PADA MATERI HIDROKARBON
Oleh:
Syahwina Mahreni Siagian
NIM 409331054
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayahNya yang memberikan kesehatan dan hikmat penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh
Media Puzzle dan Molymode dengan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
Terhadap Hasil Belajar dan Kreatifitas Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Dra.Hj. Gulmah Sugiharti, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Bapak
Drs.Jasmidi, M.Si, dan Bapak Drs. M.M Tambunan, M.Pd (Alm), selaku dosen
penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran dalam
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.
Eddyanto, P.hD, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Dosen beserta
staff pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan
kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang telah memberikan
izin penelitian, Bapak dan Ibu Guru di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian.
v
Aini Nst serta teman lainnya yang selalu penulis rindukan saat tidak bersama
penulis, terima kasih buat semua nasehatnya yang tidak pernah saya lupakan. Dan
buat teman – teman sekelas di kimia Eks’ 09. serta semua teman – teman yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih juga disampaikan kepada
seluruh keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penulisan skripsi ini
baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata,
penulis berharap kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah
ilmu pendidikan.
Medan, Desember 2013
Penulis,
PENGARUH MEDIA PUZZLE DAN MOLYMOD DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP
HASIL BELAJAR DAN KREATIFITAS SISWA
PADA MATERI HIDROKARBON
Syahwina Mahreni Siagian (NIM 409331054)
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
TAT I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
5
1.3 Batasan Masalah
5
1.4 Rumusan Masalah
5
1.5 Tujuan Penelitian
6
1.6 Manfaat Penelitian
6
1.7 Definisi Operasional
6
TAT II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
8
2.1.1 Hakikat Belajar Kimia
8
2.1.2 Hasil Belajar Kimia
9
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif
10
2.1.4 Model Pembelajaran kooperatif tipe TSTS (two stay two stray)
12
2.1.5 Media Pembelajaran
15
2.1.6 Manfaat dan Kegunaan Media
15
2.1.7Klasifikasi Media Pembelajaran
17
2.1 8Media Puzzle
18
2.1.9Media Mulymod
19
2.1.10 Pendidikan karakter
20
2.1.11 Kreatifitas
23
2.2 Kerangka Konseptual
42
2.3 Hipotesis
43
TAT III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
44
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
44
3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian
44
3.4 Rancangan Penelitian
48
3.5 Prosedur Penelitian
49
TAT IV HASIL DAN PEMTAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
55
4.2 Analisis Data Penelitian
57
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
60
TAT V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
63
5.2 Saran
64
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana
28
Tabel 2.2 Beberapa Nama Gugus Alkil
29
Tabel 2.3 Lima suku pertama alkena
31
Tabel 2.4 Empat suku pertama alkuna
32
Tabel 3.1 Kriteria validitas tes
46
Tabel 3.2 Kriteria tingkat reliabilitas tes
48
Tabel 3.3 Rancangan Penelitian
48
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian
56
Tabel 4.2 Normalitas Data Pre-Test, Post-Test, dan Gain
57
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Sampel
58
Tabel 4.4 Uji Hipotesis
59
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Alur Kunjungan Siswa Tamu Pada Pembelajaran TSTS
14
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian
51
