• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Compliance Anggota Geng Motor SL dan RnR terhadap Ketua di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Compliance Anggota Geng Motor SL dan RnR terhadap Ketua di Kota Medan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Compliance

A.l. Definisi Compliance

Psikolog sosial menyebutkan ada tiga kategori dalam social influence yaitu, conformity, compliance, dan obedience. Herbert C. Kelman mengatakan bahwa compliance terjadi ketika individu melakukan permintaan yang diberikan karena individu tersebut berharap untuk menerima reaksi yang baik dari individu atau kelompok lain. Individu melakukan permintaan yang diajukan karena individu berharap untuk mendapatkan suatu penghargaan yang spesifik dan menghindari suatu hukuman spesifik (Cialdini, 2001).

Cialdini (dalam Deaux, 1993) mengatakan bahwa compliance terjadi ketika individu mengubah perilakunya ketika memberikan respon terhadap suatu permintaan yang diberikan individu lain. Dalam penelitian ini, definisi

compliance yang akan digunakan adalah definisi dari Cialdini (2010) yaitu,

compliance adalah suatu perubahan perilaku yang terjadi akibat adanya suatu

permintaan.

(2)

A.2. Prinsip-prinsip yang Mempengaruhi Compliance

Cialdini (2010), melakukan sebuah penelitian yang kcmudian menghasilkan enam prinsip yang mempengaruhi compliance. Berikut ini adalah enam prinsip tersebut:

A.2.1. Reciprocity

Menurut Gouldner (dalam Cialdini, 2001), setiap masyarakat melatih anggotanya untuk hidup berdasarkan peraturan reciprocity, yang mana mewajibkan individu untuk membalas bentuk perilaku yang telah mereka terima sebelumnya. Individu dikatakan lebih cenderung akan mengatakan iya terhadap suatu permintaan ketika individu merasa wajib untuk membalas individu lain yang sebelumnya telah menyediakan sesuatu untuk individu tersebut. Individu merasa jika tidak turut membalas hal yang telah diberikan sebelumnya, individu akan mendapatkan label yang tidak baik dari individu lain, yang mana label-label tersebut sangat dihindari.

(3)

A.2.2 Social validation

Festinger (dalam Cialdini, 2001), mengatakan bahwa kemiripan orang lain pada diri individu memainkan peran yang penting dalam menentukan bagaimana individu melihat benar atau tidaknya suatu tindakan. Pengaruh hal ini sudah ditemukan dalam berbagai bidang kegiatan, semakin mirip pengamat dengan individu yang melakukan suatu tindakan, semakin mungkin pengamat akan melakukan juga tindakan tersebut.

Cialdini (2010), mengatakan bahwa individu cenderung lebih mau untuk mengambil suatu tindakan yang diminta jika individu melihat bukti bahwa orang lain, terutama yang memiliki kemiripan dengan individu yang melakukan hal tersebut. Prinsip dari social validation menyatakan bahwa individu menggunakan apa yang orang Iain pikirkan mengenai hal tersebut untuk menentukan hal yang dilakukan benar atau tidak. Karena itulah, individu memandang suatu perilaku sebagai hal yang benar dalam suatu situasi yang mana individu lihat juga turut dilakukan oleh individu yang lain. Cialdini (2010) dalam penelitiannya, menemukan bahwa strategi dengan menyediakan bukti bahwa orang lain juga turut melakukan hal tersebut, merupakan strategi yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan lima prinsip dasar yang lainnya.

A.2.3. Commitment/Consistency

(4)

memilih untuk konsisten dengan apa yang telah dikatakan atau dilakukan sebelumnya; karena itulah, setelah berkomitmen pada sesuatu, individu cenderung berperilaku sesuai dengan hal tersebut.

Cialdini (2010), mengatakan bahwa dalam prinsip

commitment/consistency hal yang memotivasi individu untuk comply terhadap

suatu permintaan berasal dari keputusan individu itu sendiri, karena itulah prinsip ini akan memiliki pengaruh yang sangat besar pada individu yang berasal dari budaya kolektivitas. Individu cenderung lebih mau untuk mengikuti suatu arahan jika individu memandang hal tersebut konsisten dengan komitmen yang telah dibuat sebelumnya.

A.2.4. Friendship/Liking

Individu cenderung lebih mau untuk mengatakan iya pada individu lain yang dikenal dan disukai. Individu akan lebih peduli terhadap kebutuhan individu yang disukai dan dikenal. Melalui penelitian yang pernah dilakukan, ditemukan bahwa prinsip ini menyatakan bahwa individu akan lebih mau untuk comply pada permintaan dari seorang teman atau individu lain yang disukai (Cialdini 2010).

Cialdini (2010), mengungkapkan beberapa taktik yang dapat meningkatkan efek dari prinsip ini, yaitu;

1.Ketertarikan fisik

(5)

2.Similarity

Individu menyukai individu Iain yang memiliki kemiripan dengannya. Karena itulah dengan tampil mirip dengan individu lain dalam berbagai hal dapat turut meningkatkan compliance.

3.Compliments

Pujian dan bentuk-bentuk dukungan positif yang lain memunculkan liking. Bukti dari kekuatan akan pujian pada liking berasal dari penelitian yang mana laki-Iaki menerima komentar personal dari individu yang membutuhkan bantuan mereka.

4.Cooperation

Cooperation adalah salah satu faktor yang meningkatkan perasaan dan

perilaku positif. Individu yang bekerjasama menuju suatu pencapaian akan tujuan yang sama akan cenderung lebih mau membantu satu sama lain.

A.2.5. Scarcity

(6)

(Cialdini, 2010). Contohnya, anggota geng motor mau melakukan permintaan yang diajukan karena mendapatkan materi yang jarang didapatkan oleh anggota.

A.2.6 Authority

Bagi kebanyakan individu, mematuhi perintah yang diberikan oleh figur otoritas memberikan keuntungan. Cialdini (2010), mengatakan bahwa, individu lebih mau untuk mengikuti rekomendasi dari individu yang dianggap sebagai figur otoritas.

B. Geng Motor SL (SimpleLife) dan RnR (Rock n Roll)

Menurut Shields (2012), geng motor adalah organisasi yang anggotanya menggunakan kendaraan bermotor sebagai fasilitas untuk melakukan tindak kriminal. Hal ini sejalan dengan berbagai jenis kegiatan geng motor yang cenderung negatif. Hal tersebut peneliti dapatkan dari beberapa wawancara personal yang peneliti lakukan dengan beberapa orang anggota geng motor, yang mengakui bahwa mereka pernah melakukan pencurian dan tindak kekerasan terhadap orang lain.

Kipnis (dalam Kendrick, 2010), mengatakan bahwa suatu kelompok dapat memiliki status hirarki, terdapat sosok ketua yang memiliki social power

dan influence yang lebih besar kepada anggota kelompok yang lain. Berdasarkan

(7)

1. Ketua bertugas untuk memberikan “ospek” pada anggota yang baru masuk ke dalam geng motor, mengambil keputusan, mencari jalan keluar masalah baik masalah internal kelompok maupun masalah diluar kelompok, dan memberikan perintah yang bersifat mutlak kepada pengurus dan anggota geng motor.

2. Panglima membantu ketua untuk mengatur penyerangan dilapangan berdasarkan perintah yang sudah diberikan oleh ketua.

3. Bendahara membantu ketua untuk mengumpulkan uang serta memegang keuangan geng motor, dan memberikan informasi kepada pengurus lain dan anggota jika ada kegiatan yang akan dilakukan.

4. Anggota bertugas untuk melaksanakan perintah ketua, memberi suara atau pendapat di dalam forum, membesarkan kelompok dengan membawa anggota baru untuk direkrut, dan selalu ada jika diperlukan.

Berdasarkan penjabaran diatas terdapat kesamaan susunan kepengurusan dalam geng motor SL dan RnR. Namun ada hal yang membedakan geng motor SL dan RnR, yaitu pada awal mula terbentuknya. Pada awalnya, SL menganggap kelompoknya bukan sebagai geng motor namun sebagai suatu komunitas. Namun salah seorang pendirinya mengatakan bahwa SL berubah menjadi geng motor karena lawan yang dihadapi oleh SL adalah geng motor sehingga SL mengikuti bagaimana kebiasaan geng motor yang identik dengan kekerasan.

(8)

didirikannya RnR bukan untuk membuat keributan atau kekerasan namun untuk saling menjaga antar anggotanya. Misalnya, apabila ada anggota yang diganggu, maka semua akan ikut membantu dan menjaga. Namun karena prinsip saling menjaga tersebut terbentuk RnR.

Selain memiliki perbedaan pada awal terbentuknya, diketahui bahwa geng motor SL dan RnR berafiliasi dengan dua organisasi masyarakat yang berbeda. Geng motor SL bergabung dengan organisasi masyarakat IPK (Ikatan Pemuda Karya), sedangkan geng motor RnR bergabung dengan organisasi masyarakat PP (Pemuda Pancasila). Kedua organisasi masyarakat yang berafiliasi dengan geng motor SL dan RnR adalah dua organisasi yang bertolakbelakang, yaitu organisasi masyarakat IPK (Ikatan Pemuda Karya) adalah salah satu organisasi kepemudaan yang berdiri pada tahun 1969 yang berorientasi dan berjuang di bidang karya dan kekaryaan. Sedangkan organisasi masyarakat PP (Pemuda Pancasila) adalah sebuah organisasi paramiliter Indonesia yang berdiri sejak tahun 1959. Nama PP mengacu pada Pancasila, lima prinsip resmi dari negara Indonesia. Walaupun geng motor SL dan RnR berafiliasi dengan dua organisasi masyarakat, namun yang memberikan perintah adalah ketua dalam geng motor, bukan ketua dalam organisasi masyarakat.

C. Gambaran Compliance Anggota Geng Motor SL dan RnR terhadap Ketua di Kota Medan

(9)

anggota geng motor sekalipun tindakan tersebut termasuk dalam tindakan kekerasan yang merugikan orang lain. Ketika geng motor mengalami suatu masalah atau ingin melakukan suatu tindakan, ketua akan mengambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil harus disampaikan oleh ketua kepada pengurus lain dan anggota di dalam forum. Hal tersebut peneliti dapatkan berdasarkan wawancara personal yang dilakukan dengan anggota geng motor SL dan RnR.

Kemauan anggota geng motor SL dan geng motor RnR untuk mengikuti permintaan ketua disebut dengan compliance sesuai dengan definisi Cialdini (2010), yaitu suatu perubahan perilaku yang terjadi akibat adanya suatu permintaan. Prinsip-prinsip yang mendasari kemauan anggota geng motor mengikuti permintaan ketua sesuai dengan pendapat Cialdini (2001), yaitu

friendship/liking, commitmentconsistency, scarcity, reciprocity, social validation,

authority.

Berdasarkan hasil wawancara personal peneliti dengan anggota geng motor SL dan RnR, terungkap bahwa anggota mendapatkan materi yang sebelumnya tidak dimiliki, hal ini sesuai dengan prinsip scarcity. Karena hal itu jugalah anggota geng motor SL dan RnR merasa harus membalas budi terhadap ketua sesuai dengan prinsip reciprocity.

(10)

menanyakan secara langsung kepada anggota geng motor mengenai kesediaannya untuk membela kelompok apapun yang terjadi. Jawaban anggota yang bersedia menjadi tanda komitmen dan kesetiaan terhadap geng motor, hal tersebut membuat anggota geng motor merasa perlu untuk comply agar konsisten dengan komitmen yang telah dibuat sebelumnya. Hal itu sejalan dengan prinsip

commitment/consistency. Selain itu, anggota mengenal dan menyukai ketua

sehingga menganggap ketua bukan hanya sebagai figur otoritas tapi juga sebagai teman. Hal itu sejalan dengan prinsip friendship/liking.

(11)

Paradigma Penelitian

Keterangan:

Memiliki

Anggota geng motor SL dan RnR bersedia untuk comply terhadap permintaan ketua

Enam prinsip dasar compliance yaitu; friendship/likimg, commitment/consistency, scarcity, reciprocity, social validation,

dan authority (Cialdini, 2010)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Rif’atul Jamilah Pengaruh Minat Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Se- Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek

Hal tersebut dapat pula menjadi style of humor jenis Self Defeating yang mana anggota GAMSU merasa dengan melakukan humor yang mengejek dirinya sendiri walaupun ia merasa

Saat ini yang dilakukan media massa adalah membangun nasionalisme itu artifisal yakni secara tidak nyata, yang sebatas hanya dipermukaan saja dan sebagai bungkus saja, tidak

[r]

Batasan informasi yang akan disajikan mencakup gambaran umum tentang Badan Litbang Agama Departemen Agama RI, seperti sejarah singkat, visi misi, tugas pokok sampai struktur

[r]

[r]