DISERTASI
MODEL DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO PERSALINAN KURANG BULAN (28-<37 MINGGU) SPONTAN DENGAN
MENGGUNAKAN KARTU PREDIKSI PERSALINAN KURANG BULAN SPONTAN (KP2KBS)
SRIYANA HERMAN
PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN JENJANG DOKTOR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
ii
MODEL DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO PERSALINAN KURANG BULAN (28-<37 MINGGU) SPONTAN DENGAN
MENGGUNAKAN KARTU PREDIKSI PERSALINAN KURANG BULAN SPONTAN (KP2KBS)
DISERTASI
Untuk memperoleh Gelar Doktor
Dalam Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Oleh :
SRIYANA HERMAN NIM : 011517017311
PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN JENJANG DOKTOR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
MODEL DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO PERSALINAN KURANG BULAN (28-<37 MINGGU) SPONTAN DENGAN
MENGGUNAKAN KARTU PREDIKSI PERSALINAN KURANG BULAN SPONTAN (KP2KBS)
DISERTASI
Untuk memperoleh Gelar Doktor
Dalam Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Dipertahankan Dihadapan Panitia Ujian Doktor Terbuka
Pada Hari : Jumat Tanggal : 25 Oktober 2019
Pukul : 10.00-12.00 WIB
Oleh :
SRIYANA HERMAN NIM : 011517017311
PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN JENJANG DOKTOR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
Disertasi ini telah diuji dan dinilai oleh panitia penguji Ujian Tahap 1 (tertutup) pada tanggal 25 Oktober 2019
Panitia Penguji :
Ketua : Dr. Agus Sulistiyono, dr, Sp. OG (K)
Anggota : 1. Prof. Dr. H. Budi Santoso, dr., Sp. OG (K) 2. Dr. Hermanto Tri Joewono, dr., Sp. OG (K) 3. Dr. Bambang Rahardjo, dr, Sp. OG (K) 4. Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., M. Kes 5. Dr. Ahmad Suryawan, dr., Sp.A., M. Kes.
Ditetapkan dengan Surat Keoutusan
Dekan Fakultas Kedokteran Universitasn Airlangga Tentang Panitia Penguji Disertasi
Nomor : 359/UN3.1.1/KD/2019 29 Oktober 2019
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat melaksanakan penelitian disertasi ini. Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing manusia menuju jalan kebenaran. Penelitian ini dibuat berdasarkan keinginan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan guna melengkapi penelitian yang sudah ada yakni menyusun model deteksi dini Ibu hamil risiko persalinan kurang bulan (28-<37 minggu) spontan yang prevalensinya lebih dari satu juta bayi meninggal karena persalinan kurang bulan setiap tahun di dunia atau 1 bayi setiap 30 detik dan merupakan masalah di dunia termasuk Indonesia.
Sebagai ungkapan kebahagiaan karena saya telah dapat menyelesaikan pendidikan akademis tertinggi ini izinkan pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Budi Santoso, dr., Sp. OG (K) yang berkenan menjadi promotor yang selalu menyempatkan waktu di tengah kesibukan beliau untuk selalu membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan motivasi dan dorongan serta masukan yang sangat bermanfaat dalam penulisan untuk menyelesaikan penelitian ini. Saya banyak belajar tentang kedisiplinan, ketelitian dan komitmen dari sosok beliau.
2. Dr. Hermanto Tri Joewono, dr., Sp. OG (K), selaku KoPromotor sekaligus menjadi penasihat akademik yang selalu bersedia setiap saat membimbing, mengarahkan, memberikan perhatian, meluangkan waktu untuk berdiskusi dan memberikan masukan yang sangat berharga dalam penelitian serta penulisan disertasi, mulai dari awal masuk Program Studi Ilmu Kedokteran sampai menyelesaikan penulisan disertasi ini serta rajin menyemangati saya. Saya banyak belajar tentang ketelitian, ketelatenan, komitmen yang kuat sebagai pendidik dari sosok beliau.
3. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, c.q. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi atas Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) yang diberikan kepada saya untuk menuntut ilmu sampai jenjang doktoral ini, juga Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) yang menyediakan dana hibah Penelitian Disertasi Doktor (PDD) yang sangat
membantu penelitian saya sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
4. Rektor Universitas Airlangga saat ini Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak., CMA dan sebelumnya Prof. Dr. H. Fasich, Apt, yang telah memberikan izin untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Airlangga.
5. Dekan Fakultas Kedokteran saat ini Prof. Dr. H. Soetojo, dr., Sp.U(K) dan sebelumnya Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., M.Kes., Sp.PD-KEMD, FINASIM yang telah memberikan izin, kesempatan dan fasilitas kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan dengan baik di Program Studi Kedokteran Jenjang Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
6. Koordinator Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor saat ini Prof. Dr.
H. Joewono Soeroso, dr., M.Sc., Sp.PD-KR, serta sebelumnya Prof. Dr. Teddy Ontoseno, dr., Sp.A(K), Sp.JP., FIHA, AKK, yang telah memberikan dukungan dan motivasi sehingga saya bisa menyelesaikan pendidikan.
7. Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan Avicenna, Prof. Dr. H. Muhammad Nurdin, M.Sc., Wakil Rektor I: Dr. H. Ansarullah, M.Si., Wakil Rektor II: Dr.
Muhammad Natsir, M.Sc., dan Ketua Yayasan Avicenna: Dr. H. Marzuki Hanafi Bantayan, MD., M.Si atas izin mengikuti pendidikan jenjang doktor di Universitas Airlangga.
8. Teman-teman dosen ITK Avicenna dr. H. Thamrin Datjing, M.Kes., dr. H.
Rinvil Amiruddin, M.Kes., dr. H. Hamzah, M.Kes., dr. Ansar Sangka, M.Kes., Wa Anasari, S.Si., M.Kes., Nirwana, SKM., M.Kes., Dr. Ld. Jazuli, M.Pd., Sri Damayanti, SKM, M.Kes., Jummu Huwriyati, SKM., M.Kes., Jafriaty, S.Si., M.Si, Rasma, SKM., M.Kes., Ainur Rafiq, SKM., M.Kes., Ns. Endang Susilowati, S.Kep.,M.Kes., Ns. Nurmi, S.Kep, dan staf ITK Avicenna Jayanuddin, S.Pd., Rosmawati Sabir, S.Pi., M.Pd., Musdia Oba, SE., dan seluruhnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungannya selama saya menempuh pendidikan.
9. Direktur di sembilan rumah sakit yaitu RS. Soewandhi, RS. Universitas Airlangga, RS. Islam Jemur Sari, RS Haji Surabaya, RSUD Sidoarjo, RSUD Madiun Sogaten, RSUD Jombang, RSUD Ibnu Sina Gresik, dan RSUD Ngawi beserta jajarannya, yang telah memberikan izin dan fasilitas selama proses penelitian tahap I, terutama kepada para bidan yang telah membantu peneliti
vii
sebagai enumerator dalam pengambilan subjek penelitian.
10. Kepala Puskesmas di 11 Puskesmas yaitu Puskesmas Tenggilis, Puskesmas Medokan Ayu, Puskesmas Jagir, Puskesmas Gunung Anyar, Puskesmas Simomulyo, Puskesmas Sukabumi, Puskesmas Kanigaran, Puskesmas Ketapang, Puskesmas Jati, Puskesmas Kedopok, dan Puskesmas Wonoasih, yang telah memberikan izin dan fasilitas selama proses penelitian tahap II, terutama kepada para bidan yang telah membantu peneliti sebagai enumerator dalam pengambilan subjek penelitian.
11. Tim penguji materi prakualifikasi, proposal riset untuk disertasi, penilaian naskah disertasi (kelayakan), dan ujian akhir tahap 1 (tertutup): Prof. Dr. Indri Safitri Mukono, dr., M.S., Dr. Ahmad Suryawan, dr., Sp.A (K), Dr. H. Agus Sulistiyono, dr., Sp.OG (K), Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., M.Kes., Dr.
Sulistiawati, dr., MKes., Dr. H. Budi Utomo, dr., MKes dan secara khusus kepada Dr. Bambang Rahardjo, dr.,Sp.OG (K) yang telah bersedia menjadi penguji eksternal dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
12. Para Dosen Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga: Prof. Dr. Harjanto, dr., AIF (alm), Prof. Dr.
Suhartono Taat Putra, dr., M.S., Prof. Dr. I Ketut Sudiana, Drs., M.Si., Prof. Dr.
