• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENDAHULUAN. LKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1 PENDAHULUAN. LKIP BAPPEDA Prov. Gorontalo 2016"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

1

1 P ENDAHULUAN

1.1 Dasar Pembentukan Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Goronta lo dibentuk sebagai realisasi pelaksanaan dari prinsip Desentralisasi kewenangan otonomi daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah dan juga merupakan konsekuensi logis dari terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo, serta Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo.

Terbentuknya Bappeda Provinsi Gorontalo sebagai salah satu organisasi/perangkat daerah yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

1.2 Aspek Strategi Organisasi

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo serta Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 17 Tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Gorontalo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo mempunyai tugas “melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka tugas desentralisasi dan dekonsentrasi dibidang Perencanaan, Tata Ruang, Data dan Pembangunan Daerah”.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta sebagai upaya pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Provinsi Gorontalo, BAPPEDA selalu berupaya untuk terus meningkatkan kinerjanya sebagai unsur staf yang handal dalam semua aspek termasuk penerapan good governance.

Dalam lima tahun ke depan, Sekretariat Daerah memprioritaskan pada peningkatan kapasitas, kecepatan dan mutu perencanaan, serta efisiensi dan

(2)

2 efektifitas pengelolaan sumberdaya yang dimiliki. Anggaran berbasis kinerja akan menjadi dasar penganggaran, sehingga sasaran dan indikator pencapaian hasil dari program pembangunan dipersiapkan secara jelas dan terukur serta digunakan dalam pengendalian dan evaluasi secara konsisten. Untuk menjawab perubahan lingkungan strategis internal dan eksternal, setiap bagian harus mampu mengantisipasi perubahan multi dimensi dalam menyusun perencanaan dan merumuskan kebijakan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing Bagian lingkup BAPPEDA Provinsi Gorontalo.

Sistem pengendalian dan evaluasi akan terus dioptimalkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan serta kajian Strategis pembangunan daerah, baik yang terkait dengan metodologi dan pelaksanaannya maupun penggunaan dan tindak lanjut hasilnya. Selain itu, peningkatan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seluruh insan BAPPEDA akan terus dipacu mengingat produk yang dinamis, efektif dan efisien sangat bergantung pada kualitas pengetahuan dan ketrampilan sumber daya aparatur pelaksananya.

Terorganisirnya basis data dan informasi pembangunan merupakan salah satu prioritas program ke depan, sehingga BAPPEDA dan pemangku kepentingan lainnya akan lebih mudah untuk mengakses, mencari dan mengungkapkan data dan informasi sebagai input dalam proses pelaksanaan.

BAPPEDA akan terus pula melakukan segala upaya untuk menjamin tidak saja berdaya guna dan berdaya hasil bagi penentu kebijakan tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh stakeholders dan publik.

Dasar utama penyusunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani, namun tidak berarti setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk dalam suatu organisasi sendiri. Besaran organisasi perangkat daerah harus mempertimbangan dan memperhatikan beberapa faktor, yaitu :

a. Kemampuan keuangan daerah;

b. Kebutuhan daerah dan ketersediaan SDAP;

c. Cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan;

d. Jenis dan banyaknya tugas;

e. Luas wilayah kerja dan kondisi geografis;

(3)

3 f. Jumlah kepadatan penduduk, dan;

g. Potensi daerah yang berkaitan dengan urusan yang akan ditangani serta ketersedian sarana dan prasarana penunjang tugas.

Dari cakupan berbagai faktor di atas diharapkan pembentukan Satuan Kerja Perangkat Daerah sudah menganut prinsip “ HEMAT STRUKTUR DAN KAYA FUNGSI“ yang berarti bahwa walaupun struktur organisasi minimal, namun secara fungsional dapat melaksanakan tugas secara maksimal.

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 17 Tahun 2014 tentang tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Gorontalo.

1. Tugas pokok

Bappeda mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah serta tugas desentralisasi dan dekonsentrasi dibidang perencanaan dan pembangunan daerah.

2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Badan Perencanana Pembangunan Daerah Povinsi Gorontalo mempunyai fungsi :

a. Perumusan perencanaan pembangunan daerah;

b. Merumuskan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah melalui lintas sector untuk peningkatan pembangunan Daerah;

c. Mengarahkan perencanaan pembangunan daerah sesuai program untuk pencapaian tujuan pembangunan daerah;

d. Melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah.

3. Kewenangan

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, BAPPEDA mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. Melakukan koordinasi terhadap penyusunan rencana program/kegiatan bidang perencanaan pembangunan daerah;

b. Melakukan koordinasi perencanaan pembangunan daerah bersama SKPD, instansi vertical, stakeholder, dan lembaga swadaya masyarakat.

(4)

4 Dari Tupoksi dan Kewenangan tersebut diatas lebih lanjut dijabarkan secara operasional dan terinci pada masing-masing Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang. Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dalam pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Provinsi Gorontalo.

1) Tugas dan Fungsi a. Kepala Badan

Dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Kepala Badan mempunyai tugas sebagian tugas kepala daerah dibidang perencanaan pembagunan daerah (pasal 5 Peraturan Gubernur Gorontalo No. 14 Tahun 2014). Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 2, Kepala Badan mempunyai fungsi :

1. Penyusunan program dan kegiatan badan;

2. Perumusan kebijakan makro perencanaan pembangunan daerah;

3. Pengorganisasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah;

4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;

5. Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan perencanaan pembangunan menurut bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri, Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan, Perencanaan Wilayah SDA dan Lingkungan Hidup dan Bidang Data dan Analisa Program;

6. Pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan badan;

7. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur mengenai langkah atau tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

8. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik tingkat pusat maupun tingkat daerah;

9. Mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dari dan bertanggung jawab kepala kepala daerah.

b. Bagian Sekretariat

(5)

5 Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan perencanaan dan evaluasi, keuangan, hubungan masyarakat (humas). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2014 pada Pasal 9 bahwa Sekretarian terdiri dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. Dalam menyelenggarakan tugasnya sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pengendalian serta menyusun laporan;

2. Pengelolaan administrasi, keuangan dan urusan rumah tangga;

3. Pengelolaan umum dan kepegawaian;

4. Penyelenggaraan pelayanan kehumasan;

5. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Sekretariat dan kegiatan badan secara berkala;

6. Pengkoordinasian, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas bawahan.

d. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri

Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan di Bidang Ekonomi dan Industri. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Industri terdiri dari: 1) Sub Bidang Ekonomi, yang melaksanakan tugas Penyusunan Rencana dan Program Pembangunan Bidang Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan Dan Kelautan, Pertambangan dan ESDM, Pariwisata, Penanaman Modal Dan Keuangan Daerah, 2) Sub Bidang Industri, yang melaksanakan tugas Penyusun Rencana dan Program Pembangunan Bidang Perindustrian dan Perdagangan, Jasa, UMKM, Koperasi, Dunia Usaha.

d. Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan dan Kependudukan

(6)

6 Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan SDM terdiri dari : 1) Sub Bidang Sosial Budaya, 2) Sub Bagian Pemerintahan dan Kependudukan.

Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan dan Kependudukan mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan inventarisasi permasalahan pembangunan dibidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan dan merumuskan langkah-langkah pemecahannya;

b. Menyusun program/kegiatan pembangunan bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan secara Inovatif;

c. Mengkoordinasikan Program/Kegiatan Pembangunan bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan yang diusulkan oleh SKPD Provinsi, Lintas Kab./Kota dan Instansi Vertikal;

d. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.

f. Bidang Perencanaan Wilayah, SDA dan Lingkungan Hidup

Bidang Perencanaan Tata Ruang yang terdiri dari : 1) Sub Bidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup, 2) Sub Bidang Sumber Daya Alam. Bidang Perencanaan Wilayah, SDA dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan di bidang pengembangan wilayah, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

g. Bidang Data dan Analisa Program

Bidang Data dan Analisa Program terdiri dari : 1) Sub Bidang Data dan Analisis Program, 2) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan. Bidang Data dan Analisa Program mempunyai tugas menyusun perencanaan pembangunan daerah jangka panjang, menengah dan tahunan, Melakukan analisis program dan evaluasi serta pelaporan program pembangunan daerah.

h. UPT Kerjasama Pembangunan

UPT Kerjasama Pembangunan mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional daerah. UPT Kerjasama Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Kepala Badan. Pengaturan

(7)

7 tentang UPT mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis susunan organisasi, tugas dan fungsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur berdasarkan perundang-undangan. UPT Kerjasama terdiri dari : 1) Sub Bagian Tata Usaha; 2) Sub Bagian Kerja Regional; 3) Sub Bagian Kerja Internasional.

i. UPT Data Analisa Pembangunan

UPT Data Analisa Pembangunan mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional daerah. Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 68 Tahun 2013 tentang Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Data dan Analisa Pembangunan Daerah. UPT Data Analisa Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Kepala Badan.

Pengaturan tentang UPT mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis susunan organisasi, tugas dan fungsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur berdasarkan perundang-undangan. UPT Kerjasama terdiri dari : 1) Seksi Bagian Tata Usaha; 2) Seksi Bagian Informasi dan Komunikasi;

3) Seksi Bagian Pendataan dan Analisa.

1.4 Struktur Organisasi

Sebagaimana diuraikan pada Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 17 Tahun 2014 tentang Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo, maka susunan organisasi BAPPEDA Provinsi Gorontalo terdiri dari :

1. Kepala Badan 2. Bagian Sekretariat

3. Bidang Perencanaan Ekonomi Dan Industri

4. Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan

5. Bidang Perencanaan Wilayah, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 6. Bidang Data dan Analisa Program

7. UPT Kerjasama Pembangunan 8. UPT Data Analisa Pembangunan

(8)

8 Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo yang telah diuraikan diatas dapat digambarkan dalam Bagan Struktur Organisasi sebagai berikut :

(9)

9

NOMOR : 17 Tahun 2014 TANGGAL : 13 Maret 2014

TENTANG : TUGAS DAN FUNGSI BADAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO

KEPALA BAPPEDA

Budiyanto Sidiki,S.Sos,M.Si

Kelompok Jabatan

Fungsional SEKRETARIS BAPPEDA

Abd. Wahab Otaya, S.Sos

Sub Bagian Perencanaan & Evaluasi Rahma Yahya, S.Pt, M.Si

Sub Bagian Keuangan Liliyah Muhammad,SE

Ak, MM

Sub Bagian Umum & Kepegawaian

Drs. Mohamad Saleh

Kepala Bidang Perencanaan Wilayah, SDA & LH Sulastri Husain, SE, M.Si

Ka. Subbid Sumber Daya Alam Dessy Rahmayanti, SE Ka. Subbid Pengembangan

Wilayah & LH Winardi Dayi, ST, MT

Kepala Bidang Data & Analisa Program

Agus Irwin Sumba, SE

Ka. Subbid Data & Analisa Program

Moh. Dicky Sidiki, SE

Ka. Subbid Evaluasi & Pelaporan Mahyudin Humalanggi, SE, M.Si Kepala Bidang Perencanaan

Ekonomi & Industri Irvan I.T. Katili, ST, M.Si

Ka. Subbid Ekonomi Tity Iriani Datau, S.TP

Ka. Subbid Industri Max Moerad, SE, MM

Kepala Bidang Perencanaan Sosbud & Pemerintahan Hj. Fatma Biki, SE, M.Si

Ka. Subbid Sosial Budaya Armita Botutihe, SH Ka. Subbid Pemerintahan

dan Kependudukan Ilham Safarudin Maku, SH, MH

Kepala UPTB Kerjasama Pembangunan

Ir. J. I. Baskoro, M.Si

Kasie

Kerjasama Internasional

Rusovanny Halalutu, SH, M.Si

Ka. Subbag Tata Usaha Didi Hermawan,

S.Sos, M.Si

Kasie Kerjasama Regional Wiwik Junus Ismail,

SS, M.Pd

Kepala UPTB Data Analisa Pembangunan Sagita Wartabone, ST,MM

Kasie

Informasi & Komunikasi Syahrul M. Biki, S.STP,M.Ec.Dev

Ka. Subbag Tata Usaha

Nursia Umar, SE Kasie

Pendataan & Analisa Aten Nggule, SE Kasie

Pendataan &

Analisa Aten Nggule, SE

(10)

10 1.5 Sumber Daya Manusia

Berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, secara umum menyampaikan bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi diperlukan Pegawai Negeri yang merupakan unsure aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata. Untuk melaksanakan tugas tersebut diperlukan Pegawai Negeri yang profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, serta bersih KKN.

Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri.

Dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bappeda Provinsi Gorontalo secara terintegrasi dan komprehensif akan sangat menentukan, maka karena itu peningkatan profesionalisme serta pengembangan budaya kerja diharapkan dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungans. Untuk menghadapi perkembangan teknologi modern saat ini, perlu diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang memadai dan mampu menjawab segala tantangan. Berikut ini data mengenai Pegawai Negeri Sipil yang berada dilingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo berdasarkan tingkat pendidikan, golongan dan kriteria gender :

1. Tingkat Pendidikan

Sampai dengan 31 Desember 2016 Sumber Daya Manusia yang ada di BAPPEDA Provinsi Gorontalo berjumlah 86 orang dengan berbagai tingkat pendidikan mulai dari SLTA sampai dengan S3. Berdasarkan rekapitulasi yang disusun oleh Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BAPPEDA Provinsi Gorontalo dari 82 orang PNS kalau dirangking menurut tingkat pendidikan maka pendidikan S2 menduduki urutan Kedua dengan jumlah 23 orang urutan pertama adalah pendidikan S1 yaitu sebanyak 51 orang dan urutan ketiga adalah pendidikan SLTA sebanyak 4 orang.

(11)

11 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel rekapitulasi pendidikan PNS dilingkungan BAPPEDA Provinsi Gorontalo, sebagai berikut :

Tabel 1

Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Menurut Tingkat Pendidikan

No. Bagian/Bidang Pendidikan

Junlah S.3 S.2 S.1 D.3 SLTA

1. Kepala/Sekretariat

BAPPEDA - 7 14 2 2 25

2. Bidang Perencanaan

Ekonomi dan Industri - 4 7 1 - 12

3. Bidang Perencanaan Sosbud

dan Pemerintahan - 2 8 - - 10

4. Bidang Perencanan Wil. SDA

dan Lingkungan Hidup - 3 8 - - 11

5. Bidang Data dan Analisa

Program - 2 6 - 1 9

6. UPT Kerjasama

Pembangunan - 3 2 1 - 6

7. UPT Data Analisa

Pembangunan - 2 6 - 1 9

Jumlah - 23 51 3 4 82

Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun 2016

2. Tingkat Golongan dan Kriteria Gender

Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan aparatur yang handal dan profesional di bidangnya, maka BAPPEDA Provinsi Gorontalo secara terus menerus berusaha meningkatkan kemampuan aparaturnya baik dari pendidikan maupun kepangkatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan terpenuhinya syarat administrasi pemerintahan. Pangkat dan golongan seorang PNS ditentukan oleh pendidikan dan eselon. Sampai dengan 31 Desember 2016 PNS dilingkungan BAPPEDA Provinsi Gorontalo yang memiliki golongan III sebanyak 64 orang diikuti oleh golongan IV sebanyak 12 orang, dan golongan II sebanyak 6 orang.

Berikut tabel rekapitulasi PNS di lingkungan BAPPEDA Provinsi Gorontalo berdasarkan golongan :

(12)

12 Tabel 2

Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Menurut Golongan

No. Bagian/Bidang Golongan

Jumlah IV III II I

1. Kepala/Sekretariat BAPPEDA 5 17 3 - 25 2. Bidang Perencanaan Ekonomi

dan Industri 2 9 1 - 12

3. Bidang Perencanaan Sosbud dan

Pemerintahan 1 9 - - 10

4. Bidang Perencanan Wil. SDA dan

Lingkungan Hidup 1 10 - - 11

5. Bidang Perencanaan Data dan

Informasi 1 7 1 - 9

6. UPT Kerjasama Pembangunan 1 4 1 - 6 7. UPT Data Analisa Pembangunan 1 8 - - 9

Jumlah 12 64 6 - 82

Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun 2016

Hal yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang terselenggaranya pemerintahan adalah formasi jabatan struktural yang tersedia, sehingga pelaksanaan manajemen pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan terpenuhinya syarat administrasi jabatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(13)

13 Tabel 3

Sumber Daya Aparatur BAPPEDA Provinsi Gorontalo Berdasarkan Kriteria Gender

No. Bagian/Bidang Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Kepala/Sekretariat BAPPEDA 8 17 25

2. Bidang Perencanaan Ekonomi

dan Industri 6 6 12

3. Bidang Perencanaan Sosbud

dan Pemerintahan 5 5 10

4. Bidang Perencanan Wil. SDA

dan Lingkungan Hidup 5 6 11

5. Bidang Perencanaan Data dan

Analisa Program 4 5 9

6. UPT Kerjasama Pembangunan 3 3 6

7. UPT Data Analisa

Pembangunan 4 5 9

Jumlah 35 47 82

Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun 2016

1.6 Sarana dan Prasarana Kantor

Kemajuan teknologi membuka konsekuensi dengan tuntutan perubahan untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut, bilamana sarana dan prasarana tidak dipersiapkan untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut berakibat mengalami ketertinggalan atau keterbelakangan di segala bidang.

Untuk menjamin terlaksananya Pemerintahan dan sekaligus untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi BAPPEDA Provinsi Gorontalo diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.

Berdasarkan data dari Bendahara Barang BAPPEDA Provinsi Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2016, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut :

(14)

14 1. PRASARANA

 Luas Tanah : 3.000 M2

 Luas Bangunan : 2.200 M2 dengan Konstruksi bangunan 3 (tiga) lantai

2. SARANA

No. Sarana Jumlah Ket

a. Kendaraan

1. Kendaraan Roda 4 4 Unit

2. Kendaraan Roda 2 24 Unit

b. Meja

1. Meja Kayu/Rotan 4 Buah

2. Meja Rapat 28 Buah

3. Meja Biro 38 Buah

4. Meja Komputer 1 Buah

5. Meja Kerja Pejabat Ess III 8 Buah 6. Meja Kerja Pejabat Ess IV 20 Buah 7. Meja Kerja Pegawai Non

Struktural 10 Buah

8. Meja Kerja Pejabat Lain-lain 1 Buah c. Kursi/Sofa

1. Kursi Rapat 341 Buah

2. Kursi Tamu 6 Buah

3. Kursi Putar 20 Buah

4. Kursi Biasa 29 Buah

5. Sofa 2 Buah

6. Kursi Kerja Pejabat Ess III 1 Buah 7. Kursi Kayu/Rotan/Bambu 1 Buah

8. Moubiler lainnya 1 Buah

d. Lemari

1. Lemari Besi 1 Buah

2. Lemari Kayu 26 Buah

3. Filling Besi/Metal 17 Buah

4. Bran Kas 1 Buah

(15)

15

5. Rak Kayu 1 Buah

e. Alat Elektronik

1. Komputer/PC 31 Unit

2. Printer 21 Unit

3. UPS 28 Unit

4. Monitor Dispaly 21 Unit

5. Perlengkapan Komputer 12 Unit

6. Proyektor/LCD 1 Unit

7. Scanner 2 Unit

8. Lemari Es 2 Unit

9. AC Unit 31 Unit

10. AC Split 2 Unit

11. Televisi 8 Unit

12. Ampliifiler 1 Unit

13. Equalizer 1 Unit

14. Sound System 1 Unit

15. Wirelless 2 Unit

16. Microphone 3 Unit

17. Microphone Floor Stand 1 Unit 18. Microphone Table Stand 2 Unit

19. Camera Digital 2 Unit

20. Dispenser 3 Buah

21. Mimbar/Podium 1 Unit

22. Handy Cam 2 Buah

23. Laptop 22 Unit

24. Note Book 8 Unit

25. CPU 2 Unit

26. Hard Disk 2 Buah

27. Router 18 Unit

28. Modem 2 Buah

29. Peralatan Komputer Mainframe 1 Unit 30. Peralatan Personal Komputer 2 Unit

31. Internet 1 Unit

32. Mesin Ketik Manual Portable 2 Unit

(16)

16 33. Mesin Ketik Listrik Portable 2 Unit

34. Mesin Ketik Elektronik 1 Unit

35. Mesin Penghitung Uang 1 Unit

36. Mesin Foto copy 2 Unit

37. Alat Penghancur Kertas 1 Unit

38. Mesin Absensi 2 Unit

f. Alat Bengkel dan Alat Ukur

1. Global Positioning System 1 unit g. Alat Studio dan Alat Komunikasi

1. Camera + Attachment 3 Unit

2. Proyektor + Attachment 1 Unit 3. Unintemuptible Power Supply 1 Unit 4. Peralatan studio Visual lainnya 3 Unit

5. Lensa Kamera 1 Unit

6. Telephone Mobile 1 Unit

7. Handy Talky 1 Unit

8. Facsimile 1 Unit

h. Alat Kedokteran

1. Cardiac Recorder 1 Buah

i. Alat Laboratorium

1. Screen 1 Buah

Sumber : BAPPEDA Provinsi Gorontalo, Tahun 2015

(17)

17

2 P ERENCANAAN K INERJA

2.1 Rencana Strategi

Perencanaan Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yaitu tahun 2012-2017, dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

Perencanaan Strategis (RENSTRA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 ini dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijaksanaan operasional bagi seluruh aparat BAPPEDA Provinsi Gorontalo dalam melaksanakan tugas sehari-hari, baik program dan kegiatan sesuai dengan peran, tugas pokok dan sasaran Perencanaan Pembangunan Pembangunan Daerah serta tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Disamping itu juga dimaksudkan untuk mewujudkan keterpaduan pelaksanaan, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal secara selaras, serasi dan seimbang, dengan demikian semua potensi yang ada dapat didayagunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan.

(18)

18 1. Visi

Visi BAPPEDA dirumuskan untuk mendukung Visi dan Misi Provinsi Gorontalo. Secara dimensional pernyataan visi berfokus kemasa depan berdasarkan pemikiran masa kini dan pengalaman masa lalu. BAPPEDA Provinsi Gorontalo mempunyai visi kedepan sesuai dokumen RENSTRA BAPPEDA Provinsi GorontaloTahun 2012-2017, sebagai berikut :

Perencanaan Berkualitas, yang Inovatif dan Fokus”

Maksud Visi Bappeda Provinsi Gorontalo yaitu “Perencanaan berkualitas, yang Inovatif dan Fokus”, mempunyai bukti yang lebih luas, yaitu :

a. Data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan;

b. RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD yang berkualitas dan tepat syarat;

c. Terkendalianya pelaksanaan program dan kegiatan;

d. Sinergitas Program dan Kegiatan antar SKPD Provinsi Gorontalo;

e. Sinergitas Program dan Kegiatan antar Tingkat Pemerintahan (K/L – Provinsi – Kabupaten/Kota);

f. Meningkatnya ketepatan pencapaian 10 Arah Pembangunan Provinsi Gorontalo 2012-2017;

g. Koordinasi/sinkronisasi pembangunan yang tepat syarat;

h. Terlembaganya sisdur perencanaan di tiap SKPD;

i. Optimalnya pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang;

j. Mekanisme perencanaan yang semakin berkualitas;

k. Bappeda Provinsi Gorontalo sebagai pusat Studi Banding Bidang Perencanaan.

(19)

19 2. Misi

Untuk mewujudkan visi diatas, harus ditetapkan misi organisasi yang jelas, adapun misi Bappeda Provinsi Gorontalo adalah :

a. Melembagakan Sistem Perencanaan pembangunan yang menghasilkan perencanaan yang berkualitas dan inovatif untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo;

b. Meningkatkan kualitas pelayanan pengkajian dan pelayanan perencanaan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo yang inovatif dan fokus;

c. Meningkatkan kualitas tata kerja yang akuntabel dan transparansi serta peningkatan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan untuk pelayanan perencanaan yang berkualitas.

3. Tujuan

Dengan memperhatikan Visi dan Misi SKPD BAPPEDA Provinsi Gorontalo dengan tetap mengacu pada Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Dearah dalam peride 2012-2017, tujuan yang ingin di capai BAPPEDA Provinsi Gorontalo adalah :

a. Melembagakan sistem dan prosedur perencanaan di tiap SKPD lingkup Provinsi Gorontalo;

b. Mewujudkan sinkronisasi, koordinasi dan sinergitas perencanaan pembangunan antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota;

c. Penyusunan Data Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo;

d. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan;

e. Terwujudnya pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah yang optimal dan terpadu;

f. Mewujudkan Aparatur BAPPEDA yang Profesional dalam Perencanaan pembangunan Daerah.

g. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta pelayanan administrasi bagi aparatur perencana.

(20)

20 4. Sasaran

Sasaran adalah tahapan untuk mewujudkan tujuan. Adapun sasaran Bappeda Provinsi Gorontalo adalah :

a. Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota

b. Meningkatnya Aksebilitas Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah

c. Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah 5. Indikator Kinerja Utama

Indikator kinerja Utama adalah deskripsi kuantitatif atau kualitatif terhadap capaian kinerja. Indikator kinerja digunakan sebagai salah satu alat untuk menilai dan melihat perkembangan kinerja yang dicapai selama jangka waktu tertentu.

Indikator kinerja merupakan sarana atau alat untuk melakukan pengukuran kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan/atau target.

Pada dasarnya, perumusan indikator kinerja utama adalah tanggung jawab manajemen, akan tetapi dapat juga dirumuskan berdasarkan kesepakatan bersama antara manajemen dengan mengikutsertakan pihak-pihak terkait yang dianggap berkepentingan. Dalam hal indikator kinerja telah dibuat manajemen, maka manajemen dapat meminta kepada auditor untuk mereview apakah indikator kinerja yang disusun telah sesuai dengan syarat-syarat indikator kinerja yang baik.

Untuk melakukan penilaian terhadap keberhasilan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan di atas, maka ditetapkan indikator kinerja sasaran yang sangat berguna untuk memudahkan perhitungan kinerja pada penyusunan LKIP setiap tahunnya.

(21)

21

INDIKATOR KINERJA UTAMA BAPPEDA PROVINSI GORONTALO

Tujuan : Mewujudkan Sinergitas Perencanaan Pembangunan antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Penjelasan Terlaksananya

Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara Provinsi dan

Kabupaten/Kota

- Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan

Perencanaan - Presentase usulan

Program/Kegiatan yang telah

disinkronisasikan dan di

koordinasikan pelaksanaannya dengan

Kabupaten/Kota

- Semua dokumen perencanaan yang wajib dibuat oleh seluruh SKPD untuk mendukung perencanaan dan jalannya kegiatan setiap tahunnya. Jadi setiap SKPD memiliki minimal 1 Dokumen Perencanaan sehingga total keseluruhan mengikuti jumlah SKPD se-Provinsi Gorontalo (34 SKPD se-Provinsi Gorontalo) - Usulan Program/kegiatan yang

telah mengacu pada dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJMD, RKPD, KUA- PPAS, LKPJ)

Tujuan : Penyusunan Data Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Penjelasan

Meningkatnya Aksebilitas

Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah

- Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah

16 Dokumen/Laporan yang dihasilkan dari seluruh kegiatan pada Sasaran 2 yang memuat Dasar Pelaksanaan, Tujuan Pelaksanaan, Tahapan Pelaksanaan sampai dengan Hasil Akhir Pelaksanaan Kegiatan harus diunduh di website resmi Bappeda.

Dokumen/laporan tersebut yaitu:

- RPJMD - RKPD - KUA-PPAS

(22)

22 - Jumlah pengguna

data dan informasi perencanaan

pembangunan daerah

- LKPJ

- Dokumen Kawasan Pertanian Terpadu

- Dokumen Review Kerjasama Pembangunan Daerah

- Laporan Perencanaan Tahunan Sektor Ekonomi Daerah

- Laporan Pengelolaan Wilayah Pesisir teluk Tomini

- Laporan Penanganan Lahan Kritis

- Dokumen Monitoring Evaluasi kegiatan Sektor Ekonomi Daerah

- Dokumen Tabel I-O Daerah - Kompilasi Dokumen usulan KEK

Gopandang sebagai bagian dari Kawasan Strategis Nasional - Buku Gorontalo Dalam Angka

(GDA)

- Buku Profil Daerah Gorontalo

- Dokumen Strategi

Penanggulangan Kemiskinan Daerah

- Dokumen Review pelaksanaan MDG’s

- Dokumen RAD SDG’s

- Potret Desa/Kecamatan berbasis variable Pembangunan Manusia

(23)

23 Tujuan : Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Keruangan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Penjelasan

Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah

- Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan

- Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruangan

- Aplikasi e-Taru yaitu Sebuah Aplikasi yang menjelaskan tentang Pengolahan data spasial dan non spasial berbasis Web yang

mendukung penataan ruang.

- Instansi Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan Masyarakat luas.

(24)

24 6. Strategi

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Strategi pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah akan ditempuh melalui :

a. Penyempurnaan penyusunan dokumen sisdur perencanaan untuk lingkup SKPD yang didukung dengan kualitas dan kuantitas data dan informasi;

b. Meningkatkan kompentensi tenaga perencana yang berkualitas dan handal di tiap SKPD yang profesional

c. Dukungan kerjasama dengan BPKP untuk penilaian penyelenggaraan sisdur perencanaan sebagai bagian dari SPIP di lingkup Pemerintahan Provinsi Gorontalo;

d. Penyempurnaan ranwal RPJMD dan ranwal Renstra SKPD sesuai data dan informasi yang akurat;

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas MUSRENBANG RPJMD dan RENSTRA SKPD;

f. Penyempurnaan RPJMD Provinsi Gorontalo dan RENSTRA SKPD sesuai data dan informasi yang berkualitas;

g. Terselenggaranya Sosialisasi dan Diseminasi RPJMD Provinsi Gorontalo;

h. Meningkatkan kualitas kajian dalam rangka proses perencanaan pembangunan, penyusunan kebijakan pembangunan diberbagai bidang untuk mendukung tujuan dan sasaran RPJMD 2012-2017;

i. Membangun sistem perencanaan yang sinergis antara SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota;

j. Penyempurnaan penyusunan Provinsi Gorontalo Dalam Angka sesuai data dan informasi yang akurat;

k. Membangun rekonsiliasi dan sinkronisasi data dan informasi renbangda tematik yang didukung dengan kualitas data dan informasi;

(25)

25 l. Meningkatkan kualitas data dan informasi renbangda yang valid didukung

dengan kualitas dan kuantitas data dan informasi yang akurat;

m. Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana serta pedoman penyediaan dan pengelolaan Data Base Perencanaan;

n. Pelaksanaan proses penyusunan kajian perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan;

o. Mengupayakan pencapaian target dan kinerja dalam RPJMD 2012-2017;

p. Meningkatkan kompentensi aparatur perencanaan yang berkualitas dan handal;

q. Penyediaan sarana dan prasarana yang berkualitas serta pelayanan administrasi bagi aparatur perencana;

r. Penyusunan SOP administrasi perkantoran yang baku & diterapkan dengan baik

7. Kebijakan

Strategi menentukan garis besar atau dasar-dasar pokok pedoman pencapaian tujuan dan sasaran. Sedangkan, untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, maka strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakan. Kebijakan yang diambil menjadi pedoman pelaksanaan tindakan- tindakan organisasi. Lebih lanjut, untuk mengoperasionalisasikan sasaran strategis Bappeda Provinsi Gorontalo, beberapa kebijakan tehnis yang dapat dijadikan pedoman, adalah :

a. Penerapan dokumen sisdur perencanaan untuk lingkup SKPD;

b. Peningkatan dukungan manajemen tenaga perencana yang handal di tiap SKPD;

c. Penguatan kerjasama dengan BPKP terkait penilaian penyelenggaraan sisdur perencanaan di lingkup Pemerintahan Provinsi Gorontalo;

d. Mendorong peningkatan kualitas ranwal RPJMD dan ranwal Renstra SKPD sesuai data dan informasi yang akurat sebagai dasar dalam Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD;

(26)

26 e. Peningkatan sumber daya dan sarana prasarana dalam pelaksanaan

MUSRENBANG RPJMD dan RENSTRA SKPD;

f. Mendorong peningkatan kualitas penyusunan RPJMD Provinsi Gorontalo dan RENSTRA SKPD sesuai data dan informasi yang berkualitas dan tepat syarat;

g. Mendorong dan berpatisipasi aktif dalam penyelenggaraan sosialisasi dan diseminasi RPJMD Provinsi Gorontalo;

h. Peningkatan kualitas serta pedoman pelaksanaan kajian dalam rangka proses perencanaan pembangunan, penyusunan kebijakan pembangunan di berbagai bidang untuk mendukung tujuan dan sasaran RPJMD 2012-2017;

i. Penguatan kualitas sistem perencanaan yang sinergis antara SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota;

j. Peningkatan kualitas data dan informasi yang akurat dalam penyusunan Provinsi Gorontalo dalam Angka;

k. Penguatan rekonsiliasi dan sinkronisasi data dan informasi renbangda tematik yang didukung dengan kualitas data dan informasi yang akurat;

l. Penerapan Perencanaan pembangunan daerah dan penganggaran berbasis kinerja serta penyediaan data perencanaan yang lengkap dan akurat;

m. Penguatan Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana serta pedoman penyediaan dan pengelolaan Data Base Perencanaan;

n. Peningkatan kualitas kajian perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan

o. Peningkatan sumber daya dan sarana prasarana dalam pelaksanaan Rakordal;

p. Berperan aktif dalam monitoring pelaksanaan RKTL hasil rakordal;

q. Peningkatan sumberdaya dan sarana prasarana dalam rangka pelaksanaan Musrenbang;

r. Mengupayakan peningkatan kompetensi kualitas aparatur perencana yang handal;

(27)

27 s. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana dan pelayanan administrasi bagi

aparatur perencana.

8. Rencana Kinerja Tahunan

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Renstra, dan akan dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Gorontalo melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) meliputi Sasaran Strategis yang berisi Indikator dan Target yang ingin dicapai dalam tahun bersangkutan, uraian Program, Kegiatan, Indikator Kinerja serta Target Kuantitas/anggaran disetiap kegiatan tersebut

(28)

32 Untuk dapat melihat relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi, misi, tujuan, sasaran, Strategi dan kebijakan, dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.

Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BAPPEDA Provinsi Gorontalo Visi : Perencanaan Berkualitas yang Inovatif dan Fokus

Misi 1 : Melembagakan Sistem Perencanaan pembangunan yang menghasilkan perencanaan yang berkualitas dan inovatif untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Indikator Sasaran

1. Mewujudkan Sinergitas Perencanaan

Pembangunan antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota

Terlaksananya Sinergitas Perencanaan

Pembangunan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota

1. Jumlah SKPD yang melaksanakan tahapan Perencanaan

2. Presentase usulan Program/Kegiatan yang telah disinkronisasikan dan di koordinasikan pelaksanaannya dengan Kabupaten/Kota

1. Dokumen Perencanaan (Setiap SKPD)

2. Dokumen RPJMD 3. Dokumen RKPD 4. KUA dan PPAS

5. KUA dan PPAS Perubahan 6. Dokumen LKPJ

Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan pengkajian dan pelayanan perencanaan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo yang inovatif dan fokus.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Indikator Sasaran

1. Penyusunan Data Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo.

Meningkatnya Aksebilitas

Data/Informasi dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah

1. Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaan pembangunan daerah

2. Jumlah pengguna data dan informasi perencanaan pembangunan daerah

1. RPJMD 2. RKPD 3. KUA-PPAS 4. LKPJ

5. Dokumen Kawasan Pertanian Terpadu

(29)

33

6. Dokumen Review Kerjasama Pembangunan Daerah

7. Laporan Perencanaan Tahunan Sektor Ekonomi Daerah

8. Laporan Pengelolaan Wilayah Pesisir teluk Tomini

9. Laporan Penanganan Lahan Kritis 10. Dokumen Monitoring Evaluasi

kegiatan Sektor Ekonomi Daerah 11. Dokumen Tabel I-O Daerah

12. Kompilasi Dokumen usulan KEK Gopandang sebagai bagian dari Kawasan Strategis Nasional

13. Buku Gorontalo Dalam Angka (GDA) 14. Buku Profil Daerah Gorontalo

15. Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

16. Dokumen Review pelaksanaan MDG’s

17. Dokumen RAD SDG’s

18. Potret Desa/Kecamatan berbasis variable Pembangunan Manusia

2. Mewujudkan perencanaan

pembangunan daerah berbasis keruangan.

Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang Daerah

- Jumlah Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan

- Jumlah pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruanga

- Aplikasi e-Taru yaitu Sebuah Aplikasi yang menjelaskan tentang

Pengolahan data spasial dan non spasial berbasis Web yang mendukung penataan ruang.

- Instansi pemerintah provinsi, kab/kota, masyarakat luas.

(30)

34 Misi 3 : Meningkatkan kualitas tata kerja yang akuntabel dan transparansi serta peningkatan kualitas pembelajaran dan

pertumbuhan untuk pelayanan perencanaan yang berkualitas.

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Indikator Sasaran

1. Terwujudnya pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah yang optimal dan terpadu

Meningkatnya kualitas perencanaan dan Evaluasi kinerja serta akuntabilitas

keuangan

1. Jumlah Dokumen Perencanaan 2. Jumlah Dokumen Evaluasi

3. Persentase keselarasan Pelaksanaan Program dengan dokumen perencanaan 4. Hasil penilaian AKIP SKPD oleh

Inspektorat Provinsi

5. Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan SAP

6. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi keuangan

1. 5 Dokumen Perencanaan (RPJMD, RKPD, KUA-PPAS, Renstra, Renja) 2. 3 Dokumen Evaluasi Pelaporan

(LKPJ, LAKIP, LPPD) 3. 100%

4. Nilai Evaluasi Lakip "CC"

5. 2 Laporan Keuangan (Semester dan Tahunan)

6. 95% Baik

2. Mewujudkan Aparatur BAPPEDA yang Profesional dalam Perencanaan pembangunan Daerah.

Meningkatnya pelayanan administrasi jasa perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana serta pengelolaan

kepegawaian

1. Jumlah jasa kantor yang tersedia tepat waktub

2. Jumlah Sarana dan prasarana yang tersedia

3. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi jasa perkantoran dan saranan prasarana 4. Persentase pegawai yang mengikuti diklat

sesuai rencana

5. Persentase kelengkapan database kepegawaian yang dapat diselesaikan tepat waktu

1. Belanja Air, Belanja Listrik, Belanja Surat Kabar, Belanja

Kawat/Faksimili/Internet/TV Kabel/TV Satelit, Belanja Jasa

Narasumber/Tenaga Ahli/Instruktur 2. 15 Paket

3. 95% Baik

4. 95%

5. 95%

(31)

35 6. Jumlah dokumen kepegawaian

7. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pengelolaan kepegawaian

6. 15 Dokumen Kepegawaian 7. 95% Baik

(32)

35 9. Program/Kegiatan

Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan :

1) Forum Koordinasi Kabupaten/Kota dan Lintas Kemeterian/Lembaga 2) Diseminasi Perencanaan Pembangunan Daerah

3) Penataan dan Penyusunan Laporan Keuangan

b. Perencanaan Bidang Penataan Ruang, Infrastruktur, Perhubungan, Perumahan dan Lingkungan Hidup :

4) Koordinasi Perencanaan Kegiatan Tata Ruang, Infrastruktur, Perhubungan dan Lingkungan Hidup

5) Koordinasi Perencanaan Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

c. Pengembangan Data/Informasi :

6) Penyusunan Pemutakhiran Data Pembangunan Provinsi Gorontalo 7) Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah

8) Sinkronisasi Data dan Informasi Pembangunan d. Kerjasama Pembangunan Daerah :

9) Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Internasional/Lembaga Mitra Internasional/ Lembaga Donor

10) Pengembangan Kerjasama Pembangunan Daerah e. Perencanaan Pembangunan Daerah :

11) Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Serta Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Rencana Pembangunan Daerah

12) Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah f. Peningkatan Perencanaan Pembangunan Ekonomi :

13) Perencanaan Pembangunan Sektor Ekonomi Daerah 14) Perencanaan Pembangunan Sektor Industri Daerah g. Peningkatan Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya

15) Koordinasi Program dengan Kementerian/Lembaga Bidang Sosial Budaya

(33)

36 16) Koordinasi Program dengan Kementerian/Lembaga Bidang

Pemerintahan dan Kependudukan

Keseluruhannya yang akan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Gorontalo Tahun 2016 berjumlah 7 (delapan) Program dan 16 (Enam Belas) kegiatan.

Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan kegiatan prioritas.

Program yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo yang selanjutnya dijabarkan kedalam beberapa kegiatan untuk masing-masing program tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah.

Indikator keluaran program yang telah ditetapkan merupakan indikator kinerja program yang berisi outcome program. Outcome program merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah yang mencerminkan keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Sedangkan kelompok sasaran adalah pihak yang menerima manfaat langsung dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Pendanaan indikatif merupakan perkiraan kebutuhan anggaran pembiayaan/pendanaan untuk melaksanakan program/kegiatan pertahun.

Adapun tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Tahun 2016 berdasarkan masing-masing misi adalah sebagai berikut

(34)

37 Misi 1 : Melembagakan Sistem Perencanaan pembangunan yang menghasilkan perencanaan yang berkualitas dan inovatif untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo.

No. Tujuan Sasaran Indikator

Kinerja Program Kegiatan

1. Mewujudkan Sinergitas Perencanaan Pembangunan antar SKPD Provinsi dan Kabupaten/Ko ta

Terlaksananya Sinergitas Perencanaan Pembangunan antara

Provinsi dan Kabupaten/Ko ta

- Jumlah SKPD yang

melaksanakan tahapan Perencanaan - Presentase

usulan

Program/Kegiat an yang telah disinkronisasika n dan di koordinasikan pelaksanaanny a dengan Kabupaten/Kota

a. Perencanaan Pembangunan Daerah

b. Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya

c. Perencanaan Pembangunan Ekonomi

d. Kerjasama Pembangunan Daerah

1. Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Gubernur serta

Pengendalian dan Evaluasi

Dokumen Rencana

Pembangunan Daerah 2. Perencanaan Pembangunan

Daerah

1. Koordinasi Program dengan Kementerian/Lembaga Bidang Sosial Budaya 2. Koordinasi Program dengan

Kementerian/Lembaga Bidang Pemerintahan dan Kependudukan

1. Perencanaan Pembangunan Sektor Ekonomi Daerah 2. Perencanaan Pembangunan

Sektor Industri Daerah 1. Fasilitasi Kerjasama

Pembangunan

Internasional/ Lembaga Mitra Internasional/

Lembaga Donor

2. Pengembangan Kerjasama Pembangunan Daerah

(35)

38 Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan pengkajian dan pelayanan perencanaan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo yang inovatif dan fokus.

No Tujuan Sasaran Indikator

Kinerja Program Kegiatan

1.

2.

Penyusunan Data Dasar Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo

Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah berbasis keruangan

Meningkatkan Perencanaan yang berbasis Data di Instansi Pemerintah

Meningkatnya Pengendalian dan

Pemanfaatan Tata Ruang Daerah

- Jumlah Data dan Informasi yang dapat di akses untuk perencanaa n

pembangun an daerah - Jumlah

pengguna data dan informasi perencanaa n

pembangun an daerah - Jumlah

Aplikasi Penataan ruang Geospasial Keruangan - Jumlah

pengguna Aplikasi penataan ruang geospasial keruangan

a. Pengembangan Data / Informasi

a. Perencanaan Bidang Penataan Ruang, Infrastruktur, Perhubungan, Perumahan dan

Lingkungan Hidup

1. Penyusunan dan Pemutakhiran Data Pembangunan Provinsi Gorontalo

2. Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah

3. Sinkronisasi Data dan Informasi Pembangunan

1. Koordinasi Perencanaan Kegiatan Tata Ruang,

Infrastruktur, Perhubungan dan Lingkungan Hidup

2. Koordinasi Perencanaan Pengelolaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

(36)

39 Misi 3 : Meningkatkan kualitas tata kerja yang akuntabel dan transparansi serta peningkatan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan untuk pelayanan perencanaan yang berkualitas.

No .

Tujuan

Sasaran Indikator

Kinerja Program Kegiatan

1.

2.

Terwujudnya pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah yang optimal dan terpadu

Mewujudkan Aparatur BAPPEDA yang Profesional dalam Perencanaan pembangunan Daerah.

Meningkatnya kualitas perencanaan dan Evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan

Meningkatnya pelayanan administrasi jasa

perkantoran dan

penyediaan sarana dan prasarana serta pengelolaan kepegawaian

1. Jumlah Dokumen Perencanaan 2. Jumlah

Dokumen Evaluasi 3. Persentase

keselarasan Pelaksanaan Program dengan dokumen perencanaan 4. Hasil penilaian

AKIP SKPD oleh Inspektorat Provinsi

5. Jumlah Laporan Keuangan SKPD yang sesuai dengan SAP

6. Persentase tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi keuangan 1. Jumlah jasa

kantor yang tersedia tepat waktu

2. Jumlah Sarana dan prasarana yang tersedia 3. Persentase

tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi jasa

perkantoran dan saranan prasarana

a. Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

a. Peningkatan Pelayanan

Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur

1. Forum Koordinasi Kabupaten/Kota dan Lintas

Kementerian/Lembaga 2. Diseminasi Perencanaan

Pembangunan Daerah 3. Penatausahaan dan

Penyusunan Laporan Keuangan

1. Pelayanan Jasa

Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan

Prasarana Perkantoran 3. Peningkatan Sumber Daya

Aparatur

(Pendidikan,Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi)

4. Pelayanan Jasa

Administrasi (UPTB-KP) 5. Peningkatan Sarana dan

Prasarana kantor (UPTB KP)

6. Pelayanan Jasa

Administrasi (UPTB Data) 7. Peningkatan Sarana dan

Prasarana kantor (UPTB Data)

(37)

40 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Pada dasarnya Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun 2016 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo selama tahun 2016. Target kinerja mempresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai dalam tahun 2016 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat sasaran maupun tingkat kegiatan.

Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan benchmark dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian misi dan visinya.

Sedangkan target kinerja untuk tingkat kegiatan didefinisikan dalam Rencana Kerja Tahun 2016 untuk tujuan pengukuran efisiensi dan efektifitas kegiatan.

Untuk dapat mengukur keberhasilan dan implementasi Rencana Strategi di atas, BAPPEDA Provinsi Gorontalo menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai. Sedangkan target ditetapkan untuk setiap indicator kinerja, baik untuk Indikator tingkat sasaran maupun indikator kinerja (input, output, outcome) tingkat kegiatan.

4. Persentase pegawai yang mengikuti diklat sesuai rencana 5. Persentase

kelengkapan database kepegawaian yang dapat diselesaikan tepat waktu 6. Jumlah

dokumen kepegawaian 7. Persentase

tingkat kepuasan pegawai terhadap pengelolaan kepegawaian

(38)

41

3 A KUNTABILITAS K INERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Bappeda Provinsi Gorontalo selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda Provinsi Gorontalo yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Laporan ini memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam Renstra Tahun 2012-2017 maupun Rencana Kerja Tahun 2016. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi Bappeda.

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabiitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan indikator kinerja utama (IKU). Untuk pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kienja Utama dari Instansi adalah hal utama apa yang akan diwujudkan oleh instansi yang bersangkutan, atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah dibenuk, yang manjadi core area/business dan tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan utama instansi pemerintah.

Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU (Key Performance Indicator) adalah merupakan ukuran keberhasilan dan suatu tujuan dan sasaran strategis instansi

(39)

42 pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

Pengukuran indikator kinerja yang dilaksanakan adalah dengan membandingkan antara target kinerja sasaran dengan realisasi kinerja sasaran, atau dengan kata lain membandingkan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas.

Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator- indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.

Pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo dalam tahun 2016 merupakan kemampuan perencanaan dan hasil pelaksanaan baik kegiatan pembangunan maupun rutin.

1. Metode Pengukuran Kinerja

Adapun pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).

Terdapat dua jenis skala penilaian pengukuran :

(40)

43 a. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka

skala yang digunakan sebagai berikut

Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

4 Lebih dari 100 % Sangat Baik

3 75 % sampai 100 % Baik

2 55 % sampai 75 % Cukup

1 Kurang dari 55 % Kurang

b. Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progress negatif, maka skala yang digunakan sebagai berikut :

Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

1 Lebih dari 100 % Kurang

2 75 % sampai 100 % Cukup

3 55 % sampai 75 % Baik

4 Kurang dari 55 % Sangat Baik

Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan evaluasi atas kinerja, beberapa kegiatan ditetapkan indikator kinerja outcomes yang lebih tinggi (ultimateoutcomes) serta disajikan perbandingan dengan capain kinerja pada tahun sebelumnya. Namun demikian, karena keterbatasan data sebagai akibat belum terbangunnya sistem dan pengumpulan data serta indikator keberhasilan kinerja tahun sebelumnya menggunakan indikator kinerja yang berbeda-beda, maka analisis lebih lanjut terhadap peningkatan dan penurunan kinerja belum dapat disajikan.

Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja, melalui pengukuran tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan yang berhubungan dengan sasaran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengolahan vertikal pada Tabel 3, tujuan utama dalam peningkatan layanan perpustakaan PUSTAKA adalah meningkatkan jumlah pemustaka dari

bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 51 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 51 Tahun 2009 tentang Penggunaan

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Jombang tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang

Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang

elektromagnetik, kondisi kesehatan dan interaksi antara frekuensi gelombang elektromagnetik dengan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih.selain itu

Piutang maka kemungkinan terjadinya peningkatan Laba Bersih semakin rendah. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh para ahli bahwa Perputaran piutang

Rancangan Awal Rencana Kerja (Renja) PD adalah dokumen perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar untuk periode 1 (satu) tahun yang disusun dengan maksud

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman adalah Organisasi Perangkat Daerah yang melaksanakan pelayanan administrasi dasar langsung kepada masyarakat