• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA 5–6 TAHUN MELALUI PERMAINAN KARTU BERGAMBAR DI PAUD WALIDAYNA MEDAN T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA 5–6 TAHUN MELALUI PERMAINAN KARTU BERGAMBAR DI PAUD WALIDAYNA MEDAN T.A 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Program Studi

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH

PUSPA ATIKA

1103313016

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia 5–6

Tahun Melalui Permainan Kartu Bergambar Di PAUD Walidayna Medan T.A

2012/2013”, disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia

Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Drs. Nasrun, MS, selaku dekan FIP Unimed.

3. Pembantu Dekan I Prof. Dr. Yusnadi, MS, Pembantu Dekan II, Drs. Aman

Simaremare, MS, Pembantu Dekan III, Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.

4. Ibu Dra. Rosdiana,M.Pd selaku ketua jurusan PLS.

5. Ibu Dra. Nasriah,M.Pd selaku ketua Prodi PG-PAUD.

6. Drs. Aman Simaremare, MS, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa

ilmu dan kasih sayangnya sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

7. Dra. Rosdiana, M.Pd, Dra. Ratna Uli Gultom dan Drs. Edward Purba, MA

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran

mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

8. Kepala Sekolah PAUD Walidayna Medan, yang telah memberikan izin

(5)

iii

PAUD Walidayna Medan yang telah membantu penulis dalam

melaksanakan penelitian.

9. Bapak dan Ibu Dosen dan staf pegawai Prodi PG-PAUD Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

10.Ibunda dan Ayahanda tercinta (Sunasri dan Kariono) yang begitu banyak

memberikan kasih sayang, do’a, dorongan, motivasi, semangat serta

dukungan moral maupun moril kepada penulis dalam menyelesaikan

perkuliahan di Unimed. Kepada suami tercinta ( Herdi) serta seluruh

keluarga yang tak hentinya memberikan do’a, kasih sayang dan semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan.

11.Teman-teman seperjuangan PAUD Konversi 2009, Adik-adik

PG-PAUD 2009, 2010, 2011 dan 2012 Reguler dan Konversi.

12.Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu telah

membantu dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan

perkuliahan.

Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun

dari tata bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan

skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk dunia

pendidikan khususnya pada pandidikan anak usia dini.

Medan, September 2013 Penulis

(6)

i

ABSTRAK

Puspa Atika, NIM 1103313016, Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia 5–6 Tahun Melalui Permainan Kartu Bergambar Di PAUD Walidayna Medan T.A 2012/2013

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1). Kemampuan bahasa anak belum berkembang sesuai dengan usianya. 2).Anak kurang lancar atau tersendat-sendat ketika mengungkapkan pengalamannya. 3).Keterbatasan perbendaharaan bahasa anak. 4).Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun. 5).Media yang digunakan belum maksimal untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar permainan kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia 5-6 tahun di PAUD Walidayna TA 2012/2013.

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan kegiatan bermain kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia 5-6 tahun di PAUD Walidayna TA. 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dengan 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak kelas B yang berjumlah 17 orang anak. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi.

Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah melaksanakan permainan kartu bergambar dalam proses pembelajaran maka diketahui bahwa peningkatan kemampuan berbahasa anak yaitu: 70,59 % ( 12 anak) tergolong kurang baik, dan sebanyak 29,41% (5 anak) tergolong cukup baik. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa perlu dilakukan pembelajaran melalui permainan kartu bergambar yang lebih baik pada siklus II. Pada siklus II setelah dilakukan perbaikan cara penyampaian pembelajaran dalam permainan kartu bergambar, maka diketahui bahwa peningkatan kemampuan berbahasa anak meningkat yaitu bahwa 17,64% (3 anak) sangat baik dan 41,18 % (7 anak) baik serta 41,18% (7 anak) cukup baik.

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1. Kisi-Kisi Instrumen Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak ... 29

3.2. Interpretasi Penilaian ... 31

3.3. Jadwal Penelitian ... 32

4.1. Data Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus I ... 35

4.2. Rangkuman Hasil Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus I ... 36

4.3. Data Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak pada Siklus II ... 40

4.4. Rangkuman Hasil Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak pada Siklus II ... 41

4.5. Rangkuman Data Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus I dan II ... 43

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1. Gambar Penelitian Tindakan Kelas ... 25 4.1. Grafik Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus I .. 36 4.3. Grafik Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus II . 41 4.4. Grafik Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus I

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Anak Kelompok B PAUD Walidayna Medan Lampiran 2. Lembar Observasi Bahasa Anak

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Kegiatan Guru Lampiran 4. Rancangan Kegiatan Harian (RKH) Lampiran 5 Tabel Hasil Observasi Siklus I Lampiran 6 Tabel Hasil Observasi Siklus II

- Dokumentasi Penelitian

- Surat Izin Penelitian FIP-UNIMED

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah produk budaya manusia yang berfungsi sebagai alat

komunikasi. Dengan bahasa pula kita bisa menjelajahi dunia. Bahasa memegang

peranan penting dalam kehidupan manusia. Selain sebagai alat komunikasi,

bahasa juga dapat dipergunakan untuk menambah ilmu pengetahuan dengan jalan

banyak bertanya atau membaca. Bahasa berperan pula untuk mengungkapkan isi

hati dan perasaan atau menyampaikan buah pikiran. Dengan demikian manusia

tidak mungkin melepaskan diri dari kegiatan berbahasa. Tanpa bahasa kita tidak

dapat menyampaikan buah pikiran. Tanpa bahasa kita tidak dapat menyampaikan

ide atau gagasan serta tidak dapat menyampaikan rasa ingin tahu. Dengan

bahasalah anak dapat memenuhi bahkan memuaskan rasa ingin tahunya tersebut.

Bahasa memberikan sumbangan besar dalam perkembangan anak. Dengan

menggunakan bahasa, anak akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia

dewasa dan dapat bergaul di tengah-tengah masyarakat. Akhadiah dalam

(Suhartono (2005:8) menyatakan bahwa “dengan bantuan bahasa anak tumbuh

organisme biologisnya menjadi pribadi dalam kelompok”.

Anak berbahasa atau awal belajar bahasa dengan meniru apa yang

didengar dari orang-orang di sekitarnya terutama ibu, baru kemudian meniru

apapun yang didengar dari lingkungannya. Bahasa yang pertama diperolehnya

disebut bahasa ibu. Anak adalah peniru ulung. Dalam pemerolehan bahasa pun

(11)

dikembangkan. Tujuan pengembangan berbahasa pada anak usia dini adalah agar

anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya. Lingkungan

yang dimaksud disini adalah lingkungan di sekitar anak antara lain lingkungan

keluarga, teman sebaya, teman bermain, baik yang ada di sekolah, di rumah,

maupun dengan tetangga di sekitar tempat tinggal anak.

Seiring dengan berkembangnya kemampuan anak untuk merasa,

berpikir,dan meluasnya minat anak yang ditunjang oleh pembelajaran yang

merangsang, perbendaharaan bahasa anak akan semakin luas. Anak akan semakin

mencurahkan perhatiannya pada bentuk-bentuk bahasa dan ketepatan makna,

memperoleh kemampuan untuk memahami bahasa lisan dan tulisan. Suhartono

(Sustini, 2011) menyatakan: “Suatu bahasa yang digunakan tanpa kualifikasi

untuk proses yang menghasilkan pengetahuan bahasa pada penutur bahasa

disebut pemerolehan bahasa”. Ketika anak mendapatkan bahasa, anak lebih

mengarah pada manfaat komunikasi sehingga buah pikiran yang disampaikan

dapat dipahami oleh pendengar atau lawan bicaranya. Artinya, seorang penutur

bahasa dapat menguasai bahasa yang dipakainya tanpa terlebih dahulu

mempelajari seluk-beluk atau tatanan bahasa tersebut. Ruqayyah

(http://wassofa.wordpres com/2008/11/19/) menjelaskan bahwa “pemerolehan

bahasa anak lebih mengarah pada fungsi komunikasi dari pada bentuk

bahasanya”. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa pemerolehan bahasa

yang diutamakan oleh anak adalah anak dapat menggunakan bahasa tersebut

untuk berkomunikasi dengan lingkungannya. Benar atau salah bentuk bahasa

(12)

Ketika seorang anak telah memasuki dunia pendidikan (sekolah),

perkembangan sosial pun semakin bertambah. Komunikasi yang berfungsi sebagai

alat untuk berinteraksi dengan lingkungan semakin dirasakan keberadaannya dan

komunikasi mutlak menggunakan bahasa. Dengan demikian, menambah

perbendaharaan kata menjadi kebutuhan bagi anak. Pelatihan berbahasa formal

dirancang oleh guru untuk menerima bahasa atau dalam rangka pemerolehan

bahasa melalui mendengarkan cerita dari guru, percakapan teman bermain

maupun mendengarkan lagu baik dari guru maupun dari kaset yang diputarkan,

serta syair yang diucapkan guru atau temannya.

Kegiatan dalam rangka pemerolehan bahasa pada anak usia dini sangat

efektif apabila dilakukan melalui kegiatan bermain. Bermain merupakan

kebutuhan anak untuk menyalurkan ide-ide yang ada dalam pikirannya. Bermain

juga untuk memuaskan rasa ingin tahu anak yang merupakan bagian dari

kehidupan anak. Seperti yang dikemukakan oleh Dockett dan Fleer dalam Yuliani

(2009:144) bahwa “bermain merupakan kebutuhan bagi anak karena melalui

bermain anak dapat memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan

kemampuan dirinya”. Penekanan bermain adalah pada perkembangan

kreativitas anak-anak, karena pada kegiatan bermain secara tidak sadar anak-anak

melakukan berbagai percobaan atau eksperimen untuk meyakinkan dirinya akan

apa-apa yang diperoleh melalui apa yang dilihat dan apa yang didengar. Jelaslah,

seluruh potensi yang ada dan dibutuhkan anak dapat dikembangkan melalui

kegiatan bermain.

Salah satu aspek pengembangan yang dikembangkan di pendidikan anak

(13)

bahasanya. Beberapa strategi tersebut antara lain bercerita, permainan bahasa,

sandiwara boneka, bercakap-cakap, dramatisasi, mengucapkan syair, dan yang

lainnya. Implementasi kegiatannya yaitu berupa permainan. Permainan akan lebih

bermakna apabila ditunjang oleh alat bantu pembelajaran yang kita kenal sebagai

alat permainan edukatif. Alat permainan yang digunakan dalam pengembangan

bahasa cukup beragam diantaranya: buku cerita, gambar seri, kartu huruf dan

kartu kata, papan planel dengan potongan-potongan gambar, serta yang lainnya.

Dengan alat permainan yang bervariasi, diharapkan dapat memotivasi peserta

didik dalam mengembangkan bahasanya. Tanpa rangsangan yang disiapkan

atau diciptakan oleh guru di lingkungan bermain anak, minat anak dalam

berbahasa akan lamban tumbuhnya. Hal ini dapat menghambat pemerolehan

bahasa anak. Pemerolehan bahasa anak menjadi lamban. Apalagi bahasa yang

digunakan di sekolah adalah bahasa Indonesia sedangkan yang dikuasai anak

adalah bahasa ibu yang umumnya bahasa daerah. Selain hal-hal tersebut di atas,

kurangnya pemerolehan bahasa pada anak usia dini yang telah memasuki dunia

sekolah diakibatkan oleh kurangnya kreatifitas guru dalam memanfaatkan media

pembelajaran. Media pembelajaran tidak terbatas pada apa yang diperoleh dengan

jalan membeli, akan tetapi seluruh benda yang ada di sekitar anak termasuk

benda-benda alam dapat dijadikan alat permainan edukatif.

Agar lebih menarik dan menyenangkan dalam bermain, alangkah baiknya

menggunakan kartu bergambar, karena media visual merupakan sarana dalam

menyampaikan pesan/materi dalam kegiatan pembelajaran, walaupun itu hanya

(14)

Kartu bergambar dapat memberikan nilai yang sangat berarti, terutama dalam

membentuk pengertian baru dan untuk memperjelas pengertian baru. Disamping

itu, penggunaan media kartu bergambar dapat menimbulkan daya tarik tersendiri

bagi anak, merangsang minat anak sehingga lebih senang mengikuti kegiatan

bermain sambil belajar di PAUD.

Pada kenyataannya berdasarkan pengamatan penulis di PAUD Walidayna,

pemerolehan bahasa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Perkembangan

bahasa anak belum berkembang sesuai dengan usianya. Anak kurang lancar atau

tersendat-sendat ketika mengungkapkan pengalamannya. Terlebih lagi ketika

menjawab pertanyaan guru tentang materi yang disampaikan. Kenyataan ini

ditunjang pula oleh dialog dengan dua orang tua murid dari PAUD Walidayna.

Informasi yang penulis peroleh, anak belum mampu menceritakan kembali cerita

yang telah diceritakan oleh guru. Jawaban yang dikemukakan oleh anak hanya

berupa kata setelah dimotivasi oleh guru berkenaan dengan cerita yang telah

diceritakan. Salah satu sebab ketidaklancaran anak dalam mengungkapkan buah

pikirannya atau untuk memenuhi rasa ingin tahunya adalah keterbatasan

perbendaharaan bahasa anak. Perbendaharaan kata yang terbatas membuat anak

sulit mengeluarkan ide dan perasaannya. Pembelajaran untuk memperoleh bahasa

pada anak umumnya dilakukan melalui bercerita tanpa alat dan tanya jawab.

Membacakan cerita atau story reading jarang dilakukan guru, umumnya berkisar

antara 1-2 kali dalam satu tahun ajaran. Dari 17 orang anak, sebanyak 14 orang

anak atau 85 % anak yang kemampuan berbahasanya masih belum berkembang.

Selain itu, sarana dan prasarana yang mendukung kemampuan berbahasa anak

(15)

Berdasarkan paparan di atas penulis mencoba menerapkan permainan kartu

bergambar dalam rangka pemerolehan bahasa dengan berbagai variasi. Kegiatan

dengan penggunaan media kartu bergambar dapat memotivasi anak untuk

melakukan kegiatan dengan perasaan senang. Pemerolehan bahasa yang diteliti

dengan kegiatan permainan menggunakan media atau alat permainan edukatif

kartu bergambar, maka dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada kajian

“Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia 5-6 Tahun Melalui

Permainan Kartu Bergambar Di PAUD Walidayna Medan”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas terdapat beberapa masalah yang

dapat diidentifikasi, yaitu :

1. Perkembangan bahasa anak belum berkembang sesuai dengan usianya.

2. Anak kurang lancar atau tersendat-sendat ketika mengungkapkan

pengalamannya.

3. Keterbatasan perbendaharaan bahasa anak

4. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan bahasa

anak usia 5-6 tahun.

5. Media yang digunakan belum maksimal untuk meningkatkan

(16)

1.3Pembatasan Masalah

Dari uraian masalah di atas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah

dalam penelitian ini. Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu meningkatkan

kemampuan berbahasa anak usia 5-6 Tahun melalui permainan kartu bergambar

di PAUD Walidayna TA 2012/2013.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah di

atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah kemampuan

berbahasa anak usia dini dapat ditingkatkan melalui permainan kartu bergambar di

PAUD Walidayna Medan?"

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar permainan kartu

bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia 5-6 tahun di

PAUD Walidayna TA 2012/2013.

1.6Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini

diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoristis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan

pendidikan anak usia dini yaitu memberikan sumbangan ilmiah untuk

(17)

a) Bagi guru

Dengan adanya penelitian ini bertujuan untuk memberikan

pengetahuan mengenai konsep dan model pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini.

b) Bagi anak

Kemampuan berbahasa anak dapat lebih optimal dan anak akan senang

mengungkapkan bahasanya.

c) Bagi sekolah

Memberikan alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan berbahasa anak usia dini untuk menuju ke arah yang lebih

baik.

d) Bagi peneliti

Memberikan wawasan mengenai proses dan hasil permainan kartu

bergambar terhadap peningkatan kemampuan berbahasa anak di PAUD

(18)

33

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi terhadap penelitian tindakan yang telah

dilaksanakan selama 2 siklus, diperoleh beberapa kesimpulan bahwa:

1. Ternyata melalui permainan kartu bergambar dapat meningkatkan

kemampuan berbahasa anak usia 5-6 tahun di PAUD Walidayna Medan T.A

2012/2013.

2. Disimpulkan dalam rata-rata peningkatan kemampuan berbahasa anak secara

umum di kelas bahwa: setelah melaksanakan permainan kartu bergambar

dalam proses pembelajaran maka diketahui bahwa peningkatan kemampuan

berbahasa anak yaitu: pertemuan siklus I 70,59 % tergolong kurang baik, dan

sebanyak 29,41% tergolong cukup baik. Hal ini berarti bahwa permainan

kartu bergambar yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan bahasa

anak, namun masih kurang optimal. Dari hasil observasi tersebut dapat

diketahui bahwa perlu dilakukan pembelajaran melalui permainan kartu

bergambar yang lebih baik pada siklus II.

3. Pada siklus II setelah dilakukan perbaikan cara penyampaian pembelajaran

dalam permainan kartu bergambar, maka diketahui bahwa adanya

perkembangan bahasa anak dibandingkan pada siklus II, yaitu bahwa 41,18%

(19)

34

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Hendaknya guru berusaha melaksanakan kegiatan pembelajaran yang

bervariasi agar bahasa anak dapat meningkat secara maksimal.

2. Sebaiknya pembelajaran dalam permainan kartu bergambar perlu

dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi sekolah diharapkan lebih memperhatikan pengembangan bahasa anak

dengan mengikutsertakan guru-guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan

dalam kegiatan pembelajaraan yang diperlukan dalam proses pembelajaran

yang mampu meningkatkan bahasa anak.

4. Bagi peneliti, diharapkan untuk menyadari akan pentingnya kegiatan

pembelajaran yang bervariasi dalam meningkatkan bahasa anak.

5. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melanjutkan penelitian ini

(20)

35

Aqib. Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas (2004). Kurikulum 2004 Kerangka Dasar. Jakarta: Depdiknas.

_____ .(2003). Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.

Direktur Jenderal PAUDNI. 2011. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

Dewi, Rosmala, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan. PPs Unimed.

FIP Unimed. 2011. Buku Panduan Penulisan Skripsi. Medan.

Hamalik, Oemar (1994). Media Pendidikan. Bandung : Alumni.

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga

Jamaris, Martini. 2005. Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta

Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyadi, S., 2004. Bermain dan Kreativitas (Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Bermain). Papas Sinar Sinanti : Jakarta

Mulyani, Yani & Gracinia, Juliska.2007. Kemampuan Fisik, Seni dan Manajemen Diri. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Noorlaila, Iva. 2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus

(21)

36

Suhartono, (2005). Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakata: Depdiknas.

Wulan, Sri. dan Nurbiana Dhieni. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Cet. 5. Jakarta:Universitas Terbuka.

Yuliani N, Sujiono & Sujiono Bambang. 2009. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.

Zaman, Badru. 2010. Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Modul PPG PG PAUD.Bandung: UPI

Sumber Internet:

Anggr iati, Dias. 2012 . Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Melalui Media Kartu Angka Bergambar. Repository UPI. Online (Diunduh tanggal 18 Nopember 2012).

http://d eviar imariani.wordpress.com/2008 /06/12/bermain-dan-kreativitas-anak-u sia-dini/

http://multazam- einstein.blo gspot.com/2012/12/makalah-pau d-bermain-dan-permainan- anak. html

Musfiroh, Tadkiroatun. 2004. Permainan Yang Berorientasi Bagi Anak Taman Kanak-Kanak. Yogyakarta: LPM UNY. Makalah disampaikan pada tanggal 30 Maret 2004. (online diuduh pada tanggal 20 Januari 2013)

Nuriyati.2012. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Media Gambar Di Kelompok Bermain Widya Merti Kecamatan Sukomanunggal Surabaya. online diunduh pada tanggal 20 April 2013.

Repository UPI. 2011. Pengaruh Permainan Lacak Kata dengan Media Kartu Terhadap Peningkatan Pemerolehan Bahasa pada Anak Usia Dini”(online diunduh tanggal 20 Desember 2012). UPI, Bandung.

Ruqayyah. Online (http://wassofa.wordpres com/2008/11/19/) diunduh tanggal 20 Desember 2012

Gambar

Gambar Hal
Tabel Hasil Observasi Siklus II Tabel Hasil Observasi Siklus I Dokumentasi Penelitian
Gambar Di Kelompok Bermain Widya Merti Kecamatan Sukomanunggal Surabaya. online diunduh pada tanggal 20 April 2013

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek penurunan kadar kolesterol darah, trigliserida, dan perbaikan sel adiposa dari kurkumin-MSN dibandingkan dengan ekstrak

Berkenaan dengan hal tersebut, LP3M mengucapkan selamat kepada peserta yang lolos tahap awal penerima hibah penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tahun Anggaran 2016.

 Softskill yang ingin dicapai adalah kerjasama dan kreatifitas Manipulasi data. pada lembar

Diploma III Teknik Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Alam, Universitas Sebelas Maret. Sistem keamanan hotspot merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu

[r]

Tumbuhan konsumsi yang terdapat di Indonesia umumnya mengandung senyawa fenolik, alkaloid, dan saponin, yang pada senyawa tersebut sangat banyak terdapat macam ligan yang mungkin

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan penggunaan peta (peta khusus) pada pembelajaran IPS materi Persebaran sumber daya alam agar guru dapat

Aktivitas promosi batik “Inasinul” melalui instagram yang dilakukan oleh seorang admin dengan melakukan posting foto-foto produk dengan dilengkapi caption, lalu