• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. UU Nomor. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Menurut Joko Susilo (2006:11) KTSP merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman terhadap suatu konsep, sehingga dalam proses pembelajaran siswa merupakan sentral kegiatan atau pelaku utama, sedangkan guru hanya menciptakan suasana yang dapat mendorong timbulnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran khususnya dalam proses pembelajaran ekonomi.

Ekonomi merupakan bahan kajian tentang upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas. Pada intinya ekonomi ditujukan untuk memahami

1

(2)

commit to user

bagaiman masyarakat mengalokasikan sumber-sumber daya yang langka.

Haris Munandar (2000:3) mengemukakan ilmu ekonomi pada dasarnya adalah studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber-sumber daya yang jumlahnya terbatas, sedangkan Sudarno (2000:2) mengemukakan ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat sebagai akibat adanya tindakan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan, di mana kebutuhan manusia itu tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia terbatas.

Melalui pembelajaran ekonomi diharapkan berfungsi mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat berekonomi, caranya ialah dengan mengenali berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori sederhana serta berlatih memecahlan masalah ekonomi sehari-hari baik yang terjadi dilingkungan masyarakat sekitarnya maupun ditempat yang lebih jauh.

Dengan demikian pembelajaran ekonomi dapat membekali siswa untuk menjadi anggota masyarakat yang mengerti peristiwa dan masalah ekonomi sehari-hari.

Pelajaran ekonomi dalam tingkat SMP tergabung dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dimana IPS yang diajarkan di SMP berdasarkan suplemen GBPP 1999 dinyatakan bahwa IPS adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan tata negara.

IPS yang ada ditingkat SMP Menurut S. Nasution, (Sofa, 2010:2) IPS adalah sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata

(3)

commit to user

pelajaran sosial seperti kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan tata negara. Dalam hal ini pelajaran ekonomi termasuk dalam mata pelajaran sosial yang tergabung dalam mata pelajaran IPS.

Proses pembelajaran ekonomi saat ini, guru dalam menyampaikan materi pelajaran masih banyak yang menggunakan pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran ekonomi seperti ini masih diterapkan di SMP Negeri 2 Tumijajar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

Pembelajaran konvensional guru sebagai pusat pembalajaran dan siswa yang menjadi subjek pembelajaran. Proses pembelajaran konvensional mengkombinasikan bermacam-macam metode pembelajaran berupa metode ceramah, pemberian tugas dan tanya jawab. Dalam prakteknya pembelajaran konvensional ini berpusat pada guru (teacher centered). Pembelajaran seperti ini berakibat siswa tidak aktif, kurang berfikir kreatif dan terkesan pembelajaran menjadi membosankan. Hal ini membawa dampak penguasaan terhadap mata pelajaran ekonomi oleh siswa hanya sebatas verbal. Masalah tersebut menyebabkan prestasi belajar siswa belum maksimal. Hal itu terlihat dari hasil mid semester di SMP Negeri 2 Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Tahun Pelajaran 2012/2013, masih banyak siswa yang nilai ekonomi berada dibahwa nilai KKM 75.

Berikut adalah prestasi belajar yang diperoleh dari nilai mid semester ganjil di SMP Negeri 2 Tumijajar Lampung kelas VII Tahun Pelajaran 2012/2013.

(4)

commit to user

Tabel 1. Data Mid Semester Ganjil di SMP Negeri 2 Tumijajar Lampung Tahun Pelajaran 20012/2013.

No Kelas Nilai Rata-rata

1 VIIa 72

2 VIIb 71

3 VIIc 72

4 VIId 72

5 VIIe 70

Sumber: Data Hasil Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VII SMP Negeri 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

Dari data di atas, terlihat bahwa nilai ekonomi mid semester siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Tumijajar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 nilai rata-rata masih dibawah KKM 75. Rendahnya nilai yang diperoleh siswa menjadi petunjuk adanya kesulitan belajar yang dialami siswa.

Rendahnya prestasi belajar di atas dapat disebabkan karena guru kurang tepat dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai untuk menyampaikan materi pelajaran. Guru dalam pembelajaran di kelas hanya mengunakan pembelajaran konvensional. Sehingga peran guru dalam pembelajaran sangat dominan atau pembelajaran berpusat pada guru, sehingga siswa cendrung pasif. Secara garis besar, situasi pembelajaran seperti ini menggambarkan suatu kegiatan guru aktif memberikan informasi, sedangkan siswa pasif karena kegiatan siswa hanya menyimak, mencatat, dan mengerjakan tugas yang diberikan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan menerapkan pendekatan pembelajaran.

Dalam penelitian ini pendekatan pembelajaran yang diterapkan ialah

(5)

commit to user

pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi dunia nyata, dalam pembelajaran CTL diharapkan siswa dapat membuat hubungan antara pengetahuan yang diperolehnya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dengan pendekatan CTL siswa lebih termotivasi untuk belajar, siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa mudah dalam menerima materi pelajaran, dan diharapkan prestasi belajar siswa akan lebih baik dari sebelumnya.

Selain faktor kurang tepatnya dalam pemilihan pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru, rendahnya prestasi belajar ekonomi siswa juga sering dikaitan dengan kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa.

Di mana kemampuan awal ini diduga yang mempengaruhi pemahaman terhadap materi pelajaran yang diajarkan guru tidak dapat diterima siswa dengan baik. Artinya dapat diduga bahwa kemampuan awal siswa dapat mempengaruhi prestasi belajar ekonomi siswa.

Kemampuan awal merupakan kondisi awal dari seorang siswa sebelum menerima proses pembelajaran. Kemampuan awal sangat diperlukan dalam belajar ekonomi, karena ekonomi merupakan penggabungan antara ilmu eksak dan ilmu sosial yang menuntut siswa memiliki dua kemampuan, yaitu menganalisis dan kemampuan menghafal. Siswa cepat atau lambat dalam menguasai materi pembelajaran ekonomi hal tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan awal siswa, sehingga siswa yang memiliki kemampuan

(6)

commit to user

awal tinggi akan dengan mudah memahami materi pelajaran dan akan mudah pula untuk memperoleh nilai sesuai atau melibihi kriteria ketuntasan, sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan awal sedang dan rendah akan merasa kesulitan untuk memahami materi pelajaran ekonomi sehingga akan kesulitan untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minamal (KKM).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di jelaskan di atas, maka diidentifikasikan masalah ialah berikut:

1. Sebagian besar guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran satu arah yaitu guru aktif sedangkan peserta didik pasif, padahal ada beberapa topik bahasan dimana pendekatan yang diterapkan guru tersebut kurang tepat untuk menyampaikan topik bahasan, sehingga rendahnya prestasi belajar ekonomi peserta didik dapat disebabkan oleh kurang tepatnya pemilihan pendekatan pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu akan diteliti apakah penggunaan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar ekonomi peserta didik.

2. Pada umumnya prestasi belajar ekonomi peserta didik masih di bawah atau nilai masih di bawah KKM 75. Prestasi belajar tersebut disebabkan karena guru kurang memperhatikan kemampuan awal peserta didik sebelum proses pembelajaran dilakukan.

3. Peserta didik dalam proses pembelajaran ekonomi kurang aktif karena dalam proses pembelajaran guru hanya menerapkan pembelajaran satu

(7)

commit to user

arah dimana seorang guru berperan aktif sedangkan peserta didik hanya menyimpulkan sendiri apa yang diperolehnya tanpa mengkomunikasikannya dengan peserta didik lain. Sehingga rendahnya prestasi belajar ekonomi peserta didik dapat disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap topik bahasan yang dipelajari.

C. Pembatasan Masalah

Agar dalam mengadakan penelitian dapat efektif dan efisien, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Pelaksanaan pembelajaran ekonomi diterapkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol ditinjau dari kemampuan awal.

2. Prestasi belajar dalam penelitian ini dibatasi pada prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi pada standar kompetensi memahami kegiatan ekonomi manusia pada kelas pada kelas VII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran (Contextual Teaching and Learning) CTL terhadap prestasi belajar

(8)

commit to user

ekonomi kelas VII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2012/2013?

2. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar ekonomi?

3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran (Contextual Teaching and Learning) CTL terhadap prestasi belajar ekonomi ditinjau dari kemampuan awal siswa VII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran (Contextual Teaching and Learning) CTL terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tumijajar Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran (Contextual Teaching and Learning) CTL terhadap prestasi belajar ekonomi ditinjau dari kemampuan awal siswa VII SMP Negeri 2 Tumijajar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

(9)

commit to user F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan diperoleh manfaat antara lain ialah:

1. Manfaat Teoretis

a. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan teknologi maupun ilmu pengetahuan sosial seni dan budaya, sekaligus diharapkan dapat melengkapi informasi pada proses pembelajaran ekonomi, terutama yang berkaitan dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) serta kemampuan awal siswa. Dengan mengetahui pengaruh tersebut dapat menunjukkan seberapa penting variabel tersebut mempengaruhi prestasi belajar ekonomi siswa.

b. Secara Praktis 1) Bagi Siswa

Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat memperluas wawasan tentang cara belajar ekonomi yaitu dengan cara berdiskusi dengan teman, tidak takut mencoba, menyampaikan pendapat, dan dapat mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, sehingga materi yang dipelajari lebih bermakna. Siswa juga dapat berlatih untuk bertanggungjawab dalam kelompok, belajar berinteraksi, bekerja sama dalam kelompok dan berkomunikasi.

(10)

commit to user 2) Guru dan Calon Guru

Melalui penelitian ini guru diharapkan dapat mengenal lebih baik tentang penggunaan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) sehingga berani untuk melakukan

inovasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

3) Sekolah

Melalui penelitian ini diharapkan kepala sekolah sebagai pemegang otoritas di sekolah dapat memperoleh informasi sebagai masukkan dalam menentukan kebijakan terkait dengan proses pembelajaran ekonomi di kelas sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Prestasi belajar siswa yang tinggi otomatis prestasi belajar sekolah tersebut juga menjadi lebih baik.

Gambar

Tabel  1.  Data  Mid  Semester  Ganjil  di  SMP  Negeri  2  Tumijajar  Lampung  Tahun Pelajaran 20012/2013

Referensi

Dokumen terkait

Media tanam banyak macam ragamnya, dapat merupakan campuran dari bermacam-macam bahan atau satu jenis bahan saja asalkan memenuhi beberapa persyaratan, antara lain cukup baik

Usaha untuk mempertahan ciri khas atau stil dramatari Wayang Wong Desa Bualu masih terpelihara dengan baik, tetapi telah terjadi degradasi seperti dijelaskan di atas, oleh

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengaruh pola asuh orang tua siswa di SMPN 4 Salatiaga tergolong pola asuh otoriter (45% sebanayak 18 siswa) sedangkan

Pengamatan dilakukan terhadap gambaran darah ayam petelur fase grower yang berumur 7 dan 10 minggu pada kepadatan kandang berbeda meliputi jumlah eritrosit,

Waktu respon dari mobile robot cukup singkat, karena mobile robot langsung bergerak ketika nilai sensor accelerometer dikirimkan, perbedaan waktu yang terjadi

Tingkat pengangguran perempuan (9%) mendekati laki-laki (8 %) dan menurun lebih cepat, sementara proporsi perempuan terhadap total pengangguran lebih rendah dan menurun dari

Kapal phinisi adalah kapal layar tradisional khas asal Indonesia, yang berasal dari suku Bugis dan suku Makassar di Sulawesi Selatan tepatnya dari desa Bira kecamatan Bonto

Dari 20 pengujian aplikasi menuju tempat wisata yang tersebar di Kabupaten Kutai Kartanegara yang sudah dilakukan dan dapat dilihat pada Tabel 4.3 didapatkan perbedaan hasil