerah, adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

Renstra Dinas PPKBP3A Kabupaten Sukoharjo memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah DINAS PPKBP3A Kabupaten Sukoharjo serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dijadikan acuan dalam penyusunan rencana kerja tahunan pemerintah daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), untuk selanjutnya Kepala DINAS PPKBP3A menyiapkan rencana kegiatan, Rencana Kerja DINAS PPKBP3A, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal RKPD dan berpedoman pada Renstra Dinas PPKBP3A, Renstra-PD merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun

(7)

7 sesuai dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah.Renstra-PD disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah yang nantinya dijadikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja masing-masing Perangkat Daerah Rencana strategis adalah bagian dari rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten, yang dalam penyusunannya perlu melaksanakan analisis terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal yang merupakan langkah yang penting dengan memperhitungan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan tantangan (threats) yang ada. Rencana ini merupakan suatu proses yang berorientasi pada proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang ada baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam, kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi. Rencana strategis disusun untuk jangka waktu lima tahun, dan diimplementasikan ke dalam Rencana Kerja (Renja) tahunan.

Fungsi Renstra adalah sebagai alat untuk mengarahkan dan mengkooDinas ikan kerja unit-unit dibawahnya dalam menjalankan program kerja sesuai visi-misi dan tujuan, sebagai bahan acuan utama atau pedoman unit-unit kerja dibawahnya untuk menyusun program kerja, pelaksanaan dan implementasi selama kurun waktu 2016-2021 dan sebagai alat untuk melaksanakan evaluasi kegiatan.

Penyusunan Renstra DINAS PPKBP3A ini, disamping berdasarkan pada tugas dan fungsi, juga berlandaskan pada pemetaan kondisi lingkungan serta isu-isu strategis yang terus berkembang serta mengacu pada arah kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sukoharjo 2016-2021, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) melalui RPJM Kementerian terkait.

Berdasarkan hal-hal diatas, mandat dan tanggung jawab Bupati dijabarkan dalam RPJMD, sedangkan mandat dan tanggungjawab Kepala SKPD dijabarkan dalam Renstra-PD. Muatan dari rencana pembangunan disesuaikan dengan mandat dan tanggung jawab masing-masing.

Gambar 1.1. dan Gambar 1.2. menunjukkan hubungan antara RPJMD dan Renstra -PD.

(8)

8

Analisis Gambaran pelayanan SKPD Perumusan

Isu-isu strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan kebijakan

Perumusan rencana kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan rencana program

prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan

· Gambaran pelayanan SKPD

· isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi

· visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan

· rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD

SPM

Renstra-KL dan Renstra Kabupaten/

Kota

Penelaahan RTRW

Rancangan Renstra-SKPD Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian

Rancangan Renstra-SKPD kepada Bappeda

Penelaahan KLHS

Renstra-KL dan Renstra Kabupaten/

Kota Renstra-KL dan Renstra SKPD Provinsi

Gambar 1.1

Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten Sukoharjo

Renstra Perangkat Daerah memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat strategis. Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah yang disusun setiap tahun selama kurun waktu lima tahun. Selain itu Renstra Perangkat Daerah menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja Perangkat Daerah.

1.2 . Landasan Hukum

Landasan Hukum yang mengatur struktur organisasi, tugas dan fungsi serta kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah meliputi :

1. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

(9)

9 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

7. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

15. Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

(10)

10 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 98);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 21 Tahun 2012 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012 Nomor 21, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 117);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 22 Tahun 2012 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012 Nomor Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 118);

Sedangkan landasan hukum yang menjadi acuan teknis penyusunan Renstra -PD adalah semua Undang-undang dan aturan turunannya terkait urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

serta Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Hak Asazi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3835);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

sebagaimana telah diubah terakhir denan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak;

(11)

11 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4419);

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4720);

5. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 161 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 15 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4604);

7. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2003 tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan;

8. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sukoharjo;

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah ini antara lain adalah:

1. Menyediakan dokumen rencana teknis lima tahunan, yang diuraikan sebagai turunan dari dokumen RPJMD Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016-2021;

2. Sebagai panduan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahunan, dasar masukan untuk penyusunan RKPD, KUA dan PPAS dengan menggunakan pendekatan kinerja yang terukur;

(12)

12 3. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun.

