• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Tahun 2009-2011 pada PT. Bio Industri Nusantara di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Tahun 2009-2011 pada PT. Bio Industri Nusantara di Bandung."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

One of the qualitative characteristics of financial reporting is relevant to the

realization can be seen from the timeliness of reporting. This can be traced timeliness of

audit delay, its the time between the closing date until the date of the auditor's report.

This study aimed to examine the effect of firm size, profit or loss, the auditor's opinion, a

public accounting firm size, profitability, and solvency, audit delay in PT. Industrial Bio

Nusantara. This study focuses on medium-sized companies are categorized. The data

used are secondary data and primary data. Secondary data used are from the financial

statements of PT Nusantara Bio Industry in 2009 until 2011. And primary data were

taken from the questionnaire. To prove the hypothesis,for the first regression was testing

that begins normality test data. Be obtained but the results are not normal, and then

writer usednon parametric with corelation Spearman's test. Testing the financial

statement concluded that the size of the company, profit or loss of the company,

profitabililty, and solvency affect audit delay. While the statistical analysis of

questionnaires distributed to conclude that all the independent variables do not affect

the dependent variableExcept the audit opinion variable because that has sig value <

0.05.

Keywords: audit delay, the factors that affect audit delay.

(2)

ABSTRAK

Salah satu karakteristik kualitatif dalam penyampaian laporan keuangan adalah

relevan

yang perwujudannya dapat dilihat dari ketepatwaktuan pelaporan.

Ketepatwaktuan ini dapat ditilik dari audit delay , yaitu jangka waktu antara tanggal

tutup buku hingga tanggal laporan auditor. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara

pengaruh ukuran perusahaan, laba atau rugi, opini auditor, ukuran kantor akuntan

publik, profitabilitas, dan solvabilitas, terhadap audit delay pada PT. Bio Industri

Nusantara. Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan yang terkategori menengah .

Data yang dipakai merupakan data sekunder dan data primer. Data sekunder yang

dipakai berasal dari laporan keuangan PT Bio Industri Nusantara pada tahun 2009-2011.

Dan data primer yang digunakan berasal dari kuesioner. Guna membuktikan hipotesis,

dilakukan pengujian regresi berganda yang diawali uji normalitas data. Namun hasil

yang didaptkan tidak normal, sehingga digunaka ujin korelasi spearman’s. Pengujian

atas laporan keuangan menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan, laba atau rugi

perusahaan, profitabililtas, dan solvabilitas mempengaruhi audit delay. Sedangkan

analisis statistik atas kuesioner yang disebar menyimpulkan bahwa semua variabel

bebas tidak mempengaruhi variabel terikat. Kecuali, pada variabel opini audit yang

memiliki nilai sig < 0,05.

(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT... vii

ABSTRAKS... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I. PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 12

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 13

1.4. Kegunaan Penelitian... 14

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 16

2.1. Tinjauan Pustaka ... 16

2.1.1. Audit Delay... 16

2.1.1.1. Pengertian Audit Delay... 16

(4)

2.1.1.2. Ukuran Perusahaan... 23

2.1.1.3. Laba atau Rugi ... 25

2.1.1.4. Opini Auditor ... 26

2.1.1.5. Ukuran Kantor Akuntan Publik ... 28

2.1.1.6.Profitabilitas... 31

2.1.1.7. Solvabilitas... 33

2.2. Kerangka Pemikiran ... 34

2.3. Pengembangan Hipotesis... 37

2.3.1.Ukuran Perusahaan ... 37

2.3.2. Laba atau Rugi... 38

2.3.3. Opini Auditor... 39

2.3.4. Ukuran Kantor Akuntan Publik... 40

2.3.5. Profitabilitas... 40

2.3.6. Solvabilitas... 41

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 43

3.1. Objek Penelitian ... 43

3.1.1. Sejarah Singkat PT. Bio Industri Nusantara... 43

3.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ... 45

3.1.3 Sumber Daya Manusia ... 45

3.1.4 Bidang Usaha... 46

3.2. Metode Penelitian... 46

3.2.1. Metode yang Digunakan ... 46

(5)

xi

3.3. Rencana Analitis... 48

3.4. Operasional Variabel ... 49

3.4.1. Variabel Dependen (Y) ... 49

3.4.2. Variabel Independen (X)... 49

3.5. Teknik Analisis Data ... 50

3.5.1 Analisis Laporan Keuangan ... 51

3.5.2. Analisis Statistik ... 56

3.5.2.1 Uji Validitas... 52

3.5.2.2 Uji Realibilitas ... 53

3.5.2.3. Uji Asumsi Klasik ... 54

3.5.2.4. Uji Hipotesis ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...57

4.1. Hasil Penelitian Laporan Keuangan ...57

4.1.1. Analisis Laporan Keuangan ...57

4.1.1.1. Hipotesis Perbandingan Faktor-Faktor Variabel X Terhadap Audit Delaypada tahun 2009-2011...58

4.2. Hasil Penelitian Analisis Statistik ...62

4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas...62

4.2.1.1. Uji Validitas Variabel Ukuran Perusahaan...64

4.2.1.2. Uji Validitas Variabel Laba atau Rugi ...65

4.2.1.3. Uji Validitas Variabel Opini Auditor...65

4.2.1.4. Uji Validitas Variabel Ukuran KAP ...66

4.2.1.5. Uji Validitas Variabel Profitabilitas...67

(6)

4.2.1.6. Uji Validitas Variabel Solvabilitas...68

4.2.1.7. Uji Validitas Variabel Audit Delay... 69

4.3. Uji Reliabilitas Data Secara Keseluruhan ... 70

4.4. Deskripsi Umum... 70

4.4.1. Deskripsi Umum Ukuran Perusahaan... ... 70

4.4.2. Deskripsi Umum Laba atau Rugi... 71

4.4.3. Deskripsi Umum Opini Auditor ... 72

4.4.4. Deskripsi Umum Ukuran KAP ... 72

4.4.5. Deskripsi Umum Profitabilitas... 73

4.4.6. Deskripsi Umum Solvabilitas... 73

4.4.7. Deskripsi Umum Audit Delay ... 74

4.5. Uji Normalitas ... 74

4.6. Uji Korelasi ... 75

4.7. Pembahasan Hasil Penelitian... 80

4.7.1. Hubungan Ukuran Perusahaan yang ditinjau dari log total asset yang dimiliki perusahaan terhadap Audit Delay... 80

4.7.2. Hubungan Tingkat Laba atau Rugi terhadap Audit Delay. ... 81

4.7.3. Hubungan Opini Auditor terhadap Audit Delay. ... 81

(7)

xiii

Oleh ROA terhadap Audit Delay. ... 83

4.7.6. Hubungan Tingkat Solvabilitasyang diwakili Oleh TDTA terhadap Audit Delay... 84

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN... 85

5.1. Kesimpulan ... 85

5.2. Keterbatasan Penelitian... 86

5.3. Saran... 86

DAFTAR PUSTAKA... 88

LAMPIRAN... 90

DAFTAR RIWAYAT HIDUP... 103

(8)
(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Susunan

Top Manajemen

PT. Bio Industri Nusantara……… 46

Tabel 3.4InterpretasiKoefisien Korelasi Rank Spearman………...………..55

Tabel 4.1 Perbandingan Audit Delay terhadap Data Laporan Keuangan

Perusahaan Variabel X pada tahun 2009-2001...57

Tabel 4.2 Hasil Data Kuesioner... 62

Tabel 4.3 UjiValiditasVariabelUkuran Perusahaan...64

Tabel 4.4UjiValiditasVariabelLaba atau Rugi Perusahaan... 65

Tabel 4.5UjiValiditasVariabelOpini Auditor... 65

Tabel 4.6UjiValiditasVariabelUkuranKAP... 66

Tabel 4.7UjiValiditasVariabelProfitabilitas... 67

Tabel 4.8UjiValiditasVariabelSolvabilitas... 68

Tabel 4.9UjiValiditasVariabelAudit Delay... 69

Tabel 4.10UjiReliabilitas Data... 70

Tabel 4.11

Descriptive Statistics

Variabel Ukuran Perusahaan...

70Tabel4.12

Descriptive Statistics

VariabelLaba atau Rugi Perusahaan...71

Tabel 4.13

Descriptive Statistics

VariabelOpini Auditor... 72

Tabel4.14

Descriptive Statistics

VariabelUkuranKAP... 72

Tabel 4.15

Descriptive Statistics

Variabel

Profitabilitas

... 73

Tabel 4.16

Descriptive Statistics

Variabel

Solvabilitas

... 73

Tabel 4.17

Descriptive Statistics

VariabelAudit

Delay

... 74

Tabel 4.18UjiNormalitas Variabel Audit

Delay

... 75

Tabel 4.19UjiKorelasi... 76

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran ALaporan keuangan dan Laporan KAP Tahun 2009-2011

Lampiran B Rekapitulasi Jawaban Kuesioner

Lampiran C Kuesioner Penelitian

Lampiran D Surat Penelitian

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia, mengakibatkan perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang -orang mulai melakukan transaksi ekonomi dengan berbagai cara, salah satunya dengan menginvestasikan dana melalui investasi pada perusahaan. Perkembangan investasi pada setiap perusahaan tersebut berdampak terhadap permintaan audit laporan keuangan perusahaan. Setiap perusahaan yang dalam proses pendanaannya melalui saham, di wajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

(13)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

seperti kreditor, investor, pemerintah, masyarakat dan pihak – pihak lain sebagai dasar pengambilan keputusan yang berkualitas. Menurut givoly dan palmo dalam saleh, (2004), nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan kepada publik sangat penting dan perusahaan diharapkan tidak menunda penyajian laporan keuangan yang dapat berdampak berkurangnya kemampuan informasi laporan keuangan tersebut dalam mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Menurut Mc Gee dalam Sulistyo, (2010), salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporan keuangan adalah ketepatan waktu yaitu rentang waktu antara tanggal pelaporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke publik. Oleh karena itu, ketepatan waktu merupakan suatu keharusan sehingga ada jaminan mengenai relevansi informasi yang bersangkutan.

(14)

BAB I Pendahuluan 3

Pemenuhan standar oleh auditor dapat berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas hasil audit yang dihasilkan. Pelaksanaan audit yang semakin sesuai dengan standar membutuhkan waktu yang semakin lama. Sebaliknya, semakin tidak sesuai dengan standar pekerjaan audit, semakin singkat waktu yang diperlukan. Kondisi seperti ini menimbulkan suatu dilema bagi seorang auditor.

Lamanya waktu penyelesaian audit ini dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan. Dyer dan Mchugh (2001) dalam (Subekti & Novi, 2004) memberikan kesimpulan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan yang memadai. Para pemakai informasi akuntansi tidak hanya perlu memiliki informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan pembuatan keputusannya, tetapi informasi harus bersifat baru. Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval waktu untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan keputusan.

(15)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

informasi laba dari laporan keuangan yang dipublikasikan akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Menurut Chambers dan Penman (2004) dalam (subekti & Novi, 2004) menunjukan bahwa laba yang terlambat menyebabkan abnormal returns negative, sedangkan pengumuman laba yang lebih cepat meyebabkan hal yang sebaliknya. Keterlambatan pelaporan, secara tidak langsung diartikan juga oleh investor sebagai suatu pertanda yang buruk bagi perusahaan tersebut.

Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu yang diperlukan oleh auditor untuk menyelesaikan audit laporan keuangannya, kondisi ini sering disebut sebagai audit delay atau disebut juga dengan audit report lag

(Iskandar dan Trisnawati, 2010). Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun fiskal sampai tanggal laporan audit dikeluarkan ( Ashton et.al, dalam penelitian wirakusuma, 2004). Semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya, maka semakin lama pula audit delay. Jika audit delay semakin lama, maka kemungkinan keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan semakin besar.

(16)

BAB I Pendahuluan 5

ada pada SAK. Salah satu kriteria profesionalisme seorang auditor tampak dalam ketepatan waktu penyampaian laporan auditannya (Imam Subekti dan Novi Wulandari, 2004 dalam Supriyati, 2007).

Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari perilaku pasar modal, karena laporan keuangan auditan yang di dalamnya memuat informasi penting bagi investor, seperti laba yang dihasilkan perusahaan bersangkutan dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan yang dimiliki oleh investor, artinya informasi laba dari laporan keuangan yang dipublikasikan akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Jarak waktu antara akhir periode akuntansi dengan tanggal ditandatanganinya laporan audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut dipublikasikan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketetapan waktu pelaporan merupakan catatan pokok laporan yang memadai. Pemakai informasi tidak hanya perlu memiliki informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan pembuatan keputusannya, tetapi informasi harus bersifat baru. Laporan keuangan seharusnya disajikan pada interval waktu untuk menjelaskan perubahan yang terjadi dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan keputusan (Supriyati Yuliasri Rolinda, 2007).

(17)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

tersebut berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitan menunjukan bahwa waktu penyelesaian audit cenderung panjang apabila ukuran perusahan menjadi semakin besar, mendapatkan opini unqualified opinion, tingkat profitabilitas yang rendah dan mengalami kerugian. Penelitian yang dilakukan oleh Hanipah (2001), yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada ukuran perusahaan, jenis pendapat akuntan publik, tingkat profitabilitas, pelaporan laba atau rugi ,dan auditor.

(18)

BAB I Pendahuluan 7

ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. perusahaan besar akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manajeman yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay

dikarenakan perusahaan besar dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan audit lebih awal. Disamping itu perusahaan besar pada umumnya memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik sehingga memudahkan auditor menyelesaikan pekerjaannya. Menurut Dyer dan Mc Hugh (2005) dalam Halim (2005) perusahaan skala besar lebih konsisten untuk tepat waktu dibandingkan perusahaan skala kecil dalam menginformasikan laporan keuangannya. Pengaruh ini ditunjukkan dengan semakin besar nilai aktiva perusahaan maka semakin pendekaudit delaydan sebaliknya

(19)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha

Perusahaan yang melaporkan kerugian akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya lebih lama dibandingkan biasanya. Sebaliknya jika perusahaan melaporkan laba yang tinggi maka perusahaan akan mempercepat auditnya, sehingga good news tersebut segera dapat disampaikan kapada para investor dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.

Menurut Carslow (2002) dalam penelitian Subekti dan Widiyanti (2004), ada dua alasan mengapa perusahaan yang menderita kerugian cenderung mengalami audit delay yang lebih panjang. Pertama, ketika kerugian terjadi perusahaan ingin menunda bad newssehingga perusahaan akan meminta auditor untuk menjadwal ulang penugasan audit. Kedua, auditor akan lebih berhati-hati selama proses audit jika percaya bahwa kerugian ini mungkin disebabkan karena kegagalan keuangan perusahaan dan kecurangan manajemen informasi tentang laba perusahaan dapat digunakan sebagai : 1) Sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian. 2) Sebagai pengukur prestasi manajemen. 3) Sebagai dasar penentuan besarnya penggunaan pajak. 4) Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara. 5) Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus. 6) Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan. 7) Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran. 8) Sebagai dasar pembagian deviden (Chariri dan Ghozali, 2001).

(20)

BAB I Pendahuluan 9

signifikan antara Solvabilitas yang diukur dari Total Debt to Total Asset Ratio

(TDTA) terhadap Audit delay. Proses pengauditan utang relatif membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pengauditan ekuitas, khususnya apabila jumlah debt holder-nya banyak.

Namun, penelitian Sistya Rachmawati (2008) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2003-2005 menemukan bahwa variabel Solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit delay. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan dengan utang yang besar ataupun perusahaan dengan utang kecil sama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap lamanya Audit delay.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Penelitian yang dilakukan Yugo Trianto (2006) pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 telah membuktikan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Audit delay. Hal ini terjadi karena perusahaan yang mengumumkan profitabilitas yang relatif rendah mengacu pada kemunduran publikasi laporan keuangan yang telah diaudit. Namun, penelitian Supriyati Yuliasri Rolinda (2007) mendapatkan hasil yang berbeda, hasil penelitiannya menunjukan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit delay. Dalam penelitiannya banyak perusahaan yang mengalami kenaikan profit namun kenaikan tersebut tidak begitu besar, apalagi ada yang mengalami kerugian.

(21)

BAB I Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha

perusahaan go public tahun 2004 menemukan adanya hubungan positif antara Opini Auditor dengan Audit delay. Pada perusahaan yang tidak menerima pendapat unqualified opinion akan menunjukan Audit delay yang lebih panjang dibandingkan dengan perusahaan yang menerima pendapat qualified opinion. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang menerima pendapat selain unqualified opinion dianggap sebagai kabar buruk, sehingga penyampaian laporan keuangannya akan diperlambat. Menurut Ainun Naim (2002) dalam Prabandari dan Rustiana (2007) menyatakan bahwa variabel Opini Auditor di Indonesia menunjukan hasil yang kurang memuaskan dimana pendapat akuntan publik tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Penelitian Supriyati Yuliasri Rolinda (2007) juga menunjukan bahwa variabel Opini Auditor tidak berpengaruh signifikan terhadapAudit delay.

Manurut Supriyati Yuliasri Rolinda (2007) Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap Audit delay. Ukuran Kantor Akuntan Publik dikatakan dapat berpengaruh signifikan terhadap Audit delay, karena sebagian besar perusahaan sudah menggunakan jasa audit Kantor Akuntan Publik the big four

yang dapat melakukan auditnya dengan cepat dan efisien. Selain itu, Kantor Akuntan Publik the big four banyak mengeluarkan pendapat going concern

(22)

BAB I Pendahuluan 11

Yugo Trianto (2006) mendapatkan hasil yang berbeda di mana Ukuran Kantor Akuntan Publik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Audit delay, hal ini terjadi karena baik KAP besar maupun KAP kecil memiliki standar yang sama sesuai dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Jika hal ini dilihat dari batas waktu 90 hari yang ditetapkan BAPEPAM, terlihat masih banyak perusahaan yang belum patuh terhadap peraturan informasi di Indonesia.

(23)

BAB I Pendahuluan 12

Universitas Kristen Maranatha

Mengingat pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan bagi pembuatan keputusan, dimana audit delay menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terlambatnya pelaporan keuangan, menjadikan audit delay serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat menjadi salah satu objek penelitian yang diteliti. Adapun faktor- faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ukuran perusahan, profitabilitas perusahaan, solvabilitas perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, dan opini auditor. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah observasi langsung terhadap perusahaan dengan menggunakan data primer dan sekunder, kemudian periode waktu penelitian ini adalah 3 tahun sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan periode waktu selama lima tahun pada populasi perusahaan consumer goods. Namun, tahun penelitian yang penulis teliti lebih up to date, agar lebih mendekati keadaan saat ini. Kemudian, penulis menambahkan satu variabel lagi yaitu laba/rugi operasi. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian Dewi Lestari (2010) yang meneliti tentang analisis faktor – faktor yang mempengaruhi audit delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT

DELAY TAHUN 2009-2011 PADA PT. BIO INDUSTRI NUSANTARA DI

BANDUNG”.

1.2 Identifikasi Masalah

(24)

BAB I Pendahuluan 13

1. Apakah terdapat pengaruh antara Ukuran Perusahaan PT. Bio Industri Nusantara terhadap Audit delay?

2. Apakah terdapat pengaruh antara Laba atau Rugi Perusahaan PT. Bio Industri Nusantara terhadap Audit delay?

3. Apakah terdapat pengaruh antara Opini Auditor PT. Bio Industri Nusantara terhadap Audit delay?

4. Apakah terdapat pengaruh antara Ukuran Kantor Akuntan Publik yang dipakai PT. Bio Industri Nusantara terhadap Audit delay?

5. Apakah terdapat pengaruh antara Profitabilitas PT. Bio Industri Nusantara terhadap Audit delay?

6. Apakah terdapat pengaruh antara Solvabilitas PT. Bio Industri Nusantara terhadap Audit delay?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Menguji dan menganalisis seberapa besar Ukuran Perusahaan PT. Bio Industri Nusantara terhadap Audit delay.

2. Menguji dan menganalisis seberapa besar Laba atau Rugi PT. Bio Industri Nusantara terhadap Audit delay.

3. Menguji dan menganalisis seberapa besar Opini Auditor PT. Bio Industri Nusantara terhadap Audit delay.

(25)

BAB I Pendahuluan 14

Universitas Kristen Maranatha

5. Menguji dan menganalisis seberapa besar Profitabilitas PT. Bio Industri Nusantara terhadap Audit delay.

6. Menguji dan menganalisis seberapa besar Solvabilitas PT. Bio Industri Nusantara terhadap Audit delay.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut beberapa manfaat penelitian ini:

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Audit delaypada perusahaan industri dan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis dipelajari penulis diperkuliahan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi kepustakaan dan sebagai bahan pembanding bagi mahasiswa yang ingin melakukan pengembangan penelitian berikutnya di bidang yang sama di masa mendatang.

b. Bagi Auditor Hasil

(26)

BAB I Pendahuluan 15

c. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan masukan pada PT. Bio Industri Nusantara dalam mengambil kebijakan di dalam penyusunan laporan keuangan agar dapat lebih tepat waktu dan dapat memberikan informasi yang bermanfaat yang dapat digunakan PT. Bio Industri Nusantara guna meningkatkan efektivitas kinerja akuntan internal dan eksternal.

d. Bagi Penulis

(27)

85Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan dua metode analisis, untuk menguji pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba atau Rugi, Opini Auditor, Ukuran KAP,Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Audit Delaypada PT. Bio Industri Nusantara, maka dapat di ambil kesimpulan :

1. Setelah dilakukan analitis laporan keuangan padaUkuran Perusahaan, Laba atau Rugi, Opini Auditor, Ukuran KAP, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap audit delay PT. Bio Industri Nusantara didapatkan hasil bahwa Ukuran Perusahaan, Laba atau Rugi, Profitabilitas dan solvabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay.

(28)

BAB V Simpulan, Keterbatasan Dan Saran 86

profitabilitas ( 5), dan variabel solvabilitas ( 6) tidak mempengaruhi variabel audit delay ( ).

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan hanya padasatu sampe perusahaan, sehingga tidak dapat dilakukan uji asumsi yang lebih banyak dan mendetail.

2. Penelitian dilakukan hanya mengacu pada definisi audit delay yang telah ada pada literatur-literatur hasil penelitian sebelumnya, dimana literatur tersebut belum cukup menjelaskan definisi audit delay karena tidak memperhitungkan waktu perikatan audit yang sangat mungkin berbeda pada tiap perusahaan sampel per tahunnya.

3. Dikarenakan fokus penelitian pada perusahaan menengah, maka hasil penelitian ini tidak dapat digunakan untuk generalized audit delay perusahaan pada umumnya.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

(29)

BAB V Simpulan, Keterbatasan Dan Saran 87

Universitas Kristen Maranatha

yang benar dan wajar atas pertanyaan yang diajukan oleh auditor sehingga laporan keuangan auditan dapat diterbitkan lebih cepat.

2. Bagi para investor sebaiknya tidak hanya berasumsi bahwa Audit Delay

dipengaruhi oleh Ukuran Perusahaan, Laba atau Rugi, Opini Auditor, Ukuran KAP,Profitabilitas, dan Solvabilitas saja, tetapi juga harus memandang faktor-faktor lain seperti Jenis Usaha, Struktur Kepemilikan Perusahaan, faktor-faktor perusahaan publik atau nonpublik, dan lain sebagainya.

3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk menyempurnakan penelitian yang akan dilakukan, sebaiknya melakukan hal berikut ini. Pertama, memperluas lingkup penelitian dengan memperbanyak jumlah sampel yang diteliti secara langsung. Kedua, memperbanyak variabel dalam menguji Audit Delay seperti faktor perusahaan publik atau non publik, faktor luas audit yang dilakukan, faktor lamanya menjadi klien KAP yang bersangkutan. Ketiga, menambahkan data primer lainnya selain memberika kuesioner, seperti bagaiamana pengendalian internal klien, tingkat kinerja audit dan resiko audit. Ketiga, waktu penelitian sebaiknya lebih dari 3 tahun, untuk dapat melihat kecenderungan terjadinya

Audit Delaysepanjang tahun.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Anissa, Nur. 2004. “Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Kajian Atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor, dan Opini Audit”, Balance 2: 42-53 Aryati, Titik dan Maria Theresia. 2005. “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit

Delay dan Timeliness”, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi 5(3): 271-287

Ashton, Robert H., John J. Willingham, dan Robert K. Elliot. 1987. ”An Empirical Analysis of Audit Delay”, Journal of Accounting Research 25(2)Autumn:275-292.

Carslaw, C.A.P.N. dan S.E. Kaplan. 1991 ”An Examination of Audit Delay: Further Evidence from New Zealand”, Accounting and Business Research 22(85):21-32.

Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2003. Teori Akuntansi . Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Varianada. 2000 . ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay : Studi Empiris Perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi 2(1):63-75.

Haron, H, B. Hartadi, dan E. Subroto. 2006. ”Analysis of Factors Influencing Audit Delay (Empirical Study at Public Companies in Indonesia)”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 6(1):95-121.

Hasan, Iqbal. 2002. Teori Pengambilan Keputusan . Jakarta: Ghalia Indonesia. Hossain, M.A. dan P.J. Taylor. 1998. ” An Examination of Audit Delay: Evidence from

Pakistan ”, Working Paper , unpublished.

(31)

89

Universitas Kristen Maranatha

IAI. 2004. Standar Akuntansi Keuangan . Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. 2005. Auditing . Jakarta: Salemba Empat.

Na’im, Ainun. 1999. ”Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia 14 (2): 85-100.

Prabandari, Jeane Deart Meity dan Rustiana. 2007. “Beberapa Faktor yang Berdampak

pada Perbedaan Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di BEJ )”, Kinerja 11 (1): 27-39.

Respati, Novita Weningtyas. 2004. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta” , Jurnal Maksi 4: 67-81

Sekaran, Uma. 2003. Research Methods For Business . New York: John Wiley & Sons,

Inc.

Subekti, Imam. dan N.W. Widiyanti. 2004. ”Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Audit Delay di Indonesia” , Simposium Nasional Akuntansi VII:991-1002. Ukago, Kristianus. 2005. ”Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Bukti Empiris di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Maksi 5 (1):

13-33.

Wirakusuma, Made Gde. 2004. ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentang Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke Publik” , Simposium Nasional Akuntansi VII:

Referensi

Dokumen terkait

Hiperlakrimasi dikarenakan N.VII memegang peran otonom pada glandula lakrimalis sehingga apabila terganggu dapat menyebabkan hal ini terjadi, selain itu pada penderita

368 STUDI ANALISA PENGARUH TANAH GAMBUT TERHADAP KONSOLIDASI TRIAL, SUREHARGE EMBANKMENT PADA RUAS JALAN BARENG BENGKEL KM 3,5 PALANGKARAYA-PULAU PISAU (,01) 369 STUDI

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan kemampuan menggunakan strategi pemodelan pada penulisan surat resmi

Data hasil pretest siswa kelas sampel pada Tabel1 menunjukkan hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan, dimana nilai rata-rata pretest kelas eksperimen yaitu

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi tanaman hijauan indigofera sebagai pakan ternak di Desa Karanggatak, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.. Hasil yang didapatkan

a) Lebih memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, seperti wisata sepeda kota tua di Jakarta. Selain itu, kita harus lebih memperdulikan keadaan fasilitas wisata sepeda

(pembuatan sistem), implementasi (pengujian), dan (2) produk yang dihasilkan berupa aplikasi ujian telah valid, efektif dan praktis digunakan sebagai aplikasi ujian

Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya, untuk memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi