• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNTUK PERTUMBUHAN DAN PENINGKAT. (Cromileptes altivelis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNTUK PERTUMBUHAN DAN PENINGKAT. (Cromileptes altivelis)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BIOAVAILABILITY Fe-TEPUNG DARAH BIOAVAILABILITY Fe TEPUNG DARAH UNTUK PERTUMBUHAN DAN PENINGKAT

DAYA TAHAN TUBUH IKAN KERAPU DAYA TAHAN TUBUH IKAN KERAPU

(Cromileptes altivelis)

Peneliti:

1. Mia Setiawati, MSi 2. Sri Nuryati, MSi 3 Prof Ing Mokoginta

3. Prof. Ing Mokoginta (tahun ke-3)

4. Irzal Effendi, MSi

(3)

PENDAHULUAN

PAKAN

BERKUALITAS - PERTUMBUHAN

- DAYA TAHAN TUBUH - KELANGSUNGAN

HIDUP

BIOAVAILABILITY

HIDUP

BIOAVAILABILITY Fe – TEPUNG DARAH

BAHAN BAKU PAKAN

(Tepung Ikan)

PRODUKSI IKAN KERAPU BEBEK

TEPUNG DARAH

- SUMBER PROTEIN HEWANI

Buorau (1998); Jhonson & Summerfelt (2000)

SUMBER MINERAL F ?

daya tahan PERTUMBUHAN

- SUMBER MINERAL Fe ?

IRON: Brock & Molero (2000), Gatlin III (2002) Setiawati, dkk (2007)

(4)

Meningkatkan bioavailability Fe Meningkatkan bioavailability Fe dari tepung darah sebagai sumber

i l k lig b t i mineral sekaligus sumber protein

pada formulasi pakan ikan untuk meningkatkan pertumbuhan dan vitalitas ikan kerapu bebek p

(Cromileptes altivelis)

(5)

DESAIN PENELITIAN

Bioavailability Fe-Tepung Darah untuk Pertumbuhan dan Peningkatan Daya Tahan Tubuh Ikan Kerapu (Cromileptes altifelis)

BIOAVAILABILITY Fe-Tepung Darah

KECERNAAN TP. DARAH TOTAL PROTEIN F

PENETAPAN LEVEL TP. DARAH

UNTUK PERTUMBUHAN TOTAL, PROTEIN, Fe UNTUK PERTUMBUHAN

PENETAPAN LEVEL

PENGUJIAN VIABILITAS

& VITALITAS SKALA LAB PENETAPAN TP. DARAH

SUMBER Fe

UNTUK PERTUMBUHAN PENETAPAN LEVEL

Fe-ANORGANIK UNTUK PERTUMBUHAN

DAN IMUNITAS

- SKALA LAB

-SKALA LAPANG

Stressor Hypoxia *

Infeksi Bakteri

SUPLEMEN PENYEIMBANG

VIT C Zn

ATRAKTAN VIT C, Zn

PENELITIAN TAHUN I PENELITIAN TAHUN II

TAHUN III

(6)

#

# WAKTU PENELITIANWAKTU PENELITIAN Tahun

Tahun 20072007--20092009

#

# LOKASI PENELITIANLOKASI PENELITIAN

Pusat Studi Ilmu Kelautan, FPIK IPB

FPIK – IPB

Ancol-Jakarta Utara

#

# WADAHWADAH Akuarium

Dimensi 60 x 40 x 50 cm Bak fiber (tandon)

(7)

#

# IKAN:IKAN:

Ik K B b k Ikan Kerapu Bebek

(Cromileptes altivelis), pembenihan Balai di

Lampung Situbondo Bali Lampung, Situbondo, Bali Bobot awal 5-10 g,

Panjang tubuh 5-10 cm

#

# PAKAN :

Berbentuk Pelet, , Protein 48-53%

Isonitrogenous, isocalory Isonitrogenous, isocalory

+ Mineral Fe

+ Mineral Fe--anorganik (FeSO4.7H2O)anorganik (FeSO4.7H2O)

Tepung Darah (Fe-organik) : Protein: 84.52%

Kecernaan: 84%

Mineral Fe: 2782 ppm

(8)

#

# METODEMETODE PEMELIHARAANPEMELIHARAAN

-Menggunakan sistem resirkulasi - kadar Fe air = 0,048 mg/l,

- salinitas 30-32 ppt, salinitas 30 32 ppt,

t:28-29 0c, DO:3.3-6.6 ppm, pH:7.5, TAN:0.12-0.58 ppm

#

# RANCANGAN PERCOBAAN (RAL)

(RAL)

#

# PARAMETER UJI

- Kinerja Pertumbuhan Ikan:

- Status Kesehatan Ikan:

Gambaran darah, indeks fagositosis Gambaran darah, indeks fagositosis - Kualitas air

(9)
(10)

METODE PENELITIAN…….

1. Pengaruh level Fe optimum terhadap kinerja pertumbuhan dan respons imunitas ikan kerapu bebek.

Perlakuan: Penambahan FeSO4.7H2O respons imunitas ikan kerapu bebek.

(0, 25, 50 dan 100 mg /kg pakan)

Periode I (Pemeliharaan 61 hari) Periode I (Pemeliharaan 61 hari)

PERFORMANCE IKAN

Laju Pertumbuhan Harian, Efisiensi Pakan, Kelangsungan Hidup, Kesehatan Ikan g g p

dan Karakteristik darah

Periode II (Infeksi Bakteri)

RESPONS IMUNITAS

Gambaran Darah Ikan:

0 24 72 dan 120 jam 0, 24, 72 dan 120 jam

pasca infeksi bakteri

(11)

HASIL 1.1

PENGARUH SUPLEMENTASI Fe-Sulfat

Pertumbuhan ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis (68 hari perlakuan)

25

p p ( p )

15 20

(gram)

5 10

Bobot (

0

0 68

Lama Pemeliharaan (hari) Lama Pemeliharaan (hari)

A (Fe 0 ppm) B (Fe 25 ppm) C (Fe 50 ppm) D (Fe 100 ppm)

Ikan mengalami pertumbuhan 200%.

kinerja pertumbuhan tidak berbeda nyata antar perlakuan.

(12)

HASIL 1.2

Gambaran darah ikan diinfeksi bakteri

Rataan total leukosit, total eritrosit, kadar hematokrit dan kadar hemoglobin infeksi bakteri

Leukosit

0.4

Eritrosit

3.0

, , g

Vibrio sparahaemolyticus

0.1 0.2 0.3

Total Leukosit (106 sel/ml)

1.0 1.5 2.0 2.5

Total Eritrosit (106 sel/ml)

0.0

0 24 73 12

Pengamatan (Jam ke)

0.0 0.5

0 24 73 12

Pengamatan (Jam ke) Hematokrit

Hemoglobin

10.0 15.0 20.0 25.0 30.0

dar Hematokrit (%)

3.0 4.0 5.0 6.0

emoglobin g%)

0.0 5.0

0 24 73 12

Pengamatan (Jam ke)

Kad

A (F 0 ) B (F 25 ) C (F 50 ) D (F 100 )

0.0 1.0 2.0

0 24 73 12

Jam Pengamatan

Kadar He (g

A (Fe 0 ppm) B (Fe 25 ppm) C (Fe 50 ppm) D (Fe 100 ppm) g

Suplementasi Fe-sulfat 100 ppm, pada jam ke-72 pasca infeksi penurunan leukosit, peningkatan hemoglobin dan eritrosit.

(13)

HASIL 1.4

PENGARUH SUPLEMENTASI Fe TERHADAP KINERJA

PERTUMBUHAN DAN DAYA TAHAN TUBUH KERAPU BEBEK

35

Indeks Fagositik

20 25 30

sitik (%)

10 15 20

ndeks fagos

0 5

In 10

0

0 25 50 100

Perlakuan Fe (ppm)

Jam ke-0 Jam ke-24 Jam ke-72 Jam ke-120

IP, suplementasi Fe 100 ppm terus meningkat sampai jam ke-120 pasca infeksi

(14)

HASIL 2.1

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DARAH SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK

Laju Pertumbuhan Bobot dan Panjang

a

a

a 1 00

1.20 1.40

n (%)

a

0.60 0.80 1.00

ertumbuhan

a

b ab ab

0.20 0.40

Laju Pe

0.00

0 3 6 9

Pe nggunaan Te pung darah (%)

Laju P ertumbuhan B o bo t Laju P ertumbuhan P anjang Laju P ertumbuhan B o bo t Laju P ertumbuhan P anjang

Penggunaan 3% tertinggi untuk panjang ikan, namun bobot 0-9% sama

(15)

HASIL 2.3

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DARAH SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK

Konsumsi dan Retensi Pakan

b b

35.00

b b

140 120.00

Kg)

a

a

20 00 25.00 30.00

kan (%)

b b

a

a 80.00

100.00

si Pakan (K

a

10.00 15.00 20.00

Efisiensi Pak .

40.00 60.00

Konsums

0.00 5.00

Ef

0 3 6 9

0

0 3 6 9

20.00

Pe nggunaan Te pung darah (%)

Efisiensi P akan

Pe nggunaan Tepung darah (%)

Ko nsumsi P akan

Semakin banyak penggunaan tepung darah, konsumsi pakan menurun;

Efisiensi pakan 0-6% tepung darah lebih tinggi dibandingkan 9%.

(16)

HASIL 3.1

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DARAH SEBAGAI SUMBER MINERAL Fe TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK

Laju Pertumbuhan Bobot dan Panjang

a

a

1.20 1.40 1.60

n (%)

a a

0.60 0.80 1.00 1.20

Pertumbuhan

0.00 0.20 0.40

Laju P

F SO47H2O T D h

FeSO47H2O Tepung Darah Pe nggunaan Sum be r Fe

Laju P ertumbuhan B o bo t Laju P ertumbuhan P anjang

Laju pertumbuhan sama pada suplementasi Fe-sulfat dan Fe-sulfat diganti tepung darah.

(17)

HASIL 3.3

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DARAH SEBAGAI SUMBER MINERAL Fe TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK

Konsumsi dan Efisiensi Pakan

)

100 00 120.00 140.00

Pakan (Kg)

70.00 b 80.00 90.00

(%) a

140.0090.00

60.00 80.00 100.00

Konsumsi P

a

b

30 00 40.00 50.00 60.00

siensi Pakan ( b

.

20.00 40.00 K

0.00 10.00 20.00 30.00

Efis

F SO47H2O T D h

0.00

F SO47H2O T D h

0.00 FeSO47H2O Tepung Darah

Pe nggunaan Sum be r Fe

Efisiensi P akan

FeSO47H2O Tepung Darah Pe nggunaan Sum be r Fe

Ko nsumsi P akan

Penggunaan tepung darah sebagai sumber Fe, lebih efisien dalam pemanfaatan pakan, walaupun konsumsi pakan lebih rendah.

(18)
(19)

1. PENAMBAHAN DOSIS VITAMIN C PADA PAKAN BERSUMBER MINERAL Fe TEPUNG DARAH TERHADAP KINERJA

PERTUMBUHAN DAN VITALITAS IKAN

Perlakuan

SUMBER Fe : anorganik Tepung darah organik + VIT C

PERTUMBUHAN DAN VITALITAS IKAN.

SUMBER Fe : anorganik, Tepung darah, organik + VIT. C

Pemeliharaan 40 hari Pemeliharaan 40 hari

PERFORMANCE IKAN

Laju Pertumbuhan Harian, Efisiensi Pakan

Kelangsungan Hidup, Retensi Protein, Retensi Lemak dan Karakteristik darah

Stress: Perendaman air tawar

RESPONS VITALITAS RESPONS VITALITAS

Gambaran Darah Ikan

(20)

Hasil PENELITIAN (Tahun 2008)

Kinerja Pertumbuhan Kerapu bebek

Data konsumsi pakan (KP), laju pertumbuhan harian (LPH), pertumbuhan panjang relatif (PR), retensi protein (RP), retensi lemak (RL), efisiensi pakan (EP), dan kelangsungan hidup (KH) kerapu bebek yang dipelihara selama 40 hari

hidup (KH) kerapu bebek yang dipelihara selama 40 hari.

No Parameter

Perlakuan Sumber Zat Besi

A(ferosulfat) B(tepung darah) C(t.darah+C)

1 KP (gr) 81,84±7,49b 69,31±2,43a 62,80±3,23a

2 LPH (%) 1,26±0,19a 1,40±0,10a 1,42±0,17a

3 PR (%) 32 11 1 43 a 34 82 1 23 a 40 64 3 90 b

3 PR (%) 32,11±1,43 a 34,82±1,23 a 40,64±3,90 b

4 RP (%) 11,09±2,66a 31,84±0,63 b 35,57±0,55c

5 RL (%) 53,86±7,57b 22,18±3,86a 15,69±3,02a

6 EP (%) 43,11±7,19a 58,52±6,12 b 61,88±3,92b

7 KH (%) 100,00±0,00a 100,00±0,00a 93,33±5,77a Peningkatan dosis vitamin C 1000 ppm, meningkatkan Retensi Protein dan Pertumbuhan Panjang Relatif Tertinggi dan Pemanfaatan Pakan Lebih Efisien

(21)

•Tabel Komposisi proksimat dan kadar Fe tubuh ikan

Komposisi tubuh (%) Mineral Bahan

p ( )

Fe(ppm) air protein lemak

ikan awal 71 01 11 01 11 6 53 87

ikan awal 71,01 11,01 11,6 53,87

A(anorganik) 61,31 12,07 13,27 43,97

B(organik) 61,09 18,57 8,87 41,43

C(organik+vit C)

60,23 19,02 8,24 45,45

Kandungan protein dan Fe tubuh ikan lebih tinggi pada pemberian pakan dengan penambahan dosis vitamin C 1000 ppm

dengan penambahan dosis vitamin C 1000 ppm.

(22)

Hemoglobin Hematokrit

Gambaran Darah Ikan, Pra – Saat – Sesudah Perendaman Air Tawar (Stressor Lingkungan)

2 3 4 5

b (g %)

Fe anorganik

Fe tepung darah

6 8 10 12 14 16

%

Fe anorganik

Fe tepung darah

0 1 2

Pra Saat Pasca

Stressor

Hb

Fe tepung darah + Vit.C

0 2 4 6

Pra Saat Pasca

Stressor

Fe tepung darah + Vit.C

Leukosit

2,5 3

m3 Fe anorganik

Eritrosit

1 5 2

mm3 Fe anorganik

0 0,5 1 1,5 2

100000 sel/mm

Fe tepung darah

Fe tepung darah + Vit.C

0 0,5 1 1,5

1000000 sel/m

Fe tepung darah

Fe tepung darah + Vit.C

Pra Saat Pasca

Stressor

Pra Saat Pasca

Stressor

Karakteristik darah ikan yang diberi vitamin C dosis tinggi lebih stabil dengan fluktuasi Karakteristik darah ikan yang diberi vitamin C dosis tinggi lebih stabil dengan fluktuasi nilai Hb, Hct, Eristrosit dan Leukosit lebih kecil dibandingkan ikan kontrol.

(23)

2. PENGARUH ATRAKTAN TERHADAP LEVEL PENGGUNAAN TEPUNG DARAH & KECERNAAN PAKAN PADA IKAN KERAPU

BEBEK

Perlakuan: level TEPUNG DARAH 0% (Kontrol), 6%, 12%

BEBEK

( ), ,

6% + atraktan, 12% + atraktan

Pemeliharaan 40 hari

PERFORMANCE IKAN

Laju Pertumbuhan Harian Efisiensi Pakan Laju Pertumbuhan Harian, Efisiensi Pakan,

Kelangsungan Hidup,

Retensi Protein, Retensi Lemak

PENGUJIAN KECERNAAN PAKAN (+ Cromium)

( )

Pengumpulan Feses Ikan

(24)

Data konsumsi pakan (KP), laju pertumbuhan harian (LPH), pertumbuhan panjang relatif (PR) t i t i (RP) t i l k (RL) fi i i k (EP) d k l

PENGARUH ATRAKTAN TERHADAP LEVEL PENGGUNAAN TEPUNG DARAH

Perlakuan/ level tepung darah (%), atraktan

(PR), retensi protein (RP), retensi lemak (RL), efisiensi pakan (EP), dan kelangsungan hidup (KH) kerapu bebek yang dipelihara selama 40 hari.

No Prameter

0 6 6,

atraktan

12 12,

atraktan

1 KP (gr) 115,9±19,3a 110,71±2,4a 119,0±10,2a 92,9±16,2a 98,6±3,1a 2 LPH (%) 3,38±0,28a 3,75±0,34a 4,18±0,09a 3,69±0,27a 4,2±0,12a 3 PPR (%) 48,79±7b 56,1±7,62ab 63,07±2,42a 51,7±6,6ab 61,5±4,9a 6 EP (%) 46,85±0,54c 52,64±3,8bc 66,36±5,1ab 61,62±2,8b 74,4±5,8a

7 RP (%) * * * * *

8 RL (%) * * * * *

8 RL (%) * * * * *

9 KH (%) CERNA

100±0a

*

90±10a

*

96,7±5,8a

*

90±10a

*

90±10a

*

* Data belum dapat disajikan, masih dilakukan analisa & pengumpulan feses ikanData belum dapat disajikan, masih dilakukan analisa & pengumpulan feses ikan

Konsumsi pakan dan laju pertumbuhan ikan sama

Efisiensi pakan tertinggi pada penggunaan 12% tepung darah + atraktan

(25)

Metode pemeliharaan ikan dan pengumpulan data

Pemberian pakan uji (3 kali/hari) Parameter uji:

ƒ Konsumsi pakan (KP)

0

ƒ Survival rate (SR)

ƒ Laju pertumbuhan harian (PH)

ƒ Efisiensi pakan (EP)

ƒ Retensi protein (RP) Perendaman dalam air

40

ƒ Retensi lemak (RL)

ƒ Hepatosomatik indeks (HSI) Perlakuan stress pertama

dalam air tawar selama 15 menit tanpa

aerasi

0

Pemberian pakan uji (3 kali/hari)

Parameter uji:

ƒ Laju pertumbuhan harian (PH)

70

Perlakuan stress kedua

Parameter uji:

Gambaran darah:

T t l it it

ƒ Total eritrosit

ƒ Total leukosit

ƒ Kadar hematokrit

ƒ Kadar hemoglobin

(26)

SUPLEMENTASI LEVEL MINERAL Zn PADA PAKAN BERSUMBER MINERAL Fe-TEPUNG DARAH TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN DAN VITALITAS IKAN

Data konsumsi pakan (KP), laju pertumbuhan harian (LPH), pertumbuhan panjang relatif (PR), retensi protein (RP), retensi lemak (RL), efisiensi pakan (EP), dan kelangsungan hidup (KH) kerapu bebek yang dipelihara selama 40 hari.

No Parameter

Perlakuan

Suplementasi Zn (ppm)

0 75 150 225

1 KH (%) 100±0a 96.67±5.77a 96.67±5.77a 96.67±5.77a 2 FCR (gr) 2.02±0.10ab 2.13±0.26a 1.58±0.19b 1.77±0.15ab

3 EP (%) 49.54±2.34ab 47.57±6.28a 63.82±7.29b 56.71±4.75ab 4 LPH-1 (%) 1.70±0.13a 1.66±0.24a 2.09±0.25a 1.92±0.14a

5 RP/RL (%) * * * *

* Data belum dapat disajikan, masih dilakukan analisa

5 RP/RL (%)

6 LPH-2 (%) 1.01±0.24ab 1.20±0.13ab 1,27±0.13b 0,81±0.16a

Suplementasi Zn 150 ppm dapat meningkatkan efisiensi pakan dan menurunkan konveri pakan & laju pertumbuhan tertinggi after stress

(27)

Data laju pertumbuhan harian 30 hari setelah perlakuan stress pertama

Ulangan

Perlakuan (Suplementasi Zn)

stress pertama

Ulangan A

(Zn 0 ppm)

B

(Zn 75 ppm)

C

(Zn 150 ppm)

D

(Zn 225 ppm)

1 0 95 1 18 1 39 0 89

1 0.95 1.18 1.39 0.89

2 0.80 1.35 1.13 0.62

3 1.27 1.09 1.28 0.93

Rata-rata 1.01±0.24ab 1.20±0.13ab 1.27±0.13b 0.81±0.16a

Suplementasi Zn 150 ppm, memberikan laju pertumbuhan tertinggi sesudah stresor..

(28)

Perlakuan (Suplementasi Zn)

Gambaran darah ikan sebelum dan sesudah perlakuan stress kedua.

Gambaran darah A

(Zn 0 ppm)

B

(Zn 75 ppm)

C

(Zn 150 ppm)

D

(Zn 225 ppm) Total

Sebelum 1 45±0 28a 1 92±0 10a 2 09±0 28a 1 69 ±0 70a eritrosit

(107

sel/mm3)

Sebelum 1.45±0.28 1.92±0.10 2.09±0.28 1.69.±0.70 Sesudah 1.82±0.23a 1.43±0.61a 2.30±0.76a 1.75±0.82a Total Sebelum 2 21±0 15a 2 24±0 34a 2 34±0 59a 1 91±0 14a Total

leukosit (105

sel/mm3)

Sebelum 2.21±0.15a 2.24±0.34a 2.34±0.59a 1.91±0.14a Sesudah 1.98±0.47a 2.41±0.20a 2.43±0.44a 1.93±0.48a Kadar

hematokrit (%)

Sebelum 13.84±3.97a 17.05±8.60a 31.52±5.43b 13.14±4.93a Sesudah 10.17±2.25a 10.89±5.30a 18.69±9.64a 11.01±9.95a Kadar

hemoglobin (g %)

Sebelum 3.27±0.50a 3.8±0.92ab 4.87±0.90b 3.9±1.21ab Sesudah 3.27±1.17a 3.73±1.00a 4.2±1.59a 3.2±1.56a

Status kesehatan ikan, suplementasi Zn 150 ppm lebih baik, sebelum dan sesudah mengalami perendaman di air tawar selama 10 menit.

(29)

a b

a b

c d

Status kesehatan ikan, suplementasi Zn 150 ppm lebih baik, sebelum dan sesudah mengalami perendaman di air tawar selama 10 menit.

c d

(30)
(31)

Menyempurnakan &

mengevaluasi pemanfaatan Fe mengevaluasi pemanfaatan Fe- tepung darah maksimal yang

dapat meningkatkan status

kesehatan ikan kerapu bebek

kesehatan ikan kerapu bebek

diinfeksi bakteri.

(32)

PAKAN PERLAKUAN

Level Fe tepung darah diperkaya

METODE PENELITIAN…….

Level Fe-tepung darah diperkaya Mikronutrien penyeimbang

Pemeliharaan 40 hari PERFORMANCE IKAN

L j P t b h H i Efi i i P k

Laju Pertumbuhan Harian, Efisiensi Pakan, Kelangsungan Hidup, Kesehatan Ikan dan Karakteristik darah, status mineral ,

Infeksi Bakteri

RESPONS DAYA TAHAN TUBUH IKAN Gambaran Darah Ikan:

pasca infeksi bakteri

(33)

Data survival rate (SR), Konsumsi Pakan (KP), Laju Pertumbuhan Harian (LPH), Efisiensi Pakan (EP), Retensi Protein (RP) dan

Retensi Lemak (RL) Ikan Kerapu Bebek Retensi Lemak (RL) Ikan Kerapu Bebek,

Para Perlakuan /Penggunaan Tepung Darah (%) meter

gg p g ( )

0 9 12 15

SR (%) 96,67 ± 5,77a 83,88 ± 11,55ab 86,67 ± 11,55ab 73,33 ±5,77b KP

KP

(gr) 237,80±13,9a 209,22±11,71b 224,77±28,14ab 236,36±24,08ab LPH (%) 1,65 ± 0,17a 1,66 ± 0,26a 1,68 ± 0,24a 1,82 ± 0,19a

EP (%) 43 42± 5 80a 39 64 ±5 46ab 40 52 ± 5 65a 31 90 ± 2 57b EP (%) 43,42± 5,80a 39,64 ±5,46ab 40,52 ± 5,65a 31,90 ± 2,57b RP (%) 39,17±3,64ab 40,15±12,17ab 42,10±12,91a 23,14±7,68b RL (%) 19,13 ±1,94a b 22,99 ± 8,95a 18,72 ± 8,88ab 10,00 ± 5,14b

Level penggunaan tepung darah maksimal mencapai 15%, namun nilai optimal pada penggunaan 12% sebagai sumber protein pakan substitusi gg g dengan tepung ikan.

(34)

STATUS MINERAL Kandungan

Kandungan

mineral Perlakuan /Penggunaan Tepung Darah (%)

Organ tubuh (ppm) 0 9 12 15

Mineral Fe

Hati 111,69 72,85 361,29 857,11

Usus 23,50 39,43 149,52 49,34

Insang Serum

, 57,23 27,55

, 157,35

20,04

, 40,09 30,74

, 82,20 81,03

Tubuh 50,81 24,37 55,50 47,15

Mineral Zn

Hati 16,70 16,59 45,56 157,94

Usus 6,35 2,94 21,74 6,75

Insang Serum

9,50 3,17

22,75 4,45

8,30 5,05

14,36 20,93

Tubuh 87,53 89,88 101,51 88,80

Semakin tinggi penggunaan tepung darah, terakumulasi di beberapa jaringan tubuh ikan. Membuktikan mobilisasi Fe-tepung darah.

(35)

Status kesehatan Ikan, setelah diinfeksi bakteri

Tanpa penggunaan tepung darah dalam pakan, menunjukkan nilai gambaran darah lebih berfluktuasi

(36)

Hari ke-9 pasca infeksi, indeks fagositosis ikan yang diberi pakan mengandung tepung darah 12% paling tinggi

(37)

KESIMPULAN KESIMPULAN

• Bioavailability Fe-tepung darah dapat Bioavailability Fe-tepung darah dapat

ditingkatkan dengan suplementasi 1000 ppm vitamin C 150 ppm mineral Zn dan ppm vitamin C, 150 ppm mineral Zn dan 3% atraktan sebagai nutrien

penyeimbang dalam meningkatkan

penyeimbang dalam meningkatkan

pertumbuhan dan daya tahan kerapu

bebek serta penggunaan pakan lebih

bebek serta penggunaan pakan lebih

efisien.

(38)

Terima kasih

Terima kasih …

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa pemberian berbagai sinbiotik pada pakan ikan kerapu bebek mampu meningkatkan aktivitas enzim

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa frekuensi perlakuan perendaman dalam air tawar memberikan pengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ikan kerapu bebek

lkan kerapu bebek yang diberi pakan dengan kadar karbohidral 14"h-28% mempunyai efisiensi pakan yang lebih tinggi dari ikan yang diberi pakan tanpa karbohidrat.. Hasil

Ikan kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan vitamin C pada penelitian ini menghasilkan peningkatan kadar hemoglobin darah sebesar 0,516-0,915 g/100 ml sedangkan

(2008) yang menyatakan bahwa ikan Kerapu Bebek yang dipelihara dengan sistem keramba jaring apung dengan padat tebar 200 ekor/8 m 3 (25 ekor/m 3 ) dan diberi pakan ikan

Hal tersebut terlihat dari penjajaran hasil restriksi sekuen D-loop antara populasi induk ikan kerapu bebek asal BBAP Situbondo dengan populasi F1 ikan kerapu bebek

(2008) yang menyatakan bahwa ikan Kerapu Bebek yang dipelihara dengan sistem keramba jaring apung dengan padat tebar 200 ekor/8 m 3 (25 ekor/m 3 ) dan diberi pakan ikan

Perkembangan panjang dan tinggi larva ikan kerapu bebek selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Panjang total larva ikan kerapu bebek umur 1 hari