1.3.2. Tujuan

Tujuan penyusunan Renstra ini yaitu:

1. Menjabarkan visi dan misi kepala daerah terpilih untuk periode 5 tahun (2016-2021) menjadi visi, misi, program dan kegiatan SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi;

2. Merupakan target kualitatif organisasi yang terukur, transparan dan akuntabel, sehingga pencapaian target tersebut merupakan ukuran keberhasilan atau kegagalan organisasi (penganggaran berbasis kinerja);

3. Memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja yang terukur, baik laporan realisasi anggaran, tahunan, LKjIP, dan masukan bagi penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bupati dan Wakil Bupati periode 2016-2021.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis perangkat daerah tahun 2016 - 2021 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, sistematika penulisan Rencana Strategis perangkat daerah.

Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

Bab ini berisi tentang tugas, fungsi, dan struktur organisasi perangkat daerah, sumber daya perangkat daerah, kinerja pelayanan perangkat daerah, serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan perangkat daerah.

Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Bab ini berisi tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan perangkat daerah, telaahan Renstra

(13)

13 Kementerian/lembaga, telaahan Renstra perangkat daerah Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dan Penentuan Isu- isu Strategis.

Bab IV Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Bab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka menengah perangkat daerah, strategi dan kebijakan perangkat daerah.

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif

Bab ini berisi tentang Rencana Program dan Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif perangkat daerah.

Bab VI Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Bab ini berisi tentang indikator kinerja perangkat daerah Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD.

Bab VII Penutup

Bab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Renstra perangkat daerah

(14)

14 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah 2.1.1 Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Perangkat daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan Peraturan Bupati Nomor 50 tahun 2016 Tentang Struktur organisasi, tugas dan fungsi perangkat daerah. Susunan organisasi perangkat daerah adalah sebagai berikut:

(1) Susunan organisasi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak terdiri dari : a. Kepala;

b. Sekretariat;

c. Bidang;

d. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan e. Kelompok Jabatan fungsional.

(2) Sekretariat terdiri dari : a. Subbagian Perencanaan;

b. Subbagian Keuangan; dan

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

(3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi:

a. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, terdiri dari:

1. Seksi Penyuluhan dan Penggerakan; dan

2. Seksi Pengendalian Penduduk, Data dan Informasi Keluarga.

b. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga terdiri dari:

(15)

15 1. Seksi Pelayanan dan Pembinaan Kesertaan Ber-Keluarga Berencana;

dan

2. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

c. Bidang Pemberdayaan Perempuan terdiri dari:

1. Seksi Pengarusutamaan Gender; dan

2. Seksi Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan.

d. Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak terdiri dari:

1. Seksi Perlindungan Anak; dan

2. Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Anak.

Struktur organisasi organisasi perangkat daerah adalah sebagai berikut:

(16)

16

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KABUPATEN SUKOHARJO

KEPALA

SUBBAG PERENCANAAN

BIDANG KESEJAHTERAAN

PERLINDUNGAN DAN ANAK BIDANG

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SEKRETARIAT

BIDANG KELUARGA BERENCANA, KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN

KELUARGA BIDANG

PENGENDALIAN PENDUDUK, PENYULUHAN

DAN

PENGGERAKAN KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAG

KEUANGAN

SEKSI PENYULUHAN

DAN PENGGERAKAN

SEKSI PENGENDALIAN PENDUDUK, DATA

DAN INFORMASI KELUARGA

SEKSI PELAYANAN DAN PEMBINAAN KESERTAAN BER

KB

SEKSI KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN

KELUARGA

UPTD UPTD

UPTD

SEKSI PENGARUSUTAM

AAN GENDER

SEKSI PERLINDUNGAN

ANAK

SEKSI PENINGKATAN KUALITAS HIDUP

DAN PERLINDUNGAN

PEREMPUAN

SEKSI PENINGKATAN KUALITAS HIDUP

ANAK

(17)

