Dengan Data Kita Menjawab...
Teks penuh
(2) Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan KONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK. DAPODIK adalah suatu konsep pengelolaan Data Pendidikan yang bersifat Relational dan Longitudinal, sehingga program-program pembangunan pendidikan dapat terarah dan akan mempermundah dalam menyusun perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan pendidikan dalam rangka peningkatan Mutu Pendidikan yang Merata dan Tepat Sasaran. Acuan pembangunan pendidikan nasional adalah terpenuhinya SPM dan SNP dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Untuk mewujudkan pembangunan pendidikan tersebut dibagi menjadi empat faktor/bidang garapan yaitu: 1. PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) 2. Satuan Pendidikan 3. Peserta Didik, dan 4. Substansi Pendidikan.. Sumber Data yang sama (DAPODIK) Empat Jenis data (Tiga Entitas Data & Substansi Pend.) Program Pembangunan/Pembinaan Acuan Program Pembangunan/Pembinaan. Didalam implementasinya keempat faktor pendidikan harus tergambarkan atau didukung dengan Data Pokok Pendidikan yang sama sumbernya..
(3) Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan. Transactional System. DSS. EIS. Menurut fungsi Sistem. DAPODIK. Data Pokok Pendidikan-Kebudayaan Merupakan Sistem Pengelolaan Data Pendidikan dan Kebudayaan yang Terintegrasi, untuk menunjang Tata Kelola Data dan Informasi yang terpadu.. SATU DATA.
(4) Sifat Relational Entitas Data Kode Wil. NPSN 1. SP 5. Wilayah 6. 2 PD. (SP) Satuan Pendidikan: • Lokasi Satuan Pendidikan (1) • Peserta didiknya? (2) • Pendidik & Tenaga Kependidikannya? (5). 3. NISN. 4. (PD) Peserta Didik: • Sekolah dimana?, (2) • Diajar siapa?, (3) • Alamat rumah dan orang tuanya (6). PTK. NUPTK Rombel/Kelas. Secara teknis aplikasi sistem integratornya adalah kelas/rombel. (PTK) Pendidikan & Tenaga Kependidikan: • Mengajar dimana? (5) • Mengajar siapa? (3) • Rumah dimana? (4). Sifat Longitudinal Entitas Data (Time Series) Time Series Program Pembangunan untuk SP. PT Time Series Program Pembangunan untuk PTK. SMA/MA/SMK SMP/MTs SD/MI PAUD. PD Melanjutkan. PD Melanjutkan. PD Melanjutkan. PD Melanjutkan. Time Series Program Pembangunan untuk PD.
(5) KONFIGURASI PENGELOLAAN DATA POKOK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kab-Kota. Provinsi+LPMP Unit Lain. Proses Pendayagunaan • Perencanaan • Analisis • Monitoring-Evaluasi. K/L Lain. UNESCO dll. Business Intelligence. • • • •. Proses Sinkronisasi Proses Integrasi Proses Verifikasi Proses Validasi. Data Mart Data Warehouse Referensi. Operational Data Store. • • • •. NPSN NISN NUPTK Wilayah. (ODS). PAUDdikmas/ GTK. Dikdasmen/ GTK. Kebudayaan. Bahasa. Lembaga (Satuan Pendidikan + Kebudayaan + Kebahasaan).
(6) KONDISI AWAL PENGELOLAAN DATA SEBELUM TERINTEGRASI Program-program Pembangunan/Pembinaan. Dinas Provinsi Dinas Kab-Kota Mekanisme SP = Satuan Pendidikan. SP Ijin Operasional Ijin Operasional oleh Lembaga yang berwewenang. Setiap Program Pembangunan memiliki mekanisme pengelolaan data secara parsial yang bersumber dari sekolah, koordinasi dengan Dinas melalui bidang bidang yang berbeda, sesuai jenis program pembinaannya..
(7) STRATEGI PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN YANG TERINTEGRASI Program-program Pembangunan/Pembinaan. Pengumpulan data yang terkontrol melalui Data Master Referensi. Dikdasmen. Kebudayaan. PAUD Dikmas Integrator entitas data yang terkontrol melalui sifat data relational dan longitudinal sebagai Data Master Referensi. Bahasa GTK (NUPTK) Peserta Didik (NISN) SP (NPSN) SP = Satuan Pendidikan. NPSN = Nomor Pokok Sekolah Nasional (8 dgt) NISN = Nomor Identitas Siswa Nasional (10 dgt) NUPTK = Nomor Unik Pendidik-Tenaga Kependidikan (14 dgt). Ijin Operasional. Ijin Operasional oleh Lembaga yang berwewenang. Terkontrolnya Data Entitas Master Referensi, maka diharapkan data programprogram pembangunan terkontrol dalam satu mekanisme pengelolaan. Berakar pada Ijin operational yang dikeluarkan oleh lembaga berwewenang..
