1 1.1. Latar Belakang
Pada sebuah proses produksi, pasti akan selalu ditemui adanya quality control.
Hal ini disebabkan produsen ingin memastikan produk yang dihasilkan sudah memiliki kualitas yang sesuai agar dapat memenuhi keinginan pasar. Untuk quality control tersebut, banyak metode yang dapat dilakukan oleh produsen. Salah satu metode yang cukup jamak dipakai yaitu metode Statistic Quality Control (SQC). SQC adalah metode quality control yang memiliki beberapa komponen di dalamnya untuk menginspeksi produk. Salah satu komponennya yaitu acceptance sampling. Desain acceptance sampling adalah metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan
tentang batch produk yang ada (incoming batches), termasuk di dalamnya ukuran sampel dan aturan keputusan yang akan diambil. Ukuran sampel adalah jumlah item yang akan diinspeksi, dimana aturan pengambilan keputusan dipakai untuk menentukan hasil inspeksi, apakah batch akan diterima atau ditolak. Perencanaan acceptance sampling memungkinkan vendor dan buyer untuk memastikan batch akan
memenuhi persyaratan mengenai kualitas produk yang telah ditentukan sebelumnya.
Banyak desain metode acceptance sampling yang dikembangkan dalam usaha untuk peningkatan kualitas produk yang telah dikemukakan oleh para peneliti. Klassen (2001) menyajikan sistem acceptance
sampling berdasar pada pengukuran baru yang diberi nama “kredit”, dimana kredit dari
produsen didefinisikan sebagai total jumlah item yang diterima setelah proses rejection yang terakhir. Tagaras (1998) mengembangkan kebijakan pemeliharaan mesin dan kontrol proses baru berdasarkan markov. Kuo (2006) mengembangkan kebijakan penyesuaian kontrol untuk pemeliharaan mesin dan pengendalian kualitas produk. Ferrel
& Chokker (2002) mengembangkan model matematika yang dapat digunakan untuk mendesain perencanaan 100% inspeksi dan single sampling. Aslam. dkk (2010) menyajikan perencanaan acceptance sampling untuk generalized exponential distribution saat waktu ekpresimen terpotong pada waktu pre-determined. Aminzadeh
(2009) menyajikan perencanaan acceptance sampling berdasar asumsi bahwa kesuksesan observasi pada karakteristik kualitas ber-autokorelasi. Aminzadeh (2003) juga merumuskan perencanaan acceptance sampling ekonomis Bayesian menggunakan model invers Gaussian dan fungsi step-loss.
Tesis ini akan membahas tentang quality control yang menggunakan acceptance sampling untuk single stage dengan karakteristik kualitas tunggal, yang optimasinya
menggunakan rantai markov yang selanjutnya menjadi komponen penyusun penghitungan total biaya sistem. Metode ini akan membantu menganalisa acceptance number yang akan meminimumkan total biaya.
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah yaitu :
1. Bagaimana konsep acceptance sampling terkait statistik quality control ?
2. Bagaimana konsep analisa acceptance sampling menggunakan markov chain terkait statistik quality control ?
3. Seperti apa hasil dari proses produksi yang quality control nya menggunakan metode analisa acceptance sampling dengan markov chain ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu :
1. Menjelaskan konsep acceptance sampling terkait statistik quality control.
2. Menguraikan konsep analisa acceptance sampling menggunakan markov chain terkait statistik quality control.
3. Menjelaskan gambaran hasil dari proses produksi yang quality control nya menggunakan metode analisa acceptance sampling dengan markov chain.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu : Memberikan rekomendasi metode statistik untuk mengoptimalkan proses quality control yang ada di perusahaan.
1.5. Batasan Masalah
Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah : 1. Hanya membahas kualitas pada perusahaan manufaktur
2. Markov chain yang digunakan adalah Markov chain waktu diskrit.
1.6. Tinjauan Pustaka
Penerapan alat-alat statistik banyak dilakukan pada sejumlah permasalahan yang ada di masyarakat. Salah satu diantaranya yaitu pada pengendalian kualitas pada produk hasil dari sebuah proses produksi. Dari keseluruhan alat statistik yang ada, dapat digunakan acceptance sampling dengan optimasinya menggunakan rantai markov, seperti yang dibahas oleh Fallahnezhad & Mirabi (2012). Pada penelitian ini, dibahas mengenai acceptance sampling yang menggunakan batas kontrol acceptance number berupa interval, dimana tidak seperti biasanya menggunakan acceptance number tunggal, serta optimasinya yang menggunakan rantai markov. Dari perbedaan model ini, Penulis tertarik untuk membahas quality control menggunakan acceptance sampling dengan optimasi menggunakan rantai markov yang penerapannya dilakukan pada perusahaan manufaktur.
Yang harus diketahui, harus dipahami terlebih dahulu mengenai definisi dan fungsi dari produksi itu sendiri. Konsep tentang produksi dan proses produksi dijabarkan oleh Nasution (1999). Setelah memahami tentang produksi, selanjutnya perlu mengetahui tentang tentang konsep kualitas yang merupakan hal penting di dalam suatu produksi.
Definisi dan dimensi kualitas yang dipakai dalam tesis ini dijelaskan oleh Tjiptono dan
Diana (2002). Setelah memahami definisi kualitas, maka bisa lebih memahami konsep quality control dan stastistical quality control yang dibahas oleh Montgomery (2009),
Arnold dan Gὄb (2012), serta Reid dan Sanders (2012). Setelah memahami tentang konsep kualitas serta statistical quality control, maka pembahasan dapat lebih difokuskan pada acceptance sampling selaku metode yang dipakai dimana dijelaskan oleh Wawolumaja, dkk (2013), Schiling dan Dean (2009) serta Montgomery (2009). Untuk analisa model nantinya, akan digunakan statistik inferensi yang disesuaikan dengan keadaan yang biasa terjadi pada statistical quality control, yang telah dibahas oleh Montgomery (2009). Untuk mengoptimasi hasil acceptance sampling, banyak metode yang bisa digunakan, salah satunya yaitu menggunakan rantai markov. Rantai markov dapat digunakan pada model ini karena kejadian yang dijadikan penelitian merupakan proses stokastik yang dapat diaplikasikan rantai markov (Markov Chain). Untuk memahami proses stokastik serta rantai markov, diperoleh pembahasan dari Žitković (2010), Ross (1996), Abdurrachman (1999), serta Grinsted dan Snell (1997). Untuk pemahaman penerapan rantai markov pada acceptance sampling, telah dibahas oleh selain oleh Fallahnezhad & Mirabi (2012), juga oleh Bowling dan Khasawneh (2004), serta Peng dan Khasawneh (2014). Untuk pengaplikasian metode, digunakan data sekunder dan penjelasan proses produksi dari penelitian Julianto (2013) serta Alim, dkk (2010)
1.7. Metodologi Penelitian
Tesis ini diawali dengan mengumpulkan dan mempelajari hal-hal yang terkait dengan quality control dan statistical quality control. Informasi yang dikumpulkan dipakai untuk mempelajari alat-alat statistik yang dapat dipakai dalam penyelesaian masalah kualitas produk hasil produksi. Setelah memahami, kemudian ditentukan alat statistik apa yang akan dipakai dalam pembentukan model, dan menentukan objek penelitian yang akan dipakai di dalam model. Akhirnya dipilih alat statistik acceptance sampling dengan objek penelitiannya produk dari hasil produksi manufaktur.
Setelah penentuan alat statistik dari statistical quality control, maka dilakukan optimasi untuk menganalisa data yang ada dan diperoleh hasil paling optimum. Optimasi yang dilakukan difokuskan pada acceptance number yang dipakai sehingga dapat menghasilkan biaya inspeksi paling minimum. Dari banyak metode yang ada, digunakan metode rantai markov, yang akan dipakai untuk menentukan acceptance number yang paling optimum. Rantai markov yang digunakan merupakan rantai markov absorbing, yang mana disesuaikan dengan kemungkinan keadaan yang akan terjadi saat inspeksi yang diwakili oleh state-state yang ada pada matriks probabilitras transisi dari rantai markov itu sendiri. Untuk menghitung peluang kejadian-kejadian yang digambarkan dalam matriks probabilitas transisi, digunakan R software versi 2.11.1. Hasil yang diperoleh dari penghtiungan peluang selanjutnya dipakai sebagai komponen perhitungan optimasi biaya. Dari hasil optimasi inilah dapat diperoleh acceptance number paling optimum yang dapat meminimumkan biaya inspeksi.
1.8. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi pendahuluan penulisan yang terdiri dari : latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II berisi penjelasan dan uraian tentang teori-teori yang akan digunakan, yaitu mengenai : Produksi, Kualitas, Quality Control, Statistical Quality Control, Acceptance sampling, dan Markov Chain.
BAB III PEMBAHASAN
Bab III berisi pengembangan model dari analisa acceptance sampling menggunakan markov chain
BAB IV SIMULASI DAN STUDI KASUS
Bab IV berisi pengolahan data berupa quality control menggunakan langkah- langkah pada analisa acceptance sampling menggunakan markov chain
BAB V PENUTUP
Bab V berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari keseluruhan penelitian yang dilakukan.