Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MANTAN ANGGOTA GENG MOTOR
(Studi Kasus pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor di Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Jurusan Psikologi
OLEH :
YARA ANDITA ANASTASYA
0900640
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DINAMIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MANTAN
ANGGOTA GENG MOTOR
(Studi Kasus pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor di Kota Bandung)
Oleh
Yara Andita Anastasya
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Yara Andita Anastasya 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian;
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Yara Andita Anastasya (0900640). DINAMIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MANTAN ANGGOTA GENG MOTOR (Studi Kasus pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor di Kota Bandung). Skripsi Jurusan Psikologi FIP UPI, Bandung (2013).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data deskriptif mengenai dinamika pengambilan keputusan subjek dalam memutuskan bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri pada geng motor. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek berjumlah 4 orang dari empat geng motor berbeda di kota Bandung dan dipilih dengan teknik purposeful sampling dengan kriteria mantan anggota geng motor, pernah menjadi anggota geng motor minimal satu tahun, berdomisili di kota Bandung dan pendidikan minimal SMA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur melalui pedoman wawancara berdasarkan pada tahap pengambilan keputusan menurut Steve Cooke dan Nigel Slack (1991) dan didukung studi dokumentasi yang bersifat situasional. Hasil penelitian menunjukkan persamaan dalam proses memutuskan bergabung, perbedaan dalam waktu menjadi anggota dan perbedaan dalam proses memutuskan mengeluarkan diri. Faktor yang mempengaruhi dalam bergabung pada geng motor juga memiliki perbedaan. Saran bagi pemerintah agar memberikan perhatian khusus pada keberadaan geng motor khususnya kota Bandung, bagi orang tua memberikan pengawasan; bimbingan serta kasih sayang pada anak mereka, bagi masyarakat dapat memberikan informasi terkait perilaku geng motor yang merugikan dan peneliti selanjutnya untuk memperkaya sumber literatur terkait.
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Yara Andita Anastasya (0900640). DECISION MAKING DYNAMICS MADE BY MOTOR CLUBS’ EX MEMBER (A Case Study on Four Ex Members of Motor Clubs in Bandung). Final Paper of Psychology Department of Faculty of Education of Indonesia University of Education, Bandung (2013).
This study aims at obtaining decriptive data regarding the decision making dynamics made by subject in deciding to join, hold out and get away from the motor club. The approach used is qualitative approach with case study method. The subjects consisted of four people from different motor clubs in Bandung and they were chosen by purposeful sampling technique with some criteria that they were ex members of a motor club, had ever been a member of a motor club for at least one year, living in Bandung and were minimally graduates of senior high school. The data of this study were collected by carrying out semi structured interviews through guidelines interview’s theory of decision making stage by Steve Cooke and Nigel Slack (1991) and it is supported by documentation study which is situational. The result of the study shows that there are similarity and differences. The similarity is seen through the process they join the motor clubs, while, the differences are seen on how long they became members and on the process they decided to get away from motor clubs. There is also a difference on the factor that influences them whether or not to join the motor clubs. A suggestion for goverment is to give special attention on the existence of motor clubs, especially the ones in Bandung, for parents is to control, guide, and show affection to their children, while for society is to inform anything about the damaging motor clubs’ behaviour and for the next researchers, is to enrich the related literature sources.
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B. Fokus Penelitian ... 4
C.Rumusan Masalah ... 5
D.Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Pengambilan Keputusan ... 7
1. Definisi Pengambilan Keputusan ... 7
2. Proses Pengambilan Keputusan ... 8
3. Faktor-Faktor pada Pengambilan Keputusan ... 15
4. Teori-Teori Pengambilan Keputusan ... 16
B. Kelompok ... 25
1. Definisi Kelompok ... 26
2. Jenis-Jenis Kelompok ... 27
3. Proses Terbentuknya Kelompok ... 28
4. Hal-hal yang Mendorong Masuk dalam Kelompok ... 29
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.Subjek Penelitian ... 34
D.Lokasi Penelitian ... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ... 34
F. Teknik Analisis Data ... 39
G.Pengujian Keabsahan Data ... 42
H.Tahap-Tahap Penelitian ... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil ... 45
1. Profil Subjek ... 45
2. Display Data ... 49
3. Dinamika Pengambilan Keputusan Subjek ... 50
4. Tahap Dinamika Pengambilan Keputusan Berdasarkan Teori Steve Cooke dan Nigel Slack ... 66
B. Pembahasan ... 70
1. Subjek AR ... 70
2. Subjek SA ... 76
3. Subjek IR ... 83
4. Subjek AN ... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 91
B. Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 95
LAMPIRAN
1
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Geng motor sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat
Bandung. Geng motor dipandang negatif karena banyak melakukan kejahatan
yang menimbulkan kerugian misalnya vandalisme, pembunuhan, perampasan
barang, dan kerusuhan. Hal tersebut menimbulkan kerugian berupa fisik,
material, bahkan nyawa. Geng motor kerap kali mengebut di jalanan, tawuran,
menguasai suatu ruas jalan, dan hal lain yang makin membuat nama geng
motor semakin buruk (Afriadi, 2009).
Geng motor dan club motor ialah dua hal yang berbeda. Menurut Sambas
(2011) geng motor merupakan kelompok anak muda atau remaja yang
terbentuk karena ada kesamaan latar belakang sekolah, daerah dan lain-lain
yang tergabung dalam suatu komunitas pengguna kendaraan bermotor roda
dua. Sedangkan club motor ialah salah satu wadah yang dapat menampung
aspirasi serta keinginan para anggotanya berdasarkan mufakat dan kesepakatan
pada waktu awal pembentukan oleh para founder atau pendirinya. Club motor
ini bisa disebut juga suatu perkumpulan yang melakukan kegiatan untuk
maksud dan tujuan tertentu. Pada dasarnya suatu klub itu akan hadir dari satu
habitat atau ketertarikan yang sama. Misalnya satu nama motor dengan satu
pabrikan. Club motor juga memiliki banyak makna, kebersamaan, saling
berbagi informasi, memiliki hobi yang sama, tujuan serta tempat untuk
menyalurkan hasrat dan keinginan para anggotanya menurut Club CBR
Bandung, 2011 (Sitinjak, Putro, & Witanti, 2011).
Geng motor ada di banyak negara. Menurut Ismail (2012), di dunia
terdapat 10 geng motor yang paling berbahaya yaitu Sons of Silence MC,
Vagos MC, Warlocks MC, Bandidos MC, Outlaws MC, Mongols MC, Hell
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Abutre’s Moto Clube, di Australia ada The Rebels MC, serta di Meksiko ada
Solo Angeles Club de Motocicletas (Ismail, 2012). Di Indonesia terdapat empat
geng motor terkenal di Indonesia yang semuanya berasal dari Bandung yaitu
Moonraker, XTC (Exalt To Coitus), Brigez (Brigade Seven), dan GBR (Grab
on Road) menurut Arkaprana (Ramelan, 2012).
Geng motor di Indonesia identik dengan kriminalitas. Indonesia Police
Watch (IPW) mencatat setiap tahun ada 60 orang tewas di Jakarta akibat
kebrutalan anggota geng motor. Tahun 2009 ada 68 orang tewas di arena
balapan liar, baik akibat kecelakaan maupun pengeroyokan. Tahun 2010 ada 62
orang tewas, 2011 ada 65 tewas. IPW juga mencatat tiga perilaku buruk geng
motor yaitu balapan liar, pengeroyokan dan judi berbentuk taruhan menurut
Pane (Nurholis, 2012).
Penelitian tentang geng motor telah banyak dilakukan. Kajian kesan dan
fungsi tulisan nama kelompok XTC, Brigez, M2R dan GBR diteliti oleh
Mardiansah (2011) di Bandung. Hasil penelitian menyatakan bahwa
tulisan-tulisan tersebut terkesan tidak proporsional karena tidak sesuai dengan
kelompok proporsi condensed, reguler atau extended; modern; mekanis dan
penolakan terhadap nilai-nilai lama karena memiliki gaya tulisan Sans Serif.
Dan memiliki persamaan berupa fungsi informatif yaitu mudah dikenali serta
dapat dibaca, identitas yaitu berhasil menyampaikan informasi, dan simbol
yaitu memiliki bentuk yang khas sehingga mudah dikenali (Mardiansah, 2011).
Kemudian, analisis framing pemberitaan kekerasan geng motor oleh dua
surat kabar ternama yaitu Harian Pagi Radar Bandung dan Harian Umum
Galamedia diteliti oleh Adiguna (2011) di Bandung. Penelitian ini
menyimpulkan Harian Pagi Radar Bandung lebih memandang kasus kekerasan
geng motor sebagai kasus kriminal yang harus ditindak tegas sedangkan Harian
Umum Galamedia memandang sebagai kenakalan remaja yang harus ditangani
oleh banyak pihak. Kemudian, Harian Pagi Radar Bandung memandang
keterlibatan anggota geng motor sebagai masalah hukum sedangkan Harian
3
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan penyelesaian yang bisa dilakukan, Harian Pagi Radar Bandung
memerlukan ketegasan sedangkan Harian Umum Galamedia memerlukan
pembinaan dari banyak pihak secara intensif (Adiguna, 2011).
Bahkan penelitian yang berkaitan dengan kampanye memerangi geng
motor pernah dilakukan. Dewi (2011) di Bandung menyimpulkan bahwa
terdapat beberapa cara yaitu mengadakan penyuluhan di SMP atau SMA,
mengeluarkan siswa yang terbukti bergabung, serta pemasangan spanduk anti
geng motor (Dewi, 2011).
Penelitian Hasan tahun 2007 di Bandung mengatakan bahwa identitas
kelompok berada di atas segalanya (Rubianto, 2012). Walau itu menyimpang
dari kelaziman masyarakat, mereka akan tetap membentuk gaya hidup dalam
rangka melaksanakan identitas kelompok. Kebut-kebutan, tawuran, dan lain
sebagainya sudah menjadi identitas kelompok dan upaya pencarian jati diri
(Rubianto, 2012).
Berkaitan dengan penelitian Hasan (Rubianto, 2012), hasil penelitian di
Bandung oleh Makruf tahun 2008 (Rubianto, 2012) mengatakan bahwa geng
motor berkaitan erat dengan identitas maskulin. Maskulinitas dipandang
sebagai keyakinan dan menjadi dasar dalam melakukan banyak hal. Mereka
menganggap perilaku tidak toleran, kebut-kebutan, tawuran atau aksi kekerasan
lainnya ialah cara terbaik dalam membuktikan maskulinitas (Rubianto, 2012).
Selanjutnya, penelitian Yuliani (2011) di Bandung mengatakan bahwa
tiga orang remaja yang bergabung dalam geng motor mengakui alasan mereka
bergabung ialah sebagai ajang pembuktian bahwa mereka adalah laki-laki dan
kebutuhan untuk diterima kelompok. Agresi verbal berupa menghina atau
menuntut dengan kata-kata dan agresi non verbal berupa non compliance,
hostility, agressiveness dan destructiveness merupakan perwujudan perilaku
maskulinitas agresif. Mengenai hubungan sosial dengan keluarga, mereka
bersikap terbuka namun memiliki hambatan berkomunikasi. Mereka cenderung
menyimpan sendiri pengalaman sehari-hari daripada harus menceritakan pada
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ekstrakurikuler yang sesuai dengan kemampuan dan tidak berperan aktif dalam
ekstrakurikuler yang diikuti. Terhadap guru bimbingan konseling, mereka
enggan berkunjung ke ruang bimbingan konseling dengan alasan malu atau
takut (Yuliani, 2011).
Penelitian Rubianto (2012) mengungkapkan bahwa perilaku agresif
cenderung muncul atau dilakukan secara berkelompok. Agresi verbal berupa
kata-kata umpatan digunakan sebagai cara pengakraban sesama anggota geng
motor, cara membuktikan diri dan agar diterima sebagai anggota geng motor,
dan menunjukkan kekuasaan dengan cara memberikan rasa takut kepada
individu lain dengan cara mengancam. Salah satu faktor yang mempengaruhi
munculnya perilaku agresif tersebut ialah pengaruh media terutama media
elektronik, seperti berita dan film yang banyak mengandung unsur kekerasan
(Rubianto, 2012).
Peneliti merasa tertarik akan dinamika pengambilan keputusan yang
terjadi pada diri mantan anggota geng motor. Baik pada saat ia memutuskan
untuk bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri. Beberapa anggota geng
motor yang mengeluarkan diri mengungkapkan bahwa perilaku yang dilakukan
selama ini ialah perilaku yang salah dan harus dihentikan. Selain itu, tidak ada
keuntungan menjadi bagian dari anggota geng motor. Alasan bosan untuk
berbuat jahat, ingin insyaf, sadar akan umur, serta malu pada keluarga ikut
menjadi beberapa alasan. Namun mengapa pada awalnya mereka tertarik untuk
bergabung serta bertahan, hal inilah yang melatarbelakangi rasa ingin tahu
peneliti untuk mengkaji lebih jauh. Sehingga dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat diketahui dinamika pengambilan keputusan pada mantan
anggota geng motor. Pengalaman mereka dapat dijadikan rekomendasi untuk
upaya pencegahan remaja bergabung dengan geng motor.
B.Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, telah diketahui bahwa
5
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Walau demikian, terdapat beberapa anggota geng motor yang mengeluarkan
diri. Hal inilah yang menjadi fokus utama dalam penelitian yaitu dinamika
proses pengambilan keputusan seseorang saat memutuskan untuk bergabung,
bertahan dan mengeluarkan diri dari geng motor. Selanjutnya, faktor apa saja
yang mempengaruhi, pandangan subjek akan masa depan serta pelajaran hidup
yang dialami subjek turut menjadi fokus penelitian.
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses pengambilan keputusan saat memutuskan untuk
bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri dari geng motor?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan saat
memutuskan untuk bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri dari geng
motor?
3. Bagaimana pandangan subjek akan masa depan setelah mengeluarkan diri
dari geng motor?
4. Apa saja perubahan hidup yang subjek alami setelah mengeluarkan diri dari
geng motor?
D.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui proses pengambilan keputusan saat memutuskan untuk
bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri dari geng motor.
2. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan saat memutuskan untuk bergabung, bertahan dan mengeluarkan
diri dari geng motor.
3. Mengetahui pandangan subjek akan masa depan setelah mengeluarkan diri
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Mengetahui perubahan hidup yang dialami subjek setelah mengeluarkan diri
dari geng motor.
E.Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis dan
manfaat yang bersifat praktis.
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi ilmu
psikologi khususnya psikologi sosial dan juga diharapkan dapat menjadi
referensi pada penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal yang relevan dengan
permasalahan ini terutama berkaitan dengan geng motor.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi remaja
yang berniat bergabung dalam geng motor sehingga dapat mengurungkan
niat. Bagi masyarakat luas, diharapkan dapat memberikan informasi yang
berguna mengenai geng motor dan dinamika pengambilan keputusan pada
mantan anggota geng motor. Bagi penelitian selanjutnya, berbagai fakta
yang terdapat melalui penelitian ini dapat menjadi bahan untuk mengetahui
dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng motor.
Sehingga diharapkan dapat memberi pemahaman dan mengupayakan
31
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong,
(2007:6) penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sedangkan
metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus. Creswell, 1998
(Herdiansyah, 2012:76) menyatakan bahwa studi kasus ialah suatu model yang menekankan pada eksplorasi dari suatu “sistem yang berbatas” pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara
mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan
konteks.
B.Definisi Operasional
Penelitian ini akan menggunakan metode wawancara sebagai salah satu
instrumen yang digunakan untuk menggali dinamika pengambilan keputusan
pada mantan anggota geng motor selain instrumen studi dokumentasi yang
bersifat situasional. Pedoman wawancara dirumuskan berdasarkan tahap
pengambilan keputusan menurut Steve Cooke dan Nigel Slack (1991), yaitu :
1. Observasi
Pandangan awal terhadap geng motor, manfaat atau kerugian yang
akan dihadapi setelah menjadi anggota, pertimbangan sebelum menjadi
anggota, serta jangka waktu sebelum memutuskan menjadi anggota.
Bujukan oleh orang sekitar terutama teman sepermainan pun bisa menjadi
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Mengenali masalah
Masalah apa saja yang akan terjadi baik ekstern atau intern, baik
intrapersonal atau interpersonal. Bagaimana ia memahami masalah,
memikirkan masalah, memecahkan masalah atau tidak serta apakah masalah
tersebut menjadi titik puncak yang menyebabkan ia mengundurkan diri.
Masalah tidak hanya dialami secara personal, dapat pula pengalaman
masalah dari orang terdekat.
3. Menetapkan tujuan
Pertimbangan akan beberapa harapan yang mungkin muncul jika
mengambil keputusan tersebut. Tidak semua menetapkan tujuan sebelum
memutuskan mengambil keputusan, ada pula beberapa yang menganggap
bahwa harapan yang mungkin muncul hanya sebagai hadiah tambahan.
Harapan yang mungkin muncul berbanding lurus sesuai dengan tujuan yang
diharapkan sebelumnya, jika harapan yang muncul lebih dari yang
diharapkan maka itu akan menjadi penguat untuk tetap pada keputusan
tersebut.
4. Memahami masalah
Masalah apa saja yang terjadi setelah ia berada dalam jalur
keputusannya. Masalah itu dapat bersifat intrapersonal atau interpersonal,
ekstern atau intern. Kemudian bergantung pada bagaimana ia memahami,
memikirkan, memecahkan masalah tersebut atau tidak serta apakah masalah
tersebut menjadi titik puncak yang menyebabkan ia mengundurkan diri.
Masalah juga dapat terjadi ketika nilai-nilai yang sebelumnya dianut
bertentangan dengan nilai-nilai setelah ia mengambil keputusan.
Oleh sebab itu tahap ini menjadi penting karena pemahaman masalah
yang keliru akan berdampak serius dari keseluruhan tahap yang akan
33
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cara pandang sehingga tidak semua orang memiliki langkah yang sama
dalam memecahkan masalah.
5. Menentukan pilihan-pilihan
Ketika seseorang sudah memiliki pemahaman akan masalah, dengan
sendirinya ia memunculkan pilihan-pilihan untuk mengatasi atau
memecahkan masalah tersebut. Banyak atau ragamnya pilihan bergantung
pada pemahaman seseorang. Pilihan itu dapat muncul atas pemahaman
prbiadi atau dapat pula atas pengalaman orang lain.
6. Mengevaluasi pilihan-pilihan
Ketika pilihan-pilihan sudah muncul, langkah selanjutnya ialah
mengevaluasi. Pilihan mana yang lebih baik untuk diterapkan, pilihan mana
yang dapat menjadi pengganti jika pilihan pertama tidak sesuai, serta pilihan
mana yang tidak perlu diterapkan sehingga dengan sendirinya jumlah
pilihan akan berkurang. Pemilihan pilihan ini berbanding lurus terhadap
konsekuensi yang akan muncul sehingga tahap ini memiliki banyak
pertimbangan dibanding pada tahap-tahap sebelumnya. Terkadang
pengevaluasian pilihan membutuhkan waktu lama, hal ini bergantung pada
diri individu yang mengalami.
7. Memilih
Tahap ini menjadi inti dari semua tahap-tahap pengambilan keputusan
karena individu mempertaruhkan hal yang telah ia alami sebelumnya
dengan matang. Tepat atau tidaknya pengambilan keputusan sesuai dengan
harapan yang sebelumnya telah individu harapkan. Sehingga cara dan
harapan setiap individu selaku pengambil keputusan akan selalu berbeda
karena bergantung pada persepsi masing-masing.
8. Menerapkan
Setelah pilihan telah dipilih, individu secara tidak langsung dituntut
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perubahan akan terjadi bergantung pada masalah serta pilihan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Keefektifan tahap ini bergantung pada kemampuan
dan penerapan pilihan oleh individu sebagai pelaku pengambil keputusan.
9. Memonitor
Setelah penerapan pilihan telah dilakukan, maka mengawasi atau
memonitor seberapa efektif pilihan tersebut dalam memecahkan atau
mengurangi masalah menjadi sangat penting. Apakah sudah sesuai dengan
harapan individu yang telah ditetapkan sebelumnya atau tidak. Pada titik ini,
tahap ini menjadi penentu apakah menjadi tahap akhir atau kembali
mengulang dari tahap awal. Tahap ini menjadi akhir dari keseluruhan proses
jika fakta yang terjadi sesuai dengan harapan yang diinginkan, begitu pula
sebaliknya.
C.Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini ialah empat orang mantan anggota geng motor dari
empat geng motor yang berbeda. Teknik sampling yang digunakan dalam
pemilihan subjek ialah purposeful sampling (Herdiansyah, 2012:106), yaitu
pemilihan subjek sebagai sumber data dilakukan atas dasar pertimbangan
tertentu, yaitu :
a. Subjek ialah mantan anggota geng motor.
b. Pernah menjadi anggota geng motor minimal satu tahun, karena
diasumsikan keberadaannya bertahan cukup lama.
c. Subjek berdomisili di kota Bandung.
d. Pendidikan minimal SMA agar memudahkan subjek dalam memahami
pertanyaan-pertanyaan wawancara.
35
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian dilakukan di Bandung dengan lokasi bersifat situasional, yaitu
tergantung pada perjanjian yang dilakukan terhadap masing-masing subjek
penelitian.
E.Teknik Pengumpulan Data
Data ialah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan
data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang
selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang dapat menggambarkan atau
mengindikasikan sesuatu (Herdiansyah, 2012:116). Sehingga dengan demikian
teknik pengumpulan data yang akan digunakan berupa wawancara dan studi
dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara semi terstruktur
(Herdiansyah, 2012:123). Beberapa ciri dari wawancara ini ialah
menggunakan pertanyaan terbuka, kecepatan wawancara dapat diprediksi,
fleksibel, memiliki pedoman wawancara dan bertujuan memahami suatu
fenomena. Pertanyaan terbuka digunakan sehingga subjek merasa bebas
mengemukakan jawaban apa pun sepanjang tidak keluar dari konteks
pembicaraan. Hal ini membutuhkan keahlian dan ketelitian peneliti agar
wawancara tetap berada di jalur tema yang seharusnya. Kontrol waktu dan
kecepatan wawancara juga berada pada keahlian peneliti agar waktu
wawancara tidak terbuang secara percuma. Walau bersifat fleksibel, yaitu
pertanyaan dan jawaban disesuaikan dengan kondisi di lapangan namun
peneliti tetap memegang peran penting kontrol wawancara agar tidak kelaur
dari tema. Isi dari pedoman wawancara ialah topik-topik pembicaraan yang
mengacu pada satu tema utama yang disesuaikan dengan tujuan wawancara.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan wawancara semi terstruktur ialah
untuk mendapatkan pemahaman dari suatu fenomena.
Berikut pedoman wawancara yang dirumuskan berdasarkan tahap
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maksud dan Tujuan Kisi-Kisi Pertanyaan
Identitas subjek 1. Nama subjek
2. Usia subjek
3. Tempat tinggal subjek
4. Daerah asal subjek
Observasi mengenai
keputusan subjek untuk
bergabung pada geng
motor
1. Pandangan subjek mengenai geng motor
2. Pandangan subjek mengenai anggota geng motor
3. Pandangan subjek mengenai ketiga geng motor
selain geng motor yang menjadi pilihannya
4. Pandangan subjek mengenai keputusannya
bergabung pada geng motor
5. Apakah subjek mendiskusikan hal ini pada orang
lain
6. Bagaimana pendapat orang lain tersebut
7. Alasan subjek bergabung pada geng motor
8. Kronologis bergabung pada geng motor
Mengenali masalah ketika
subjek bergabung pada
geng motor
1. Masalah apa yang terjadi
2. Apa penyebab masalah yang terjadi
3. Bagaimana subjek menangani masalah tersebut
4. Pendapat pribadi subjek terhadap masalah
tersebut
5. Apakah subjek mendiskusikan masalah tersebut
pada orang lain
6. Bagaimana pendapat orang lain tersebut
7. Apakah ada kehadiran orang yang secara khusus
membantu subjek dalam menangani masalah dan
dalam bentuk apa bantuan tersebut
8. Masalah lainnya baik internal atau ekstrenal
beserta penyelesaiannya
37
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
subjek akan bergabung
pada geng motor
bergabung pada geng motor
2. Apakah subjek menyusun dan menetapkan tujuan
sebelum memutuskan untuk bergabung pada geng
motor
3. Lama bergabung pada geng motor
Memahami masalah ketika
subjek telah bergabung
pada geng motor
1. Alasan yang membuat subjek menyadari bahwa
bergabung pada geng motor menjadi
permasalahan kehidupan bagi dirinya
2. Kejadian tertentu yang membuat subjek berpikir
mengenai hal ini lebih lanjut
3. Apakah subjek mendiskusikan hal ini pada orang
lain
4. Bagaimana pendapat orang lain tersebut
5. Pandangan pribadi subjek terhadap pendapat
orang lain tersebut
6. Jangka waktu subjek memikirkan permasalahan
tersebut
1. Apakah rencana yang telah disusun subjek untuk
menghadapi masalah
2. Alasan subjek menyusun rencana tersebut
3. Apakah ada pihak lain yang mempengaruhi
subjek dalam menyusun rencana tersebut
Mengevaluasi
pilihan-pilihan ketika
memutuskan untuk
mengeluarkan diri dari
geng motor
1. Apakah subjek memutuskan untuk bertahan atau
mengeluarkan diri
2. Konsekuensi dari keputusan tersebut
3. Pendapat subjek akan ketepatan keputusan yang
diambil
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari pilihan yang telah
4. Perasaan subjek saat memutuskan mengambil
salah satu atau beberapa rencana tersebut
Menerapkan pilihan yang
telah diputuskan
1. Alasan subjek mengeluarkan diri dari geng motor
2. Perasaan pribadi subjek terhadap keputusan
tersebut
3. Pendapat orang lain terhadap keputusan tersebut
4. Pandangan subjek terhadap pendapat orang lain
tersebut
5. Pihak yang mempengaruhi dalam keputusan
mengeluarkan diri
6. Kronologis menjauh dari geng motor
Memonitor pilihan 1. Perasaan pribadi subjek saat pertama kali resmi
tidak menjadi anggota geng motor
2. Suasana batin subjek ketika tidak menjadi
anggota geng motor
3. Pandangan pribadi subjek akan geng motor
setelah mengeluarkan diri
4. Adakah hambatan yang dialami subjek setelah
resmi tidak menjadi anggota geng motor dan
dalam bentuk apa hambatan tersebut
5. Bagaimana subjek menangani hambatan tersebut
6. Perubahan seperti apa yang dialami subjek
setelah resmi tidak menjadi anggota geng motor
39
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi anggota geng motor
8. Hikmah apakah yang dirasakan subjek setelah
tidak menjadi anggota geng motor
9. Pesan kepada orang lain terutama remaja terkait
keputusan bergabung pada geng motor
Tabel 3.1 Tahap Pengambilan Keputusan menurut Steve Cooke dan Nigel Slack
2. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi yang digunakan ialah dokumen pribadi (Moleong,
2007:217). Yaitu catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang
tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Ini bertujuan untuk
memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di
sekitar subjek penelitian. Hal ini dapat berupa buku harian, surat pribadi dan
otobiografi. Namun ini bersifat situasional bergantung pada ada atau
tidaknya dokumentasi pribadi pada setiap subjek.
No Subjek, Geng Motor Jenis Hari,
Menceritakan kronologis saat
subjek masuk ke geng motor
2 B, Brigez Surat
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan tahap pertengahan dari serangkaian tahap dalam
sebuah penelitian yang mempunyai fungsi yang amat penting. Hasil penelitian
tersebut dihasilkan kemudian diproses terlebih dahulu agar keabsahannya dapat
dipertanggungjawabkan. Inti dari analisis data ialah mengurai dan mengolah
data mentah menjadi data yang dapat ditafsirkan dan dipahami secara lebih
spesifik dan diakui dalam suatu perspektif ilmiah yang sama, sehingga hasil
dari analisis data yang baik ialah data olah yang tepat dan dimaknai sama atau
relatif sama dan tidak bias atau menimbulkan perspektif yang berbeda-beda
(Herdiansyah, 2012:158).
Menurut Miles & Huberman, 1986 (Herdiansyah, 2012:163) teknik
analisis data diperoleh melalui pengumpulan data, reduksi data, display data
dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Gambar 3.1 Analisis Data menurut Miles & Huberman
Berikut penjelasannya :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data
Display data
41
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dilakukan sebelum penelitian, pada saat penelitian, dan bahkan di
akhir penelitian. Peneliti melakukan studi pre-eliminary yang berfungsi
untuk verifikasi dan pembuktian awal bahwa fenomena yang diteliti itu
benar-benar ada. Studi pre-eliminary tersebut sudah termasuk dalam proses
pengumpulan data. Pada studi pre-eliminary, peneliti sudah melakukan
wawancara, observasi, dan lain sebagainya dan hasil dari aktivitas tersebut
adalah data. Pada saat peneliti melakukan pendekatan dan menjalin
hubungan dengan subjek, melakukan observasi, membuat catatan lapangan,
berinteraksi sosial dengan lingkungan subjek, hal inipun sudah merupakan
proses pengumpulan data yang hasilnya ialah data yang akan diolah. Setelah
mendapatkan data yang cukup untuk diproses dan dianalisis, maka dapat
melanjutkan tahap berikutnya.
2. Reduksi data
Yaitu proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data
yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan (script) yang akan dianalisis.
Hasil dari wawancara, observasi dan studi dokumentasi diubah menjadi
bentuk tulisan (script) sesuai dengan formatnya masing-masing. Hasil dari
rekaman wawancara akan diformat menjadi bentuk verbatim wawancara.
Hasil observasi diformat menjadi tabel hasil observasi yang disesuaikan
dengan metode observasi yang digunakan. Hasil studi dokumentasi diformat
menjadi script analisis dokumen.
3. Display data
Yaitu mengolah data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk
tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas ke dalam suatu matriks
kategorisasi sesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan
dikategorisasikan serta memecah tema-tema tersebut dalam bentuk yang
lebih konkret dan sederhana yang disebut dengan subtema yang diakhiri
dengan memberikan kode (coding) dari subtema tersebut sesuai dengan
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi secara berurutan akan terdapat tiga tahapan dalam display data,
yaitu kategori tema, subkategori tema dan proses pengodean. Kategori tema
ialah proses pengelompokan tema-tema yang telah disusun dalam tabel
akumulasi tema wawancara ke dalam suatu matriks kategorisasi.
Subkategori tema ialah membagi tema-tema yang telah tersusun tersebut ke
dalam subtema. Subtema merupakan pecahan dari tema yang lebih kecil,
sederhana, mudah dicerna dan praktis. Proses pengodean ialah memasukkan
atau mencantumkan pernyataan-pernyataan subjek sesuai dengan kategori
tema dan subkategori temanya ke dalam matriks kategorisasi serta
memberikan kode tertentu pada setiap pernyataan-pernyataan subjek
tersebut.
4. Penarikan kesimpulan
Yaitu berisi mengenai uraian dari seluruh subkategorisasi tema yang
tercantum pada tabel kategorisasi dan pengodean yang sudah terselesaikan
disertai dengan quote verbatim wawancara yang kemudian disimpulkan
secara spesifik dan mengerucut. Begitu seterusnya hingga seluruh
subkategori yang tercantum dalam tabel kategorisasi dan coding selesai
diuraikan. Kemudian menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan dengan
berlandaskan hasil temuan penelitian dalam uraian subkategori tema beserta
quote-nya yang sebelumnya telah diurai. Langkah terakhir ialah membuat
kesimpulan dari hasil penelitian dengan memberikan penjelasan simpulan
dari jawaban pertanyaan penelitian yang diajukan.
G.Pengujian Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data dalam penelitian kualitatif menurut (Sugiyono,
2010:121) meliputi uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan
konfirmabilitas :
43
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Melakukan perpanjangan pengamatan. Yaitu peneliti kembali ke
lapangan, melakukan pengamatan, wawancara kembali dengan sumber
data yang pernah ditemui maupun yang baru. Hal ini dilakukan agar
terbentuk rapport sehingga hubungan antara peneliti dan subjek semakin
akrab dan terbuka, saling percaya sehingga tidak ada informasi yang
disembunyikan. Sehingga telah terbentuk kewajaran dalam penelitian,
yaitu kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu perilaku subjek.
b. Melakukan triangulasi. Yaitu pengecekan data dari berbagai sumber,
teknik dan waktu. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek
data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber terkait. Triangulasi
teknik dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda. Triangulasi waktu dilakukan dengan cara
melakukan penelitian dalam waktu atau situasi yang berbeda.
c. Menggunakan bahan referensi. Yaitu data hasil wawancara berupa tape
recorder dan juga foto-foto selama wawancara jika memungkinkan.
d. Melakukan member check. Ialah pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada subjek yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh subjek. Apabila data
tersebut disepakati oleh subjek maka data tersebut valid sehingga
kredibilitasnya dapat dipertanggungjawabkan.
2. Uji transferabilitas. Ialah sampai sejauh mana hasil penelitian dapat
diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Karena peneliti sendiri tidak
dapat menjamin uji transferabilitas yang termasuk dalam validitas eksternal,
maka peneliti membuat uraian yang jelas, rinci, sistematis dan dapat
dipercaya sehingga pembaca dapat memutuskan untuk mengaplikasikan
hasil penelitian dalam situasi lain.
3. Uji dependabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan
proses penelitian. Caranya bisa dilakukan oleh auditor yang independen atau
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan penelitian sehingga jejak aktivitas lapangan peneliti dapat
terlihat.
4. Uji konfirmabilitas. Uji konfirmabilitas hampir sama dengan uji
dependabilitas sehingga dapat dilakukan secara bersamaan. Yaitu menguji
hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Sehingga
proses dan hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat bentuknya.
H.Tahap-Tahap Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar berkaitan dengan
masalah yang dapat diteliti.
b. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan landasan teori dan
informasi terkait lainnya.
c. Membaca penelitian yang terkait dengan masalah yang akan diteliti.
d. Menentukan fokus penelitian agar tema tidak terlalu melebar.
e. Merumuskan masalah penelitian berdasarkan keadaan lapangan.
f. Menentukan kriteria subjek penelitian.
g. Menghubungi subjek yang bersangkutan.
h. Menentukan lokasi penelitian, yang kemudian bersifat situasional
tergantung pada subjek penelitian.
i. Mengurus segala hal terkait dengan administrasi penelitian seperti SK
Pembimbing, Surat Izin Penelitian, Kartu Bimbingan, dan lain
sebagainya.
2. Tahap pelaksanaan
a. Membuat surat izin pengambilan data yang ditujukan kepada subjek.
b. Melakukan pra wawancara dalam rangka penyesuaian awal terhadap
subjek.
c. Melakukan pertemuan lanjutan yang mengutarakan maksud dan tujuan
dari pemilihan subjek terkait dengan penelitian.
45
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Pengambilan data dengan cara wawancara dan studi dokumentasi
terhadap subjek.
f. Melakukan pengujian keabsahan data.
3. Tahap pengolahan data
a. Membuat verbatim hasil wawancara.
b. Mengklasifikasikan hasil wawancara sesuai kategori yang telah
ditentukan.
c. Mereduksi hasil wawancara.
d. Mendisplay data yang telah direduksi.
e. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing terkait hasil yang telah
diperoleh.
4. Tahap pembahasan
a. Menguraikan display data yang telah dilakukan dengan menggunakan
landasan teori.
b. Menarik kesimpulan dari pola dan tema yang dihasilkan oleh subjek
penelitian.
c. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing terkait hasil yang telah
diperoleh.
5. Tahap akhir
Membuat laporan sebagai pertanggungjawaban dari data-data dan
91
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah didapat maka dapat diambil kesimpulan
yaitu :
1. Keempat subjek memiliki persamaan dalam memutuskan untuk
bergabung yaitu sama-sama untuk memenuhi hasrat pribadi. AR mencari
dekengan agar ketika ia mempunyai masalah ada seseorang yang
bersedia membantu. SA lebih kepada ajang eksistensi diri dan
kenyamanan interpersonal. Menurut pengakuannya ia sedang mencari jati
diri dan tidak menemukan kenyamanan yang sama ketika bergabung
pada kegiatan ekstrakurikuler lain yang ada di sekolah. IR merasa bangga
karena bergabung merupakan sebuah kebanggaan layaknya Persib bagi
Bandung. AN bergabung untuk mendapat keuntungan pribadi seperti
belajar alat musik, mengetahui ilmu tentang motor, mabuk bersama
anggota, mendapatkan perempuan dengan mudah, dan lain sebagainya.
AR bergabung selama kurang lebih satu setengah tahun, SA selama
lima tahun tetapi tiga tahun terlibat aktif, IR selama dua tahun dan AN
selama tiga tahun. Semua subjek terkecuali IR tidak memiliki
pertimbangan apapun dalam memutuskan bergabung. SA dan IR
memutuskan keluar berdasar pada pemahaman pribadi sedangkan AR
karena pertimbangan UN dan tuntutan orang tua serta AN atas kehadiran
istri dan anak.
2. Subjek AR ingin mencoba hal baru dan memandang ikatan solidaritas
yang kuat pada geng motor, serupa pada subjek AN. SA memandang
geng motor sebagai komunitas yang keren sehingga merupakan suatu
kebanggan bisa bergabung, serupa pula seperti subjek IR. Ketiga subjek
92
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun IR menyatakan bahwa geng motornya yaitu Moonraker telah
menjalin persahabatan dengan geng motor Brigez. Keempat subjek
sama-sama tidak mendiskusikan keinginan mereka bergabung pada orang lain.
3. Keempat subjek mempunyai pandangan yang sama setelah memutuskan
keluar yaitu ingin memiliki hidup yang lebih baik. AR bertekad tidak
memikirkan hal itu lagi, SA bergabung pada komunitas islami yang
bernilai positif, IR dan AN merasa bangga akan keputusan mereka.
Ketiga subjek kecuali AN sama-sama tidak memiliki hambatan setelah
mengeluarkan diri namun tidak demikian dengan AN. AN merasa
pikirannya menjadi lambat akibat pengaruh narkoba dan khawatir akan
masa depan anak karena dahulu ia pernah mempermainkan perempuan.
4. Keempat subjek sama-sama memiliki perubahan hidup yang lebih
berarah ke sisi positif. AR menyatakan pola hidup teratur, SA memiliki
kemampuan ketepatan, kecepatan, keberanian mengambil keputusan;
oleh sebab itu SA menyatakan bahwa ia tidak pernah menyesali
keputusan telah bergabung, IR mendapat ilmu mengenai saling berbagi
walau kegiatan anggota geng motor terkadang merugikan banyak pihak
serta AN dapat mencari rezeki halal dari ilmu yang didapat. Keempat
subjek sama-sama berpendapat bahwa sebaiknya memikirkan terlebih
dahulu keinginan untuk bergabung pada geng motor karena terlalu
banyak konsekuensi yang diterima salah satunya nyawa sebagai taruhan.
B.Saran
Penelitian ini dapat memberikan saran aplikatif dan saran bagi
pengembangan keilmuan, yaitu :
1. Saran Aplikatif
a. Bagi Pemerintah
Dapat menjadi panduan bagi pemerintah akan keberadaan geng
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdirinya geng motor. Pemerintah diharapkan memberikan perhatian
kepada para remaja yang tertarik terhadap ajakan menjadi anggota geng
motor karena sedang berada dalam masa pencarian identitas diri serta
dapat menyediakan wadah sehingga para remaja dapat menyalurkan hobi
dan minat mereka.
b. Bagi Orang Tua
Pengawasan, bimbingan serta kasih sayang orang tua sangat
berperan penting terutama pada anak yang sedang beranjak remaja
karena mereka selalu ingin mencoba hal baru. Bersikap terbuka, tidak
memandang negatif, serta tidak menyalahkan merupakan langkah terbaik
dalam meminimalisir keterkaitan anak pada geng motor. Pemberian
pilihan dalam menentukan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
minat dan bakat masing-masing anak dapat menjadi langkah terbaik
selanjutnya.
c. Bagi Remaja
Bagi remaja yang belum, tidak atau sedang bergabung sebaiknya
memikirkan kembali konsekuensi yang akan diterima jika menjadi
anggota geng motor. Para remaja sebaiknya menghabiskan masa remaja
dengan melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat sesuai dengan
minat masing-masing. Bagi remaja yang telah bergabung, dapat
membagikan pengalaman pada remaja lainnya sehingga diharapkan
keberadaan geng motor yang bernilai negatif dapat diminimalisir.
d. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat memberikan informasi terkait mengenai geng
motor dan dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng
motor sehingga masyarakat tidak terlalu cepat menilai negatif geng motor
karena terdapat pula geng motor yang melakukan aktivitas positif. Bila
94
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang melakukan aktivitas negatif dapat memberikan informasi pada
pihak terkait.
2. Saran Pengembangan Keilmuan
Diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi ilmu psikologi
khususnya psikologi sosial dan menjadi referensi pada penelitian lebih lanjut
mengenai hal-hal yang relevan dengan permasalahan terkait yaitu dinamika
pengambilan keputusan dan geng motor. Bagi peneliti selanjutnya berbagai
fakta dan data yang terdapat pada penelitian ini dapat menjadi bahan terkait
untuk mengetahui dinamika pengambilan keputusan pada mantan anggota geng
motor sehingga diharapkan dapat memberi pemahaman dan mengupayakan
pencegahan remaja bergabung dalam geng motor. Peneliti selanjutnya
diharapkan lebih memperkaya sumber literatur agar hasil penelitian dapat lebih
95
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adiguna, Wandrik Panca. (2011). Analisis Framing Pemberitaan Kekerasan Geng
Motor (Analisis Framing Robert N. Entman Harian Pagi Radar Bandung
dan Harian Umum Galamedia September 2010 – Januari 2011) (Skripsi,
Universitas Komunikasi Indonesia, 2011, Tidak diterbitkan)
Afriadi, Riana. (2009). Perihal Geng Motor dan Penanggulangannya. Retrieved
September 22, 2012, from http://harianrian.blogspot.com/
Baihaqi, MIF. et. al. (2007). Psikiatri – Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan.
Bandung : PT Refika Aditama
Chaplin, J. P. (2009). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada
Cooke, Steve dan Slack, Nigel. (1991). Making Management Decisions. London :
Prentice Hall
Dermawan, Rizky. (2006). Pengambilan Keputusan. Bandung : Alfabeta
Dewi, Wini Fitria. (2011). Kampanye Waspada Pengaruh Negatif Geng Motor
pada Remaja di Kota Bandung (Skripsi, Universitas Komunikasi Indonesia,
2011, Tidak diterbitkan)
Fahmi, Irham. (2011). Manajemen Pengambilan Keputusan. Bandung : Alfabeta
Gerungan, W. A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama
Hall, Calvin S dan Lindzey, Gardner. (1985). Introduction to Theories of
Personality. Canada : United State Copyright Act
Herdiansyah, Haris. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba Humanika
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga
Ismail, Rachmadin. (2012). Awas! Ini 10 Geng Motor Paling Berbahaya di Dunia.
Retrieved November 20, 2012, from http://news.detik.com/
Janis, Irving L. dan Mann, Leon. (1977). Decision Making A Psychological
Analysis of Conflict, Choice, and Commitment. New York : The Free Press
Kartono, Kartini. (1996). Psikologi Umum. Bandung : Mandar Maju
96
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mardiansah, Irvan. (2011). Kajian Kesan dan Fungsi Tulisan Nama Kelompok
XTC, Brigez, M2R Dan GBR di Jembatan Layang Pasupati Bandung
(Skripsi, Universitas Komunikasi Indonesia, 2011, Tidak diterbitkan)
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Nurholis. (2012). Ini Jumlah Korban Tewas Tiga Tahun Terakhir Akibat Ulah
Geng Motor Versi IPW. Retrieved October 8, 2012, from
http://www.seruu.com/kota/bandung-seruu/artikel/
Ramelan, Prayitno. (2012). Gengster (Geng Motor) di Indonesia, AS, dan NZ.
Retrieved September 24, 2012, from http://ramalanintelijen.net/
Rubianto. (2012). Perilaku Agresif Anggota Geng Motor di Kabupaten Bandung
Barat (Studi Kasus Terhadap Anggota Geng Motor di Kabupaten Bandung
Barat) (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan)
Salusu, J. (2002). Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Non Profit. Jakarta : PT Grasindo
Sambas, Nandang. (2011). Penanggulangan Pelanggaran Hukum yang Dilakukan
Geng Motor oleh Kepolisian di Wilayah Bandung, 27(2), pp. 225-232
Sarwono, Sarlito Wirawan. (2005). Psikologi Sosial : Psikologi Kelompok dan
Psikologi Terapan. Jakarta : Balai Pustaka
Shaw, Marvin E. (1977). Group Dynamics : The Psychology of Small Group
Behavior. New Delhi : Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd
Siagian, Sondang P. (1981). Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan.
Jakarta : PT Gunung Agung
Sitinjak, Binsar Yan Indra., Putro, Budi Laksono., dan Witanti, Arita. (2011).
“Aplikasi Komunitas CCB (Club CBR Bandung) Motor Bandung Berbasis
Web”. Makalah pada Politeknik Telkom Bandung, Bandung Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia
Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada
Solso, Robert L., Maclin, Otto H., dan Maclin, M. Kimberly. (2008). Psikologi
Yara Andita Anastasya,2013
Dinamika Pengambilan Keputusan Pada Mantan Anggota Geng Motor (Studi Kasus Pada Empat Orang Mantan Anggota Geng Motor Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya : Srikandi
Syamsi, Ibnu. (2000). Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta :
Bumi Aksara
Walgito, Bimo. (2007). Psikologi Kelompok. Yogyakarta : CV Andi Offset
Yuliani, Lulu Riszeki. (2011). Profil Perilaku Maskulinitas Agresif Pada Remaja
Laki-Laki Anggota Geng Motor (Studi Kasus Terhadap Tiga Orang Remaja
Laki-Laki Anggota Geng Motor di Bandung) (Skripsi, Universitas