Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
www.ojs.unud.ac.id
Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul,
AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan
Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada,
IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel
Muktiwibowo, A.
V
o
lu
m
e
(
4
)
N
o
m
o
r
(1
)
E
d
is
i
Jan
u
a
ri
2
0
1
6
JURUSAN ARSITEKTUR
e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan
desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.
JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
1.
Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya
merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.
2.
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,
dll.
3.
Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
pengamatan terhadap studi kasus.
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia
Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
Penanggung Jawab
Anak Agung Ayu Oka Saraswati
Pengarah
I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Ketua
Syamsul Alam Paturusi
Sekretaris
I Wayan Yuda Manik
Bendahara
Ni Made Swanendri
Penyunting dan
Reviewer
Putu Rumawan Salain
Ngakan Putu Sueca
Gusti Ayu Made Suartika
I Nyoman Susanta
I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Validasi
I Ketut Mudra
I Made Widja
Syamsul Alam Paturusi
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Penerbit
I Made Widja
Ngakan Putu Sueca
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada
Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo
Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
Volume (4) Nomor (1) Edisi Januari 2016
ISSN No. 9 772338 505750
Hak Cipta
2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Udayana
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur
UNUD
untuk
mereproduksi,
mendistribusikan,
dan
mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD
Tata tulis naskah:
1.
Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah
populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.
2.
Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,
spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45
cm.
Font
yang digunakan adalah Arial 11pt.
3.
Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.
4.
Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.
Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis
sebagai referensi).
5.
Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan
alamat email di bawah institusi.
6.
Harus ada kata kunci (
keyword
) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci
(
keyword
) diletakkan setelah abstrak
7.
Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,
spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital
8.
Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.
9.
Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi
diletakkan sebelum daftar pustaka
10.
Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya
harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak
miring.
Keterangan umum:
1.
Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan
soft copy
dalam program pengolahan
kata MS Word atau format teks/ASCII.
2.
Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.
Editorial
Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,
ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan
secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di
Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.
Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang
mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,
menempatkan orang-orang yang berkompeten (
reviewer
dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain
itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,
dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor
1 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang
sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir
arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal
mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.
Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas
akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh
keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam
kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 1 ini.
Daftar Isi
Halaman
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii
Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ... iii
Editorial ... iii
Daftar Isi ... v
1. Tempat Penitipan dan Perawatan Anak Usia Sekolah di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Arsitektur Kontekstual pada Tampilan Bangunan.
(I Wayan Prasumartha Suaryadhi, Ida Ayu Armeli, Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ... 1-4
2. Apartemen Untuk Tenaga Kerja Asing di Badung, Bali
(Irfan Jois P. Nababan, Evert Edward Moniaga, I Putu Sugiantara) ... 5-10
3. Pengembagan Goa Maria Palasari di Jembrana sebagai Tempat Ziarah dan Rumah Retret, Bali. Suatu Studi Mengenai Pendekatan Konsep Ruang Hijau
(Denalia Chrisma, I Nyoman Surata, I Ketut Mudra) ... 11-16
4. Gedung Penjualan Sarana Pendidikan di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Ramah Lingkungan pada Tampilan Bangunan
(I Made Adi Astika, Gusti Ayu Made Suartika, I Wayan Wiryawan) ... 17-20
5. Gedung Pertunjukan Teater Modern di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Tema Arsitektur Neo-Vernakular pada Konsep Tampilan Main Gate.
(Dewa Gede Surya Negara, Ciptadi Trimarianto, I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 21-24
6. Gedung Teater Kontemporer di Badung, Bali. Penerapan Tema Future Elastic pada Tampilan Bangunan.
(Yosep Indra Aprilianto, I Wayan Gomudha, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 25-28
7. Klinik Bersalin di Gianyar, Bali
(Ida Ayu Dwi Sartika, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Ketut Mudra) ... 29-34
8. Pusat Kebugaran dan Spa di Denpasar, Bali
(Ni Wayan Wiwin Darsika, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ... 35-40
9. Galeri Batu Akik di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular dalam Perancangan Galeri
(Gede Bambang Yudha Dharmawani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta) ... 41-44
10. Suatu Studi Mengenai Konsep Struktur dan Tampilan Bangunan Bambu. Kasus Studi: Fasilitas Wisata Agro pada Simantri Budi Luhur Kintamani, Bali.
(Andika Surya Pramana, I Nengah Lanus, Putu Gede Sukarsana) ... 45-48
11. Penataan Fasilitas Wisata Pantai di Banjar Ponjok, Serangan, Bali. Suatu Studi Mengenai Perumusan Strategi Penataan Arsitektur.
(Putu Aditya Saputra, Ida Ayu Armeli, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)... 49-54
12. Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan, Bali. Suatu Studi Mengenai Konsep Tampilan Ruang Dalam.
(Made Ayu Intan Kripayani, Ida Bagus Gde Primayatna, Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 55-58
13. Gereja Katolik Fransiscus Asisi di Denpasar, Bali
(Antonio Fransiscus Jaury, Ngakan Putu Sueca, I Ketut Muliawan Salain) ... 59-64
14. Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar, Bali. Suatu Studi Mengenai Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar
15. Penataan Pantai Purnama Gianyar, Bali. Perpaduan yang Berkorelasi antara Sirkulasi Spiritual dengan Sirkulasi Wisata
(Agus Warma Viegas, Widiastuti, Anak Agung Gede Dharma Yadnya) ...71-74
16. Spa dan Yoga di Kabupaten Badung, Bali. Suatu Studi Mengenai Perancangan Spa dan Yoga
(Anastasia Ayu, Ida Bagus Gde Primayatna, I Ketut Mudra) ...75-78
17. Re-DesignTerminal Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, Kab. Karangasem, Bali
(Putu Hendra Semaradana, Ciptadi Trimarianto, I Putu Sugiantara)...79-84
18. Tempat Bermain Anak-anak Khusus Permainan Tradisional Bali di Denpasar
(Ni Ketut Ayu Adi Ardini, Ida Ayu Armeli, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...85-90
19. Sekolah Tinggi Pariwisata di Gianyar, Bali
(I Wayan Dedik Pariarta, Ciptadi Trimarianto, dan I Wayan Yuda Manik.) ...91-94
20. Penangkaran Penyu di Desa Perancak Kab. Jembrana, Bali
(Gede Karang Subadra, I Made Widja, dan Ida Bagus Gde Wirawibawa) ...95-98
21. Peternakan Burung di Badung Utara, Bali
(I Gede Suarjana, I Wayan Meganada, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ...99-102
22. Dojo Karate Internasional di Denpasar, Bali
(Ida Bagus Oka Basudewa, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Agung Bagus Suryada.) ... 103-108
23. Wisata Taman Air di Sanur, Denpasar-Bali
(Made Ferry Irawan Saputra, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 109-114
24. Taman Penitipan Anak di Denpasar, Bali
(Cokorda Gede Baskara Putra, I Nengah Lanus, dan I Ketut Mudra) ... 115-118
25. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Badung, Bali
(I Putu Ekho Adi Putra, A.A. Gde Dharma Yadnya, dan Putu Gede Sukarsana) ... 119-124
26. Sekolah Menengah Kejuruan Seni Rupa di Blahbatuh-Gianyar, Bali
(I Kadek Udiana, Putu Rumawan Salain, dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ... 125-130
27. Gedung Konser Musik Internasional di Badung, Bali
(I G. N. Rio Brahmantya P, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ... 131-136
28. Rumah Sakit Jiwa Kelas B di Kabupaten Badung, Bali
(I Made Wira Setiawan, Ida Ayu Armeli, dan I Putu Sugiantara) ... 137-142
29. Pusat Latihan Cabang Olah Raga Renang di Denpasar, Bali
(I Gusti Ngurah Bagus Eka Dwipayana, I Made Widja, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 143-148
30. City Hotel di Denpasar, Bali
(I Gst. Pt. Anom Prasetya Utama Putra, A. A. Ayu Oka Saraswati, dan I G. A. Bagus Suryada) ... 149-154
31. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-Bog di Denpasar, Bali
(I Komang Yogi Purwanta, I Made Widja, dan Ni Made Swanendri) ... 155-160
32. Pusdiklat Tenis Lapangan Bali di Denpasar, Bali
(Anak Agung Ngurah Ryan Prasatya Putra, I Wayan Meganada, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 161-166
33. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan, Bali
(A.A Gede Trisna Gamana Pratama, I Made Adhika, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 167-170
34. Hostel di Tanah Lot Tabanan, Bali
(Made Nurjaya Permana, Ida Bagus Sarjana, I Nyoman Susanta) ... 171-174
35. Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, Bali
(Putu Gde Suwandi Putra Nugraha, Ida Bagus Ngurah Bupala, Putu Gede Sukarsana) ... 175-178
36. Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, Bali
(Tjokorda Gede Agung Pradnya Putra, I Gusti Bagus Budjana, I Nyoman Surata) ... 179-184
37. Pengembangan Fasilitas “Tirta Ujung” Sebagai Sarana Rekreasi Air di Karangasem, Bali
38. Fasilitas Rekreasi Taman Bunga di Kota Denpasar, Bali
(Dwi Adintya Eradiputra, Syamsul Alam Paturusi, I Wayan Kastawan)... 189-194
39. Restoran Aneka Boga Bali di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Suatu Konsep Perancangan Restoran Dalam Pendekatan Hospitality
(Fajar Kurnia Adi, I Made Widja, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ... 195-198
40. Taman Kota Mangupura
(George Gede Raditya, Evert Edward Moniaga, Syamsul Alam Paturusi) ... 199-202
41. Pengembangan Pasar Hewan Bebandem, Karangasem-Bali
(I Putu Agus Suartana, Widiastuti, Evert Edward Moniaga) ... 203-206
42. Pengembangan Kawasan Waterfront di Danau Buyan, Bali
(I Gede Made Diastawa Giri, I Wayan Gomudha, I Wayan Kastawan) ... 207-212
43. Wisata Tenun Rangrang di Nusa Penida, Bali
(I Wayan Kuatrayana, I Wayan Meganada, Evert Edward Moniaga) ... 213-216
44. Relokasi Pasar Seni Guwang di Kabupaten Gianyar, Bali
(I Wayan Gani Septiadi, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) ... 217-220
45. Bangunan Multifungsi (Mixed-Use Building) Fasilitas Hotel dan Mall di Lovina, Buleleng, Bali
(I Gede Urip Suputra, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika)... 221-226
46. Arena Kompetisi dan Pusat Pelatihan Barongsai di Denpasar, Bali. Suatu Pendekatan Konsep Arsitektural
(Sapta Hartawan, A.A. Gde Dharma Yadnya, Ciptadi Trimariarto) ... 227-230
47. Pusat Pelatihan dan Sarana Olahraga Menembak di Denpasar, Bali. Kasus Studi: Pendekatan Konsep Arsitektur Tehadap Penyediaan Sarana Olahraga Menembak
(I Dewa Made Adiyoga Pramana Purwa, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara) ... 231-234
48. Toko Modern Bahan Bangunan di Kabuaten Badung
(I Nyoman Erin Diana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, I Wayan Yuda Manik) ... 235-240
49. Pendidikan Nonformal Bernuansa Alam untuk Pengembangan Kreatifitas Anak di Denpasar
(I Kadek Raka Winda, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) ... 241-246
50. Dynamic Active Space pada Perancangan Kantor Produksi Iklan di Badung, Bali
(I Nyoman Satria Trypartha, I Wayan Meganada, Ni Made Swanendri)... 247-252
51. Sekolah Fotografi di Denpasar, Bali
(Trihono Ari Prabowo, Ngakan Putu Sueca, I Wayan Wiryawan) ... 253-258
52. Villa Resort in Tulamben Karangasem, Bali
(I Gst. Ag. Ayu Wulan Suantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Primayatna) ... 259-264
53. Polemik Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar, Bali
PENDAHULUAN
Salah satu Kabupaten yang ada di Bali yaitu Kabupaten Klungkung, terdapat sebuah Desa yang memiliki orang-orang yang ahli di dalam membuat gamelan Bali. Desa tersebut adalah Desa Tihingan yang terdapat di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Warga Desa Tihingan dikenal karena keahlian dalam membuat gamelan Bali. Keahlian mereka merupakan sebuah warisan turun-temurun yang diperoleh dari le-luhur Pande tersebut.
Berdasarkan data dari Kecamatan Banjarangkan dalam Angka tahun 2013, disebutkan bahwa industri ba-rang dari logam di Desa Tihingan hanya terdapat satu. Padahal pekerjaan Pande tersebut berasal dari war-isan turun temurun yang sudah diwariskan oleh para luhur Soroh Pande tersebut. Berdasarkan hasil survey tersebut maka diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan perindustrian di Desa Tihingan, terlebih lagi hal tersebut merupakan sebuah warisan yang berasal dari turun-temurun. Sehingga diusulkan agar membuat suatu wadah atau pusat penjualan hasil kerajinan gamelan di Desa Tihingan, untuk meningkatkan perindus-trian di Desa Tihingan sekaligus melestarikan warisan dari leluhur para Pande.
SENTRA PENJUALAN KERAJINAN
GAMELAN
BALI DI DESA TIHINGAN KLUNGKUNG, BALI
Tjokorda Gede Agung Pradnya Putra1), I Gusti Bagus Budjana2), dan I Nyoman Surata3)
1)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana cokpradnya27@gmail.com
2)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana bagus_budjana@yahoo.com
3)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana surata_nym@telkom.net
ABSTRACT
Gamelan is one kind of traditional musical instruments that exist in Indonesia . Gamelan can be found on several islands in Indonesia such as Java, Lombok and Bali. In Bali there is a village known for the expertise of village residents who have expertise in the manufacture of Balinese Gamelan. Such villages located in Klungkung, District Banjarangkan the Village Tihingan. Manufacture gamelan conducted in the village of Tihingan still done manually and only limited sales made at the homes of the craftsmen themselves. To help increase the value of the selling price of the craft Gamelan in the village Tihingan, it would require a container that can hold sales activities, and adequate production for the craftsmen, particularly from the village Tihingan.
Keywords: Gamelan Bali, Tihingan, Traditional Musical Instruments
ABSTRAK
Gamelan merupakan salah satu jenis alat musik tradisional yang ada di Indonesia. Gamelan dapat ditemukan di beberapa pulau di Indonesia seperti Pulau Jawa, Lombok dan salah satunya di Pulau Bali. DI Bali terdapat sebuah desa yang dikenal karena keahlian dari penduduk desanya yang memiliki keahlian dalam pembuatan Gamelan Bali. Desa Tersebut terletak di Kabupaten Klungkung, Kecamatan Banjarangkan yaitu Desa Tihingan. Pembuatan gamelan yang dilakukan di Desa Tihingan masih dilakukan dengan cara manual dan penjualan yang dilakukan hanya sebatas di rumah-rumah para pengerajin itu sendiri. Agar dapat membantu meningkatkan nilai harga jual dari kerajinan Gamelan di Desa Tihingan, maka diperlukan sebuah wadah yang dapat menampung kegiatan penjualan, dan produksi yang memadai bagi para pengerajin, khususnya yang berasal dari Desa Tihingan.
SPESIFIKASI KHUSUS
Spesifikasi khusus merupakan penjelasan mengenai Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Ti-hingan Klungkung yang meliputi hakekat, isi, dan wadah
Pengertian
Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung merupakan tempat penjualan peralatan gamelan yang dibangun demi memenuhi kebutuhan dalam melayani pembelian gamelan bagi warga lokal maupun warga mancanegara.
Fungsi
Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung memiliki fungsi sebagai tempat penjualan berbagai hasil gamelan Bali yang dibuat oleh para pengerajin di Desa Tihingan. Adapun fungsi Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
Tujuan Pengadaan
Tujuan dari pengadaan Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung ini adalah sebagai sebuah wadah untuk menjual, mempromosikan, dan memamerkan gamelan-gamelan Bali yang dibuat oleh para pengerajin yang berasal dari Desa Tihingan Klungkung. Selain untuk membeli, para pengunjung juga dapat menyaksikan secara langsung mengenai tahapan-tahapan dalam pembuatan game-lan Bali mulai dari tahap peleburan bahan, penempaan, hingga proses finishing. Sehingga, selain bertujuan ekonomi, sentra ini juga memiliki tujuan edukasi sehingga dapat menarik wisatawan dari dalam maupun luar negeri.
Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan dari Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung ini dapat dikelompokkan menjadi Kegiatan Utama, Kegiatan Penunjang, Kegiatan Pendukung dan Pengelolaan dan Servis. Untuk rincian dari masing-masing kegiatan, dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Lingkup kegiatan Sentra Penjualan KerajinanGamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung Sumber: Pradnya, 2015:46
Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung
Ling kup Kegiatan
Utama
Penjualan hasil kerajinan gamelan Bali yang dibuat oleh pengerajin dari Desa Tihingan.
Pameran hasil kerajinan gamelan Bali.
Penunjang Kegiatan pembuatan gamelan atau workshop.
Pendukung Toilet pengunjung.
Pengelolaan dan
Servis
Pelayanan administrasi.
Kegiatan pemasaran.
Pelayanan terhadap pembeli dan pengunjung.
Kegiatan maintenance dan operasional.
Lingkup Pelayanan
Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung merupakan pengembangan potensi ke arah industri dan edukasi. Hal ini karena Sentra ini memiliki fungsi sebagai sarana penjualan dan pengenalan jenis gamelan Bali serta tahapan-tahapan di dalam pembuatannya.
Ruang lingkup yang nantinya disediakan oleh wadah ini melingkupi penjualan, perbaikan gamelan Bali, pe-layanan pengenalan gamelan Bali meliputi kegiatan pameran, pelayanan kegiatan edukasi meliputi work-shop dan penjelasan mengenai tahap-tahap pembuatan gamelan Bali.
Fasilitas yang ada di Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung ini dibagi sesuai dengan aktifitas yang ada di dalamnya. Fasilitas tersebut yaitu fasilitas utama, merupakan fasilitas pemenu-han kegiatan penjualan. Ruang-ruang yang meliputi fasilitas utama antara lain ruang penjualan dan ruang Kasir. Fasilitas penunjang, merupakan fasilitas yang menunjang kegiatan utama. Ruang-ruang yang meliputi fasilitas penunjang antara lain lobby, ruang informasi, ruang latihan/sanggar, ruang workshop,dan ruang penyimpanan barang. Fasilitas pendukung, merupakan fasilitas yang disediakan dalam rangka mendukung kegiatan utama. Ruang-ruang yang meliputi fasilitas pendukung antara lain toilet, gudang dan ruang parkir. Fasilitas pengelolaan dan servis merupakan fasilitas yang disediakan dalam membantu pengelolaan dan servis dari kegiatan utama. Ruang-ruang yang meliputi fasilitas pengelola dan servis antara lain, ruang pengelola, ruang mekanikal, ruang keamanan, dan ruang servis
HASIL RANCANGAN
Gambar 1. Tampak Depan Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung Sumber: Pradnya, 2015
Pada Gambar 1. terlihat tampilan dari gedung utama, yaitu gedung penjualan Gamelan Bali yang dapat lihat langsung dengan jelas sehingga mempermudah pengunjung untuk menemukan Sentra Penjualan ter-sebut.
Gambar 2. Tampak Samping Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung Sumber: Pradnya, 2015
dengan gedung penjualan merupakan gudang bahan dan gamelan yang sudah jadi. Disebelah gudang, ter-dapat prapen sebagai tempat pekerja beraktifitas dan bangunan yang ada di sebelah kiri gedung penjualan terdapat ruang ME.
Gambar 3. Perspektif Eksterior Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung Sumber: Pradnya, 2015
Gambar 3 merupakan tampilan dari udara Sentra Penjualan Kerajianan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung, dengan penataan tanaman yang baik, sehingga suasana lingkungan sekitar bangunan terasa lebih estetis.
Gambar 4. Tampak Depan Gedung Penjualan dan Interior Ruangan Sumber: Pradnya, 2015
Gambar 5. Tampak Depan Gudang Bahan dan Penyimpanan Gamelan
Sumber: Pradnya, 2015
Gambar 5 merupakan tampak depan dari gudang
penyimpanan bahan dan gamelan dari Sentra
Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung. Pada Lantai pertama dipergunakan se-bagai tempat penyimpanan Gamelan yang sudah siap untuk dijual dan pada lantai kedua dipergunakan se-bagai tempat penyimpanan bahan baku pembuatan gamelan.
Gambar 6 merupakan tampak depan bangunan ME yang dilengkapi dengan ruang pompa, ruang genzet, janitor, dan gudang tempat penyimpanan barang-barang keperluan dari pengelola di Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung.
Gambar 7 merupakan tampak depan dan interior dari wantilan yang terdapat pada Sentra Penjualan Ke-rajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung. Wantilan ini dipergunakan sebagai tempat untuk berlatih menabuh dan juga beristirahat oleh pengerajin yang ada di Desa Tihingan.
Gambar 8 merupakan tampilan perspektif prapen yang terdapat pada Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung. Prapen merupakan tempat
pembuatan gamelan yang didalamnya terdapat
pengeleburan atau tempat meleburkan material pembu-atan gamelan.
Gambar 8. Perspektif Eksterior Prapen
Sumber: Pradnya, 2015
SIMPULAN DAN SARAN
Pembuatan Sentra Penjualan Kerajinan Gamelan Bali di Desa Tihingan Klungkung merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk dapat memberi tempat bagi para pengerajin, khususnya yang berasal dari Desa Tihingan untuk dapat memasarkan hasil kerajinannya sehingga dapat menarik konsumen dan dapat meningkatkan perekonomian bagi masyarakat di Desa Tihingan. Selain itu, dengan adanya Sentra Penjualan ini, dapat berfungsi sebagai sarana edukasi pengenalan tentang proses pembuatan gamelan mu-lai dari peleburan bahan, hingga finishing dari gamelan itu sendiri.
Demi dapat mewujudkan peningkatan perindustrian kerajinan gamelan Bali di Desa Tihingan yang lebih be-sar maka diperlukan sebuah usaha yang bebe-sar yang tidak hanya berasal dari masyarakat setempat, tetapi juga harus mendapat dukungan yang besar yang berasal dari pihak pemerintah setempat, yaitu Pemerintah
Gambar 6. Tampak Depan Bangunan ME Sumber: Pradnya, 2015
Daerah Kabupaten Klungkung maupun pihak yang berasal dari luar yang dapat membantu peningkatan in-dustri kerajinan gamelan Bali sehingga dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat di Desa Tihingan.
REFERENSI
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Klungkung. 2013. Rencana Tata Ruang Wila-yah Kabupaten Klungkung 2013-2033. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Klungkung, Klungkung
Bandem, I M. 2013. Gamelan Bali di Atas Panggung Sejarah, BP STIKOM BALI, Denpasar.
BPS Klungkung. 2014. Kecamatan Banjarangkan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Klungkung, Klungkung
BPS Klungkung. 2014. Klungkung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Klungkung:Klungkung
BPS Klungkung. 2014. Statistik Klungkung Daerah Kabupaten Klungkung. Badan Pusat Statistik Klungkung, Klungkung
Darmawaysya, I G. P. 2013. Landasan Konsepsual Perancangan Tugas Akhir Sentra Penjualan Saran Upakara Yadnya Di Denpasar, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran. Dinas Pariwisata Propinsi. Bali. Informasi Obyek dan Daya Tarik Wisata di Bali. Bali: Dinas Pariwisata
Pro-pinsi Bali, 2003.
Pradnya Putra, T. G. A., 2015, Landasan Konsepsual Perancangan Tugas Akhir Sentra PenjualanKerajinan Gamelan Bali Di di Desa Tihingan Klungkung