• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

oleh

HENDRI RISFANDI E.0551.0808592

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

(3)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

(4)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil’aalamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keperluan waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif bagi siswa kelas X SMK Negeri 6

Bandung untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal”. Skripsi ini dilatar belakangi oleh adanya masalah bahwa masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran keterampilan vokasional, yaitu pencapaian KKM pada kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Harapan penulis yang besar supaya siswa dapat berhasil dalam menyelesaikan Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif di SMK Negeri 6 Bandung.

Penulis telah berupaya menampilkan yang terbaik dalam pembuatan skripsi ini, namun kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memenuhi maksud dan tujuannya, serta bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas dengan limpahan kebaikan.

Bandung, Mei 2014

(5)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillaahirabbil’aalamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya pembuatan skripsi ini adalah berkat kerjasama dan bantuan dari semua pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Amay Suherman, M.Pd, selaku Ketua Prodi S1 Jurusan Pendidikan Tenik Mesin FPTK UPI dan Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan dorongannya dalam menyelesaikan skripsi ini

2. Drs. Ariyano, MT, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan dorongannya dalam menyelesaikan skripsi ini

3. Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

4. Drs. H. Enang Suman A, MT, selaku Dosen Wali

5. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 6. Risman dan Rismurti, selaku Kedua Orang Tua yang dihormati

7. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

(6)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Perumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA BAGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ... 7

A. Keperluan Waktu Praktik ... 7

B. Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 9

1. Transistor ... 12

2. Resistor ... 13

3. Dioda ... 14

4. Kapasitor ... 15

C. Kriteria Ketuntasan Minimal ... 16

(7)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Hipotesis Penelitian ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Metode dan Desain Penelitian ... ... 22

1. Lokasi Penelitian ... ... 22

2. Metode Penelitian ... ... 22

3. Desain Penelitian ... ... 23

B. Populasi dan Sampel... ... 24

1. Populasi ... ... 24

2. Sampel ... ... 24

C. Definisi Operasional ... 25

D. Instrumen Penelitian ... 25

1. Tes ... 25

2. Observasi ... 26

E. Pengembangan Instrumen ... 27

F. Prosedur Penelitan ... ... 28

1. Tahap Persiapan ... ... 28

2. Tahap Pelaksanaan ... 28

3. Tahap akhir ... 28

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 29

1. Teknik Pengumpulan Data ... 30

2. Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

1. Ujian Teori Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 45

2. Latihan Pertama Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 47

3. Latihan Kedua Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 47

4. Latihan Ketiga Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 49

(8)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Hasil Belajar Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 54

7. Pengujian Hipotesis ... 55

B. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... ... 64

B. Saran... ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(9)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Transistor PNP ... 13

2.2 Transistor NPN ... 13

2.3 Rangkaian Seri Resistor ... 14

2.4 Rangkaian Paralel Resistor ... 14

2.5 Rangkaian Seri-Paralel ... 14

2.6 Dioda Biasa (kiri), Dioda Zener (kanan) ... 15

2.7 Rangkaian Kapasitor ... 16

2.8 Skema Penetapan KKM ... 18

3.1 Alur Tahapan Penelitian ... 29

3.2 Kurva Daerah Penerimaan Ho ... 43

3.3 Kurva Daerah Penolakan Ho ... 44

4.1 Hasil Ujian Kognitif dan Afektif ... 46

4.2 Grafik Waktu Latihan Pertama ... 47

4.3 Grafik Waktu Latihan Kedua ... 48

4.4 Grafik Waktu Latihan Ketiga ... 49

4.5 Ujian Praktik Dasar-Dasar Elektronika ... 50

4.6 Grafik Nilai Psikomotor Siswa ... 51

4.7 Grafik Nilai Lembar Kerja Siswa ... 52

4.8 Grafik Nilai Afektif Siswa ... 53

(10)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Standar Kompetensi Lulusan SMK ... 2

1.2 Nilai Praktik Dasar-Dasar Elektronika ... 3

2.1 Skala Penilaian ... 19

2.2 Skor Penilaian ... 20

3.1 One-Shot Case Study ... 23

3.2 Jumlah Populasi ... 24

3.3 Pembuatas Tes Kemampuan Kognitif dan Afektif ... 31

3.4 Nilai Kemampuan Kognitif dan Afektif ... 36

3.5 Pembuatan Tes Unjuk Kerja ... 37

3.6 Nilai Kemampuan Kognitif ... 39

3.7 Pembuatan Lembar Observasi ... 40

3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 41

4.1 Hasil Belajar Kompetensi Dasar-Dasar Elektronika Otomotif ... 54

(11)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Kartu Bimbingan ... 71

2. Surat Keterangan Penelitian ... 81

3. Instrumen Penelitian ... 83

4. Hasil Ujian dan Waktu Latihan Praktik ... 101

5. Tabel r (Korelasi Pearson) ... 107

6. Foto Kegiatan ... 109

7. Silabus Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 112

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif ... 140

(12)

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

(13)

1

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan era globalisasi saat ini, menuntut sumber daya manusia memiliki kualitas yang baik agar mampu bersaing dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Sumber daya manusia yang berkualitas ini dapat dipersiapkan sedini mungkin melalui pendidikan. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dimana tujuan SMK menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 adalah mempersiapkan siswa yang mempunyai keterampilan tertentu untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan menengah kejuruan merupakan jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk siap bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan pengembangan diri di kemudian hari. SMK juga merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang memiliki tugas mempersiapkan peserta didiknya dengan membekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat bekerja sesuai dengan kompetensi dan program keahlian, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi untuk memasuki lapangan kerja.