Purnomo Suryohudoyo, dr., Sp.BK., Prof. Dr. Indri Safitri Mukono, dr., M.S., Prof. Dr. Harianto Notopuro, dr., M.S., Prof. Retno Handajani, dr., M.S., Ph.D., Prof. Soetjipto, dr., M.S., Ph.D., Prof. Dr. Suhartati, dr., M.S., Prof. Dr. Aryati, dr., M.S., Sp.PK(K), Prof. Dr. Muhammad Zainuddin, Apt., Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., M.S., Sp.MK(K), Widodo Jatim Pudjirahardjo, dr., M.S., M.P.H., Dr.P.H., Dr. Florentina Sustini, dr., M.S., Dr. Soenaryo, dr., M.S., M.Sc., Dr. Hj. Susilowati Andajani, dr., M.S., Dr. H. Budi Utomo, dr., M.Kes., Siti Pariani, dr., M.S., M.Sc., Ph.D., Toetik Koesbardiati, Dra., Ph.D., Dr.
Gondo Mastutik drh., M.Kes., dan Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., M.Kes., yang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat.
13. Tim Penyanggah Ujian Akhir Doktor tahap 2 (Terbuka) : Prof. Dr. H. Joewono Soeroso, dr., M.Sc., Sp.PD-KR., Prof. Dr. Budi Santoso., dr., Sp.OG (K), Prof.
Dr. H. J. Mukono, dr., M.S., MPH., Prof. Dr. Muhammad Nurdin, M.Sc., Dr.
Hermanto Tri Joewono, dr., Sp.OG (K), Dr. Florentina Sustini, dr., M.S., Dr.
Tatik Hernawati, drh., M.Si., Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes., Dr. Reny I’tishom, M.Si, dan Dr. H. Agus Sulistiyono, dr., SP.OG (K).
14. Kepada seluruh subyek penelitian bersama anggota keluarganya yang sudah terlibat sehingga penelitian ini dapat diselesaikan, mereka telah menjadi sumber berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan kedokteran dan kesehatan.
15. Seluruh staf sekretariat pada Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Fakultas Kedokteran: Adhdriyani A.Md., Fitriya Diah Isnaini A.Md., Pramita Kurniasari A.Md., dan Sobkhi Mafakhir, S.Kom., serta para pustakawan di Universitas Airlangga atas segala kerjasama dan bantuan yang telah diberikan kepada saya selama menempuh pendidikan.
16. Seluruh teman seperjuangan peserta Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Universitas Airlangga angkatan 2015/2016, Dr. Rima Parwati, drg., M.Kes., Dr. Ernawati, drg., M.Kes., Dr. Heny Astutik, S. Kep., Ners., M.Kep., Mayor laut Dr. Titut Harnanik, dr., M.Kes., Dr. Prastiya Indra Gunawan, dr., Sp.A(K)., Mira Irmawati dr., Sp.A(K), Aries Muharram, drg., Sp.BM.,M.Kes., Andrianto, dr., Sp.J(K)., Andre Triadi Desnantyo, dr. Sp.OT(K), Ninik Darsini, dr.,M.Biomed, Ulfa Sulaeman, SKM., M.Kes., Sri Astutik, S.Kep.,Ns.,M.Kes., dan Irwan Madoel Haq, dr. Sp.B(K)., atas segala keakraban, kerjasama, kekompakkan, dan saling memotivasi serta memberikan masukan selama menempuh pendidikan.
17. Tim IT dr. Danu Maryoto Teguh, Sp.OG(K), Aryo Munginsidy, S.Kom., dan Satriawansyah Urbaya, S.Kom., yang telah banyak mendukung saya selama penelitian ini berjalan yang bermarkas di Jojoran 3, serta teman-teman kost Jojoran 3 No 40 Dr. Wahiduddin, SKM, M. Kes., Aswan, SH, MH, Putra, SH., MH., Zulkifli Nurulhaq, SE., M.SE., Ririn, SH., MH., Mahfuddin Yusbud, SKM., Yusril, S.Or., M.Kes., dan Furqan, SH., MH., juga keluarga besar Jojoran I Blok AC yang telah membantu saya dalam proses pendidikan ini.
18. Seluruh keluarga saya, terutama kedua orangtua tercinta: Bapak Drs. Herman Bakara Bin Bakara (Alm) dan Ibu cHj. Syamsiah Sahido Daeng Bau, yang penuh kasih sayang telah membesarkan, membimbing, dan mendoakan saya dalam menghadapi tantangan dan permasalahan selama menempuh pendidikan ini serta memberikan dukungan, semangat, dan motivasi selalu. Kepada mertua
ix
saya, Bapak H. Massing Bin Rasido (Alm), Hj. Dinar Binti Husain (Alm) dan cHj. Rahmatia Daeng Kebo atas dukungan, bantuan, doa, dan kasih sayangnya.
Terima kasih yang tulus, serta rasa cinta dan sayang kepada suami saya Dr.
Rusli, S.Or., M. Kes., anak-anak saya Zahirah Ruzqiyyah Rusli, Muhammad Alfatih Rusli, dan Muhammad Zahirul Bin Rusli (Alm) atas kesabaran dan dukungannya selama saya menempuh pendidikan ini. Saudara saya Iwansyah Bakara, SE., Juslan Herman, S.Kom., Arief Jaya Herman, SE., Syahlan Herman, S.Farm dan ipar saya Asriani Basir, Amd., SH., Martina, Amd., Suci Meliana Sazali, SE., Rianti Marsita, S.ST., dan Ibu Suniatin, Amd., Adik saya Iman Saputra Herman, dan Iqra Ardika Herman serta bersama keluarga besar H. Sahido dan Bakara Family atas segala dukungan dan doa kepada saya selama ini. Saudara ipar dari suami saya Darma Massing, S.Pd.AUD., M.Pd., Usman Massing, SE., Dr. Ruslan, S. Pd., M.Pd., Rusmini, S.Pd.,AUD., Agustiati, S.Or., M.Or, Fitra Radiani, S.Pd., Mustafa, SE., M.Ak., dr. Sitti Hamida Saleh, M.Kes., Dr. Sifriyani Ishak, M.Si., Muh. Said Sila, S.Ag., Erwin Yamin, S.Pd., M.Pd., dan Andi Setia Budi, S.Pd. atas dukungan moril, material, dan doa kepada saya selama pendidikan ini.
Tidak akan cukup tempat menuliskan semua ucapan terima kasih karena begitu banyak pihak yang telah bersedia membantu. Kepada semua yang belum saya sebutkan, terima kasih yang setinggi-tingginya. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberikan kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan disertasi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi saya, profesi kesehatan reproduksi, kesehatan masyarakat dan kedokteran. Aaminn Yaa Robbal Aalamiin.
Surabaya, 18 Desember 2019
Penulis
RINGKASAN
MODEL DETEKSI DINI IBU HAMIL RISIKO PERSALINAN KURANG BULAN (28-<37 MINGGU) SPONTAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU
PREDIKSI PERSALINAN KURANG BULAN SPONTAN (KP2KBS) Persalinan kurang bulan (PKB) adalah persalinan yang terjadi antara usia kehamilan 28 minggu sampai kurang dari 37 minggu (259 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir pada siklus 28 hari. PKB merupakan penyebab utama kematian bayi sebelum usia kehamilan 32 minggu dan penyebab kedua kematian setelah pneumonia pada anak di bawah usia lima tahun dan sampai saat ini PKB masih merupakan masalah di dunia termasuk Indonesia, terkait prevalensi, morbiditas dan mortalitas perinatal. Pencegahan terjadinya risiko kesehatan pada ibu hamil, bersalin dan nifas perlu dilakukan deteksi dini dan monitoring penyebab kematian ibu dan bayi mulai dari pemeriksaan fisik sampai dengan pemeriksaan laboratorium yang tepat dan terarah pada setiap ibu hamil, bersalin dan nifas agar dapat dilakukan intervensi lebih awal.
Saat ini deteksi dini risiko kehamilan kurang bulan yang memiliki prediksi sangat tinggi adalah dengan pemeriksaan fetal fibronectin (fFN), cervical length (CL), dan uterocervical angel (UCA) namun pemeriksaannya masih cukup mahal.
Sudah banyak cara deteksi dini dilakukan, tetapi deteksi dini khusus persalinan kurang bulan yang sangat sederhana, murah dan akurat sampai saat ini belum pernah dilakukan di Indonesia, sehingga perlu disusun satu model Kartu Prediksi Persalinan Kurang Bulan Spontan (KP2KBS) melalui pemeriksaan klinik yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium yang sederhana, mudah dan murah serta non invasif menggunakan sistim skoring yang lebih efisien yang diharapkan dapat berperan dalam memprediksi risiko terjadinya persalinan kurang bulan spontan.
Penelitian ini dilakukan melalui 2 (dua) tahap yaitu tahap I dan tahap II.
Penelitian tahap I (Penentuan faktor risiko) dilakukan mulai tanggal 17 November 2017-17 Maret 2019 (17 bulan) dilakukan pada ibu pasca persalinan kurang bulan (28-<37 minggu) spontan berjumlah 443 orang. Tujuan penelitian, pertama; yaitu untuk menentukan faktor risiko persalinan kurang bulan spontan berdasarkan hasil pemeriksaan klinik (anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium), kedua;
yaitu menyusun model alternatif deteksi dini risiko persalinan kurang bulan (28-
<37 minggu) spontan yang sederhana, mudah, dan murah serta non invasif dengan rancangan penelitian menggunakan kasus-kontrol (case control study) dan tercatat dalam rekam medik di 9 rumah sakit yaitu RS. Soewandhi, RS. Universitas Airlangga, RS. Islam Jemur Sari, RS Haji Surabaya, RSUD Sidoarjo, RSUD Madiun Sogaten, RSUD Jombang, RSUD Ibnu Sina Gresik, RSUD Ngawi.
Penelitian tahap II (uji coba kartu KP2KBS) dilakukan mulai tanggal 17 Maret – 20 September 2019 (7 bulan) pada populasi ibu hamil yang datang berkunjung ke Puskesmas dengan tujuan untuk menguji kartu KP2KBS berapa nilai sensitivitas, PPV, spesivisitas, dan NPV baik pada trimester I atau di trimester II.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kohort prospektif pada ibu hamil yang berada di 5 (lima) Puskesmas di Kota Surabaya berjumlah 260 orang yaitu
xi
Puskesmas Tenggilis, Puskesmas Medokan Ayu, Puskesmas Jagir, Puskesmas Gunung Anyar dan Puskesmas Simomulyo, dan 6 (enam) Puskesmas di Kota Probolinggo yaitu Puskesmas Sukabumi, Puskesmas Kanigaran, Puskesmas Ketapang, Puskesmas Jati, Puskesmas Kedopok, dan Puskesmas Wonoasih.
Hasil penelitian tahap I menunjukkan dari 29 faktor risiko terdapat 18 variabel faktor risiko persalinan preterm yang memenuhi syarat kandidat pemodelan, yaitu usia ibu, pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi, jumlah anak, kerja berat, merokok, EPDS, riwayat persalinan preterm, abortus trimester II, tinggi badan, IMT, LILA, pemeriksaan kehamilan (ANC), anemia, Fluor albus, TFU, dan DJJ. Dari 18 variabel juga terdapat 11 variabel yang tidak masuk dalam pemodelan karena tingkat signifikansi dari variabel paritas, jarak kehamilan, minum alkohol, penyakit ibu, komplikasi ibu, operasi serviks, jenis kelamin anak sebelumnya, tekanan darah, penyakit periodental, perdarahan, dan pergerakan janin lebih dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik, faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian PKBs dari 18 variabel faktor risiko hanya 7 (tujuh) variabel yang masuk dalam indeks, yaitu; pendapatan, jumlah anak, beban kerja, EPDS, pernah melahirkan prematur, status gizi (IMT), dan fluor albus positif. Ketujuh faktor risiko tersebut merupakan indikator dalam penyusunan indeks risiko terjadinya PKBs. Formula indeksnya adalah: Indeks = -1,488 + 1,056 (Pendapatan <UMR) + 1,058 (Hamil pertama) + 1,431 (Anak >2) + 1,541 (Beban Kerja) + 0,858 (EPDS Berat-sedang) + 1,746 (Riwayat melahirkan prematur) + 1,252 (IMT kurang) + 3,094 (fluor albus positif), dengan hasil uji kurva ROC ternyata memiliki hasil yang sama dengan nilai cut off index (z) yaitu dengan nilai 0 (nol) dan probability adalah 0,5.
Hasil penelitian tahap II, berdasarkan nilai prediktif dari model kartu KP2KBS ini tidak berbeda bermakna antara di trimester I dan II, artinya pengukuran kartu ini bisa dilakukan di trimester I maupun trimester II dengan catatan lebih baik dilakukan di awal trimester I agar pencegahan PKBs bisa lebih dini dilakukan, meskipun belum ada sistem penilaian risiko yang efektif untuk prediksi PKBs yang disebabkan karena masih belum terungkapnya penyebab PKBs pada kebanyakan ibu, ditambah karena faktor risiko yang paling kuat adalah riwayat PKBs sebelumnya yang tidak berlaku untuk ibu nulipara atau bumil pertama, tetapi kartu KP2KBS ini adalah temuan baru dan pertama di Indonesia yang mampu memprediksi terjadinya PKBs walaupun dengan nilai positive predictive value (PPV) yang masih rendah yaitu hanya 12,2% pada trimester I dan 12,3% pada trimester II, hal ini karena penelitian ini hanya memakai pemeriksaan yang sangat sederhana, mudah dan lebih murah serta non invasif.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah model alternatif deteksi dini risiko persalinan kurang bulan (28-<37 minggu) spontan, yaitu menggunakan Kartu Prediksi Persalinan Kurang Bulan Spontan (KP2KBS) dengan sensitivitas pada trimester I dan II (86,7% dan 90,0%), nilai PPV (12,2% dan 12,4%), spesifisitas (18,7% dan 16.2%), dan nilai NPV (91,5% dan 92,5%). Perlu dilakukan sosialisasi mengenai penggunaan kartu KP2KBS kepada pemerintah baik Dinas Kesehatan, rumah sakit, puskesmas, praktisi kesehatan dan profesi kesehatan yang terkait dalam pengambilan kebijakan yang efektif dan efisien sebagai sumbangan dalam upaya menurunkan morbiditas dan mortalitas perinatal akibat persalinan kurang bulan.
SUMMARY
EARLY DETECTION MODEL OF PREGNANT WOMEN AT RISK FOR SPONTANEOUS PRETERM BIRTH (28-<37 WEEKS) USING SPONTANEOUS
PRETERM BIRTH PREDICTION CARDS (SPBPC)
Preterm Birth (PTB) is a labor that occurs between 28 weeks' gestation to less than 37 weeks (259 days), calculated from the first day of the last menstrual cycle in 28 days. PTB is the leading cause of infant death before 32 weeks' gestation and the second leading cause of death after pneumonia in children under five years old and to date PTB is still a problem in the world including Indonesia, related to prevalence, morbidity and perinatal mortality. Prevention of the occurrence of health risks in pregnancy, childbirth and mothers need to be done early detection and monitoring due to the causes of maternal and infant death ranging from physical examination till proper laboratory examinations and directed at every pregnancy, childbirth and postpartum, therefore the health provider can apply that early intervention.
Nowadays, the early detection of the pregnancy risk become preterm has been evaluated through fetal fibronectin (fFN), cervical length (CL), and uterocervical angel (UCA) examination, but those examination is still quite expensive. Some early detection have been done, while early detection specifically for preterm birth is easy, inexpensive and accurate, however, it has never been done in Indonesia, so it is necessary to compile a model of the Spontaneous Preterm Birth Prediction Card (SPBPC) through clinical examination, such as anamnesis, inexpensive physical and laboratory examinations using non-invasive scoring systems that are expected to predict the spontaneous preterm risks.
This research was conducted through 2 (two) phases, namely phase I and phase II. Phase I (Research for determination of risk factors) was conducted from 17 November 2017 until 17 March 2019 (17 months) carried out in spontaneous postpartum (28-<37 weeks) in 443 mothers. Research objectives, first; to determine the risk factors for spontaneous preterm birth based on clinical examination (history, physical and laboratory), second; i.e. compiling an alternative model of early detection for risk of preterm birth in a simple, easy, inexpensive and non- invasive method (28-<37 weeks) spontaneous delivery with a case-control study design and recorded in the medical records at 9 hospitals, namely Soewandhi Hospital, Universitas Airlangga Hospital, Islam Jemur Sari Hospital, Haji Surabaya Hospital, Sidoarjo Regional Hospital, Madiun Sogaten Regional Hospital, Jombang Regional Hospital, Ibnu Sina Gresik Regional Hospital, and Ngawi Regional Hospital.
Phase II (Research on trial of SPBPC) was conducted from 17 March until 20 September 2019 (7 months) in the population of pregnant women who visited the Primary Health Care as known as Puskesmas with the aim of testing the SPBPC for their sensitivity, PPV, specificity, and NPV values in the first trimester or in the second trimester. This research was a prospective cohort study design of pregnant women in 5 (five) Puskesmas in Surabaya City within 260 people in total, Puskesmas Tenggilis, Puskesmas Medokan Ayu, Puskesmas Jagir, Puskesmas Gunung Anyar and Puskesmas Simomulyo, and the other 6 (six) Puskesmas in
xiii
Probolinggo City is Puskesmas Sukabumi, Puskesmas Kanigaran, Puskesmas Ketapang, Puskesmas Jati, Puskesmas Kedopok, and Puskesmas Wonoasih.
The results of the phase I of the research showed that of the 29 risk factors, there were 18 risk factors for preterm birth that met the criteria for card modeling candidates, such as maternal age, education, occupation, socioeconomic, number of children, heavy working, smoking, EPDS, preterm labor history, abortion in trimester II, height, BMI, upper arm circumference, antenatal care (ANC), anemia, fluor albus, TFU, and DJJ. Within the 18 variables there were also 11 variables that were not included in the modeling due to the significance level of the variables of parity, pregnancy distance, drinking alcohol, maternal disease, maternal complications, cervical surgery, previous sex of the child, blood pressure, periodontal disease, bleeding, and fetal movements more than 0.05. Based on the results of multivariate analysis using logistic regression, the most influential factors on the incidence of PB out of 18 risk factors are only 7 (seven) variables included in the index, namely; income, number of children, workload, EPDS, had given birth prematurely, nutritional status (BMI), and positive fluor albus. The seven risk factors are indicators in the preparation of a risk index for PKBs. The index formula is: Index = -1,488 + 1,056 (Income <regional minimum salary) + 1,058 (First pregnancy) + 1,431 (Children> 2) + 1,541 (Workload) + 0,858 (moderate-weight EPDS) + 1,746 (History of premature delivery) + 1,252 (less BMI) + 3,094 (fluor albus positive), with the results of the ROC curve test turned out to have the same results with the cut-off index (z) i.e. with a value of 0 (zero) and the probability is 0.5.
The results of the phase II, based on the predictive value of the SPBPC model, did not differ significantly between the trimester I and II, meaning that the measurement of this card could be done in the first trimester and second trimester with a note that it would be better to do it early in the first trimester so that prevention of PTB could be earlier conducted, although there is no effective risk assessment system for PTB prediction due to some uncovering causes of PTB in most women, plus owing to the strongest risk factor is a history of previous PTB that does not apply to nulliparous mothers or first pregnant women, but this SPBPC is a new and first finding in Indonesia that is able to predict the occurrence of PTB even though the positive predictive value (PPV) which is still low is only 12.2% in the first trimester and 12.3% in the second trimester, this is because this study only uses examinations which is very simple, easy and cheaper and non-invasive.
The conclusion of this study is an alternative model of early detection of the risk of spontaneous labor (28-<37 weeks) spontaneously, which uses a SPBPC with sensitivity in trimesters I and II (86.7% and 90.0%), PPV values (12.2% and 12.4%), specificity (18.7% and 16.2%), and NPV values (91.5% and 92.5%). It is necessary to conduct socialization regarding the use of SPBPC to the government both the Health Service, hospitals, health centers, health practitioners and health professionals involved in making effective and efficient policies as a contribution in efforts to reduce perinatal morbidity and mortality due to childbirth.