• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2020"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU

TAHUN ANGGARAN 2020

(2)
(3)
(4)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 Hal. i DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………...………... i DAFTAR TABEL ………..………... ii BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD

BAB III PENUTUP 14

1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun 2020...

1

2. Tujuan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun 2020....

2

3. Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun 2020...

2

1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum

APBD...

6

2. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah... 6 3. Perubahan Kebijakan Belanja Daerah... 9 4. Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah... 13

(5)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 Hal. ii DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perkiraan Pendapatan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 7 Tabel 2. Perkiraan Belanja Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 9 Tabel 3. Perkiraan Pembiayaan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 13

(6)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB I Hal 1 BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020

Dalam rangka mengintegrasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan perkembangan yang terjadi dalam satu tahun anggaran diperlukan adanya Perubahan APBD. Perubahan APBD merupakan penyesuaian capaian target kinerja atau prakiraan/rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang telah ditetapkan sebelumnya untuk dibahas dan disetujui bersama antara Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) serta ditetapkan dengan peraturan daerah.

APBD Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran 2020 yang sebelumnya telah dituangkan didalam Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 7 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 dan Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 83 Tahun Anggaran 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020, setelah Perda dan Perkada Penjabaran APBD tersebut ditetapkan telah mengalami beberapa pergeseran, terakhir telah dilakukan pergeseran ketujuh atas Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 83 Tahun Anggaran 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020, hal tersebut dalam rangka untuk mengakomodir penerimaan dan belanja yang sebelumnya belum dianggarkan didalam APBD Murni TA.2020, seperti penerimaan dana transfer DAK dan Bantuan Keuangan Daerah dari Pemerintah Provinsi Riau serta penyesuaian penerimaan dan belanja atas diterbitkannya Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 119/2813/SJ dan Nomor 177/KMK.07/2020 tentang Percepatan Penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2020 dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) serta Pengamanan Daya Beli Masyarakat dan Perekonomian Nasional, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35/PMK.07/2020 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa tahun anggaran 2020 dalam rangka penanganan pandemi corona virus disease 2019 ( COVID-19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36/PMK.07/2020 tentang Penetapan Alokasi Sementara Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Tahun Anggaran 2019 Dalam rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Berdasarkan Pasal 161 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa Perubahan APBD dapat dilakukan apabila terjadi :

(7)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB I Hal 2 a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi Kebijakan Umum

Anggaran (KUA);

b. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar program, antar kegiatan, dan antar jenis belanja;

c. Keadaan yang menyebabkan SilPA tahun anggaran sebelumnya harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan;

d. Keadaan darurat; dan/atau e. Keadaan luar biasa.

Berkenaan hal tersebut, untuk mengakomodir adanya pergeseran belanja tersebut perlu dituangkan didalam Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.

2. Tujuan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun 2020

Tujuan dari penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

a. Tersedianya dokumen Perencanaan Kebijakan Umum Perubahan APBD yang memuat perubahan asumsi kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan yang mendasari terjadinya perubahan;

b. Sebagai dasar Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD serta penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (P-APBD TA.

2020) Kabupaten Rokan Hulu.

3. Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun 2020

Landasan hukum penyusunan Kebijakan Umum Perubahan APBD Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran 2020 adalah sebagai berikut :

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008, tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999;

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

(8)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB I Hal 3 e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

f. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; sebagaimana telah diubah beberapakali, terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah;

h. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

i. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

k. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

l. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;

m. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

n. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

o. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

p. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah;

q. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Kepada Daerah;

r. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

s. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;

t. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas

(9)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB I Hal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006;

u. Permendagri No. 33 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2020;;

v. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 119/2813/SJ dan Nomor 177/KMK.07/2020 tentang Percepatan penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2020 dalam rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);

w. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 249);

x. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 19/PMK.07/2020 tentang Penyaluran dan Penggunaan Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana insentif daerah tahun anggaran 2020 dalam rangka penanggulangan corona virus disease 2019 ( COVID-19) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 250);

y. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35/PMK.07/2020 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa tahun anggaran 2020 dalam rangka penanganan pandemi corona virus disease 2019 (COVID- 19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 377);

z. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36/PMK.07/2020 tentang Penetapan Alokasi Sementara Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Tahun Anggaran 2019 Dalam rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 379);

aa. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/215/2020 tentang Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan untuk Pencegahan dan/atau Penanganan COVID-19 Tahun Anggaran 2020;

bb. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15/KM.7/2020 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Rincian Alokasi dana Cadangan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tambahan Gelombang III Tahun Anggaran 2020;

cc. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesian Nomor HK.01.07/MENKES/447/2020 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 01.07/MENKES/392/2020 tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

dd. Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 142/I/2020 tentang Penetapan Alokasi Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2020;

ee. Keputusan Gubernur Riau Nomor : Kpts.740/IV/2020 tentang Penetapan Alokasi Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka Penanganan Corona Virus Disease

(10)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB I Hal 5 (COVID-19) Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau;

ff. Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.848/V/2020 tentang Penetapan Alokasi Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota Untuk Penanganan Dampak Sosial Corona Virus Disease (COVID-19) Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau;

gg. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2005 – 2025;

hh. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

ii. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 10 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2016 – 2021;

jj. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 7 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020;

kk. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 83 Tahun Anggaran 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 83) sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 40 Tahun 2020 tentang Perubahan Keenam atas Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 83 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2020 Nomor 26);

ll. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 42 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 23 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2020.

(11)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB II Hal 6 BAB II

PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD

1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD

Perubahan atas Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2020 didasari oleh adanya perubahan terhadap asumsi yang tidak sesuai dengan Kebijakan Umum Anggaran Tahun 2020, dimana pada saat penyusunan dokumen perencanaan kegiatan pembangunan Tahun Anggaran 2020 telah ditetapkan struktur dan ringkasan APBD yakni Pendapatan sebesar Rp.1.438.623.273.165.00, Belanja sebesar Rp.1.471.159.104.760,00 dan Pembiayaan sebesar Rp.32.535.831.595,00.

Berdasarkan perkembangan yang terjadi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran 2020, terdapat beberapa hal yang melatar belakangi dilakukannya perubahan atas Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2020, antara lain :

a. Adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran 2020, khususnya dalam hal penerimaan daerah;

b. Adanya pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja dalam rangka pengalokasian anggaran atas adanya kewajiban kepada pihak ketiga terhadap kegiatan tahun anggaran sebelumnya;

c. Adanya penerimaan daerah yang bersumber dari APBD Provinsi dan Pemerintah Pusat diterima setelah APBD Tahun 2020 ditetapkan dan telah dituangkan didalam Peraturan Bupati tentang Perubahan Penjabaran APBD Tahun 2020, untuk dituangkan kembali kedalam Rancangan Perubahan APBD TA.2020;

d. Adanya realokasi anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja dalam rangka pengalokasian anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan penyebaran wabah Covid-19; dan

e. Adanya perubahan atas estimasi SilPA tahun sebelumnya.

2. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah

Arah dan kebijakan umum bidang pendapatan didasari atas kewenangan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu sebagai daerah otonom dalam mengelola, menggali dan mengembangkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber penerimaan utama guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

(12)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB II Hal 7 Estimasi pendapatan untuk Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 masih dalam bentuk estimasi secara global karena dipengaruhi oleh kebijakan berbagai pihak dimana terdapat pengurangan, pergeseran serta penambahan pada kelompok penerimaan daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Lain-lain Pendapatan Yang Sah pada masing-masing rincian objek kelompok pendapatan. Untuk melihat kondisi pendapatan pada Rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBD yaitu pada tabel dibawah ini:

Tabel 1

Perkiraan Pendapatan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020

KODE URAIAN SEBELUM PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH/

(BERKURANG) %

1 2 3 4 5 6

1 PENDAPATAN 1,438,623,273,165.00 1,684,410,168,163.30 245,786,894,998.30 17.08 1 . 1 PENDAPATAN ASLI

DAERAH 144,595,922,225.00 163,595,922,225.00 19,000,000,000.00 13.14 1 . 1 . 1 HASIL PAJAK DAERAH 80,562,000,000.00 91,562,000,000.00 11,000,000,000.00 13.65 1 . 1 . 2 HASIL RETRIBUSI

DAERAH 8,794,208,000.00 8,794,208,000.00 0.00 0.00

1 . 1 . 3 HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH

YANG DIPISAHKAN 2,153,000,000.00 2,153,000,000.00 0.00 0.00

1 . 1 . 4 LAIN-LAIN PENDAPATAN

ASLI DAERAH YANG SAH 53,086,714,225.00 61,086,714,225.00 8,000,000,000.00 15.07 1 . 2 DANA PERIMBANGAN 1,017,074,224,200.00 1,147,563,879,198.30 130,489,654,998.30 12.83 1 . 2 . 1 BAGI HASIL PAJAK/ BAGI