(14)

2

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permendikbud No. 54 Tahun 2013 juga menyebutkan bahwa standar kompetensi lulusan SMK mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1.1

Standar Kompetensi Lulusan SMK

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

(Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013, hlm. 3)

(15)

3

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dasar-dasar Elektronika Otomotif merupakan pembelajaran dasar yang harus dimiliki siswa sebagai fondasi awal untuk Kompetensi Produktif Listrik yang akan didapat di kelas XI (sebelas) dan XII (dua belas). Siswa akan mengalami kesulitan ketika melanjutkan ke Kompetensi Produktif Listrik jika kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif tidak menguasainya. Berikut adalah data yang penulis peroleh dari dokumentasi guru yang mengajar Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif pada kelas Teknik Kendaraan Ringan (TKR) seperti yang diperlihatkan pada tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2

Nilai Praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif

Standar

(Sumber: Dokumen pribadi guru SMK Negeri 6 Bandung tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif)

Berdasarkan tabel 1.2 terlihat bahwa hasil nilai praktik pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif belum mendapatkan hasil yang memuaskan, terutama jika ditinjau dari prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai yang diberikan oleh guru yang bersangkutan. Siswa yang belum memenuhi nilai KKM rata-rata 50 persen pada masing-masing kelas.

Pembelajaran Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang ditetapkan oleh kurikulum SMK Negeri 6 Bandung terdiri dari pembelajaran teori dan praktik. Toyota selaku patner SMK Negeri 6 Bandung memberikan fasilitas praktik berupa breadboard (papan percobaan) Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Breadboard untuk praktik selama ini hanya ada 1 alat dan waktu pembelajaran

Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang ditetapkan oleh kurikulum adalah 24 jam pelajaran dengan satu jam pelajarannya selama 45 menit. Pembagian 24 jam pelajaran antara teori dan praktik, dimana teori 8 jam dan praktik 16 jam.

(16)

4

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dioda dan rangkaian kondensator. Materi-materi tersebut oleh Toyota dalam buku Electricity Master dibentuk berupa jobsheet (unjuk kerja). Selama ini, empat

jobsheet tersebut dilaksanakan pada satu kali latihan praktik. Siswa dibagi

berkelompok karena keterbatasan jumlah alat praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang hanya terdapat satu unit. Setiap kelompok melakukan praktik dalam waktu dua jam pelajaran, dimana satu jamnya 45 menit. Jumlah siswa dalam satu kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Waktu rata-rata setiap siswa untuk latihan jika kelompoknya tediri dari enam orang adalah 15 menit, sedangkan jika kelompoknya terdiri dari tujuh orang adalah 13 menit. Waktu latihan tersebut betujuan untuk melatih siswa mengerjakan empat jobsheet dalam waktu 15 menit pada saat ujian, sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan. Sewajarnya waktu praktik 13 sampai 15 menit siswa dapat menguasai jobsheet-jobsheet Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Kenyataannya terdapat permasalahan dalam pencapaian KKM pada kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif.

Terkait dengan pembelajaran praktik untuk menunjang pembelajaran teori, peneliti melihat hasil penelitian Jaenudin Abdulah (2005) bahwa terjadinya hubungan sangat tinggi atau erat yaitu sebesar 0,68 terhadap tingkat penguasaan teori dengan tingkat kemampuan praktik. Begitu pula penelitian Hutur (2008) bahwa hasil belajar teori dengan hasil belajar praktik menunjukan adanya korelasi digolongkan ke dalam klasifikasi tinggi.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Keperluan waktu praktik Dasar-dasar Elektronika

Otomotif bagi siswa kelas X SMK Negeri 6 Bandung untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, untuk dapat lebih jelas maka identifikasi masalah adalah:

(17)

5

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Rata-rata 50% siswa setiap kelas X TKR yang tidak memenuhi nilai KKM pada mata pelajaran produktif Dasar-dasar Elektronika Otomotif.

3. Kerja sama siswa dalam praktik berkelompok masih kurang, dimana ada sebagian siswa yang aktif dan sebagian lagi kurang aktif dalam praktik. 4. Waktu praktik yang kurang untuk setiap siswa.

Agar penelitian ini lebih terarah dan berpedoman dari latar belakang di atas, serta untuk menghindari penafsiran yang terlalu luas dan untuk memperoleh gambaran yang jelas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Keperluan jumlah waktu latihan praktik yang diperlukan setiap siswa untuk mencapai standar waktu KKM.

