1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik
Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia banyak melakukan pengembangan di segala bidang, salah satunya adalah pembangunan dibidang industri kimia. Sektor industri dipilih sebagai jalur utama pertumbuhan ekonomi karena sektor ini dapat memberikan nilai tambah yang besar dan menyerap tenaga kerja dengan produktivitas yang tinggi. Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dan bahan jadi saat ini Indonesia masih bergantung kepada negara lain, salah satunya adalah benzil alkohol. Kebutuhan benzil alkohol terus bertambah seiring dengan perkembangan industri–industri baru di Indonesia.
Benzil alkohol digunakan secara luas pada berbagai industri kimia, seperti obat-obatan, parfum, kosmetik, solvent, tekstil, fotografi, dan sebagai bahan dasar industri kimia yang lain (Krik and Othmer,1991).
Pabrik benzil alkohol yang ada saat ini masih terdapat di luar negeri. Hal ini disebabkan karena benzil alkohol adalah salah satu jenis hasil produksi industri kimia yang banyak dibutuhkan oleh pasar Internasional. Untuk menghilangkan ketergantungan terhadap impor dan menciptakan kemandirian industri kimia di Indonesia maka perlu adanya usaha peningkatan kuantitas dan kualitas produksi dengan cara pengembangan proses dan pendirian pabrik baru. Oleh karena itu, sudah waktunya didirikan pabrik benzil alkohol di Indonesia dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Pendirian pabrik benzil alkohol dapat memenuhi kebutuhan benzil alkohol dalam negeri.
2. Dapat diekspor sehingga menambah devisa negara.
3. Mendorong berkembangnya industri kimia lain yang menggunakan benzil alkohol sebagai bahan baku.
4. Membuka lapangan kerja bagi penduduk Indonesia.
1.2 Tinjauan Pustaka
Benzil alkohol dikenal sebagai alpha-hidroxytoluene, phenil methanol, atau phenil carbinol, benzil alkohol merupakan aromatik yang paling sederhana dan mempunyai rumus molekul C6H5CH2OH (Kirk and Othmer, 1998).
Kegunaan benzil alkohol banyak digunakan dalam kegiatan industri maupun dalam kehidupan sehari-hari. benzil alkohol dalam industri sering digunakan sebagai bahan baku misal dalam industri pembuatan obat-obatan, dan juga bahan antara untuk benzil ester dan eter. Contoh dalam penggunaan yang lain pada bahan campuran parfum, kosmetik, fotografi juga digunakan pada industri tekstil.
1.2.1 Macam – Macam Proses Pembuatan Benzil alkohol
Ada beberapa macam proses utama yang digunakan dalam proses pembuatan benzil alkohol, yaitu: reduksi katalis dengan benzal dehida, reaksi cannizora, reaksi hidrolisa dengan sodium karbonat, dan reaksi hidrolisa dengan air.
1. Reduksi Katalis dengan Benzaldehida
Benzil alkohol dibuat secara reduksi katalis dengan benzaldehida. Reduksi dapat diperoleh menggunakan raney nickle atau sodium amalgam dan air. Bahan pereaksi yang ekivalen dengan benzaldehida biasa menggunakan asam benzoat atau turunan asam benzoat. Reaksi ini berlangsung pada suhu 25⁰C dan tekanan 3 atm.
Persamaan reaksinya sebagai berikut:
C6H5CHO + H2 → C6H5CH2OH ………..(1) 2. Reaksi Cannizaro
Pada reaksi ini formaldehida dioksidasi menjadi asam formiat, aldehid aromatik direduksi menjadi alkohol, yang berlangsung pada fase homogen (cair-cair) pada temperatur 207⁰C, dan tekanan 6,1 atm. Digunakan benzaldehida sebagai agen pereduksi dengan katalis berupa alkali. Konversi reaksi ini sebesar 60%. Pada reaksi ini hanya setengah dari aldehid yang tereduksi menjadi alkohol, setengahnya lagi teroksidasi menjadi asam (Kirk and Othmer, 1998).
Persamaan reaksinya sebagai berikut:
C6H5CHO + HCHO C6H5CH2OH + HCOOK ………….……..(2) 3. Reaksi Hidrolisa Benzil Klorida dengan Sodium Karbonat
Pembuatan benzil alkohol dengan mereaksikan benzil klorida dengan 10- 15% larutan sodium karbonat pada tekanan 2 atm pada suhu 110oC. Konversi yang dicapai 99% dan dengan kemurnian produk 99%. (U.S Patent, No.2,221,882, 1940).
Persamaannya sebagi berikut:
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O → 2C6H5CH2OH +2NaCl + CO2 ……....(3) 4. Reaksi Hidrolisa Benzil Klorida dengan Air
Pembuatan benzil alkohol dengan mereaksikan benzil klorida dengan air pada suhu 80-180oC dan tekanan 1 atm. Pada proses ini perbandingan benzil klorida dan air sebesar 1:10 sampai 1:70, dengan waktu reaksi 3 jam, konversi yang dicapai sebesar 97%, dan jenis reaktor yang digunakan adalah reaktor RATB.
(U.S Patent, No.5,728,897, 1998).
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
C6H5CH2Cl + H2O → C6H5CH2OH + HCl ……….……..(4)
1.2.2 Pemilihan proses
Pada prarancangan pabrik benzil alkohol ini dipilih proses hidrolisis benzil klorida dengan air dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Kondisi operasi pabrik tergolong kondisi operasi yang beresiko rendah, dimana reaksi ini dilakukan pada tekanan yang tidak terlalu tinggi yaitu 1 atm dan suhu 90oC, perbandingan mol reaktan benzil klorida dan air sebesar 1:50, dan waktu reaksi 3 jam.
