PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA SERTRALIN DAN LITIUM SEBAGAI TERAPI TAMBAHAN UNTUK PERBAIKAN KLINIS PASIEN SKIZOFRENIA DI
RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
HASIL TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Oleh:
Syarifah Husna S571708009
Pembimbing:
Prof. Dr. dr. M. Fanani, Sp. KJ (K) dr. Debree Septiawan, Sp. KJ, M. Kes
dr. Adriesti Herdaetha, Sp.KJ, M.H.
PPDS I PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET/ RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
commit to userHASIL TESIS Dengan Judul
PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA SERTRALIN DAN LITIUM SEBAGAI TERAPI TAMBAHAN UNTUK PERBAIKAN KLINIS PASIEN
SKIZOFRENIA DI RSJD DR. ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA
Pembimbing Tanda tangan
1. Prof. Dr. dr. M. Fanani, Sp. KJ (K) ...
2. dr. Debree Septiawan, Sp. KJ, M. Kes ...
3. dr. Adriesti Herdaetha, Sp.KJ, M.H. ...
Penguji Tanda Tangan
1. ... ...
2... ...
3... ...
4... ...
5... ...
HALAMAN KOREKSI
Perbedaan Keefektifan antara Sertralin dan Litium sebagai Terapi Tambahan untuk Perbaikan Klinis Pasien Skizofrenia di RSJD Dr. Zainudin Surakarta ,
ini telah disetujui untuk dipresentasikan pada Tanggal 11 Maret 2021
Korektor Tanda tangan
C1. ... ...
C2. ... ...
C3. ... ...
HALAMAN PENGESAHAN
commit to userHASIL TESIS Dengan Judul
PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA SERTRALIN DAN LITIUM SEBAGAI TERAPI TAMBAHAN UNTUK PERBAIKAN KLINIS PASIEN SKIZOFRENIA DI
RSJD DR.ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
Oleh Syarifah Husna
S571708009
Pembimbing Nama Tanda Tangan
Pembimbing I Prof. Dr. dr. M. Fanani, Sp.KJ(K)
Pembimbing II dr. Debree Septiawan, Sp.KJ., M.Kes
Pembimbing III dr. Adriesti Herdaetha, Sp.KJ., M.H.
Telah diperiksa dan disetujui Surakarta, 11 Maret 2021
Kepala Bagian Psikiatri FK UNS Ketua Program Studi PPDS I Psikiatri FK UNS
Prof. Dr. dr. M Fanani, Sp. KJ (K) dr. IGB. Indro Nugroho, Sp. KJ
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penyusunan tesis ini dapat terwujud. Tesis ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang kami hormati:
1. Prof. Dr. Muhammad Fanani, dr., Sp.KJ (K), selaku pembimbing dan Kepala Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang selalu memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi, dan saran dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penyusunan tesis ini.
2. Debree Septiawan, dr., Sp.KJ, M.Kes selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi dan saran dalam penyusunan tesis ini.
3. Adriesti Herdaetha, dr., Sp.KJ, M.H, selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan mengarahkan dalam penyusunan tesis ini.
4. Prof. Dr. H. Muchammad Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K), selaku Guru Besar yang selalu memberikan bimbingan, dan saran dalam penyusunan tesis ini.
5. Prof. Dr. Aris Sudiyanto, dr., Sp.KJ (K), selaku Guru Besar yang selalu memberikan bimbingan, dan saran dalam penyusunan tesis ini.
6. IGB Indro Nugroho, dr., Sp.KJ, selaku Ketua Program Studi PPDS Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah memfasilitasi dan memberikan dukungan dalam penyusunan tesis ini.
7. Seluruh Staf Pengajar Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah memberi dorongan, bimbingan dan bantuan dalam tesis ini a. Mardiatmi Susilohati, dr., Sp.KJ (K)
b. Djoko Suwito, dr., Sp.KJ
c. Alm. Yusvick M. Hadin, dr., Sp.KJ
d. Dr. Gst. Ayu Maharatih, dr., Sp.KJ (K), M.Kes e. Debree Septiawan, dr., Sp.KJ, M.Kes
f. Rohmaningtyas HS, dr., Sp.KJ, M.Kes g. Wijaya Kusuma, dr., Sp.KJ, M.Kes h. Budhi Hami Seno, dr., Sp.KJ, M.Kes
commit to user
i. Istar Yuliadi, dr., Msi., FIAS j. Makmuroch, Dra., MS k. Tri Oktaviyantini, dr., Sp.KJ
8. Segenap staf pengajar Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta yang telah memberi dorongan, bimbingan dan bantuan selama ini:
a. R.H. Budhi Muljanto, dr., Sp.KJ b. Abdurrahman Ama, dr., Sp.KJ c. Aliyah H, dr., Sp.KJ
d. Agung Priatmaja, dr., Sp.KJ. M.Kes e. Wahyu Nur Ambarwati, dr., Sp.KJ. M.Kes f. Maria Rini I, dr., Sp.KJ, M.Kes
g. Meiningsih Kusumawati, dr., Sp.KJ, M.Kes h. Betty Hidayati, dr., Sp.KJ, M.Kes
9. Kepada kedua orang tua kakak-kakak dan adikku tercinta yang tak henti mengirimkan doa hingga mampu menyelesaikan pendidikan, terimakasih banyak untuk semunya.
10. Untuk kelompokku tersayang BKG, dr. Eric, dr. Asikah, dr. Felin, dr. Pipit, dr. Annes, dr.
Maida, dr. Suharpudianto, dr. Sukaina dan dr. Asto, terimakasih untuk segala dukungan dan cinta yang kalian berikan selama kurang lebih 4 tahun ini.
11. Seluruh rekan residen PPDS I Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada penyusun selama menjalani pendidikan.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa, jauh lebih baik dari apa yang telah mereka berikan.
Walaupun disadari penelitian dalam tesis ini masih banyak terdapat kekurangan, namun diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang psikiatri. Penulis menerima segala saran dan kritik yang membangun agar proses studi yang dilaksanakan dapat menjadi lebih baik.
Terimakasih
Surakarta, 3 Maret 2021
Syarifah Husna
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN KOREKSI . . . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. iii
HALAMAN PENGESAHAN ... ... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR GAMBAR... xi commit to user
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR LAMPIRAN... xiii
DAFTAR SINGKATAN... xiv
ABSTRAK... xvii
BAB I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan masalah... 3
C. Tujuan Penelitian... 3
D. Manfaat Penelitian... 3
1.Manfaat Teoritis... 3
2.Manfaat Praktis ... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 4
A. Landasan Teori... 4
1. Skizofrenia... 4
a.Definisi... 4
b.Prevalensi... 4
c.Etiologi... 5
1) Genetik... 5
2) Neurotansmitter... 5
a) Dopamin... 5
b) Glutamat... 6
c) GABA... 7
d) Serotonin... 7
3) Inflamasi... 8
4) Jalur Transduksi Sinyal... 11
d.Gejala Klinis... 14
e.Penatalaksanaan Skizifrenia... 15
g.Instrumen PANSS... 19
2. Sertralin... 20
a.Farmakokinetik dan Farmakodinamik... 21
b. Interaksi Obat... 21
c. Efek Samping... 22
d. Peran Sertralin pada Gejala Skizofrenia... 23
3. Litium... 26
a. Farmakokinetik dan Farmakodinamik... 27
b. Interaksi Obat... 28
c. Efek Samping... 29
d. Peran Litium pada Gejala Skizofrenia... 29
B. Kerangka Pikir... 32
C. Hipotesis... 32
BAB III. METODE PENELITIAN... 33
A. Jenis Data... 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 33
C. Subjek Penelitian... 33
D. Sampel Penelitian... 33
E. Teknik Penetapan Subjek Penelitian ... 33
F. Besar Sampel... 34
G. Variabel Penelitian... 35
H. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 35
I. Instrumen Penelitian... 35
J. Prosedur Penelitian... 36
K. Alur Penelitian... 37
L. Analisis Data... 37
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 38
BAB V. PENUTUP... DAFTAR PUSTAKA... 48 49 LAMPIRAN... 58
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme Mikroglia pada Skizofrenia... 11
Gambar 2. Jalur Inflamasi pada Skizofrenia... 12
Gambar 3. Kerangka Berpikir... 33
Gambar 4. Alur Penelitian... 38
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Interaksi Obat Litium... 29
Tabel 2. Karakteristik Subjek Penelitian... 40
Tabel 3. Perbaikan Klinis Berdasarkan Total Skor PANSS... 41
Tabel 4. Perbaikan Skor Gejala Positif, Negatif dan Psikopatologi Umum... 42
Tabel 5. Absolute Risk Reduction, Number Needed to Treat Pemberian Lithium Dibandingkan Kontrol terhadap Perbaikan Klinis Gejala Skizofrenia... 43 Tabel 6. Absolute Risk Reduction, Number Needed to Treat Pemberian Sertralin Dibandingkan Kontrol terhadap Perbaikan Klinis Gejala Skizofrenia... 43 Tabel 7. Peningkatan risiko mania pada sertralin... 44
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Consent... 59
Lampiran 2. Formulir Peserta Penelitian... 61
Lampiran 3. Instrumen Skor PANSS... 62
Lampiran 4. Ethical Clearence... 63
Lampiran 5. Hasil SPSS... 64