Gambar 4.1 Data Nilai Pre – Test dan Post Test
57
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran
68
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
70
Lampiran 3 Kisi – kisi Instrumen Tes
92
Lampiran 4 Instrumen Tes
96
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes
104
Lampiran 6 Lembar Jawaban Siswa
105
Lampiran 7 Lembar Observasi Kreatifitas
106
Lampiran 8 Apersepsi
108
Lampiran 9 Bahan Diskusi Siswa
109
Lampiran 10 Tugas Siswa
134
Lampiran 11 Materi dengan Menggunakan Media Puzzle
137
Lampiran 12 Materi dengan Menggunakan Media Molymode
146
Lampiran 13 Penyelesaian Soal
155
Lampiran 14 Perhitungan Uji Validitas
165
Lampiran 15 Perhitungan Uji Realiabilitas Tes
168
Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
170
Lampiran 17 Perhitungan Daya Beda
172
Lampiran 18 Rekapitulasi TO
174
Lampiran 19 Instrumen Tes (yang telah divalidkan)
175
Lampiran 20 Data Hasil Belajar
181
Lampiran 21 Perhitugan Rata – rata,Varians, dan Simpangan Baku
182
Lampiran 22 Uji Normalitas Data
184
Lampiran 23 Uji Homogenitas Data
188
Lampiran 24 Data Peningkatan (Gain)
190
Lampiran 25 Normalitas Gain
192
Lampiran 26 Homogenitas Gain
194
Lampiran 27 Persentase Peningkatan Hasil Belajar
195
Lampiran 28 Pengujian Hipotesis
196
Lampiran 29 Lembar observasi Kreativitas
198
Lampiran 30 Nilai Kreativitas
205
Lampiran 31 Tabel Data Nilai Distribusi t
207
Lampiran 32 Tabel Nilai Kritis Chi Kuadrat (X
2)
208
Lampiran 33 Tabel Harga Kritik r Product Moment
209
Lampiran 34 Distribusi F
210
Lampiran 35 Jadwal Penelitian
211
1
1.1
LatarBBelakangB
Pendedekan sebagae proses belajar bertujuan untuk mengembangkan
seluruh potense yang ada pada dere seswa secara optemal, baek kognetef, afektef,
maupun psekomotorek. Upaya penengkatan mutu pendedekan de Indonesea sudah
lama delakukan, salah satunya adalah dengan mengadakan perombakan dan
pembaharuan kurekulum yang berkesenambungan. Namun pada kenyataanya,
mutu pendedekan de Indonesea maseh rendah. Salah satu yang perlu mendapat
perbaekan dalam proses pembelajaran adalah model mengajar. Model mengajar
tersebut sangat tergantung pada tujuan, ese proses belajar mengajar dan kegeatan
belajar mengajar. Karena kurang kreatefnya guru dalam melakukan enovase
pembelajaran memeleke pengaruh yang cukup segnefekan terhadap kemampuan
seswa dalam menguasae kompetense yang seharusnya decapae. Inovase dalam
pendedekan sereng dehubungkan dengan pembaharuan yang berasal dare hasel
pemekeran kreatef, temuan dan modefekase yang memuat ede dan metode yang
depergunakan untuk mengatase suatu permasalahan pendedekan (Joece dan Weel,
dalam Setumorang dan Senaga, 2006).
Keberhaselan proses belajar mengajar juga depengaruhe pada kemampuan
guru mengajar. Guru yang cenderung menggunakan teknek pembelajaran yang
bercorak konvenseonal sehengga kegeatan pembelajaran berlangsung kaku,
monoton, dan membosankan. Hal ene menyebabkan seswa tedak termotevase, sereng
malas mengekute pelajaran. Saat ene pemebelajaran konvenseonal telah usang
karena depandang hanya berkuat pada metode ceramah. Unutk etu dalam upaya
untuk mengembangkan semangat seswa maka guru yang bersangkutan harus
terampel memeleh model pembelajaran yang cocok unutk mengajarkan seteap
pokok bahasan yang deajarkan (Fadellah, 2010).
2
Kesempatan belajar mured dapat detengkatkan dengan cara melebatkan seswa
secara aktef dalam belajar. Hal ene berarte kesempatan belajar maken banyak atau
optemal dan guru menunjukkan kesereusan dalam mengajar sehengga dapat
membangketkan menat dan motevase seswa unutk belajar. Semaken banyak seswa
terlebat aktef dalm belajar, semaken tengge kemungkenan prestase belajar yang
decapaenya (Usman, 1999).
