• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA DHARMA PANCASILA MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Oleh:

Sumarni Br Purba

NIM 408141112

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada Allah

Subhanahu Wata’ala yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala nikmat dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallaahu’alayhi

Wasallam.

Skripsi berjudul “Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di Kelas SMA Dharma

Pancasila Tahun Pembelajaran 2011/2012“ disusun untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Drs.

Tonggo Sinaga, M.S sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si, Ibu Dra. Mariaty Sipayung, M.Si dan

Ibu Dra. Martina Restuati, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran

hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Ir. Herkules Abdullah, M.S, selaku dosen

pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf

pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu

penulis.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada yang tercinta

Ayahanda R.Purba, Ibunda Fatmi, Kakanda Evi, Deni, dan Adinda Ariandi,

beserta sanak keluarga yang telah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan

baik material maupun spiritual. Terima kasih juga Penulis ucapkan kepada para

Pejuang Syari’ah Penegak Khilafah Penjemput Bisyarah yang tidak dapat penulis

(4)

kepada sahabat-sahabatku kelas BIO DIK B 2008 yang telah memberikan

semangat dan dukungan kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi

kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juli 2012

Penulis

Sumarni Br Purba

(5)

Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di Kelas X SMA Dharma

Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012

Sumarni Br Purba (NIM 408141112)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan Tahun pembelajaran 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Dharma Pancasila Medan yang berjumlah 150 siswa dan sampel diambil secara purposif sampling sebanyak 60 siswa. Berdasarkan rata-rata hasil pre test siswa menunjukkan nilai rata-rata pre test siswa adalah X 1 = 29,73 dan SD = 12,41 untuk kelas yang diajar dengan penggunaan model TPS sedangkan kelas yang diajar dengan penggunaan model STAD didapat X 2 = 33,20 dan SD = 12,12. Setelah mendapat perlakuan nilai rata-rata post test siswa yang diajar dengan penggunaan model TPS ( X 1= 82,66 ; SD = 10,52) lebih tinggi dibanding dengan penggunaan model STAD ( X 2 = 72,73 ; SD = 9,55).

(6)

The Different of Cooperative Learning Model Think Pair Share (TPS) Type

and Student Teams Achievement Division (STAD) Type to Student Learning

Result in Ecosystem Material at Class X SMA Dharma Pancasila

Medan in Academic Year 2011/2012

Sumarni Br Purba (NIM 408141112)

ABSTRACT

(7)

v

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4 1.3. Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 4 1.5. Tujuan Penelitian 5 1.6. Manfaat Penelitian 5 1.7. Defenisi Operasional 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7 2.1.1. Pengertian Belajar 7 2.1.2. Hasil belajar 8 2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif 8 2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS 10

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 12

2.1.6. Pokok Bahasan Ekosistem 16

2.2. Kerangka Konseptual 23

2.3. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN 25 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 25

3.2. Populasi dan Sampel 25

3.3. Variabel Penelitian 25

3.4. Jenis dan Sumber Data 26

3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian 26

3.6. Prosedur Penelitian 27

3.7. Teknik Pengumpulan Data 28

3.8. Uji Coba Instrumen Penelitian 30

(8)

vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 35

4.1. Hasil Penelitian 35

4.1.1. Nilai Pre test Kelas TPS dan STAD 35

4.1.2. Nilai Post test Kelas TPS dan STAD 37

4.1.3. Aktivitas Belajar Kelompok dalam Pembelajaran Biologi

Pada Kelas TPS dan STAD 39

4.2. Analisis Hasil Penelitian 40

4.2.1. Uji Normalitas 40

4.2.2. Uji Homogenitas 41

4.2.3. Uji Hipotesis 41

4.3. Pembahasan 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46

5.1. Kesimpulan 46

5.2. Saran 46

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Fase – fase pembelajaran kooperatif tipe STAD 14

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 26

Tabel 3.2. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 29

Tabel 4.1. Hasil Pretes Kelas TPS 35

Tabel 4.2. Hasil Pretes Kelas STAD 36

Tabel 4.3. Hasil Postes Kelas TPS 37

Tabel 4.4. Hasil Postes Kelas STAD 38

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data Pretes 40

Tabel 4.6 . Hasil Uji Normalitas Data Postes 40

Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Varians 41

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagan alur kelompok belajar tipe TPS 12

Gambar 2. 2. Bagan alur kelompok belajar tipe STAD 15

Gambar 2.3. Predasi 16

Gambar 2.4. Parasitisme 17

Gambar 2.5. Komensalisme 17

Gambar 2.6. Mutualisme 18

Gambar 2.7. Kompetisi 18

Gambar 2.8. Bioma gurun 19

Gambar 2.9. Bioma Padang Rumput 19

Gambar 2.10. Bioma hutan basah 20

Gambar 2.11. Hutan Gugur 20

Gambar 2.12. Taiga 20

Gambar 2.13. Tundra 21

Gambar 2.14. Sungai (ekosistem lotik) 21

Gambar 2.15. Ekosistem laut 22

Gambar 2.16. Contoh Ekosistem Estuari 22

Gambar 2.17. Pertanian (contoh ekosistem buatan) 23

Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pre test Siswa Kelas TPS

dan Kelas STAD 36

Gambar 4.2. Diagram Perbedaan Nilai Post test Siswa Kelas TPS

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 50

Lampiran 2. RPP 52

Lampiran 3. Instrumen Tes 79

Lampiran 4. Kunci Jawaban 85

Lampiran 5. Tabel Uji Validitas Tes Hasil Belajar 86

Lampiran 6. Tabel Perhitungan Reliabilitas 87

Lampiran 7. Perhitungan Validitas 88

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas 91

Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Soal 92

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 94

Lampiran 11. Data Hasil Belajar Siswa 96

Lampiran 12. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan

Varians Nilai Pretes 99

Lampiran 13. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan

Varians Nilai Postes 101

Lampiran 14. Uji Normalitas Data Penelitian 103

Lampiran 15. Uji Homogenitas Data Penelitian 107

Lampiran 16. Pengujian Hipotesis 109

Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Diskusi Kelompok

(12)

x

Lampiran 18. Lembar Observasi Aktivitas Diskusi Kelompok

Kelas TPS 112

Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian 113

Lampiran 20. Tabel Harga Kritik Korelasi Product Moment 118

Lampiran 21. Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 119

Lampiran 22. Tabel Distribusi Normal Standar 120

Lampiran 23. Nilai Kritis Distribusi t 121

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung pada sumber

daya manusia (SDM) sedangkan kualitas SDM sangat ditentukan oleh

pendidikannya. Apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap

bangsa untuk saling bersaing secara bebas dimana hanya bangsa yang berkualitas

yang mampu bersaing atau berkompetisi di pasar bebas. Karena pendidikan

merupakan salah satu cara untuk membenahi dan meningkatkan mutu hidup

seseorang.

Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana

bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara

tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru.

Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala

keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang

yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek intelektual, psikologis dan biologis

( Djamarah dan Zain, 2006). Metode pengajaran merupakan unsur penting dalam

keberhasilan dalam mengajar. Jadi memilih dan mengembangkan metode

pengajaran harus mempertimbangkan dari siswa, yakni seberapa jauh siswa

diikutsertakan dalam proses pengajaran untuk dirinya.

Penulis melakukan penelitian di sekolah SMA Dharma Pancasila karena

penulis tersebut adalah pengajar bimbel di kelas X sehingga memudahkan dalam

melakukan survai ke siswa dan administrasi selama penelitian. Hasil prasurvai

yang telah dilakukan di SMA Dharma Pancasila ternyata sebagian besar siswa

SMA tersebut khususnya kelas X nilai yang diperoleh adalah 60. Padahal nilai

KKM untuk mata pelajaran biologi di sekolah tersebut adalah 70. Berdasarkan

observasi di sekolah tersebut ternyata kegiatan belajar mengajar terlihat

membosankan dan sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan guru

serta asyik berbincang- bincang dengan teman sebangkunya. Bagi siswa yang

pintar, mereka hanya memperdulikan diri sendiri (individual), tidak mau

(14)

2

temannya tidak tahu. Belum lagi banyak siswa yang membuat keributan dan

mengganggu temannya yang ingin belajar. Kondisi seperti tidak sangat kondusif

sebagai tempat belajar. Hal ini disebabkan guru kurang memperhatikan variasi

mengajar bahkan monoton pada satu metode mengajar saja yaitu menggunakan

metode belajar konvensional dengan ceramah dan tanya jawab. Tidak ada

keterlibatan siswa selama pembelajaran berlangsung atau dapat dikatakan

pembelajarannya Teacher–Center. Padahal dapat diketahui bahwa metode tersebut sudah tidak efektif lagi digunakan pada pelajaran biologi yang lebih

menuntut pemahaman sehingga menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang

membosankan bagi anak didik.

Berdasarkan pengalaman PPLT yang telah dilakukan penulis di SMP N I

Lubuk Pakam, salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi pembelajaran

yang monoton yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Proses

pembelajaran kooperatif menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa.

Jadi, kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator

di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Model kooperatif yang digunakan

adalah model kooperatif tipe STAD. Metode Student Teams Achievement

Divisions (STAD) merupakan metode yang dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Kelebihan metode ini

diantaranya yaitu pembelajaran tidak membosankan, pengetahuan yang diperoleh

melalui diskusi akan lebih mudah dipahami karena bahasa yang digunakan lebih

sederhana dan pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini akan bertahan lama,

menimbulkan penerimaan yang luas terhadap anggota yang berbeda kemampuan,

kelas sosial dan budayanya (Trianto,2009).

Ternyata dari pembelajaran menggunakan STAD (Student Teams

Achievement Student) diperoleh nilai siswa yang cukup memuaskan. Didukung

dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizal (2011) dimana nilai siswa yang

diajar dengan menggunakan metode STAD mengalami peningkatan, yang

sebelumnya 49,74 menjadi 77,69. Hanya saja fakta di lapangan membuktikan

tidak semua siswa yang berperan aktif dalam diskusi kelompok. Sebagian siswa

hanya sebagai penonton dan tidak mengeluarkan pendapatnya serta siswa yang

(15)

3

Untuk mengatasi kekurangan yang disebutkan diatas, penulis mencoba

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) yang

memiliki kelebihan yaitu optimalisasi partisipasi siswa, lebih banyak kesempatan

untuk kontribusi masing - masing anggota kelompok, dan interaksi lebih mudah.

Hanya saja dalam proses kegiatan belajar sedikit agak rumit dibandingkan tipe

STAD. Metode pembelajaran tipe TPS akan meningkatkan keterampilan proses

belajar siswa, karena melibatkan siswa untuk aktif secara langsung dalam

memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan, seperti pada think siswa akan

mampu untuk memecahkan masalah dengan berpikir mandiri sehingga dapat

memberdayakan kemampuan yang ada pada dirinya, pada pair siswa akan

memiliki sikap kolaboratif dan kerjasama yang baik dengan pasangannya dalam

mengklasifikasikan objek serta dalam menjawab pertanyaan dan permasalahan

yang dihadapi, sedangkan pada tahap share siswa akan terampil dalam

menyampaikan hasil perolehan kepada siswa lain baik lisan, tulisan, gambar, atau

penampilan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mutiara (2011)

tentang pembelajaran TPS, terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari 67,65 menjadi

83,28.

Penulis memilih materi ekosistem yang akan digunakan dalam penelitian

ini karena materi ekosistem merupakan materi pembelajaran yang dipelajari di

kelas X yang akan diajarkan pada bulan mei sesuai dengan jadwal penulis

melakukan penelitian di sekolah tersebut. Materi pelajaran ini memiliki cakupan

yang cukup luas sehingga terkadang waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk

menuntaskan materi ini. Oleh karena itu, pelajaran tersebut sebaiknya disampaikan

dengan sistem diskusi atau membuat kelompok diskusi dimana siswa turut berperan aktif

untuk bertanya dan dapat melibatkan seluruh siswa di kelas. Selain itu, waktu yang

tersedia dapat digunakan secara efektif dan cukup untuk menuntaskan sejumlah indikator

yang harus tercapai dalam materi ekosistem. Oleh sebab itu, Model Kooperatif tipe TPS

dan STAD merupakan model yang tepat untuk membahas materi ekosistem.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian yang berjudul “Perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division

(16)

4

1.2.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Pemilihan model pembelajaran yang masih kurang tepat sehingga

membuat siswa kurang berminat untuk mempelajari Biologi.

2. Guru hanya menggunakan metode pembelajaran yang sama setiap

mengajar, yaitu menggunakan metode ceramah tanpa ada variasi

pembelajaran yang lain, sehingga siswa merasa bosan dan monoton serta

siswa menjadi pasif karena hanya menerima materi saja.

3. Kegiatan belajar yang individual menyebabkan siswa kurang

bersosialisasi dengan sesamanya sehingga keterampilan sosial siswa

kurang berkembang.

4. Hasil belajar Biologi di sekolah yang masih rendah.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian ini

dibatasi hanya pada masalah perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa pada materi Ekosistem di kelas X SMA Dharma

Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012.

1.4. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi Ekosistem di kelas X

SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi

Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran

2011/2012?

3. Bagaimana perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan

(17)

5

dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi

Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran

2011/2012?

4. Bagaimana keterlibatan setiap kelompok dalam kegiatan belajar mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

(Think-Pair-Share) dan tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) ?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui:

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS) pada materi Ekosistem di kelas X SMA

Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi Ekosistem

di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012.

3. Ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012.

4. Mengamati keterlibatan setiap kelompok dalam kegiatan belajar mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

(Think-Pair-Share) dan tipe STAD (Student Teams-Achievement Division).

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan

dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif agar memiliki

pengetahuan yang luas tentang model pembelajaran dan memiliki

keterampilan untuk menerapkannya dan sebagai bekal untuk

mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas

pembelajaran.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan metode

pembelajaran sehingga dapat sedikit demi sedikit memperbaiki dan

(18)

6

profesionalisme guru.

3. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik dalam

meningkatkan mutu pendidikan sekolah khususnya dalam belajar Biologi.

4. Bagi siswa, meningkatkan motivasi dan prestasi siswa serta memberikan

pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi khusunya dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS ((Think-Pair-Share) dan tipe STAD

(Student Teams-Achievement Division) sehingga dapat dimanfaatkan siswa untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan

belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan teman sebaya

dan orang lain.

1.7. Defenisi Operasional

1. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu

dan fungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan

aktivitas belajar mengajar.

2. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

3. Think Pair Share (TPS) adalah pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan menghendaki siswa bekerja saling

membantu dalam kelompok kecil.

4. Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan

kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok-kelompok 4-5 orang siswa

secara heterogen.

5. Hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan yang

menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan perilaku yang

(19)

46 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada

materi Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran

2011/2012 tergolong kategori tinggi nilai rata-rata sebesar 82,66

2. Bahwadengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

(STAD) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun

pembelajaran 2011/2012 tergolong kategori cukup nilai rata-rata sebesar 72,73

3. Ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipeThink Pair Share (TPS) dengan tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012.

4. Keterlibatan aktivitas setiap kelompok dalam kegiatan belajar mengajar juga

mempunyai peranan penting dalam menunjang hasil belajar siswa. Pada kelas TPS

persentase aktivitas belajar sebesar 82,20% dengan kategori baik. Sedangkan pada

kelas STAD persentase aktivitas belajar sebesar 76,20% dengan kategori cukup.

5.2 Saran

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat dijadikan

sebagai salah satu alternative dalam pembelajaran Biologi, khususnya pada materi ekosistem

2. Kepada guru-guru Biologi, hendaknya mencoba menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS pada pembelajaran Biologi.

3. Untuk peneliti lanjutan agar menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Think

(20)

47

agar dapat dijadikan studi perbandingan untuk menentukan model

pembelajaran yang lebih tepat digunakan dalam pengajaran Biologi.

4. Waktu yang digunakan agar diperpanjang (keterbatasan waktu penelitian),

agar tingkat penguasaan siswa dapat ditingkatkan.

5. Indikator yang dibuat harus representative terhadap kompetensi dasar

sehingga hasil yang diperoleh lebih optimal.

6. Untuk memilih materi yang sesuai dengan model ini, karena model ini tidak

dapat digunakan untuk materi- materi pokok misalnya genetika, system

(21)

48

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/ekosistem (Diakses 10 Februari 2012)

. 2009. http://absolutvision.com (Diakses 13 Februari 2012)

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta :Bumi Aksara

. 2005.Manajemen Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta

Aryulina, 2011.http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html. (Diakses 24 Juli 2012)

Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Djamarah, S. B. dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 2009. Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA Unimed

Hamalik, O.2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: PT Bumi Aksara

Khairani. 2010. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di Kelas X SMA Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. FMIPA UNIMED. Skripsi. Medan

Khusnul. 2011.

http://khusnulbelajarbersama.blogspot.com/2011/03/contohsimbiosis-komensalisme.html (Diakses 24 Juli 2012)

Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

(22)

48

Martina,B. 2011.

http://olhazone.blogspot.com/2010_04_01_archive.html.(Diakses 24 Juli 2012)

Murtaqi, M. 2012.http://www.imammurtaqi.com/2012/04/hubungan-antar-makhluk-hidup.html. (Diakses 24 Juli 2012)

Mutiara, C. 2011. Upaya Meningkatan Hasil Belajar Biologi dengan Metode TPS disertai Eksperimen pada Siswa SMAN I Batanghari Lampung Timur.Jurnal Bioedukasi2:30-41.

Nana, E. 2012.http://ervinanana.blogspot.com/2012/04/simbiosis-mutualisme-dalam-kehidupan.html (Diakses 24 Juli 2012)

Pratiwi, D.,A., dkk, 2004. BukuPenuntunBiologi SMA untukkelas X. Jakarta. Erlangga

Rizal, M. 2011. Peningkatan Kemampuan Berpikir Siswa Kelas VIII Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan di SMP Negeri I Pallangga Kab.Gowa. Jurnal Bimafika 3: 299-303

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Soemanto, W. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 1991. Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

.2002. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito

Sulistyorini, A. 2009. Biologi 1. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

(23)

RIWAYAT HIDUP

Sumarni Br Purba dilahirkan di Brandan, Kabupaten Langkat pada

tanggal 24 Juli 1990. Ibu bernama Fatmi dan ayah bernama R.Purba, dan

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Anak pertama bernama Evi, anak

kedua bernama Deni dan anak ke-empat bernama Ariandi. Pada tahun 1996,

penulis masuk SD Negeri 056009 Telaga Jernih Kabupaten Langkat dan lulus

pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2

Babalan P. Brandan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis

melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Babalan dan lulus pada tahun 2008. Pada

tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Medan melalui jalur SNMPTN.

Selama studi di Universitas Negeri Medan, penulis aktif mengikuti

kegiatan organisasi keislaman, seminar, training dll.Selain itu, penulis juga pernah

mengajar baik di lingkup matakuliah (PPL Terpadu) maupun di lingkup

Gambar

Tabel 2.1.  Fase – fase pembelajaran kooperatif tipe STAD

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas insulasi termal dapat dilihat dari konduktivitas panasnya yang rendah karena hal itu dapat mempertahankan energi termal di dalam atau di luar sistem dengan

Gambar 12d adalah tampialn saat aplikasi dan perangkat keras telah memulai penghitungan langkah kaki dan apa bila sistem measuki mode hemat daya maka akan muncul

Tidak mengherankan bila hasil penelitian ini memberi inspirasi pada berbagai penerbit untuk menyertakan lebih banyak soal pemecahan masalah dalam buku ajar di tahun 90-an

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika melalui metode berpikir reflektif yang dilakukan guru dan untuk mengetahui

Dari analisis terhadap teks yang ditampilkan Solopos dapat diketahui bagaimana netralitas media dalam kampanye pilgub. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

NGKAP KANAN.. Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Uji Coba Tutupan Ijuk dan Karung Goni pada Pengoperasian Bubu Tambun di Perairan Kepulauan Seribu” adalah

Hipotesis diuji menggunakan Anava (Analisis variansi). Dari hasil analisis dapat disimpulkan: 1) ada pengaruh metode siklus belajar 5E dan inkuiri terbimbing terhadap

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2