• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DENGAN KADAR EOSINOFIL DARAH TEPI PADA SISWA SD BARENGAN DI KECAMATAN TERAS BOYOLALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DENGAN KADAR EOSINOFIL DARAH TEPI PADA SISWA SD BARENGAN DI KECAMATAN TERAS BOYOLALI."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

HUBUNGAN ANTARA INFEKSI

SOIL TRANSMITTED

HELMINTHS

(STH) DENGAN KADAR EOSINOFIL

DARAH TEPI PADA SISWA SD BARENGAN

DI KECAMATAN TERAS BOYOLALI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

AULIA NADHIASARI

G0011046

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

(2)

commit to user PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul: Hubungan antara Infeksi Soil Transmitted Helminths

(STH) dengan Kadar Eosinofil Darah Tepi pada Siswa SD Barengan di

Kecamatan Teras Boyolali

Aulia Nadhiasari, NIM G0011046, Tahun: 2014

Telah disetujui untuk diuji di hadapan Tim Uji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari , Tanggal 2014

Pembimbing Utama Penguji Utama

Fx. Bambang Sukilarso Sakiman dr., M.Sc Yulia Sari S.Si.,M.Si.

NIP. 19510306 197903 1 002 NIP. 19800715 200812 2 001

Pembimbing Pendamping Penguji Pendamping

Paramasari Dirgahayu dr.,Ph.D Yusuf Ari Mashuri dr.

NIP. 19660421 199702 2 001 NIP. 19880805 201212 1 003

Tim Skripsi

Yulia Sari S.Si.,M.Si.

NIP. 19800715 200812 2 001

(3)

commit to user PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 9 Desember 2014

Aulia Nadhiasari

NIM. G0011046

(4)

commit to user ABSTRAK

Aulia Nadhiasari G0011046, 2014. Hubungan antara Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) dengan Kadar Eosinofil Darah Tepi pada Siswa SD Barengan di

Kecamatan Teras Boyolali. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret, Surakarta.

Latar belakang. Infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing tambang merupakan salah satu penyakit yang perlu diperhatikan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Pada infeksi kronis, terjadinya eosinofilia merupakan perlindungan terhadap cacing tambang. Peningkatan eosinofil sering dihubungkan dengan penyakit seperti alergi, sindroma nefrotik, leoffler syndrome, dan kecacingan. Data yang membuktikan tentang hubungan ini masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara soil transmitted helminth dan kadar eosinofil darah tepi pada siswa SD Barengan di Kecamatan Teras, Boyolali.

Metode. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasional analitik dengan

rancangan cross sectional, yang dilakukan di SD Barengan Kecamatan Teras

Boyolali pada bulan Oktober-November 2014. Subjek berjumlah 74 orang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Data dikumpulkan dari pemeriksaan feses dan pengisian kuisioner oleh responden. Data diuji secara

statistik dengan uji hipotesis Chi Square, untuk mengetahui hubungan antara

infeksi soil transmitted helmints dengan kadar eosinofil darah tepi.

Hasil. Penelitian ini menunjukkan prevalensi kecacingan pada siswa SD Barengan

sebanyak 47.3% dan Uji Analisis Chi Square antara infeksi STH dengan

eosinofilia dengan p = 0.041 dan Odds Ratio = 2.695.

Kesimpulan. Desa Barengan, Kecamatan Teras, Boyolali masih menjadi area endemic bagi kecacingan sebanyak 47.3%. Penelitian ini menunjukkan hasil terdapat hubungan antara prevalensi infeksi STH dengan eosinofilia dengan rata-rata siswa yang menderita kecacingan sebanyak 2.695 kali mengalami eosinofilia.

Kata Kunci: Soil transmitted helminths, eosinofil, siswa SD Barengan

(5)

commit to user ABSTRACT

Aulia Nadhiasari, G0011046, 2014. Correlation between Soil Transmitted Helminths (STH) Infection with Peripheral Blood Eosinophil Levels among Elementary Student at Barengan Village, Teras Subdistrict, Boyolali. Mini Thesis. Faculty of Medicine, University of Sebelas Maret Surakarta.

