• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF STRATEGI FIRING LINE DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN DANKOMPONENNYA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF STRATEGI FIRING LINE DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN DANKOMPONENNYA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANRI YUSUF NASUTION ( NIM 071255120043 ) Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Aktif Strategi firing line Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Pengapian dan Komponennya Di Kelas XII SMK Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran aktif strategi firing line dengan pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar memperbaiki sistem pengapian dan komponennya di kelas XII smk negeri 1 stabat tahun ajaran 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XII semester genap yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 3 kelas secara acak yaitu kelas XII1 sebagai kelas eksperimen dan

kelas XII2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui

hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 25 soal.

Hasil penelitian diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 6,68 dengan standar deviasi 1,43, dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 6,60 dengan standar deviasi 1,38. Pada pengujian normalitas diperoleh pada kelas eksperimen dengan Lhitung= -0,1190 dan Ltabel= 0,173, untuk kelas kontrol dengan Lhitung=

-0,1170 dan Ltabel= 0,173, sehingga diperoleh Lhitung< Ltabel,maka data kedua kelas

berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,07 dan Ftabel =

1,98, sehingga Fhitung < Ftabel, maka kedua tabel berasal dari kelompok yang

homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran aktif strategi firing line dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 17,64 dengan standar deviasi 1,78 dan kelas kontrol 12,20 dengan standar deviasi 1,04. Hasil uji t diperoleh thitung= 13,27 dan

ttabel= 1,676 sehingga thitung > ttabel (13,27 > 1,676) maka Ha diterima, dengan

(2)

ABSTRACT

ANRI YUSUF NASUTION ( 071255120043 ) Differences Model Student Results Using Active Learning Strategies Learning firing line with the Basic Competence Improving Conventional Ignition System Components in Class XII and SMK Negeri 1 Stabat Academic Year 2011/2012. Thesis Faculty of Engineering, State University of Medan, 2012.

This study aims to determine the differences in learning outcomes of students using active learning model the learning strategy with conventional firing line on the basis of competence and improving ignition system components in the country a class XII smk Stabat academic year 2011/2012.

This type of research is experimental research. Population in the study were all students of class XII semester consists of three classes. Sampling was done by random sampling by taking two classes of third grade class XII1 randomized as experimental class and the class as a class XII2 control. The instrument used to determine student learning outcomes is a test of student learning outcomes in the form of multiple-choice question number 25.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Aktif Strategi firing line Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Pengapian dan Komponennya Di Kelas XII SMK Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.

3. Bapak Drs. Sempurna Peranginangin, M.Pd. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNIMED

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin UNIMED.

5. Bapak Drs.Pudin Saragih,M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin UNIMED.

6. Bapak Drs. Suherman, M.Pd selaku Dosen Pembimbing

(4)

8. Bapak Anwar Dalimunthe, SPd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Stabat yang telah memberi izin untuk penelitian.

9. Para dosen Teknik Mesin yang terus memberikan semangat dan dukungan. 10. Ayahanda Henri Efendi Nasution dan Ibunda Syawaliah Nur Hasibuan dan abangku Khairul saleh ketiga adekku Ali Rahmat, Nur Jannah dan Sri indah yang selalu mendukung penulis dalam perkuliahan baik doa, semangat dan materi.

11. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat, terkhusus teman-teman S1- Ekstensi serta Senior dan Junior penulis Jurusan Teknik Mesin UNIMED.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangannya, baik dari segi isi maupun tata bahasanya. untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat sesuai dengan fungsinya dan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Maret 2012 Penulis,

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel3.1 Rancangan Eksperimen ………..………..23

Table 3.2 Kisi-Kisi Soal Kognitif ………..………..23

Table 4.1 Distribusi Frekuensi data pos-tes pada kelas eksperimen ...….30

Table 4.2 Distribusi Frekuensi data pos-tes pada kelas kontrol …...……..31

Table 4.3 Pengujian Normalitas Data Penelitian……….….…....31

[image:5.612.109.482.40.379.2]
(6)

Lampiran 1 Silabus……….. 36

Lampiran 2 RPP……….. ………...………. 37

Lampiran 3 Tes PilihanBerganda ……….………... 67

Lampiran 4 Tabel Uji Coba……….………. 74

Lampiran 5 Perhitungan Validitas dan Reabilitas ………...………76

Lampiran 6Analisa Varians Butir soal ……….………... 79

Lampiran 7 Perhitungan TingkatKesukaran Soal ………..……….. 80

Lampiran 8 Perhitungan Daya Beda Soal ………...81

Lampiran 9 Data Hasil Belajar Siswa ………….………...82

Lampiran 10 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Pretest ……….……….84

