• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Cryogenic Terhadap Sifat Mekanis Paduan Aluminium Seri 2024-T3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Cryogenic Terhadap Sifat Mekanis Paduan Aluminium Seri 2024-T3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Cryogenic Terhadap Sifat Mekanis Paduan Aluminium Seri 2024-T3

Bartolomeus Rante Allo

Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta e-mail: b_diaz79@yahoo.co.id

Djoko Setyanto

Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta Jl. Jendral Sudirman No. 61, Jakarta 12930, Indonesia

Abstrak

Aluminium 2024 adalah jenis material paduan aluminum seri 2000 yang unsur paduan utamanya berupa tembaga dan merupakan material yang digunakan untuk bagian dan struktur yang membutuhkan kekuatan tinggi, ringan dan kekuatan yang baik pada temperatur diatas 160 0C. Unsur paduan dan penerapan perlakuan panas (Heat Treatment) yang tepat dapat meningkatkan sifat mekanis dari aluminium paduan 2024. Proses perlakuan panas (Heat Treatment Process) pada aluminium paduan seri 2024 berupa Solution Heat Treatment untuk mendapatkan sifat yang optimum dan Precipitation Heat Treatment (Aging Treatment) untuk lebih meningkatkan sifat mekaniknya. Proses Kriogenik merupakan jenis proses perlakuan pada temperatur rendah terhadap suatu material untuk meningkatkan kemampuan sifat mekanis khususnya slip tanpa mengurangi kemampuan sifat mekanis lainnya. Penelitian proses kriogenic pada aluminium 2024 bertujuan untuk mendapatkan kemampuan sifat mekanik dan ketahanan korosi ketika berada pada temperatur rendah. Pada makalah ini akan dipaparkan pengaruh kriogenik pada paduan aluminium yang bertujuan untuk mendapatkan sifat mekanik paduan aluminium dan sebagai referensi bagi penulis untuk membuat suatu hipotesis mengenai pengaruh kriogenik terhadapa sifat mekanis aluminium 2024-T3 setelah proses retrogresi dan re-aging selanjutnya. Hasil makalah ini menyatakan adanya perubahan sifat mekanik pada aluminium 2024.

Kata Kunci: Aluminium Paduan 2024, Perlakuan Panas, Process,Perlakuan Kriogenik

Abstract

An Aluminium alloy 2024 is a type of material that the 2000 series aluminum alloy elements such as copper and is the main material used for parts and structures that require high strength, light weight and good strength at temperatures above 160 0C. Alloying elements and the application of heat treatment (heat treatment) is appropriate can improve the mechanical properties of aluminum alloy 2024. The heat treatment process (Heat Treatment Process) on a 2024 series aluminum alloy in the form of Heat Treatment Solution to obtain optimum properties and Precipitation Heat Treatment (Aging Treatment) to further improve its mechanical properties. Cryogenic process is the type of treatment process at a low temperature to a material to improve the mechanical properties, especially slip without compromising the ability of other mechanical properties. Research on aluminum cryogenic process in 2024 aimed at getting the ability of mechanical properties and corrosion resistance when it is at low temperatures. This paper presented about the effect of cryogenic process on aluminum alloys which aims to get the mechanical properties of aluminum alloys and as a reference for the author to make a hypothesis about the influence of cryogenic mechanical properties of aluminum 2024-T3 after retrogresi process and subsequent re- aging. Results paper states the changes in the mechanical properties of 2024 aluminum.

Keywords: Aluminum alloy 2024, Heat Treatment , Cryogenic Treatment.

(2)

PENDAHULUAN

Aluminium menjadi logam utama saat ini karena merupakan unsur logam peringkat kedua yang paling banyak di bumi dan berdampak positif bagi industri material logam karena permintaan yang konsisten dan keuntungan dari peningkatan produksi. Paduan aluminium dibagi dalam dua kategori utama yaitu: Wrought compotitions dan Casting compositions. Perbedaan wrought compotitions dan casting compotitions berdasarkan pengembangan sifat mekaniknya.

Produk aluminium wrought merupakan produk aluminium yang telah mengalami deformasi plastis oleh proses pengerjaan panas dan proses pengerjaan dingin seperti rolling, ekstrusi, dan drawing secara tunggal atau kombinasi.

Paduan aluminium 2024 merupakan salah satu jenis dari paduan aluminium tempa seri 2000 (wrought aluminum alloys) dengan tembaga sebagai unsur paduan utamanya dan memiliki komposisi kimia sebagai berikut: 0.6 Si max, 0.60 Fe max, 3.8 to 4.9 Cu, 0.30 to 0.9 Mn, 1,2 to 1,8 Mg, 0.10 Cr max, 0.26 Zn max, 0.16 Ti max, 0.06 max other (each), 0.16 max others (total) [1]. Paduan aluminium 2024 digunakan sebagai fuselage dan wing skins pada industri pesawat terbang dan sebagai suspension parts dan truck wheels pada industri otomotif.

Ketahanan korosi pada aluminium paduan 2024 lebih rendah bila dibandingkan dengan aluminium paduan lainnya dan jenis korosi yang sering terjadi adalah korosi intergranular (intergranular corrosion). Adanya perubahan potensial elektroda dan tidak adanya keseragaman konsentrasi tembaga dalam larutan padat (solid solution) merupakan penyebab munculnya pengaruh elektrokimia pada korosi sehingga korosi menjadi lebih kuat terhadap aluminium paduan 2024. Oleh karena itu, rendahnya tingkat ketahanan korosi pada aluminium paduan 2024 tidak disebabkan oleh kadar tembaga, larutan padat dan larutan tahap kedua, melainkan karena sel galvanik yang mengendap pada permukaan paduan sebagai akibat dari korosi. Aluminium paduan 2024 merupakan jenis paduan yang selalu mengalami solusi perlakuan panas seperti natural aged dan precipitation heat-treated temper. Metode pengembangan temper saat proses perlakuan panas pada aluminium paduan 2024 dapat meminimalkan dampak elektrokimia terhadap ketahanan korosi.

Selain itu, laju pendinginan temperatur, dan waktu artificial aging dapat berdampak terhadap ketahanan korosi pada produk aluminium 2024 [1].

Penelitian tentang aluminium paduan 2024 telah dilakukan. Hasil penelitian dari N.D. Alexopoulosa, P.

Papanikosb mengatakan bahwa pada aluminium paduan 2024-T3 terjadi penurunan sifat mekanik yaitu kekuatan tarik (tensile mechanical properties) dan ketangguhan secara eksponensial dengan meningkatnya waktu paparan korosi exfoliation (exfoliation corrosion) [2].

Penelitian yang dilakukan oleh Charles K.S. Moya, Matthias Weissd, Junhai Xiaa, Gang Shaa, Simon P.

Ringera, Gianluca Ranzia, menyimpulkan bahwa solution treatment dan artificial aging telah mengubah struktru mikro dari lembaran aluminium paduan 2024 melalui precipitation hardening. Adanya variasi waktu aging akan berpengaruh pada peningkatan elongasi dan berkurangnya kekuatan dari material aluminium paduan 2024. Pengerasan presipitasi (precipitation hardening) menghasilkan anisotropi yang bertujuan untuk meningkatkan sifat mampu bentuk lembaran aluminium paduan 2024 [3].

Hasil penelitian oleh Zainul Hudaa, Nur Iskandar Taibb, Tuan Zahariniea, menyimpulkan bahwa penguatan presipitasi dalam paduan aluminium terjadi karena adanya fase Al2CuMg (S-phase) dan fase CuAl2 (θ΄ phase).

Aluminium paduan 2024-T3 memiliki kekuatan tarik yang sangat baik berdasarkan analisis struktur mikro [4].

Penelitian tentang pengaruh kriogenik dari paduan aluminium 7075-T6 telah dilakukan oleh Lulay. Paduan aluminium 7075-T6 diuji dengan variabel waktu yang berbeda (2 dan 48 jam) pada temperatur kriogenik -196 0C (77

0K). Selanjutnya, kekuatan, kekerasan dan ketangguhan dari paduan aluminium 7075-T6 yang telah diberi perlakuan kriogenik tersebut diukur pada temperatur kamar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel waktu perendaman 2 jam tidak mengalami perubahan sifat mekanis sedangkan sampel waktu perendaman 48 jam mengalami perubahan sifat mekanis sebesar 11 % pada charpy impact dan 1/2 poin pada Rockwell Hardness [6].

Berdasarkan hasil beberapa penelitian sebelumnya maka penulis ingin memaparkan tentang pengaruh kriogenik pada material paduan aluminium 2024. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mendapatkan sifat mekanik paduan aluminium 2024 setelah kriogenik. Selain itu, penulis berharap akan ada peluang pembuatan suatu treatment baru yang hasilnya dapat dijadikan sebagai pembanding dengan treatment-treatment sebelumnya melalui eksperimen.

TEORI

Aluminium paduan 2024 merupakan salah satu jenis dari aluminium paduan seri 2xxx, wrought product, dan heat-treatable alloy yang pengembangannya untuk aplikasi material struktur pesawat, roda truk. Peningkatan kekuatan, kekerasan, ketahanan aus, creep dan fatique dari material aluminium paduan 2024 berdampak pada unsur paduan, diagram fasa, struktur mikro, perlakuan panas (heat treatment), pengerjaan dingin. Heat-treatable (precipitation- hardening) merupakan proses peningkatan kekuatan paduan dengan melalui tahap solution heat treatment, quenching, dan aging [1].

(3)

Gambar 1. Diagram buner Al-Cu yang kaya Al, tampak GP[1] dan garis solvus (garis terputus) Al-rich Al–Cu binary diagram showing GP [1], θ΄΄ and θ΄ solvus lines (dotted), berdasarkan referensi [6].

Pengerasan presipitasi (precipitation-hardening) terjadi dengan berjalannya waktu atau bila batas kelarutan padat harus susut dengan menurunnya temperatur. Prosedur perlakuan panas pengerasan presipitasi diawali dengan paduan yang berupa larutan padat α yang homogen berada pada suhu tinggi agar terjadi pelarutan setelah itu didinginkan dengan cepat untuk mencegah terjadinya pemisahan fase kedua θ kemudian proses aging sehingga fase kedua θ berpresipitasi atau terbentuklah pengerasan kisi. Inti presipitat merupakan klaster atom kecil dalam kisi yang ada akibat proses nukleasi dan pertumbuhan fluktuasi dalam konsentrasi larutan. Kekuatan paduan akan tinggi bila temperatur presipitasi turun karena partikel (presipitat) yang terbentuk semakin halus atau berukuran sangat kecil.

Peningkatan kekuatan paduan tidak terjadi dan paduan bertambah lunak pada kondisi lewat aging karena adanya pengasaran presipitat, jumlah presipitat yang sedikit, dan jarak antar partikel yang lebih besar akibat waktu aging yang lama pada temperatur tertentu [6].

Gambar 2. Aging paduan aluminium-tembaga pada (a) 1300 C dan (b) pada 1900 C (dari Silcock, Heal and Hardy, J.

Inst. Metals. 1963-4, 82, 293), berdasarkan referensi [6].

(4)

Gambar 2. (a) dan (b) memperlihatkan peningkatan laju aging berdasarkan kenaikan temperatur akan tetapi tingkat kekerasan menurun. Proses retrogressi atau proses reversi juga terdapat pada pengerasan presipitasi aluminium paduan bila aluminium paduan setelah quenching lalu dilakukan peningkatan kekerasan dengan aging pada temperatur rendah kemudian dipanaskan pada temperatur aging yang lebih tinggi dari sebelumnya, sehingga aluminium paduan akan menjadi lunak untuk sementara. Pelunakan sementara ini atau reversi proses pengerasan, terjadi karena nuklea atau zona yang sangat halus berpresipitasi pada temperatur rendah tidak stabil bila dipanaskan. Oleh karena itu, mereka larut kembali dan paduan menjadi lunak. Temperatur di mana terjadi pelarutan nuklea atau zona disebut temperatur solvus;

pada gambar 1 tampak temperatur solvus untuk zona GP, θ΄΄, θ΄, dan θ. Bila kandungan tembaga tinggi dan temperatur aging rendah, urutan tahapan adalah seperti tampak pada gambar.2 yaitu, GP[2], θ΄, dan θ (CuAl2). Akan tetapi bila aging dilakukan pada temperatur yang lebih tinggi, satu atau lebih tahapan antara dilampaui seperti tampak pada gambar .2 dan didapatkan kurva pengerasan yang agak berbeda [6].

Proses kriogenik merupakan suatu proses pendinginan bertahap pada suatu material sampai temperatur tertentu, ditahan pada suhu tertentu kemudian diletakkan lagi pada temperatur kamar. Proses kriogenik bertujuan untuk peningkatan sifat mekanik seperti kekerasan, ketahanan aus, ketahanan fatique. SCT (sub-zero cryo treatment) adalah proses pendinginan yang dilakukan terhadap sampel pada temperatur -80 0C (193 0K) dan kemudian dilanjutkan pada temperatur kamar. DCT (deep cryo treatment) adalah proses pendinginan sampel secara perlahan–lahan hingga mencapai temperatur -196 0C (77 0K) kemudian ditahan beberapa waktu (jam) dan dilanjutkan pada temperatur kamar [5]. Aluminium paduan merupakan spesifikasi logam yang penting untuk proses SCT dan untuk bagian struktur yang pengoperasiannya pada temperatur -270 0C (-450 0F). Pada proses DCT terjadi perubahan sifat mekanis aluminium paduan antara lain: tensile dan yield strengths meningkat, penurunan nilai elogasi, kekuatan impak tetap konstan [1].

HASIL DAN PEMBAHASAN

a

Gambar 3. Grafik Pengaruh Kriogenik terhadap Ultimate Tensile Strength dan Yield Strength Aluminium Paduan 2024- T3, berdasarkan referensi [1].

