• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Kecemasan Belajar, Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Selama Study From Home Di Kabupaten Bantaeng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Hubungan Antara Kecemasan Belajar, Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Selama Study From Home Di Kabupaten Bantaeng"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 1 No. 2, 2021

Hubungan Antara Kecemasan Belajar, Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Selama Study From Home Di Kabupaten

Bantaeng

The Relationship Between Learning Anxiety, Learning Motivation And Learning Outcomes Of Vocational High School Students During Study From Home In Bantaeng Regency

Apriani*, Farida Aryani, Abdul Saman

Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia

*Penulis Koresponden: anhyapriani58@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini menelaah hubungan antara kecemasan belajar, motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama Study From Home di SMK Negeri 1 Bantaeng. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriftif korelasional dengan desain penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Bantaeng sebanyak 358 siswa pada tahun ajaran 2020/2021. Sampel penelitian sebanyak 141 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Skala kecemasan belajar, motivasi belajar dan dokumentasi pada raport siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis statistik inferensial, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kecemasan belajar, motivasi belajar dengan hasil belajar selama Study From Home siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng. Berdasarkan hasil analisis menggunakan deskriptif untuk kecemasan belajar 76 orang (54%) kategori sedang, motivasi belajar 81 orang (58%) kategori sedang, dan hasil belajar 111 orang (78.8%) kategori baik. Adapun hasil analisis statistic product moment melalui aplikasi SPSS 21.0 diperoleh nilai korelasi 46,37%. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat hubungan kecemasan belajar, motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama Study From Home di SMK Negeri 1 Bantaeng.

Kata Kunci: Kecemasan Belajar, Study From Home, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar

ABSTRACT

This study examines the relationship between learning anxiety, learning motivation and learning outcomes of class X students during Study From Home at SMK Negeri 1 Bantaeng. This research approach is quantitative research with descriptive correlational research design with correlational research design. The population in this study was class X SMK Negeri 1 Bantaeng as many as 358 students in the 2020/2021 academic year. The research sample was 141 students. Data collection techniques were carried out using a learning anxiety scale, learning motivation and documentation on student report cards. The data analysis technique used descriptive statistical analysis, inferential statistical analysis, and hypothesis testing. The results showed that there was a relationship between learning anxiety, learning motivation and learning outcomes during Study from Home for class X students at SMK Negeri 1 Bantaeng. Based on the results of the analysis using descriptive for learning anxiety 76 people (54%) were in the moderate category, 81 people's learning motivation (58%) was in the moderate category, and the learning outcomes of 111 people (78.8%) were in the good category. The results of product moment statistical analysis through the SPSS 21.0 application obtained a correlation value of 46.37%. Thus, it is concluded that there is a relationship between learning anxiety, learning motivation and the learning outcomes of class X students during Study from Home at SMK Negeri 1 Bantaeng

Keywords: Learning Motivation, Learning Outcomes and Study from Home

(2)

1. PENDAHULUAN

Kecemasan belajar menurut Chaplin (2009: 32) (Anxiety) dalam psikologi didefenisikan sebagai perasaan campuran berisikan ketakutan dalam belajar dan perihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut serta bersifat individual. Individu yang mengalami kecemasan dalam belajar dipengaruhi bebrapa hal, diantaranya karena adanya pengalaman negatif perilaku yang telah dilakukan, seperti kekhawatiran akan adanya kegagalan. Merasa frustasi dalam situasi tertentu dan ketidakpastian melakukan sesuatu. Dari definisi diatas kecemasan belajar merupakan pengalaman belajar yang subjektif yang tidak menyenangkan mengenai kekhawatiran atau ketegangan berupa perasaan cemas, tegang, dan emosi yang dialami oleh seseorang. Kecemasan belajar juga adalah perasaan cemas saat seseorang belajar yang timbul karena adanya tekanan dan ketidakmampuan menghadapi masalah.

Pada proses pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di sekolah dengan tatap muka langsung dengan bapak/ibu guru dan teman-teman tidak dapat dilakukan pada masa pandemi ini. Para siswa diharuskan belajar dari rumah, untuk itu guru juga diharuskan menyiapkan perangkat pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar dari rumah. Hal ini mengakibatkan dampak yang sangat serius untuk siswa-siswa yang mengalami Study From Home berupa kecemasan belajar. Kecemasan siswa dalam belajar dicirikan dengan kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan yang tidak mendasar bahwa akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Permasalahan ini sering muncul pada saat proses pembelajaan berlangsung, berhubung dengan situasinya saat ini study from home yaitu semua aktivitas dilakukan dari rumah, mulai dari bekerja hingga belajarpun di rumah masing-masing. Tanpa disadari dari aktivitas tersebut dapat menimbulkan tekanan dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau tidak adanya rasa aman yang dialaminya. Hal ini biasa disebut dengan kecemasan, namun kecemasan yang dimaksud disini adalah kecemasan belajar.

Hasan (2018) Menurut hasil penelitian Hill, membuktikan bahwa kecemasan dapat menjadi faktor penghambat dalam belajar. Penelitian ini melibatkan 10.000 siswa sekolah dasar menengah di Amerika menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yang

mengikuti tes gagal menunjukkan kemampuan mereka yang sebenarnya oleh situasi dan suasana tes yang membuat cemas. Sebaliknya, para siswa ini memperlihatkan hasil yang lebih baik jika berada pada kondisi yang lebih optimal, dalam arti unsur- unsur yang membuat siswa di bawah tekanan dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya para siswa tersebut menguasai materi yang diujikan tapi gagal melibatkan kemampuan mereka yang sebenarnya karena kecemasan yang melanda mereka saat menghadapi tes.

