• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Diajukan Oleh : Rena Agustina NIM. 081188230134

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

(2)

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Diajukan Oleh : Rena Agustina NIM. 081188230134

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRACT

Rena Agustina, The Effect of Learning Media with Learning Style on yhe students Biologi’s at SMA Swasta Persiapan stabat, Thesis : Educational Tachnology Graduate Program of UNIMED, 2010.

This research was aimed to finding out : (1) the difference of achievement in biologis between learning media wit animasi and learning media with powerpoint, (2) the difference achievement of biologi between students” who had learning style visual and auditory, (3) interaction between learning media and learning style on students achievement in biologi.

The population of this research was all seventh of SMA Swasta Persiapan Stabat, with consisted of four classes which has 157 student’s all together. The sample of this research was two classes which 78 students’ 1 classes wich 40 students’ taught by learning media with animasi and 1 classes wich 38 students’ done by learning media with powerpoint. These sample were taken by using cluster sampling method. The research instrument that used the measure the achievement was test multiliple choice with 4 option. To get of data learning style used adaption and modification with child learning style scale from Bledso. The method used quasi-experiment with factorial design 2 x 2. Technique of analyzing data used ANOVA of two directions with at significants α = 0,05.

(7)

i ABSTRAK

Rena Agustina, Pengaruh Media Pembelajaran Dan Gaya Belajar Biologi Siswa SMA Swasta Persiapan Stabat, Tesis : Program Sarjana Universitas Negeri Medan,2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran Animasi dengan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran powerpoint, (2) Perbedaan hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual dengan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan gaya belajar auditori, (3) Interaksi antara media pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi.

Populasi penelitian adalah selurih siswa SMA Swasta Persiapan Stabat, berjumlah 157 orang yang berasal dari 4 kelas. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Jumlah sampel penelitian untuk media pembelajaran animasi terdiri dari 38 siswa dan 40 siswa untuk media pembelajaran powerpoint. Instrumen pengukuran untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban terdiri dari 30 soal. Untuk menjaring data gaya belajar digunakan angket gaya belajar yang merujuk pada skala gaya belajar menurut Bledso. Metode penelitian yang menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2 x 2. Teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur pada taraf signifikan α = 0,05.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran animasi ( = 23,25 ) lebih tinggi daripada hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran powerpoint ( = 21,18 ), dengan Fhitung = 4,59 > Ftabel = 4,10, (2) hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual ( = 24,2) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang memilki gaya belajar auditori ( = 20,95), dengan Fhitung = 20,35 > Ftabel = 4,10, (3) terdapat interaksi antara media pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi, dengan Fhitung = 5,26 > Ftabel = 4,10. Perhitungan lebih lanjut dengan uji Scheffe menunjukkan (a) hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran animasi lebih tinggi daripada hasil belajar biologisiswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint, (b) hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar auditori, (c) terdapat interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar siswa.

(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas rahmat yang diebrikan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul “ Pengaruh Media Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Swasta Persiapan Stabat”.

Serta salawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Tesis ini

merupakan sebahagian dari persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Prodi

Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Tesis ini dalam penulisannya banyak menemui hambatan dan rintangan

namun dengan segala upaya maksimal yang dilakukan penulis serta bantuan dari

berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat diselesaikan tepat waktu. Atas bantuan

yang diberikan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.

Abdul Muin Sibuea, M.Pd

3. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas

Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd

4. Sekertaris Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas

Negeri Medan, Bapak Dr. Mursid, M.Pd

5. Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Harun

Sitompul, M.Pd selaku pembimbing tesis yang telah meluangkan waktu

dalam mengarahkan, memotivasi serta memberikan nasehat kepada penulis

dalam menyelesaikan tesis ini.

6. Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd, Ibu Dr. Fauziyah Harahap,

M.Pd, dan Bapak Dr. Mursid, M.Pd selaku narasumber yang telah banyak

memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

7. Kepala Sekolah, Dewan Guru dan Staf Pegawai SMA Swasta Persiapan

Stabat yang memberikan data dan kesempatan untuk melasanakan

penelitian

8. Kedua orang tua saya yang senantiasa mendoakan untuk keberhasilan

(10)

9. Teman-teman Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana

Universitas Negeri Medan yang sangat membantu dalam memberikan

motivasi bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dalam penulisan

ini. Semoga ALLAh Meridoi kita Amin.

Medan, Nopember 2013

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II DISKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Deskripsi Teoritis ... 10

2.1.1 Hakikat Hasil Belajar Biologi ... 10

2.1.2 Hakikat Media Pembelajaran ... 13

2.1.2.5 Hakikat Gaya Belajar ... 22

2.1.2.6 Hasil Penelitian Yang Relevan ... 30

2.2 Kerangka Berpikir ... 31

2.3 Rumusan Hipotesis ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

3.4 Prosedur, Pelakasanaan Penelitian ... 40

3.5 Pengontrolan Perlakuan ... 43

(12)

Penelitian ... 45

3.7 Ujo Coba Instrumen ... 46

3.8 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar Biologi ... 51

3.9 Teknik Analisa Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data 1. Hasil Belajar Biologi yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Animasi ... 53

2. Hasil Belajar Biologi Yang dibelajarkan dengan Media pembelajaran Powerpoint ... 54

3. Hasil Belajar Biologi siswa dengan gaya belajar Visual ... 56

4. Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Gaya Belajar Auditori ... 57