(8) DIMENSI 2: SISTEM PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI Derivatif Strategi Pembangunan. Manajemen Pengetahuan. Wisdom (W) Knowledge (K) Information (I). Strategi Pembangunan Yang Terintegrasi Proses Perubahan Prinsip Proses Perubahan Pola. Data (D) *). Proses Perubahan Relasi. Kebijakan Terintegrasi Informasi Terintegrasi Data Terintegrasi. Rowley, Jennifer (2007). "The wisdom hierarchy: representations of the DIKW hierarchy". Journal of Information and Communication Science 33 (2): 163–180. Data Referensi. 3 2 1.
(9) KONFIGURASI DATA, STATISTIK DAN INFORMASI PENDUKUNG KEBIJAKAN PENDIDIKAN A N A L I S. INFORMASI STATISTIK Data Rangkuman (Wilayah). Proses Pembelajaran. PendidikTenaga Kependidikan. Longitudinal. Peserta Didik. Relational Satuan Pendidikan. Wilayah. D A T A E N T I T A S. K E B I J A K A N P E N D I D I K A N.
(10) Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan. Isi Dapodik 1. 2. 3. 4.. Profil Data Individual Sekolah Profil Data Individual Peserta Didik Profil Data PTK Profil Data Orang Tua Peserta Didik a. Nama b. Alamat c. Pekerjaan Orang tua d. Penghasilan Orang Tua. Pelaporan dari Sekolah. Pengelompokaan Jenis Data. 1. Data Master Referensi (Identitas Satuan Pendidikan (SP), Peserta Didik (PD) dan Guru-Tenaga Kependidikan (GTK) 2. Data Attribut. Pengelompokaan Bentuk Data 1. Tabular 2. Spasial/Lokasi 3. Citra/Foto.
(11) ALUR DATA DAN INFORMASI KEMDIKBUD TERKAIT DENGAN MEKANISME PENGELOLAAN SUMBER DATA Satuan Pendidikan. PENGUMPULAN Masing-masing Direktorat Jenderal • PAUDNI • DIKDASMEN • KEBUDAYAAN • BAHASA. PENGELOLAAN (QUALITY CONTROL) • • • •. Integrasi Verifikasi-Validasi Kompilasi Analisis/Protret Pendidikan. PENDAYAGUNAAN • Perencanaan • Program Pembangunan/ Pembinaan • Monitoring Program • Evaluasi Program • Penelitian. Feedback Untuk mendapatkan data yang sahih sesuai dengan kondisi dilapangan dan menjaga kualitas data, disusun tiga tahapan yang dikelola oleh unit yang berbeda: 1. Tahapan pengumpulan 2. Tahapan Pengelolaan (Quality Control) 3. Tahapan Pendayagunaan Didalam alur Data dan Informasi, Data dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal melalui Sekretariat masing-masing, kemudian diintegrasikan dan diverifikasi-validasi oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), yang selanjutnya digunakan oleh unit yang terkait dalam menyusun program-program pembinaan untuk pembangunan. Dengan penekanan bahwa semua data harus berangkat dari data: 1. INDIVIDUAL LEMBAGA (SATUAN PENDIDIKAN) 2. INDIVIDUAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 3. INDIVIDUAL PESERTA DIDIK..
(12) Backbone Data Koordinatif dengan lembaga yang berwenang. PDSPK Dapo (Unit Utama). Aliran Data. Aliran Data. Sekolah Update Data. Data Warehouse. Backbone. Dinas. • Monitoring • Evaluasi • Pendayagunaan 12.
(13) Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan KONSEP MONITORING DAN EVALUASI MUTU PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN DAPODIK Proses monitoring dan evaluasi mutu pendidikan dengan mengintegrasikan informasi dari potret pendidikan (output Dapodik), capaian program pembangunan-pembinaan (yang dikelola oleh Unit-unit Pembina) dan hasil akreditasi sekolah (didalamnya terkandung informasi capaian delapan Standar Nasional Pendidikan secara periodik yang dikelola oleh BAN-SM). AKREDITASI SEKOLAH. Komposit. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Standard Nasional Pendidikan (SNP) Pengukuran Periodik 5 tahun. Capaian Program Pembangunan & Pembinaan Sepanjang Tahun. Potret Pendidikan Sepanjang Tahun. 8 Standard Nasional Pendidikan (SNP) & Standard Pelayanan Minimal (SPM). Program Pembangunan & Pembinaan. DAPODIK. Detail lihat slide berikutnya.
(14) TAHAPAN ANALISIS TAHAP 1 1. Pola Sebaran Penduduk, dengan pendekatan tempat tinggal calon peserta didik pada tingkat akhir, untuk masuk jenjang pendidikan berikutnya. 2. Pola Sebaran Satuan Pendidikan menurut klasifikasi Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel (sesuai dengan SNP, sebagai acuan dan arah analisis). TAHAP 2. Peta sebaran satuan pendidikan menurut klasifikasi Kwadran (Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel), dengan arah: 1. Pemenuhan Standar (SNP) 2. Peningkatan Mutu Pendidikan a. Input b. Proses c. Output. TAHAP 3. Penentuan-penentuan Zonazona prioritas perencanaan pendidikan untuk. 1. Sarana 2. Prasarana 3. Guru 4. Tenaga Kependidikan 5. …... Pada tahap pertama, analisisnya lebih mengarah pada kondisi lapangan dengan acuan sebaran penduduk (pendekatan jumlah siswa yang akan masuk ke jenjang berikutnya), dan memetakan jumlah rombongan belajar dengan batasan batasan yang telah ditentukan dalan Standar Proses (salah satu SNP). Tahap ke dua, merupakan tahapan dalam mengklasifikasi setiap sekolah apakah perlu Pemenuhan Standar atau sudah mengarah ke Peningkatan Mutu Pendidikan (dengan melihat indikator indikator Input, Proses dan Output) pada setiap sekolah. Sedangkan pada tahap ke tiga merupakan tahapan yang detail dampak dalam penentuan prioritas terkait Pemenuhan Standar atau Peningkatan Mutu..