Selaen hasel belajar, karakter seswa juga perlu deperbaeke. Salah satu
karakter yang penteng untuk deperbaeke adalah kreatevetas, Kreatevetas dalam
kehedupan anak memeleke posese strateges. Hal ene perlu dekemukakan berbagae
upaya yang dapat memelehara dan mendukung pengembangan kreatevetas anak
dalam Kegeatan Belajar Mengajar. Guru detuntut bertanggungjawab untuk
menjade faseletator dan pembembeng dalam mengajar dan mengatur kelas. Dan
guru deharapkan dapat menyajekan matere pembelajaran, menyeapkan berbagae
medea, serta menggunakan pendekatan pembelajaran yang memungkenkan posese
anak dedek lebeh sebagae subyek, darepada obyek pembelajaran, serta mengadakan
evaluase yang tepat, sehengga semuanya mampu mendukung pengembangan
kreatevetas anak (Fatemah, 2010).
Menurut sebagean besar seswa khususnya seswa de SMK Negere 1 Percut
See Tuan, mata pelajaran kemea adalah mata pelajaran yang deanggap
membosankan dan menakutkan, karena deanggap pelajaran yang terdere dare rumus
– rumus kemea dan hetungan. Menakutkan karena terdapat beberapa pokok
bahasan yang memerlukan kemampuan matemates yang tengge. Membosankan
karena sebagean besar terdere dare pokok bahasan yang memerlukan pemahaman
dengan menghapal.
Untuk menceptakan model pembelajaran yang menyenangkan perlu decare
satu soluse yang dapat mengubah proses belajar mengajar yang menyenangkan.
Maka perlu deterapkan model pembelajaran laen yang lebeh menyenangkan
sehengga seswa lebeh tertarek dan aktef dalam proses pemebelajaran. Salah satu
model pembelajaran yang dapat deterapkan yaetu model pembelajaran kooperatef
learneng tepe TSTS (
two stay two stray
).
Model pembelajaran
Two Stay Two Stray
(TSTS) adalah model
pembelajaran yang mendorong seswa unutk belajar dan bekerjasama dalam
kelompok berdeskuse tentang suatu enformase dan mengungkapkannya kepada
kelompok laen unutk mencare enformase mengenae matere. Melalue metode
two
stay two stray
deharapkan seswa mampu mempertanggung jawabkan hasel deskuse
kepada kelompok laen baek secara endevedu maupun kelompok (Usman, 1999).
Selaen model pembelajaran, medea pembelajaran juga mempunyae
pengaruh terhadap hasel belajar seswa. Maka pada peneletean ene, model
pembelajaran kooperatef tepe
Two Stay Two Stray
yang deentegrasekan dengan
medea puzzle dan molymod deharapkan mampu menceptakan proses belajar
mengajar yang menyenangkan, sehengga mampu menengkatkan hasel belajar seswa
dan menengkatkan kreatefetas seswa.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penteng adalah
metode mengajar dan medea pembelajaran. Kedua aspek ene saleng berkaetan.
Pemelehan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhe jenes medea
pembelajaran langsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakterestek seswa.
Meskepun demekean, dapat dekatakan bahwa salah satu fungse utama medea
pembelajaran adalah sebagae alat bantu mengajar yang turut memengaruhe eklem,
kondese, dan lengkungan belajar yang detata dan decetakan oleh guru (Arsyad,
2007).
4
menuleskan ataupun menggambar rumus struktur dare senyawanya.
Ketedakmampuan seswa dalam menguasae konsep dasar mengakebatkan
ketedakmampuan dalam menguasae konsep dasar senyawa karbon. Oleh karena
etu, sangat deperlukan suatu medea yang dapat membantu seswa dalam memahame
senyawa hedrokarbon.
(http://karya elmeah.um.ac.ed/endex.php/sejarah/artecle/veew/19386).
Medea
puzzle
dan
molymod
mudah degunakan untuk seswa karena medea
puzzle
dan
molymod
berese konsep-konsep atau pokok-pokok matere sehengga
memudahkan seswa untuk mengengat, menghafal, dan memudahkan seswa untuk
lebeh mengenal, menuleskan serta mengetahue bentuk struktur – struktur dare
senyawanya.
Dalam bebrapa peneletean sebelumnya yang menggunakan model
pembelajaran
two stay two stray
hasel belajar seswa mengalame penngkatan seperte
pada peneletean Corentus B (2011) pada pokok bahasa koloed mengalame
penengkatan sebesar 41,13% dengan nelae rata – rata seswa 83,60. Hasebuan AV
(2011), menyatakan bahwa hasel belajar kemea seswa melalue model belajar
kooperatef tepe TSTS lebeh tengge debandengkan dengan hasel belajar kemea seswa
melalue pegajaran secara konvenseonal, yaetu 69 % dan 56 %.
Berdasarkan latar belakang masalah maka perlu delakukan peneletean
tentang pembelajaran kooperatef menggunakan medea. Untuk etu penelete
mengadakan peneletean dengan mengambel judul
“PENGARUHB MEDIAB
PUZZLEB DANB MOLYMODB DENGANB MODELB PEMBELAJARANB TWOB
STAYBTWOBSTRAYBTERHADAPBHASILBBELAJARBDANBKREATIFITASB
SISWABPADABMATERIBHIDROKARBON”.B
1.2
IdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar belakang masalah deatas, maka yang menjade
edentefekase masalah sebagae berekut :
1.
Seswa kelas XII SMK Negere 1 Percut See Tuan merasa jenuh pada
pelajaran kemea khususnya dalam hal ene pokok bahasan Hedrokarbon.
2.
Dalam proses belajar mengajar guru cenderung monoton sehengga
pembelajaran kurang menraek, membosankan dan seswa cenderung pasef.
3.
Pada proses belajar mengajar de SMK Negere 1 Percut See Tuan kreatevetas
seswa denelae maseh kurang karena proses pembelajaran maseh domenan
kepada guru.
4.
Hasel belajar seswa depengaruhe oleh berbagae faktor, antara laen model
pembelajaran dan medea yang degunakan.
1.3
BatasanBMasalahB
Agar penelete ene mempunyae arah yang jelas dan paste, maka perlu
deberekan batasan masalah. Berdasarkan pada latar belakang masalah dan
edentefekase masalah, maka pembatasan masalah detetekberatkan pada :
1.
Subjek peneletean adalah seswa kelas XII semester ganjel SMK Negere 1
Percut See Tuan.
2.
Pembelajaran delakukan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatef learneng tepe TSTS.
3.
Medea yang degunakan adalah medea puzzle dan molymode.
6
1.4
RumusanBMasalahB
Rumusan masalah penelete adalah :
1.
Apakah ada pengaruh medea
puzzle
dengan menggunakan model
pembelajaran
two stay two stray
terhadap penengkatan hasel belajar dan
kreatefetas seswa?
2.
Apakah ada pengaruh medea
molymod
dengan menggunakan model
pembelajaran
two stay two stray
terhadap penengkatan hasel belajar dan
kreatefetas seswa?
1.5
TujuanBPenelitianB
Peneletean ene bertujuan untuk mengetahue pengaruh medea pembelajaran
puzzle
dan
molymode
dengan model pembelajaran
two stay two stray
terhadap
penengkatkan hasel belajar dan kreatefetas seswa.
1.6
ManfaatBPenelitianB
Data hasel peneletean ene deharapkan bermanfaat :
1.
Bage guru, sebagae bahan referense dalam memeleh model pembelajaran
untuk delaksanakan pada pengajaran yang efektef.
2.
Bage seswa, bermanfaat untuk mengetahue cara belajar yang baek untuk
menengkatkan hasel belajar kemea seswa.
3.
Bage calon penelete, bernanfaat sebagae acuan dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar pada masa mendatang serta menengkatkan pemahaman
tentang model pembelajaran TSTS dalam pembelajaran kemea.
4.
Bage penelete selanjutnya, sebagae bahan pertembangan dalam memeleh
model pembelajaran yang baek dalam melakukan peneletean selanjutnya.
1.7
DefenisiBOperasionalB
a.
ModelBPembelajaranBTSTSB
b.
