PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA DHARMA PANCASILA MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012
Oleh:
Sumarni Br Purba
NIM 408141112
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada Allah
Subhanahu Wata’ala yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala nikmat dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallaahu’alayhi
Wasallam.
Skripsi berjudul “Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di Kelas SMA Dharma
Pancasila Tahun Pembelajaran 2011/2012“ disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Drs.
Tonggo Sinaga, M.S sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si, Ibu Dra. Mariaty Sipayung, M.Si dan
Ibu Dra. Martina Restuati, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran
hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Ir. Herkules Abdullah, M.S, selaku dosen
pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf
pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu
penulis.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada yang tercinta
Ayahanda R.Purba, Ibunda Fatmi, Kakanda Evi, Deni, dan Adinda Ariandi,
beserta sanak keluarga yang telah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan
baik material maupun spiritual. Terima kasih juga Penulis ucapkan kepada para
Pejuang Syari’ah Penegak Khilafah Penjemput Bisyarah yang tidak dapat penulis
kepada sahabat-sahabatku kelas BIO DIK B 2008 yang telah memberikan
semangat dan dukungan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Medan, Juli 2012
Penulis
Sumarni Br Purba
Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di Kelas X SMA Dharma
Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012
Sumarni Br Purba (NIM 408141112)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan Tahun pembelajaran 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Dharma Pancasila Medan yang berjumlah 150 siswa dan sampel diambil secara purposif sampling sebanyak 60 siswa. Berdasarkan rata-rata hasil pre test siswa menunjukkan nilai rata-rata pre test siswa adalah X 1 = 29,73 dan SD = 12,41 untuk kelas yang diajar dengan penggunaan model TPS sedangkan kelas yang diajar dengan penggunaan model STAD didapat X 2 = 33,20 dan SD = 12,12. Setelah mendapat perlakuan nilai rata-rata post test siswa yang diajar dengan penggunaan model TPS ( X 1= 82,66 ; SD = 10,52) lebih tinggi dibanding dengan penggunaan model STAD ( X 2 = 72,73 ; SD = 9,55).
The Different of Cooperative Learning Model Think Pair Share (TPS) Type
and Student Teams Achievement Division (STAD) Type to Student Learning
Result in Ecosystem Material at Class X SMA Dharma Pancasila
Medan in Academic Year 2011/2012
Sumarni Br Purba (NIM 408141112)
ABSTRACT
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4 1.3. Batasan Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 4 1.5. Tujuan Penelitian 5 1.6. Manfaat Penelitian 5 1.7. Defenisi Operasional 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7 2.1.1. Pengertian Belajar 7 2.1.2. Hasil belajar 8 2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif 8 2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS 10
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 12
2.1.6. Pokok Bahasan Ekosistem 16
2.2. Kerangka Konseptual 23
2.3. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN 25 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 25
3.2. Populasi dan Sampel 25
3.3. Variabel Penelitian 25
3.4. Jenis dan Sumber Data 26
3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian 26
3.6. Prosedur Penelitian 27
3.7. Teknik Pengumpulan Data 28
3.8. Uji Coba Instrumen Penelitian 30
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 35
4.1. Hasil Penelitian 35
4.1.1. Nilai Pre test Kelas TPS dan STAD 35
4.1.2. Nilai Post test Kelas TPS dan STAD 37
4.1.3. Aktivitas Belajar Kelompok dalam Pembelajaran Biologi
Pada Kelas TPS dan STAD 39
4.2. Analisis Hasil Penelitian 40
4.2.1. Uji Normalitas 40
4.2.2. Uji Homogenitas 41
4.2.3. Uji Hipotesis 41
4.3. Pembahasan 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46
5.1. Kesimpulan 46
5.2. Saran 46
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Fase – fase pembelajaran kooperatif tipe STAD 14
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 26
Tabel 3.2. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 29
Tabel 4.1. Hasil Pretes Kelas TPS 35
Tabel 4.2. Hasil Pretes Kelas STAD 36
Tabel 4.3. Hasil Postes Kelas TPS 37
Tabel 4.4. Hasil Postes Kelas STAD 38
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data Pretes 40
Tabel 4.6 . Hasil Uji Normalitas Data Postes 40
Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Varians 41
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Bagan alur kelompok belajar tipe TPS 12
Gambar 2. 2. Bagan alur kelompok belajar tipe STAD 15
Gambar 2.3. Predasi 16
Gambar 2.4. Parasitisme 17
Gambar 2.5. Komensalisme 17
Gambar 2.6. Mutualisme 18
Gambar 2.7. Kompetisi 18
Gambar 2.8. Bioma gurun 19
Gambar 2.9. Bioma Padang Rumput 19
Gambar 2.10. Bioma hutan basah 20
Gambar 2.11. Hutan Gugur 20
Gambar 2.12. Taiga 20
Gambar 2.13. Tundra 21
Gambar 2.14. Sungai (ekosistem lotik) 21
Gambar 2.15. Ekosistem laut 22
Gambar 2.16. Contoh Ekosistem Estuari 22
Gambar 2.17. Pertanian (contoh ekosistem buatan) 23
Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pre test Siswa Kelas TPS
dan Kelas STAD 36
Gambar 4.2. Diagram Perbedaan Nilai Post test Siswa Kelas TPS
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 50
Lampiran 2. RPP 52
Lampiran 3. Instrumen Tes 79
Lampiran 4. Kunci Jawaban 85
Lampiran 5. Tabel Uji Validitas Tes Hasil Belajar 86
Lampiran 6. Tabel Perhitungan Reliabilitas 87
Lampiran 7. Perhitungan Validitas 88
Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas 91
Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Soal 92
Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 94
Lampiran 11. Data Hasil Belajar Siswa 96
Lampiran 12. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan
Varians Nilai Pretes 99
Lampiran 13. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan
Varians Nilai Postes 101
Lampiran 14. Uji Normalitas Data Penelitian 103
Lampiran 15. Uji Homogenitas Data Penelitian 107
Lampiran 16. Pengujian Hipotesis 109
Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Diskusi Kelompok
x
Lampiran 18. Lembar Observasi Aktivitas Diskusi Kelompok
Kelas TPS 112
Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian 113
Lampiran 20. Tabel Harga Kritik Korelasi Product Moment 118
Lampiran 21. Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 119
Lampiran 22. Tabel Distribusi Normal Standar 120
Lampiran 23. Nilai Kritis Distribusi t 121
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung pada sumber
daya manusia (SDM) sedangkan kualitas SDM sangat ditentukan oleh
pendidikannya. Apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap
bangsa untuk saling bersaing secara bebas dimana hanya bangsa yang berkualitas
yang mampu bersaing atau berkompetisi di pasar bebas. Karena pendidikan
merupakan salah satu cara untuk membenahi dan meningkatkan mutu hidup
seseorang.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana
bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara
tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru.
Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala
keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang
yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek intelektual, psikologis dan biologis
( Djamarah dan Zain, 2006). Metode pengajaran merupakan unsur penting dalam
keberhasilan dalam mengajar. Jadi memilih dan mengembangkan metode
pengajaran harus mempertimbangkan dari siswa, yakni seberapa jauh siswa
diikutsertakan dalam proses pengajaran untuk dirinya.
Penulis melakukan penelitian di sekolah SMA Dharma Pancasila karena
penulis tersebut adalah pengajar bimbel di kelas X sehingga memudahkan dalam
melakukan survai ke siswa dan administrasi selama penelitian. Hasil prasurvai
yang telah dilakukan di SMA Dharma Pancasila ternyata sebagian besar siswa
SMA tersebut khususnya kelas X nilai yang diperoleh adalah 60. Padahal nilai
KKM untuk mata pelajaran biologi di sekolah tersebut adalah 70. Berdasarkan
observasi di sekolah tersebut ternyata kegiatan belajar mengajar terlihat
membosankan dan sebagian besar siswa tidak memperhatikan penjelasan guru
serta asyik berbincang- bincang dengan teman sebangkunya. Bagi siswa yang
pintar, mereka hanya memperdulikan diri sendiri (individual), tidak mau
2
temannya tidak tahu. Belum lagi banyak siswa yang membuat keributan dan
mengganggu temannya yang ingin belajar. Kondisi seperti tidak sangat kondusif
sebagai tempat belajar. Hal ini disebabkan guru kurang memperhatikan variasi
mengajar bahkan monoton pada satu metode mengajar saja yaitu menggunakan
metode belajar konvensional dengan ceramah dan tanya jawab. Tidak ada
keterlibatan siswa selama pembelajaran berlangsung atau dapat dikatakan
pembelajarannya Teacher–Center. Padahal dapat diketahui bahwa metode tersebut sudah tidak efektif lagi digunakan pada pelajaran biologi yang lebih
menuntut pemahaman sehingga menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang
membosankan bagi anak didik.
Berdasarkan pengalaman PPLT yang telah dilakukan penulis di SMP N I
Lubuk Pakam, salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi pembelajaran
yang monoton yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Proses
pembelajaran kooperatif menuntut adanya partisipasi aktif dari seluruh siswa.
Jadi, kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator
di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Model kooperatif yang digunakan
adalah model kooperatif tipe STAD. Metode Student Teams Achievement
Divisions (STAD) merupakan metode yang dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Kelebihan metode ini
diantaranya yaitu pembelajaran tidak membosankan, pengetahuan yang diperoleh
melalui diskusi akan lebih mudah dipahami karena bahasa yang digunakan lebih
sederhana dan pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini akan bertahan lama,
menimbulkan penerimaan yang luas terhadap anggota yang berbeda kemampuan,
kelas sosial dan budayanya (Trianto,2009).
Ternyata dari pembelajaran menggunakan STAD (Student Teams
Achievement Student) diperoleh nilai siswa yang cukup memuaskan. Didukung
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizal (2011) dimana nilai siswa yang
diajar dengan menggunakan metode STAD mengalami peningkatan, yang
sebelumnya 49,74 menjadi 77,69. Hanya saja fakta di lapangan membuktikan
tidak semua siswa yang berperan aktif dalam diskusi kelompok. Sebagian siswa
hanya sebagai penonton dan tidak mengeluarkan pendapatnya serta siswa yang
3
Untuk mengatasi kekurangan yang disebutkan diatas, penulis mencoba
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) yang
memiliki kelebihan yaitu optimalisasi partisipasi siswa, lebih banyak kesempatan
untuk kontribusi masing - masing anggota kelompok, dan interaksi lebih mudah.
Hanya saja dalam proses kegiatan belajar sedikit agak rumit dibandingkan tipe
STAD. Metode pembelajaran tipe TPS akan meningkatkan keterampilan proses
belajar siswa, karena melibatkan siswa untuk aktif secara langsung dalam
memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan, seperti pada think siswa akan
mampu untuk memecahkan masalah dengan berpikir mandiri sehingga dapat
memberdayakan kemampuan yang ada pada dirinya, pada pair siswa akan
memiliki sikap kolaboratif dan kerjasama yang baik dengan pasangannya dalam
mengklasifikasikan objek serta dalam menjawab pertanyaan dan permasalahan
yang dihadapi, sedangkan pada tahap share siswa akan terampil dalam
menyampaikan hasil perolehan kepada siswa lain baik lisan, tulisan, gambar, atau
penampilan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mutiara (2011)
tentang pembelajaran TPS, terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari 67,65 menjadi
83,28.
Penulis memilih materi ekosistem yang akan digunakan dalam penelitian
ini karena materi ekosistem merupakan materi pembelajaran yang dipelajari di
kelas X yang akan diajarkan pada bulan mei sesuai dengan jadwal penulis
melakukan penelitian di sekolah tersebut. Materi pelajaran ini memiliki cakupan
yang cukup luas sehingga terkadang waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk
menuntaskan materi ini. Oleh karena itu, pelajaran tersebut sebaiknya disampaikan
dengan sistem diskusi atau membuat kelompok diskusi dimana siswa turut berperan aktif
untuk bertanya dan dapat melibatkan seluruh siswa di kelas. Selain itu, waktu yang
tersedia dapat digunakan secara efektif dan cukup untuk menuntaskan sejumlah indikator
yang harus tercapai dalam materi ekosistem. Oleh sebab itu, Model Kooperatif tipe TPS
dan STAD merupakan model yang tepat untuk membahas materi ekosistem.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “Perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division
4
1.2.Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Pemilihan model pembelajaran yang masih kurang tepat sehingga
membuat siswa kurang berminat untuk mempelajari Biologi.
2. Guru hanya menggunakan metode pembelajaran yang sama setiap
mengajar, yaitu menggunakan metode ceramah tanpa ada variasi
pembelajaran yang lain, sehingga siswa merasa bosan dan monoton serta
siswa menjadi pasif karena hanya menerima materi saja.
3. Kegiatan belajar yang individual menyebabkan siswa kurang
bersosialisasi dengan sesamanya sehingga keterampilan sosial siswa
kurang berkembang.
4. Hasil belajar Biologi di sekolah yang masih rendah.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diajukan, maka penelitian ini
dibatasi hanya pada masalah perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa pada materi Ekosistem di kelas X SMA Dharma
Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012.
1.4. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi Ekosistem di kelas X
SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi
Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran
2011/2012?
3. Bagaimana perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan
5
dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi
Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran
2011/2012?
4. Bagaimana keterlibatan setiap kelompok dalam kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS
(Think-Pair-Share) dan tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui:
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) pada materi Ekosistem di kelas X SMA
Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012.
2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi Ekosistem
di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012.
3. Ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012.
4. Mengamati keterlibatan setiap kelompok dalam kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS
(Think-Pair-Share) dan tipe STAD (Student Teams-Achievement Division).
1.6. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan
dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif agar memiliki
pengetahuan yang luas tentang model pembelajaran dan memiliki
keterampilan untuk menerapkannya dan sebagai bekal untuk
mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan metode
pembelajaran sehingga dapat sedikit demi sedikit memperbaiki dan
6
profesionalisme guru.
3. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik dalam
meningkatkan mutu pendidikan sekolah khususnya dalam belajar Biologi.
4. Bagi siswa, meningkatkan motivasi dan prestasi siswa serta memberikan
pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi khusunya dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS ((Think-Pair-Share) dan tipe STAD
(Student Teams-Achievement Division) sehingga dapat dimanfaatkan siswa untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan teman sebaya
dan orang lain.
1.7. Defenisi Operasional
1. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu
dan fungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan
aktivitas belajar mengajar.
2. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
3. Think Pair Share (TPS) adalah pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan menghendaki siswa bekerja saling
membantu dalam kelompok kecil.
4. Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok-kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen.
5. Hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan yang
menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan perilaku yang
46 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :
1. Bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada
materi Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran
2011/2012 tergolong kategori tinggi nilai rata-rata sebesar 82,66
2. Bahwadengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
(STAD) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun
pembelajaran 2011/2012 tergolong kategori cukup nilai rata-rata sebesar 72,73
3. Ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipeThink Pair Share (TPS) dengan tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Dharma Pancasila Medan tahun pembelajaran 2011/2012.
4. Keterlibatan aktivitas setiap kelompok dalam kegiatan belajar mengajar juga
mempunyai peranan penting dalam menunjang hasil belajar siswa. Pada kelas TPS
persentase aktivitas belajar sebesar 82,20% dengan kategori baik. Sedangkan pada
kelas STAD persentase aktivitas belajar sebesar 76,20% dengan kategori cukup.
5.2 Saran
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat dijadikan
sebagai salah satu alternative dalam pembelajaran Biologi, khususnya pada materi ekosistem
2. Kepada guru-guru Biologi, hendaknya mencoba menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS pada pembelajaran Biologi.
3. Untuk peneliti lanjutan agar menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Think
47
agar dapat dijadikan studi perbandingan untuk menentukan model
pembelajaran yang lebih tepat digunakan dalam pengajaran Biologi.
4. Waktu yang digunakan agar diperpanjang (keterbatasan waktu penelitian),
agar tingkat penguasaan siswa dapat ditingkatkan.
5. Indikator yang dibuat harus representative terhadap kompetensi dasar
sehingga hasil yang diperoleh lebih optimal.
6. Untuk memilih materi yang sesuai dengan model ini, karena model ini tidak
dapat digunakan untuk materi- materi pokok misalnya genetika, system
48
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/ekosistem (Diakses 10 Februari 2012)
. 2009. http://absolutvision.com (Diakses 13 Februari 2012)
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta :Bumi Aksara
. 2005.Manajemen Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta
Aryulina, 2011.http://olhazone.blogspot.com/2010/04/tipe-tipe-ekosistem-1.html. (Diakses 24 Juli 2012)
Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Djamarah, S. B. dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 2009. Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA Unimed
Hamalik, O.2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: PT Bumi Aksara
Khairani. 2010. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem di Kelas X SMA Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. FMIPA UNIMED. Skripsi. Medan
Khusnul. 2011.
http://khusnulbelajarbersama.blogspot.com/2011/03/contohsimbiosis-komensalisme.html (Diakses 24 Juli 2012)
Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
48
Martina,B. 2011.
http://olhazone.blogspot.com/2010_04_01_archive.html.(Diakses 24 Juli 2012)
Murtaqi, M. 2012.http://www.imammurtaqi.com/2012/04/hubungan-antar-makhluk-hidup.html. (Diakses 24 Juli 2012)
Mutiara, C. 2011. Upaya Meningkatan Hasil Belajar Biologi dengan Metode TPS disertai Eksperimen pada Siswa SMAN I Batanghari Lampung Timur.Jurnal Bioedukasi2:30-41.
Nana, E. 2012.http://ervinanana.blogspot.com/2012/04/simbiosis-mutualisme-dalam-kehidupan.html (Diakses 24 Juli 2012)
Pratiwi, D.,A., dkk, 2004. BukuPenuntunBiologi SMA untukkelas X. Jakarta. Erlangga
Rizal, M. 2011. Peningkatan Kemampuan Berpikir Siswa Kelas VIII Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan di SMP Negeri I Pallangga Kab.Gowa. Jurnal Bimafika 3: 299-303
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Soemanto, W. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 1991. Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
.2002. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito
Sulistyorini, A. 2009. Biologi 1. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
RIWAYAT HIDUP
Sumarni Br Purba dilahirkan di Brandan, Kabupaten Langkat pada
tanggal 24 Juli 1990. Ibu bernama Fatmi dan ayah bernama R.Purba, dan
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Anak pertama bernama Evi, anak
kedua bernama Deni dan anak ke-empat bernama Ariandi. Pada tahun 1996,
penulis masuk SD Negeri 056009 Telaga Jernih Kabupaten Langkat dan lulus
pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2
Babalan P. Brandan dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Babalan dan lulus pada tahun 2008. Pada
tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan melalui jalur SNMPTN.
Selama studi di Universitas Negeri Medan, penulis aktif mengikuti
kegiatan organisasi keislaman, seminar, training dll.Selain itu, penulis juga pernah
mengajar baik di lingkup matakuliah (PPL Terpadu) maupun di lingkup