2. Nilai hasil belajar pengguasaan teori (kognitif-afektif) siswa dan jumlah waktu praktik (psikomotor) pada kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang harus dicapai siswa untuk mencapai KKM.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah pencapaian standar waktu KKM berbanding lurus dengan jumlah waktu latihan praktik?

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pengguasaan teori dengan jumlah waktu praktik pada Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif?”

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkap efektivitas implementasi praktik di bengkel otomotif, secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk;

1. mengetahui keperluan waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang diperlukan untuk mencapai standar waktu KKM,

(18)

6

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Hasil Setiap penelitian tentunya berguna baik untuk peneliti maupun kepada pihak lain yang akan menggunakan hasil penelitian tersebut. Semua informasi yang akan diperoleh dari hasil penelitian diharapkan;

1. jumlah waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif siswa dapat mencapai standar waktu KKM,

(19)

22

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta (Riung Bandung). Terdapat 6 jurusan di SMK Negeri 6 Bandung, yaitu Teknik Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Kayu, Teknik Audio Video, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan. Alasan pemilihan lokasi adalah karena SMK Negeri 6 Bandung merupakan salah satu SMK unggulan.

2. Metode Penelitian yang digunakan

Metode penelitian memiliki peranan penting dalam sebuah penelitian. Hal tersebut dikarenakan dapat menjadi pedoman peneliti dalam mencari jawaban sebuah penelitian. Metode penelitian yang dipilih harus sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan. seperti yang diungkapkan Suryabrata (2008, hlm. 15), yaitu:

Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam metode, dan sejalan dengan rancangan penelitian yang digunakan juga dapat bermacam-macam. Untuk menyusun sesuatu rancangan penelitian yang baik perlulah berbagai persoalan dipertimbangkan. Keputusan mengenai rancangan apa yang akan dipakai akan tergantung kepada tujuan penelitian, sifat masalah yang akan digarap, dan berbagai alternatif yang mungkin digunakan.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan persoalan adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 13)

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

(20)

23

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Peneliti dalam penelitian ini ingin mengungkap berapa lama keperluan waktu latihan praktik sehingga ketercapaian KKM dapat terpenuhi. Metode eksperimen yang digunakan mengunakan pre-eksperimental design, karena dalam penelitian ini hanya mengunakan satu kelas yaitu kelas

eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

3. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah shot case study. Penelitian one-shot case study menurut Sugiyono (2010, hlm. 110) adalah rancangan penelitian

yang menggunakan satu kelompok subyek dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai sebagai variabel independen, dan hasil praktik adalah sebagai variabel dependen). Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui keperluan waktu praktik siswa untuk mencapai kriterian ketuntasan minimal pembelajaran yang dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

One-Shot Case Study

Treatment Hasil praktik

X O

(Sumber: Sugiyono, 2010, hlm. 110) Keterangan:

X: Treatment yang diberikan berupa durasi waktu latihan praktik (variabel independen).

O: Hasil praktik (variabel dependen).

(21)

24

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lembar observasi yang telah di-judgments dan disetujui oleh pembimbing. Cara mengetahui ketercapaian standar waktu pembelajaran setelah diberikan durasi waktu latihan praktik adalah dari lembar hasil observasi praktik.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Subjek penelitian dalam penelitian ini disebut dengan populasi. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010, hlm. 117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TKR di SMK Negeri 6 Bandung. Data kelas X TKR tertera pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

(Sumber: Data dokumentasi SMK Negeri 6 Bandung tahun 2013/2014)

2. Sampel

(22)

25

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan non probability sampling, dimana teknik ini tidak memberikan bagi setiap unsur/anggota populasi menjadi sampel. Peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2010, hlm. 124). Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah atas rekomendasi guru kelas dan perizinan yang diberikan oleh pihak sekolah. Kelas yang diambil sebagai sampel adalah kelas X TKR 5 dengan jumlah 30 siswa.

C. Definisi Operasional

Supaya tidak terjadi perbedaan persepsi mengenai definisi operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, definisi operasional variabel penelitian yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut :

1. Waktu praktik menurut Kamus Pintar Bahasa Indonesia (1995, hlm. 238) adalah seluruh rangkaian ketika proses praktik berlangsung. Waktu praktik yang dilihat adalah praktik pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Dalam penelitian ini, waktu praktik yang digunakan siswa tergantung ketuntasan dalam menyelesaikan jobsheet Dasar-dasar Elektronika Otomotif.

2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menurut DEPDIKNAS (2008, hlm. 51) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan siswa mencapai ketuntasan. KKM pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang digunakan di SMK Negeri 6 Bandung adalah 76

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 147) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Adapun instrumen dalam penelitian ini, dijabarkan sebagai berikut:

1. Tes

(23)

26

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan siswa dalam merangkai rangkaian Dasar-dasar Elektronika Otomotif di papan percobaan (breadboard). Mulai dari kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif. Oleh karena itu, “untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, maka digunakanlah tes” (Arikunto, 2010, hlm. 266).

Tes yang digunakan pada penelitian ini untuk memperoleh informasi dalam bentuk tes tertulis. Tes tersebut berupa ulangan harian dan lembar unjuk kerja siswa. Ulangan harian bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif dan afektif siswa sebelum melakukan praktik Dasar-dasar Elektonika Otomotif, sedangkan lembar unjuk kerja yaitu tes untuk mengukur kemampuan siswa dari 3 domain, kognitif, psikomotor dan afektif dalam merangkai rangkaian transistor, rangkaian resistor, rangkaian dioda dan rangkaian kondensor. Instrumen yang berupa tes yang memiliki keuntungan menurut Arikunto (2010, hlm. 266), yaitu untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Keuntungan ini menjadikan peneliti memilih instrumen tes dalam pengumpulan data dengan berkaitan variabel Y (Kriteria Ketuntasan Minimal). Lembar unjuk kerja rangkaian Dasar-dasar Elektonika yang dibuat peneliti berdasarkan pedoman Toyota Technical Education Program.

Instrumen tes ini diberikan kepada sampel siswa kelas X TKR 5 di SMK Negeri 6 Bandung dengan jumlah 30 siswa. Tes berupa ulangan harian diberikan sebelum siswa melakukan praktik, sedangkan tes lembar unjuk kerja diberikan setelah siswa melakukan latihan praktik. Dua tes tersebut bertujuan untuk melihat kemampuan kognitif siswa dalam mencapai KKM pada Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif.

2. Observasi

(24)

27

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi dilakukan secara langsung terhadap gejala yang diselidiki baik dalam situasi alamiah ataupun situasi buatan dengan menggunakan alat-alat bantu yang sudah disiapkan sebelumnya.

Melihat pentingnya penggunaan instrumen ini dalam pengumpulan data yang diperlukan, maka pada penelitian ini observasi yang dilakukan melalui pengamatan oleh observer. Lembar pengamatan tersebut berupa durasi waktu siswa dalam melakukan latihan praktik Kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Pengamatan dilakukan pada setiap latihan praktik dan setiap siswa. Instrumen observasi ini bertujuan untuk mengungkap berapa waktu ideal yang diperlukan oleh siswa dalam melakukan praktik untuk mencapai standar waktu yang ditetapkan.

E. Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen dalam penelitian ini mengunakan validitas. Alat tes yang akan digunakan terlebih dahulu harus diuji derajat validasinya. Arikunto (2010, hlm. 211) menjelaskan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Sugiyono (2013, hlm. 121) menjelaskan bahwa “instrumen yang valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, sehingga dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

(25)

28

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Berikut akan dijelaskan perincian langkah pada setiap tahap:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:

a. Kajian pustaka, yaitu mengkaji sumber-sumber yang berkaitan dengan hasil belajar praktik siswa dan keperluan waktu praktik setiap siswa.

b. Telaah keperluan waktu praktik Dasar-dasar Elektonika Otomotif yang dilakukan di lapangan untuk mengetahui kebutuhan setiap siswa dalam mengerjakan jobsheet-jobsheet praktik agar memperoleh hasil akhir sesuai KKM yang ditetapkan.

c. Membuat instrumen penelitian.

d. Melakukan judgment instrumen dan analisis instrumen penelitian.

e. Melakukan kordinasi kepada dosen pembimbing. f. Membuat surat pengantar dari jurusan.

g. Menghubungi pihak sekolah yang hendak dijadikan tempat penelitian untuk meminta izin dan menentukan tanggal pelaksanaan penelitian.

h. Menghubungi guru produktif yang bersangkutan untuk menentukan sampel

dan tanggal pelaksanaan penelitian.

i. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan bertujuan untuk melihat keperluan waktu praktik siswa dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, meliputi:

a. Memberikan perlakuan dalam bentuk waktu latihan kepada masing-masing siswa dalam menyelesaikan jobsheet praktik Dasar dasar Elektronika Otomotif b. Memberikan tes berupa lembar unjuk kerja untuk mengukur hasil belajar

siswa setelah diberi perlakuan.

3. Tahap Akhir

(26)

29

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengolah dan menganalisis data hasil belajar siswa serta instrumen lainnya. b. Membahas hasil penelitian.

c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh . Alur tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1

Alur Tahapan Penelitian Telaah Kurikulum

Studi Literatur Hasil Observasi

Masalah

Penyusunan Instrumen Peneliti

Judgment instrumen dan revisi

Treatments

(keperluan waktu praktik per individu siswa)

Tes akhir (Standar praktik)

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan Observasi

Pembelajaran

(27)

30

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan mengumpulkan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian, diperlukan teknik yang tepat agar data yang dikumpulkan bernilai valid sehingga selanjutnya data tersebut dapat dianalisis guna men-dapatkan suatu kesimpulan. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tes

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampauan siswa yang terdiri dari:

Tes Kemampuan Kognitif-Afektif

Tes kognitif-afektif digunakan untuk melihat kemampuan siswa sebelum melakukan praktik. Pengunaan tes tersebut untuk memperoleh data awal variabel Y yaitu kemampuan kognitif-afektif siswa, dimana sebagai syarat bagi siswa untuk bisa melakukan praktik. Bentuk soal yang digunakan dalam tes ini adalah tes buatan guru seperti yang diutarakan oleh Arikunto (2010, hlm. 266)

“Tes buatan guru yang disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, tetapi belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-ciri dan kebaikannnya”.

(28)

[Type text]

1 = Sebagai sebuah penguat (amplifier).

1 = Sirkuit pemutus dan penyambung (switching). 1 = Stabilisasi tegangan (stabilisator).

1 = Sebagai perata arus. 1 = Menahan sebagian arus. 1 = Menguatkan arus.

1 = Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi. 1 = Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya 2 0 = tidak ada jawaban

1 = Terminal positif (+) baterai dihubungkan dengan positif (+) breadboard menggunakan power wire merah

1 = Lampu disusun secara paralel dengan ignition switch

1 = Ujung lampu dihubungkan dengan kutub positif (+) breaboard menggunakan lead wire merah

1 = Ujung ignition switch dihubungkan dengan kutub positif (+) breaboard menggunakan lead wire merah

1 = Ujung lampu lainnya dihubungkan dengan terminal C transistor menggunakan lead wire kuning

1 = Ujung ignition switch lainnya dihubungkan dengan terminal B menggunakan lead wire kuning

1 = Terminal E transistor dihubungkan dengan terminal negatif (-) breaboard menggunakan lead wire hitam

(29)

32

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan power wire hitam

1 = Ignition switch diposisikan pada keadaan ON Ketentuan

menggunakan lead wire

3 0 = Tidak ada jawaban

1 = Lead wire merah digunakan ketika menghubungkan terminal positif (+) breadboard dengan komponen.

1 = Lead wire kuning digunakan ketika menghubungkan komponen satu dengan komponen lainnya

1 = Lead wire hitam harus digunakan ketika menghubungkan terminal negatif (-) breadboard dengan komponen

Rangkaian Resistor

4 0 = Tidak ada jawaban

1 = fungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya 1 = satuan harga resistor adalah Ohm.

5 0 = Tidak ada jawaban

1 = Resistor 1, 2, dan 3 disusun secara berjajar di breaboard

1 = Ujung resistor 1 dihubungan dengan ujung resistor 2 menggunakan lead wire kuning

1 = Ujung resistor 2 lainnya dibungkan dengan ujung resistor 3 menggunakan lead wire kuning\

1 = Ujung resistor 1 lainnya dihubungkan dengan terminal positif (+) breadboard menggunakan lead wire merah

1 = Ujung resistor 3 lainnya dihubungkan dengan terminal negatif (-) breadboard menggunakan lead wire hitam

Rangkaian Dioda

6 0 = Tidak ada jawaban

1 = Terminal positif (+) baterai dihubungkan dengan positif (+) breadboard dengan power wire merah

1 = Terminal positif (+) breaboard dihubungkan ujung dioda (berlawanan dengan arus) menggunakan lead wire merah

(30)

33

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wire kuning

1 = Ujung lampu LED dihubungkan dengan terminal negatif (-) breaboard menggunakan lead wire hitam

1 = Terminal negatif (-) breaboard dihubungkan dengan terminal negatif (-) baterai menggunakan power wire hitam

1 = Ignition switch breadbord diposisikan pada keadaan ON Rangkaian

Kondensator

7 0 = Tidak ada jawaban

1 = Terminal positif (+) baterai dihubungkan dengan positif (+) breadboard dengan power wire merah

1 = Terminal positif (+) breaboard dihubungkan dengan ujung lampu menggunakan lead wire merah

1 = Ujung lampu lainnya dihubungkan dengan terminal positif (+) kapasitor menggunakan lead wire kuning

1 = Terminal negatif (-) kapasitor dihubungkan dengan ujung ignition switch menggunakan lead wire kuning

1 = Ujung ignition switch lainnya dihubungkan dengan terminal negatif (-) breaboard menggunakan lead wire hitam

1 = Terminal negatif (-) breaboard dihubungkan dengan terminal negatif (-) baterai menggunakan power wire hitam

1 = Ignition switch diposisikan pada keadaan ON Gambar

Komponen Dasar-dasar Elektronika Otomotif

(31)

34

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

(32)

35

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

(33)

36

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(34)

37

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 21.7

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil praktik siswa dalam mengerjakan lembar unjuk kerja. Pengunaan tes tersebut untuk memperoleh data variabel Y dari tiga domain, yaitu kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif siswa. Bentuk soal yang digunakan dalam tes ini adalah tes buatan guru. Tes unjuk kerja rangkaian Dasar-dasar Elektonika dalam penelitian ini yang dibuat peneliti berdasarkan tes buatan guru dengan berpedoman silabus dan buku pedoman Electricity Master dari Toyota Technical Education Program. Pembuatan tes diperlukan kisi-kisi atau acuan.

Peneliti dalam membuat tes unjuk kerja memiliki kisi-kisi atau acuan yang telah melewati uji validitas seperti yang dijelaskan sebelumnya. Kisi-kisi dari tes unjuk kerja tersebut dapat lebih jelas tertera pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Pembuatan Tes Unjuk Kerja

Kompetensi Dasar

Indikator Subindikator Nomor Soal

1 = Tahanan transistor adalah 0,197-0,200 kΩ

Merangkai rangkaian transistor 2

1.c 1 = lampu menyala 0 = lampu tidak menyala Mengukur

tahanan transistor 2

1.d 0 = Tahanan transistor di luar 0,197-0,200 kΩ

(35)

38

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,197-0,200 kΩ

2.a 1 = resisitor tersusun benar 0 = resistor tersusun salah Mengukur

hambatan secara paralel

2.b 0 = Hambatan total diluar 0,052-0,056 kΩ

1 = Hambatan total adalah 0,052-0,056 kΩ

Merangkai resistor secara seri

2.c 1 = resisitor tersusun benar 0 = resistor tersusun salah Mengukur

hambatan secara seri

2.d 0 = Hambatan total di luar 0,594-0,598 kΩ

1 = Hambatan total adalah 0,594-0,598 kΩ 0 = lampu tidak menyala

Merangkai 0 = lampu tidak menyala

Merangkai rangkaian dioda zener sirkuit B

3.d 1 = lampu menyala 0 = lampu tidak menyala

Rangkaian 0 = lampu tidak menyala Mengukur

tegangan lampu

4.b 0 = Tegangan lampu di luar 11.5-12,5 Volt

1 = Tegangan lampu adalah 11.5-12,5 Volt

Konversi hasil jumlah jawaban siswa yang benar untuk tes unjuk kerja sebagai nilai kemampuan kognitif adalah sebagai berikut:

(36)

39

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6

Nilai Kemampuan Kognitif

Jawaban benar Nilai

14 100

13 92.86

12 85.72

11 78.58

10 71.44

9 64.3

8 57.16

7 50.02

6 42.88

5 35.74

4 28.6

3 21.46

2 14.32

1 7.18

0 0

b. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini berisi lembar ceklis untuk mengungkap waktu yang diperlukan siswa dalam merangkai rangkaian Dasar-dasar Elektronika Otomotif. Proses pengamatan dilakukan oleh dua orang observer, hal ini bertujuan untuk menjaga tingkat keobjektivitasan hasil pengamatan. Nilai akhir observasi diambil dari rata nilai observer satu dan observer dua. Apabila nilai rata-ratanya berupa angka pecahan desimal maka diambil pembulatan ke bawah.

Lembar observasi dalam penelitian ini berdasarkan kisi-kisi atau acuan dari tes unjuk kerja. Fokus observasi yang diperhatikan adalah waktu pengerjaan setiap jobsheet yang dilakukan, karena untuk mengungkap keperluan waktu praktik

(37)

40

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7

Pembuatan Lembar Observasi

Kompetensi Dasar

Indikator Subindikator Waktu

(38)

41

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data

Data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen peneliti diolah dan dianalisis agar hasilnya dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, sehingga dapat memecahkan masalah penelitian. Pengelolaan data dan analisis data tersebut menggunakan Statistical Product and Service Solution for Windows atau yang lebih dikenal dengan istilah SPSS for

Windows versi-19.0.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan waktu rata-rata dan uji-r. Waktu rata-rata digunakan untuk melihat keperluan jumlah waktu latihan praktik dalam mencapai standar waktu KKM (15 menit), sedangkan uji-r untuk melihat hubungan pengguasaan teori (kognitif-afektif) dengan jumlah waktu latihan (psikomotor). Menurut Arikunto (2006, hlm. 279) menyatakan bahwa arah korelasi, dinyatakan dengan tanda + (plus) dan – (minus). Tanda + menunjukkan adanya korelasi berbanding lurus, dan tanda – menunjukkan korelasi berbanding terbalik.

Korelasi + : “Makin tinggi nilai X makin tinggi nilai Y” atau kenaikan nilai X diikuti kenailkan nilai Y”.

Korelasi - : “Makin tinggi nilai X, makin rendah nilai Y” atau “kenaikan nilai X, diikuti penurunan nilai Y”.

Pengolahan dan analisis data agar memudahkan peneliti, maka peneliti menggunakan salah satu fasilitas dalam program SPSS (Statistical Product and service Solution) versi 19.0 for windows. Kekuatan hubungan antar variabel dapat

dilihat besar kecilnya korelasi. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 257) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Interpretasi Koefisien Korelasi

Nilai r hitung Interpretasi

0,00 ≤ 0,199 hubungan sangat rendah 0,20 ≤ 0,399 hubungan rendah atau kecil 0,40 ≤ 0,599 hubungan sedang atau cukup 0,60 ≤ 0,799 hubungan tinggi atau kuat

(39)

42

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini menggunakan dua uji korelasi dari Pearson dan Spearman-Brown. Korelasi Pearson akan digunakan untuk data kuantitatif interval atau

ratio), sedangkan korelasi Spearman-Brown digunakan bila data berbentuk ordinal.

a. Menghitung Waktu Rata-Rata Setiap Latihan

Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui waktu rata-rata yang diperlukan oleh siswa pada setiap latihan, latihan pertama, kedua sampai latihan ketiga. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

=

... (Safarudin Siregar, 2010, hlm. 1)

Keterangan

: rata-rata.

: Jumlah seluruh data. : banyak data.

Berdasarkan rumus di atas, waktu rata-rata latihan praktik adalah sebagai berikut: waktu rata-rata latihan =

b. Menghitung Waktu Total Semua Latihan

Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui total waktu yang diperlukan oleh siswa dari semua latihan, mulai dari latihan pertama, kedua sampai latihan ketiga.

total waktu latihan = 1 + 2 + 3 Keterangan

1 : rata-rata latihan pertama. 2 : rata-rata latihan kedua. 3 : rata-rata latihan ketiga.

c. Pengujian Hipotesis

(40)

43

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menguji dapat diterima atau ditolaknya suatu hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan waktu rata-rata dan uji-r. Waktu rata-rata digunakan untuk melihat keperluan jumlah waktu latihan praktik dalam mencapai standar waktu KKM (15 menit), sedangkan uji-r untuk melihat hubungan pengguasaan teori (kognitif-afektif) dengan jumlah waktu latihan (psikomotor). Pengambilan keputusan hipotesis melihat jumlah waktu praktik siswa untuk mencapai standar waktu KKM dan menggunakan statistik menurut Sugiyono (2010, hlm. 258) dilihat dari nilai uji-r, maka :

Apabila Koefisien Korelasi r hitung > r tabel, maka H₀ Ditolak Apabila Koefisien Korelasi r hitung < r tabel, maka H₀ Diterima

Menurut Priyanto (2013, hlm. 104) keputusan pengambilan keputusan statistik melihat dari nilai Signifikansi, adalah sebagai berikut:

Apabila nilai Sig. < 0,05 maka H₀ Ditolak Apabila nilai Sig. > 0,05 maka H₀ Diterima

Keputusan pengambilan hipotesis pun dilihat dari kurva daerah penerimaan Ho. Menurut Arikunto (2010, hlm. 116) daerah kritik merupakan daerah penolakan hipotesis (hipotesis nihil) dan disebut daerah signifikansi, sebaliknya daerah yang terletak di antara dua daerah kritis dinamakan daerah penerimaan hipotesis, atau daerah non-signifikansi. Untuk lebih jelasnya kurva dapat dilihat pada gambar 3.2.

D. Penolakan Daerah penerimaan D. Penolakan - r tabel 0 r tabel

(41)

44

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 merupakan gambar kurva daerah penerimaan H0, sedangkan daerah penolakan H0 dapat lihat pada gambar 3.3 berikut:

D. Penolakan Daerah penerimaan D. Penolakan - r tabel 0 r tabel

Gambar 3.3 Kurva Daerah Penolakan Ho (Sumber : Gustikasari, 2013, hlm. 57)

(42)

64

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV. Bab ini akan menguraikan beberapa hal penting yang menjadi kesimpulan dari hasil penelitian mengenai Keperluan Waktu Praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif bagi Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Bandung untuk Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diungkapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Jumlah waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang ideal untuk mencapai standar waktu KKM (15 menit) adalah tiga kali latihan praktik dengan total waktu 68 menit.

2. Hubungan antara pengguasaan teori (kognitif-afektif) dan jumlah waktu praktik (psikomotor) menunjukan hubungan tinggi dan berbanding lurus, dimana siswa yang memiliki pengguasaan teori diatas KKM memerlukan jumlah waktu praktik lebih cepat dibandingkan dengan siswa yang nilai pengguasaan teori standar KKM.

B. Saran

(43)

65

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Jumlah waktu praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif siswa dapat mencapai standar waktu 15 menit dengan penambahan jam atau penambahan alat

a. Penambahan jam

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah jam tersebut masih kurang. Diketahui untuk jumlah jam praktik saja sebagai berikut, setiap siswa membutuhkan waktu latihan praktik rata-rata 68 menit, jumlah siswa 32 orang sesuai dengan standar rombel (rombongan belajar) SMK Negeri 6 Bandung. Jumlah jam yang dibutuhkan untuk satu alat dan bahan praktik adalah:

jumlah jam = waktu rata-rata setiap siswa x jumlah siswa jumlah jam = 68 menit x 32

jumlah jam = 2176 menit = 48 jam pelajaran

Jadi, jumlah jam yang ideal seharusnya untuk kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif adalah jumlah jam teori (delapan jam sesuai indikator kurikulum SMK Negeri 6 Bandung) di tambah dengan jumlah jam praktek (48 jam sesuai hasil penelitian), yaitu 56 jam jika menggunakan satu alat dan bahan praktik. Perlu adanya penambahan jumlah jam untuk kompetensi Dasar-dasar Elektronika Otomotif sebanyak 32 jam dari awalnya 24 jam menjadi 56 jam pelajaran.

b. Penambahan alat praktik

Agar pembelajaran Dasar-dasar Elektronika Otomotif yang terdapat empat jobsheet dapat dikuasai setiap siswa dengan jumlah jam praktik tetap 16 jam

pelajaran dan teori delapan jam, maka alat yang dibutuhkan adalah: 1 alat praktik = 48 jam pelajaran

2 alat praktik = 24 jam pelajaran 3 alat praktik = 16 jam pelajaran

(44)

66

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(45)

67

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Efektif. Jakarta: Rineka Cipata.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Moeheriono. (2010). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Musfiqon, M. (2012). Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Priyanto, D. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Jakarta: Mediakom.

PT. Toyota-Astra Motor. (2001). NEW STEP 1. Training Centre.

PT. Toyota Motor Corporation. Electricity Master. Japan: Technical Education Program.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Santoso, S. (2001). Mengelola Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sa’ud, U. S. (2009). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Siregar, S. (2005). Statistika Terapan. Jakarta: Grasindo.

Siregar. S. (2010). Statistika Terapan. Diktat pada FPTK UPI: Tidak diterbitkan. Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

(46)

68

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Syaodih, N. (2002). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Uno, H.B. (2012). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Yasin, S. (1995). Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah Surabaya.

Sumber Skripsi

Abdullah, J. (2005). Hubungan Tingkat Penguasaan Teori Dengan Tingkat Kemampuan Praktek Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (penelitian pada peserta diklat tingkat II program keahlian Otomotif SMKN 6 Bandung). Skripsi sarjana pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Gustikasari, V. (2013). Hubungan Penggunaan Lks(Lembar Kerja Siswa) Dengan Hasil Belajar Siswa Sma Pada Mata Pelajaran Sejarah Di Kota Cimahi. Skripsi sarjana pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Herywansyah. (2010). Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Persepsi Kinestetik Terhadap Hasil Tembakan Lay Up Bolabasket. Tesis pascasarjana pada FPOK Universitas Sebelas Maret: tidak diterbitkan. Hutur, R. (2008). Hubungan Hasil Belajar Teori dengan Hasil Belajar Praktik

pada Kompetensi Sitem Perbaikan Sistem Pengapian di BPTP Bandung. Skripsi sarjana pada FPTK Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

Sumber Undang-undang

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013 tentang standar kompetensi lulusan SMK.

(47)

69

Hendri Risfandi, 2014

KEPERLUAN WAKTU PRAKTIK DASAR-DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS X SMK N 6 BANDUNG UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Publikasi Departemen

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1999). Kurikulum SMK. Jakarta: Debdikbud.

Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional (MPKN). (1996). Konsep Pendidikan Sistem Ganda Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Indonesia. Jakarta: MPKN.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. Jakarta: Depdiknas.

Sumber Internet

Hadisuwono. (2007). Pentingnya Praktik di Kelas dan Refleksi Dalam Pelatihan

Guru [online]. Tesedia:

Gambar

Gambar
Tabel
Tabel 1.1 Standar Kompetensi Lulusan SMK
Tabel 1.2Nilai Praktik Dasar-dasar Elektronika Otomotif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diberitahukan kepada peserta pelelang Pengadaan Bibit Kelapa Sawit Zona I, sesuai Berita Acara Hasil Pelelangan Pengadaan Bibit Kelapa Sawit Zona I, Nomor : 077/POKJA-DISBUN

Ilmu Ushuluddin adalah Ilmu yang membahas dasar Syariat. Dalam Syiah [1], dasar syariat tersebut ada lima perkara, yaitu Tauhid, Kenabian, Imamah,

4.1.2 Indeks Keanekaragaman Jenis Serangga pada Pertanian Organik Tanaman Kedelai Varietas Unggul Baluran

Anggota Tim Peneliti Penyusunan Strategi Pengembangan Yogyakarta sebagai Pusat Pendidikan pada 2020, Kerja sama Lembaga Penelitian UNY dengan PemProv DIY, 2004.. Ketua Tim Peneliti

This specification is based on the redistributive model in Section 2.2 where wage taxes are more likely to be levied when there are higher percentages of Philadelphia

Untuk keperluan perhitungan secara praktis, proses perhitungan hampiran turunan dengan menggunakan ekstrapolasi Richardson dapat dilakukan dengan menggunakan tabel seperti Tabel

10 Dengan kewenangan yang begitu besar, maka BPK disarankan untuk tidak menjadi satu-satunya lembaga auditor eksternal dan pekerjaannya menjadi final,

Meskipun kurikulum 2013 mendapatkan penolakan dan tantangan, pengajaran tradisional dalam pendidikan matematika sudah selayaknya diubah untuk mewujudkan masyarakat