i
TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh: Jumrotus Solihah NIM : 091434036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
Hidup bukan sekedar mencari yang terbaik, tetapi harus menjadi yang terbaik dan
memberikan yang terbaik!!
Saya persembahkan untuk :
Bapak dan Mamak Tercinta
Kekasihku Tersayang
Adik Terkasih
Almamater Universitas Sanata Dharma
vii
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu
dengan Menggunakan Media Animasi pada Materi Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada program studi Pendidikan Biologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama masa studi dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat dukungan
baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengenyam pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Kepala Sekolahdan Staff SMA Pangudi Luhur Sedayu, yang telah
memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SMA
Pangudi Luhur Sedayu.
4. Ibu Luisa Diana Handoyo M,Si. Selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membantu dan membimbing selama menyelesaikan skripsi.
5. Bapak Markoes Padmonegoro S.Pd. selaku guru pengampu matapelajaran
Biologi di SMA Pangudi Luhur Sedayu, sekaligus rekan yang luar biasa
yang telah membimbing dan meluangkan waktu untuk membantu penulis
viii
7. Seluruh Dosen Pendidikan Biologi yang sangat luar biasa, yang senantiasa
menuntun, memotivasi, dan membimbing penulis selama kuliah di
Universitas Sanata Dharma.
8. Seluruh staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atas pelayanannya selama penulis kuliah di Universitas
Sanata Dharma
9. Orang tua. Bapak Damiran dan Ibu Siti Rahayu, Adik Pratiyas Jihati, dan
seluruh keluarga besar penulis yang senantiasa mencurahka ndukungan
dan doa yang luar biasa.
10.Danna S.M. Motivator pribadi yang mencurahkan waktu dan member
dorongan agar semangat bekerja keras menyelesaikan skripsi ini.
Thankyou for being who you are and for being with me.
11.Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah membiayai seluruh
perkuliahan penulis di Universitas Sanata Dharma.
12.Sahabat-sahabat penulis: Vero, Rini, Ina, Cici, Reri, Jeni, Warjuni, Andika
dan Andang yang memotivasi dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
13.Teman-teman Pendidikan Biologi 2009 atas kebersamaan, dukungan, dan
bantuan yang diberikan selama belajar di Pendidikan Biologi.
14.Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun
demikian penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
ix
MEDIA ANIMASI PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Jumrotus Solihah Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2014
Penelitian dilakukan pada siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2014/2015, sebanyak 36 siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan menggunakan media animasi.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang meliputi 2 siklus dan 4 pertemuan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini tediri dari instumen pembelajaran silabus dan RPP serta instrument pengumpulan data berupa tes evaluasi , lembar observasi dan kuisioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan kelas hasil ketuntasan evaluasi siklus 1 sebesar 72% dan meningkat pada siklus II menjadi 97,22%. Motivasi belajar siswa pada siklus I 72,22% termasuk tinggi namun belum memenuhi target , pada siklus II 97,22% sudah memenuhi target minimal 75%
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menggunakan media animasi pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII IPA SMA Pagudi Luhur Sedayu Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.
x
INCREASE MOTIVATION AND LEARNING RESULTS OF STUDENTS IN CLASS XII OF SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU SUBJECT USING MEDIA ANIMATION ON GROWTH AND DEVELOPMENT OF PLANTS
ACADEMIC YEAR 2014/2015
Jumrotus Solihah Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2014
This research was conducted of student in class XII of SMA Pangudi Luhur, Sedayu, academic year 2014/2015 with 36 students. The purposes of this research was to increase motivation and learning results of students on growth and development of plants subject use to media animation.
The research was class action research with 2 cycle and 4 meeting. The instrument was consist of syllabus, lesson plan, evaluation test ,observation sheet and questioner.
This research indicate that after action was conducted, the results of evaluation completeness on the first cycle was 72 %, and it was increased on the second cycle became 97,22 %. Learning activity of students on the first cycle was 72,22 % included on categorized as ‘less’ and 97,22 % included on categorized as ‘enough’. On the second cycle learning activity of student increase became 38.09 % included on categorized as ‘very good’, Observation results of student activity target was made. The target is 75% student included on categorized as ‘good’.
In conclusion, application learning using media animation on growth and development of plants subject can increase the motivation and learning results of students in class XII IPA of SMA Pangdi Luhur Sedayu Bantul Yogyakarta academic year 2014/2015.
xi
Halaman
HALAMAN JUDUL ……… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… ii
HALAMAN PENGESAHAN ………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN ………. vi
KATA PENGANTAR ………. vii
ABSTRAK ……… ix
ABSTRACT ………. x
DAFTAR ISI ……… xi
DAFTAR TABEL……… xiv
DAFTAR GAMBAR……….... xv
DAFTAR DIAGRAM………. xvi
DAFTAR LAMPIRAN……… xvii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ………...….. 1
B. Rumusan Masalah ………...… 4
xii BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar ………...…. 9
B. Motivasi ………...……….…...…… 11
C. Hasil Belajar …...…... 19
D. Media pembelajaran …...………...….….. 24
E. Penelitian Yang relevan……...…… 36
F. Kerangka berpikir ...………...………. 36
G. Hipotesis …………...………...………. 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Jenis Penelitian ………... 38
B. Desain Penelitian ………... 39
C. Setting Penelitian ………... 41
D.Rancngan Tindakan ………...….... 42
1. Pra tindakan ... 42
2. Siklus 1 ... 43
3. Siklus 2 ... 46
E. Instrumen Penelitian ……….. 48
1. Instrumen Pembelajaran ... 50
2. Instrumen Pengumpulan Data ... 50
F. Teknik Analisis Data ………... 52
1. Analisis Hasil Belajar ... 52
2. Analisis Motivasi ... 54
xiii
A. Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ………... 55
1. Siklus I ………... 56
2. Siklus II ………... 63
B. Hasil Penelitian ……….. 70
1. Hasil Belajar Kognitif ……… 70
2. Hasil Belajar Afektif ……….. 70
3. Hasil Motivasi Belajar ……… 71
C. Pembahasan ………... 72
1. Hasil Belajar ………... 72
2. Hasil Observasi Motivasi………...….. 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ………... 77
2. Saran ………... 77
DAFTAR PUSTAKA... 78
xiv
Tabel 2.1 Kelebihan dan kekurangan Media Animasi ……… 33
Tabel 3.1 Instrumen Pengumpulan Data ………... 51
Tabel 3.2 Skor hasil Belajar Siswa Siklus I danSiklus 2 ………….. 53
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Siswa ………..…….. 54
Tabel 3.4 Persentase Skor Motivasi Siswa Siklus I danSiklus II ……… 55
Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan ……….. ……. 56
Tabel 4.1 Hasil Pretest Siswa ………. 58
Tabel 4.2 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I ………. 65
Tabel 4.3 Hasil Observasi Belajar Afektif Siswa Siklus II………. 66
Tabel 4,7 Hasil Kuisioner motivasi Belajar Siswa Siklus II ……… 75
Tabel 4.8 Hasil Hasil Belajar Kognitf ……….………. 75
Tabel 4.9 Analisis observasi Hasil Belajar Afektif ……….……… 76
xv
Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Postest I ……… 57
Gambar 4.2 Presentasi Penjelasan Guru ……….. 60
Gambar 4.3 Pengajar Menjelaskan Materi ………. 61
Gambar 4.4 Siswa Aktif Bertanya pada Guru ……… 63
Gambar 4.5 Siswa Berdiskusi Kelompok Didamping Pengajar……… 64
Gambar 4.6 Siswa Bekerjasama Dalam Tugas Kelompok ….. 65
Gambar 4.7 Siswa Berdiskusi Kelompok ……….. 70
Gambar 4.8 Siswa Diskusi Kelompok Gambar 4.10 Siswa Presentasi Kelompok ……… 71
xvi
Diagram 3.1 Desain Pendidikan tindakan Kelas ………….. …… 38
Diagram 4.1 Rata – Rata Dan Hasil Belaja Klasikal ……... 69
Diagram 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Afekti ……… 70
xvii
Lampiran 1
1. Silabus ...……… 80
2. RPP ...……….. 82
3. Rubrik Penilaian Afektif ... 91
4. Kisi – kisi dan Jawaban Pretest,Posttes Siklus 1 dan 2 ... 97
Lampiran 2 1. Soal Tes awal ……… 101
2. Soal Evaluasi Siklus 1 ………...………. 114
3. Soal Evaluasi Siklus II ………...………. 124
4. Kuisioner... 124
5. Lembar Kerja Siswa ... 135
Lampiran 3 1. Daftar Skor Observasi ...…………... 144
2. Daftar Nilai ...………... 148
Lampiran 4 1. Surat Ijin Penelitian Dari Universitas………... 149
1 BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui
pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta
dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta
didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri dan
keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat. Perkembangan di
dunia pendidikan ikut berubah seiring dengan perkembangan jaman dimana pola
pikir pendidik berubah dari konservatif menjadi lebih modern.
Dan berdasarkan observasi, SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah salah satu
sekolah SMA yang berciri khas katolik, sekolah ini merupakan salah satu sekolah
yang patut diperhitungkan prestasinya dikarenakan sudah mendapat akreditasi A
sejak tahun 2005 dan bertahan hingga sekarang. Namun disekolah ini dalam
pelaksanaan pembelajarannya, umumnya masih menggunakan metode ceramah
dan diskusi saja, terutama pada pelajaran biologi. Seperti yang kita ketahui bahwa
metode ceramah pembelajaran lebih didominasi oleh guru sehingga pembelajaran
menjadi kurang efektif dan siswa cenderung sibuk sendiri tanpa memperhatikan
Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran Biologi, hasil ulangan
harian khususnya materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dari 32 siswa
yang tidak mencapai batas tuntas atau melampaui batas KKM sekolah dengan
nilai 75, sebanyak 73% dengan skor rata-rata 53-70. Aktifitas belajar juga kurang
terarah dikarenakan pada saat jam pelajaran 20 menit pertama siswa
memperhatikan guru dengan fokus namun beberapa menit hingga jam pelajaran
berakhir fokus siswa mulai terpecah dengan ada yang bermain handphone,
mengobrol, bermain laptop dan kemungkinan hanya sekitar 10% yang
benar-benar berfokus pada pelajaran, selain itu siswa sedang beradaptasi dengan teman
sebangku yang baru, mata pelajaran yang baru dan baru saja libur panjang
kemungkinan konsentrasinya belum terfokus pada kegiatan pembelajaran
disekolah. Hal ini menunjukan bahwa motivasi belajar siswa masih rendah dan
rendahnya hasil belajar pada materi ini telah terjadi dari tahun ke tahun.Hal ini
disebabkan karena banyaknya materi yang harus di pelajari dan siswa kesulitan
dalam mengingat materi tersebut. Oleh sebab itu, dikarenakan materi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan materi awal pembelajaran
siswa di kelas XII IPA maka haruslah dikemas agar mampu mengajak siswa
untuk mengemari dan nyaman dengan kelas baru dan bahan pembelajaran baru
yaitu dengan menggunakan media animasi agar mampu menimbulkan motivasi
Motivasi belajar yang rendah dapat berdampak pada hasil belajar yang
menjadi tidak maksimal sehingga menunjukan bahwa pembelajaran belum
berjalan secara efektif.Materi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan
merupakan salah satu materi yang sedikit lebih mudah daripada materi pelajaran
biologi yang lainnya dikarenakan belajarnya dapat lebih kontekstual, namun di
karenakan banyak faktor yang mempengaruhi seperti disebutkan di atas maka
untuk mencapai keberhasilan proses pembelajarannya haruslah mendapatkan
perhatian khusus dalam penyajiannya.
Salah satu indikator keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari
hasil belajar. Oleh karena itu,Hamalik (1986) yang dikutip Azhar Arsyad (2010),
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi
pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan
motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya.Bahwasanya media pembelajaran besar pengaruhnya bagi indera dan
lebih dapat menjamin pemahaman, orang yang mendengarkan saja tidaklah sama
dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan
mendengarkannya.Selanjutnya menjelaskan betapa besarnya pengaruh media
pemebelajaran di karenakan dapat membawa dan membangkitkan rasa senang
dan gembira bagi murid - murid dan memperbaharui semangat mereka, membantu
memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan suasana
pembelajaran.
Salah satu media pembelajaran adalah media animasi pembelajaran
merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian
rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio yang
berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi
pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja
digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Dalam suatu penelitian
disebutkan bahwa pentingnya animasi sebagai media pembelajaran adalah
memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek
serta sulit dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan
kemampuan ini maka media animasi pembelajaran dapat digunakan untuk
menjelaskan materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang maka permasalahan dapat di rumuskan
1. Apakah media animasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII
IPA SMA Pangudi Luhur pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan?