HASIL BUKAN PAJAK 296,335,019,200.00 276,235,817,198.30 (20,099,202,001.70) (6.78) 1 . 2 . 2 DANA ALOKASI UMUM 720,739,205,000.00 651,346,142,000.00 (69,393,063,000.00) (9.63)

1 . 2 . 3 DANA ALOKASI KHUSUS 0.00 219,981,920,000.00 219,981,920,000.00 0.00

1 . 3 LAIN-LAIN

PENDAPATAN DAERAH

YANG SAH 276,953,126,740.00 373,250,366,740.00 96,297,240,000.00 34.77

1 . 3 . 1 PENDAPATAN HIBAH 0.00 81,141,600,000.00 81,141,600,000.00 0.00

1 . 3 . 3

DANA BAGI HASIL PAJAK DARI PROVINSI DAN PEMERINTAH DAERAH LAINNYA

98,025,550,740.00 98,025,550,740.00 0.00 0.00

1 . 3 . 4 DANA PENYESUAIAN DAN

OTONOMI KHUSUS 178,927,576,000.00 174,464,616,000.00 (4,462,960,000.00) (2.49)

1 . 3 . 5

BANTUAN KEUANGAN DARI PROVINSI ATAU PEMERINTAH DAERAH LAINNYA

0.00 19,618,600,000.00 19,618,600,000.00 0.00

Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu penerimaan daerah yang bersumber dari potensi kekayaan daerah yang dikelola dan dipungut langsung oleh daerah seperti hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dari beberapa kelompok Pendapatan Asli Daerah (PAD)

tersebut pada APBD murni Tahun Anggaran 2020 secara total sebesar Rp. 144,595,922,225.00, sedangkan pada rencana Perubahan APBD Tahun

Anggaran 2020 menjadi sebesar Rp. 163,595,922,225.00, atau bertambah sebesar Rp. 19,000,000,000.00 atau 13.14%. Penambahan ini terdapat pada Kelompok Hasil Pajak Daerah sebesar Rp. 11,000,000,000.00 yang

(13)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB II Hal 8 sebelumnya dianggarkan sebesar Rp. 80,562,000,000.00 menjadi sebesar Rp. 91,562,000,000.00.

Dana Perimbangan, yaitu penerimaan daerah yang bersumber dari bagi hasil pemerintah pusat terhadap daerah seperti Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus DAK).

Dari target yang ditetapkan pada APBD murni berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 yaitu sebesar Rp. 1,017,074,224,200.00, pada rencana Perubahan APBD Tahun Anggaran

2020 menjadi sebesar Rp. 1,147,563,879,198.30 atau bertambah sebesar Rp. 130,489,654,998.30 atau 12.83%.

Secara akumulatif mengalami penambahan, hal ini disebabkan karena adanya penerimaan Dana Alokasi Khusus yang pada APBD Murni TA.2020 yang belum dialokasikan yaitu sebesar Rp. 219,981,920,000.00, namun pada dasarnya rencana penerimaan pada Perubahan APBD TA.2020 mengalami pengurangan, hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian rencana penerimaan dana transfer pada APBD sebagaimana yang diamanatkan didalam Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 119/2813/SJ dan Nomor 177/KMK.07/2020 tentang Percepatan Penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2020 dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) serta Pengamanan Daya Beli Masyarakat dan Perekonomian Nasional, penyesuaian atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35/PMK.07/2020 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa tahun anggaran 2020 dalam rangka penanganan pandemi corona virus disease 2019 (COVID-19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36/PMK.07/2020 tentang Penetapan Alokasi Sementara Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Tahun Anggaran 2019 Dalam rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), serta adanya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15/KM.7/2020 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Rincian Alokasi Dana Cadangan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tambahan Gelombang III Tahun Anggaran 2020.

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, yaitu penerimaan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya serta Bantuan Keuangan Dari Pemerintah yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah seperti Dana Hibah dan dana kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pusat secara nasional. Dari target yang ditetapkan pada APBD murni Tahun 2020 yaitu sebesar Rp.276.953.126.740.00, pada rencana

Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 menjadi sebesar Rp. 373,250,366,740.00 atau bertambah sebesar Rp. 96,297,240,000.00

atau 34.77%. Penambahan ini terdapat pada : pertama, pada Kelompok Pendapatan Hibah sebesar Rp. 81,141,600,000.00 yang sebelumnya tidak

(14)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB II Hal 9 direncanakan. Pendapatan Hibah ini merupakan penerimaan alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler, BOS Kinerja dan BOS Afirmasi dari Pemerintah Pusat TA.2020, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020. Kedua, pada Kelompok Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya, pada APBD Murni TA. 2020 tidak rencanakan dan pada Rancangan Perubahan APBD TA.2020 direncanakan sebesar Rp. 19,618,600,000.00, Pendapatan ini merupakan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Riau, yaitu Bantuan Keuangan untuk Gaji Guru Bantu sebesar Rp. 9,576,000,000.00, Bantuan Keuangan unyuk Pemerintah Kecamatan sebesar Rp. 1,600,000,000.00 sebagaimana yang ditetapkan didalam Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 142/I/2020 tentang Penetapan Alokasi Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2020, Bantuan Keuangan untuk Kelurahan sebesar Rp. 600,000,000.00, sebagaimana yang ditetapkan didalam Keputusan Gubernur Riau Nomor : Kpts.740/IV/2020 tentang Penetapan Alokasi Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau dan Bantuan Keuangan untuk Penanganan Dampak Sosial Corona Virus Disease (COVID-19) sebesar Rp. 7,842,600,000.00, sebagaimana yang ditetapkan didalam Keputusan Gubernur Riau Nomor:

Kpts.848/V/2020 tentang Penetapan Alokasi Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota Untuk Penanganan Dampak Sosial Corona Virus Disease (COVID-19) Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau.

3. Perubahan Kebijakan Belanja Daerah

Pada Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 dari sisi Belanja Daerah juga mengalami perubahan, baik dari kelompok Belanja Tidak Langsung (BTL) maupun kelompok Belanja Langsung (BL). Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2

Perkiraan Belanja Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020

KODE URAIAN SEBELUM PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH/

(BERKURANG) %

1 2 3 4 5 6

2 BELANJA 1,471,159,104,760.00 1,691,893,130,264.00 220,734,025,504.00 15.00 2 . 1 BELANJA TIDAK

LANGSUNG 862,118,241,521.00 965,325,585,824.59 103,207,344,303.59 11.97 2 . 1 . 1 BELANJA PEGAWAI 538,623,869,670.00 609,193,854,853.49 70,569,985,183.49 13.10 2 . 1 . 4 BELANJA HIBAH 58,620,813,000.00 73,447,513,000.00 14,826,700,000.00 25.29 2 . 1 . 5 BELANJA BANTUAN

SOSIAL 1,500,000,000.00 1,500,000,000.00 0.00 0.00

(15)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB II Hal 10

KODE URAIAN SEBELUM PERUBAHAN SETELAH PERUBAHAN BERTAMBAH/

(BERKURANG) %

1 2 3 4 5 6

2 . 1 . 6

BELANJA BAGI HASIL KEPADA

PROVINSI/KABUPATEN/K OTA DAN

PEMERINTAHAN DESA

8,935,620,800.00 8,798,996,443.00 (136,624,357.00) (1.53)

2 . 1 . 7

BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/K OTA , PEMERINTAHAN DESA DAN PARTAI

248,408,973,420.00 237,995,221,528.10 (10,413,751,891.90) (4.19)

2 . 1 . 8 BELANJA TIDAK

TERDUGA 6,028,964,631.00 34,390,000,000.00 28,361,035,369.00 470.41

2 . 2 BELANJA LANGSUNG 609,040,863,239.00 726,567,544,439.41 117,526,681,200.41 19.30 2 . 2 . 1 BELANJA PEGAWAI 14,978,553,100.00 43,823,555,693.00 28,845,002,593.00 192.58 2 . 2 . 2 BELANJA BARANG DAN

JASA 386,670,726,317.00 425,921,860,633.65 39,251,134,316.65 10.15

2 . 2 . 3 BELANJA MODAL 207,391,583,822.00 256,822,128,112.76 49,430,544,290.76 23.83

SURPLUS / (DEFISIT) (32,535,831,595.00) (7,482,962,100.70) 25,052,869,494.30 (77.00)

3 PEMBIAYAAN DAERAH

3 . 1 PENERIMAAN

PEMBIAYAAN DAERAH 32,535,831,595.00 7,482,962,100.70 (25,052,869,494.30) (77.00) 3 . 1 . 1 Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun

Anggaran Sebelumnya 32,535,831,595.00 7,482,962,100.70 (25,052,869,494.30) (77.00)

PEMBIAYAAN NETTO 32,535,831,595.00 7,482,962,100.70 (25,052,869,494.30) (77.00)

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN

0.00 0.00 0.00 0.00

Berdasarkan matrik Perkiraan Belanja Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 diatas dapat dilihat bahwa secara umum perubahan yang terjadi yaitu perubahan penambahan besaran alokasi belanja baik pada kelompok Belanja Tidak Langsung (BTL) maupun pada Belanja Langsung (BL).

Belanja Tidak Langsung (BTL), yaitu belanja daerah yang berkenaan untuk mendanai belanja seperti Belanja Pegawai Negeri Sipil (Gaji pokok beserta tunjangan dan tambahan penghasilan), Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa dan Partai Politik serta Belanja Tak Terduga yang semula dianggarkan sebesar Rp. 862,118,241,521.00 pada rencana Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 menjadi sebesar

Rp. 965,325,585,824.59 sehingga mengalami penambahan sebesar Rp. 103,207,344,303.59 atau sebesar 11.97%. Adanya penambahan belanja

pada Belanja Tidak Langsung tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

(16)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB II Hal 11 a. Belanja Pegawai

Belanja Pegawai pada APBD murni Tahun 2020 dianggarkan sebesar Rp. 538,623,869,670.00, pada rencana Perubahan APBD Tahun 2020

menjadi sebesar Rp. 609,193,854,853.49. sehingga mengalami penambahan sebesar Rp. 70,569,985,183.49 atau 13.10%. Adanya penambahan ini disebabkan karena adanya belanja sertifikasi guru dari Pemerintah Pusat, dan pemenuhan belanja mandatori untuk Tenaga Pengawasan sesuai amanat peraturan perundang-undangan.

b. Belanja Hibah

Belanja Hibah pada APBD murni Tahun 2020 dianggarkan sebesar Rp.58.620.813.000,00, pada rencana Perubahan APBD Tahun 2020 menjadi sebesar Rp. 73,447,513,000.00. sehingga mengalami penambahan sebesar Rp. 14,826,700,000.00 atau 25.29%.

Penambahan Hibah tersebut merupakan Belanja Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) PAUD sebesar Rp.8.285.400.000, Belanja BOP Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan sebesar Rp.2.241.300.000, penyesuaian belanja untuk pendanaan Pemilukada, dan penambahan belanja hibah dalam rangka menunjang program kegiatan prioritas pemerintah daerah serta bantuan Belanja Hibah kepada TNI dalam rangka penanganan kebakaran hutan dan lahan sebesar Rp.4.300.000.000.

c. Belanja Bantuan Sosial

Pada komponen Belanja Bantuan Sosial, masih diestimasi sesuai dengan APBD murni Tahun 2020 yaitu sebesar Rp.1.500.000.000.00.

d. Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

Pada APBD murni Tahun 2020 dianggarkan sebesar Rp. 8,935,620,800.00,

pada rencana Perubahan APBD Tahun 2020 menjadi sebesar Rp. 8,798,996,443.00.

Pada komponen ini mengalami penurunan sebesar Rp. (136,624,357.00) atau (1.53)% dari Pagu Murni APBD Tahun 2020, disebabkan karena penyesuaian atas realisasi pajak dan retribusi tahun sebelumnya.

e. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota.

Pemerintahan Desa dan Partai Politik

Pada APBD murni Tahun 2020 dianggarkan sebesar Rp.248.408.973.420,00 pada rencana Perubahan APBD Tahun 2020

menjadi sebesar Rp. 237,995,221,528.10, berkurang sebesar Rp. (10,413,751,891.90) atau (4.19)%.

(17)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB II Hal 12 f. Belanja Tidak Terduga

Belanja Tidak Terduga pada APBD murni Tahun 2020 dianggarkan sebesar Rp.6.028.964.631,00. pada rencana Perubahan APBD Tahun 2020 menjadi sebesar Rp. 34,390,000,000.00, sehingga mengalami penambahan sebesar Rp. 28,361,035,369.00 atau 470.41%.

Adanya penambahan belanja pada komponen ini disebabkan karena estimasi atas kebutuhan belanja dalam rangka penanganan covid-19, termasuk didalamnya untuk mengantisipasi pengeluaran yang tidak dapat diprediksi hingga akhir tahun anggaran.

Belanja Langsung (BL), yaitu belanja yang dianggarkan untuk mendanai pelaksanaan dari program dan kegiatan yang secara langsung dilaksanakan oleh masing-masing Perangkat Daerah.

Pada APBD murni Tahun Anggaran 2020 secara total jumlah Belanja Langsung sebesar Rp.609.040.863.239,00, sedangkan pada rencana

Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 total Belanja langsung sebesar Rp. 726,567,544,439.41, sehingga mengalami penambahan sebesar Rp. 117,526,681,200.41 atau sebesar 19,30%.

Adanya perubahan rencana belanja sebagaimana dimaksud disebabkan karena setelah APBD Murni Tahun Anggaran 2020 ditetapkan terdapat beberapa kali pergeseran atas Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD TA.2020 dalam rangka untuk menampung belanja yang sumber penerimaannya belum tertuang didalam APBD Murni TA.2020, yang didalam peraturan perundang-undangan mengamanatkan bahwa belanja tersebut dituangkan didalam pergeseran peraturan kepala daerah tentang Penjabaran APBD, seperti Belanja Dana Alokasi Khusus Baik Fisik maupun Non Fisik, Belanja Bantuan Keuangan untuk Gaji Guru Bantu, Belanja Bantuan Keuangan kepada Kecamatan dan Kelurahan, dan Bantuan Keuangan Khusus Jaring Pengaman Sosial dari Provinsi Riau dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19, serta penyesuaian belanja sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 119/2813/SJ dan Nomor 177/KMK.07/2020 tentang Percepatan penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2020 dalam rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), serta Pengamanan daya beli masyarakat dan Perekonomian Nasional yang mengamanatkan perlunya penyesuaian pendapatan Transfer ke Daerah dan Dana Desa serta penyesuaian Pendapatan Asli Daerah dengan memperhitungkan potensi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Selain itu, pada Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 ini juga memuat program dan kegiatan untuk mendukung tercapainya visi dan misi RPJMD Tahun 2016-2021 dan prioritas pembangunan daerah tahun 2020 terutama pada program dan kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan infrastruktur, serta pengalokasian kembali atas kegiatan yang telah selesai dilaksanakan pada tahun sebelumnya.

(18)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB II Hal 13 4. Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah yaitu pembiayaan yang terdiri dari pembiayaan penerimaan dan pembiyaan pengeluaran. Kebijakan pembiayaan timbul karena jumlah pengeluaran lebih besar dari pada penerimaan daerah sehingga terjadi defisit. Sumber Penerimaan Pembiayaan berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu yang telah direncanakan pada APBD induk/murni dan dilakukan audit oleh BPK-RI. maka jumlah penerimaan pembiayaan yang tercantum pada rencana Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 ini merupakan jumlah yang telah diaudit oleh BPK-RI.

Pada rancangan Perubahan APBD 2020 Pembiayaan Daerah dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 3

Perkiraan Pembiayaan pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020

KODE URAIAN SEBELUM

PERUBAHAN

SETELAH PERUBAHAN

BERTAMBAH/

BERKURANG %

1 2 3 4 5 6

3 PEMBIAYAAN DAERAH

3 . 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

32,535,831,595.00 7,482,962,100.70 (25,052,869,494.30)

3 . 1 . 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

32,535,831,595.00 7,482,962,100.70 (25,052,869,494.30) (77.00)

Pada komponen pembiayaan juga mengalami perubahan penerimaan pembiayaan netto yang semula sebesar Rp.32.535.831.595.00.-menjadi Rp.7.482.692.100.70 Penyesuaian ini didapat setelah dilakukannya audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

(19)

Kebijakan Umum Perubahan APBD TA.2020 BAB III Hal 14 BAB III

PENUTUP

Demikianlah Kebijakan Umum Perubahan APBD ini di buat untuk menjadi pedoman dalam penyusunan PPAS Perubahan dan Rancangan PAPBD Tahun Anggaran 2020.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 16 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sragen Tahun

Peraturan Bupati Lumajang Nomor 98 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lumajang Tahun Anggaran 2020 sebagaimana telah diubah beberapa

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pemalang Tahun Anggaran 2019 berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 12 Tahun 2016 tentang

Berdasarkan strategi media yang telah dikemukakan, maka mendapatkan hasil akhir yang diinginkan oleh penulis yaitu sebuah iklan layanan masyarakat tentang kampanye berhenti

Bagi perusahaan, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pemikiran untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari lingkungan kerja terhadap motivasi dan berdampak pada

Reflecting.. bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh guru secara langsung; 4) Reflection (refleksi), yaitu mereflekikan

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Katakanlah anda telah memiliki asuransi dari kantor yang meng-cover seluruh biaya rumah sakit anda, lalu anda ditawari lagi asuransi tambahan yang katanya bisa double claim