17 2.1.2 Uraian Tugas

Perangkat Daerah sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 50 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukoharjo, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, perangkat daerah menyelenggarakan fungsi :

(1) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

b. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuand Dan Perlindungan Anak;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

d. pengelolaan administrasi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

e. pengendalian penyelenggaraan tugas UPTD; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

(2) Sekretariat mempunyai fungsi:

a. pengoordinasian penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak;

(18)

18 b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi keuangan, hukum, hubungan masyarakat, ketatausahaan, kearsipan, kerumahtanggaan, dan pelayanan administrasi di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak;

c. pengoordinasian, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak;

d. pengoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak;

e. pengoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;

f. penyelenggaraan dan penatausahaan aset dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak;

g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

h. pengelolaan kepegawaian di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak; dan

i. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan mempunyai fungsi:

a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan teknis pengendalian penduduk;

b. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pengendalian penduduk;

(19)

19 c. pelaksanaan, pengumpulan, pengolahan, analisis dan evaluasi data

informasi keluarga serta Program Pengendalian Penduduk;

d. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi bidang pengendalian penduduk; dan

e. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan fungsinya.

(4) Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai fungsi:

a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi kebijakan teknis di bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

b. pengendalian penyelenggaraan Program bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

c. pengevaluasian pelaksanaan, pengendalian program pelayanan dan pembinaan bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

d. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; dan

e. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan fungsinya.

(5). Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi :

a. menyiapkan bahan perumusan, penyusunan dan kajian kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender danpemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;

b. penyiapkan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi, sosialisasi dan distribusi penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;

c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan

(20)

20 perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga; dan

d. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan fungsinya.

(6).Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak mempunyai fungsi :

a. menyiapkan bahan perumusan, penyusunan dan kajian kebijakan pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak;

b. penyiapkan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi, sosialisasi dan distribusi penerapan kebijakan pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak;

c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan pelaksanaan kesejahteraan dan perlindungan anak; dan

d. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan fungsinya.

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah 2.2.1 Sumberdaya Manusia (Pegawai)

Uraian pengantar mengenai jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan di perangkat daerah Dinas Pengendalian penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sukoharjo

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Perangkat Daerah Tahun 2017 (tahun terakhir)

No Tingkat Pendidikan PNS

Jumlah

L P

1 SMA Sederajat 5 8 13

2 D3 1 3 4

3 S1 18 20 38

4 S2 7 4 11

JUMLAH 31 35 66

(21)

21 Dari tabel 2.1 tersebut diatas menunjukkan bahwa pegawai Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sukoharjo yang memiliki pendidikan SMA sebanyak 13 orang, D3 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 38 orang, S2 sebanyak 11 orang. Hasil data pendidikan teakhir terbanyak adalah S1 karena untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dituntut melanjutkan pendidikan S1.

Uraian pengantar mengenai jumlah pegawai berdasarkan golongan di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut :

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan di Perangkat Daerah Tahun 2017 (tahun terakhir)

No Golongan L P Jumlah

1 Golongan II 0 1 1

2 Golongan III 17 20 37

3 Golongan IV 14 14 28

JUMLAH 31 35 66

2.2.2 Sarana dan Prasarana (Asset)

Sarana dan prasarana kerja sebagai salah satu daya dukung ketatalaksanaan perencanaan pembangunan daerah, di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sukoharjo setiap tahunnya mengupayakan peningkatannya, sesuai data pada Tahun 2016 Sarana dan prasarana kerja di Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut :

(22)

22 Tabel 2.3

Jumlah Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi di Perangkat Daerah Tahun 2016 (tahun terakhir)

No Jenis Sarana dan Prasarana Kondisi Jumlah Baik Rusak

1 Electrik Generating Set v 1

2 Kendaraan dinas bermotor roda 4 v 6

3 Sepeda motor v 93

4 Mesin Ketik v 2

5 Almari besi v 4

6 Filling besi v 8

7 Lemari kaca v 1

8 Papan Nama v 7

9 White board v 2

10 Lemari kayu v 14

11 Rak kayu v 14

12 Meja Kayu v 5

13 Kursi besi v 2

14 Kursi kayu v 3

15 Meja rapat v 14

16 Meja telepon v 2

17 Meja Podium v 2

18 Kursi rapat v 274

19 Kursi putar v 63

20 Kursi lipat v 32

21 Meja biro v 59

22 Mesin penghisab debu v 1

23 AC v 9

24 Kipas angin v 53

25 Exhouse fan v 12

26 Televisi v 3

27 Whireles v 2

(23)

23 No Jenis Sarana dan Prasarana Kondisi Jumlah

Baik Rusak

28 Tangga alumunium v 1

29 Komputer PC v 77

30 Laptop v 33

31 Printer v 4

32 Kursi kerja pejabat eselon IV v 1

33 Peralatan studio visual v 1

34 Handycam v 1

35 Caption Generation v 30

36 Kamera v 4

37 Faximile v 2

38 Public Adress v 12

39 Alat komonikasi sosial v 7

40 Gevecolod bed v 19

Berdasarkan data tabel tersebut di atas sarana dan prasarana kondisi baik.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Selama 5 (lima) tahun terakhir Pelayanan Perangkat Daerah yang telah diberikan kepada Masyarakat Kabupaten Sukoharjo sesuai dengan Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sukoharjo kinerjanya dapat dilihat dari beberapa pencapain selama ini sebagai berikut:

1. Hasil Pelayanan Peserta KB Baru.

a. Peserta KB Baru Pria.

Berdasarkan Pencatatan dan Pelaporan yang dikembangkan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sukoharjo dapat diketahui partisipasi pria menjadi peserta KB baru dapat disampaikan tabel berikut :

(24)

24 Tabel 2.4

Partisipasi Pria Menjadi Peserta KB Baru Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 – 2015

No Tahun Jumlah PB MOP Kondom

1. 2011 24235 6 1122

2. 2012 23922 6 984

3. 2013 23933 3 1259

4. 2014 24830 7 1256

5. 2015 23923 3 1296

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kesertaan pria dalam ber-KB mengalami penurunan dari tahun ke tahun di mana pada tahun 2011 peserta KB baru Pria (Kondom dan MOP) sebesar 1.128 akseptor. sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 1.309 akseptor, Ini berarti kesadaran pria dalam KB mengalami penurunan. Pada tahun 2015 mengalami kenaikan lagi sebanyak 1309 akseptor.

b. Peserta KB Baru Kumulatif.

Secara kumulatif hasil pelayanan peserta KB baru di Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2011 sampai tahun 2015 dapat disampaikan sebagai tabel berikut: l

Tabel 2.5

Peserta KB Baru Tahun 2011 – 2015 Kabupaten Sukoharjo

Tahun PPM PB IUD MOP MOW IMP Suntik Pil Kondom (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) 2011 24235 1.465 6 457 1.331 14.344 5.510 1.122

2012 23922 1.782 6 520 1271 13.689 5.670 984

2013 23933 1.598 3 398 1.389 13.828 5.688 1.259

2014 24830 1.207 7 466 1541 12.447 4.857 1256

2015 23923 1.054 3 398 1.411 13.944 5.497 1296

(25)

25 2. Hasil Pembinaan Peserta KB Aktif

a. Partisipasi Pria Menjadi Peserta KB Aktif

Secara kumulatif perkembangan jumlah peserta KB aktif pria di Kabupaten Sukoharjo dari Tahun 2012 s/d 2015 mengalami kenaikan, yaitu pada Tahun 2012 sejumlah 990 akseptor, pada tahun 2013 menjadi 1.032 akseptor, pada Tahun 2014 sejumlah 1.094 akseptor, dan pada tahun 2015 sejumlah 1.309. Untuk lebih jelasnya dapat dicermati tabel berikut :

Tabel 2.6

Partisipasi Pria Menjadi Peserta KB Aktif Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 – 2015

NO TAHUN PA MOP Kondom Jumlah

1. 2012 124834 6 984 990

2. 2013 119194 3 1029 1032

3. 2014 116704 4 1090 1094

4. 2015 112400 3 1306 1309

b. Peserta KB Aktif

Perkembangan hasil pembinaan peserta KB aktif (kumulatif) di Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2011 sampai tahun 2015 dapat disampaikan pada tabel berikut:

Tabel 2.7

Peserta KB Aktif Tahun 2011 – 2015 Kabupaten Sukoharjo

NO TAHUN PUS PA %

1. 2012 156889 124834 79,57

2. 2013 153370 119194 77,72

3. 2014 153305 116704 76,12

4. 2015 151068 112400 74,40

(26)

26 1. Hasil Pembinaan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP)

Ada 3 (tiga) indikator utama yang dapat disampaikan untuk mengetahui perkembangan dari hasil pembinaan terhadap Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP), yaitu Petugas PPKBD/SKD, Kader Sub PPKBD (PKB-RW) dan Kader PKB-RT. Sebagaimana kita ketahui bahwa peranan para institusi ini terhadap keberhasilan program KB cukup besar, para institusi merupakan “UJUNG TOMBAK” bagi pelaksanaan program KB di lini lapangan.

Perkembangan keberadaan institusi tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

Tabel 2.12

Perkembangan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) Di Kabupaten Sukoharjo

KLASIFIKAS PPKBD SUB PPKBD PKB RT

Absolut % Absolut % Absolut %

Dasar 92 0,11 826 0.62 3566 0,76

Berkembang 207 0,26 414 0,31 794 0,16

Mandiri 479 0,61 91 0,06 330 0,07

Total 778 100 1331 100 4690 100

Dari tabel diatas dapat diketahui perkembangan IMP di Kabupaten Sukoharjo sudah cukup mantap. Secara kualitas masih pada klasifikasi

“Berkembang”.

2. Hasil Pembinaan Peningkatan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga a. Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB)

Jumlah kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) sampai akhir tahun 2015 sebanyak 128 kelompok, dengan klasifikasi :

· Dasar : 76 Kelompok

· Berkembang : 46 Kelompok

· Paripurna : 6 Kelompok

(27)

27 b. Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR)

Jumlah kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) sampai akhir tahun 2015 sebanyak 127 kelompok, dengan klasifikasi:

· Awal : 99 Kelompok

· Berkembang : 23 Kelompok

· Paripurna : 5 Kelompok

c. Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL)

Jumlah kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) sampai akhir tahun 2015 sebanyak 145 kelompok.

· Awal : 114 Kelompok

· Berkembang : 29 Kelompok

· Paripurna : 2 Kelompok

d. Kelompok kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)

Jumlah kelompok kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) sampai akhir tahun 2015 sebanyak 636 kelompok, dengan klasifikasi:

· Dasar : 465 Kelompok

· Berkembang : 142 Kelompok

· Paripurna : 26 Kelompok 3. Pembentukan Kelompok KB Pria

Sampai dengan akhir tahun 2015 di Kabupaten Sukoharjo terbentuk 12 kelompok KB pria yang berada di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Sukoharjo.

4. Upaya Pendewasaan Usia Perkawinan.

Pendewasaan Usia Perkawinan, dari data yang ada (hasil pendataan keluarga) dapat diketahui umur PUS yang kurang dari 20 tahun adalah sebagai berikut :

(28)

28

· Tahun 2011, sebesar : 1.248 PUS

· Tahun 2012, sebesar : 1.169 PUS

· Tahun 2013, sebesar : 1.119 PUS

· Tahun 2014, sebesar : 1.073 PUS

· Tahun 2015, sebesar : 1.073 PUS

5. Indikator Jumlah Jiwa dibanding KK (Hasil Pendataan Keluarga) Indikator lain untuk mengetahui keberhasilan program KB adalah

rendahnya angka jumlah jiwa terhadap kepala keluarga (KK).

Data yang diolah oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sukoharjo dengan mengacu hasil pendataan keluarga, maka jumlah jiwa terhadap kepala keluarga (KK) yang ada di Kabupaten Sukoharjo adalah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.13

Perkembangan Jumlah Jiwa Terhadap Kepala Keluarga Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 – 2015

Tahun Jumlah Jiwa Jumlah KK Rasio

2011 851.157 246.798 3,45

2012 857.421 249.182 3,44

2013 863.693 253.206 3,41

2014 869.481 255.160 3,41

2015 875.917 256.806 3,41

(Hasil Pendataan Keluarga)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rasio jumlah jiwa dibanding jumlah kepala keluarga di Kabupaten Sukoharjo mengalami penurunan secara signifikan, dimana pada tahun 2011 rasio jumlah jiwa dibanding jumlah kepala keluarga adalah sebesar 3,45 dan pada tahun 2015 jumlah jiwa dibanding jumlah kepala keluarga sebesar 3,41 atau terjadi penurunan sebesar 0.04 point.

(29)

29 6. Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera

Indikator lain untuk mengetahui keberhasilan program KB adalah tinggi atau rendahnya derajat kesejahteraan keluarga. Dari hasil Pendataan Keluarga yang dikembangkan di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat Jumlah Keluarga Pra Sejahtera mengalami penurunan dari tahun 2011 sebanyak 50.441 KK dan pada tahun 2015 sebanyak 28.698 KK Demikian juga untuk Keluarga Sejahtera I juga mengalami penurunan dari tahun 2011 sebanyak 46.858 KK menjadi pada tahun 2015 sebanyak 60.607 KK. Untuk melihat perbandingan dari tahun 2011 s/d 2015 disampaikan sebagaimana table berikut:

Tabel 2.14

Perkembangan Tahapan Keluarga Sejahtera Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 – 2015

Tahun Pra

Sejahtera KS I KS II KS III KS III + Jumlah KK 2011 50441 46858 60739 17407 17407 231152 2012 49549 47768 62348 18177 18177 236047 2013 48075 50223 64817 17274 17274 238971 2014 48075 50223 64724 17367 17367 251098

2015 28698 55022 58041 241761

7. Capaian program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak DATA TINDAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK Rekapitulasi Akhir Data Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Tahun 2011

Kategori Korban Pelaku Kekerasan

L P L P Seksual Penelantaran Fisik

Anak 1 16 17 0 14 1 2

Dewasa 3 31 34 0 0 2 32

Jumlah 4 47 5 0 14 3 33

TOTAL 51 51 51

(30)

30 Rekapitulasi Akhir Data Korban Kekerasan Berbasis Gender Tahun 2012

Kategori Korban Pelaku Kekerasan

L P L P Fisik Seksual Penelantaran

Anak 3 15 18 0 3 15 0

Dewasa 0 30 30 0 30 0 0

Jumlah 3 45 48 0 33 15 0

Total 48 48 48

Rekapitulasi Akhir Data Korban Kekerasan Berbasis Gender Tahun 2013

Kategori Korban Pelaku Kekerasan

L P L P Seksual Penelantaran Fisik Lainnya

Anak 5 13 18 0 12 0 6 0

Dewasa 3 25 28 0 1 0 24 2

Jumlah 8 38 45 0 13 0 30 2

TOTAL 45 45 45

Rekapitulasi Akhir Data Korban Kekerasan Berbasis Gender Tahun 2014

Kategori Korban Pelaku Kekerasan

L P L P Seksual Penelantaran Fisik Lainnya

Anak 5 21 26 0 19 0 7 0

Dewasa 0 28 28 0 2 5 21 0

Jumlah 5 49 54 0 21 5 28 0

TOTAL 54 54 54

Rekapitulasi Akhir Data Korban Kekerasan Berbasis Gender Tahun 2015 Kategori Korban Pelaku Kekerasan

L P L P Seksual Penelantaran Fisik Lainnya

Anak 11 26 34 3 21 1 9 6

Dewasa 2 25 27 0 3 2 21 1

Jumlah 13 51 61 3 24 3 30 7

TOTAL 64 64 64

(31)

31 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas PPKBP3A Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2015 terlihat pada Tabel 2.4 berikut ini.Error! Reference source not found. 2.4

Pencapaian Kinerja Pelayanan DPPKBP3A

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011-2015 (Renstra Periode yang Lalu)

NO Indikator Kinerja Satuan Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah

pada Tahun ke-

Realisasi Capaian pada Tahun ke-

Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Jumlah PD berspektif pengarusutamaan gender dan anak

Skor % 0 0 23 34 0 0 18 23 34 0 0 18 23 34 0

2 KDRT pada

perempuan dan anak Skor % 0 0 0 51 48 62

51 48 62 0 0

4 Skor KLA

Nilai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 pratam

a 0 0 0 0 0

5 Persentase Perempuan

dalam Legeslatif % orang 13 7 53,84

7 peserta KB baru per 1.000

anak

orang 24.235 23.922 23.931 21.612 23.613

8 peserta KB aktif % % 123.642 124.744 122.355 116.891 121.324

9 Usia nikah pertama th 21,9 21,9 21,8 21,9 21,9

(32)

32

NO Indikator Kinerja Satuan Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah

pada Tahun ke-

Realisasi Capaian pada Tahun ke-

Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

10 Pelayanan kontrasepsi

bagi peserta KB 123.642 124.744 122.355 116.891 121.324

11 Peningkatan jumlah

KB Mandiri 80.856 73.276 77.913 74.807 73.361

3 Meningkatnya jumlah

kelompok PIK remaja % 5 28 39 71

14 Persentase anak yang terpantau tumbuh kembangnya

% 100

16 Integrasi operasional dan pelayananBKB- POSYANDU-PADU

% 67 67

17 Tingkat capaian Kota Layak Anak

Skor/

Ting kat

1 1

18 Persentase Forum Anak yang terbentuk (kab/kota, Kecamatan dan Kelurahan)

jmh 1 13 1 13

(33)

33 Tabel 2.5

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas PPKBP3A Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011- 2015

No Program Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran

pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan

- 3.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 - 3.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 90,0 96,2 94,4 94,5 94,6

2 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusuta maan Gender dan Anak

20.000.000 12.800.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 20.000.000 12.800.000 58.525.300 59.539.800 59.635.500

3 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

54.939.000 65.000.000 80.000.000 199.637.000 111.000.000 54.938.900 64.955.000 74.575.600 180.503.00 0

102.480.00 0

#DI V/0

!

#RE F!

#RE F!

100,0

0 100,00

4 Program Peningkatan peran serta dan

kesetaraan jender dalam pembngunan

- - 19.000.000 19.000.000 19.000.000 16.000.000 16.500.000 18.360.000 100, 00

#RE F!

#RE

F! 99,23 99,39

(34)

34

No Program Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran

pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

5 Program Keluarga Berencana

133.075.00 0

1.124.090.0 00

703.364.00 0

1.164.439.00 0

1.924.848.00 0

128.193.00 0

1.093.187.3 50

646.873.80 0

541.155.00 0

1.641.251.8 00

100, 00

#RE F!

#RE

F! 90,42 92,32

6 Program Kesehatan Reproduksi Remaja

10.000.000 10.500.000 35.000.000 42.442.000 42.442.000 9.993.250 10.500.000 34.215.000 37.512.000 37.942.000

#DI V/0

!

#RE F!

#RE

F! 86,84 96,63

7 Program Pelayanan Kontrasepsi

10.000.000 30.000.000 32.500.000 17.500.000 17.500.000 9.937.750 29.980.000 22.888.850 17.225.000 16.775.000 96,3 3

#RE F!

#RE

F! 46,47 85,27

8 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Mandiri

15.000.000 15.000.000 15.000.000 - - 11.274.000 13.360.000 14.270.000 99,9 3

#RE F!

#RE

F! 88,38 89,40

9 Program Promosi Kesehatan Ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat

15.000.000 10.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 15.000.000 10.000.000 11.980.000 11.908.000 12.000.000 99,3 8

#RE F!

