PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Diajukan Oleh : Rena Agustina NIM. 081188230134
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Diajukan Oleh : Rena Agustina NIM. 081188230134
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA
i ABSTRACT
Rena Agustina, The Effect of Learning Media with Learning Style on yhe students Biologi’s at SMA Swasta Persiapan stabat, Thesis : Educational Tachnology Graduate Program of UNIMED, 2010.
This research was aimed to finding out : (1) the difference of achievement in biologis between learning media wit animasi and learning media with powerpoint, (2) the difference achievement of biologi between students” who had learning style visual and auditory, (3) interaction between learning media and learning style on students achievement in biologi.
The population of this research was all seventh of SMA Swasta Persiapan Stabat, with consisted of four classes which has 157 student’s all together. The sample of this research was two classes which 78 students’ 1 classes wich 40 students’ taught by learning media with animasi and 1 classes wich 38 students’ done by learning media with powerpoint. These sample were taken by using cluster sampling method. The research instrument that used the measure the achievement was test multiliple choice with 4 option. To get of data learning style used adaption and modification with child learning style scale from Bledso. The method used quasi-experiment with factorial design 2 x 2. Technique of analyzing data used ANOVA of two directions with at significants α = 0,05.
i ABSTRAK
Rena Agustina, Pengaruh Media Pembelajaran Dan Gaya Belajar Biologi Siswa SMA Swasta Persiapan Stabat, Tesis : Program Sarjana Universitas Negeri Medan,2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran Animasi dengan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran powerpoint, (2) Perbedaan hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual dengan hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan gaya belajar auditori, (3) Interaksi antara media pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi.
Populasi penelitian adalah selurih siswa SMA Swasta Persiapan Stabat, berjumlah 157 orang yang berasal dari 4 kelas. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Jumlah sampel penelitian untuk media pembelajaran animasi terdiri dari 38 siswa dan 40 siswa untuk media pembelajaran powerpoint. Instrumen pengukuran untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban terdiri dari 30 soal. Untuk menjaring data gaya belajar digunakan angket gaya belajar yang merujuk pada skala gaya belajar menurut Bledso. Metode penelitian yang menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2 x 2. Teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur pada taraf signifikan α = 0,05.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran animasi ( = 23,25 ) lebih tinggi daripada hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran powerpoint ( = 21,18 ), dengan Fhitung = 4,59 > Ftabel = 4,10, (2) hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual ( = 24,2) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang memilki gaya belajar auditori ( = 20,95), dengan Fhitung = 20,35 > Ftabel = 4,10, (3) terdapat interaksi antara media pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi, dengan Fhitung = 5,26 > Ftabel = 4,10. Perhitungan lebih lanjut dengan uji Scheffe menunjukkan (a) hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran animasi lebih tinggi daripada hasil belajar biologisiswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint, (b) hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar auditori, (c) terdapat interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar siswa.
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat yang diebrikan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul “ Pengaruh Media Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Swasta Persiapan Stabat”.
Serta salawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Tesis ini
merupakan sebahagian dari persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Prodi
Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Tesis ini dalam penulisannya banyak menemui hambatan dan rintangan
namun dengan segala upaya maksimal yang dilakukan penulis serta bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat diselesaikan tepat waktu. Atas bantuan
yang diberikan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.
Abdul Muin Sibuea, M.Pd
3. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd
4. Sekertaris Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Negeri Medan, Bapak Dr. Mursid, M.Pd
5. Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Harun
Sitompul, M.Pd selaku pembimbing tesis yang telah meluangkan waktu
dalam mengarahkan, memotivasi serta memberikan nasehat kepada penulis
dalam menyelesaikan tesis ini.
6. Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd, Ibu Dr. Fauziyah Harahap,
M.Pd, dan Bapak Dr. Mursid, M.Pd selaku narasumber yang telah banyak
memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.
7. Kepala Sekolah, Dewan Guru dan Staf Pegawai SMA Swasta Persiapan
Stabat yang memberikan data dan kesempatan untuk melasanakan
penelitian
8. Kedua orang tua saya yang senantiasa mendoakan untuk keberhasilan
9. Teman-teman Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang sangat membantu dalam memberikan
motivasi bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dalam penulisan
ini. Semoga ALLAh Meridoi kita Amin.
Medan, Nopember 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Pembatasan Masalah ... 8
1.4 Rumusan Masalah ... 8
1.5 Tujuan Penelitian ... 9
1.6 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II DISKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Deskripsi Teoritis ... 10
2.1.1 Hakikat Hasil Belajar Biologi ... 10
2.1.2 Hakikat Media Pembelajaran ... 13
2.1.2.5 Hakikat Gaya Belajar ... 22
2.1.2.6 Hasil Penelitian Yang Relevan ... 30
2.2 Kerangka Berpikir ... 31
2.3 Rumusan Hipotesis ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 39
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 39
3.4 Prosedur, Pelakasanaan Penelitian ... 40
3.5 Pengontrolan Perlakuan ... 43
Penelitian ... 45
3.7 Ujo Coba Instrumen ... 46
3.8 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar Biologi ... 51
3.9 Teknik Analisa Data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data 1. Hasil Belajar Biologi yang diajarkan dengan Media Pembelajaran Animasi ... 53
2. Hasil Belajar Biologi Yang dibelajarkan dengan Media pembelajaran Powerpoint ... 54
3. Hasil Belajar Biologi siswa dengan gaya belajar Visual ... 56
4. Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Gaya Belajar Auditori ... 57
5. Hasil Belajar Biologi siswa Untuk Media Pembelajaran Animasi dengan Gaya Belajar Visual ... 58
6. Hasil Belajar Biologi Siswa untuk Media Pembelajaran Powerpoint dengan Daya Belajar Visual ... 60
7. Hasil Belajar Biologi Siswa Untuk Media Pembelajaran Powerpoint dengan Gaya Belajar Auditori ... 61
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 64
1. Uji Normalitas ... 64
2. Uji Homogenitas Varians Populasi ... 67
3. Pengujian Hipotesis ... 70
1. Perbedaan Hasil Belajar Biologi siswa Antara Siswa yang Diajar dengan Media Pembelajaran Animasi dan media Pembelajaran Powerpoint ... 71
2. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa Antara
Belajar Auditori ... 72
3. Interaksi Antara Media Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap hasil belajar Biologi Siswa ... 73
4.2.1 Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
1. Perbedaan Hasil Belajar Biologi antara siswa Yang diajar dengan Media Pembelajaran Powerpoint ... 75
2. Perbedaan hasil belajar Biologi antara siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual dengan Gaya Belajar Auditori ... 77
3. Interaksi Antara Media Powerpoint dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar siswa ... 78
4.2.2 Keterbatasan Dalam Penelitian ... 80
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 SIMPULAN ... 82
5.2 IMPLIKASI ... 82
5.3 SARAN ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 87
DAFTAR TABEL
Tabel HALAMAN
1.1. Hasil UN ... 2
2.1.Taksonomi ranah Kognitif Bloom ... 13
2.2. Taksonomi ranah Kognitif Bloom yang telah disempurnakan ... 14
3.1.Desain Penelitian Faktorial 2 x2 ... 51
3.2.Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 57
3.3.Kisi-Kisi Gaya Belajar ... 57
3.4Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Biologi setelah diujicoba ... 63
4.1.Hasil Belajar Biologi siswa dengan Media Pembelajaran Animasi ... 65
4.2. Hasil belajar Biologi siswa dengan Media Pembelajaran Power point ... 67
4.3.Hasil belajar Biologi untuk Gaya Belajar Visual... 68
4.4.Hasil Belajar Biologi siswa dengan Gaya Belajar Auditori ... 70
4.5.Hasil Belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Animasi dengan Gaya Belajar Visual ... 71
4.6.Hasil Belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Animasi dengan Gaya Belajar Auditori ... 71
4.7.Hasil belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Powerpoint dengan Gaya Belajar Visual ... 74
4.8.Hasil belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Powerpoint dengan Gaya belajar auditrori ... 76
Siswa dengan media pembelajaran animasi dan powerpoint ... 77
4.10 . Uji normalitas hasil Belajar biologi siswa untuk
Gaya belajar visual dan auditori ... 78
4.11 Rangkuman uji normalitas Hasil Belajar Biologi siswa
Untuk Meia Pembelajaran Berdasarkan Gaya Belajar ... 78
4.12. Rangkuman Hasil Perhitungan Varian Media Pembelajaran ... 80
4.13 Rangkuman Hasil Perhitungan Varian Gaya Belajar ... 81
4.14. Ringkasan Hasil Perhitungan Homogenitas Varians
Populasi Uji Barlet ... 82
4.15. Rangkuman data hasil Perhitungan Anava Deskripti ... 83
4.16. Ringkasan Perhitungan Anava Faktorial 2 x 2 ... 84
4.17. Ringkasan hasil Pengujian dengan Menggunakan
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
BAB 1.1 tiga zona belajar ... 2
2.1. Kerucut Pengalaman E.Dale ... 14
2.2. Dale core experience ... 24
4.1. Histogram Hasil Belajar Siswa Media Pembelajaran Animasi ... 66
4.2. Histogram Hasil Belajar Siswa Media Pembelajaran PowerPoint .. 67
4.3. Histogram Hasil Belajar Biologi dengan Gaya Visual ... 69
4.4. Histogram Hasil Belajar Biologi dengan Gaya Auditori ... 70
4.5. Hasil Belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Animasi
Dengan Gaya Belajar Visual ... 71
4.6. Hasil Belajar Biologi siswa untuk Media Pembelajaran Animasi
Dengan Gaya Belajar visual ... 72
4.7. Hasil Belajar Biologi siswa Untuk Media Pembelajaran
Powerpoint dengan Gaya Belajar Visual ... 74
4.8. Hasil belajar Biologi siswa Untuk Media Pembelajaran
Powerpoint dengan Gaya Belajar Auditori ... 76
4.9. Interaksi Media Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Silabus ... 106
LAMPIRAN 2. RPP ... 110
LAMPIRAN 3 Tes Gaya Belajar ... 111
LAMPIRAN 4 Perhitungan Data Hasil Penelitian ... 113
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan, merupakan prioritas utama dalam
pengembangan pendidikan saat ini. Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah
dalam rangka mencapai tujuan tersebut adalah dengan peningkatan sumber daya
manusia maupun sumber daya non manusia. Salah satu di antaranya adalah
peningkatan proses pembelajaran. Proses pembelajaran adalah sebuah sistem
karena dapat dipastikan bahwa sumber keberhasilan pembelajaran di sekolah
terkait dengan sejumlah komponen yang terlibat di dalamnya. Komponen yang
dimaksud adalah kurikulum, strategi, guru, media, metode, siswa serta yang
melingkupi proses pembelajaran dan pendidikan itu sendiri
Penggunaan media pembelajaran perlu dipertimbangkan dalam proses
pembelajaran karena media pembelajaran sangat menentukan dalam penguasaan
materi yang diajarkan karena media pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Yudhi Muhadi (2008) mengatakan bahwa media sangat dibutuhkan
dalam proses pembelajaran karena media merupakan bahasa guru untuk
menyampaikan maksud dan perasaan guru kepada siswa. Lebih lanjut Yudhi
(2008) mengemukakan bahwa siswa akan lebih mudan dan cepat mengerti apa
yang disampaikan oleh guru jika guru tersebut menggunakan media saat proses
pembelajaran berlangsung. Begitu juga dengan pemilihan strategi pembelajaran
yang tepat juga sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menguasai materi
pelajaran. J.R. David (Gulo ; 2008) mengemukakan ialah plan, methode, or series
2
strategi belajar mengajar meliputi rencana, metode, dan perangkat kegiatan yang
direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.
Rendahnya perolehan belajar siswa dalam kegiatan belajar megajar
sehari-hari khususnya dalam mata pelajaran biologi, merupakan hal yang perlu
dicermati. Laporan penelitian yang dilakukan Ibrahim (1996) menyatakan secara
kualitatif kondisi pendidikan di Indonesia bermasalah, salah satu masalah adalah
rata-rata nilai ujian akhir nasional (UAN) yang masih tergolong rendah.
Rendahnya hasil belajar siswa yang digambarkan oleh nilai akhir UAN ini juga
terjadi di SMA Swasta Persiapan Stabat. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai
rata-rata Ujian Nasional semua mata pelajaran yang di UAN kan jika pada tahun
terakhir menunjukkan hasil yang belum menggembirakan dan masih jauh dari
standar nilai ketuntasan belajar yang diharapkan. Nilai rata-rata UAN di SMA
[image:19.595.83.522.143.546.2]Swasta Persiapan Stabat dtunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 1.1. Nilai rata-rata mata pelajaran yang di UAN kan di SMA Swasta Persiapan Stabat
no Tahun Pembelajaran Nilai Rata-Rata
1 2008 / 2009 6, 48
2 2009 / 2010 6, 50
3 2010 / 2012 6,54
Smber : SMA Swasta Persiapan Stabat
Rendahnya pencapaian hasil belajar siswa juga terjadi pada mata pelajaran
Biologi , di mana bedasarkan nilai rata-rata ujian sekoalh dapat dilihat pada tabel
1.2 berikut :
Tabel 1.2. Nilai rata-rata mata pelajaran Biologi di SMA Swasta Persiapan Stabat
no Tahun Pembelajaran Nilai Rata-Rata
1 2008 / 2009 6, 00
2 2009 / 2010 6, 25
3 2010 / 2012 6,41
[image:19.595.48.557.567.728.2]3
Jika dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh maka nilai ujian akhir yang
dicapai siswa masih jauh dari standar nilai ketuntasan belajar yang diharapkan.
Selanjutnya data yang berhasil diperoleh dari wawancara dengan guru biologi
SMA Swasta Persiapan stabat ketika pada awal observasi dilakukan beliau
mengatakan bahwa dalam proses belajar, ada beberapa penyebab seperti : siswa
sering kesulitan dalam menjawab pertanyaan mengenai biologi. Hal ini terlihat
pada saat proses pembelajaran berlangsung banyak di antara siswa tampaknya
kurang bergairah dan cenderung tidak aktif., selain itu mata pelajaran Biologi
merupakan mata pelajaran yang wajib bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)
serta merupakan salah satu pelajaran yang penting karena masuk dalam kelompok
Ujian Akhir Nasional (UAN). Pengalaman guru-guru dalam mengajarkan mata
pelajaran Biologi di SMA adalah kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran
Biologi sebagai mata pelajaran yang sulit selain matematika, fisika dan kimia,
sebab terlalu banyak hapalan dan bahasa latin yang harus dihapal dan dipahami
oleh siswa.
Terlalu padatnya target materi pembelajaran yang harus dicapai dari mata
pelajaran Biologi, sehingga sulit untuk mengembangkan aspek keterampilan
proses dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagian besar guru baru mampu untuk
berupaya mencapai target kurikulum dalam arti menyelesaikan materi
pembelajaran, mengevaluasi produk melalui tes formatif dan sumatif, hal ini
ditambah dengan pendapat siswa bahwa pelajaran Biologi dianggap sulit,
memiliki banyak hapalan dan bahasa latin sehingga tidak menarik untuk belajar
sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Masalah
4
mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, serta dalam menjelaskan
materi Biologi guru cenderung menggunakan metode ceramah.
Dari hasil observasi ditemukan bahwa ada kesenjangan yang terjadi di
lapangan yang membuat proses pembelajaran di dalam kelas tidak berlangsung
dengan efektif dan efesien. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut perlu
diidentifikasi faktor permasalahan yang menjadi penyebab kesenjanagan itu
terjadi.
Dengan kata lain, prinsip kerjasama dalam kelompok kurang diperhatikan.
Jika dilakukan kerjasama kelompok umumnya yang terjadi adalah siswa yang
berprestasi lebih tinggi yang dominan untuk menguasai materi yang diberikan,
sedangkan siswa yang berprestasi rendah kurang aktif dan terkesan hanya sebagai
penonton saja selama kerjasama dalam kelompok dilakukan. Padahal agar kelas
menjadi lebih produktif, dalam pembelajaran sangat diperlukan kerjasama antara
sesama anggota kelompok yang memiliki latar belakang pengetahuan yang
berbeda dalam memecahkan berbagai permasalahan.
Untuk mewujudkan proses dan hasil belajar siswa yang berkualitas sesuai
dengan harapan masyarakat serta tuntutan kurikulum, maka peranan guru sangat
pebting. Dalam kegaitan belajar mengajar guru adalah ujung tombak penentu
keberhasilan belajar siswa. Semua tugas tersebut dilaksanakan dalam upaya
membantu membelajarkan siswa untuk mendapat pengetahuan serta nilai dan
sikap tertentu. Untuk itu guru perlu memahami strategi, metode, media dan
pendekatan-pendekatan yang tepat agar mampu mendorong keberhasilan belajar
5
Menurut Ali (2005), faktor utama penyebab pembelajaran di dalam kelas
tidak efektif adalah penggunaan media dan strategi pembelajaran yang tidak
tepat. Pembuatan media pembelajaran yang tepat menurut Sardiman (1993) akan
dapat mengatasi masalah sikap pasif siswa yang pada akhirnya menimbulkan
kegairahan dalam belajar dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri.
Beragam proses dan aspek pengetahuan ssiwa dalam kelas dapat dikembangkan
guru dengan cara menawarkan media dan strategi pembelajaran yang
berbeda-beda.
Arsyad (2001) mengatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, ada dua
hal yang perlu diperhatikan yaitu strategi pembelajaran dan media pembelajaran.
Kedua aspek ini sangat berkaitan, di mana pemilihan salah satu strategi
pembelajaran akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai sehingga
dapat menciptakan pembelajaran menjadi efektif. Natawijaya dan Moesa (1992)
juga mengatakan untuk menciptakan suasana pendidikan yang efektif diperlukan
medai, dan teknik penyajian menarik dengan memilih strategi belajar yang tepat.
Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat merupakan tuntutan yang
harus dipenuhi oleh seorang peserta didik. Di dalam proses belajar mengajar, guru
harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efesien,
mengena pada tujuan yang diharapkan (Roestiyah, 2008:41). Strategi
pembealjaran ini berkaitan dengan keberhasilan proses belajar mengajar yang
hasilnya akan menentukan prestasi yang akan dicapai oleh siswa. Menurut
Sanjaya (2008 : 78) strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya
penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan
6
Sanjaya (2009) mengemukakan , bahwa masih banyak guru di Indonesia yang
menggunakan strategi pembelajaran yang sama untuk semua pokok bahasan,
selain itu kebanyakan guru di Indonesia menggunakan strategi pem,belajaran yang
berorientasi kemauannya sendiri. Hal ini berarti bahwa masih banyak di Indonesia
tidak dapat memilih strategi pemebalajran yang tepat untuk satu pokok mata
pelajaran tertentu sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Nurhadi (2005) mengatakan bahwa kebanyakan guru di Indonesia masih
cenderung menggunakan strategi pemebaljaran ekspositori yakni strategi
pembelajaran yang beorienasti pada guru. Masih banyak guru beranggapan bahwa
strategi ekspositori lebih baik dari dari strategi yang lain.
Hal serupa juga ditemukan di SMA Swasta Persiapan Stabat. Berdasarkan
identifikasi masalah yang dilakukan pada observasi awal pada guru-guru SMA
Swasta Persiapan Stabat khususnya pada guru-guru mata pelajaran biologi
menunjukkan bahwa guru-guru mata pelajaran biologi di SMA Swasta persiapan
Stabat masih cenderung menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi
pada guru (teacher centered). Padahal Gropper (1990) mengatakan bahwa strategi
pembelajaran yang baik merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hal ini menunjukkan,
bahwa masih banyak guru di Indonesia menggunakan strategi pembelajaran bukan
melalui pemilihan atau latihan dan tidak memikirkan kefektifan strategi
pembelajaran yang digunakan untuk mencapi tujuan instruksional secara
maksimal.
Begitu juga dengan penggunaan media, melalui identifikasi masalah yang
7
pelajaran Biologi di SMA Swasta Pesiapan Stabat menunjukkan bahwa hampir
60% guru Biologi SMA Swasta Persiapan Stabat tidak menggunakan media saat
proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan media yang tepat menurut
Sardiman (1993) akan dapat mengatasi masalah sikap pasif siswa, yang apda
akhirnya menimbulkan kegairahan dalam belajar dan memungkinkan anak untuk
belajar sendiri. Sanjaya (2009) mengatakan bahwa media sangat dibutuhkan saat
mengajarkan materi yang tergolong abstrak dan sulit diajarkan, karena media
dapat membuat pengetahuan yang abstrak menjadi lebih konkret. Pengetahuan
siswa seperti yang digambarkan oleh Edgar Dale ( dalam Sanjaya, 2009) yang
dikenal dengan Kerucut Pengalaman Edgar Dale.
Gambar 1.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Pengetahuan akan semakin semakin abstrak apabila hanya disampaikan
melalui bahasa verbal yang memungkinkan terjadinya verbalisme yang artinya
siswa mengerti tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang
terkandung dalam kata tersebut. Untuk mengajarkan materi pelajaran yang
tergolong abstrak dan sulit diajarkan seharusnya guru menggunakan media yang
8
membuat siswa tidak mengerti bahkan semakin bingung, sebab banyak materi
biologi tang tergolong abstrak dan sulit diajarkan, seperti sistem peresaran darah,
sistem transportasi, respirasi sel, pertumbuhan dan perkembangan, materi genetik,
pembelahan sel, dan lain-lain. Dari hal di atas dapat disimpulkan , bahwa saat
pembelajaran Biologi seorang guru biologi harus memiliki dan menggunakan
medai agar tidak terjadi verbalisme siswa sehingga pengetahuan siswa tidak
anstrak tetapi akan menajdi konkret.
Diantara banyak media untuk mengajarkan materi pembelajaran yang
tergolong abstrak dan sulit diajarkan seperti materi pokok pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup misalnya peneliti mencoba menggunakan media
animasi dan media powerpoint. Karena kedua media tersebut menurut peneliti
dapat memberikan pengaruh terhadap kemajuan hasil belajar siswa. Penggunaan
kedua jenis media ini terutama saat menjelaskan hal-hal yang abstrak dari pokok
bahasan tersebut misalnya: gambar animasi dari proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan yang dimulai dari perkecambahan epigeal dan
hipogeal. Kehadiran media tersebut, baik animasi atau powerpoint akan sangat
membantu siswa untuk dapat memahami bagaimana pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung.
Pemilihan media ini didasari oleh berbagai penelitian tentang media
Animasi dan media gambar, antara lain : Talib (2005) menerangkan hasil-hasil
penelitian tentang keunggulan penggunaan animasi komputer, antara lain :
animasi komputer dapat meningkatkan penemuan lingkungan, dapat merubah
pandangan alternative siswa, mendukung kolaborasi belajar, menciptakan proses
9
belajar, meningkatkan hasil belajar, dan menstimulasi kemampuan memecahkan
masalah secara ilmiah. Hasil-hasil dapat menegaskan, bahwa penggunaan animasi
komputer pada pembelajaran sangat potensial untu merangsang siswa untuk
mencapai tujuan belajar mereka. Ari Dalton (2006) menjelaskan, bahwa animasi
komputer dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa secara signifikan
daripadayang hanya diperlihatkan dengan teks dalam waktu yang sama. Lebih
lanjut dikatakan bahwa animasi dapat meningkatkan penyimpanan memori jangka
penjang yang lebih baik bagi siswa dibandingkan dengan gambar sederhana.
Menurut Nichollas dan Merkel (1996) animasi lebih efektif daripada urutan
gambar diam dalam proses pembelajaran.
Selain media pembelajaran faktor lain yang penting dalam proses belajar
mengajar adalah karakteristik siswa yang diajar. Bagi para guru yang ingin sukses
pada masa mendatang, sangatlah penting untuk mengetahui apa yang berlangsung
di dalam kepala murid mereka, yang mereka pikirkan, yang membuat mereka
sukses atau gagal, dan perlakuan yang mereka butuhkan, yaitu memberi ruang
untuk tumbuh dan sepenuhnya mengembangkan potensi belajar. Banyak sekali
alasamn yang mendasari para murid benar-benar mendapat masalah dalam belajar,
dan banyak orang merasa sangat sulit untuk mempertahankan kinerja, kini
menjadi jelas bahwa rahasia suksies dalam belajar dan mengajar terletak padas
pengenalan seseorang terhadap dirinya sendiri, gaya, potensinya, dan
konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkannya. Manfaat terbesar dari seluruh
aspek pengenalan diri akan tampak jelas bukan hanya dalam bidang pembelajaran,
10
Apa bila siswa dibiarkan belajar dengan gaya mereka sendiri, dan
menemukan lingkungan yang sesuai dengan kegiatan-kegiatan mereka, tidak ada
batasan untuk pencapaian manusia, dan mereka benar-benar mampu
melakukannya dengan tingkat stres yang jauh lebih kecil dan kegembiraan yang
jauh lebih besar. Para guru akan lebih mengerti tentang kebutuhan belajar yang
sesungguhnya dari para murid, dan mereka lebih memperhatikan gaya mengajar
mereka sendiri, serta sesuai atau tidaknya hasil yang diperoleh. Hal ini akan
menumbuhkan sikap yang lebih baik terhadap pembelajaran dalam ksuatu
kelompok besar siswa yang tidak dapat belajar baik dengan metode pengajaran
tradisional, yang membuat mereka percata bahwa mereka memang bodoh dan
sering kehilangan gairah untuk belajar seumur hidup. Namun, apabila mereka
disorong untuk belajar dengan cara mereka sendiri, dengan memanfaatkan
prefensi gaya mereka sendiri yang unik, biasanya mereka menjadi sangat
bergairah menyelesaikan tugas-tugas belajar mereka dan benar-benar menjadi
suka belajar seumur hidup.
Pengetahuan tentang gaya belajar membantu para guru untuk menciptakan
lingkungan belajar yang bersifat multi-indriawi, yang melayani sebaik mungkin
kebutuhan individual setiap murid. Dengan memanfaatkan „ konsep keragaman”
dan menerima gaya belajar yang berbeda, para guru menjadi lebih efektif dalam
menentukan strategi-strategi pengajaran dan murid akan menjadi pelajar yang
lebih percaya diri dan puas dengan kemajuan belajar mereka. Sehingga semua
orang juga akan menjadi lebih efektif dalam hubungan interpersonal karena
pemahaman mereka terhadap keragaman manusia memberi sarana baru yang lebih
11
cara mereka menyerap informasi secara efektif, dengan sendirinya mereka akan
mencapai tujuan, menjadi pembelajar seumur hidup yang sukses dengan gaya
mereka sendiri.
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, penulis merasa perlu
mengangkat permasalahan yang ada ke dalam suatu bentuk penelitian dengan
judul “ Pengaruh penggunaan media dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa
kelas XI IPA SMA Swasta Persiapan Stabat “.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi bahwa
masalah-masalah yang esensial dalam dunia pendidikan adalah rendahnya mutu
pendidikan. Rendahnya mutu pendidikan ini pada akhirnya terlihat dalam
rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Dari fenomena tersebut akan
muncul berbagai pertanyaan menyangkut latar belakang rendahnya hasil belajar
biologi siwa antara lain sebagai berikut : Bagaimana media pembelajaran yang
diterapkan selama ini? Apakah media pembelajaran biologi kurang menarik
perhatian siswa? apakah metode pembelajaran biologi kurang menarik perhatian
siswa? Apakah teknik pembelajaran biologi yang digunakan tidak sesuai dengan
karakteristik siswa? Apakah kelengkapan sarana dan prasarana dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa? Apakah motivasi dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa? Apakah ada hubungan sginifikan antara media pembelajaran
dengan hasil belajar siswa? Apakah ada perbedaan antara siswa yang memiliki
12
hasil belajar biologi siswa? Apakah ada interaksi antara media pembelajaran dan
gaya belajar terhadap hasil belajar biologi siswa?
1.3Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas terlihat bahwa luas lingkup
permasalahan, maka untuk mencegah pembahasan tidak terlalu melebar dan tepat
pada sasaran yang dibahas, maka penelitian ini dibatasi pada penerapan media
pembelajaran yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Media pembelajaran yang
dipilih adalah media pembelajaran animasi dan media pembelajaran powerpoint.
Bersamaan dengan itu diteliti juga pengaruh karakteristik gaya belajar siswa yaitu
gaya belajar visual dan gaya belajar auditori terhadap hasil Biologi siswa. Hasil
belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom dengan materi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup pada kelas XI SMA Tahun
Ajaran 2012/ 2013. penelitian ini berlangsung pada siswa kelas XI SMA Swasta
Persiapan Stabat.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang
dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran
animasi lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan media pembelajaran
13
2. Apakah hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih
tinggi daripada siswa yang memiliki gaya belajar auditori?
3. Apakah terdapat interaksi antara media pembelajaran dengan gaya belajar
terhadap hasil belajar biologi siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan media pembelajaran animasi
lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran
powerpoint.
2. Siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki hasil belajar lebih tinggi
daripada siswa yang memiliki gaya belajar auditori.
3. Interaksi antara media pembelajaran dan gaya belajar dalam mempengaruhi
hasil belajar biologi siswa.
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
1. Untuk menambah dan mengembangkan khasanah pengetahuan tentang
media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pelajaran,
14
2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan
media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran Biologi
[image:31.595.71.534.75.687.2]3. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh
gambaran mengenai pengaruh media pembelajaran animasi terhadap hasil
belajar Biologi siswa.
b. Manfaat Praktis
1. Sebagai sumbangsih informasi bagi guru-guru, pengelola, pengembang,
dan lembaga-lembaga pendidikan dalam menjawab dinamika kebutuhan
siswa
2. Sebagai umpan balik bagi guru Biologi dalam upaya meningkatkan hasil
belajar Biologi siswa melalui media pembelajaran animasi
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan inovasi dalam
108 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1..Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan
sebelumya, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran
animasi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa yang
diajarkan dengan media pembelajaran powerpoint
2. Hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi
daripada siswa yang memiliki gaya belajar auditori
3. Terdapat interaksi antara media pembelajaran dan gaya belajar siswa
terhadap hasil belajar biologi. Dari hasil pengujian lanjut ternyata hasil
belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi jika
diajar dengan menggunakan media pembelajara animasi sedangkan siswa
yang memiliki gaya belajar auditori emperoleh hasil belajar biologi lebih
tinggi jika diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran
powerpoint.
5.2. .Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini, hasil belajar biologi
siswa yang diajar dengan media pembelajaran animasi lebih tinggi dibandingkan
109
powerpoint. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru-guru biologi untuk
menggunakan media pembelajaran, khususnya pembelajaran biologi pada siswa
SMA.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran animasi
memiliki kemampuuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit untuk
dijelaskan hanya dengan gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini
maka animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata
tidak dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi
yang dijelaskan dapat tergambarkan. Selain itu animasi sebagai media ilmu
pengetahuan dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja untuk
mengajarkan materi yang telah dianimasikan, pembelajaran yang dilakukan pada
saat ini adalah lebih banyak dilakukan dengan menulis, membaca dan
mendengarkan. Menulis, membaca, dan mendengarkan dilakukan ketika terjadi
proses belajar mengajar dimana terjadi komunikasi antara pengajar dan peserta
ajar yang biasa dilakukan di kelas. Pada pembelajaran klasik ada tiga objek yang
menjadi sumber, antara lain : teks, gambar, dan narasi. Ketiga objek yang menjadi
sumber pembelajaran klasik menjadi kekuatan terhadap informasi atau materi
belajar yang disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik.
Selain proses pembelajaran di kelas, siswa dapat melakukan pembelajaran
mandiri dengan melakukan pembacaan dan penulisan. Pada proses belajar mandiri
ini tidak jarang siswa mengalami kesulitan dalam menangkap apa yang
dipaparkan dalam bentuk tulisan atau gambar pada buku. Akibatnya siswa sulit
110
Materi yang terkadang kasat mata seperti materi IPA yang menjelaskan
sesuatu yang sangat kecil (mikro) sangat sulit dipahami secara cepat karena
memerlukan daya imajinasi atau membayangkan apa yang terjadi terhadap objek
yang dijelaskan pada materi yang dibahas. Jadi animasi multimedia yang
dikembangkan dalam bentuk materi ajar berbantukan komputer memberikan
banyak kemudahan terutama dalam penyampaian oleh pengajar maupun
penerimaan materi oleh siswa.
Usaha memperkenalkan media pembelajaran lewat simulasi mengajar dapat
dilaksanakan atau praktek langsung di dalam kelas dan guru-guru yang lain
sebagai observernya. Dengan cara seperti ini guru-guru dapat mengamati
langsung dan dapat mengikuti langkah-langkah dan kegiatan yang dilakukan
dalam media pembelajaran ini, sehingga dapat menerapkannya di kelas yang
diasuhnya.
Berdasarkan simpulan kedua, bahwa karakteristik siswa berupa gaya belajar
terbukti memberi pengaruh dalam memperoleh hasil belajar siswa. Hasil belajar
biologi siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih tinggi dibanding dengan
hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar auditori. Hasil penelitian ini
menjadi bahan pertimbangan bagi guru untuk memahami kondisi siswa agar siswa
yang memiliki gaya belajar auditori memiliki hasil belajar minimal sama dengan
cara mengupayakan media pembelajaran yang tepat dan coocok untuk siswa
dengan karakter tersebut.
Dengan kegiatan yang bervariasi siswa akan terlatih mencari sumber
111
pelajaran yang lama untuk menemukan ide baru dalam pemecahan masalah
biologi. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa karakteristik siswa turut serta
mempengaruhi hasil belajar biologi siswa. Untuk itu bagi pendidik perlu
memperhatikan karakteristik siswa khususnya gaya belajar siswa pada saat
penerimaan siswa baru, sehingga guru sedini mungkin dapat menyesuaikan media
pembelajaran yang digunakan dengan karakter siswa.
Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik
siswa yang salah satunya kecenderungan siswa memperoleh materi dengan
sesamanya dalam pembelajara di dalam kelas. Dengan dibekalinya guru tentang
pengetahuan karakteristik siswa guru dapat meyadari dan memahami karakter
siswa tersebut. Bagi sekolah yang mampu dapat menyediakan para ahli sebagai
mitra guru terutama untu memahami karakteristik siswa. Untuk guru, kepala
sekolah dan pengawas satuan pendidikan perlu dibekali pengetahuan
mengidentifikasi strategi pembelajaran yang cocok dengan strategi pembelajaran
tertentu.
Dengan menggunakan media pemebelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga
pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efisien, dan memiliki daya
tarik.namun perlu disadari bahwa tidak ada suatu media pembelajaran yang sesuai
untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik materi pembelajaran. Tetapi
hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata pelajaran biologi untuk
112
Dalam merancang pemeblajaran dengan media pembelajaran, diperlukan
penataan yang tepat agar terjadi kerjasama yang efektif, siswa terlibat aktif. Guru
sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran di kelas harus dapat menciptakan
stimulus agar siswa dapat bekerja dan terlibat aktif dalam setiap langkah
pembelajaran yang direncanakan.
5.3.Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan, maka
disarankan beberapa hal berikut :
Disarankan bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran, agar hasil
belajar biologi siswa tersebut lebih tinggi, karena pembelajaran menggunakan
media sangat sesuai dengan pembelajaran biologi.
Untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa yang memiliki gaya belajar
visual, media pembelajaran animasi sebagai salah satu alternatif yang sesuai
dengan karakter siswa tersebut, di samping itu dengan media pembelajaran ini
siswa akan lebih terlatih dan terbiasa bekerja sama untuk menyelesaikan
permasalahannya, demikian juga disarankan bagi guru untuk menggunakan media
pembelajaran powerpoint untuk membelajarkan siswa yang memiliki gaya belajar
auditori agar hasil belajarnya lebih tinggi.
Penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan
materi pembelajaran memberi pengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh sebab itu
113
media khususnya IT (Instructional Technology) dan meningkatkan pengawasan
pelaksanaan pembelajaran siswa di kelas.
Populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian jumlahnya kecil, untuk
itu disarankan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjut yang jumlah
populasi dan sampelnya lebih besar.
Guna penelitian lanjutan pada penerapan media pembelajaran di samping
kepada guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisikan juga terlebih dahulu
kepada siswa bagaimana mekanisme media pembelajaran ini dan apa yang perlu
dan yang tidak perlu dilakukan agar tercipta suasana belajar yang mendukung
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1986. Defenisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: PAU-UT dan Rajawali
Ahmadi, A. (2003). Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta
Ahmadi, Abu dan Supriono, Widodo. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Ahnadi, Rike. (2009). Skripsi (Efektifitas Media Sofware Autograph Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Pada Pembelajaran Persamaan Garis Lurus di Kelas VIII SMP N 1 Tanjung pura T.A. 2008-2009. Medan : FMIPA Unimed
Akbar, Reni. Dkk. (2001). Kreativitas. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana
Anderson, O.W. dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning Teaching and Assesning. New York: Addison Wesley Longman
Arikunto, S. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Ariani, Niken. Dany Haryanto. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta : PT. Prestasi Pustakarya
Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada
Budiningsih, Asri. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Cahyo, Nur. A. (2008). Pengembangan Model Creative Problem Solving Berbasis Teknologi. Tersedia di ; http://adi-negara.blogspot.com
Covey, S.R. (1994). Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif. Terjemahan : Budiyanto. Jakarta : Binarupa Aksara
Dahar, R.W. (1998). Teori-Teori Belajar. Bandung : Erlangga
Daryanto, (2010). Belajar dan mengajar. Bandung : Yrama Widya
De Bono, E. (2007). Revolusi Bepikir. Bandung : Al Mizan
DePorter, B (2004). Quantum Learning, Bandung: Kaifa
Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Depdikbud
Emiliani, Sri. (2000). Tesis ( Peningkatan Pemahaman dan Aplikasi Tentang Konsep Keanekaragaman Hayati Melalui Lembar kerja Rumah (LKR) di Madrasah Aliyah. Bandung : PPS Bandung UPI)
Ermiyanti, (2007). Tesis (Penggunaan media pembelajaran dengan perangkat lunak bantu menggunakan sofware Macromedia Flash MX 2004 pada pokok bahasan trigonometri di kelas X SMA Negeri 19 Palembang)
Gagne, R.M (1985). The Conditions of Learning and Theory of Instruction (4th ed). Orlando : Holt, Rinehart, and Winston.
Hidayatulla, Priyanto. Dkk. (2010). Making Eduacational Animation using Flash. Jakarta : Informatika
Hamalik, O. 1993. Mengajar Azas, Metode dan Teknik. Bandung: Pustaka Martiana
Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Kunandar,(2007),Guru Profesionalisme Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Pers
Marzuki, Emelda, (2009). Tesis (Pengaruh Animasi Multimedia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Penguasaan Materi Biologi Siswa (studi Eksperimental pada siswa kelas XI SMA N 5 bandar lampung)
Mulyasa,E,(2003), Implementasi Kurikulum 2004 Panduan pembelajaran KBK, Jakarta:Rosda.
Nasution.(2008).Berbagai Pendekatan dalam Proses belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Puryaningsing, (2008). Tesis (Penggunaan Media Animasi yang Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Awal dalam pemebaljaran Biologi Umum (studi ekperimen pada mahasiswa semester 1 jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Palangkaraya)
Prawidilaga, Dewi Salma, (2008). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Prasnig, barbara, (2007), The Power of Learning Style, Bandung : Kaifa
Sadiman, A.S. (1986). Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desai Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Slameto,(2003), Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :Rineka Cipta.
Sudjana, N, (2005), Metoda Statistik. Bandung : PT. Tarsito
Sugiyono, (2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Syafruddin,(2005), Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum berbasis Kompetensi, Ciputat: Quantum Teaching.
Syah, M,(2005), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:Rosda.
Trianto,(2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Uno, Hamzah B. (2008).Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Widodo, S. Chomsin, dkk, (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo
http:// sukarman blogspot.com (diakses 3 juni 2011)
http://rikawidya.multiply.com/journal/item/6/Multimedia_Ilustrasi_Statis_Atau_Animasi
(diakses 30 mei 2011)