PENGARUH UKURAN RAJANGAN KULIT JERUK PAMELO ( Citrus maxima ) TERHADAP RANDEMEN MINYAK ATSIRI
SKRIPSI
OLEH:
ANDI AHMAD LAJJU.P NIM. 12 22 102
PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI D-IV
JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
PENGARUH UKURAN RAJANGAN KULIT JERUK PAMELO ( Citrus maxima ) TERHADAP RANDEMEN MINYAK ATSIRI
ANDI AHMAD LAJJU. P
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Pada Program Studi Agroindustri
PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI D-IV
JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH UKURAN RAJANGAN KULIT JERUK PAMELO ( Citrus maxima ) TERHADAP RANDEMEN MINYAK ATSIRI
SKRIPSI
OLEH:
ANDI AHMAD LAJJU. P 12 22 102
Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Menyelesaikan Studi Pada Politeknik Negeri Pangkep
Telah Diperiksa dan Disetujui :
Pembimbing 1 Pembimbing II
Dr. Andi Ridwan Makkulau, SP, M.Sc Ir. Nurlaeli Fattah, M.Si NIP. 19750626 200112 1 001 NIP. 19680807 199512 2 001
Diketahui Oleh :
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Ir. Nurlaeli Fattah, M.Si Zulfirriany Dwiyanti Mustaka, SP. MP NIP. 19750626 200112 1 001 NIP.19760810 200912 2 002
Direktur
Dr. Ir. Darmawan, MP. NIP. 19670202 199803 1 002 Tanggal Lulus :
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
Judul : Pengaruh Ukuran Rajangan Kulit Jeruk Pamelo
(Citrus maxima)Terhadap Randemen Terhadap Minyak Atsiri
Nama Mahasiswa : Andi Ahmad Lajju. P NIM : 12 22 102
Program Studi : Agroindustri D-IV Tanggal Lulus :
Disahkan Oleh : Tim Penguji
1. Dr. Andi Ridwan Makkulau, SP., M. Sc (………)
2. Ir. Nurlaeli Fattah, M. Si (………)
3. Ir. Mursida, M. Si. (………)
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama Mahasiswa : Andi Ahmad Lajju.P
NIM : 12 22 102
Program Studi : Agroindustri D-IV
Perguruan Tinggi : Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis dengan judul “Pengaruh Ukuran Rajangan Kulit Jeruk Pamelo (Citrus maxima) Terhadap Randemen Minyak Atsiri”. Adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tugas akhir ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
Pangkep, 21 Agustus 2017 Yang menyatakan
RINGKASAN
ANDI AHMAD LAJJU.P (12 22 102). Pengaruh Ukuran Rajangan Kulit Jeruk Pamelo ( Citrus maxima ) Terhadap Randemen Minyak Atsiri dibimbing oleh Dr. Andi Ridwan Makkulau SP, M.Sc dan Ir. Nurlaeli Fattah, M.Si
Tanaman jeruk pamelo merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki banyak manfaat khususnya terhadap kesehatan dan merupakan tanaman yang dikenal di Indonesia, namun penelitian mengenai budidaya, pasca panen maupun pemanfaatannya banyak dilakukan. Tanaman ini juga merupakan salah satu penghasil minyak atsirih yang sedang diusahakan untuk dikembangkan karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran rajangan yang digunakan terhadap randemen yang dihasilkan dan pengaruh bahan yang digunakan (bahan segar dan bahan kering). Isolasi kulit jeruk pangkep untuk mengambil minyak atsiri dilakukan dengan cara penyulingan uap dan air.
Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah bahan yang segar dan bahan yang kering dengan 3 taraf ukuran rajangan, 1 cm. 2 cm dan 5 cm dengan lama penyulingan 8 jam. Ukuran rajangan dengan kombinasi perlakuan terbaik adalah dengan bahan segar berukuran 1 cm dengan hasil randemen 0,073 % sedangkan Bahan kering dengan hasil randemen 0,046% Sedangkan Pengaruh bahan dengan hasil terbaik di dapat pada bahan segar dengan jumlah randemen terbaik 0,073 % dan bahan kering dengan hasil terbaik dengan jumlah randemen 0,046 %. Hal ini menunjukkan Pengaruh Ukuran rajangan dan Bahan yang digunakan berpengaruh nyata terhadap jumlah randemen yang dihasilkan
SUMMARY
ANDI AHMAD LAJJU.P (12 22 102). Effect of Orange Pamelo Crab Size (Citrus maxima) Against Randan Essential Oils guided by Drs. Andi Ridwan Makkulau SP, M.Sc and Ir. Nurlaeli Fattah, M.Si
Orange Pamelo plant is one of the plants that have many benefits, especially on health and is a plant that is known in Indonesia, but research on cultivation, post-harvest and utilization is mostly done. This plant is also one of the producers of oil atsirih being cultivated to be developed because it has high economic value. This study aims to determine the effect of the size of chopped used in the resulting yield and the effect of the ingredients used (fresh ingredients and dry ingredients). Isolation of orange pamelo skin to take essential oil is done by distillation and steam water.
The treatment used in this research is fresh material and dry ingredients with 3 levels of chopped size, 1 cm. 2 cm and 5 cm with distillation time 8 hours. Size of shrimp with best treatment combination is with fresh material 1 cm with 0.073% rendement while dry matter with result 0,046% randemen. While the effect of the best result material can use fresh material with the best amount. 0.073% of the best dry ingredients and randemen with 0.046%. This shows that the effect of the size of the pieces and the materials used has a significant effect on the amount of yields produced
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir jenjang SI terapan/D-IV dapat terselesaikan
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis peruntukan kepada semua pihak yang sudah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yaitu:
1. Ayah, Rustam Pattalolo dan Ibu, Syamsiar Logawali selaku orang tua penulis
2. Bapak Dr. Ir. Darmawan, MP. selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Pangkep
3. Ibu Ir. Nurlaeli Fattah, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
4. Ibu Zulfitriany Dwiyanti Mustaka, SP, MP selaku Ketua Program Studi Agroindustri D-IV
5. Bapak Dr. Andi Ridwan Makkulau, SP, M.Sc selaku pembimbing I 6. Ibu Ir. Nurlaeli Fattah, M.Si selaku pembimbing II
7. Seluruh Staf Teknisi Laboratorium/Workshop Agroindustri Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
8. Seluruh Staf, Pengawai Program Studi Agroindustri, dan Teman-Teman Mahasiswa
Penulis sangat berharap semoga laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat ilmu dan informasi kepada segenap pembaca. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dengan demikian kritik dan saran sangat diharapkan dalam penyempurnaan laporan ini
Pangkep, 9 Agustus 2017
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ··· i
DAFTAR ISI ··· ii
DAFTAR TABEL ··· iii
DAFTAR GAMBAR ··· iv DAFTAR LAMPIRAN ··· v I PENDAHULUAN ··· 1 1.1 Latar Belakang ··· 1 1.2 Tujuan ··· 2 II TINJAUAN PUSTAKA ··· 3 2.1 Jeruk Pangkep ··· 3 2.1.1 Ekologi ··· 3 2.1.2 Morfologi ··· 3 2.1.3 Klasifikasi ··· 3 2.1.4 Kandungan Nutrisi ··· 4
2.1.5 Manfaat Jeruk Pangkep Bagi Kesehatan ··· 4
2.2 Minyak Atsirih ··· 5
2.2.1 Komposisi Kimia Minyak Atsirih ··· 5
2.2.2 Sifat-Sifat Minyak Atsirih ··· 5
2.2.3 Manfaat Minyak Atsirih ··· 6
2.3 Destilasi ··· 6
III METODOLOGI ··· 7
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ··· 7
3.2 Alat Dan Bahan ··· 7
3.2.1 Alat ··· 7 3.2.2 Bahan ··· 7 3.3 Metode Penelitian ··· 7 3.3.1 Penelitian Pendahuluan ··· 7 3.3.2 Penelitian Utama ··· 7 3.3.3 Metode Penyulingan ··· 7
3.3.4 Perlakuan Penelitian Pendahuluan ··· 8
3.3.5 Pengamatan Penelitian Pendahuluan ··· 8
3.3.6 Penelitian Utama ··· 9
3.3.7 Pengamatan Penelitian Utama ··· 9
3.3.5 Diagram Alir Proses Penyulingan ··· 10
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ··· 11
4.1 Penelitian Pendahuluan ··· 11 4.2 Penelitian Utama ··· 14 V PENUTUP ··· 19 5.1 Kesimpulan ··· 19 5.2 Saran ··· 19 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Penyulingan Penelitian Pendahuluan ··· 8
2. Penyulingan Penelitian Utama ··· 9
3. Hasil Penyulingan Kulit Jeruk Segar ··· 11
4. Hasil Penyulingan Kulit Jeruk Kering ··· 12
5. Hasil Penyulingan Kulit Jeruk Segar ··· 14
6. Hasil Penyulingan Kulit Jeruk Kering ··· 15
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Diagram Alir Proses Penyulingan ··· 10
2. Histogram Lama Penyulingan Bahan Segar ··· 12
3. Histogram Lama Penyulingan Bahan Kering ··· 13
4. Histogram Pengaruh Ukuran Rajangan Bahan Segar ··· 14
5. Histogram Pengaruh Ukuran Rajangan Bahan Kering ··· 16
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Perhitungan Penelitian Pendahuluan ··· 20 2. Perhitungan Penelitian Utama ··· 21 3. Perhitungan Dokumentasi ··· 22
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat banyak dan beragam. Keanekaragaman hayati meliputi keanekaragaman hewan, tumbuhan, protista, dan fungsi.
Indonesia sendiri memiliki banyak jenis hewan maupun tumbuhan, baik yang sudah diketahui maupun belum. Salah satu tumbuhan yang banyak di Indonesia atau hampir di setiap daerah ada yaitu buah jeruk. Jeruk merupakan salah satu buah yang banyak digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, segar dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Jeruk biasanya dikonsumsi dalam bentuk jus, bahan pelengkap sambal, atau pun diambil airnya untuk obat. Pada kehidupan sehari-hari, buah jeruk umumnya hanya dimanfaatkan bagian daging buahnya saja, sedangkan kulit buahnya dibuang. Kulit buah ini nantinya akan menumpuk menjadi sampah. Sehingga diperlukan pengolahan khusus dalam mengolah sampah limbah kulit jeruk ini, salah satunya dengan mengolah kulit jeruk menjadi minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40– 50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Meskipun Indonesia merupakan salah satu pemasok minyak atsiri dunia, tetapi kenyataannya ada sejumlah minyak atsiri yang juga diimpor. Padahal minyak atsiri yang diimpor tersebut dapat diproduksi oleh Indonesia sebagai contoh, bergamot, orange, lemon, lime, citrus, geranium, jasmine, lavender, peppermint, cornmint, dan vetiver. Berdasarkan pemaparan diatas maka laporan ini akan membahas tentang pengaruh ranjangan kulit jeruk pamelo terhadap randemen minyak atsiri.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah Pemanfaatan limbah kulit jeruk Pamelo dengan melakukan destilasi untuk mengambilan minyak atsiri dengan analisa jumlah randemen berdasarkan ukuran rajangan dan tipe bahan
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh ukuran rajangan bahan baku terhadap randemen minyak yang dihasilkan
2. Bagaimana pengaruh tipe bahan yang digunakan terhadap randemen minyak atsiri yang dihasilkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jeruk Pamelo
Tanaman jeruk Pamelo merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki banyak manfaat khususnya terhadap kesehatan dan merupakan tanaman yang dikenal di Indonesia,
2.1.1 Ekologi
Jeruk Pamelo telah tersebar sampai ke Cina, Eropa dan Amerika. Jeruk Pamelo dapat tumbuh pada dataran tinggi tropik. Suhu bulanan rata-rata sekitar 20 – 25 °C, curah hujan untuk tanaman ini yaitu berkisar antara 1500 – 1800 mm/tahun dengan kelembapan berkisar 70 – 80 %. Tumbuhan ini dapat tumbuh di berbagai tipe tanah mulai dari tanah berpasir kasar hingga berbatu. Tumbuhan ini dapat ditemukan pada ketinggian 1000 m dpl dengan pH 7 – 9,5.