#RE

F! 98,43 95,86

10 Program Pengembang an Pusat

- 10.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 - 9.960.000 18.000.000 20.000.000 20.000.000 #DI V/0

#RE F!

#RE

F! 89,07 95,13

(35)

35

No Program Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran

pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Pelayanan dan Informasi dan Konseling KRR

!

11 Program Pengembang an bahan informasi tentang pengasuhan dan

pembinaan tumbuh kembang anak

- - 5.000.000 5.000.000 5.000.000 - - 4.999.700 4.999.700 5.000.000 100, 00

#RE F!

#RE

F! 99,23 100,00

12 Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga

53.750.000 59.000.000 60.000.000 240.360.000 500.800.000 50.903.000 58.862.500 59.366.053 236.229.00 0

476.840.50 0

#DI V/0

!

#RE F!

#RE F!

100,0

0 100,00

13 Program Pengembang an Model Operasional BKB-

- 5.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 - 4.980.000 5.933.000 5.966.000 5.244.000

#DI V/0

!

#RE F!

#RE

F! 99,99 100,00

(36)

36

No Program Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran

pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Posyandu- Padu 14 Program

Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraa n Daerah

- 50.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000 - 49.844.500 24.911.000 24.990.000 25.000.000 94, 70

#RE F!

#RE

F! 98,28 95,22

Berdasarkan tabel 2.5 dapat diketahui bahwa pencapaian kinerja program secara umum sudah baik, sudah berada diatas 90

(37)

37 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD

A. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1. Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan.

Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan merupakan perbandingan antara jumlah pekerja perempuan di lembaga pemerintahan dengan jumlah pekerja perempuan. Dalam tahun 2011 jumlah pekerja perempuan menunjukkan angka 34.718, sedangkan pekerja perempuan dilembaga pemerintahan 5.880, yang artinya setiap 100 orang pekerja wanita 20 orang diantarnya bekerja di lembaga pemerintahan. Angka tersebut cenderung menurun, hingga menjadi hanya 16 di tahun 2015. Penurunan pertanda positip, karena mungkin semakin banyak perempuan yang masuk lapangan kerja di luar pemerintahan, sementara perempuan yang bekerja di lembaga pemerintahan cenderung tetap.

2. Rasio KDRT.

Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga merupakan gambaran tingkat kekerasan terhadap perempuan dalam Rumah Tangga di Kabupaten Sukoharjo. Rasio KDRT di tahun 2011 sebesar 51 kasus artinya di setiap 10.000 RT terdapat 0,26 KDRT. Angka tersebut meningkat naik sejumlah 64 kasus, yang artinya ada 1,55 di setiap 100.000 RT di tahun 2015.

B. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 1. Rata-Rata Jumlah Anak Perkeluarga

Jumlah anak per keluarga di Kabupaten Sukoharjo cenderung turun, dari sekitar 2 di tahun 2010 menjadi 1 di tahun 2015.

Artinya secara rata-rata jumlah anak per keluarga adalah 1 anak.

Referensi

Dokumen terkait

1) Fungsi publik public uses. Area fungsi publik dibutuhkan untuk memberikan pelayanan bagi lingkungan kerja dan pemukiman didalam TOD dan kawasan

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) salah satu instansi pemerintah di Kabupaten Polewali Mandar diwajibkan

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu.. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan,

Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan keluarga berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

Paling paling kita bisa bikin kursus beberapa hari untuk keluarga penderita gangguan jiwa berat, tapi dengan keterbatasan jumlah psikolog klinis di Indonesia,

Muhammadiyah untuk menafsirkan kembali ayat-ayat Alquran secara kontekstual dengan memperhatikan asumsi, karakteristik paradigma penafsiran hingga memunculkan pemahaman

Hasil evaluasi kelayakan usaha ternak kambing PE di wilayah Eks-Karesidenan Banyumas (Sodiq et al., 2006), membuktikan bahwa usaha peternakan kambing PE sebagai ternak

Kecepatan  dan posisi partikel yang bergerak dapat ditentukan melalui tiga cara, yaitu diturunkan dari fungsi posisi, kecepatan sesaat sebagai turunan fungsi posisi, dan