5. Hasil Belajar Biologi siswa Untuk Media Pembelajaran Animasi dengan Gaya Belajar Visual ... 58

6. Hasil Belajar Biologi Siswa untuk Media Pembelajaran Powerpoint dengan Daya Belajar Visual ... 60

7. Hasil Belajar Biologi Siswa Untuk Media Pembelajaran Powerpoint dengan Gaya Belajar Auditori ... 61

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 64

1. Uji Normalitas ... 64

2. Uji Homogenitas Varians Populasi ... 67

3. Pengujian Hipotesis ... 70

1. Perbedaan Hasil Belajar Biologi siswa Antara Siswa yang Diajar dengan Media Pembelajaran Animasi dan media Pembelajaran Powerpoint ... 71

2. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa Antara

(13)

Belajar Auditori ... 72

3. Interaksi Antara Media Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap hasil belajar Biologi Siswa ... 73

4.2.1 Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

1. Perbedaan Hasil Belajar Biologi antara siswa Yang diajar dengan Media Pembelajaran Powerpoint ... 75

2. Perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual dengan Gaya Belajar Auditori ... 77

3. Interaksi Antara Media Powerpoint dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar siswa ... 78

4.2.2 Keterbatasan Dalam Penelitian ... 80

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 SIMPULAN ... 82

5.2 IMPLIKASI ... 82

5.3 SARAN ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel HALAMAN

1.1. Hasil UN ... 2

2.1.Taksonomi ranah Kognitif Bloom ... 13

2.2. Taksonomi ranah Kognitif Bloom yang telah disempurnakan ... 14

3.1.Desain Penelitian Faktorial 2 x2 ... 51

3.2.Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 57

3.3.Kisi-Kisi Gaya Belajar ... 57

3.4Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Biologi setelah diujicoba ... 63

4.1.Hasil Belajar Biologi siswa dengan Media Pembelajaran Animasi ... 65

4.2. Hasil belajar Biologi siswa dengan Media Pembelajaran Power point ... 67

4.3.Hasil belajar Biologi untuk Gaya Belajar Visual... 68

4.4.Hasil Belajar Biologi siswa dengan Gaya Belajar Auditori ... 70

4.5.Hasil Belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Animasi dengan Gaya Belajar Visual ... 71

4.6.Hasil Belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Animasi dengan Gaya Belajar Auditori ... 71

4.7.Hasil belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Powerpoint dengan Gaya Belajar Visual ... 74

4.8.Hasil belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Powerpoint dengan Gaya belajar auditrori ... 76

(15)

Siswa dengan media pembelajaran animasi dan powerpoint ... 77

4.10 . Uji normalitas hasil Belajar biologi siswa untuk

Gaya belajar visual dan auditori ... 78

4.11 Rangkuman uji normalitas Hasil Belajar Biologi siswa

Untuk Meia Pembelajaran Berdasarkan Gaya Belajar ... 78

4.12. Rangkuman Hasil Perhitungan Varian Media Pembelajaran ... 80

4.13 Rangkuman Hasil Perhitungan Varian Gaya Belajar ... 81

4.14. Ringkasan Hasil Perhitungan Homogenitas Varians

Populasi Uji Barlet ... 82

4.15. Rangkuman data hasil Perhitungan Anava Deskripti ... 83

4.16. Ringkasan Perhitungan Anava Faktorial 2 x 2 ... 84

4.17. Ringkasan hasil Pengujian dengan Menggunakan

(16)

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

BAB 1.1 tiga zona belajar ... 2

2.1. Kerucut Pengalaman E.Dale ... 14

2.2. Dale core experience ... 24

4.1. Histogram Hasil Belajar Siswa Media Pembelajaran Animasi ... 66

4.2. Histogram Hasil Belajar Siswa Media Pembelajaran PowerPoint .. 67

4.3. Histogram Hasil Belajar Biologi dengan Gaya Visual ... 69

4.4. Histogram Hasil Belajar Biologi dengan Gaya Auditori ... 70

4.5. Hasil Belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Animasi

Dengan Gaya Belajar Visual ... 71

4.6. Hasil Belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Animasi

Dengan Gaya Belajar visual ... 72

4.7. Hasil Belajar Biologi siswa Untuk Media Pembelajaran

Powerpoint dengan Gaya Belajar Visual ... 74

4.8. Hasil belajar Biologi siswa Untuk Media Pembelajaran

Powerpoint dengan Gaya Belajar Auditori ... 76

4.9. Interaksi Media Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Silabus ... 106

LAMPIRAN 2. RPP ... 110

LAMPIRAN 3 Tes Gaya Belajar ... 111

LAMPIRAN 4 Perhitungan Data Hasil Penelitian ... 113

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan, merupakan prioritas utama dalam

pengembangan pendidikan saat ini. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah

dalam rangka mencapai tujuan tersebut adalah dengan peningkatan sumber daya

manusia maupun sumber daya non manusia. Salah satu di antaranya adalah

peningkatan proses pembelajaran. Proses pembelajaran adalah sebuah sistem

karena dapat dipastikan bahwa sumber keberhasilan pembelajaran di sekolah

terkait dengan sejumlah komponen yang terlibat di dalamnya. Komponen yang

dimaksud adalah kurikulum, strategi, guru, media, metode, siswa serta yang

melingkupi proses pembelajaran dan pendidikan itu sendiri

Penggunaan media pembelajaran perlu dipertimbangkan dalam proses

pembelajaran karena media pembelajaran sangat menentukan dalam penguasaan

materi yang diajarkan karena media pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Yudhi Muhadi (2008) mengatakan bahwa media sangat dibutuhkan

dalam proses pembelajaran karena media merupakan bahasa guru untuk

menyampaikan maksud dan perasaan guru kepada siswa. Lebih lanjut Yudhi

(2008) mengemukakan bahwa siswa akan lebih mudan dan cepat mengerti apa

yang disampaikan oleh guru jika guru tersebut menggunakan media saat proses

pembelajaran berlangsung. Begitu juga dengan pemilihan strategi pembelajaran

yang tepat juga sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menguasai materi

pelajaran. J.R. David (Gulo ; 2008) mengemukakan ialah plan, methode, or series

(19)

2

strategi belajar mengajar meliputi rencana, metode, dan perangkat kegiatan yang

direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.

Rendahnya perolehan belajar siswa dalam kegiatan belajar megajar

sehari-hari khususnya dalam mata pelajaran biologi, merupakan hal yang perlu

dicermati. Laporan penelitian yang dilakukan Ibrahim (1996) menyatakan secara

kualitatif kondisi pendidikan di Indonesia bermasalah, salah satu masalah adalah

rata-rata nilai ujian akhir nasional (UAN) yang masih tergolong rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa yang digambarkan oleh nilai akhir UAN ini juga

terjadi di SMA Swasta Persiapan Stabat. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai

rata-rata Ujian Nasional semua mata pelajaran yang di UAN kan jika pada tahun

terakhir menunjukkan hasil yang belum menggembirakan dan masih jauh dari

standar nilai ketuntasan belajar yang diharapkan. Nilai rata-rata UAN di SMA

[image:19.595.83.522.143.546.2]

Swasta Persiapan Stabat dtunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 1.1. Nilai rata-rata mata pelajaran yang di UAN kan di SMA Swasta Persiapan Stabat

no Tahun Pembelajaran Nilai Rata-Rata

1 2008 / 2009 6, 48

2 2009 / 2010 6, 50

3 2010 / 2012 6,54

Smber : SMA Swasta Persiapan Stabat

Rendahnya pencapaian hasil belajar siswa juga terjadi pada mata pelajaran

Biologi , di mana bedasarkan nilai rata-rata ujian sekoalh dapat dilihat pada tabel

1.2 berikut :

Tabel 1.2. Nilai rata-rata mata pelajaran Biologi di SMA Swasta Persiapan Stabat

no Tahun Pembelajaran Nilai Rata-Rata

1 2008 / 2009 6, 00

2 2009 / 2010 6, 25

3 2010 / 2012 6,41

[image:19.595.48.557.567.728.2]
(20)

3

Jika dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh maka nilai ujian akhir yang

dicapai siswa masih jauh dari standar nilai ketuntasan belajar yang diharapkan.

Selanjutnya data yang berhasil diperoleh dari wawancara dengan guru biologi

SMA Swasta Persiapan stabat ketika pada awal observasi dilakukan beliau

mengatakan bahwa dalam proses belajar, ada beberapa penyebab seperti : siswa

sering kesulitan dalam menjawab pertanyaan mengenai biologi. Hal ini terlihat

pada saat proses pembelajaran berlangsung banyak di antara siswa tampaknya

kurang bergairah dan cenderung tidak aktif., selain itu mata pelajaran Biologi

merupakan mata pelajaran yang wajib bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)

serta merupakan salah satu pelajaran yang penting karena masuk dalam kelompok

Ujian Akhir Nasional (UAN). Pengalaman guru-guru dalam mengajarkan mata

pelajaran Biologi di SMA adalah kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran

Biologi sebagai mata pelajaran yang sulit selain matematika, fisika dan kimia,

sebab terlalu banyak hapalan dan bahasa latin yang harus dihapal dan dipahami

oleh siswa.

Terlalu padatnya target materi pembelajaran yang harus dicapai dari mata

pelajaran Biologi, sehingga sulit untuk mengembangkan aspek keterampilan

proses dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagian besar guru baru mampu untuk

berupaya mencapai target kurikulum dalam arti menyelesaikan materi

pembelajaran, mengevaluasi produk melalui tes formatif dan sumatif, hal ini

ditambah dengan pendapat siswa bahwa pelajaran Biologi dianggap sulit,

memiliki banyak hapalan dan bahasa latin sehingga tidak menarik untuk belajar

sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Masalah

(21)

4

mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, serta dalam menjelaskan

materi Biologi guru cenderung menggunakan metode ceramah.

Dari hasil observasi ditemukan bahwa ada kesenjangan yang terjadi di

lapangan yang membuat proses pembelajaran di dalam kelas tidak berlangsung

dengan efektif dan efesien. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut perlu

diidentifikasi faktor permasalahan yang menjadi penyebab kesenjanagan itu

terjadi.

Dengan kata lain, prinsip kerjasama dalam kelompok kurang diperhatikan.

Jika dilakukan kerjasama kelompok umumnya yang terjadi adalah siswa yang

berprestasi lebih tinggi yang dominan untuk menguasai materi yang diberikan,

sedangkan siswa yang berprestasi rendah kurang aktif dan terkesan hanya sebagai

penonton saja selama kerjasama dalam kelompok dilakukan. Padahal agar kelas

menjadi lebih produktif, dalam pembelajaran sangat diperlukan kerjasama antara

sesama anggota kelompok yang memiliki latar belakang pengetahuan yang

berbeda dalam memecahkan berbagai permasalahan.

Untuk mewujudkan proses dan hasil belajar siswa yang berkualitas sesuai

dengan harapan masyarakat serta tuntutan kurikulum, maka peranan guru sangat

pebting. Dalam kegaitan belajar mengajar guru adalah ujung tombak penentu

keberhasilan belajar siswa. Semua tugas tersebut dilaksanakan dalam upaya

membantu membelajarkan siswa untuk mendapat pengetahuan serta nilai dan

sikap tertentu. Untuk itu guru perlu memahami strategi, metode, media dan

pendekatan-pendekatan yang tepat agar mampu mendorong keberhasilan belajar

(22)

5

Menurut Ali (2005), faktor utama penyebab pembelajaran di dalam kelas

tidak efektif adalah penggunaan media dan strategi pembelajaran yang tidak

tepat. Pembuatan media pembelajaran yang tepat menurut Sardiman (1993) akan

dapat mengatasi masalah sikap pasif siswa yang pada akhirnya menimbulkan

kegairahan dalam belajar dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri.

Beragam proses dan aspek pengetahuan ssiwa dalam kelas dapat dikembangkan

guru dengan cara menawarkan media dan strategi pembelajaran yang

berbeda-beda.

Arsyad (2001) mengatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, ada dua

hal yang perlu diperhatikan yaitu strategi pembelajaran dan media pembelajaran.

Kedua aspek ini sangat berkaitan, di mana pemilihan salah satu strategi

pembelajaran akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai sehingga

dapat menciptakan pembelajaran menjadi efektif. Natawijaya dan Moesa (1992)

juga mengatakan untuk menciptakan suasana pendidikan yang efektif diperlukan

medai, dan teknik penyajian menarik dengan memilih strategi belajar yang tepat.

Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat merupakan tuntutan yang

harus dipenuhi oleh seorang peserta didik. Di dalam proses belajar mengajar, guru

harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efesien,

mengena pada tujuan yang diharapkan (Roestiyah, 2008:41). Strategi

pembealjaran ini berkaitan dengan keberhasilan proses belajar mengajar yang

hasilnya akan menentukan prestasi yang akan dicapai oleh siswa. Menurut

Sanjaya (2008 : 78) strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya

penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan

(23)

6

Sanjaya (2009) mengemukakan , bahwa masih banyak guru di Indonesia yang

menggunakan strategi pembelajaran yang sama untuk semua pokok bahasan,

selain itu kebanyakan guru di Indonesia menggunakan strategi pem,belajaran yang

berorientasi kemauannya sendiri. Hal ini berarti bahwa masih banyak di Indonesia

tidak dapat memilih strategi pemebalajran yang tepat untuk satu pokok mata

pelajaran tertentu sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

Nurhadi (2005) mengatakan bahwa kebanyakan guru di Indonesia masih

cenderung menggunakan strategi pemebaljaran ekspositori yakni strategi

pembelajaran yang beorienasti pada guru. Masih banyak guru beranggapan bahwa

strategi ekspositori lebih baik dari dari strategi yang lain.

Hal serupa juga ditemukan di SMA Swasta Persiapan Stabat. Berdasarkan

identifikasi masalah yang dilakukan pada observasi awal pada guru-guru SMA

Swasta Persiapan Stabat khususnya pada guru-guru mata pelajaran biologi

menunjukkan bahwa guru-guru mata pelajaran biologi di SMA Swasta persiapan

Stabat masih cenderung menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi

pada guru (teacher centered). Padahal Gropper (1990) mengatakan bahwa strategi

pembelajaran yang baik merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu

yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hal ini menunjukkan,

bahwa masih banyak guru di Indonesia menggunakan strategi pembelajaran bukan

melalui pemilihan atau latihan dan tidak memikirkan kefektifan strategi

pembelajaran yang digunakan untuk mencapi tujuan instruksional secara

maksimal.

Begitu juga dengan penggunaan media, melalui identifikasi masalah yang

(24)

7

pelajaran Biologi di SMA Swasta Pesiapan Stabat menunjukkan bahwa hampir

60% guru Biologi SMA Swasta Persiapan Stabat tidak menggunakan media saat

proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan media yang tepat menurut

Sardiman (1993) akan dapat mengatasi masalah sikap pasif siswa, yang apda

akhirnya menimbulkan kegairahan dalam belajar dan memungkinkan anak untuk

belajar sendiri. Sanjaya (2009) mengatakan bahwa media sangat dibutuhkan saat

mengajarkan materi yang tergolong abstrak dan sulit diajarkan, karena media

dapat membuat pengetahuan yang abstrak menjadi lebih konkret. Pengetahuan

siswa seperti yang digambarkan oleh Edgar Dale ( dalam Sanjaya, 2009) yang

dikenal dengan Kerucut Pengalaman Edgar Dale.

Gambar 1.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Pengetahuan akan semakin semakin abstrak apabila hanya disampaikan

melalui bahasa verbal yang memungkinkan terjadinya verbalisme yang artinya

siswa mengerti tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang

terkandung dalam kata tersebut. Untuk mengajarkan materi pelajaran yang

tergolong abstrak dan sulit diajarkan seharusnya guru menggunakan media yang

(25)

8

membuat siswa tidak mengerti bahkan semakin bingung, sebab banyak materi

biologi tang tergolong abstrak dan sulit diajarkan, seperti sistem peresaran darah,

sistem transportasi, respirasi sel, pertumbuhan dan perkembangan, materi genetik,

pembelahan sel, dan lain-lain. Dari hal di atas dapat disimpulkan , bahwa saat

pembelajaran Biologi seorang guru biologi harus memiliki dan menggunakan

medai agar tidak terjadi verbalisme siswa sehingga pengetahuan siswa tidak

anstrak tetapi akan menajdi konkret.

Diantara banyak media untuk mengajarkan materi pembelajaran yang

tergolong abstrak dan sulit diajarkan seperti materi pokok pertumbuhan dan

perkembangan makhluk hidup misalnya peneliti mencoba menggunakan media

animasi dan media powerpoint. Karena kedua media tersebut menurut peneliti

dapat memberikan pengaruh terhadap kemajuan hasil belajar siswa. Penggunaan

kedua jenis media ini terutama saat menjelaskan hal-hal yang abstrak dari pokok

bahasan tersebut misalnya: gambar animasi dari proses pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuhan yang dimulai dari perkecambahan epigeal dan

hipogeal. Kehadiran media tersebut, baik animasi atau powerpoint akan sangat

membantu siswa untuk dapat memahami bagaimana pertumbuhan dan

perkembangan berlangsung.

Pemilihan media ini didasari oleh berbagai penelitian tentang media

Animasi dan media gambar, antara lain : Talib (2005) menerangkan hasil-hasil

penelitian tentang keunggulan penggunaan animasi komputer, antara lain :

animasi komputer dapat meningkatkan penemuan lingkungan, dapat merubah

pandangan alternative siswa, mendukung kolaborasi belajar, menciptakan proses

(26)

9

belajar, meningkatkan hasil belajar, dan menstimulasi kemampuan memecahkan

masalah secara ilmiah. Hasil-hasil dapat menegaskan, bahwa penggunaan animasi

komputer pada pembelajaran sangat potensial untu merangsang siswa untuk

mencapai tujuan belajar mereka. Ari Dalton (2006) menjelaskan, bahwa animasi

komputer dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa secara signifikan

daripadayang hanya diperlihatkan dengan teks dalam waktu yang sama. Lebih

lanjut dikatakan bahwa animasi dapat meningkatkan penyimpanan memori jangka

penjang yang lebih baik bagi siswa dibandingkan dengan gambar sederhana.

Menurut Nichollas dan Merkel (1996) animasi lebih efektif daripada urutan

gambar diam dalam proses pembelajaran.

Selain media pembelajaran faktor lain yang penting dalam proses belajar

mengajar adalah karakteristik siswa yang diajar. Bagi para guru yang ingin sukses

pada masa mendatang, sangatlah penting untuk mengetahui apa yang berlangsung

di dalam kepala murid mereka, yang mereka pikirkan, yang membuat mereka

sukses atau gagal, dan perlakuan yang mereka butuhkan, yaitu memberi ruang

untuk tumbuh dan sepenuhnya mengembangkan potensi belajar. Banyak sekali

alasamn yang mendasari para murid benar-benar mendapat masalah dalam belajar,

dan banyak orang merasa sangat sulit untuk mempertahankan kinerja, kini

menjadi jelas bahwa rahasia suksies dalam belajar dan mengajar terletak padas

pengenalan seseorang terhadap dirinya sendiri, gaya, potensinya, dan

konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkannya. Manfaat terbesar dari seluruh

aspek pengenalan diri akan tampak jelas bukan hanya dalam bidang pembelajaran,

(27)

10

Apa bila siswa dibiarkan belajar dengan gaya mereka sendiri, dan

menemukan lingkungan yang sesuai dengan kegiatan-kegiatan mereka, tidak ada

batasan untuk pencapaian manusia, dan mereka benar-benar mampu

melakukannya dengan tingkat stres yang jauh lebih kecil dan kegembiraan yang

jauh lebih besar. Para guru akan lebih mengerti tentang kebutuhan belajar yang

sesungguhnya dari para murid, dan mereka lebih memperhatikan gaya mengajar

mereka sendiri, serta sesuai atau tidaknya hasil yang diperoleh. Hal ini akan

menumbuhkan sikap yang lebih baik terhadap pembelajaran dalam ksuatu

kelompok besar siswa yang tidak dapat belajar baik dengan metode pengajaran

tradisional, yang membuat mereka percata bahwa mereka memang bodoh dan

sering kehilangan gairah untuk belajar seumur hidup. Namun, apabila mereka

disorong untuk belajar dengan cara mereka sendiri, dengan memanfaatkan

prefensi gaya mereka sendiri yang unik, biasanya mereka menjadi sangat

bergairah menyelesaikan tugas-tugas belajar mereka dan benar-benar menjadi

suka belajar seumur hidup.

Pengetahuan tentang gaya belajar membantu para guru untuk menciptakan

lingkungan belajar yang bersifat multi-indriawi, yang melayani sebaik mungkin

kebutuhan individual setiap murid. Dengan memanfaatkan „ konsep keragaman”

dan menerima gaya belajar yang berbeda, para guru menjadi lebih efektif dalam

menentukan strategi-strategi pengajaran dan murid akan menjadi pelajar yang

lebih percaya diri dan puas dengan kemajuan belajar mereka. Sehingga semua

orang juga akan menjadi lebih efektif dalam hubungan interpersonal karena

pemahaman mereka terhadap keragaman manusia memberi sarana baru yang lebih

(28)

11

cara mereka menyerap informasi secara efektif, dengan sendirinya mereka akan

mencapai tujuan, menjadi pembelajar seumur hidup yang sukses dengan gaya

mereka sendiri.

Berdasarkan paparan latar belakang di atas, penulis merasa perlu

mengangkat permasalahan yang ada ke dalam suatu bentuk penelitian dengan

judul “ Pengaruh penggunaan media dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa

kelas XI IPA SMA Swasta Persiapan Stabat “.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi bahwa

masalah-masalah yang esensial dalam dunia pendidikan adalah rendahnya mutu

pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan ini pada akhirnya terlihat dalam

rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Dari fenomena tersebut akan

muncul berbagai pertanyaan menyangkut latar belakang rendahnya hasil belajar

biologi siwa antara lain sebagai berikut : Bagaimana media pembelajaran yang

diterapkan selama ini? Apakah media pembelajaran biologi kurang menarik

perhatian siswa? apakah metode pembelajaran biologi kurang menarik perhatian

siswa? Apakah teknik pembelajaran biologi yang digunakan tidak sesuai dengan

karakteristik siswa? Apakah kelengkapan sarana dan prasarana dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa? Apakah motivasi dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa? Apakah ada hubungan sginifikan antara media pembelajaran

dengan hasil belajar siswa? Apakah ada perbedaan antara siswa yang memiliki

(29)

12

hasil belajar biologi siswa? Apakah ada interaksi antara media pembelajaran dan

gaya belajar terhadap hasil belajar biologi siswa?

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas terlihat bahwa luas lingkup

permasalahan, maka untuk mencegah pembahasan tidak terlalu melebar dan tepat

pada sasaran yang dibahas, maka penelitian ini dibatasi pada penerapan media

pembelajaran yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Media pembelajaran yang

dipilih adalah media pembelajaran animasi dan media pembelajaran powerpoint.

Bersamaan dengan itu diteliti juga pengaruh karakteristik gaya belajar siswa yaitu

gaya belajar visual dan gaya belajar auditori terhadap hasil Biologi siswa. Hasil

belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom dengan materi

pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup pada kelas XI SMA Tahun

Ajaran 2012/ 2013. penelitian ini berlangsung pada siswa kelas XI SMA Swasta

Persiapan Stabat.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang

dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran

animasi lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan media pembelajaran

(30)

13

2. Apakah hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih

tinggi daripada siswa yang memiliki gaya belajar auditori?

3. Apakah terdapat interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar

terhadap hasil belajar biologi siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan mendeskripsikan :

1. Hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran animasi

lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran

powerpoint.

2. Siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki hasil belajar lebih tinggi

daripada siswa yang memiliki gaya belajar auditori.

3. Interaksi antara media pembelajaran dan gaya belajar dalam mempengaruhi

hasil belajar biologi siswa.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

1. Untuk menambah dan mengembangkan khasanah pengetahuan tentang

media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pelajaran,

(31)

14

2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan

media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran Biologi

[image:31.595.71.534.75.687.2]

3. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh

gambaran mengenai pengaruh media pembelajaran animasi terhadap hasil

belajar Biologi siswa.

b. Manfaat Praktis

1. Sebagai sumbangsih informasi bagi guru-guru, pengelola, pengembang,

dan lembaga-lembaga pendidikan dalam menjawab dinamika kebutuhan

siswa

2. Sebagai umpan balik bagi guru Biologi dalam upaya meningkatkan hasil

belajar Biologi siswa melalui media pembelajaran animasi

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan inovasi dalam

(32)

108 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1..Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan

sebelumya, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran

animasi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa yang

diajarkan dengan media pembelajaran powerpoint

2. Hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi

daripada siswa yang memiliki gaya belajar auditori

3. Terdapat interaksi antara media pembelajaran dan gaya belajar siswa

terhadap hasil belajar biologi. Dari hasil pengujian lanjut ternyata hasil

belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi jika

diajar dengan menggunakan media pembelajara animasi sedangkan siswa

yang memiliki gaya belajar auditori emperoleh hasil belajar biologi lebih

tinggi jika diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran

powerpoint.

5.2. .Implikasi

Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini, hasil belajar biologi

siswa yang diajar dengan media pembelajaran animasi lebih tinggi dibandingkan

(33)

109

powerpoint. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru-guru biologi untuk

menggunakan media pembelajaran, khususnya pembelajaran biologi pada siswa

SMA.

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran animasi

memiliki kemampuuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit untuk

dijelaskan hanya dengan gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini

maka animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata

tidak dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi

yang dijelaskan dapat tergambarkan. Selain itu animasi sebagai media ilmu

pengetahuan dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja untuk

mengajarkan materi yang telah dianimasikan, pembelajaran yang dilakukan pada

saat ini adalah lebih banyak dilakukan dengan menulis, membaca dan

mendengarkan. Menulis, membaca, dan mendengarkan dilakukan ketika terjadi

proses belajar mengajar dimana terjadi komunikasi antara pengajar dan peserta

ajar yang biasa dilakukan di kelas. Pada pembelajaran klasik ada tiga objek yang

menjadi sumber, antara lain : teks, gambar, dan narasi. Ketiga objek yang menjadi

sumber pembelajaran klasik menjadi kekuatan terhadap informasi atau materi

belajar yang disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik.

Selain proses pembelajaran di kelas, siswa dapat melakukan pembelajaran

mandiri dengan melakukan pembacaan dan penulisan. Pada proses belajar mandiri

ini tidak jarang siswa mengalami kesulitan dalam menangkap apa yang

dipaparkan dalam bentuk tulisan atau gambar pada buku. Akibatnya siswa sulit

(34)

110

Materi yang terkadang kasat mata seperti materi IPA yang menjelaskan

sesuatu yang sangat kecil (mikro) sangat sulit dipahami secara cepat karena

memerlukan daya imajinasi atau membayangkan apa yang terjadi terhadap objek

yang dijelaskan pada materi yang dibahas. Jadi animasi multimedia yang

dikembangkan dalam bentuk materi ajar berbantukan komputer memberikan

banyak kemudahan terutama dalam penyampaian oleh pengajar maupun

penerimaan materi oleh siswa.

Usaha memperkenalkan media pembelajaran lewat simulasi mengajar dapat

dilaksanakan atau praktek langsung di dalam kelas dan guru-guru yang lain

sebagai observernya. Dengan cara seperti ini guru-guru dapat mengamati

langsung dan dapat mengikuti langkah-langkah dan kegiatan yang dilakukan

dalam media pembelajaran ini, sehingga dapat menerapkannya di kelas yang

diasuhnya.

Berdasarkan simpulan kedua, bahwa karakteristik siswa berupa gaya belajar

terbukti memberi pengaruh dalam memperoleh hasil belajar siswa. Hasil belajar

biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi dibanding dengan

hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar auditori. Hasil penelitian ini

menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi siswa agar siswa

yang memiliki gaya belajar auditori memiliki hasil belajar minimal sama dengan

cara mengupayakan media pembelajaran yang tepat dan coocok untuk siswa

dengan karakter tersebut.

Dengan kegiatan yang bervariasi siswa akan terlatih mencari sumber

(35)

111

pelajaran yang lama untuk menemukan ide baru dalam pemecahan masalah

biologi. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa karakteristik siswa turut serta

mempengaruhi hasil belajar biologi siswa. Untuk itu bagi pendidik perlu

memperhatikan karakteristik siswa khususnya gaya belajar siswa pada saat

penerimaan siswa baru, sehingga guru sedini mungkin dapat menyesuaikan media

pembelajaran yang digunakan dengan karakter siswa.

Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik

siswa yang salah satunya kecenderungan siswa memperoleh materi dengan

sesamanya dalam pembelajara di dalam kelas. Dengan dibekalinya guru tentang

pengetahuan karakteristik siswa guru dapat meyadari dan memahami karakter

siswa tersebut. Bagi sekolah yang mampu dapat menyediakan para ahli sebagai

mitra guru terutama untu memahami karakteristik siswa. Untuk guru, kepala

sekolah dan pengawas satuan pendidikan perlu dibekali pengetahuan

mengidentifikasi strategi pembelajaran yang cocok dengan strategi pembelajaran

tertentu.

Dengan menggunakan media pemebelajaran yang sesuai dengan

karakteristik siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga

pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efisien, dan memiliki daya

tarik.namun perlu disadari bahwa tidak ada suatu media pembelajaran yang sesuai

untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik materi pembelajaran. Tetapi

hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata pelajaran biologi untuk

(36)

112

Dalam merancang pemeblajaran dengan media pembelajaran, diperlukan

penataan yang tepat agar terjadi kerjasama yang efektif, siswa terlibat aktif. Guru

sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran di kelas harus dapat menciptakan

stimulus agar siswa dapat bekerja dan terlibat aktif dalam setiap langkah

pembelajaran yang direncanakan.

5.3.Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan, maka

disarankan beberapa hal berikut :

Disarankan bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran, agar hasil

belajar biologi siswa tersebut lebih tinggi, karena pembelajaran menggunakan

media sangat sesuai dengan pembelajaran biologi.

Untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar

visual, media pembelajaran animasi sebagai salah satu alternatif yang sesuai

dengan karakter siswa tersebut, di samping itu dengan media pembelajaran ini

siswa akan lebih terlatih dan terbiasa bekerja sama untuk menyelesaikan

permasalahannya, demikian juga disarankan bagi guru untuk menggunakan media

pembelajaran powerpoint untuk membelajarkan siswa yang memiliki gaya belajar

auditori agar hasil belajarnya lebih tinggi.

Penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan

materi pembelajaran memberi pengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh sebab itu

(37)

113

media khususnya IT (Instructional Technology) dan meningkatkan pengawasan

pelaksanaan pembelajaran siswa di kelas.

Populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian jumlahnya kecil, untuk

itu disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjut yang jumlah

populasi dan sampelnya lebih besar.

Guna penelitian lanjutan pada penerapan media pembelajaran di samping

kepada guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisikan juga terlebih dahulu

kepada siswa bagaimana mekanisme media pembelajaran ini dan apa yang perlu

dan yang tidak perlu dilakukan agar tercipta suasana belajar yang mendukung

(38)

DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1986. Defenisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: PAU-UT dan Rajawali

Ahmadi, A. (2003). Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta

Ahmadi, Abu dan Supriono, Widodo. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Ahnadi, Rike. (2009). Skripsi (Efektifitas Media Sofware Autograph Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Pada Pembelajaran Persamaan Garis Lurus di Kelas VIII SMP N 1 Tanjung pura T.A. 2008-2009. Medan : FMIPA Unimed

Akbar, Reni. Dkk. (2001). Kreativitas. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana

Anderson, O.W. dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning Teaching and Assesning. New York: Addison Wesley Longman

Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Ariani, Niken. Dany Haryanto. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta : PT. Prestasi Pustakarya

Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada

Budiningsih, Asri. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Cahyo, Nur. A. (2008). Pengembangan Model Creative Problem Solving Berbasis Teknologi. Tersedia di ; http://adi-negara.blogspot.com

Covey, S.R. (1994). Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif. Terjemahan : Budiyanto. Jakarta : Binarupa Aksara

Dahar, R.W. (1998). Teori-Teori Belajar. Bandung : Erlangga

Daryanto, (2010). Belajar dan mengajar. Bandung : Yrama Widya

De Bono, E. (2007). Revolusi Bepikir. Bandung : Al Mizan

DePorter, B (2004). Quantum Learning, Bandung: Kaifa

Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya

(39)

Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Depdikbud

Emiliani, Sri. (2000). Tesis ( Peningkatan Pemahaman dan Aplikasi Tentang Konsep Keanekaragaman Hayati Melalui Lembar kerja Rumah (LKR) di Madrasah Aliyah. Bandung : PPS Bandung UPI)

Ermiyanti, (2007). Tesis (Penggunaan media pembelajaran dengan perangkat lunak bantu menggunakan sofware Macromedia Flash MX 2004 pada pokok bahasan trigonometri di kelas X SMA Negeri 19 Palembang)

Gagne, R.M (1985). The Conditions of Learning and Theory of Instruction (4th ed). Orlando : Holt, Rinehart, and Winston.

Hidayatulla, Priyanto. Dkk. (2010). Making Eduacational Animation using Flash. Jakarta : Informatika

Hamalik, O. 1993. Mengajar Azas, Metode dan Teknik. Bandung: Pustaka Martiana

Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Kunandar,(2007),Guru Profesionalisme Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Pers

Marzuki, Emelda, (2009). Tesis (Pengaruh Animasi Multimedia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Penguasaan Materi Biologi Siswa (studi Eksperimental pada siswa kelas XI SMA N 5 bandar lampung)

Mulyasa,E,(2003), Implementasi Kurikulum 2004 Panduan pembelajaran KBK, Jakarta:Rosda.

Nasution.(2008).Berbagai Pendekatan dalam Proses belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Puryaningsing, (2008). Tesis (Penggunaan Media Animasi yang Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Awal dalam pemebaljaran Biologi Umum (studi ekperimen pada mahasiswa semester 1 jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Palangkaraya)

Prawidilaga, Dewi Salma, (2008). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana

Prasnig, barbara, (2007), The Power of Learning Style, Bandung : Kaifa

Sadiman, A.S. (1986). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

(40)

Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desai Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Slameto,(2003), Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :Rineka Cipta.

Sudjana, N, (2005), Metoda Statistik. Bandung : PT. Tarsito

Sugiyono, (2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Syafruddin,(2005), Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum berbasis Kompetensi, Ciputat: Quantum Teaching.

Syah, M,(2005), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:Rosda.

Trianto,(2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Uno, Hamzah B. (2008).Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Widodo, S. Chomsin, dkk, (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo

http:// sukarman blogspot.com (diakses 3 juni 2011)

http://rikawidya.multiply.com/journal/item/6/Multimedia_Ilustrasi_Statis_Atau_Animasi

(diakses 30 mei 2011)

Gambar

Tabel 1.2. Nilai rata-rata mata pelajaran Biologi di SMA Swasta Persiapan Stabat
gambar diam dalam proses pembelajaran.
gambaran mengenai pengaruh media pembelajaran animasi terhadap hasil

Referensi

Dokumen terkait

This study focuses on the power of love for survival on the major character personality in Sidney Sheldon’s Rage of Angels by using individual psychological approach4. The objectives

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Perencanaan pembelajaran dalam menanamkan nilai-nilai karakter kebangsaan ketika kegiatan pembelajaran dengan membuat

ya nanti dibantu dengan kita tiap tahun ada lomba yang namanya kaizen yang artinya kualisi, kualisi control sircel, koalisi statistik sistemyang mana itu ide-ide dari

Probiotik adalah organisme hidup yang apabila dikonsumsi dalam jumlah cukup dapat memberi manfaat bagi kesehatan (FAO/WHO 2002). Sinbiotik adalah suatu kombinasi prebiotik

Program Studi Ilmu Fisika, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret

organised by the SOUTH AFRICAN ACADEMY OF SCIENCE AND ARTS in collaboration with OLD MUTUAL, AMESA and SAMS.. SPONSORED BY

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: terdapat plasma nutfah yang memiliki ketahanan terhadap penyakit bercak daun, berpotensi hasil tinggi,

Dari berbagai uraian tersebut diatas dan melihat pentingnya kegunaan informasi keuangan bagi pemakai maka hal ini pula yang menarik minat penulis dalam penulisan skripsi