(15) Penerapan PENDEKATAN METODOLOGI 1 Penduduk. SMA. Topik 1. 10. Peserta Didik. SMP. Sekolah Blok 1. 9. 7. Rombel 1. SD. 6. PAUD Satuan Pendidikan merupakan bentuk fungsi layanan masyarakat di bidang pendidikan, atau Satuan Pendidikan merupakan pusat aktivitas masyarakat dalam pengembangan pendidikan peserta didik. Karena sebagai salah satu fungsi layanan masyarakat, maka keberadaan lokasi satuan pendidikan diharapkan sesuai dengan pola sebaran penduduk. Didalam alur analisis yang terkait dengan pengelolaan pendidikan, jumlah rombel setiap sekolah menjadi acuan monitoring, evaluasi dan perencanaan pengelolaan pendidikan..
(16) Arah Pembinaan. Rasio Siswa Rombel. Kwadran 2_1. Kwadran 2. Kwadran I. Kelebihan Rasio Siswa Rombel. Kelebihan Rasio Siswa Rombel. Kelebihan Rombel dan Siswa. • • • • •. 28 Siswa. Kwadran 4. Kwadran 3_1 Kekurangan siswa atau Rombel. Kelebihan Rombel. Kwadran 1 Kwadran 2 Kwadran 2_1 Kwadran 3_1 Kwadran 4. Pemenuhan Standar. Kwadran 3 Zona sesuai dengan SNP. 6 Rombel. 24 Rombel. Strategi untuk mendorong/ Optimalisasi di proses. Jumlah Rombel setiap sekolah. Sarana Kwadran 3. Peningkatan Mutu. Prasarana Guru. • KKG • MGMP. Tenaga Kependidikan. Evaluasi penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari Input, Proses, dan Output..
(17) ARUS DATA Kebijakan Pendayagunaan. Sekolah. Sinkronisasi DW Pusat DW Provinsi. DW Kab-Kota.
(18) Informasi Berbasis Spasial Yang Terintegrasi Sudah ada di Data Warehouse Kemendikbud Kantor Pendidikan. Overlay dengan Google Maps. Sekolah Cagar Budaya. Rumah Museum Tempat-tempat Umum. Direktorat Jenderal Kebudayaan. Kawasan Cagar Budaya. BIG. Badan Informasi Geospasial (Kebijakan Satu Peta) Pusat Belajar (Bahasa, Kebudayaan, Ketrampilan, Sanggar, Padepokan, dll).
(19) SATU NUSA, SATU BANGSA, SATU BAHASA, dan SATU DATA. “AKU PUNYA IMAJINASI” (Moro, Kab. Karimun 30-3-2015, LM). •Data membuka Mata •Data membuka Pikiran, dan •Data membuka Hati (Purwanto, Field Officer Unicef Makassar, 2005). Imagination is more important than knowledge” (Albert Einstein ). Pusat Data dan Statistik Pendidikan-Kebudayaan Setjen, Kemdikbud Jakarta, 2016.
(20)
Dokumen terkait
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan kombinasi DHT dan pengokeran teknik kepal dapat menghasilkan bibit cabai rawit yang
Dalam gerak dasar dengan bola, menembak atau shooting adalah keahlian yang sangat penting disamping teknik dasar seperti operan, dribbling, bertahan.sebab dengan
Proses monitoring dan evaluasi mutu pendidikan dengan mengintegrasikan informasi dari potret pendidikan (output Dapodik), capaian program pembangunan-pembinaan (yang dikelola
Referensi data operasional sebagaimana dimaksud pada butir 2 di atas adalah merupakan pengkodean yang mewakili semua kisaran atau enumerasi nilai yang valid untuk mengisi
Didalam alur Data dan Informasi, Data dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal melalui Sekretariat masing- masing, kemudian diintegrasikan dan diverifikasi-validasi oleh
Antrian adalah suatu kumpulan data yang mana penambahan elemen hanya bisa dilakukan pada suatu ujung (disebut dengan sisi belakang atau rear), dan penghapusan
Analisis berganda ini dilakukan terhadap dimensi-dimensi yang termasuk dalam konstruk citra merek dan diferensiasi produk (terhadap variabel independen) untuk
Kepala Sekolah mengikuti UKG untuk mengukur kompetensi guru namun belum mengukur kompetensi jabatannya sebagai pemimpin satuan pendidikan3. Pemetaan kompetensi Kepala Sekolah