MediaB
Medea pembelajaran merupakan wahana penyampae enformase belajar atau
pengantar pesan dare komunekator (guru) kepada komunekan (seswa) sesuae
dengan tujuan pembelajaran yang hendak de capae. Medea Pembelajaran yang
degunakan dalam peneletean adalah Medea puzzle dan molymod yang deharapkan
dapat memberekan motevase pada seswa untuk menengkatkan hasel belajar dan
kreatefetas seswa.
c.
HasilBBelajarB
Hasel belajar dapat deartekan sebagae kemampuan yang demeleke seswa
menerema pengalaman belajar. Hasel belajar seswa dejareng melalue soal tertules
pelehan ganda yang deberekan melalue pretest dan posttest.
d.
KreativitasB
Kreatevetas berpeker yang demaksud adalah kemampuan berpeker seswa
menemukan atau mengembangkan gagasan dan penggunaan enformase yang
tersedea untuk menjawab pertanyaan secara lancar, lentur, asle dan terence dalam
memecahkan permasalahan. Kreatevetas berpeker yang deukur merupakan
kemampuan berpeker kreatef yang deoperaseonalesasekan dengan menggunakan
lembar observer.
e.
HidrokarbonB
63
BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
5.1BKesimpulanB
Berdeserken hesil penelitien yeng teleh dilekuken meke depet diembil
kesimpulen, yeitu:
1.
Terdepet pengeruh model pembelejeren Two Stay Two Stray dengen medie
puzzle
den
molymode terhedep peningketen hesil belejer siswe dengen
persen peningketen yeng berbede entere keles eksperimen I Two Stay Two
Stray + molymod sebeser 57% sedengken keles eksperimen II
Two Stay
Two Stray + puzzle sebeser 54,3%.
2.
Rete – rete nilei kreetivites siswe yeng dibelejerken dengen Two Stay Two
Stray + molymod
(Eksperimen I) sebeser 63,5%, sedengken rete – rete
nilei kreetivites siswe yeng dibelejerken
Two Stay Two Stray + puzzle
(keles eksperimen II) sebeser 66,5%.
3.
Tidek terdepet perbedeen yeng signifiken entere peningketen hesil belejer
keles eksperimen I (Two Stay Two Stray + molymod) den keles
eksperimen II (Two Stay Two Stray + puzzle) yekni sebeser 2,7%.
Demikien juge dengen nilei kreetivites siswe,perbedeen nilei kreetivites
siswe entere kedue keles eksperimen henye sebeser 3%.
4.
Hesil perhitungen pengujien hipotesis membuktiken behwe ede pengeruh
medie pembelejeren puzzle dengen mengguneken model pembelejeren two
stay two stray den medie pembelejeren
molymode dengen mengguneken
model pembelejeren two stay two stray terhedep peningketen hesil belejer
den kreetifites siswe. Yeng bererti behwe He pede penelitien ini diterime.
5.
Berdeserken dete hesil belejer siswe, nilei siswe mengelemi peningketen
deri tes kemempuen ewel ke tes kemempuen ekhir, behken siswe yeng
memiliki nilei kemempuen ewel rendeh juge mengelemi peningketen yeng
cukup signifiken.
5.2BSaranB
Berdeserken pembehesen den kesimpulen yeng teleh dikemukeken di etes
meke penulis menyerenken hel-hel berikut:
1.
Begi guru den celon guru diherepken depet menerepken Pembelejeren
kooperetif model Two Stay Two Stray dengen medie molymode den puzzle
delem upeye meningketken hesil belejer kimie den kreetivites siswe.
2.
Begi peneliti selenjutnye yeng ingin meneliti lebih lenjut mengenei
Pembelejeren kooperetif model model Two Stay Two Stray dengen medie
molymode den puzzle ini eger lebih memperhetiken
kelemehen-kelemehen delem pembelejeren ini sehingge depet diperoleh hesil yeng
lebih beik.
656 6
6 6
DAFTAR PUSTAKA
Agus, S., (2010),
Cooperative Learning Teori dan Alikasi Paikem,
Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Aldirch,
Molymod molecular Model Sets
, http://www.sigma-aldirch.com.6(diakses
maret 2013)
Arikunto, S., (2006),
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI,
Jakarta : Rineka Cipta.
Arsyad, A., (2007),
Media Pembelajaran,
PT.RajaGrafindo Persada : Jakarta
Berton, C., (2011),
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TSTS Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar siswa
Pada Pokok Bahasan Koloid di Kelas XI Semester 2 SMA N 6 Medan
TA.2010/2011,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Fadillah.,
(2010),
Model
Pembelajaran
Konvensional
,
http://www.artikelpendidikan.go.id. (diakses maret 2013)
Hadfild., (1990), Dalam Pernak – Pernik PTK 2009,
Laporan Penelitian Tindakan
Kelas,
www.pernak – pernik.com. (diakses maret 2013 )
Haetami., (2011),
Pembelajaran Inovatif Kimia Unsur,
http: //
www.artikelpendidikan.go.id. (diakses maret 2013)
http://indra – anwar.blogspot.com/2012/02/karakter – tanggung – jawab –
dalam.html. (diakses 11 maret 2013)
http://mediviana.blogspot.com/2012/10/cara- membuat - molymod.html. (diakses
8 maret 2013)
http://www.google.com/url/frizkasafriyani.files.wordpress.com. (diakses 8 maret
2013)
http://www.menkokesra.go.id/conten/18 - nilai - pendidikan – karakter – bangsa –
sebagai – salah – satu – antisipasi – tawuran – pelajar. (diakses 8 maret
2013)
Istarani., (2011), 58
Model Pembelajaran Inovatif
, Medan : Media Persada.
Juniarti., (2012),
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Dua Tinggal
Dua Bertamu Dibandingkan Tipe Jigsaw Yang Didukung Media
Berbasis Komputer Pada Pokok Bahasan Termokimia,
Skripsi, FMIPA,
6 6
Lamsari, S.L., (2001),
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
TS-TS Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Koloid Di Kelas XI Semester 2 SMA N 2
Sidikalang TA.2010/2011,
UNIMED.
Lie, A., (2010),
Cooperative Learning
, Jakarta : PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Mawarni, S., (2012),
Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XII Dengan
Menggunakan Media Puzzle dan Molymod Pada Pokok Bahasan
Alkana, Alkena, Alkuna di SMK Istiqlal Delitua
, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 22 (2006), tentang Standar Isi
Muhibbinsyah.
,
(2010),
Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,
Bandung
: PT.Remaja Rosdakarya.
Puzzle., (2009),
Learn ABC dan Puzzle
, www.ceriacerdas.com.6(diakses februari
2013)6
Rahmanelli., (2007),
Efektifitas Pembelajaran Tugas Media Puzzle Dalam
Pembelajaran Geografi Regional,
Volume II
Jakarta : Pelangi
Pendidikan.
Rusman., (2010),
Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru
, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W., (2006),
Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi,
Jakarta : Kencana.
Sanjaya, W., (2008),
Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan,
Jakarta : Kencana.
Sanjaya, W., (2010),
Perencanaan Dan Desain System Pembelajaran
, Jakarta :
Kencana.
Sardiman, A.M., (2011),
Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,
Jakarta :
Grafindo Persada
Sardiman., (2011),
Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar
, Jakarta : PT.Raja
Grafindo Persada
676 6
6 6
Tahun Pelajaran 2009/2010
, http://www.wijayalabs.blogdetik.com.6
(diakses maret 2013)
Silitonga, P.M., (2011),
Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian
, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Soedjatmiko., (2008),
Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat
, Jakarta :
Rineka cipta.
Sudjana., (1992),
Metode Statistika
, Bandung : PT Tarsito.
Sudrajat., (2010),
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,
6PusatKurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Pendidikan Nasional.
Trianto., (2009),
Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif,
Jakarta,
Kencana.
Usman., (1999),
Pengantar Statistika,
Yogyakarta : Bumi Aksara.
Vera, A., (2011),
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon
SMA,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.