-300 -200 -100 0 100 200 300 400

0 100 200 300 400 500 600 700

Temperature0C

Strength (MPa)

Cryogenic 2024-T3

UTS YS

(5)

Gambar 4. Grafik Pengaruh Kriogenik Terhadap Elongasi pada aluminium paduan 2024-T3, berdasarkan referensi [1].

Pada gambar 3 dan 4 diatas menunjukkan pengaruh kriogenik terhadap sifat mekanis aluminium paduan 2024-T3.

Adanya peningkatan terhadap nilai UTS dan YS setelah diberi perlakuan kriogenik. Perlakuan kriogenik diberikan pada aluminium paduan 2024 setelah proses perlakuan panas temper (T3). Peningkatan kekuatan aluminium paduan 2024 pada proses perlakuan panas temper (T3) terjadi karena adanya butiran yang sangat halus akibat proses pengerjaan dingin dan proses natural aging. Namun, perubahan elongasi saat perlakuan kriogenik pada aluminium paduan 2024-T4 tidak besar.

PENUTUP Simpulan

Proses kriogenik pada aluminium paduan 2024 setelah perlakuan panas temper (T3) memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap peningkatan UTS dan YS, akan tetapi pengaruhnya kecil terhadap peningkatan elongasi.

Faktor utama yang sangat berpengaruh dan perlu perhatian khusus pada proses ini yaitu: jumlah unsur tembaga, waktu aging saat proses perlakuan panas, dan waktu perendaman saat proses kriogenik. Kesimpulan dari makalah ini akan menjadi referensi bagi penulis untuk membuat suatu hipotesis selanjutnya tentang pengaruh kriogenik terhadap sifat mekanis dan mikrostruktur pada paduan aluminium 2024-T3 setelah proses retrogresi dan re-aging.

Saran

Penulis berharap adanya saran terhadap makalah ini sehingga dapat menjadi referensi lebih lanjut untuk melakukan penelitian eksperimen mengenai pengaruh kriogenik pada material aluminium.

DAFTAR PUSTAKA

Aluminum and Aluminum Alloys, ASM SPECIALTY HANDBOOK

N.D. Alexopoulosa,∗,1, P. Papanikosb, Experimental and theoretical studies of corrosion-induced mechanical properties degradation of aircraft 2024 aluminum alloy, Materials Science and Engineering A 498 (2008) 248–267

Charles K.S. Moya, Matthias Weissd, Junhai Xiaa, Gang Shaa, Simon P. Ringera, Gianluca Ranzia, Influence of heat treatment on the microstructure, texture and formability of 2024 aluminium alloy, Materials Science and Engineering A 662 (2012) 48– 60

Zainul Hudaa, Nur Iskandar Taibb, Tuan Zahariniea, Characterization of 2024-T3: An aerospace aluminum alloy, Materials Chemistry and Physics 113 (2009) 616–617

1Pavan.K.M, 2Sachin.L.S, 3Mayur.S, 4Chandrashekar.A, 5B.S.Ajaykumar, Effect Of Cryogenic Treatment On The Mechanical And Microstructural Properties Of Aluminum Alloys

Physical Metallurgy And Advanced Materials Seventh Edition, R. E. Smallman, Cbe, Dsc, Frs, Freng, Fimmm A.

H.W. Ngan, Phd, Fimmm, Csci, Ceng -400

-200 0 200 400

0 20 40 60 80

Temperature0C

Elongation (%)

Cryogenic 2024-T3

Elongation

Referensi

Dokumen terkait

1. Persepsi kebijakan sistem insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan.Hal tersebut dibuktikan dari hasil pengujian

Para Dosen Fakultas Hukum, program studi ilmu hukum maupun program studi Magister ilmu hukum yang telah memberikan ilmu yang luar biasa kepada Penulis dalam

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa pada tanaman padi varietas Cisokan dan Batang Piaman yang disiram setiap hari (kontrol) mengalami peningkatan luas daun, hal

Titik pemesanan kembali adalah suatu tingkat persediaan yang tetap ada dalam stok yang jumlahnya sama dengan permintaan selama masa waktu yang dibutuhkan untuk menerima

Setelah itu sistem membutuhkan DATA PRODUKSI untuk menginput dan update data produksi, lalu sistem menghasilkan Surat Order Produksi (SOP) yang akan diserahkan ke

(Borang penilaian juruandam boleh didapati dalam Buku Gerak Kerja). Sewaktu memilih juruandam, ikutilah panduan yang kami sediakan di bawah. Panduan Memilih Jurusolek atau

Istilah demokratis diambil dari bahasa yunani kuno, yang terdiri dari dua kata yaitu demos yang bermakna rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan, dan apabila

Hasil penelitian pada tabel 1.16 mendapatkan bahwa variabel CSR memiliki koefisien dengan arah positif yang berarti CSR yang luas akan memnberikan ROE yang lebih tinggi..