2.1.2 Morfologi
Buah jeruk pamelo berbentuk bulat dengan bagian atas agak meruncing dan bagian bawahnya mendatar, kulit bagian luarnya berwarna hijau dan lebih tipis dari kulit jeruk yang lain. Daging buah jeruk pamelo berwarnah merah muda dan mempunyai tekstur yang manis selain itu kandungan air dalam dagingnya banyak 2.1.3 Klasifikasi
Kingdom : Plantea Sub Kingdom : Tracheobionta Infra Kingdom : Streptophyta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales Familia : Rutaceae Genus : Citrus
2.1.4 Kandungan Nutrisi Pada Jeruk Pamelo
Jeruk Pamelo tidak hanya memiliki Vitamin C akan tetapi memiliki banyak kandungan nutrisi dintaranya asam sitrat, gula alami, minyak esensial seperti limonene, pinene, dan citral. Buah ini juga memiliki kandungan Vitamin A, B kompleks, Vitamin E dan Vitamin K. Beberapa mineral (mineral kalsium, folat, fosfor dan kalium) dan Fitonutrisi (liminoids, flavonoid, lycopene, dan glucarate) terdapat dalam kandungan jeruk Pamelo
2.1.5 Manfaat Bagi Kesehatan
Jeruk Pamelo bermanfaat bagi kesehatan karna memiliki banyak kandungan nutrisi, adapun manfaat bagi kesehatan diantaranya :
1. Pencegah Kanker
Adanya kandungan antioksidan yang kuat membantu memerangi pembentukan radikal bebas yang diketahui sebagai penyebab kanker dan asupan likopen telah dikaitkan penurunan resiko kanker prostat dan juga kandungan beta-karoten, blioflavonoid yang dapat membersihkan kelebihan estrogen untuk membunuh sel-sel penyebab kanker payudara
2. Menurunkan Kolesterol dan Aterosklerosis
Buah jeruk terhadap senyawa Pektin dan Vitamin C yang bermanfaat membantu mengurangi kolesterol yang berlebihan yang dihasilkan oleh hati. Pektin juga senyawa yang efektif yang mengurangi penumpukan lemak dalam arteri yang menjadi penyebab terjadinya penyakit Aterosklerosis sedangkan Vitamin C membantu untuk memperkuat dan mempertahankan elastisitas arteri sehingga darah tetap mengalir dengan lancar dan tidak terjadi aterosklerosis
3. Menurunkan Berat Badan dan Mencegah Diabetes
Buah jeruk bali terdapat enzim pembakar lemak yang memiliki fungsi penyerapan dan mengurangi kadar gula dalam tubuh yang berpengaruh kenaikan berat badan dan diabetes
4. Mengatasi Ganguan Pencernaan
Jeruk Pamelo membantu menjaga kesehatan pencernaan dengan meningkatkan aliran cairan lambung. Hal ini tidak lain karena Jeruk Pamelo
banyak mengandung cairan dan serat dan dapat pula mencegah terjadinya sembelit.
2.2. Minyak Atsiri
Minyak atsiri merupakan salah satu sisa proses metabolisme dalam tanaman,yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimiadengan adanya air. Minyak atsiri juga dikenal dengan nama minyak terbang yangdihasilkan dari tanaman. Minyak atsiri dapat bersumber dari setiap bagian tanaman, yaitu dari daun, bunga, buah, biji, batang atau kulit dan akar (Ketaren,1985). Minyak atsiri mempunyai peran yang penting dalam bidang niaga sebagai citarasa dan bau makanan, kosmetik, parfum, antiseptik, insektisida, obat- obatandan sebagainya (Robinson, 1991).
2.2.1 Komposisi Kimia Minyak Atsiri Secara Umum
Minyak atsiri umumnya terjadi dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) serta beberapa persenyawaan kimia yang mengandung unsur Nitrogen dan Belerang (Ketaren, 1985). Komponen utama minyak atsiri adalah terpena dan turunan terpena yang mengandung atom oksigen. Terpenoid merupakan senyawa yang berada pada jumlah cukup besar pada tanaman. Terpenoid yang terkandung dalam minyak atsiri menimbulkan bau harum atau bau khas dari tanaman. Secara kimia, terpena minyak atsiri digolongkan menjadi dua bagian yaitu monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Beberapa contoh monoterpenoid antara lain geraniol, limonena, kamfor, mentol dan lain-lain. Yang termasuk seskuiterpenoid antara lain kariofilen dan santonin.
2.2.2 Sifat- Sifat Minyak Atsiri
Sifat-sifat minyak atsiri menurut (Harbone 1996) adalah sebagai berikut: berbau harum atau wangi sesuai dengan aroma tanaman yang menghasilkannya, mempunyai rasa getir, pahit, atau pedas, berupa cairan yang berwarna kuning, kemerahan dan ada yang tidak berwarna, tidak dapat larut dalam air dan dapat disuling
2.2.3 Manfaat Minyak Atsiri
Kegunaan minyak atsiri sangat luas khususnya dalam berbagai bidang industri, contohnya antara lain dalam industri kosmetik, industri makanan,
industri farmasi atau obat-obatan (antinyeri, antiinfeksi, pembunuh bakteri, dan digunakan juga sebagai insektisida (Luthony dan Rahmawati, 1994).
2.3. Destilasi (Water and Steam Distillation)
Penyulingan adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan dari dua macam campuran atau lebih berdasarkan perbedaan titik uapnya dan proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air (Ketaren, 1995). Dalam perkembangan minyak atsiri telah dikenal 3 macam metode penyulingan yaitu diantaranya:
2.3.1 Penyulingan Dengan Air dan Uap (Water and Steam Distillation)
Metode ini disebut juga dengan system kukus. Pada metode pengukusan ini, bahan diletakkan di atas piringan atau plat besi berlubang seperti ayakanyang terletak beberapa sentimeter di atas permukaan air. Saat air direbus dan mendidih, uap yang terbentuk akan melalui sarangan lewat lubang-lubang kecil dan melewati celah-celah bahan. Minyak atsiri dalam bahan pun akan ikut bersama uap panas tersebut melalui pipa menuju ketel kondensator (pendingin). Selanjutnya, uap air dan minyak akan mengembun dan ditampung dalam tangki pemisah. Pemisahan air dan minyak atsiri dilakukan berdasarkan berat jenis. 2.3.2 Penyulingan Dengan Uap
Pada Penyulingan ini, air sebagai sumber uap panas terdapat dalam boiler yang letaknya terpisah dari ketel penyulingan. Uap yang dihasilkan mempunyai tekanan lebih tinggi dari tekanan udara luar. Proses penyulingan ini baik jika digunakan untuk menyuling bahan baku minyak atsiri seperti kayu, kulit batang, maupun biji-bijian yang teksturnya relatif keras
2.3.3 Penyulingan Dengan Air
Penyulingan dengan air merupakan metode paling sederhana dibandingan dua metode yang lain. Pada metode ini bahan dimasukkan dalam ketel suling yang bercampur dengar air, serta bahan dan volume air harus berimbang sesuai dengan kapasitas ketel. Uap yang dihasilkan dari perebusan air dan bahan dialirkan melalui pipa pendingin, hasil sulingan berupa air dan minyak ditampung dalam tangki pemisah, pemisahan air dan minyak berdasarkan perbedaan berat jenis.
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dimulai pada Juli s/d Agustus 2017 di workshop Agroindustri Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
3.2 Alat Dan Bahan 3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam proses penyulingan kulit Jeruk Pamelo adalah mesin destilasi, kondensor, mesin pompa air, selang, gelas ukur, kompor, tabung gas, pisau, baskom, hot plate, gelas piala, corong pemisah, timbangan analitik, pipet tetes, dan botol sampel
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penyulingan adalah kulit Jeruk Pamelo, Air, N-Hexan, dan Alkohol 96 %
3.3. Metode Penelitian
3.3.1 Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyulingan terhadap jumlah randemen yang dihasilkan
3.3.2 Penelitian Utama
Penelitian utama bertujuan untuk mengetahui randemen minyak atsiri berdasarkan pengamatan faktor ukuran bahan baku dan mengetahui perbandingan randemen bahan segar dengan bahan kering
3.3.3 Metode Penyulingan
Sebelum melakukan penyulingan, kulit jeruk pamelo dipisahkan kulit bagian luar dan kulit bagian dalam kemudian dirajang baik itu bahan yang segar dan bahan yang kering. Bahan yang siap disuling dimasukkan ke dalam ketel suling, Pengaturan bahan pada waktu pengisian ke dalam ketel suling harus merata sehingga tidak menganggu proses penyulingan. Penyulingan kulit Jeruk Pamelo dilakukan dengan menggunakan cara penyulingan air-uap (water-steam distillastion).
3.3.4 Perlakuan Penelitian Pendahuluan
Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah: a. Bahan yang segar dengan waktu terdiri dari 3 taraf:
A1 (7 jam), A2 (8 jam), dan A3 (9 jam)
b. Bahan yang kering dengan waktu terdiri dar 3 taraf: B1 (7 jam), B2 (8 jam), dan B3 (9 jam)
Tabel 1. Penyulingan Penilitian Pendahuluan
Penyulingan Ukuran Berat segar Berat Kering Suhu Waktu/Durasi Kulit Jeruk segar
A1 5 cm 15 kg - 104ºC 7 Jam A2 5 cm 15 kg - 104ºC 8 Jam A3 5 cm 15 kg - 104ºC 9 Jam Kulit Jeruk Kering
B1 5 cm 15 kg 7 kg 104ºC 7 Jam B2 5 cm 15 kg 7 kg 104ºC 8 Jam B3 5 cm 15 kg 7 kg 104ºC 9 Jam
Pengamatan yang dilakukan setelah penyulingan yaitu pengaruh lama penyulingan terhadap randemen dengan rumus dan prosedur yaitu :
Randemen ( SNI 06-3735-1998) Prosedur :
Randemen diukur berdasarkan Volume Minyak atsiri yang dihasilkan (ml) dari setiap satuan berat bahan yang disuling.
3.3.5 Perlakuan Penelitian Utama
Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah: a. Ukuran ranjangan kulit jeruk segar (A) terdiri dari 3 taraf :
A1 (5 cm), A2 (3 cm), dan A3 (1 cm)
b. Ukuran ranjangan kulit jeruk kering (B) terdiri dari 3 taraf : B1 (5 cm), B2 (3 cm), dan B3 (1 cm)
Tabel 2. Penyulingan Penelitian Utama
Penyulingan Ukuran Berat segar Berat Kering Suhu Waktu/Durasi Kulit Jeruk segar
A1 5 cm 15 kg - 104ºC 8 Jam A2 3 cm 15 kg - 104ºC 8 Jam A3 1 cm 15 kg - 104ºC 8 Jam Kulit Jeruk Kering
B1 5 cm 15 kg 7 kg 104ºC 8 Jam B2 3 cm 15 kg 7 kg 104ºC 8 Jam B3 1 cm 15 kg 7 kg 104ºC 8 Jam 3.3.6 Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan setelah penyulingan yaitu pengaruh ranjangan terhadap randemen dengan rumus dan prosedur yaitu :
Randemen ( SNI 06-3735-1998) Prosedur :
Randemen diukur berdasarkan Volume Minyak atsiri yang dihasilkan (ml) dari setiap satuan berat bahan yang disuling.
3.3.7 Diagram Alir Penyulingan Kulit Jeruk
Gambar 1. Diagram alir proses penyulingan minyak atsiri kulit jeruk Pamelo Kulit jeruk
Masukkan Dalam Ketel Suling ( Disuling Selama 8 Jam )
Kondensor ( Merubah Uap ke Cair ) Pemisahan kulit bagian luar dan Kulit
bagian dalam
Bahan baku kering ( Proses Pengeringan 2 Hari Pengecilan ukuran
( 5cm, 3 cm dan 1 cm )
Dekanter /Corong pemisah Dengan tambahan Larutan N-Xexan
Pemisahan Minyak dengan Larutan N- Hexan
Pemanasan 70ºC
Minyak atsiri kulit jeruk Bahan baku segar