Lampiran 11 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Postest ……….86

Lampiran 12 Perhitungan Normalitas ………...88

Lampiran 13 Perhitungan Homogenitas ………93

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 9

1.Proses belajar mengajar ... 9

2. Belajar aktif ... 11

3. Strategi Firing Line dan pembelajaran ... 14

4. Pembelajarankonvensional ………. 17

5. Hasilbelajar ………. 18

B. Kerangka Konseptual ... 19

C. Pengajuan Hipotesis Penelitian... 21

(8)

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

1. Populasi Penelitian ... 22

C. Rancangan Penelitian ... 22

D. Alat Pengumpul Data ... 23

E. Uji Coba Instrumen ………. 24

1. Uji Validitas………...………... 24

2. Uji Reliabilitas ……….………. 25

3. Uji Tingkat Kesukaran………..………… 25

4. Uji Daya Beda ……….. 26

F. Prosedur Penelitian ... 26

G. Teknik Analisis Data... 27

1. Uji Normalitas Populasi……… 27

2. Uji Homogenitas Populasi………. 28

3. Uji Hipotesis ……….. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi DataHasil Penelitian ……...………... 30

1. Data Hasil Belajar dengan Strategi Firing Line…………..…..30

2. Data Hasil Belajar dengan Pembelajaran Konvensional...… 30

3. Uji Persyaratan Analisis Data………....31

B. PengujianHipotesis ………...………...32

C. Temuan Penelitian ………...32

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………..35

B. Saran………....35

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas, terbuka dan demokratis serta mampu bersaing secara terbuka di era globalisasi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga Indonesia. Kinerja pendidikan menuntut adanya upaya pembenahan dan penyempurnaan berbagai aspek pendidikan yang mendukungnya, seperti : perubahan kurikulum, peningkatan kualitas guru, pengadaan buku ajar, melengkapi sarana dan prasarana serta peralatan laboratorium sekolah.

(11)

2

mendengar, melihat, menjawab pertanyaan, dan mendiskusikan dengan orang lain. Semua itu diperlukan oleh peserta didik untuk melakukan kegiatan, menggambarkannya sendiri, mencontohkan, mencoba keterampilan, dan melaksanakan tugas sesuai dengan pengetahuan yang telah mereka miliki.

Memperbaiki Sistem Pengapian adalah mata pelajaran yang menuntut siswa untuk menggunakan pola pikirnya dalam memahami, mengingat dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Memperbaiki Sistem Pengapian merupakan pembelajaran yang pada umumnya berisi teori dan praktek sehingga dibutuhkan pemahaman dan penghapalan dalam mempelajarinya. Pada standar kompetensi Memperbaiki Sistem Pengapian, siswa kesulitan dalam mengembangkan pengetahuan teori yang telah diperoleh untuk mengaplikasikannya, siswa kesulitan dalam penerapan dan pengembangan-pengembangan teori yang telah disampaikan baik dalam teori maupun praktek, kondisi ini penulis temukan ketika melaksanakan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru yang mengajar standar kompetensi Memperbaiki Sistem Pengapian yang dilakukan di SMK N 1 Stabat, Langkat. Hudri, S.Pd, mengemukakan bahwa” hasil belajar mata diklat Memperbaiki Sistem Pengapian untuk tahun ajaran 2010/2011, hanya 55% siswa yang dapat dikategorikan lulus, dengan standart ketuntasan minimal 7,5”.

(12)

3

ada beberapa siswa saja yang merasa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, Pada dasarnya, berhasil tidaknya seorang siswa meraih prestasi belajarnya tergantung dari beberapa hal atau beberapa faktor yang mempengaruhinya. Hal ini tentunya tidak diharapkan karena dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Menurut Slameto ( 2010 : 54 ) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar yang meliputi, faktor Jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor Psikologi (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan) dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu, yaitu faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah) dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Dewey dalam Nuraini (2003:14) mengemukakan bahwa : “Belajar adalah

menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri dengan demikian inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Peran guru sekedar sebagai pembimbing dan pengarah.”

(13)

4

belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Untuk itu guru dituntut menciptakan pembelajaran aktif yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan pola pikir siswa, sehingga pembelajaran yang dialami siswa dapat bermakna. Sesuai dengan yang dikemukakan Burton dalam Usman (2004:21): “Teaching is the guidance of learning activities, teaching is for purpose of aiding the pupil learn.” Mengajar adalah membimbing

kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar, maksudnya guru sebagai pengajar harus berusaha semaksimal mungkin agar siswa benar-benar terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Karena selama ini kegiatan belajar hanya ditandai kegiatan satu arah penuangan informasi yaitu dari guru ke siswa. Dalam belajar aktifitas adalah asas yang paling penting, sebab belajar itu sendiri adalah aktifitas. Tanpa aktifitas belajar, tidak mungkin seorang siswa memperoleh hasil dalam belajar di sekolah.

(14)

5

Dalam proses belajar mengajar, hal penting yang dilakukan guru adalah bagaimana strategi atau cara guru untuk membelajarkan siswa. Karena dengan cara yang baik, maka diasumsikan siswa akan memperoleh hasil yang baik pula. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari peserta didik dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Namun pada kenyataannya, guru sangat sering menggunakan metode pengajaran konvensional seperti: ceramah dan tanya jawab, sehingga mengakibatkan munculnya kondisi yang monoton dan membosankan.

(15)

6

didik, menumbuhkan suasana yang menyenangkan dan tidak mengekang anak didik. Dengan suasana yang demikian, maka anak didik akan lebih termotivasi untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar memperbaiki sistem pengapian siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar Memperbaiki Sistem Pengapian sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar.

b. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran Memperbaiki Sistem Pengapian.

c. Metode pembelajaran konvensional yang masih sering digunakan sehingga munculnya suatu kondisi yang monoton dan membosankan dalam pembelajaran Memperbaiki Sistem Pengapian.

(16)

7

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan begitu luasnya identifikasi masalah yang ada, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Model pembelajaran Aktif yang diteliti adalah strategi Firing Line.

b. Kemampuan siswa yang dianalisis adalah hasil belajar Memperbaiki Sistem Pengapian.

c. Materi yang diberikan kepada siswa, sebatas materi: Analisa Kerusakan Komponen Sistem Pengapian.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah yang diteliti adalah :

1. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran firing line lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran aktif strategi Firing Line ?

2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional ?

(17)

8

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah

a. Bagi guru, sebagai masukan dalam memilih model pembelajaran Aktif strategi Firing Line yang digunakan dalam pembelajaran.

b. Bagi siswa, sebagai pengalaman yang dapat menumbuhkan motivasi belajar, sehingga siswa tetap aktif dan terampil mengkomunikasikan informasi yang diterimanya dan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam memahami suatu masalah, dapat membantu siswa pada hal-hal penting supaya tetap diingat, meningkatkan kreativitas anak didik dalam menyampaikan pendapatnya tentang suatu konsep, mengurangi kebosanan anak didik, menumbuhkan suasana yang menyenangkan dan tidak mengekang anak didik.

(18)

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Aktif strategi Firing Line lebih tinggi dari pada hasil belajar yang diajar dengan menggunakan pembelajaran Konvensional.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Agar para guru-guru di SMK Negeri 1 Stabat berkenan untuk mencoba menggunakan strategi Firing Line.

Gambar

Tabel 3.1 Rancangan Eksperimen ………………..………………………..23

Referensi

Dokumen terkait

Cena yang selalu membantu penulis selama kegiatan kuliah

Maka dari itu, peneliti tertarik untuk menguji secara empiris tentang bagaimana hubungan antara nilai tugas mata kuliah Psikodiagnostik dengan orientasi tujuan dalam mata

SEGMEN BERITA REPORTER A Walikota Award Penghargaan Pemkot Bagi Media. Apa Kabar Jogja RBTV Menerima 2

Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) terdapat pengaruh perhatian orang tua, sikap guru matematika kepada siswa dan motivasi melanjutkan studi terhadap prestasi

Alhamdulillahi robbil alamin, atas rahmat dan hidayah-Nya penulis telah menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Media Science Education Quality

Tugas Akhir bejudul berjudul ” Perencanaan Ketel Uap Pipa Air Dengan Kapasitas Uap Hasil 10 Ton/Jam Tekanan Kerja 10 Kg/Cm 2 Temperatur 173,75  C Bahan Bakar

Pengantar Karya Tugas Akhir (S-1). Progam Studi Seni Rupa Murni. Fakultas Seni Rupa dan Desain. Universitas Sebelas Maret.. Tugas Akhir ini memvisualisasikan hasil

Judul Tesis Pengaruh Pemberian Ammonium dan Kalium Terhadap Fiksasi dan KetenediaaD K serta Respons Tanaman Jagung (Zea nuqs L.) pada Tanah Vertisol.. Nama Nrp