BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data dari RISKESDAS 2013 dari berbagai indikator kesehatan gigi dan mulut masyarakat, dengan wawancara dan observasi langsung pada 1.027.763 orang sebagai total sampel keseluruhan didapatkan hasil sebanyak 25,9% mengalami masalah gigi dan mulut. EMD meningkat pada kelompok umur 45-54 tahun (EMD:10,6 dibandingkan EMD umur 12 tahun: 7,0) (RISKESDAS, 2013).
Penyakit pada jaringan periodontal yang diderita manusia hampir di seluruh dunia dan mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa. Hasil survei kesehatan gigi dan mulut di Jatim tahun 1995, penyakit periodontal terjadi pada 459 orang diantara 1000 penduduk. Prevalensi dan intensitas penyakit periodontal di Asia dan Afrika terlihat lebih tinggi daripada di Eropa, Amerika dan Australia. Penyakit periodontal di Indonesia menduduki urutan ke dua utama yang masih merupakan masalah di masyarakat (Wahyukundari, 2008).
terganggunya siklus menstruasi bulanan berkisar antara usia 46-55 tahun (Zainuddin, 2008).
Jumlah wanita menopause di Indonesia saat ini mencapai 14 juta, dan angka ini diperkirakan akan mencapai 60 juta pada tahun 2025 nanti. Studi mengenai periodontitis yang banyak terjadi terutama pada wanita terutama bagi yang telah mengalami menopause (Tanjaya dan Elza, 2011.). Masalah yang dialami oleh menopause adalah ketidaknyamanan oral (oral discomfort), atrofi gingiva, menopausal gingivostomatitis, penurunan aliran saliva dan menipisnya mukosa rongga mulut dan gingivitis (Corgel JO, 2006) dan (Preckshot, 2004).
Gingivitis adalah peradangan yang mengenai jaringan lunak disekitar gigi. Akibat adanya faktor primer dan sekunder. Faktor primer gingivitis adalah bakteri, sedangkan faktor sekunder dibagi menjadi dua yaitu, lokal dan sistemik. Faktor lokal diantaranya kebersihan mulut yang tidak terjaga, sisa-sisa makanan, akumulasi plak dan mikroorganisme, sedangkan faktor sistemik meliputi faktor nutrisional, genetic, hematologi dan hormonal. Salah satu faktor hormonal yang memicu keparahan gingivitis adalah menopause (Manson & Eley, 2013) dan (Nevil, 2005).
Menopause menjadi faktor meningkatnya keparahan gingivitis pada wanita, produksi estrogen yang berhenti menyebabkan terjadinya penipisan epitel pada rongga mulut. Penipisan lapisan epitel ini menyebabkan xerostomia
plak dan kalkulus menjadi lebih mudah terbentuk dan menjadikan gingivitis (Preckshot, 2004).
Penanganan gingivitis yang paling umum dilakukan adalah scalling dan
root planing. Scalling adalah upaya penghilangan plak, kalkulus dan stain pada permukaan gigi mahkota dan akar gigi. Root planing merupakan tindakan membersihkan dan menghaluskan permukaan akar gigi dari jaringan nekrotik maupun sisa bakteri dan produknya yang melekat pada permukaan akar gigi (Krismariono, 2009).
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, permasalahan yang timbul adalah apakah terdapat pengaruh scalling dan root planing terhadap status gingivitis wanita menopause?
C. Keaslian Penelitian
Penelitian “PENGARUH SCALING AND ROOT PLANING (SRP)
TERHADAP STATUS GINGIVITIS WANITA MENOPAUSE (Kajian di Posyandu Lansia Mawar XII Kecamatan Laweyan)”, menurut sepengetahuan penulis belum pernah diteliti sebelumnya, adapun penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan berhubungan dengan penelitian ini adalah: “Effect Of Menopause On Women’s Periodontium” yang ditulis oleh Amit dan Shalu di
dilakukan pengukuran tanpa diberi perlakuan sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan lebih difokuskan pada gingivitis saja serta diberi perlakuan yaitu dilakukan scalling dan root planing.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisa status keradangan gingiva pada wanita menopause
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui seberapa parah tingkat gingivitis pada wanita yang sudah memasuki fase menopause.
b. Menganalisa hubungan antara keadaan menopause dan manifestasinya pada gingiva.
c. Mengetahui pengaruh scalling dan root planing terhadap gingivitis pada wanita menopause.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan sumbangan pengembangan dan penyempurnaan ilmu pengetahuan yang sudah ada.
a. Manfaat penelitian: Hasil penelitian ini diharap dapat membantu dalam memperkirakan keparahan gingivitis pada wanita menopause.
b. Manfaat praktis: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data mengenai pengaruh scalling dan root planing terhadap kesehatan gingiva pada wanita menopause dan dapat digunakan menjadi acuan kebutuhan perawatan rongga mulut pada wanita menopause. c. Manfaat bagi masyarakat: Penelitian ini diharapkan akan