2. Apakah media animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA
SMA Pangudi Luhur pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada hasil
belajar siswa kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan hasil belajar
yang di maksud adalah nilai Postes 1 dan Postest 2 yang diukur meliputi aspek
afektif dan aspek kognitif dengan menggunakan Media Animasi pada konsep atau
materi pembelajaran yang di pelajari yaitu Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan dengan :
Materi :
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Kompetensi Dasar :
1.1Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan
tumbuhan
1.2Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan
1.3Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap
pertumbuhan tumbuhan
Agar penelitian ini lebih terarah pada ruang lingkup yang akan di teliti, maka
di buat batasan masalah alternatif yang meliputi dua indikator dengan lima aspek
kompetensi Afektif yaitu :
1. Karakter
- Jujur
- Rasa ingin tahu
- Bertanggung jawab
2. Sosial
- Komunikatif
- Kerjasama
Dengan batasan untuk pengukuran motivasi belajar siswa yaitu menggunakan
poin - poin pada lembar kuisioner yang diisi oleh siswa meliputi lima indikator :
1. Kuatnya kemauan untuk berbuat
2. Jumlah waktu yang di luangkan untuk belajar
3. Ketekunan dalam mengerjakan tugas
4. Ulet dalam menghadapi kesulitan
Dan batasan dalam penggunaan media animasi pada penelitian ini adalah :
Menggunakan format video MPEG-4 (Motion Picture Experts Group)
Animasi 2 dimensi dan animasi stop motion.
D. Variabel
Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan media animasi,
sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar
siswa.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah dengan menggunakan media animasi pada
proses pembelajaran materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan yaitu :
1. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPA SMA
Pangudi Luhur Sedayu.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPA SMA
Pangudi Luhur Sedayu.
F. Manfaat Penlitian :
- Bagi Peneliti
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman tentang
penerapan pembelajaran menggunakan media animasi pada materi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
- Bagi Guru/Sekolah
Bagi guru kelas manfaatnya memberikan informasi untuk mengembangkan
kemampuan merencanakan dan menggunakan media yang sesuai dengan
situasi pembelajaran yang menarik, tidak membosankan dan menyenangkan
bagi siswa yang dapat meningkatkan kerja sama, keaktifan, dan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran.
- Bagi Siswa
Siswa kelas XII IPA SMA mendapatkan suasana proses pembelajaran baru
dalam kelas untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajarnya yang lebih
9 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
Tinjauan filosofis, psikologi kognitif, psikologi sosial, dan teori sains sepakat
menyatakan bahwa belajar suatu proses perubahan (Dole & Sinatra, 1998). Siswa
sendiri yang melakukan perubahan tentang pengetahuan. Peran guru dalam
pembelajaran adalah sebagai fasilitator, mediator, dan pembimbing. Jadi, guru hanya
dapat membantu proses perubahan pengetahuan siswa melalui peranannya scaffolding
dan guiding.Dengan demikian, siswa dapat mencapai tingkatan pemahaman yang
lebih sempurna dibandingkan dengan pengetahuan sebelumnya. Dengan perkataan
lain, guru menyiapkan tangga yang efektif, tetapi siswa sendiri yang memanjat
melalui tangga tersebut untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam.
Untuk melengkapi pengertian mengenai makna belajar perlu kiranya di
kemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Dalam hal ini ada beberapa
prinsip yang penting untuk di ketahui :
a. Belajar menurut hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan
kelakuannya.
b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para
siswa.
c. Belajar lebih mantap dan efektif, bila di dorong dengan motivasi, terutama
lain halnya belajar dengan rasa takut atau di barengi dengan rasa tertekan
dan menderita.
d. Kemampuan belajar seseorang siswa harus di perhitungkan dalam rangka
menentukan isi pelajaran.
e. Kemampuan belajar seorang siswa harus di perhitungkan dalam rangka
menentukan isi pelajaran.
f. Belajar dapat melakukan tiga cara yaitu :
1) Diajar seorang langsung
2) kontrol,kontak,penghayatan,pengalaman langsung (seperti anak belajar
bicara,sopan santun,dan lain-lain)
3) Pengenalan dan/atau peniruan
g. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif
mampu membina sikap,keterampilan, cara berfikir kritis dan lain-lain, bila
dibandingkan dengan belajar hafalan saja.
h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak memengaruhi
kemampuan belajar yang bersangkutan.
i. Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik untuk
di pelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.
j. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan,kesalahan serta
k. Belajar sedapat mungkin di ubah kedalam bentuk aneka ragam tugas,
sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau mengalami
sendiri.
B. Motivasi
Para ahli berpendapat bahwa motivasi adalah perilaku manusia berasal dari
kekuatan mental umum, insting, dorongan, kebutuhan, proses kognitif, dan interaksi.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar
adalah (1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir (2)
menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman
sebayanya; sebagai ilustrasi, jika terbukti usaha belajar siswa belum memadai, maka
ia akan setekun temannyayang belajar dan berhasil (3) Mengarahkan kegiatan belajar,
sebagai Ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa dirinya belum belajar secara serius,
terbukti banyak bersendau gurau misalnya, maka ia akan mengubah perilaku
belajarnya (4) Membesarkan semangat belajar,sebagai ilustrasi, jika ia sudah
menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang di biayai orang tua, maka ia
berusaha cepat lulus (5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan
kemudian bekerja. Kelima hal tersebut menunjukan betapa pentingnya motivasi
tersebut disadari oleh pelakunya sendiri.Dalam hal ini maka tugas belajarakan
terselesaikan dengan baik (Sardiman A.M, 2011).
Pengetahuan dan pemahaman motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi
keberhasilan belajar.Karena itu, motivasi belajar perlu di tingkatkan, baik berasal dari
dalam diri (motivasi intrinsik) maupun dari luar (motivasi ekstrinsik).
Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi
optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang di berikan maka akan semakin
berhasil pula pembelajaran itu. Motivasi menentukan intensitas belajar bagi para
siswa. Dengan demikian motivasi mempengaruhi adanya kegiatan dan fungsi
motivasi adalah mendorong siswa untuk berbuat, untuk mencapai tujuan dan
menyeleksi perbuatan mana yang akan di kerjakan.
Dengan demikian motivasi atau motiv – motiv yang akan aktif itu sangat bervariasi :
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a. Motif – motif bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak
lahir, jadi motivasi itu ada tanpa di pelajari sebagai contoh misalnya :
dorongan untuk makan dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja,
untuk beristirahat, dorongan seksual. Motif – motif ini seringkali disebut
motif – motif yang diisyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka
Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif Physiological drives.
b. Motif – motif yang di pelajari
Maksud dari motif – motif yang di pelajari, sebagai contoh : dorongan
untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar
sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama
manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk. Frndsen
mengistilahkan dengan affiliative needs. Sebab justru dengan kemampuan
berhubungan, kerja sama didalam masyarakat tercapailah suatu kepuasan
diri. Sehingga manusia perlu mengembangkan sifat – sifat ramah,
koopratif, membina hubungan baik dengan sesama apalagi dengan orang
tua dan guru.Dalam kegiatan belajar mengajar hal ini dapat membantu
dalam usaha mencapai prestasi.
2. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah
Yang termasuk motivasi jasmani seperti misalnya : refleks, insting otomatis,
nafsu, sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.Soal
kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen.
a. Momen timbulnya alasan
Sebagai contoh seorang pemuda yang sedang giat berlatih olah raga untuk
menghadapi suatu porseni disekolahnya, tetapi tiba – tiba disuruh ibunya
untuk mengantarkan tamu membeli tiket karena tamu itu mau kembali ke
Jakarta. Si pemuda itu kemudian mengantarkan tamu tersebut.Dalam hal
ini si pemuda tadi timbul alasan baru untuk melakukan sesuatu kegiatan
(kegiatan mengantar).Alasan baru itu bisa karena untuk menghormati
b. Momen pilih
Momen pilih, maksudnya dalam keadaan pada waktu adalah alternatif–
alternatif yang mengakibatkan persaingan di antara alternative atau
alasan–alasan itu. Kemudian seseorang menimbang–nimbang dari
berbagai alternatif untuk kemudian menentukan pilihan alternatif yang
akan dikerjakan.
c. Momen putusan
Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah barang tentu akan
dipilihnya satu alternatif. Satu alternatif yang dipilih inilah yang menjadi
keputusan untuk dikerjakan.
d. Momen terbentuknya kemauan
Kalau seseorang sudah menetapkan satu keputusan untuk dikerjakan,
timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan
keputusan itu.
3. Motivasi interinsik dan eksterinsik
a. Motivasi interinsik
Adalah motif – motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu.tg
b. Motivasi eksterinsik
Adalah motif – motif yang aktif dan berfungsinya karena ada dorongan
Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi
Dalam buku belajar dan pembelajaran, Ali Imron (1996) mengemukakan
enam unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran.
Keenam faktor tersebut menurut Siregar (2010) adalah sebagai berikut:
a. Cita-cita/aspirasi pembelajar
Hal ini dapat diamati dari banyaknya kenyataan, bahwa motivasi
seorang pembelajar menjadi begitu tinggi ketika ia sebelumnya sudah
memiliki cita-cita. Implikasinya dapat terlihat dalam proses pembelajaran
misalnya seseorang yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter, maka
akan terlihat motivasi yang begitu kuat untuk sungguh-sungguh belajar,
bahkan untuk menguasai lebih sempurna mata pelajaran yang
berhubungan dengan kepentingan menjadi dokter.
b. Kemampuan pembelajar
Manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Karena itu,
seseorang yang memiliki kemampuan di bidang tertentu, sehingga ia akan
termotivasi dengan kuat untuk terus menguasai dan mengembangkan
kemampuannya di bidang tersebut. Misalnya, ia lebih mampu di bidang
ekonomi maka motivasi untuk menguasai bidang ekonomi akan lebih
besar.
c. Kondisi pembelajar
Hal ini dapat dilihat dari kondisi fisik dan psikis siswa. Kondisi fisik,
Jika kondisi fisik sedang kelelahan, maka akan cenderung memiliki
motivasi yang rendah untuk belajar atau melakukan berbagai aktivitas.
Sementara, jika kondisi fisik sehat dan segar bugar maka akan cenderung
memiliki motivasi yang tinggi. Pada kondisi psikis jika seseorang sedang
stress maka motivasi juga akan menurun tetapi sebaliknya jika kondisi
psikologis seseorang dalam keadaan bagus, gembira, atau menyenangkan
maka kecendrungan motivasinya akan tinggi.
d. Kondisi lingkungan pembelajar
Lingkungan fisik yang tidak nyaman untuk belajar akan berdampak
pada menurunnya motivasi belajar. Selain itu, lingkungan keluarganya,
atau teman sekelasnya. Lingkungan sosial yang tidak menunjukkan
kebiasaan belajar dan mendukung kegiatan belajar akan berpengaruh
terhadap rendahnya motivasi belajar, tetapi jika sebaliknya, maka akan
berdampak pada meningkatnya motivasi belajar.
e. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran
Hal ini dapat diamati pada sejauh mana upaya motivasi tersebut
dilakukan, bagaimana juga dengan bahan pelajaran, alat bantu belajar,
suasana belajar, dan sebagainya yang dapat mendinamisasi proses
pembelajaran. Makin dinamis suasana belajar, maka cenderung akan
f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar
Menurut Djamarah, (2010) dalam usaha untuk membangkitkan gairah
belajar anak didik, ada enam hal yang dapat dikerjakan oleh guru, yaitu:
a. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.
b. Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan
pada akhir pelajaran.
c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehinga
dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian
hari.
d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
e. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun
kelompok.
f. Menggunakan metode yang bervariasi.
Motivasi yang bekerja dalam diri individu mempunyai kekuatan yang
berbeda – beda. Ada motif yang begitu kuat sehingga menguasai motif – motif
lainnya.Motif yang paling kuat adalah motif yang menjadi sebab uatama tingakh laku
individu pada saat tertentu. Motif yang lemah hamper tidak mempunyai pengaruh
pada tingkah laku individu. Motif yang kuat pada suatu saat akan menjadi sangat
(1992: 59), untuk mengetahui kekuatan motivasi belajar siswa, dapat dilihat dari
beberapa indicator sebagai berikut :
1)Kuatnya kemauan untuk berbuat
2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar
3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain
4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas.
Sedangkan menurut Sardiman (2001: 81) indikator motivasi belajar
adalah sebagai berikut :
1) Tekun menghadapi tugas.
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah orang dewasa.
4) Lebih senang bekerja mandiri.
5) Cepat bosan pada tugas – tugas rutin
6) Dapat mempertahankan pendapatnya.
Apabila seseorang memiliki ciri – ciri diatas berarti seseorang itu memiliki
motivasi yang tinggi. Ciri – ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam
kegiatan belajar. Kegiatan belajar akan berhasil baik kalau siswa tekun mngerjakan
tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri, siswa
Indikator – indikator perilaku motivasi belajar yang akan diungkap adalah :
1) Kuatnya kemauan untuk berbuat
2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar
3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain
4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas
5) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
6) Menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah orang dewasa.
7) Lebih senang bekerja mandiri
8) Dapat mempertahankan pendapatnya
C. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2009) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siwa setelah ia menerima pengalaman kerjanya. Dimyati dan Mudjiono
(2006) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran
dari puncak proses belajar.
Hasil belajar dikelompokkan dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif,
psikomotorik, dan afektif. Ranah kognitif terkait dengan kemampuan mengetahui,
memahami, mengaplikasikan, menganalisis, melakukan sintesis, dan mengevaluasi.
prinsip, dan skill. Kemampuan memahami, artinya kemampuan mengerti tentang
hubungan antarfaktor, antarkonsep, antarpsinsip, antardata, hubungan sebab akibat,
dan penarikan kesimpulan. Kemampuan mengaplikasikan sesuatu, artinya
menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan menganalisis, berarti
menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, dan penyelesaian atau gagasan serta
menunjukan hubungan antarbagian itu. Kemampuan melakukan sintesis, artinya
menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan atau konsep, meramu
atau merangkai berbagai gagasan menjadi sesuatu hal yang baru. Kemampuan
melakukan evaluasi, artinya mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik-buruk,
barmanfaat tak bermanfaat (Kunandar, 2007).
Ranah psikomotorik berorientasi pada keterampilan motorik fisik yaitu
keterampilan yang berhubungan dengan anggota badan yang memerlukan koordinasi
syaraf dan otot yang didukung oleh perasaan dan mental.Ranah psikomotorik
meliputi enam aspek yaitu gerakan reflex, gerakan dasar, kemampuan perceptual,
keharmonisan atau ketetapan, gerakan ekspresif dan interpretative. Kemampuan
afektifberhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung
jawab,kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat
oranglain, dan kemampuan mengendalikan diri.
Menurut Slameto (2010) hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor utama
a. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri.
Faktor internal terdiri dari aspek jasmani dan psikologis.
b. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar yang mempengaruhi
diri individu. Faktor eksternal dibagi menjadi tiga faktor utama yaitu latar
belakang keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat.
Taksonomi Bloom pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun
1956.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah,
kawasan dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian
yang lebih rinci berdasarkan hirarkinnya.Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain,
yaitu :
Cognitive Domain
(Ranah kognitif, yang berisi perilaku - perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.
Mengingat Memberi Indeks Memberi Kode Memberi Label Membilang Memilih
Mengingat Menelaah sifat/Ciri Mengaitkan Menghasilkan karya Menghubungkan
Affective Domain
(Ranah afektif berisi perilaku - perilaku yang menekankan aspek perasaan
dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.
Menerima Merespon Menghargai Mengorganisasikan Karakteristik Menrut Nilai
A1 A2 A3 A4 A5 Membentuk pendapat Memadukan Mengelola Menegosiasi Merembuk
Psychomotor Domain
(Ranah psikomotor berisi perilaku - perilaku yang menekankan aspek
keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan
mengoperasikan mesin.
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
P1 P2 P3 P4 P5
Kembali Membuat Membangun
Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan
subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat, mulai dari tingkah laku yang
sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap
tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah,
seperti misalnya dalam ranah kognitif, untuk mencapai pemahaman yang berada di
tingkatan kedua juga diperlukan pengetahuan yang ada pada tingkatan pertama.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan :
- kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
D. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jaman dari medium
(Sadiman, et. al., 1996), medius ( Azhar Arsyad, 1997), secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Media merupakan perantara untuk menyampaikan
pesan.Berdasarkan Association of Education and Communication Technology
(AECT) keduanya menyatakan bahwa media merupakan segala bentuk atau saluran
orang yang digunakan untuk menyalurkan/ menyampaikan pesan/informasi.Satu hal
yang utama dan menantang dalam memutuskan rancangan mengajar adalah
menentukan medium atau media yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pengajaran (Dick & Carey, 1985).
Media pengajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang
digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau
peserta didik (Danim, 1994). Dapat pula diartikan bahwa media pembelajaran adalah
komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional
di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Gagne dalam
Sardiman (1994) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara Brigss
merangsang siswa untuk belajar. Menurut Hamidjojo dalam Arsyad (2003)
menyatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh
manusia untuk menyampaikan ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan sampai
kepada penerima yang dituju.
Media pendidikan oleh Arsyad (2003) dapat diartikan sebagai berikut: a).
Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
hardware yaitu sebagai suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan
panca indera. b). Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal
sebagai sofware (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam
perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
Jenis dan Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Bahri (1995), media tidak hanya terdiri dari dua jenis. Klasifikasi
dari macam-macam media pengajaran bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dari
bahannya dan dari caranya. 1). Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi: a).
Media auditif atau Audio, adalah media yang mengandalkan suara saja. Contohnya
radio. b). Media Visual, adalah media yang mengandalkan indra penglihatan.
Contohnya film bisu, gambar, lukisan, simbol dan slide. c). Media Audiovisual,
adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik dari dua sebelumnya. 2). Dilihat dari daya liputnya,
media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkaujumlah anak
didik yang banyak dalam waktu yang sama seperti radio dan televisi serta internet. b).
Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, media ini dalam
penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film sound
slides film rangkai, yang harus menggunakan empat tertutupdan gelap. 3). Dilihat
dari bahan pembuatannya, media terbagi kedalam: a). Media Sederhana, adalah media
yang bahan dasarnya mudah diperoleh, harganya murah, cara pembuatannya mudah
dan penggunaannya mudah. b). Media Kompleks, adalah media dengan bahan dan
alat pembuatan yang sulit diperoleh dan mahal harganya. Penggunaan jenis ini
memerlukan keterampilan memadai.
Sudjana dalam Bahri,(1995) merumuskan fungsi media pengajaran dalam
pendidikan menjadi 6 kategori, yaitu: a). Penggunaan media dalam proses belajar
mengajar bukan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. b). Penggunaan media
pengajaran adalah bagian yang integral dari totalitas mengajar. Jadi media merupakan
salah satu unsur yang harus dikembangkan guru. c). Media pengajaran dalam
pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. Fungsi ini
mengandung pengertian bahwa penggunaan media pengajaran harus melihat kepada
tujuan dan bahan pelajaran. d). Penggunaan media dalam pengajaran bukan alat
hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses proses mengajar
diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa
menangkap pengertian yang diberikan guru. f). Penggunaan media dalam pengajaran
diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Fungsi media menurut Levie & Lentz (Arsyad, 2003) yaitu terdapat 4 fungsi
sebagai berikut: 1). Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2). Fungsi Afektif, dapat dilihat
dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks bergambar. 3). Fungsi
Kognitif, terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4). Fungsi
Kompensatoris, terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan
konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Nilai dan Manfaat Media Pengajaran
Sudjana dalam Bahri (1995) mengumukakan nilai-nilai praktis media
pengajaran adalah: a). Dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, b).
Dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. c). Dapat meletakkan
dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap. d).
tumbuhnya pemikiran dan kemampuan berbahasa. f). Memberikan pengalaman yang
tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan
pengalaman belajar yang lebih sempurna. g). Bahan pengajaran lebih jelas dan
dipahami maknanya oleh siswa, sehingga memungkinkan tujuan pengajaran menjadi
lebih baik. h). Metode mengajar akan lebih bervariasi. i). Siswa lebih banyak
melakukan aktivitas belajar seperti mendengarkan uraian guru, mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Menurut Sudjana (2009) ada beberapa manfaat media pengajaran dalam
proses belajar siswa yaitu: a.). Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b). Bahan pengajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya
menguasai dan mencapai tujuan pengajaran. c). Metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. d). Siswa dapat lebih
banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan
memerankan.
Menurut Seels & Richey (Arsyad, 2003) berdasarkan perkembangan
teknologi, media pengajaran dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu: a). Media
hasil teknologi cetak seperti buku. b). Media teknologi audio-visual. Teknologi
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan
audio dan visual misalnya VCD. c). Media hasil teknologi yang berdasarkan
computer. Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis
mikroprosesor. d). Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Teknologi
hasil gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer.
Animasi Komputer
Komputer menjadi suatu teknologi penting dalam masyarakat, karena banyak
digunakan dalam kegiatan bisnis, di sekolah dan di rumah. Banyak materi pelajaran
yang dapat disampaikan melalui komputer jika siswa memiliki kemampuan
menggunakan komputer. Materi tersebut terkait dengan tujuan pendidikan. Oleh
karena itu harus dijadikan ukuran dalam kurikulum di sekolah menengah. Pengajaran
dasar-dasar pemprograman dan pemecahan masalah dengan komputer adalah
perluasan daripada computer literacy. Hal ini berkenaan dengan pengajaran bahasa
komputer dan melaksanakannya pada beberapa hal untuk mata pelajaran (Hamalik,
2001).komputer adalah suatu medium interaktif. Siswa memiliki kesempatan untuk
berinteraksi dalam bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan
dalam program komputer sehingga dapat berfungsi sesuai yang diinginkan. Komputer
memberikan instruksi-instruksi kepada mesin itu. Dari definisi di atas maka komputer
baru dapat bekerja atau memberikan informasi setelah ada program.
Pada dasarnya bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer adalah
sinyal-sinyal elektromagnetis yang mendasar pada konsep hidup dan mati. Bahasa komputer
secara umum dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bahasa mesin, bahasa rakitan
dan bahasa tingkat tinggi. Bahasa mesin adalah bahasa dasar dari komputer dan
bersifat unik. Bahasa rakitan bersifat neumonic yaitu berupa simbol-simbol dan
kode-kode tetapi lebih tinggi dari bahasa mesin yang banyak digunakan para pembuat
bahasa komputer. Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa–bahasa yang digunakan oleh
programer aplikasi yang mencoba memecahkan berbagai masalah (Adjie,
2005).Animasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada objek, dalam jarak dan
waktu yang tertentu. Perubahan dapat berupa perubahan posisi, bentuk, dan warna.
Media animasi termasuk jenis media visual audio, karena terdapat gerakan
gambar dan suara. Pembelajaran audio visual didefinisikan sebagai produksi dan
pemanfaatan bahan yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan
pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada pemahaman
kata-kata dan simbol-simbol sejenis. Media animasi pembelajaran dapat dijadikan
sebagai perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran. Jenis-jenis media animasi dalam pembelajaran menurut Sumarwan Ridwan
a. Animasi 2D (Dua Dimensi)
Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film
kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu.
Media animasi ini menggunakan objek dua dimensi dengan gerak ke koordinat X dan
Y saja atau koordinat bidang. Media animasi yang biasanya terdapat dalam CD
interaktif kebanyakan menggunakan jenis animasi dua dimensi ini. Contohnya :
Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion
King, Brother Bear, Spirit, Snow White and Pinocchio.
b. Animasi 3D (Tiga Dimensi)
Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D
semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi
2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata,
mendekati wujud manusia aslinya. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan
animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery). Pada media animasi 3D ini,
objek dapat bergerak ke semua koordinat tiga dimensi yaitu koordinat X, Y dan Z
atau koordinat ruang. Penggunaan media animasi 3D ini tentu lebih menarik
perhatian anak didik, karena tampak lebih hidup dan lebih nyata. Contohny : Bugs
Life, Antz Dinosaurus, Final fantasy, Toy Story 2, Monster Inc, Finding Nemo.
Media Animasi dan Biologi
Media pembelajaran animasi yang merupakan kumpulan gambar yang diolah
sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi
pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja
digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Kehadiran media animasi dalam
pembelajaran biologi sangat mendukung proses penyampaian berbagai informasi dari
guru ke siswa. Proses-proses biologis yang kompleks dapat dengan mudahnya
dijelaskan kepada siswa, seperti proses fotosintesis, respirasi aerob dan berbagai
proses dalam sistem organ manusia. Pentingnya animasi sebagai media pembelajaran
adalah memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek
serta sulit dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Media animasi
pembelajaran dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang secara nyata tidak
dapat terlihat oleh mata(India, 2010).
Media animasi yang digunakan dalam proses pembelajaran biologi ternyata
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Marzuki
(dalam India, 2010) menjelaskan bahwa penggunaan animasi multimedia dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap penguasaan materi pokok sistem peredaran darah. Penguasaan materi pokok
sistem peredaran darah pada siswa dengan penggunaan animasi lebih tinggi
dibanding tanpa menggunakan animasi multimedia. Puryaningsih (dalam India, 2010)
dalam hasil penelitiannya juga menunjukkan penggunaan media animasi yang
ditinjau dari motivasi berprestasi dan kemampuan awal dalam pembelajaran biologi
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan media
animasi lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media
animasi. Penggunaan media animasi, prestasi belajar mahasiswa lebih baik dari pada
menggunakan modul. Penelitian membuktikan bahwa ada interaksi antara motivasi
dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar biologi umum(India, 2010).
Adapun kelemahan dan kelebihan dalam menggunakan media animasi dapat
dilihat pada tabel 2.1 berikut:
Tabel. 2.1Kelemahan dan Kelebihan Media Animasi
No Kelebihan dan kelemahan media animasi
Kelebihan Kelemahan 1 Membawa bersama butiran informasi ke
dalam satu bentuk dasar yang dipertontonkan.
Pengembangannya memerlukan adanya ahli yang profesional, tidak sembarang orang dapat membuatnya
2 Memberikan penekanan, karena butiran yang berubah dan bergerak dapat menarik perhatian penonton melihat topik dan merangsang pengguna untuk melaksanakan suatu tindakan
Pengembangan memerlukan waktu yang cukup lama.
3 Menyediakan jembatan visual dan penarik perhatian pengguna secara tidak disadari dari topik-topik yang disediakan.
Memerlukan memori dan ruang penyimpanan yang lebih.
4 Peningkatan keterampilan dan kemampuan Memerlukan peralatan yang khusus untuk presentasi kualitas
5 Peserta didik akan lebih cepat belajar, dan memiliki sikap terhadap pembelajaran yang lebih baik.
No Kelebihan dan kelemahan media animasi
Kelebihan Kelemahan 7 Peserta didik akan lebih termotivasi untuk
belajar lebih banyak
8 Fleksibilitas dan keselamatan
9 Menghilangkan frustasi
10 Praktis
11 Konsisten
12 Menarik dan menahan perhatian
Karakteristik materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu :
Pertumbuhan merupakan proses yang tidak dapat balik lagi, dan merupakan
pertambahan ukuran suatu makhluk hidup sebagai akibat dari pertambahan
dan pembesaran sel dalam tubuh. Pembesaran sel terjadi karena bertambahnya
zat yang masuk ke dalam sel, sedangkan jumlah sel dalam tubuh bertambah
karena terjadinya peristiwa pembelahan dari sel penyusun tubuh.
Perkembangan merupakan proses pengembangan struktur dan fungsi sel
dalam organ tertentu.
Pertumbuhan berupa penambahan panjang batang dan akar disebut
pertumbuhan primer, sedangkan pertumbuhan diameter batang disebut
pertumbuhan sekunder.
Pada tumbuhan, pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.
kadar oksigen tempat tumbuhan itu berada. Faktor dalam, yaitu sifat bawaan
dan hormon lebih menentukan bagaimana pertumbuhan terjadi.
Makanan berupa zat dan mineral yang terkandung dalam tanah merupakan
faktor paling penting untuk pertumbuhan Mineral yang diperlukan tumbuhan
terdiri dari makronutrisi dan mikronutrisi. Mineral makronutrisi diantaranya
oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, dan
sulfur.
Hormon pada tumbuhan antara lain adalah auksin, giberelin, sitokinin, kalin
dan asam traumalin.
Materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan materi yang
sebenarnya mudah untuk di mengerti namun karna materi meliputi hormon,genetik
dan struktur yang tidak mudah dilihat dengan kasat mata maka untuk memudahkanya
di jelaskan melalui gambar sederhana.
Oleh sebab itu dalam peneletian ini, untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa pada materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan menggunakan
media animasi.
E. Penelitian Relevan
1. Berdasarkan penelitian yang pernah di lakukan oleh Pangeran (2013) dalam
penelitiannya “Penggunaan Media Animasi pada Sistem Pencernaan untuk
Kabupaten Kutai Barat”.Dengan hasil penelitan tindakan kelas yang di
lakukan bahwa penggunaan Media Animasi dapat meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar siswa kelas XI IPA SMAN 9 Kabupaten Kutai Barat. Dimana
pada siklus I peningkatan motivasi dapat tercapai dengan rata-rata nilai Hasil
Belajar yang memenuhi KKM 75% dan Motivasinya 78,23%. Untuk siklus II
rata-rata nilai Hasil Belajar yang memenuhi KKM 100% dan Motivasinya
81,15% , saran yang di berikan adalah Media Animasi dapat digunakan untuk
meningkatkan kreativitas guru serta Motivasi dan Hasil Belajar siswa.
2. Berdasarkan peneltian M. Ikhwanudin Al Fatakh (104016200442) Pengaruh
Media Animasi Asam basa Terhadap Hasil Belajar (Kuasi Eksperimen di
SMAN 1 Parung, Bogor), Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2009 menunjukan
bahwa pembelajaan menggunakan media animasi memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa.
F. Kerangka Berpikir
Berdasarkan hasil penelitian relevan di atas, penerapan media animasi
diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII IPA dalam
materi biologi khususnya Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Pada
umumnya materi ini kurang di sukai karena siswa merasa susah dalam memahami
dalam mengikuti pelajaran tersebut, sehingga hasil belajar siswa rendah karena
kurangnya aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
Salah satu cara yang dapat di gunakan untuk mengatasi masalah di atas adalah
menggunakan media animasi dalam proses pembelajaran di harapkan materi dapat di
ringkas dengan cara cepat dan mudah untuk di ingat, di pahami, di aplikasikan dan
siswa mampu menganalisis. Selain itu, penggunaan media animasi dapat memacu
semangat belajar siswa karena dalam penggunaanya dapat memanfaatkan ide-ide
kreatif dengan symbol dan warna-warni serta dapat memanfaatkan gambar, sehingga
siswa merasa senang dalam belajar.pada motivasi dan hasil belajar siswa akan
meningkat.
G. Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teoritis di atas, maka hipotesisnya adalah
penggunaan media animasi pada materi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan dapat meningkatkan motivasi danhasil belajar siswa kelas XII IPA SMA
38 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas.Menurut Amat Jaedun
(2008), penelitian tindakan kelas PTK adalah salah satu jenis penelitian tindakan
yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya.
Manfaat dari penelitian tindakan kelas menurut Ani (2008) dan Sukanti
(2008) adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan laporan-laporan penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan
panduan dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil
penelitian tindakan kelas yan dilaporkan dapat menjadi artikel ilmiah atau
makalah untuk berbagai kepentingan antara lain disajikan dalam forum
ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
2. Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya dan tradisi meneliti dan menulis
artikel ilmiah dikalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung profesionalisme
dan karir guru.
3. Mampu mewujudkan kerjasama, kolaborasi, dan sinergi antar-guru dalam
satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan
4. Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau
program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah dan
kelas.
5. Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan dan kesenanngan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswapun dapat ditingkatkan.
6. Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik,
menantang, nyaman, menyenangkan dan melibatkan siswa.
B. Desain Penelitian
Secara garis besar terdapat 4 tahapan yang biasa dilalui pada PTK yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Adapun model
masing-masing tahap adalah sebagai berikut :
Adapun perincian dari tiap tahap adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti menentukan fokus permasalahan yang
akan diteliti, kemudian membuat perangkat pembelajaran serta instrumen
pengamatan untuk menjaring data dan fakta yang terjadi pada waktu proses
tindakan berlangsung. Secara rinci tahap perencanaan adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah. Masalah tersebut harus
diangkat dari permasalah di lapangan, masalahnya harus penting dan
bermanfaat bagi peningkatan mutu hasil pembelajaran.
2. Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan
menjadi latar belakang PTK
3. Merumuskan masalah secara jelas, berupa kalimat pertanyaan
4. Menentukan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah dan
memilih tindakan yang paling tepat.
5. Membuat intrumen pengumpul data dan menentukan indikator
keberhasilan tindakan.
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, strategi dan rencana pembelajaran yang telah
disiapkan pada tahap perencanaan, dilaksanakan. Pada tahap ini guru harus
ingat dan mentaati apa yang dirumuskan dalam rencana pembelajaran, berlaku
3. Pengamatan
Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap
pelaksanaan.Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan.Jadi
tahap pelaksanaan dan pelaksanaan terjadi pada waktu yang bersamaan.Pada
tahap ini dilakukan pengamatan dan pencatatan semua hal yang diperlukan
dan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data
dilakukan dengan bantuan format observasi yang telah dipersiapkan, termasuk
juga pengamatan secara cermat pelaksanaan tindakan dari waktu ke waktu
serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data dikumpulkan
dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas., dll.) atau
data kualitatif (keaktifan siswa, antusiasme siswa, mutu diskusi yang
dilakukan, kreatifitas siswa., dll.).
4. Refleksi
Tahap refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul
kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
C. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMA Pangudi Luhur Sedayu yang bertempat di
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah motivasi dan hasil belajar pada materi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII IPA SMA Pangudi
Luhur Sedayu
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah Siswa-Siswi kelas XII IPA SMA Pangudi Luhur
Sedayu yang terdiri dari
4. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Juli - Agustus tahun 2014.
D. Rancangan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang tiap siklusnya
terdiri dari 2 kali pertemuan, dimana kegiatan tiap siklusnya meliputi perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.
1. Pra Tindakan
Sebelum penelitian dilaksanakan, kegiatan pra tindakan yang dilakukan
dalam persiapan penelitian adalah sebagai berikut:
Menghubungi pihak sekolah untuk meminta izin melakukan
penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu,Bantul.
Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui
Melakukan analisis pustaka yang sesuai dengan permasalahan dan
judul penelitian.
Melaksanakan bimbingan dengan dosen pembimbing untuk
menyelesaikan rancangan penelitian hingga memperoleh
persetujuan untuk melakukan penelitian dari dosen pembimbing.
2. Siklus 1
Rancangan kegiatan pada siklus I terdiri dari beberapa tahapan. Sebagai
berikut :
a. Perencanaan (Planning)
1) Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, LKS dan
alat bahan yang menunjang dalam KBM termasuk membuat media
animasi rancangan percobaan pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
2) Menyusun instrumen berupa soal evaluasi awal dan akhir siklus,
untuk mengetahui hasil belajar awal dan akhir siklus.
3) Membuat lembar observasi afektif untuk mengetahui keaktifan
siswa dalam belajar dengan penggunaan media animasi.
4) Membuat lembar qusioner dan wawancara motivasi belajar siswa
dengan menggunakan media animasi.
5) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk
membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok yang
beranggotakan 5-6 orang.
b. Pelaksanaan tindakan (Acting)
Pada pelaksanaan tahap ini menggunakan media animasi sesuai
rencana tindakan, sebagai berikut :
1) Memberikan pretes untuk mengukur kemampuan awal siswa
2) Membagi siswa dalam kelompok yang masing-masing
kelompoknya beranggotakan 5-6 siswa. Setelah itu di bagikan
LKS 1 untuk berdiskusi dan diisi. Secara acak kelompok akan
mempresentasikan hasil diskusi dari apa yang siswa tangkap saat
menonton animasi.
3) Pada siklus 1 dibahas tentang dormansi pada biji, perkecambahan,
pertumbuhan organ.
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang
telah dirancang.
5) Mengamati aspek afektif siswa pada siklus I selama kegiatan
belajar berlangsung yang dilakukan oleh observer.
6) Memberi soal evaluasi belajar untuk mengetahui hasil belajar akhir
siswa pada siklus I
c. Observasi (Observation) dan Evaluasi (Evaluation)
Observasi (Observation) dilaksanakan oleh peneliti, guru
tindakan.Di dalam tahap ini observer melakukan pengamatan hasil
pelaksanaan tindakan, yaitu motivasi dan hasil belajar siswa.Motivasi
belajar siswa dapat di ukur melalui lembar observasi yang dilakukan
oleh observer pada siklus I.
Observasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan
pembelajaran biologi pada materi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan yang dilaksanakan oleh peneliti. Observer mengamati,
menggali dan mendokumentasikan proses yang dilaksanakan.
Evaluasi (Evaluation) hasil belajar menggunakan tes tertulis
pada akhir siklus. Dan evaluasi untuk motivasi belajar siswa
menggunakan hasil observasi ke aktifan siswa saat proses
pembelajaran berjalan yang dilakukan oleh observer.
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan hasil yang telah di peroleh selama proses
pembelajaran yang berupa hasil tes dan lembar observasi, didapatkan
hasilnya dengan dianalisis dan didiskusikan, yang kemudian di
identifikasi kelemahan dan kelebihan proses pembeleajaran yang telah
berlangsung. Hingga hal yang telah di capai pada siklus I. Dalam
merefleksikan hasil analisis dilakukan oleh peneliti dan observer
secara kolaboratif dan kemudian hasil refleksi di rumuskan kembali
oleh peneliti digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran dan
3. Siklus II
Siklus II dilakukan untuk melanjutkan penelitian yang merupakan siklus
perbaikan atau penyempurnaan dari siklus I.
a. Perencanaan (Planning)
Peneliti dan guru menggali data hasil dari refleksi siklus I
mengenai karakteristik siswa
Mempersiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan
pengumpulan data
b. Pelaksanan tindakan ( Acting)
Melakukan apresiasi mengenai pembelajaran sebelumnya.
Merangsang kemampuan dan keaktifan siswa
Memberi motivasi dan menjelaskan tujuan untuk menarik
perhatian siswa dalam pembelajaran.
Membagikan LKS 2 pada masing-masing kelompok untuk
didiskusikan dan mempresentasikan sesuai media animasi.
Melaksanakan tindakan sesuai RPP yang telah di rancang
Observer mengamati motivasi belajar siswa pada siklus II
selama kegiatan belajar berlangsung.
Memberikan soal evaluasi belajar untuk mengetahui hasil akhir
Membagikan lembar kuisioner untuk mengetahui prsepsi siswa
terhadap motivasi belajarnya selama pembelajaran
menggunakan media animasi
c. Observasi (Observation) dan Evaluasi (Evaluation)
Secara garis besar dilakukan sama seperti siklus I. yang
dilakukan oleh peneliti,observer dan guru pengamat.
Evaluasi untuk Hasil Belajar siswa menggunakan tes tertulis dan
lembar observasi afektif sedangkan evaluasi untuk motivasi belajar
menngunakan lembar observasi quisioner dan wawancara yang telah
tersedia yang diisi oleh observer.
d. Refleksi (Reflection)
Data yang di peroleh dari tahap observasi dan evaluasi
kemudian di analisis. Dari hasil analisis tersebut di gunakan untuk
merefleksikan tindakan yang telah dilaksanakan pada proses
pembelajaran. Dan hasil tes tertulis, lembar observasi dan kuisioner
dibahas hingga peneliti menarik kesimpulan apakah tindakan berhasil
atau tidak. Harapannya pada siklus ini berhasil yaitu motivasi dan
hasil belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu memenuhi target