ABSTRAK
HUBUNGAN PERILAKU HIGIENITAS DIRI DAN SANITASI SEKOLAH DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA KELAS III-VI SEKOLAH
DASAR NEGERI NO. 5 DELOD PEKEN TABANAN TAHUN 2014
Infeksi kecacingan yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Jumlah infeksi Soil Transmitted Helminths sangat banyak di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Letak geografis
Indonesia yang beriklim tropis sesuai untuk perkembangan parasit.
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku higienitas diri beserta sanitasi lingkungan dengan kejadian soil transmitted helminths di Sekolah Dasar No. 5 Delod Peken Tabanan. Selain itu juga untuk
mengetahui prevalensi, jenis cacing dan hubungan higienitas diri dengan infeksi kecacingan STH. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional untuk menilai hubungan penyakit kecacingan akibat infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) dengan perilaku higienis dan sanitasi sekolah.
Hasil penelitian dari 105 sampel didapatkan sebanyak 69 (65,7%) anak dalam kategori higienitas diri baik dan 36 (34,3%) anak dalam kategori higienitas buruk. Dapat diketahui bahwa terdapat 2 (25%) anak dengan higienitas diri baik, pada pemerikaan feses positif terinfeksi STH. Sedangkan anak dengan higienitas buruk dan positif terinfeksi STH sejumlah 6 (75%) anak. Berdasarkan uji chi-square didapatkan nilai P 0,012 dimana artinya terdapat hubungan yang bermakna antara higienitas diri dengan kejadian infeksi kecacingan STH. Berdasarkan observasi langsung ke Sekolah Dasar No.
5 Delod Peken Tabanan, sekolah ini memiliki halaman yang sudah terbuat dari semen dimana dianggap dapat menurunkan resiko anak terinfeksi STH karena mengurangi kontak anak dengan tanah.
Kata Kunci : STH, higienitas diri, sanitasi sekolah
1 1.1 Latar Belakang
Infeksi kecacingan yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Jumlah infeksi Soil Transmitted Helminths sangat banyak di Asia Tenggara termasuk
Indonesia. Letak geografis Indonesia yang beriklim tropis sesuai untuk perkembangan parasit. Geographical Information System (GIS) menyatakan distribusi Soil Transmitted Helminths di Indonesia mencakup seluruh pulau yang ada di Indonesia, dimana prevalensi tertinggi terdapat di Papua dan Sumatera Utara dengan prevalensi antara 50% hingga 80% (Brooker, 2010).
Prevalensi dan intensitas tertinggi didapatkan dikalangan anak presekolah dan sekolah dasar. Di Bali berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Kapti dkk diperoleh prevalensi infeksi cacing usus pada anak SD di daerah Bali selama kurun waktu 2003-2007 tergolong tinggi yaitu berkisar antara 40,94%- 92,4%.Daerah yang panas, kelembaban tinggi dan sanitasi yang kurang, sangat menguntungkan bagi Soil Transmitted Helminths (A.lumbricoides, T.trichiura, hookworm dan S.stercoralis) untuk dapat melangsungkan siklus hidupnya.
(Hotes,2008).
Infeksi kecacingan tergolong penyakit neglected disease yaitu infeksi yang kurang diperhatikan dan penyakitnya bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala klinis yang jelas dan dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam jangka panjang seperti kekurangan gizi, gangguan tumbuh kembang dan
gangguan kognitif pada anak. Selain itu infeksi kecacingan dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit penting lainnya seperti malaria, TBC, diare dan anemia.(Mara,2010). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kecacingan antara lain : faktor sosial ekonomi, status gizi, penataan kesehatan lingkungan, higenitas, sanitasi serta pendidikan dan perilaku individu. Pada suatu penelitian di Ethiopia sosial ekonomi yang rendah dan sanitasi yang jelek merupakan penyebab utama infeksi cacing usus.
(Sorensen,2011)
Faktor sanitasi yang berperan tinggi terhadap infeksi cacing contohnya adalah rendahnya tingkat sanitasi pribadi (perilaku hidup bersih sehat) seperti kebiasaan cuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar (BAB), kebersihan kuku, perilaku jajan di sembarang tempat yang kebersihannya tidak dapat dikontrol, perilaku BAB tidak di WC yang menyebabkan pencemaran tanah dan lingkungan oleh feses yang mengandung telur cacing serta ketersediaan sumber air bersih. (Mara,2010)
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah hubungan antara perilaku higienitas diri beserta sanitasi lingkungan dengan kejadian soil transmitted helminthes di Sekolah Dasar No.
5 Delod Peken Tabanan?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara perilaku higienitas diri beserta sanitasi lingkungan dengan kejadian soil transmitted helminths di Sekolah Dasar No. 5 Delod Peken Tabanan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui prevalensi infeksi soil transmitted helminthes pada siswa Sekolah Dasar No. 5 Delod Peken Tabanan.
2) Untuk mengetahui jenis cacing yang menginfeksi siswa dengan kejadian soil transmitted helminthes di Sekolah Dasar No. 5 Delod Peken Tabanan.
3) Untuk mengetahui perilaku higienitas pada siswa Sekolah Dasar No. 5 Delod Peken Tabanan terkait kejadian soil transmitted helminthes.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu:
1) Memberikan informasi tentang hubungan antara perilaku higienis dan sanitasi lingkungan dengan kejadian transmitted soil helminthes pada siswa Sekolah Dasar No.5 Delod Peken Tabanan
2) Memberikan gambaran mengenai perilaku higienitas individu terhadap resiko infeksi soil transmitted helminthes beserta faktor resiko.
3) Memberikan informasi prevalensi kejadian infeksi transmitted soil helminthes pada siswa Sekolah Dasar No.5 Delod Peken Tabanan.
4) Menjadi bahan acuan pembuatan kebijakan pencegahan transmitted soil helminthes.
5) Menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ...…i
LEMBAR PERSETUJUAN...ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ...iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ...iv
ABSTRAK ...v
ABSTRACT………..vi
RINGKASAN ...vii
SUMMARY………viii
KATA PENGANTAR ...ix
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN ...xii
DAFTAR LAMPIRAN ………..xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………1
1.2 Rumusan Masalah ………2
1.3 Tujuan Penelitian ……….2
1.4 Manfaat Penelitian ………...3
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Penyakit Kecacingan ……….4
2.2 Macam – Macam Penyakit Kecacingan ………..4
2.3 Perilaku Higienitas ………14
2.4 Sanitasi sekolah ……….17
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir ……….19
3.2 Konsep Penelitian ………...19
3.3 Hipotesis Penelitian ………...20
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ………21
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ………...21
4.3 Populasi ……….21
4.4 Pemilihan Sample ………...21
4.5 Variabel dan Definisi Operasional ………22
4.6 Prosedur Pengumpulan Data ……….24
4.7 Metode Pengolahan dan Analisis Data ……….24
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ………..……....29
5.2 Deskripsi Karakteristik Sample Atau Responden Penelitian ……..………..29
5.2.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin………..…….... .31
5.2.2 Karakteristik Berdasarkan Aktivitas Mencuci Tangan ……..……….31
5.2.3 Karakteristik Berdasarkan Penggunaan Alas Kaki …………..……...32
5.2.4 Karakteristik Berdasarkan Kontak Dengan Tanah……… ..33
5.2.5 Karakteristik Berdasarkan Kebersihan Kuku………... .33 5.2.6 Karakteristik Berdasarkan Higienitas Diri ………..,.34 5.2.7 Karakteristik Berdasarkan Infeksi Kecacingan STH ………...34 5.3 Hasil Analisis Data 35
5.3.1 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Jenis Kelamin ..….36 5.3.2 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Aktivitas Mencuci Tangan ………....37
5.3.2.1 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Mencuci Tangan Dengan Air Dan Sabun Sebelum Makan ……….38 5.3.2.2 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Mencuci Tangan Dengan Air Dan Sabun Setelah BAB……….….… 39 5.3.2.3 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Mencuci Tangan Dengan Air Dan Sabun Setelah Bermain Tanah ……….……40 5.3.3 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Penggunaan Alas Kaki ……….……..42
5.3.3.1 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan
Menggunakan Alas Kaki Setiap Keluar Rumah ………...43 5.3.3.2 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Melepas Alas Kaki Saat Bermain Di Sekolah ………..…..44 5.3.4 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Bermain Dengan Tanah ………...45 5.3.5 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Kebersiha Kuku... 46
5.3.5.1 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Memotong Kuku 1x Seminggu ………..47 5.3.5.2 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Menggigit Kuku ……….48 5.3.5.3 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Kuku Tangan Panjang ……….49 5.3.5.4 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Kuku Tangan Bersih……… 50 5.3.5.5 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Kuku Kaki Panjang………. 51 5.3.5.6 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Kuku Kaki Bersih……… 52 5.3.6 Karakteristik Infeksi Kecacingan Sth Berdasarkan Higienitas Diri …..53 5.4 Karakteristik Berdasarkan Jenis Cacing ……….54 5.5 Sanitasi Sekolah ………..55 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan ……….57 6.2 Saran ………58
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN