INFORMASI BOS 2017
Dasar Hukum
Perpres No. 97 Tahun 2016 tentang Rincian
APBN Tahun Anggaran 2017
PMK No. 187/PMK.07/2016 tentang Perubahan
Atas PMK Nomor 48/PMK.07/2016 tentang
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
SE No. 910/106/SJ tentang Juknis Pelaksanaan,
Penatalaksanaan dan Pertanggungjawaban BOS Satdikdas Yang Diselenggarakan Oleh Kab/Kota Pada APBD
Dasar Hukum
(lanjutan)
SE No. 903/1043/SJ tentang Juknis Pengelolaan
BOS Satdikmen Negeri dan Satdiksus Negeri
Yang Diselenggarakan Pemerintah Provinsi Pada APBD
Permendikbud No 8 Tahun 2017 tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah
Kewenangan Pengelolaan BOS
Kementerian Keuangan
Mengatur mekanisme penyaluran dana BOS dari pusat ke provinsi dan pelaporannya.
Kementerian Dalam Negeri
Mengatur mekanisme pengelolaan dana BOS di daerah dan penyaluran dari kas daerah ke
sekolah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Petunjuk teknis penggunaan dan
pertanggungjawaban keuangan dana BOS.
Sasaran Penerima
Pendidikan Dasar
SD SMP
Pendidikan Menengah
SMA SMK
Pendidikan Khusus
SDLB/SMPLB/SMALB SLB
6
1. Semua sekolah negeri yang sudah ada dalam database Dapodik
Perubahan Kewenangan
Mengikuti penerapan UU Nomor 23 Tahun 2014, kewenangan pengelolaan sekolah adalah:
Kabupaten/Kota
SD Negeri dan Swasta
SMP/SMP Satap Negeri dan Swasta
Provinsi
SMA/SMA Satap Negeri dan Swasta SMK Negeri dan Swasta
SDLB/SMPLB/SMALB/SLB Negeri dan Swasta
Biaya Satuan
SD/SDLB : Rp 800.000,-/siswa/tahun
SMP/SMPLB : Rp 1.000.000,-/siswa/tahun
SMA/SMALB/SMK : Rp 1.400.000,-/siswa/tahun
BOS Dalam Manajemen Berbasis Sekolah
BOS untuk peningkatan layanan pendidikan
Pengelolaan BOS mengikutsertakan dewan guru
dan Komite Sekolah
Dikelola secara profesional dengan menerapkan
prinsip efisien, efektif, akuntabel dan transparan
Program sekolah direncanakan secara
berkesinambungan sesuai dengan analisa kebutuhan pengembangan sekolah
10 Evaluasi Diri Sekolah
Rencana Kerja Jangka Menengah
Rencana Kerja Tahunan
Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah
Disusun setiap 4 tahun
Disusun setiap tahun
Disusun setiap tahun
Mencantumkan semua
Tim BOS Provinsi
Merencanakan anggaran BOS di DPA;
Merencanakan, melaksanakan dan melaporkan
pencairan/penyaluran dana;
Koordinasi dan sosilaisasi ke kabupaten/kota;
Memonitor laporan penyaluran dari lembaga
penyalur;
Melakukan monitoring dan evaluasi program;
Melaksanakan P3M;
Membuat laporan ke Kemdikbud;
Tim BOS Provinsi
(lanjutan)
Terkait kewenangan terhadap satuan pendidikan pada jenjang dikmen dan diksus:
Membina dan memonitor pendataan di sekolah;
Sosialisasi kepada sekolah dan Komite Sekolah;
Membina dan memonitor pelaporan dari
sekolah.
Tim BOS Kabupaten/Kota
Membina dan memonitor pendataan di sekolah;
Verifikasi sekolah kecil untuk pengajuan alokasi
khusus ke provinsi;
Melengkapi administrasi pencairan di provinsi;
Sosialisasi kepada sekolah dan Komite Sekolah;
Membina dan memonitor pelaporan sekolah;
Melakukan monitoring dan evaluasi program;
Melaksanakan P3M;
Membuat laporan ke Provinsi.
Tim BOS Sekolah
Melaksanakan pendataan dalam sistem Dapodik
sesuai kondisi riil di sekolah;
Menyelenggarakan pembukuan secara lengkap;
Melengkapi dokumentasi untuk menunjang
transparansi;
Melaksanakan P3M;
Membuat laporan ke Kabupaten/Kota.
Pendataan di Sekolah
Alokasi BOS hanya didasarkan pada Dapodik. Oleh
karena itu, maka pastikan:
Sekolah melakukan update Dapodik setiap ada
perubahan data, atau minimal 1 kali/semester;
Data final data pada laman Dapodik, bukan
yang sudah disinkron petugas data;
Sekolah menugaskan penanggung jawab
pendataan kontrol progres pendataan.
Tanggung Jawab OPD Thd Pendataan Sekolah
Mengingatkan/memerintahkan sekolah untuk
melakukan update Dapodik;
Memantau kelengkapan pendataan yang
dilakukan sekolah;
Membimbing sekolah dalam melakukan
pendataan pada Dapodik;
Membantu sekolah yang memiliki keterbatasan
untuk melakukan pendataan secara mandiri.
Alokasi BOS Tiap Provinsi
Kemdikbud mengambil data jumlah siswa dari
Dapodik untuk membuat usulan alokasi BOS yang akan dikirim ke Kemenkeu;
Alokasi BOS tiap provinsi dihitung dari data
jumlah siswa pada tahun pelajaran berjalan ditambah dengan perkiraan pertambahan jumlah siswa di tahun pelajaran baru.
20 Thn Ajr X-1 Thn Ajaran X Thn Ajr X+1
Semester 2 Semester 1 Semester 2 Semester 1
Tahun Anggaran Y-1 Tahun Anggaran Y
(A)
Data dasar: Dapodik Thn Ajr X-1 Semester 2
(B)
A + Proyeksi
(C)
B + Proyeksi Pertumbuhan
Jumlah Siswa
Pertumbuhan Jumlah Siswa
Alokasi BOS Thn Y = rerata (B + C)
Alokasi BOS Tiap Sekolah
Alokasi sekolah hanya berdasarkan jumlah siswa
pada Dapodik hasil cut off Tim Dapodik Pusat yang diambil oleh Tim BOS Provinsi;
Cut off data yang digunakan sebagai dasar penetapan alokasi BOS di sekolah:
Cut off sebelum triwulan/semester berjalan;
Cut off pada triwulan/semester berjalan.
22
Jan Apr Sep Okt
Des
Triw I Triw II Triw III Triw IV Triw IV
Tahun Ajaran (TA) X Tahun Ajaran (TA) X+1 Sms 1 Semester 2 Semester 1
Hitung alokasi final Hitung alokasi final Triw I Hitung alokasi final Triw II Hitung alokasi final Triw III 15
Des Jan 30 Apr 30 Sep 21 Okt 30
tangg
al
cut
off
TA X
Sms 1 Sms 2 TA X Sms 2 TA X TA X+1 Sms 1 TA X+1 Sms 1 TA X
Sms 1 Sms 2 TA X
data cut
off
Salur awal
Triw I Salur awal Triw II Salur awal Triw III Salur awal Triw IV
23
W A H Y U D I .
50
100 100
50
Verifikasi untuk memilih
Dapodik mana yang lebih valid untuk perhitungan alokasi final
con toh bed a d ata sign ifik an April Salur T-2 Januari 30 Jan Desember
15 Des Salur T-1
salur awal:
110 x 400 rb = 44 jt
44 jt + 2 jt = 46 jt
110
lebih/kurang:
110 x 200 rb = 22 jt 20 jt - 22 jt
= -2 jt (kekurangan)
100
salur awal:
100 x 200 rb = 20 jt
con toh k ur ang s alur con toh lebih s
alur salur awal:
95 x 400 rb = 38 jt
38 jt - 1 jt = 37 jt 95
lebih/kurang: 95 x 200 rb = 19 jt
20 jt - 19 jt = 1 jt (kelebihan) 100
salur awal: 100 x 200 rb
Kebijakan Alokasi Minimal
Hanya bagi jenjang Dikdas dan Diksus (luar biasa) dengan siswa <60. Ketentuannya:
SMP Satap, SLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB
tidak perlu rekomendasi dari kabupaten/kota
SD/SMP yg memenuhi kriteria:
Berada di desa sangat tertinggal (sesuai data Kemendes PDTT);
Sekolah swasta sdh berizin operasional min 3 thn.
harus dengan rekomendasi dari kabupaten/kota
Usulan Alokasi BOS
Perpres Alokasi BOS
1. Diusulkan oleh Kemdikbud 2. Diproses oleh Kemenkeu
3. Diproses oleh Pemda Provinsi
Pencairan RKUN ke RKUD
Pencairan RKUD ke Sekolah
4. Disalurkan oleh
Kemenkeu 5. Diusulkan oleh Disdik Prov
6. Disalurkan oleh Keuangan Prov
Penganggaran BOS Pada APBD Provinsi
Dasar Pencairan
Tahap Penyaluran BOS
W A H Y U D I .
Waktu Penyaluran Dana
Triwulan
33 provinsi, meliputi:
Di seluruh kabupaten/kota Di seluruh jenjang sekolah
Semester
Hanya di Prov. Papua, meliputi:
Di seluruh kabupaten/kota Di seluruh jenjang
Mekanisme Penyaluran
Dikdas (SD dan SMP)
Negeri : hibah
Swasta : hibah
Dikmen (SMA dan SMK)
Negeri : belanja langsung
Swasta : hibah
Diksus (SDLB, SMPLB, SMALB dan SLB)
Negeri : belanja langsung
Swasta : hibah
W A H Y U D I .
Porsi Penyaluran
Triwulan
Triwulan I : 20% dari dana 1 tahun;
Triwulan II : 40% dari dana 1 tahun;
Triwulan III : 20% dari dana 1 tahun;
Triwulan IV : 20% dari dana 1 tahun.
Semester
Semester I : 60% dari dana 1 tahun;
Semester II : 40% dari dana 1 tahun.
Porsi Penyaluran
(lanjutan)
Triw II dan semester I lebih besar 20% karena
ada dana yang harus dialokasikan sekolah untuk membeli buku teks sebelum Juli 2017;
Dana 20% ini harus diatur agar baru dapat
dicairkan oleh sekolah setelah sekolah
menyampaikan bukti pemesanan buku teks atau menyediakan buku teks untuk setiap siswa.
W A H Y U D I .
Ketentuan Terkait Penyaluran
Mutasi siswa perbaikan data baru berpengaruh
setelah sekolah meng-update Dapodik;
Kelebihan salur di triw I-III dan semester I akan
dikurangkan di periode berikutnya;
Kelebihan salur di triw IV dan semester II harus
disetor ke rekening KUD provinsi;
Sisa BOS di sekolah yg belum terpakai:
Penerima hibah tetap milik sekolah;
Penerima BL tetap milik sekolah.
W A H Y U D I .
Ketentuan Penggunaan Dana
Harus didasarkan skala prioritas kebutuhan
sekolah;
Diprioritaskan untuk kegiatan operasional
sekolah;
Satuan biaya honor dan transportasi mengikuti
satuan biaya dari pemda setempat;
Perlakuan terhadap bunga bank mengikuti
ketentuan yang berlaku;
Ketentuan Penggunaan Dana
(lanjutan)
Prioritas utama adalah membeli buku teks
pelajaran untuk siswa dan pegangan guru sesuai dengan kurikulum sekolah:
Pembelian dilakukan di triw II/semester I dengan 20% dana yg sudah dicadangkan;
Bila pembelian >20%, sekolah dapat menambah dari dana yang ada;
Bila pembelian <20%, sekolah dapat
menggunakan sisanya untuk belanja BOS lainnya.
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SD/SMP
1. Pengembangan Perpustakaan
Buku teks K-13 jenjang SD
Setiap tema pada kelas I dan IV semester II, serta kelas II dan V semester I (bagi sekolah yang sudah melaksanakan K-13);
Setiap tema pada kelas I dan IV semester I (bagi sekolah yang baru melaksanakan K-13 di TA
2017/2018);
Khusus kelas IV harus membeli buku untuk mapel Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan (PJOK).
Penggunaan Dana SD/SMP
(lanjutan)
Buku KTSP Jenjang SD
Semua mapel/tema untuk semua kelas, untuk memenuhi kekurangan.
Ketentuan:
Buku yang dibeli harus memenuhi rasio 1 siswa 1 buku di tiap mapel/tema;
Buku yang dibeli adalah yang sudah dinilai dan ditetapkan HETnya oleh Kemdikbud;
Buku yang dibeli ini harus dijadikan pegangan oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SD/SMP
(lanjutan)
Buku teks K-13 jenjang SMP
Setiap mapel pada kelas 8 dan 9, sementara kelas 7 untuk memenuhi kekurangan (bagi sekolah
yang sudah melaksanakan K-13);
Setiap mapel pada kelas 7 (bagi sekolah yang baru melaksanakan K-13 di TA 2017/2018).
Buku KTSP Jenjang SMP
Semua mapel untuk semua kelas untuk memenuhi kekurangan.
Penggunaan Dana SD/SMP
(lanjutan)
Ketentuan:
Buku yang dibeli harus memenuhi rasio 1 siswa 1 buku di tiap mapel;
Buku yang dibeli adalah yang sudah dinilai dan ditetapkan HETnya oleh Kemdikbud;
Buku yang dibeli ini harus dijadikan pegangan oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran di sekolah.
Membeli buku bacaan, buku pengayaan dan buku referensi untuk memenuhi SPM;
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SD/SMP
(lanjutan)
Langganan koran, serta majalah/publikasi berkala online/offline;
Pemeliharaan/pembelian buku/koleksi perpustakaan;
Peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan;
Pengembangan database perpustakaan;
Pemeliharaan/pembelian perabot perpustakaan;
Pemeliharaan/pembelian AC perpustakaan.
Minimal 5% dari anggaran belanja operasi sekolah
Penggunaan Dana SD/SMP
(lanjutan)
2. PPDB
Semua jenis pengeluaran dalam rangka PPDB;
Spanduk sekolah bebas pungutan.
3. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Alat peraga IPA bagi SD;
Mendukung penyelenggaraan PAKEM pada SD;
Mendukung pembelajaran kontekstual di SMP;
Pendidikan karakter, penumbuhan budi pekerti dan kegiatan program pelibatan keluarga di
sekolah;
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SD/SMP
(lanjutan)
Remedial dan pembelajaran pengayaan;
Pemantapan persiapan ujian;
Ekstrakurikuler;
Pendidikan dan pengembangan sekolah sehat, aman, ramah anak dan menyenangkan;
Pembiayaan lomba.
4. Evaluasi Pembelajaran
Kegiatan ulangan harian/tengah semester/akhir semester/kenaikan kelas, dan ujian sekolah/
nasional.
Penggunaan Dana SD/SMP
(lanjutan)
5. Pengelolaan Sekolah
Bahan habis pakai, ATK dan suku cadangnya;
Kebutuhan UKS;
Makan/minum ringan sehari-hari;
Alat kebersihan dan alat listrik;
Laporan dan persuratan;
Insentif penyusun laporan;
Transport pengambilan BOS dan koordinasi;
Penyusunan RKJM dan RKT;
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SD/SMP
(lanjutan)
Pengembangkan dan pemeliharaan laman sekolah dengan domain sch.id ;
Pendataan Dapodik;
Peralatan penunjang operasional rutin sekolah;
Membeli/sewa genset atau jenis lainnya (untuk daerah yang belum ada jaringan listrik);
Penanggulangan dampak darurat bencana;
Untuk operasional SMP Terbuka (supervisi, tatap muka, bimbingan, administrasi TU, kegiatan
pembelajaran).
Penggunaan Dana SD/SMP
(lanjutan)
6. Pengembangan GTK dan Manajemen Sekolah
Kegiatan KKG/MGMP atau KKKS/MKKS;
Menghadiri seminar terkait peningkatan mutu GTK, apabila ditugaskan oleh sekolah;
Mengadakan workshop untuk peningkatan mutu.
7. Langganan Daya dan Jasa
Langganan listrik, air, dan telepon;
Instalasi baru apabila sudah ada jaringan;
Langganan/pasang baru internet, fixed modem
dan mobile modem (250 rb/bulan).
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SD/SMP
(lanjutan)
8. Sarana dan Prasarana Sekolah
Perawatan/rehab ringan bangunan sekolah;
Perbaikan/membeli mebeler kelas;
Perbaikan sanitasi sekolah;
Perbaikan saluran buangan dan saluran air hujan.
9. Pembayaran honor
Untuk Guru, Tenaga Kependidikan dan Non Kependidikan;
Negeri maksimal 15%, swasta maksimal 50%.
Penggunaan Dana SD/SMP
(lanjutan)
10. Alat Multi Media Pembelajaran
Membeli/servis komputer desktop 5 unit;
Membeli/servis printer 1 unit;
Membeli/servis laptop 1 unit;
Membeli/servis LCD 5 unit.
11. Lainnya
Peralatan pendidikan yg mendukung kurikulum;
Jamban dan sanitasinya, serta kantin sehat, bagi SD/SDLB yang belum memilikinya;
Mesin ketik kantor.
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SMA
1. Pengembangan Perpustakaan
Buku teks K-13
Setiap mapel pada kelas 11 dan 12, sementara kelas 10 untuk memenuhi kekurangan (bagi sekolah yang sudah melaksanakan K-13);
Setiap mapel pada kelas 10 (bagi sekolah yang baru melaksanakan K-13 di TA 2017/2018).
Buku KTSP
Semua mapel untuk semua kelas untuk memenuhi kekurangan.
Penggunaan Dana SMA
(lanjutan)
Ketentuan:
Buku yang dibeli harus memenuhi rasio 1 siswa 1 buku di tiap mapel;
Buku yang dibeli adalah yang sudah dinilai dan ditetapkan HETnya oleh Kemdikbud;
Buku yang dibeli ini harus dijadikan pegangan oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran di sekolah.
Buku non teks pelajaran untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah;
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SMA
(lanjutan)
2. PPDB
Semua jenis pengeluaran dalam rangka PPDB.
3. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Alat habis pakai praktikum pembelajaran;
Bahan habis pakai praktikum pembelajaran;
Kegiatan pembelajaran (intrakurikuler);
Kegiatan ekstrakurikuler;
Pendidikan karakter, penumbuhan budi pekerti;
Pendidikan dan pengembangan sekolah sehat, aman, ramah anak dan menyenangkan;
Penggunaan Dana SMA
(lanjutan)
Kegiatan program pelibatan keluarga di sekolah;
4. Evaluasi Pembelajaran
Kegiatan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan ujian sekolah dan ujian nasional.
5. Pengelolaan Sekolah
Bahan habis pakai, ATK dan suku cadangnya;
Peralatan kebersihan sekolah;
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SMA
(lanjutan)
Pembelian peralatan kesehatan dan keselamatan;
Pembiayaan pengelolaan BOS;
Korespondensi untuk keperluan sekolah;
Pengembangkan dan pemeliharaan laman sekolah dengan domain sch.id ;
Pendataan Dapodik;
Membeli/sewa genset atau jenis lainnya (untuk daerah yang belum ada jaringan listrik);
Penanggulangan dampak darurat bencana.
Penggunaan Dana SMA
(lanjutan)
6. Pengembangan GTK dan Manajemen Sekolah
Kegiatan KKG/MGMP atau KKKS/MKKS;
Mengadakan kegiatan di sekolah semacam in house training/workshop/lokakarya untuk peningkatan mutu.
7. Langganan Daya dan Jasa
Langganan listrik, air, dan telepon;
Instalasi baru apabila sudah ada jaringan;
Langganan/pasang baru internet, fixed modem
dan mobile modem (250 rb/bulan).
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SMA
(lanjutan)
8. Sarana dan Prasarana Sekolah
Perawatan/rehab ringan bangunan sekolah;
Perbaikan/membeli mebeler kelas;
Perbaikan sanitasi sekolah;
Perbaikan instalasi listrik;
Perbaikan saluran buangan & saluran air hujan;
Perawatan/perbaikan komputer praktek, printer, laptop sekolah, LCD, AC;
Perawatan/perbaikan peralatan praktikum;
Pemeliharaan taman/fasilitas sekolah lainnya.
Penggunaan Dana SMA
(lanjutan)
9. Pembayaran honor
Honor guru, dengan ketentuan:
Negeri maksimal 15%;
Memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV;
Bukan guru yang baru direkrut setelah pengalihan kewenangan; dan
Guru honor pada sekolah negeri wajib dapat
penugasan dari pemerintah daerah dan disetujui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Sekretaris Jenderal.
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SMA
(lanjutan)
10. Alat Multi Media Pembelajaran
Membeli/servis komputer desktop 5 unit;
Membeli/servis printer 1 unit;
Membeli/servis laptop 1 unit;
Membeli/servis LCD 5 unit.
Penggunaan Dana SMK
1. Pengembangan Perpustakaan
Buku teks K-13
Setiap mapel pada kelas 11 dan 12, sementara kelas 10 untuk memenuhi kekurangan (bagi sekolah yg sudah melaksanakan K-13);
Setiap mapel pada kelas 10 (bagi sekolah yg baru melaksanakan K-13 di TA 2017/2018);
Buku kejuruan, baik untuk siswa dan maupun untuk panduan guru;
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
Buku KTSP
Semua mapel untuk semua kelas untuk memenuhi kekurangan.
Ketentuan:
Buku yang dibeli harus memenuhi rasio 1 siswa 1 buku di tiap mapel;
Buku yang dibeli adalah yang sudah dinilai dan ditetapkan HETnya oleh Kemdikbud;
Buku yang dibeli ini harus dijadikan pegangan oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran di sekolah.
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
Membeli buku non teks untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah;
Pemeliharaan/pembelian buku/koleksi perpustakaan;
Peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan;
Pengembangan database perpustakaan;
Pemeliharaan/pembelian perabot perpustakaan;
Pemeliharaan/pembelian AC perpustakaan.
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
2. PPDB
Semua jenis pengeluaran dalam rangka PPDB.
3. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Alat habis pakai praktikum pembelajaran;
Bahan habis pakai praktikum pembelajaran;
Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran;
Kegiatan pembinaan siswa (ekstrakurikuler);
Pengembangan pendidikan karakter dan/atau penumbuhan budi pekerti;
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
Pendidikan dan pengembangan sekolah sehat, aman, ramah anak dan menyenangkan;
Kegiatan program pelibatan keluarga di sekolah.
4. Evaluasi Pembelajaran
Ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan/atau ujian nasional.
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
5. Pengelolaan Sekolah
Bahan habis pakai, ATK, administrasi bursa kerja khusus, dan/atau penyiapan Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama;
Alat kebersihan sekolah;
Peralatan kesehatan dan keselamatan;
Biaya pengelolaan BOS;
Laporan dan persuratan;
Pengembangkan dan pemeliharaan laman sekolah dengan domain sch.id ;
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
Pembelian server lokal/server UBK untuk
mendukung pengembangan ICT Based School
Management, ICT Based Learning, dan UBK
Pendataan Dapodik;
Membeli/sewa genset atau jenis lainnya (untuk daerah yang belum ada jaringan listrik);
Penanggulangan dampak darurat bencana.
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
6. Pengembangan GTK dan Manajemen Sekolah
Kegiatan KKG/MGMP atau KKKS/MKKS;
Pembelian bahan praktek perakitan dan/atau pengembangan e-book;
Pembelajaran kejuruan berbasis TIK;
Biaya mendatangkan guru/pengajar tamu produktif yang profesional;
Menambah dan meningkatkan praktek kejuruan berulang kali (lebih dari satu kali praktek);
Mengikuti diklat menjadi assesor kompetensi kejuruan bagi guru.
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
7. Langganan Daya dan Jasa
Langganan listrik, air, dan telepon;
Langganan koran, majalah/publikasi berkala yang terkait dengan pendidikan;
Langganan jasa kebersihan;
Instalasi baru apabila sudah ada jaringan;
Langganan/pasang baru internet, fixed modem
dan mobile modem (250 rb/bulan).
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
8. Sarana dan Prasarana Sekolah
Perawatan/rehab ringan bangunan sekolah;
Perbaikan/membeli mebeler kelas;
Perbaikan sanitasi sekolah;
Perbaikan instalasi listrik;
Perbaikan saluran buangan & saluran air hujan;
Perawatan/perbaikan komputer praktek, printer,
laptop sekolah, LCD, AC;
Perawatan/perbaikan peralatan praktek utama;
Pemeliharaan taman/fasilitas sekolah lainnya.
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
9. Pembayaran honor
Honor guru, dengan ketentuan:
Negeri maksimal 15%;
Memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV;
Bukan guru yang baru direkrut setelah pengalihan kewenangan; dan
Guru honor pada sekolah negeri wajib dapat
penugasan dari pemerintah daerah dan disetujui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Sekretaris Jenderal;
Honor tenaga ahli/teknis pada mapel produktif.
W A H Y U D I .
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
10. Alat Multi Media Pembelajaran
Membeli komputer desktop 5 unit;
Membeli printer 1 unit;
Membeli laptop 1 unit;
Membeli LCD 5 unit.
11. Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi dan
Sertifikasi Kejuruan
Biaya untuk penyelenggaraan kegiatan ujian kompetensi dan sertifikasi peserta didik SMK.
Penggunaan Dana SMK
(lanjutan)
12. Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus dan/atau
Praktek Kerja Industri/Praktek Kerja Lapangan di Dalam Negeri dan Pemagangan
Biaya untuk penyelenggaraan BKK SMK;
Perjalanan dinas pembimbing mencari tempat praktek/bimbingan/pemantauan siswa praktek;
Pemantauan kebekerjaan lulusan SMK (tracer study).
W A H Y U D I .
Larangan Penggunaan Dana
Disimpan dengan maksud dibungakan;
Dipinjamkan kepada pihak lain;
Membeli software pelaporan atau sejenis;
Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas
sekolah dan memerlukan biaya besar;
Membayar iuran kegiatan dari Dinas, kecuali
transport daan konsumsi keikutsertaan;
Membayar bonus dan transportasi rutin guru;
Membiayai akomodasi kegiatan;
Larangan Penggunaan Dana
(lanjutan)
Membeli seragam pribadi siswa/guru;
Rehabilitasi sedang dan berat;
Membangun gedung/ruangan baru, kecuali WC
dan kantin bagi SD/SDLB yg belum memiliki
Membeli LKS dan bahan/peralatan yang tidak
mendukung proses pembelajaran;
Menanamkan saham;
Membiayai kegiatan yang telah dibiayai sumber
dana lain secara penuh/wajar;
W A H Y U D I .
Larangan Penggunaan Dana
(lanjutan)
Membiayai kegiatan yang tidak ada kaitannya
dengan operasional sekolah;
Membiayai kegiatan dalam rangka bimtek BOS
yang diselenggarakan lembaga di luar OPD pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
MEKANISME
W A H Y U D I .
Mekanisme Pembelian/Pengadaan
Pembelian/pengadaan barang/jasa harus
mengikuti peraturan perundangan yang berlaku;
Ketentuan pembelian/pengadaan barang/jasa
yang dapat dilakukan tanpa lelang/pengadaan:
Bila sudah tersedia di e-catalogue belanja secara online;
Bila belum tersedia di e-catalogue melakukan perbandingan harga dan negosiasi.
Mekanisme Pembelian/Pengadaan
(lanjutan)
Ketentuan pembelian/pengadaan barang/jasa
yang dilakukan dengan lelang/pengadaan:
Bila sudah tersedia di e-catalogue belanja secara online;
Bila belum tersedia di e-catalogue Disdik
Prov/Kab/Kota (sesuai kewenangan) membantu sekolah melaksanakan pengadaan.
Sekolah harus memperhatikan kualitas
barang/jasa, ketersediaan, dan kewajaran harga;
W A H Y U D I .
Mekanisme Pembelian/Pengadaan
(lanjutan)
Pembelian/pengadaan barang/jasa harus
ketahui oleh Komite Sekolah;
Sekolah harus membuat laporan tertulis singkat
tentang proses pembelian/pengadaan;
Untuk pekerjaan rehabilitasi/pemeliharaan
bangunan sekolah, Tim BOS Sekolah harus:
Membuat rencana kerja;
Memilih pelaksana pekerjaan dengan standar upah yang berlaku di daerah setempat.
Kebijakan Pembayaran
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam
menggalakkan transaksi keuangan secara non
tunai tahun 2017 BOS mulai menerapkan
kebijakan pembayaran non tunai untuk belanja dari dana BOS;
Ketentuan kebijakan pembayaran non tunai BOS
tahun 2017:
Tidak di seluruh daerah/sekolah (baru uji coba);
Tidak/belum seluruh belanja di sekolah.
W A H Y U D I .
Prinsip Pembayaran Non Tunai
Merupakan kebijakan terkait dengan model atau
cara pembayaran, bukan pengadaan barang/jasa;
Masih tetap membuka adanya sebagian transaksi
pembayaran tunai sehingga tidak mempersulit satuan pendidikan;
Diterapkan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kesiapan infrastruktur;
Pencatatan dan pelaporan transaksi pembayaran
non tunai dilakukan secara otomatis.
79
W A H Y U D I .
Tim BOS dan OPD Pendidikan Kab/Kota Sekolah
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Program BOS
Tim BOS dan OPD Pendidikan Provinsi
Kemdikbud Pemda
Kab/Kota Pemda Provinsi Kemenkeu
Ketentuan Umum
Aturan dan format
terkait administrasi, kewajiban keuangan, pembukuan dan pelaporan yang diatur oleh
peraturan lain
tidak dibahas lebih rinci dan dicantumkan dalam Juknis BOS
Hal ini tidak menggugurkan kewajiban sekolah untuk melaksanakan ketentuan tersebut
W A H Y U D I .
Administrasi dan Pembukuan di Sekolah
Sekolah harus menyelenggarakan pembukuan sbb:
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah;
Standar pengelolaan sekolah
Buku Kas Umum;
Buku Pembantu Kas;
Buku Pembantu Bank;
Buku Pembantu Pajak;
Opname Kas dan BA Penutupan Kas;
Bukti Pengeluaran.
81
Kewajiban Pelaporan Sekolah
Laporan untuk disimpan di sekolah
Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana
Laporan belanja tiap kegiatan dan sumber
dananya. Format standar pengelolaan sekolah.
Rekapitulasi realisasi penggunaan BOS
Laporan berdasar komponen belanja BOS. Format dalam Juknis BOS.
Pencatatan P3M
Laporan berupa pengaduan masyarakat dan penanganannya. Format standar yang ada.
W A H Y U D I .
Kewajiban Pelaporan Sekolah
(lanjutan)
Laporan aset
Laporan berdasarkan kode belanja, dan daftar
barang modal, bagi sekolah dikdas negeri. Format sesuai peraturan Kemdagri.
Laporan untuk disampaikan ke Disdik Kab/Kota
Rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan;
Laporan belanja BOS berdasarkan kode belanja;
Laporan penerimaan barang modal hasil belanja BOS.
Laporan online ke laman BOS
Transparansi BOS di Sekolah
Dokumen pendukung yang harus dipublikasikan oleh sekolah adalah:
Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana;
Rekapitulasi realisasi penggunaan dana BOS.
W A H Y U D I .
Kewajiban Pelaporan di Kab/Kota
Laporan untuk disimpan di Dinas
Rekapitulasi realisasi penggunaan BOS
Kompilasi laporan realisasi penggunaan dana BOS dari sekolah.
Pencatatan P3M
Laporan belanja BOS berdasarkan kode belanja
Kompilasi laporan belanja BOS berdasarkan kode belanja dari sekolah dikdas negeri;
Kompilasi laporan barang modal hasil belanja BOS dari sekolah dikdas negeri.
Kewajiban Pelaporan di Kab/Kota
(lanjutan)
Laporan untuk disampaikan ke Disdik Provinsi
Rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan
Laporan untuk disampaikan ke Pemda Kab/Kota
Rekapitulasi laporan belanja BOS berdasarkan kode belanja dari sekolah dikdas negeri;
Rekapitulasi penerimaan barang modal hasil belanja BOS dari sekolah dikdas negeri.
W A H Y U D I .
Kewajiban Pelaporan di Provinsi
Laporan untuk disimpan di Dinas
Realisasi Penyerapan Dana
Laporan kesesuaian jumlah dana yang diterima RKUD terhadap kebutuhan riil. Format di PMK.
Realisasi Penggunaan BOS
Kompilasi laporan realisasi penggunaan dana BOS dari sekolah dan dari kab/kota.
Pencatatan P3M
Laporan Kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan pendukung di prov.
Kewajiban Pelaporan di Provinsi
(lanjutan)
Laporan Hasil Belanja BOS
Kompilasi laporan belanja BOS berdasarkan kode belanja dari sekolah dikmen/diksus negeri.
Laporan untuk disampaikan ke Kemdikbud
Laporan pencairan tiap triwulan/semester
Soft copy SP2D;
Rincian pencairan tiap jenjang tiap kab/kota;
Data pencairan ke sekolah dari lembaga penyalur.
Laporan realisasi penyerapan dana;
Rekapitulasi penggunaan dana BOS.
W A H Y U D I .
Kewajiban Pelaporan di Provinsi
(lanjutan)
Laporan untuk disampaikan ke Pemda Provinsi
Rekapitulasi laporan belanja BOS berdasarkan kode belanja dari sekolah dikmen/diksus negeri;
Rekapitulasi penerimaan barang modal hasil
belanja BOS dari sekolah dikmen/diksus negeri.
Dasar Kewajiban Laporan Ke Daerah
UU No. 23 Tahun 2014 pasal 327 ayat (2)
menyatakan bahwa dalam hal penerimaan dan
pengeluaran daerah tidak dilakukan melalui rekening kas umum daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dilakukan pencatatan dan pengesahan oleh bendahara
umum daerah .
Terkait penerimaan dana BOS oleh SD/SMP
negeri di kabupaten/kota.
W A H Y U D I .
Dasar Kewajiban Lap. Ke Daerah
(lanjutan)
Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 02
menyatakan pendapatan juga mencakup antara
lain pendapatan kas yang diterima satker/SKPD dan digunakan langsung tanpa disetor ke
RKUN/RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUN/BUD untuk
diakui sebagai pendapatan negara/daerah .
Terkait penerimaan dana BOS oleh SD/SMP
negeri di kabupaten/kota.
Kewajiban Sekolah Negeri
Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)
berdasarkan kode rekening Belanja Barang/Jasa dan Belanja Modal
Membuat laporan realisasi pendapatan dan
belanja dana BOS berdasarkan kode rekening Belanja Barang/Jasa dan Belanja Modal yang dilampiri dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Kepala Sekolah
W A H Y U D I .
Kewajiban Dinas Pendidikan Prov/Kab/Kota
Membuat RKA Dinas Pendidikan yang memuat
rencana penerimaan dan belanja BOS;
Membuat Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas
Pendidikan;
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
menyampaikan Surat Permintaan Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B) Negeri kepada PPKD yang kemudian menerbitkan Surat
Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP2B);
Kewajiban Dinas Pendidikan...
(lanjutan)
Berdasarkan SP2B yang diterbitkan, Dinas
Pendidikan Kab/Kota menyusun Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja Dana BOS dalam Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Kab/Kota.
Berdasarkan laporan sekolah, Dinas Pendidikan
Provinsi menyusun Laporan Realisasi
Pendapatan dan Belanja Dana BOS dalam
Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi.
W A H Y U D I .
Ketentuan Pajak
Ketentuan pajak
terkait penggunaan BOS di sekolah harus mengikuti
ketentuan peraturan/undangan mengenai pajak yang berlaku secara nasional dan pajak daerah
W A H Y U D I .
Monitoring di Kabupaten/Kota
Dapat ditujukan untuk memantau pelaksanaan
BOS di sekolah;
Dapat dilakukan melalui kunjungan lapangan,
atau koordinasi melalui media komunikasi;
Menggunaan anggaran dari APBD;
Pelaksanaan sesuai kemampuan, dan dapat
disinergikan dengan program lain;
Dapat melibatkan pengawas sekolah yang
kredibel dan bertanggungjawab.
Monitoring di Provinsi
Dapat ditujukan untuk memantau pelaksanaan
BOS di kabupaten/kota sekolah;
Dapat dilakukan melalui kunjungan lapangan,
atau koordinasi melalui media komunikasi;
Menggunaan anggaran dari APBN atau APBD;
Pelaksanaan sesuai kemampuan, dan dapat
disinergikan dengan program lain;
Dapat melibatkan pengawas sekolah yang
kredibel dan bertanggungjawab.
Pengawasan
Pengawasan program BOS meliputi pengawasan
melekat, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat;
Ada yang sifatnya hanya untuk memotret
pelaksanaan kegiatan (dapat dilakukan oleh siapa saja);
Ada yang sifatnya audit untuk memeriksa
kebenaran pelaksanaan (hanya dilakukan oleh
lembaga yang berwenang berdasarkan ketentuan perundangan).
W A H Y U D I .
Sanksi
Dapat berupa sanksi kepegawaian, tuntutan
perbendaharaan dan ganti rugi, penerapan proses hukum, serta pemblokiran dan
penghentian sementara seluruh bantuan pendidikan yang bersumber dari APBN;
Apabila sekolah lalai dalam membuat laporan,
OPD Pendidikan dapat meminta bank untuk
membekukan dana BOS sekolah tersebut (secara tertulis dengan tembusan ke sekolah).