• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian III. Analisa Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Bagian III. Analisa Data"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian III Analisa Data

Bagian ini penulis akan memberikan data hasil penelitian yang telah diperoleh melalui proses wawancara secara mendalam dengan beberapa narasumber yaitu seorang anak tunagrahita ringan, orangtua dari anak tunagrahita ringan, serta guru PAK dari anak tunagrahita ringan tersebut. Partisipan merupakan seorang anak perempuan tunagrahita ringan yang ramah, periang, aktif dan komunikatif berinisial ADPS.Saat ini sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Semarang. Kegiatan wawancara ini dilakukan kepada tiga narasumber yaitu: ADPS, orangtua ADPS, guru Pendidikan Agama Kristen di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Semarang.

Tabel 1.

Profil Partisipan

No Data Diri Keterangan

1. Nama ADPS

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 29 April 2007

4. Usia 14 Tahun

5. Anak ke 2

6. Agama Kristen

A. Kegiatan Belajar Mengajar ketika TatapMuka

Menurut partisipan ketika belajar tatap muka ia seringkali merasakan kebingungan untuk mencerna materi yang disampaikan, apalagi jika hanya dengan metode ceramah. Partisipan juga seringkali merasa bosan jika hanya

(2)

mendengarkan materi dengan metode ceramah. Oleh sebab itu, ketika pembelajaran PAK partisipan sering diajak oleh guru PAK untuk menonton animasi, mendengarkan lagu, serta bernyanyi bersama teman-teman.Kegiatan seperti ini yang membuat suasana kelas lebih menarik. Partisipan merasa lebih semangat dengan adanya penayangan animasi dan lagu, namun ia akan merasa lebih senang bila lagu yang diputar serta dinyanyikan adalah lagu kegemarannya, demikian beberapa contoh lagu kegemaran partisipan: “di Doa Ibuku”, “di Bawah Kepak SayapMu”, “Puisi Maha Karya“ Sountrack Superbook Indonesia. Ketika diputarkan lagu kegemarannya, partisipan menyanyikan dengan penuh semangat walaupun beberapa kata di dalam liriknya partisipan lupa, namun itu tidak mematahkan semangatnya.

Menurut guru PAK, ketika proses belajar secara tatap muka, guru menyampaikan materi dengan cara bercerita, sharing, tanya jawab, mengerjakan soal bersama. Bukan hanya itu, guru PAK juga menggunakan sarana multimedia seperti pemutaran lagu, penayangan animasi, dan film menggunakan handphone atau laptop yang dihubungkan dengan layar proyektor dalam menyampaikan materi, seperti melihat animasi dan mendengarkan lagu bersama.Tentunya ini juga dapat lebih mendekatkan guru dan murid karena dapat berkomunikasi dan bersentuhan secara langsung.Mengingat waktu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terbatas, maka perlu adanya managemen waktu yang baik oleh guru PAK. Maka dari itu, ketika dua jam pelajaran dimanfaatkan dengan baik oleh guru PAK untuk menyanyikan pujian, berdoa, menyampaikan materi dan proses tanya jawab. Di luar dari jam pelajaran biasanya partisipan atau murid yang lain menemui guru PAK untuk bercerita tentang pengalaman pribadinya seperti contoh: berangkat sekolah diantar oleh orangtua, di rumah terdapat hewan peliharaan yang ia rawat dengan baik, dan lain sebagainya. Guru PAK juga seringkali memanfaatkan fitur video call melalui aplikasi Whatsapp untuk mengajak anak berkomunikasi jarakjauh.

B. Kegiatan Belajar Mengajar di MasaPandemi

(3)

Di masa pandemi Covid-19 ini, partisipan mengikuti kegiatan belajar mengajar di rumah atau yang sering dikenal dengan istilah study from home.Menurut partisipan ketika belajar di rumah partisipan mengerjakan tugas PAK yang diberikan oleh guru PAK melalui aplikasi Whatsapp.Tugas yang diterima oleh partisipan melalui Whatsapp berupa pesan teks seperti pertanyaan yang harus partisipan salin dan kerjakan di buku tulis, seringkali juga berupa gambar yang dicetak kemudian diwarnai, tulisan ayat Alkitab yang dibaca kemudian direkam, dan lain sebagainya.Menurut partisipan belajar daring ini sangat membosankan, karena baginya belajar dengan handphone tidak begitu menarik bila dibandingkan dengan belajar bersama teman-teman dan guru secara tatap muka. Maka dari itu orangtua juga seringkali mengajak partisipan untuk melihat tutorial keterampilan melalui media Youtube lalu dipraktekkan supaya partisipan lebih tertarik, tentunya dalam proses prakteknya perlu adanya bimbingan dan pengarahan secara bertahap dari orangtua. Bukan hanya itu, orangtua juga mengajak partisipan untuk mengikuti les supaya tidak jenuh serta mampu belajar bersosialisasi.

Menarik minat belajar partisipan bukanlah hal yang mudah, karena orangtua harus menyesuaikan dengan suasana hatinya dan mengajak belajar secara perlahan. Orangtua juga menasehati partisipan bahwa tugasnya adalah tanggung jawab yang harus ia kerjakan, tidak harus semuanya selesai seketika itu juga dan tidak masalah jika dikerjakan perbagian, lalu melakukan aktivitas lainnya supaya anak tidak merasa lelah dan bosan. Orangtua juga mengatur waktu belajar anak sesuai dengan mood anak, yang diselingi dengan mengajak anak bermain, makan, istirahat atau aktivitas lain yang dapat meningkatkan minat belajaranak.

Bukan hanya orangtua, dalam kegiatan belajar mengajar secara daring ini guru PAK juga dituntut untuk lebih kreatif. Selama proses belajar di rumah, guru menyampaikan materi dan tugas melalui aplikasi Whatsapp. Tugas dan materi yang disampaikan berupa gambar, teks materi, ataupun aktivitas lain seperti mewarnai, menghias telur, mengisi dan menyusun teks soal. Tentunya proses

(4)

belajar secara daring ini berbeda dengan proses belajar tatap muka, apabila secara daring diharuskan mengerti kondisi anak dan tidak terlalu sulit agar anak dapat mengerjakan secara baik dan maksimal dengan bimbingan orangtua.

C. Penggunaan Multimedia dalam Kegiatan BelajarMengajar

Partisipan bercerita bahwa ia pernah mengikuti pembelajaran PAK dengan multimedia melalui penayangan video animasi Yunus. Baginya melihat animasi ini menarik karena warnanya yang beragam, animasinya yang lucu, serta menggunakan bahasa yang ringan.Ketika penayangan animasi, partisipan suka bertanya dan mengajak berkomunikasi. Akan tetapi ketika animasi selesai ditayangkan ia lupa dengan isi dan pesan dari animasi yang ia lihat. Mengingat daya ingatnya yang jangka pendek, maka dalam menampilkan animasi perlu ditayangkan berkali-kali hingga ia mampu menangkap isi dan pesan yang disampaikan. Partisipan dalam proses memperhatikan dan mengingat juga tergantung dari situasi, kondisi fisik dan kondisi emosinya. Ketika kondisinya memungkinkan seperti pada saat ia melihat animasi Yunus, dalam dua kali penayangan ia dapat mengingat ikan yang menelan Yunus besar dan berwarna hitam, namun ia lupa nama tokoh dan kejadian yang ada di dalam video animasi tersebut. Ketika partisipan melihat tayangan animasi dan lagu membuatnya senang dan tertarik, serta ia dapat fokus dalam beberapa saat. Akan tetapi daya konsentrasi serta daya ingat yang cenderung lemah ini, membuat partisipan perlu adanya bimbingan dan arahan lebih supaya ia lebih memahami apa materi yang diterimanya.

Menurut guru PAK di YPAC Semarang, guru PAK juga menggunakan multimedia dalam menyampaikan materi, seperti melihat animasi dan mendengarkan lagu bersama.Anak sangat tertarik, terutama pada saat melihat dan mendengarkan lagu dengan animasi, anak merasa senang, menyanyi dan bertepuk tangan bersama. Terkhusus untuk partisipan, jika ia merasa tidak suka dan tidak tertarik dengan lagunya, maka ia akan menyampaikan jika ia tidak tertarik serta tidak ikut serta bernyanyi dengan anak-anak yang lain. Bukan hanya itu,

(5)

partisipan juga akan memberikan saran kepada guru PAK untuk memutarkan dan menyanyikan lagu sesuai pilihannya. Maka perlu adanya pengarahan dan bimbingan dari guru supaya anak mau untuk belajar mendengarkan dan menyanyikan lagu yang lain. Selain itu, beliau juga pernah memberikan animasi materi seperti penayangan animasi mengenai Nabi Yunus. Penayangan animasi Yunus ini hanya satu kali, karena jam pelajaran yang terbatas serta perlu diimbangi dengan penjelasan berulang-ulang yang lebih mendalam serta tanya jawab setelah penayangan animasi tersebut. Ketika diberikan penjelasan partisipan ikut aktif dengan bertanya serta menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru PAK.

Bukan hanya di sekolah, ketika di rumah partisipan juga dikenalkan multimedia oleh orangtuanya.Orangtua mengenalkan anak dengan multimedia mulai dari mendengarkan lagu. Partisipan merasa senang ketika ia mendengarkan lagu, bahkan bila dia suka dengan lagunya ia akan memutar lagu itu berkali-kali.

Bukan hanya itu, partisipan juga mampu menghafal lirik dan nada dari lagu tersebut setelah mendengarkannya berkali-kali.Ketika mendengarkan lagu baru, orangtua terebih dahulu memberikan contoh dengan menyanyikannya secara berulang. Partisipan juga sering bertanya mengenai lirik lagu yang ia dengarkan tersebut dan kata-kata yang belum ia mengerti. Lebih daripada itu, orangtua juga mengarahkan dan menjelaskan pesan yang terdapat dalam lagu tersebut secara bertahap dan berulang-ulang. Orangtua juga mengajak anak untuk berdiskusi mengenai lagu yang ia dengarkan, hal ini tentunya untuk melatih daya ingat dan daya nalar anak. Lagu yang partisipan dengarkan akan diputar berkali-kali dan hampir setiap hari diputar, ketika ia mendengarkan lagu, perhatiannya hanya terpusat dengan lagu yang ia dengarkan serta berfokus pada lagu tersebut.

D. Tantangan dalam Memberikan Materi Pembelajaran untuk Menarik Minat Belajar, Serta Melatih Daya Ingat dan Daya NalarPartisipan

Bagi partisipan mengingat bukan suatu hal yang mudah, inilah yang menjadi salah satu faktor yang menyulitkan baginya, apalagi bila harus

(6)

memahami suatu hal dengan cepat. Partisipan merasa lebih mudah mengingat suatu kejadian atau peristiwa yang ia alami secara langsung dibandingkan jika harus mengingat pelajaran atau materi dengan cara yang lain. Ketika proses belajar di rumah, orangtua memiliki peran lebih untuk membimbing, mengarahkan dan membantu anak untuk mengingat kembali setiap materi yang ia terima. partisipan bukanlah anak yang senang untuk melihat handphone terlalu lama, ia mudah lelah dan bosan bila harus terlalu lama melihat layar kaca handphone. Maka kreatifitas orangtua yang membantunya dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru PAK, seperti: menjelaskan kembali; memberikan pilihan ganda pada soal yang diberikan oleh guru; mengolah kembali dan memotong kertas jawaban yang dikerjakan oleh anak untuk dijadikan puzzle, yang tentunya untuk menarik minat belajar dan daya ingat anak. Bukan hanya itu, menurut orangtua, menjaga situasi emosi serta mood anak merupakan sebuah tantangan bagi orangtua, karena bila anak suasana hatinya sedang tidak kondusif maka ia akan lebih kesulitan berkonsentrasi untuk mendengarkan, menerima materi dan mengerjakan tugas, bahkan seringkali tidak mau sama sekali. Namun pada saat suasana hatinya baik, ketika partisipan akan mampu berkonsentrasi untuk mendengarkan lagu yang ia hafal, ia juga akan ikut menyanyikannya tanpa diminta.

Bagi orangtua, mengkombinasi antara multimedia dan konvensional sangatlah penting.Karena anak sangat perlu adanya bimbingan, dukungan dan arahan yang lebih dan berulang-ulang dari orangtuanya.Sedangkan bagi guru PAK, tantangan dalam menyampaikan materi bagi partisipan adalah daya ingat dan daya nalar partisipan yang lemah, maka diperlukan kreatifitas dan pengulangan penyampaian materi.Selain itu menjaga suasana hati partisipan dan membangkitkan semnagat belajarnya juga membutuhkan kesabaran lebih.

Penggunaan multimedia memang tidak selalu digunakan setiap pertemuan, seringkali guru juga menggunakan aktivitas yang lain seperti: mencocokkan gambar, mewarnai, dan lain sebagainya. Indikator untuk melihat anak mampu memahami juga berbeda dengan anak-anak yang lain pada umumnya. Anak

(7)

7

tunagrahita ringan tidak mampu untuk mendapatkan pemahaman yang sempurna seperti anak tanpa kebutuhan khusus, Oleh sebab itu, akan terasa cukup baik jika anak tunagrahita ringan sudah mampu: bertanya; menjawab pertanyaan dengan baik;

menirukan apa yang ia lihat dan dengarkan; mendemostrasikan apa yang ia pahami;

menalar dan mengingat beberapa hal dari materi yang ia terima; memecahkan masalah atau teka-teki, seperti contoh ketika bermain puzzle, mecocokkan gambar ataupun menyusun kata-kata yang diacak; dan lain sebagainya.

Referensi

Dokumen terkait

2.. dan kesejahteraan keluarga melalui program keluarga berencana; dan kelima, meningkatkan pemberdayaan program keluarga berencana. Dalam rangka memperkuat pencapaian program

Dipilih angka satuan yang tidak boleh mengulang angka sebelumnya, artinya angka ratusan dan puluhan tidak boleh berulang diangka satuan sehingga akan ada 4 cara yaitu dari angka

Menggunakan Metode Lagrange untuk menentukan nilai ekstrim fungsi dua atau tiga peubah dengan kendala tertentu.. Demikian juga soal tentang ukuran kotak ber- volume 1 yang

Produk perangkat bergerak seperti netbook dan nettop yang beredar saat ini sudah ada yang dilengkapi dengan Intel Atom, netbook adalah sebuah perangkat yang mirip dengan

Keputusan Direksi BEJ Nomor Kep-305/BEJ/07-2004 menyatakan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik ( good corporate governance ), perusahaan

Harga

Jumlah infeksi nosokomial yang disebabkan oleh Acinetobacter semakin meningkat dan seringkali sangat sulit bagi dokter untuk mengobati karena resistensi yang luas

Bisa disimpulkan mengenai keterangan di atas bahwa keuntungan dalam menggunakan E – CRM adalah para pelanggan dapat menerima informasi produk yang dibutuhkan secara jelas dan