2. Konversi yang dihasilkan cukup tinggi sekitar 97%.
3. Jenis reaktor yang dipakai yaitu reaktor RATB.
4. Bahan baku yang digunakan tidak beracun dan tidak korosif.
+ KOH
1.3 Kapasitas Rancangan
1.3.1 Kebutuhan benzil alkohol di Indonesia
Semakin pesat perkembangan industri, maka kebutuhan benzil alkohol dalam negeri diperkirakan akan semakin besar. Namun, sampai saat ini kebutuhan benzil alkohol di Indonesia masih mengimpor dari negara lain. Konsumsi benzil alkohol dalam negeri dapat diketahui dari data impor benzil alkohol yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2015-2019. Data dilihat pada Tabel 1.1 (www.bps.go.id).
Tabel 1.1 Data impor benzil alkohol di Indonesia
Sebagai pertimbangan pemilihan kapasitas pabrik, beberapa pabrik yang memproduksi benzil alkohol dengan kapasitas tertentu dapat dilihat pada Table 1.2 (Siva Pradita,2018).
Tabel 1.2. Produsen dan kapasitas produksi benzil alkohol di dunia
1.3.2 Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku utama pembuatan benzil alkohol adalah benzil klorida dan air, dimana bahan baku benzil klorida diperoleh secara impor dari Pabrik benzil alkohol ini memerlukan bahan baku benzil klorida yang diimpor dari China dan bahan baku air diperoleh dari air sungai Citarum.
Tahun Konsumsi (ton/tahun)
2015 518,278
2016 647,033
2017 767,219
2018 757,148
2019 447,419
Pabrik Negara Kapasitas (ton/tahun) Sheetal Organics Amerika 12.000
Hubei Greenhome China 20.000
Jinan Shijitongda
Chemial China 36.000
1.3.3 Kapasitas Pabrik Benzil Alkohol
Dalam menentukan kapasitas rancangan pabrik, kapasitas pabrik yang akan didirikan harus berada diatas kebutuhan konsumsi produk atau sama dengan kapasitas pabrik yang sudah berjalan.
Berdasarkan pertimbangan di atas, kapasitas pabrik benzil alkohol ditetapkan sebesar 35.000 ton/tahun, dan direncanakan pabrik dibangun pada tahun 2025 dengan pertimbangan:
1. Dapat memenuhi kebutuhan benzil alkohol dalam negeri.
2. Dapat mengurangi ketergantungan impor dari negara lain.
3. Dapat membuka kesempatan berdirinya industri kimia lain yang menggunakan benzil alkohol sebagai bahan baku.
1.4 Pemilihan Lokasi Pabrik
Lokasi yang dipilih untuk Pabrik benzil alkohol ini adalah di Karawang International Industrial City (KIIC) di Kota Karawang, Jawa Barat, karena KIIC merupakan kawasan industri yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap kelangsungan operasi pabrik sehingga dapat diperoleh keuntungan.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik antara lain:
bahan baku, pemasaran, utilitas, tenaga kerja, dan transportasi.
1. Bahan Baku
Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan operasi pabrik sehingga keberadaannya harus benar – benar diperhatikan. Benzil klorida yang menjadi bahan baku utama pabrik benzil alkohol diimpor dari Cina, yaitu Lubon Industry Co.,Ltd. Oleh karena itu untuk mendapatkan kemudahan maka perencanaan lokasi pabrik diusahakan dekat dengan pelabuhan. Sedangkan bahan baku air diperoleh dari pengolahan air sungai citarum.
2. Pemasaran
Dari segi pemasaran, dipilih lokasi pabrik di Karawang, karena disekitar kawasan tersebut banyak berdiri industri hilir yang memanfaatkan produk benzil alkohol, juga lokasi pabrik yang dipilih dekat dengan pelabuhan sehingga dapat mengurangi biaya transportasi produk dari pabrik ke kapal pengangkut untuk
dipasarkan ke tempat tujuan jadi menguntungkan untuk pemasaran produk di dalam maupun di luar negeri.
3. Utilitas
Utilitas yang dibutuhkan adalah keperluan listrik, air, dan bahan bakar.
Kebutuhan tenaga listrik diperoleh dari PLN dengan cadangan generator sebagai cadangan. Pabrik ini memerlukan air yang cukup banyak, baik alat-alat pendingin, steam, air proses, keperluan air minum dan keperluan lainnya. Untuk semua pemenuhan kebutuhan air ini, pabrik benzil alkohol membeli air yang disediakan oleh KIIC, namun harus melalui treatment terlebih dahulu untuk air yang digunakan sebagai umpan boiler. Untuk air pendingin, pabrik benzil alkohol juga membuat Cooling Tower untuk mendinginkan kembali air pendingin sehingga dapat digunakan kembali. KIIC juga menyediakan Water Treatment Plant dan Sewage Treatment Plant. Kebutuhan bahan bakar dapat diperoleh dari Pertamina atau distributornya.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja dapat dipenuhi dengan mudah dari daerah sekitar lokasi pabrik maupun luar lokasi pabrik sesuai dengan kebutuhan dan kriteria perusahaan, saat ini banyak tenaga kerja terampil dan terdidik yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Hal ini juga dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada.
5. Transportasi
Transportasi di daerah Karawang cukup tersedia dengan baik, sehingga arus barang dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Transportasi baik darat, laut, maupun udara cukup baik dan relatif mudah diperoleh. Transportasi bahan baku benzil klorida yang diimport dari Cina menggunakan jalur laut. Pelabuhan terdekat adalah pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.