DAFTAR SINGKATAN
ACC : Anterior Cingulate Cortex ARR : Absolute Risk Reduction
AMPA : α-Amino-3-hydroxy-5-Methyl-4-isoxazole Propionic Acid BDNF : Brain-Derived Neurotrophic Factor
BPRS : Brief Psychiatric Rating Scale
COMT : Catechol-O-MethylTransferase (COMT) CREB : cAMP Response Element-Binding D1/D2 : Dopamin 1/ Dopamin 2
DAT : Dopamine Transporter
commit to user
DLPFC : Dorsolateral Prefrontal Cortex DLPFC : Dorsolateral Prefrontal Cortex DTNBP1 : dystrobrevin-binding protein 1 ECT : Electroconvulsive Therapy EPS : Extrapyramidal Syndrome ERK : Extracellular Receptor Kinase
fMRI : Fungsional Magnetic Resonance Imaging GABA : Gamma-Aminubutyric Acid
GPCR : G Protein-Coupled Receptor GSK : Glycogen Synthase Kinase HGF : Hepatocyte Growth Factor IDO : Indoleamine 2,3-Dioxygenase IGF : Insulin Growth Factor
IL : Interluekin
LPS : Lipopolysaccharides
LSD : Lysergic Acid Diethyllamide LTD : Long-Term Depression LTP : Long-Term Potentiation
MAOA : Monoamine Oxidase A
MAPK : Mitogen-Activated Protein Kinase MCI : Miocard Infark
MEG : Magnetoencephalography mTOR : Mamalian Target of Rapamycin
NA : Noradrenalin
NAA : N-Acetylaspartate NAC : N-Acetylsistein
Nf-kB : Nuclear Factor – Kappa B NGF : Nerve Growth Factor NMDA : N-methyl-Daspartate NNH : Number Needed to Harm NNT : Number Needed to Treat
NO : Nitride Oxide NRG1 : neuregulin
NSAID : Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug OCD : Obsessive Compulsive Disorder
PAMPs : Pathogen-Associated Molecular Patterns PANSS : The Positive And Negative Syndrome Scale PDGF : Platelet-derived growth factor
PET : Positron Emission Tomography PFC : Prefrontal Cortex
PI3K : Phosphatidylinositol-3-Kinase PKA : Protein Kinase A
PKB : Protein Kinase B
PPDGJ-III : Penatalaksanan Diagnosa Gangguan Jiwa-III PTSD : Post-Traumatic Stress Disorder
PUFAs : Polyunsaturated Fatty Acids RCT : Randomized Controlled Trial
RE : Retikulum Endoplasmik
ROS : Reactive Oxygen Species RSK : Ribosomal Protein S6 Kinase
SANS : Scale for the Assessment of Negative Symptoms SERT : Serotonine Transporter
SPECT : Single-Photon Emission Computerized Tomography SSP : Sistem Saraf Pusat
SSRI : Selective Serotonin Reuptake Inhibitor TLR : Toll-Like Receptors
TNF-α : Tumor Necrosis Factor-α TrkB : Topomyosin Receptor Kinase B
commit to user
Syarifah Husna, S571708009. PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA SERTRALIN DAN LITIUM SEBAGAI TERAPI TAMBAHAN UNTUK PERBAIKAN KLINIS PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA. Pembimbing I: Prof. Dr. dr. M.
Fanani Sp.KJ (K); Pembimbing II: dr. Debree Septiawan Sp.KJ, M.Kes; Pembimbing III: dr. Adriesti Herdaetha Sp.KJ, M.H. Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
Latar Belakang: Skizofrenia merupakan penyakit kronis, kambuhan, dan menyebabkan penurunan fungsi yang semakin lama semakin berat terutama bila tidak mendapatkan manajemen yang adekuat. Masih banyak kasus skizofrenia dengan gejala menetap, mengganggu fungsi sehari-hari dan menyebabkan penurunan produktivitas pada pasien skizofrenia. Walaupun antipsikotik merupakan pengobatan yang paling umum pada skizofrenia, antidepresan dan mood stabilizer juga dapat diberikan bersamaan dengan antipsikotik untuk perbaikan gejala skizofrenia. Secara umum, prevalensi skizofrenia berkisar dari 0,14%
sampai 0,46%. Kelompok gangguan psikotik menempati angka 1% dari populasi penduduk di Indonesia dan di dunia, bahkan untuk beberapa provinsi di Indonesia data Riskesdas tahun 2007 menunjukkan angka yang jauh lebih besar. Di Jakarta, untuk populasi penduduk usia >15 tahun, 2,03% di antaranya menunjukkan gejala positif.
Tujuan: Untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan keefektifan antara sertralin dan litium sebagai terapi tambahan terhadap perbaikan klinis pasien skizofrenia.
Metode: Studi quasi experimental dengan 19 pasien untuk kelompok sertralin, litium dan kontrol dengan teknik purposive sampling dan dengan randomisasi, double-blind. Penelitian dilakukan di RSJD Dr. Arif Zainuddin Surakarta selama periode November hingga Desember 2020. Dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan instrumen PANSS yang dinilai saat sebelum pemberian intervensi, minggu ke II dan minggu ke IV, kemudian dilanjutkan uji statistik diantara hasil-hasil penilaian tersebut.
Hasil: Pasien yang mengalami perbaikan klinis berdasarkan total skor PANSS secara signifikan pada kelompok litium sebanyak 16 pasien (84%), kelompok sertralin sebanyak 9 pasien (47%) sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 7 pasien (37%) pada minggu ke IV dengan nilai p = 0,009. Pada minggu ke IV terdapat perbedaan yang signifikan pada gejala positif (p = 0,001) pada pemberian litium dengan mean rank 38,55, gejala negatif (p = 0,001) pada pemberian sertralin dengan mean rank 35,92 dan psikopatologi umum (p = 0,030) pada pemberian litium.Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian litium dan perbaikan klinis pasien dibandingkan kelompok kontrol (p = 0.005), sedangkan pemberian sertralin memiliki hubungan yang tidak signifikan (p = 0,512).
Simpulan: Terdapat perbedaan keefektifan yang signifikan terhadap pemberian litium dan sertralin untuk memperbaiki klinis pada pasien skizofrenia.
Kata Kunci: Skizofrenia, augmentasi, antidepresan, mood stabilizer
Syarifah Husna, S571708009. THE DIFFERENCES OF EFFECTIVENESS BETWEEN SERTRALINE AND LITHIUM AS AN AUGMENTATION THERAPY FOR CLINICAL IMPROVEMENT OF SCHIZOPHRENIA PATIENTS AT RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA. 1st Supervisor: Prof. Dr. dr. M. Fanani Sp.KJ (K); 2nd Supervisor II: dr. Debree Septiawan Sp.KJ, M.Kes; 3rd Supervisor: dr. Adriesti Herdaetha Sp.KJ, M.H. Psychiatric Specialist Education Program, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta.
ABSTRACT
Background: Schizophrenia is a chronic disease, recurring, and causes a decline in function that gets worse over time, especially with inadequate management. There are many cases of schizophrenia with persistent symptoms, which is interfere daily functions and causing decreased productivity in schizophrenic patients.
Although antipsychotics are the most common treatment for schizophrenia, antidepressants and mood stabilizers also be given together with antipsychotics to improve symptoms of schizophrenia. In general, the prevalence of schizophrenia ranges from 0.14% to 0.46%. The psychotic disorder group occupies 1%
of the population in Indonesia and in the world, even for several provinces in Indonesia, the data of Riskesdas 2007 shows larger number. In Jakarta, for aged> 15 years population, 2.03% of them showed positive symptoms.
Objective: To determine and analyze the differences of effectiveness between sertraline and lithium as an augmentation therapy for clinical improvement of schizophrenia patients.
Methods: Quasi experimental study with 19 patients for sertralin, lithium and control groups using purposive sampling technique and randomized, double-blind. The research was conducted at RSJD Dr. Arif Zainuddin Surakarta during the period November to December 2020. An examination was carried out using the PANSS instrument which was assessed on baseline, week II and week IV, then continued with statistical tests between the results of the assessment.
Results: Patients who experienced clinical improvement based on the total PANSS score were 16 patients (84%) in the lithium group, 9 patients (47%) in the sertralin group, while in the control group there were 7 patients (37%) at week IV (p = 0.009). At week IV there was a significant differences in positive symptoms (p = 0.001) in lithium group with a mean rank 38.55, negative symptoms (p = 0.001) in sertralin group with a mean rank 35.92 and general psychopathology (p = 0.030) There was a significant relationship between lithium administration and clinical improvement compared to the control group (p = 0.005), while sertraline administration had no significant relationship (p = 0.512).
Conclusion: There is a significant differences effectiveness between lithium and sertraline administration for clinical improvement in schizophrenia patients.
Keywords: Schizophrenia, augmentation, antidepressants, mood stabilizer
commit to user