Selain itu, permasalahan yang sering muncul yaitu motivasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah dorongan yang dimiliki individu dalam kegiatan belajar sehingga tercapainya arah dan tujuan siswa dalam belajar. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada seseorang. Motivasi belajar sangat berpengaruh dalam hasil belajar karena apabila motivasi belajar siswa tinggi maka hasil belajar siswa juga tinggi.

Menurut Uno (2008) Motivasi belajar timbul ketika adanya stimulus dari dalam maupun luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku atau aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan yang sebelumnya. Gejala yang timbul dalam masalah motivasi belajar yaitu saat ditanya mengenai materi pelajaran siswa hanya diam diri, dan tidak ingin mengerjakan soal karena takut gagal, mengabaikan tugas-tugas yang diberikan guru dan menghindari pelajaran.

Yanti dkk (2013) dalam penelitiannya yang berjudul hubungan antara kecemasan dalam belajar dengan motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dalam belajar, minoritas siswa memiliki tingkat kecemasan yang sedang dalam belajar dan hampir tidak ada siswa yang memiliki tingkat kecemasan yang sedang dalam belajar dan hampir tidak ada siswa yang memiliki tingkat kecemasan yang rendah dalam belajar.

Mayoritas siswa tingkat motivasi yang tinggi dalam belajar, minoritas siswa memiliki tingkat motivasi yang rendah dalam belajar dengan motivasi.

Hasil belajar juga menunjukkan berhasil atau tidaknya suatu kegiatan pengajaran yang dicerminkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes. Hamalik (2008: 30) mengemukakan hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa,

(3)

yang dapat diamati dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Menurut Rostrieningsih (2010) hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik individu maupun tim. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan penguasaan materi yang telah dicapai oleh siswa.

Keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar dibagi menjadi beberapa tingakatan.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti ditemukan beberapa gejala yang tampak siswa terlihat tegang saat belajar di rumah dan gugup saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru karena takut gagal dalam mengerjakan tugas tersebut. Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti dengan 10 orang siswa pada tanggal 27 September 2020, terungkap bahwa mereka sering cemas dalam mengikuti Study Frome Home terutama pada mata pelajaran yang mereka anggap sulit.

Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kecemasan Belajar, Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X Selama Study Frome Home di SMK Negeri 1 Bantaeng”.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kecemasan Belajar

Menurut Chaplin (2009: 32) kecemasan belajar (Anxiety) dalam psikologi didefenisikan sebagai perasaan campuran berisikan ketakutan dalam belajar dan perihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut serta bersifat individual.

Kecemasan belajar merupakan pengalaman belajar yang subjektif yang tidak menyenangkan mengenai kekhawatiran atau ketegangan berupa perasaan cemas, tegang, dan emosi yang dialami oleh seseorang.

2.2. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kecemasan Belajar

Menurut Manasiah (2015) dalam mengenali gejala kecemasan belajar dapat ditinjau melalui tiga gejala, yaitu : (1) Gejala fisik: seperti tegang saat mengerjakan soal-soal, kegelisahan, gugup, rasa tidak aman, takut, cepat terkejut, jantung berdebar, keringat dingin pada telapak tangan. (2) Gejala kognitif: pesimis dirinya tidak mampu mengerjakan soal, khawatir jika hasilnya pekerjaannya buruk. (3) Gejala perilaku: berdiam diri

karena takut gagal, menghindari pelajaran yang dianggap sulit, gangguan tidur, nafsu makan berkurang jika ada pekerjaan berkaitan dengan tugas sekolah.

2.3. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin berlangsungnya kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikhendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sadirman, 2007:124).

Motivasi belajar adalah suatu penggerak yang muncul dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar sehingga memiliki arah dan tujuan yang akan tercapai.

2.4. Indikator Motivasi Belajar

Indikator motivasi belajar menurut Hamzah (2007:23) : (1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil. (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. (3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan. (4) Adanya penghargaan dalam belajar (5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. (6)Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri

.

2.5. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Hutauruk & Simbolon (2018) hasil belajar adalah pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, efektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan waktu tertentu. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan penguasaan materi yang telah dicapai oleh siswa 2.6. Study From Home

Study From Home adalah salah satu keputusan yang dibuat oleh pemerintah yang melibatkan tenaga pendidikan dan siswa. Menurut Susanto & Deapalupi (2020) menyebutkan bahwa, perangkat daring melalui pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sistem pembagian tugas kepada siswa menggunakan media Whatsapp Group (WAG) dipandang efektif dalam kondisi darurat yang disebabkan oleh pandemi Covid- 19 saat ini. Program belajar dari rumah ini menggunakan aplikasi atau website yang memanfaatkan teknologi dalam pengaplikasiannya.

(4)

Adanya program ini mengharuskan seluruh pembelajaran dilakukan secara daring dan tanpa tatap muka antara guru dan siswa.

2.7. Kerangka Pikir

Gambar 1 Kerangka Pikir 2.8. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan positif antara Kecemasan Belajar dengan Hasil Belajar Siswa selama Study From Home Kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng.

2. Terdapat hubungan positif antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng.

3. Terdapat hubungan posiitif antara Kecemasan Belajar, Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa selama Study From Home Kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Metode Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriftif korelasional. Nana sadjana dan Ibrahim menjelaskan mengenai pengertian dari metode penelitian deskriptif korelasi, “studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih yakni sejarah mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan vairiasi dalam variabel lain” .

3.2. Desain Penelitian

Desain Desain Penelitian ini adalah korelasional.

Korelasional pada dasarnya adalah terdapat dua variabel yakni variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaitu Kecemasan Belajar adalah variabel bebas (X1) dan

Motivasi Belajar sebagai variabel bebas (X2)atau yang mempengaruhi (independent variable), dan Hasil Belajar selama Study From Home sebagai variabel terikat (Y) atau yang di pengaruhi (dependent variable). Rencana penelitian yang dipergunakan oleh peneliti guna mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Desain hubungan antara variabel dapat dilihat seperti model korelasional.

3.3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa angket atau kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”

(Sugiyono, 2011). Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab sesuai dengan variabel yang diteliti.

3.4. Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah berupa analisis deskriptif, merupakan metode analisis yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal apa adanya. Biasanya parameter analisis deskriptif adalah mean, median, modus (mode), frekuensi, persentase, persentil, dan sebagainya dengan menggunakan aplikasi SPSS Versi 21.

Statistik inferensial adalah menguji korelasi antara variabel yang digunakan untuk nmenguji hipotesis penelitian yang diajukan yaitu hubungan koefesien korelasi (r) antara kecemasan dan motivasi belajar (variabel X) dengan prestasi belajar (variabel Y). Untuk mengukur dan menganalisis data yang bersifat inferensial, digunakan statistik inferensial berupa product moment correlation person dan korelasi ganda.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan deskriftif korelasional yang dilakukan terhadap 141 siswa mengenai hubungan antara kecemasan belajar, motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama study from home di SMK Negeri 1 Bantaeng, dimana datanya diperoleh melalui instrument skala kecemasan belajar dan hasilnya dianalisis dengan menggunakan analisis statistic deskriptif untuk menggambarkan tingkat kecemasan belajar dan Kecemasan

Belajar Selama Study From Home

(X1)

Motivasi Belajar (X2)

Hasil Belajar (Y)

(5)

selanjutnya dilakukan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan bantuan program Statistical Product For Service Solution Version 21,0 (SPSS 21,0).

1. Gambaran Kecemasan Belajar siswa Selama Study Frome Home

analisis statistik deskriftif dengan jumlah sampel sebanyak 141, nilai tertinggi sebanyak 70, dan nilai terendah sebanyak 38. Maka, diperoleh nilai mean 87,80, Max 100, Min, 73 Range 52,04, Std.Deviation 4.169995 dengan menggunakan aplikasi SPSS 21,0 for windows. Tingkat kecemasan siswa dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu sebagai berikut :

Tabel 2

Kategorisasi Skor Kecemasan Belajar Siswa selama Study From Home

Batas Kategori

Interval Frekue nsi

Perse ntase

Ket

X < [µ-1,0 σ]

X < 51 58 41 % Rendah [µ-1,0 σ]≤

X < [µ + 1,0 σ]

51 ≤ X <

63

76 54% Sedang

[µ+1,0 σ]

≤ X

63 ≤ X 7 5% Tinggi

Total 141 100%

Berdasarkan kategori tabel di atas terdapat 58 orang (41%) berada dalam kategori rendah, 76 orang (54%) berada dalam kategori sedang, dan 7 orang (5%) berada dalam ketegori tinggi. Sementara itu, jika dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil data yang diolah dengan menggunakan SPSS sebesar 52,04 apabila dimasukkan dalam tiga kategori di atas, berada pada interval 51 ≤ X < 63 dalam kategori sedang.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng memiliki kecemasan belajar sedang selama study from home dilakukan.

2. Gambaran Motivasi Belajar Siswa Selama Study Frome Home

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriftif dengan jumlah sampel sebanyak 141, nilai tertinggi sebanyak 67, dan nilai terendah sebanyak 36. Maka, diperoleh nilai mean 87,80, Max 100, Min, 73 Range 51,88, Std.Deviation 4.169995 dengan menggunakan aplikasi SPSS 21,0 for windows. Tingkat motivasi belajar siswa dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu sebagai berikut :

Tabel 4

Kategorisasi Skor Motivasi Belajar Batas

Kategori

Interval Frekue nsi

Persen tase

Ket

X < [µ-1,0 σ]

X < 51 57 40% Renda h [µ-1,0 σ]≤

X < [µ + 1,0 σ]

51 ≤ X <

63

81 58% Sedang

[µ+1,0 σ]

≤ X

63 ≤ X 3 2% Tinggi

Total 141 100%

Berdasarkan kategori tabel di atas terdapat 57 orang (40%) berada dalam kategori rendah, 81 orang (58%) berada dalam kategori sedang, dan 3 orang (2%) berada dalam ketegori tinggi. Sementara itu, jika dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 51,88 apabila dimasukkan dalam tiga kategori di atas, berada pada interval 51 ≤ X < 63 dalam kategori sedang.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng memiliki motivasi belajar sedang selama study from home.

3. Gambaran Hasil Belajar siswa Selama Study Frome Home SMK Negeri 1 Bantaeng

Hasil belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi pada siswa menuju lebih baik melalui proses belajar. Hasil belajar mengarah pada tiga ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun hasil belajar pada ranah kognitif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil nilai tes tertulis atau hasil ulangan semester.

Dalam pemberian nilai siswa tidak asal-asalan saja, melainkan hasil evaluasi selama mengikuti proses pembelajaran dilihat dari nilai rata-rata raport semester II/Genap. Selanjutnya gambaran hasil belajar siswa dari kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng adalah sebagai berikut :

Tabel 5

Skor Hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng No. Interval

Skor

Kategori Frekuensi Presentase 1 91 – 100 Sangat Baik 1 0,7%

2 80 – 90 Baik 111 78,8%

3 65 – 75 Cukup 29 20,5%

4 55 – 60 Kurang 0 0%

Total 141 100

(Sumber : Raport SMK Negeri 1 Bantaeng)

(6)

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 4.5 di atas, terdapat 1 orang siswa yang hasil belajarnya masuk dalam kategori sangat baik dengan persentase sebanyak 07,%. Sedangkan 111 orang siswa masuk dalam kategori memiliki hasil belajar yang baik dengan persentase sebanyak 78,8%, dan sebanyak 29 orang siswa masuk dalam kategori memiliki hasil belajar yang cukup dengan persentase sebanyak 20,5%, dan 1 siswa yang masuk dalam kategori memiliki hasil belajar yang kurang dengan persentase sebanyak 0%

selama study from home,

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng, berada pada kategori baik sehingga perlu untuk ditingkatkan lagi agar setidaknya bisa mencapai

kategori sangat baik

selama study from home

.

4. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas

Tabel 6 Hasil Uji Normalitas

Variabel K-SZ Sig Ket

Kecemasan belajar (X1)

1,007 0,263 Normal Motivasi

Belajar (X2)

0,868 0,439 Normal

Hasil Belajar (Y)

1.067 0,341 Normal

Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov di atas, diperoleh nilai KSZ untuk variabel X1 (kecemasan belajar) sebesar 1,007, KSZ untuk variabel X2 (motivasi belajar) sebesar 0,868 dan KSZ untuk variabel Y (hasil belajar) sebesar 1,067. Nilai Asymp.Sig. (2-tailed) untuk variabel X1 sebesar 0,263, variabel X2 sebesar 0,439 dan variabel Y sebesar 0,341.

Hasil yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (>0,05) maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas adalah uji yang untuk memastikan apakah data yang dimiliki sesuai garis linear atau tidak. Uji linear dilakukan untuk mengetahui variabel independen memiliki hubungan yang linear dengan variabel dependen. Berdasarkan hasil uji linearitas, maka kesimpulan disajikan pada tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 7 Hasil Uji Linieritas

Korelasi Sig. Keterangan

X1Y 0,521 Linear

X2Y 0,587 Linear

Berdasarkan dari tabel di atas, uji lineritas kecemasan belajar dengan hasil belajar siswa selama study from home diperoleh sig. = 0,521 > α = 0,05 dan Data uji liniearitas motivasi belajar dengan hasil belajar di peroleh sig. = 0,587> α = 0,05. Hal ini berarti H0 diterima atau persamaan regresi Y atas X adalah linier atau berupa garis linier.

5. Analisis Inferensial

a. Hubungan antara Kecemasan belajar selama study from home, (X1) dengan hasil belajar siswa (Y)

Berdasarkan perhitungan Skor di atas yang ditransfer ke dalam rumus korelasi product moment dengan menggunakan aplikasi SPSS 21. Hasi Pengelolaannya sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Pengelolaan SPSS Korelasi X1 dan Y Correlations

Kecemasan Belajar

Hasil Belajar Kecemasan

Belajar

Pearson

Correlation 1 .409**

Sig. (2-

tailed) .000

N 141 141

Hasil Belajar Pearson

Correlation .409** 1

Sig. (2-

tailed) .000

N 141 141

Hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh dari pengelolaan SPSS sebesar 0,409. Bila skor tersebut dibandingkan pada tabel koefisien korelasi, maka hubungan antara Kecemasan Belajar dengan hasil belajar selama study from home termasuk kategori sedang dengan interval 0,40-0,599. Oleh karena itu, terdapat tingkat hubungan yang rendah antara Kecemasan Belajar dengan Hasil Belajar siswa kelas X selama study from home di SMK Negeri 1 Bantaeng.

(7)

Uji dua pihak: dk = n – 2 = 141-2= 139 sehingga diperoleh rtabel = 0,16. Hasil ini berasal dari tingkat signifikansi 2 arah yaitu 0,05 atau 5%. Dari perolehan rtabel= 0,16. ternyata rhitung yang diperoleh dari perhitungan SPSS 21 lebih besar dari rtabel atau 0,409>0,16. Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X1 terhadap Y dengan rumus sebagai berikut:

KP = r2 x 100 Sehingga diperoleh KP= r2 x 100 = 0,4092 x 100= 16,728%. Kecemasan Belajar siswa kelas X selama study from home di SMK Negeri 1 Bantaeng memberikan kontribusi secara sebesar 16,72% kepada Hasil Belajar siswa.

Kaidah Pengujian:

Jika thitung>ttabel maka H0 ditolak artinya signifikan dan thitung<ttabel maka H0 diterima artinya tidak signifikan.

Berdasarkan perhitungan di atas, jika α = 0,05 dan n=

141. Maka uji dua pihak: dk = n -2 = 141-2 = 139 sehingga diperoleh ttabel=t(0,05)(58)= 1,9771, ternyata thitung

lebih besar dari ttabel atau 5.290>1,9771.

Dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel, maka H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara kecemasan belajar dengan hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng terbukti benar. Sehingga dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa kecemasan belajar memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa sebesar 16,72 % selama study from home.

b.

Hubungan antara Motivasi belajar, (X2) dengan hasil belajar siswa (Y)

Tabel 4.10

Hasil Pengelolaan SPSS Korelasi X2 dan Y Correlations

Kecemasan Belajar

Hasil Belajar Motivasi

Belajar

Pearson Correlation

1 .623**

Sig. (2-tailed) .000

N 141 141

Hasil Belajar

Pearson Correlation

.623** 1 Sig. (2-tailed) .000

N 141 141

Hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh rxy sebesar 0,623. Bila skor tersebut dibandingkan pada tabel koefisien korelasi, maka hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar

termasuk kategori kuat dengan interval 0,60 – 0,799.

Oleh karena itu, terdapat tingkat hubungan positif yang tinggi antara motivasi belajar dengan Hasil Belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng.

Uji dua pihak: dk = n – 2 = 141-2= 139 sehingga diperoleh rtabel = 0,16. Hasil ini berasal dari tingkat signifikansi 2 arah yaitu 0,05 atau 5%. Dari perolehan rtabel = 0,16. ternyata rhitung lebih besar dari rtabel atau 0,623>0,16. Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X2 terhadap Y dengan rumus sebagai berikut:

KP = r2 x 100 Sehingga diperoleh KP= r2 x 100% = 0,6232 x 100% = 38,81%. Motivasi Belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng memberikan kontribusi sebesar 38,81% kepada Hasil Belajar siswa.

Kaidah Pengujian:

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak artinya signifikan dan thitung < ttabel maka H0 diterima artinya tidak signifikan.

Berdasarkan perhitungan di atas, jika α = 0,05 dan n=

141. Maka uji dua pihak: dk = n -2 = 141-2 = 139 sehingga diperoleh ttabel=t(0,05)(58)= 1,9771, ternyata thitung lebih besar dari ttabel atau 9.394>1,9771.

Dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel, maka H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng terbukti benar. Sehingga dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa sebesar 38,81% selama study from home.

c. Hubungan antara Kecemasan belajar selama study from home (X1), Motivasi belajar (X2) dengan hasil belajar (Y)

Berdasarkan perhitungan pada tabel penolong didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 12

Hasil Pengelolaan SPSS Korelasi X1, X2 dan Y

(8)

Correlations

Kecemasa

n Belajar

Motivasi Belajar

Hasil Belajar Kecemasa

n Belajar

Pearson

Correlation 1 .409** .623**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 141 141 141

Motivasi Belajar

Pearson

Correlation .409** 1 .681**

S ig. (2-

tailed) .000 .000

N 141 141 141

Hasil Belajar

Pearson

Correlation .623** .681** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000

N 141 141 141

Hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh sebesar 0,681Bila hasil tersebut dibandingkan pada tabel koefisien korelasi, maka hubungan antara kecemasan belajar dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar termasuk kategori kuat dengan interval 0,60–0,799. Oleh karena itu, terdapat tingkat hubungan yang kuat antara kecemasan belajar selama study from home, motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng.

Uji dua pihak: dk = n – 2 = 141-2= 139 sehingga diperoleh rtabel = 0,16. Hasil ini berasal dari tingkat signifikansi 2 arah yaitu 0,05 atau 5%. Dari perolehan rtabel = 0,16, ternyata rhitung lebih besar dari rtabel atau 0,681>0,16 Mencari besarnya sumbangan (kontribusi) variabel X1 dan X2 terhadap Y dengan rumus sebagai berikut: KP = r2 x 100. Sehingga diperoleh KP= r2 x 100

= 0,6812 x 100 = 46,37%. Kecemasan belajar selama study from home, motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng memberikan kontribusi secara sebesar 46,37% kepada hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil uji t yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 21 maka hasil pehitungannya yaitu variabel X1 memiliki signifikansi 0,000 < 0,005.

Maka disimpulkan H0 ditolak. Jika thitung > ttabel maka H0

ditolak artinya signifikan dan thitung<ttabel maka H0

diterima artinya tidak signifikan. Berdasarkan perhitungan di atas, jika α = 0,05 dan n= 141. Maka uji dua pihak: dk = n -2 = 141-2 = 139 sehingga diperoleh ttabel=t(0,05)(58)= 1,9771, ternyata thitung lebih besar dari ttabel

atau 5.290>1,9771. Sehingga disimpulkan bahwa variabel X1 memiliki hubungan terhadap variabel Y atau H1 diterima.

Sedangkan, hasil uji t yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 21 maka hasil pehitungannya yaitu variabel X2 memiliki signifikansi 0,000< 0,005.

Maka disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak artinya signifikan dan thitung

< ttabel maka H0 diterima artinya tidak signifikan.

Berdasarkan perhitungan di atas, jika α = 0,05 dan n=

141. Maka uji dua pihak: dk = n -2 = 141-2 = 139 sehingga diperoleh ttabel=t(0,05)(58)= 1,9771, ternyata thitung lebih besar dari ttabel atau 9.394>1,9771.

Dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel pada Variabel X1 dan X2 dengan Y, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan antara kecemasan belajar, motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama study from home di SMK Negeri 1 Bantaeng terbukti benar. Sehingga dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kecemasan belajar, motivasi belajar memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa sebesar 46,37% selama study from home.

4.2. Pembahasan Penelitian

1. Hubungan antara Kecemasan belajar selama dengan hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kecemasan belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama study from home di SMK Negeri 1 Bantaeng. Hal ini didukung dengan pendapat hasil penelitian Syarifuddin, dkk (2019) yang berjudul hubungan antara kecemasan dengan hasil belajar matematika kelas V sekolah dasar negeri 164 Pekan Baru. Hasil

penelitiannya yaitu ada hubungan signifikan antara kecemasan dengan hasil belajar matematika dengan menunjukkan nilai koefesien determinasi yaitu 8,298%. Sedangkan, penelitian ini mengkaji hubungan antara kecemasan belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama study from home di SMK Negeri 1 Bantaeng dilakukan dengan 141 siswa yang menjadi sampel utama. Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan belajar dengan hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng.

(9)

Menurut Chaplin (2009: 32) kecemasan belajar (Anxiety) dalam psikologi didefenisikan sebagai perasaan campuran berisikan ketakutan dalam belajar dan perihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut serta bersifat individual. Individu yang mengalami kecemasan dalam belajar dipengaruhi bebrapa hal, diantaranya karena adanya pengalaman negatif perilaku yang telah dilakukan, seperti kekhawatiran akan adanya kegagalan. Merasa frustasi dalam situasi tertentu dan ketidakpastian melakukan sesuatu. Dari beberapa definisi diatas kecemasan belajar merupakan pengalaman belajar yang subjektif yang tidak menyenangkan mengenai kekhawatiran atau ketegangan berupa perasaan cemas, tegang, dan emosi yang dialami oleh seseorang. Kecemasan belajar juga adalah perasaan cemas saat seseorang belajar yang timbul karena adanya tekanan dan ketidakmampuan menghadapi masalah. Kecemasan siswa dalam belajar dicirikan dengan kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan yang tidak mendasar bahwa akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng memiliki kecemasan belajar sedang selama study from home dilakukan. Hal ini memiliki perbedaan ketika siswa belajar disekolah, berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru BK, siswa tidak merasa cemas saat belajar disekolah, sebab hal ini dapat dilihat dari keyakinan diri siswa saat mengerjakan ujian yang telah diberikan oleh guru mapel, tidak merasa gugup ketika mengerjakan tugas, dapat berkosentrasi dalam belajar, tidak merasa khawatir dengan hasil ulangan harian, dan tidak merasa tegang saat mengerjakan tugas. Namun, setelah diberlakukannya study from home maka sebaliknya siswa mengalami kecemasan belajar seperti merasa gugup saat belajar daring, tegang saat mengerjakan tugas dirumah, tidak memiliki keyakinan saat mengerjakan ujian disebabkan siswa belum memahami materi pelajaran secara keseluruhan, dan gelisah saat mengerjakan tugas selama study from home.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maya adityana pranastina, dkk (2019) dengan judul penelitian hubungan kecemasan belajar dengan hasil belajar matematika siswa Aisyiyah Muhammadiyah 3 Malang, diperoleh perhitungan koefisiensi korelasi yaitu hasil rhitung kemudian dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf

signifikansi 5% dan N=30 adalah 0,3610. Hal ini menunjukkan bahwa rhitung > rtabel (0,445-0,3610), maka r signifikansi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh antara kecemasan belajar dengan hasil belajar matematika siswa Aisyiyah Muhammadiyah 3 Malang.

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan masih terdapat kelemahan, antara lain tidak diketahui bagaimana metode belajar mengajar yang dilakukan selama study from home, tidak diketahui kendala yang terjadi pada peserta didik dalam menerima pelajaran study from home, tidak diketahui kesulitan siswa dalam mengerjakan ulangan ujian semester selama study from home, dan tidak diketahui ada atau tidaknya gangguan psikologis pada siswa sehingga masih sangat sulit untuk mengendalikan semua faktor yang mempengaruhi munculnya kecemasan belajar terhadap hasil belajar selama study from home mengingat penyebab kecemasan belajar yang multifaktorial.

b. Hubungan antara Motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1

Bantaeng. Hal ini didukung dengan pendapat dari penelitian Permata Sari (2014) dengan judul penelitian hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SD 11 Petang Jakarta Timur. Hasil penelitiannya berdasarkan uji korelasi sebesar 0,351, sehingga dengan demikian data yang diperoleh dari lapangan yang sesuai dengan hipotesis yaitu H1= data diterima, hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Sedangkan, penelitian ini mengkaji hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng penelitian ini dilakukan pada 141 siswa yang menjadi sampel. Hasil penelitian ini yaitu bahwa terdapat hubungan yang antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng.

Ketika siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi, maka siswa juga memiliki stimulus dari dalam dirinya untuk lebih giat dalam belajar. Menurut Sumiati dan Asra (2008: 59) mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong siswa untuk berperilaku langsung menyebabkan munculnya perilaku belajar. Sedangkan, menurut motivasi belajar

(10)

adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin berlangsungnya kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikhendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sadirman, 2007:124). Berdasarkan hasil uraian pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan atau stimulus dari dalam diri siswa sehingga memiliki arah dan tujuan yang akan dicapainya.

Namun pada penelitian ini meggambarkan bahwa motivasi belajar siswa di SMK Negeri1 Bantaeng mengalami motivasi belajar kriteria sedang.

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa motivasi belajar memiliki hubungan dengan hasil belajar siswa yaitu semakin rendah motivasi belajar siswa, maka akan semakin rendah pula hasil belajar siswa. Sebaliknya, jika siswa memiliki motivasi tinggi maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga akan tinggi. Dengan demikian data yang diperoleh dari penelitian ini sesuai dengan hipotesis yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Bantaeng.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Husna (2018) dengan judul penelitian hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar mata pelajaran akidah akhlak siswa kelas XI Madrasah Aliyah Ma’arif 1 Punggur tahun ajaran 2018/2019 mengemukakan bahwa dalam pengujian signifikansi koefesien korelasi dengan uji t, dan ternyata diperoleh thitung >ttabel = 5,192 > 2,042, sehingga H0 di tolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel X dan Variabel Y yaitu, “Ada hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar mata pelajaran akidah akhlak siswa kelas XI Madrasah Aliyah Ma’arif 1 Punggur tahun ajaran 2018/2019”.

c. Hubungan antara Kecemasan Belajar, Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X selama study from home di SMK Negeri 1 Bantaeng.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kecemasan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa Kelas X selama study from home di SMK Negeri 1 Bantaeng. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Randi Alfharishi, dkk (2021) dengan penelitiannya yaitu hubungan kecemasan mengikuti tes dan motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah statistik pada mahasiswa

jurusan teknik mesin Universitas Negeri Padang mengemukakakn bahwa terdapat hubungan yang signifikan variabel kecemasan mengikuti tes sebesar 0,41 yang berarti signifikan, hasil analisis data pada variabel motivasi sebesar 0,270, dan hasil analisis dari variabel hasil belajar mata kuliah statistik sebesar 0,001 yang berarti signifikan. dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kecemasan mengikuti tes dan motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah statistik pada mahasiswa jurusan teknik mesin Universitas Negeri Padang.

Menurut Haryu Islamuddin (2012:259), menjelaskan bahwa dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar siswa maka akan semakin tinggi pula hasil belajarnya. Sebaliknya, jika motivasi belajar siswa rendah maka hasil belajarnya juga semakin rendah. Djamarah (2006: 119) menyatakan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Dari hasil belajar seorang guru mampu mengetahui kemajuan siswanya. Hasil belajar juga menunjukkan berhasil atau tidaknya suatu kegiatan pengajaran yang dicerminkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes. Hasil belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi pada siswa menuju lebih baik melalui proses belajar. Hasil belajar mengarah pada tiga ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun hasil belajar pada ranah kognitif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil nilai tes tertulis.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial terdapat hubungan signifikan antara kecemasan belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama Study From Home di SMK Negeri 1 Bantaeng.

Sumbangan kontribusi variabel ada kecemasan belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama Study From Home di SMK Negeri 1 Bantaeng memberikan kontribusi secara positif kepada hasil belajar siswa.

b. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial terdapat hubungan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama Study From Home di SMK Negeri 1 Bantaeng.

(11)

Sumbangan kontribusi variabel adalah motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama Study From Home di SMK Negeri 1 Bantaeng memberikan kontribusi secara positif kepada Hasil Belajar siswa.

c. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial ada hubungan singnifikan kecemasan belajar, motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama Study From Home di SMK Negeri 1 Bantaeng.

Sumbangan kontribusi variabel adalah kecemasan belajar, motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X selama Study From Home di SMK Negeri 1 Bantaeng memberikan kontribusi secara positif kepada hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sudirman. 2007. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta : PT. Raja Grafindo Prasada.

Akdon Ridwan, 2005. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik, Bandung: Alfabeta.

Alfarishi Randhy, dkk. 2021. Hubungan Kecemasan Mengikuti Tes dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Mata Kuliah Statistika pada Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Padang.

Jurnal Vol. 3, No 1, Februari 2021 : 2656-1697.

Amiruddin, Barkat. 2020. Persepsi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terhadap Program Belajar Dari Rumah, Jurnal As-Sala, Vol 41 Januari – Juni.

Arif Tiro, Muhammad. 1999. Dasar-Dasar Statistika.

Cetakan Pertama. Makassar. Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Pt Rineka Cipta.

Ariyanti Ita, 2010. Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar Terhadap prestasi Belajar Mahasiswa progran studi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang 2008/2009.

Ariyanto Metta. 2016. Peningkatan Hasil Belajar ipa Materi Kenampakan Rupa BUMI Menggunakan Model SCRAMBLE. Jurnal Profesi Pendidikan Dasar. Volume 3 Nomor 2.

ISSN 2503-3530.

Aswar Saifuddin. 2012. Realibilitas dan Validasi, Edisi 4 Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Atkinson. 2001, Pengantar Psikologi. Jakarta: Interaksa.

Azwar, S . 2000. Sikap Manusia. Teori Dan Pengukuran.

Yogyakarta, Liberty.

Calchoun, James, F Dan Acocella, Joan Ross. 1990.

Psychology Of Adjustment And Relations. Mc

Graw Hill Publissing Company.Smp 26 Semarang). Jurnal Psikologi Universitas Diponogoro Vol 3 No 1 Juni 2006.

Daradjat Z. 1996. Kesehatan Mental. Jakarata. PT.

Gunung Agung.

Djiwandono, Sri Esti Wahyuni. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Grasindo.

Fadillah Azizah Nurul, 2020. Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini Selama Pandemi Covid-19 Melalui Publikasi. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Volme 5, Issue 1 (2021). ISSN 2549-8959.

Febiana Dkk. 2019. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Akademik Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Di Kelas X Sma Negeri Insane Tengah Maubesi. Jurnal Pendidikan Biologi Be 4(3) Desember 2019 H 118-129.

Ghurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan . Suatu Pendekatan Sepanjang Tentang Kehidupan. Ahli Bahasa : Istiwidayanti Dan Soedardjarwo, Jakarta : Erlangga.

Haber, A Dan Ruyon. 1984. Psychology Of Adjustement Illionis, Usa : The Dorsey Press.

Hamzah B, Uno. 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Handarini Oktafia Ika, Wulandari Sitti Sri. 2020.

Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Administrasi. Volume 8 Nomor 3.

E-ISSN 1551-2338.

Hartono Dan Boy Soedarmadji. 2013. Psikologi Konseling. Jakarta. Kencana Predana Media Group.

Haryu Islamuddin. 2012. Psikologi Pendidkan.

Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Hasan., Muh Iqbal. 2008. Pokok Pokok Materi Statistik.

Cet. V. Jakarta: Bumi Aksara.

Hutauruk Pido, Simbolon Rinci. 2018. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Alat Peraga Pada Masa Pelajaran IPA Kelas IV SDN Nomor 14 Simbolon. School Education Journal (SEJ).

Volume 8 Nomor 2. E-ISSN 2407-4926.

Munasiah. 2015. Pengaruh Kecemasan Belajar Dan Pemahaman Konsep Matimatika Nsiswa Terhadap Kemanpuan Penalaran Matimatika. Jurnal Formatif 5(3) : 220-232. H 224.

Novita Eka Indiyani, Anita Listiara. 2006. Metode Pembelajaran Gotong Royongcomperatif Learning Untuk Menurungkan Kecemasan Siawa Prayitno

(12)

Dan Erman Amri, 2009. Dasar Bimbingan Dan Konseling.

Priyanto, Dkk. 2015. Pembelajaran Melalui Pelayanan Bk 1 Satuan Pendidikan, Paramitra Publishing : Jakarta.

Purwanto. 2004. Psikologi Pendidikan, Bandung Remaja Rosdakarya.

Rostrieningsih, Maisaroh. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi di SMK Negeri 1 Bogor. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Volume 8 Nomor 2.

Santoso Singgih. 2002. Panduan Lengkap SPSS Versi 20.

Jakarta: PT Alex Media.

Santrock, John W. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta : Kencana Predana Media Group.

Santrock, J. W. (2015). Psikologi pendidikan. Jakarta:

Kencana.

Sari Rachmawati Indah Permatasari. 2014. Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD 11 Oetang Jakarta Timur. Jurnal Pedagogik Volume II Nomor 1.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sujarwo, Khairun Nisa. 2020. Efektifitas Komunikasi Guru Terhadap Motivasi Belajar Anak Usia Dini.

Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Volume 5, Issue 1 (2021). ISSN 2549-8959.

Sulistyowati, Ani. 2005. Hubungan Kecemasan Saat Menghadapi Ujian Nasional Dengan Prestasi Siswa . Yogyakarta : USD.

Susanti, Eka Dkk. 2017. Pengaruh Kemanpuan Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Melalui Fasilitas Belajar Di Rumah Dan Motivasi Belajar

Sebagai Intervening. Economic Education Analysis Journal.

Susanto Eri, Deapalupi Aisyah Putri. 2020. Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Study From Home (SFH) di Tingkat Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Riset & Konseptual.

Volume 4 Nomor 4. E-ISSN 2598-2877.

Syarifuddin, Aulia Dkk. 2019. Hubungan Anatara Kecemasan Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 164 Pekan Baru. Jurnal Pajar Volume 3 Nomor 4. ISSN 2614-1337.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian peneliti melihat hasil yang didapatkan yaitu adanya peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas pada pasien stroke setelah dilakukan latihan ROM aktif-

• Menjelaskan pengertian dan proses perencanaan tenaga kerja (SDM); peran Manajer Lini dalam perencanaan (SDM); keterkaitan perencanaan SDM dengan uraian pekerjaan;

Ketegangan berlanjut ketika kedua belah pihak mengirim tentara di perbatasan kedua negara. Insiden tembak menembakpun terjadi pada tanggal 17 September 1980. Selanjutnya

Perencanaan pembangunan daerah bagi sebuah daerah adalah kegiatan yang dilakukan pada setiap tahunnya oleh pemerintah tingkat satu ataupun dua, dalam proses perencanaan

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Financial Leverage dan Operating Leverage terhadap Profitabilitas perusahaan , data

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allat SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Analisis

Tanah dapat didefinisikan sebagai sistem tiga fase yg terdiri atas padatan, cairan, dan gas. Tanah merupakan lapisan yang menyelimuti bumi dengan ketebalan yang bervariasi

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan