Dr. Wanita Subadra Abioso, Ir., MT – 4127 70 12 Dr. Wanita Subadra Abioso, Ir., MT – 4127 70 12 009009
Halaman
Halaman 11 dari dari 44
TEORI ARSITEKTUR TEORI ARSITEKTUR I I
PERTEMUAN KEEMPAT PERTEMUAN KEEMPAT
KAIDAH–KAIDAH UMUM BERBAHASA ARSITEKTURAL KAIDAH–KAIDAH UMUM BERBAHASA ARSITEKTURAL BERDASARKAN TEORI ARSITEKTUR MODEREN (LANJUTAN) BERDASARKAN TEORI ARSITEKTUR MODEREN (LANJUTAN)
RHYTHM RHYTHM (IRAMA)(IRAMA) Rhythm
Rhythm (irama) merupakan bagian dari proses kehidupan. Kita bernafas(irama) merupakan bagian dari proses kehidupan. Kita bernafas berdasarkan irama, yang akan meningkat apabila mengalami tekanan emosional.
berdasarkan irama, yang akan meningkat apabila mengalami tekanan emosional.
Hal yang sama pun terjadi pada detak jantung kita.
Hal yang sama pun terjadi pada detak jantung kita.
Irama yang lebih lebar jaraknya terjadi pada peristiwa tidur dan bangun Irama yang lebih lebar jaraknya terjadi pada peristiwa tidur dan bangun manusia, yang berada dalam rentang irama yang lebih lebar seperti matahari, manusia, yang berada dalam rentang irama yang lebih lebar seperti matahari, bulan, pasang, dan iklim. Dan irama yang paling jelas adalah keberadaan kita bulan, pasang, dan iklim. Dan irama yang paling jelas adalah keberadaan kita sebagai umat manusia yang senantiasa melalui pola-pola pertumbuhan, yang sebagai umat manusia yang senantiasa melalui pola-pola pertumbuhan, yang secara intens bergerak bagi semua yang merasakannya.
secara intens bergerak bagi semua yang merasakannya.
Para arsitek akan menghadapi tugas untuk melakukan seleksi terhadap pola- Para arsitek akan menghadapi tugas untuk melakukan seleksi terhadap pola- pola ritmik yang ekspresif, yang diharapkan dapat membangkitkan
pola ritmik yang ekspresif, yang diharapkan dapat membangkitkan mood danmood dan emosi para pengamat dan penggunanya. Sebagai contoh a
emosi para pengamat dan penggunanya. Sebagai contoh a very slow, atau bahkanvery slow, atau bahkan beat
beat, , monotonemonotone, dinamik, yang akan mengajak para pengamat masuk ke dalam, dinamik, yang akan mengajak para pengamat masuk ke dalam kerangka perasaan yang sugestif terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kerangka perasaan yang sugestif terhadap hal-hal yang berhubungan dengan martabat,
martabat, majesty majesty (keagungan), (keagungan), poised assurance poised assurance (kondisi-kondisi seperti(kondisi-kondisi seperti mengambang, seimbang, di tepian) yang merupakan esensi dari
mengambang, seimbang, di tepian) yang merupakan esensi dari sense ofsense of monumentality
monumentality..
OROR
IGI IGI NANA LITLIT YY
Originality
Originality = orisinalitas = keaslian dapat dijelaskan sebagai berikut, pada saat= orisinalitas = keaslian dapat dijelaskan sebagai berikut, pada saat tidak satupun dari hal-hal seperti
tidak satupun dari hal-hal seperti novelty = kebaruan, novelty = kebaruan, difference = perbedaan, dandifference = perbedaan, dan conviction
conviction = kepastian menciptakan suatu orisinalitas, maka kombinasi dari= kepastian menciptakan suatu orisinalitas, maka kombinasi dari kualitas-kualitasnya justru dapat menciptakan suatu orisinalitas. Atau dengan kualitas-kualitasnya justru dapat menciptakan suatu orisinalitas. Atau dengan perkataan lain apabila seorang arsitek menemukan di dalam dirinya suatu ide untuk perkataan lain apabila seorang arsitek menemukan di dalam dirinya suatu ide untuk suatu
suatu novel novel = hal baru atau perbedaan dan dia meyakini akan hasilnya secara= hal baru atau perbedaan dan dia meyakini akan hasilnya secara intens, maka hal tersebut tidak lain adalah
intens, maka hal tersebut tidak lain adalah orisinalitas.orisinalitas.
Pernyataan berada di dalam diri sang arsitek, maksudnya bukan hanya sumber Pernyataan berada di dalam diri sang arsitek, maksudnya bukan hanya sumber daridari orisinalitas
orisinalitas akan akan tetapi tetapi adalah adalah keunikankeunikan puncak puncak (ultimate uniqueness(ultimate uniqueness) dari) dari personalitas individual sang arsitek seperti yang telah dibahas pada sub bab personalitas individual sang arsitek seperti yang telah dibahas pada sub bab stylestyle (personal style(personal style) dan bukan ) dan bukan historical stylehistorical style..
Keunikan tersebut tentu saja diselimuti oleh begitu banyak
Keunikan tersebut tentu saja diselimuti oleh begitu banyak layers layers (lapisan) yang(lapisan) yang terdiri atas ide-ide, nilai-nilai, dan pola-pola perilaku, yaitu produk-produk budaya terdiri atas ide-ide, nilai-nilai, dan pola-pola perilaku, yaitu produk-produk budaya yang selama ini dialaminya secara umum.
yang selama ini dialaminya secara umum.
PROPORTIONPROPORTION
Secara arti kata proporsi adalah perbandingan antara bagian-bagian yang Secara arti kata proporsi adalah perbandingan antara bagian-bagian yang berada dalam satu benda atau sistem. Namun apabila dikaitkan dengan arsitektur berada dalam satu benda atau sistem. Namun apabila dikaitkan dengan arsitektur proporsi tidak hanya melibatkan ukuran-ukuran dari dua bagian yang proporsi tidak hanya melibatkan ukuran-ukuran dari dua bagian yang diperbandingkan, akan tetapi akan melibatkan pula faktor-faktor lain yang akan diperbandingkan, akan tetapi akan melibatkan pula faktor-faktor lain yang akan mempengaruhi suatu rancangan.
mempengaruhi suatu rancangan.
Sebagai contoh, apabila kita hendak membuat sebuah auditorium maka kita Sebagai contoh, apabila kita hendak membuat sebuah auditorium maka kita pun harus mempertimbangkan korelasinya dengan
pun harus mempertimbangkan korelasinya dengan lobby auditorium bersangkutan,lobby auditorium bersangkutan, proporsi seperti apa yang ingin dicapai. Apabila kita hanya berfikir ukuran semata, proporsi seperti apa yang ingin dicapai. Apabila kita hanya berfikir ukuran semata, maka kita akan segera mengetahui ukuran auditorium sebesar apa karena secara maka kita akan segera mengetahui ukuran auditorium sebesar apa karena secara mekanis akan ditentukan oleh jenis kegiatan yang ditampung serta segala mekanis akan ditentukan oleh jenis kegiatan yang ditampung serta segala perabotan yang dibutuhkan, demikian pula
perabotan yang dibutuhkan, demikian pula lobby- nya. Oleh karenanya apabila kitalobby- nya. Oleh karenanya apabila kita akan mempertimbangkan estetika (dalam hal ini melalui proporsi) maka kita harus akan mempertimbangkan estetika (dalam hal ini melalui proporsi) maka kita harus berfikir
berfikir go beyond thisgo beyond this mattersmatters.. Fungsi dan peran
Fungsi dan peran lobby lobby di sini adalah ruang peralihan bagi pengguna ataudi sini adalah ruang peralihan bagi pengguna atau pengamat yang baru saja melakukan
pengamat yang baru saja melakukan towards towards dan dan going into the building going into the building dengandengan segala pengalaman ruangnya, serta mempersiapkan mereka untuk memasuki segala pengalaman ruangnya, serta mempersiapkan mereka untuk memasuki auditorium yang akan menawarkan pengalaman ruang tersendiri (tidak hanya auditorium yang akan menawarkan pengalaman ruang tersendiri (tidak hanya besaran fungsi yang ditentukan secara mekanis). Impresi apa yang hendak kita besaran fungsi yang ditentukan secara mekanis). Impresi apa yang hendak kita sampaikan kepada pengguna atau pengamat,
sampaikan kepada pengguna atau pengamat, continuity continuity (kesinambungan) atau(kesinambungan) atau contrast
contrast (kontras)? Berdasarkan hal inilah kita akan menentukan perbandingan(kontras)? Berdasarkan hal inilah kita akan menentukan perbandingan besaran ruang (proporsi) antara auditorium dengan
besaran ruang (proporsi) antara auditorium dengan lobbylobby-nya.-nya.
Dr. Wanita Subadra Abioso, Ir., MT – 4127 70 12 Dr. Wanita Subadra Abioso, Ir., MT – 4127 70 12 009009
Halaman
Halaman 33 dari dari 44
SEQUENCESEQUENCE Sequence
Sequence = sekwens = urut-urutan memiliki abstraksi sebagai (pengertian)= sekwens = urut-urutan memiliki abstraksi sebagai (pengertian) berikut, apabila dikaitkan dengan arsitektur sekwens merupakan
berikut, apabila dikaitkan dengan arsitektur sekwens merupakan experienceexperience (pengalaman) para pengguna dan pengamat pada saat
(pengalaman) para pengguna dan pengamat pada saat towards (menuju), towards (menuju), intointo (memasuki), dan
(memasuki), dan through through (melalui) suatu bangunan gedung. Dan (melalui) suatu bangunan gedung. Dan motion motion (seluruh(seluruh pergerakan) tersebut melibatkan waktu.
pergerakan) tersebut melibatkan waktu.
Apabila dikaitkan dengan gedung publik, maka urut-urutan tersebut akan diawali Apabila dikaitkan dengan gedung publik, maka urut-urutan tersebut akan diawali dari sang
dari sang observer observer (pengamat) pada saat (pengamat) pada saat approaching the building (mendekati),approaching the building (mendekati), maka yang akan dialami adalah impresi terhadap siluet gedung atau bentuk massa maka yang akan dialami adalah impresi terhadap siluet gedung atau bentuk massa gedung dari jarak tertentu, begitu pengamat tersebut semakin mendekat (bergerak gedung dari jarak tertentu, begitu pengamat tersebut semakin mendekat (bergerak dalam waktu) maka pengalaman yang dialami akan berbeda karena yang dilihat dalam waktu) maka pengalaman yang dialami akan berbeda karena yang dilihat bukan siluet lagi akan tetapi kejelasan atas bagian-bagian utama dan bagian-bagian bukan siluet lagi akan tetapi kejelasan atas bagian-bagian utama dan bagian-bagian sekunder, dan demikian seterusnya. Pergerakan ini memerlukan waktu, setiap sekunder, dan demikian seterusnya. Pergerakan ini memerlukan waktu, setiap waktu yang berlalu akan menjadikan impresi awal sang pengamat terhadap waktu yang berlalu akan menjadikan impresi awal sang pengamat terhadap bangunan gedung sebagai pengetahuan yang berperan sebagai persiapan yang bangunan gedung sebagai pengetahuan yang berperan sebagai persiapan yang melatarbelakangi pengalaman berikutnya, dan pada setiap perpindahan akan melatarbelakangi pengalaman berikutnya, dan pada setiap perpindahan akan melibatkan emosi (
melibatkan emosi (moodmood) pengamat bersangkutan. Persiapan-persiapan itu yang) pengamat bersangkutan. Persiapan-persiapan itu yang disebut sebagai esensi dari
disebut sebagai esensi dari Sequential Art Sequential Art (Seni(Seni Bersekwens).Bersekwens).
BALANCEBALANCE Balance
Balance = kesimbangan memiliki= kesimbangan memiliki abstraksi sebagai komposisi gedung yang abstraksi sebagai komposisi gedung yang dialami baik secara 2 dimensional maupun 3 dialami baik secara 2 dimensional maupun 3 dimensional, dan memberikan impresi dimensional, dan memberikan impresi sebagai gedung yang memiliki bagian yang sebagai gedung yang memiliki bagian yang simetris (
simetris (edge–center–edgeedge–center–edge). Keseimbangan). Keseimbangan digolongkan ke dalam 2 bagian yaitu digolongkan ke dalam 2 bagian yaitu keseimbangan statik dan dinamik.
keseimbangan statik dan dinamik.
Keseimbangan statik menunjukkan Keseimbangan statik menunjukkan komposisi gedung atau kumpulan gedung komposisi gedung atau kumpulan gedung yang memiliki bagian yang simetris, adapun yang memiliki bagian yang simetris, adapun bagian-bagian yang terbagi oleh sumbunya bagian-bagian yang terbagi oleh sumbunya memiliki besaran, desain, dan karakter yang memiliki besaran, desain, dan karakter yang
sama. Sebaliknya keseimbangan dinamik bagian-bagian yang terbagi oleh sama. Sebaliknya keseimbangan dinamik bagian-bagian yang terbagi oleh
sumbunya memiliki besaran, desain, dan karakter yang berbeda sama sekali sumbunya memiliki besaran, desain, dan karakter yang berbeda sama sekali meskipun memiliki bagian yang simetris (bagian
meskipun memiliki bagian yang simetris (bagian tengah).tengah).
NEEDS FOR ADJACENCIES NEEDS FOR ADJACENCIES
Kebutuhan untuk saling berdekatan antar ruang atau antar gedung. Selama fase Kebutuhan untuk saling berdekatan antar ruang atau antar gedung. Selama fase pemrograman (akan dipelajari lebih lanjut pada mata kuliah Metoda Perancangan pemrograman (akan dipelajari lebih lanjut pada mata kuliah Metoda Perancangan Arsitektur) salah satu yang dihasilkan adalah program ruang. Guna memantapkan Arsitektur) salah satu yang dihasilkan adalah program ruang. Guna memantapkan program ruang dan diagram kedekatan, diperlukan untuk melakukan eksplorasi program ruang dan diagram kedekatan, diperlukan untuk melakukan eksplorasi atau penjelajahan . Apa saja yang terjadi pada suatu lantai, apabila gedung atau penjelajahan . Apa saja yang terjadi pada suatu lantai, apabila gedung bertingkat memeriksa kemungkinan
bertingkat memeriksa kemungkinan building layeringbuilding layering, apa saja yang terjadi pada, apa saja yang terjadi pada setiap lantai dan ruang apa saja yang diperlukan dan bagaimana hubungan setiap lantai dan ruang apa saja yang diperlukan dan bagaimana hubungan kedekatan antara satu ruang dengan ruang lain. Dan masih banyak lagi, yang tidak kedekatan antara satu ruang dengan ruang lain. Dan masih banyak lagi, yang tidak akan dipelajari di mata kuliah ini.
akan dipelajari di mata kuliah ini.
HALF (ADJACENCY) MATRIX DAN BUBBLE DIAGRAM HALF (ADJACENCY) MATRIX DAN BUBBLE DIAGRAM
Dr. Wanita Subadra Abioso, Ir., MT – 4127 70 12 Dr. Wanita Subadra Abioso, Ir., MT – 4127 70 12 009009
Halaman
Halaman 55 dari dari 44
TUGAS MINGGUAN TUGAS MINGGUAN Pelajari dengan baik diagram
Pelajari dengan baik diagram Half (Adjacencies) MatrixHalf (Adjacencies) Matrix atau diagram kedekatan atau diagram kedekatan ruang. Pilihlah sebuah rumah tinggal nyata sederhana (sertakan gambarnya), ambil ruang. Pilihlah sebuah rumah tinggal nyata sederhana (sertakan gambarnya), ambil program ruangnya kemudian buatlah diagram kedekatan ruangnya. Selanjutnya program ruangnya kemudian buatlah diagram kedekatan ruangnya. Selanjutnya berdasarkan hasil diagram kedekatan ruang buatlah
berdasarkan hasil diagram kedekatan ruang buatlah Bubble DiagramnyaBubble Diagramnya.. Kemudian diperiksa (dicek) cocokkah kedekatan ruang yang saudara buat dengan Kemudian diperiksa (dicek) cocokkah kedekatan ruang yang saudara buat dengan rancangan nyatanya.
rancangan nyatanya.
Selamat bekerja dengan sungguh–sungguh!
Selamat bekerja dengan sungguh–sungguh!