Background: Parasitic infection, caused by intestinal helminths, account for significans burden of human disease in developing countries including Indonesia. In chronic infection, eosinophilia accurs as protection against helminth parasites.

Increasing eosinophils is often associated with diseases, such as allergy, nephrotic syndromes, leoffler diseases, and also helminthiasis. However, there are little data

to prove this unequivocally. This study aimed to determine correlation between

soil transmitted helminth infections and the levels of peripheral blood eosinophil among elementary school at Barengan Village, Teras Subdistrict, Boyolali.

Methods: This study was conducted by an observational analytic research in a cross sectional approach at Elementary School students in Barengan Village, Teras Subdistrict, Boyolali on periode of July – October 2014. We conducted on 74 samples according to the inclusion and exclusion criteria that have been set. The Data were collected from stool, peripheral blood and questionnaires and then were statistically tested with Chi Square test to determine their correlation.

Results: Our study shows that the prevalence of helminthiasis among student was 47.3 % and Chi Square Analyzes between STH infection and eosinophilia have the value of p=0.041 with Odds Ratio= 2.695.

Conclusions: Barengan Village, Teras Subdistrict, Boyolali still an endemic area for helminthiasis 47.3%. This study showed there are correlation between prevalence of STH infection and eosinophilia, with mean the student who suffer from helminthiasis have the risk of 2.695 for eosinophilia.

Keywords: Soil transmitted helminths, eosinophil, elementary students of SD Barengan

(6)

commit to user PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatnya, sehingga dapat

menyelesaikan penelitian ini yang berjudul Hubungan antara Infeksi Soil

Transmitted Helminths (STH) dengan Kadar Eosinofil Darah Tepi pada Siswa SD Barengan di Kecamatan Teras Boyolali. Penelitian tugas karya akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Program Sarjana Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penelitian tugas karya akhir ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat ucapan terima kasih yang dalam saya berikan kepada:

1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. FX. Bambang Sukilarso Sakiman dr., M.Sc selaku Pembimbing Utama yang

telah menyediakan waktu untuk membimbing hingga terselesainya skripsi ini.

3. Paramasari Dirgahayu dr.,Ph.D selaku Pembimbing Pendamping yang tak

henti-hentinya bersedia meluangkan untuk membimbing hingga terselesainya skripsi ini.

4. Yulia Sari S.Si.,M.Si selaku Penguji Utama yang telah memberikan banyak

kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Yusuf Ari Mashuri, dr selaku Penguji Pendamping yang telah memberikan

banyak kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ari Natalia P, dr., MPH., Ph.D dan Widardo, Drs., M.Sc, Bu Enny, SH.,MH

dan Bp. Sunardi selaku Tim Skripsi FK UNS, atas kepercayaan, bimbingan, koreksi dan perhatian yang sangat besar sehingga terselesainya skripsi ini.

7. Yang tercinta kedua orang tua saya, Bapak Agus Dwi Sasongko, dr.,SpOT

dan Ibu Paramasari Dirgahayu dr.,Ph.D, kedua adik saya Hasna Izdihar dan Callista Zhafira serta seluruh keluarga besar yang senantiasa mendoakan tiada henti, dan memberikan dukungan dalam segala hal sehingga terselesaikannya penelitian ini.

8. Teman seperjuangan, Cakradenta Yudha P, Lauraine W Sinuraya, Andrio

Palayukan, Chantika Bunga, dan Gabriella D serta angkatan 2011 atas semangat dan bantuan yang tak henti-henti dan waktu yang selalu tersedia.

9. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu proses

penelitian tugas karya akhir ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan.

Surakarta, 6 Desember 2014

Aulia Nadhiasari

(7)

commit to user

2.Jenis-jenis Soil Transmitted Helminths ...……... 11

(8)

commit to user

c. Faktor-faktor Pencetus Alergi ... 44

d. Manifestasi Alergi ... 45

6. Hubungan antara Respon Imun terhadap Infeksi Kecacingan ... 47

7. Anak usia Sekolah Dasar... ... 51

F. Identifikasi Variabel Penelitian ... 57

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 57

H. Alat dan Bahan Penelitian ... 59

I. Cara Kerja ... 59

J. Analisis Data ... 62

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 64

A. Karakteristik Subjek Penelitian ... 64

1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subjek Penelitian ... 64

2. Distribusi Frekuensi Sosio-Ekonomi Demografi Orang Tua…... 65

3. Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Feses.. 67

B. Analisis Bivariat ... 68

1. Faktor yang Mempengaruhi Infeksi Soil Transmitted Helminths .... 68

a. Hubungan Sosio-Ekonomi Demografi dengan Infeksi STH..…. 68

b. Hubungan Sanitasi Pribadi dengan Infeksi STH... 70

2. Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helmints dengan Kadar Eosinofil...……….… 72

BAB V. PEMBAHASAN ... 74

BABVI. SIMPULAN DAN SARAN ... 83

A. Simpulan ... 83

(9)

commit to user

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LAMPIRAN

(10)

commit to user DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Intensitas Infeksi menurut Jenis Cacing... 11

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Subjek Penelitian……….. 64

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sosio-Ekonomi Demografi Orang

Tua...………... 65

Tabel4.3 Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Hasil Pemeriksaan

Feses………... 67

Tabel 4.4 Hubungan Sosio-Ekonomi Demografi dengan Infeksi STH ... 68

Tabel 4.5 Hubungan Sanitasi Pribadi dengan Infeksi STH ... 70

Tabel 4.6 Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminths dengan Kadar Eosinofil 73

(11)

commit to user DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Telur Ancylostoma duodenale dan Necator

americanus...………... 14

Gambar 2.2 Siklus Hidup Hookworm... 16

Gambar 2.3 Telur dan Cacing Trichuris trichiura ... 21

Gambar 2.4 Siklus Hidup Trichuris trichiura ... 23

Gambar 2.5 Telur dan Cacing Ascaris lumbricoides ... 27

Gambar 2.6 Ascaris lumbricoides ... 29

Gambar 2.7 Respon imun terhadap cacing ... 49

Gambar 2.8 Skema Penelitian ……….... 52

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian ... 56

(12)

commit to user DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Izin Penelitian

Lampiran 2. Surat Izin Kelaikan Etik

Lampiran 3. Informed consent

Lampiran 4. Kuesioner Alergi

Lampiran 5. Kuisioner Sosio-Ekonomi Demografi

Lampiran 6. Kuisioner Sanitasi Pribadi

Lampiran 7. Hasil Analisis Data

Lampiran 8. Dokumentasi Kegiatan

Lampiran 9. Hasil Analisis SPSS

Gambar

Tabel 2.1   Klasifikasi Intensitas Infeksi menurut Jenis Cacing...............................
Gambar 2.2 Siklus Hidup Hookworm......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari Senin tanggal 08 Oktober 2012 , kami Panitia Pengadaan Barang dan Jasa yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. 719- BM.Air/2012

DAMPAK KEBIJAKAN PERUBAHAN ARUS LALU LINTAS TERHADAP PENDAPATAN SOPIR ANGKOT YANG MELEWATI KAWASAN KOTA KABUPATEN JEMBER (Studi Kasus Dampak Perubahan Arus Lalu Lintas di

Memiliki hak suara (one shareone vote).. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan paling akhir apabila bangkrut setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. 2)

PA/KPA : KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO.. K/L/D/I : PEMERINTAH

Penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan informasi yang ada penelusuran kepustakaan di lingkungan Universitas Sumatera Utara, penelitian dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari pemberian kompos ampas tahu dan mengetahui dosis yang lebih baik untuk pertumbuhan bibit kopi

Taking the evidence as a whole—that Zheng He’s gunners would have used all the machines described in Fontana’s book and would have carried many of them aboard, that Fontana’s book

Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran (hukum) atau tunduk pada pengawasan dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan