• Tidak ada hasil yang ditemukan

HEALTH POLICY BRIEF PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID 19 PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HEALTH POLICY BRIEF PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID 19 PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID 19

Penulis : Andari Wuri Astuti, S.Ssi.T.,M.PH.,Ph.D1,Dwi Ernawati, S.Si.T.,M.Keb1, Nur Laeli Rohmah, S.ST.,M.Keb1, Devy Ana Persari, S.Tr.Keb1, Ewang Sewoko, S.Psi.,MA2, Witriani Susasi Anggraeni,SE.,MM2

1 Prodi Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UNISA Yogyakarta

2 Kantor Perwakilan BKKBN DIY

PENDAHULUAN Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak hingga dewasa dan ditandai dengan perubahan aspek kognitif, fisik, hormonal dan mental yang mungkin mempengaruhi kehidupan mereka (Kurniawati & Astuti, 2020; Lehtimaki & Schwalbe, 2020). Masa remaja merupakan masa yang berisiko tinggi terhadap munculnya berbagai masalah sosial dan tidak terkecuali muncul juga masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi (Falatansah & Indarjo, 2016). Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu keadaan sehat jasmani, psikologis, dan sosial yang berhubungan dengan fungsi dan proses sistem reproduksi pada remaja (WHO, 2018). Kesehatan reproduksi remaja merupakan faktor penting yang harus mendapat perhatian untuk mewujudkan masyarakat sehat.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendefinisikan remaja sebagai individu berusia 10-24 tahun yang belum menikah (BKKBN, 2016). Ada 1,2 miliar remaja berusia 10–19 tahun di dunia, yang terdiri hingga 16% populasi dunia dan diperkirakan akan meningkat hingga tahun 2050, khususnya di negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMIC) (Lehtimaki

& Schwalbe, 2020). Secara global, setiap tahun ada lebih dari 1,2 juta kematian remaja sedangkan mayoritas masalah kesehatan remaja dapat dicegah atau dapat diobati, remaja menghadapi banyak hambatan dalam mengakses pelayanan kesehatan dan informasi (Lehtimaki & Schwalbe, 2020).

Akses pelayanan kesehatan reproduksi remaja semakin terbatas dengan adanya pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 mempunyai dampak yaitu terjadinya penurunan kunjungan remaja ke fasilitas kesehatan dan meningkatnya risiko kehamilan tidak diinginkan (KTD) (Xiang et al., 2020). Para remaja memperoleh dampak yang lebih besar dari kelompok yang lain terutama kekerasan berbasis gender termasuk pernikahan usia dini, aborsi yang tidak aman, HIV/AIDS, dan IMS (Feleke et al., 2013).

HEALTH POLICY BRIEF

1

(2)

Upaya mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja telah didukung oleh program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Selain PKPR, BKKBN juga membentuk program pencegahan perilaku berisiko untuk remaja melalui sebuah organisasi bernama Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK R / M). Kelompok tersebut melatih remaja untuk bertindak sebagai pendidik sebaya.

Namun pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi remaja cenderung rendah (Violita & Hadi, 2019). Informasi dan penyuluhan, konseling dan pelayanan klinis perlu ditingkatkan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja. WHO berpendapat bahwa membuat layanan masalah kesehatan remaja "ramah remaja"

adalah kunci untuk meningkatkan akses ke pelayanan masalah kesehatan reproduksi remaja (WHO, 2018).

METODE Metode yang digunakan dalam melakukan analisis permasalahan yaitu dengan menggunakan Analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Setelah menentukan prioritas masalah, ada beberapa aspek yang menjadi penghambat untuk optimalisasi akses pelayanan kesehatan reproduksi remaja yaitu kurangnya fasilitas untuk menyediakan layanan kesehatan reproduksi seperti keterbatasan infrastruktur dan media, biaya yang belum terjangkau oleh remaja, petugas yang kurang ramah dan menghakimi, kurangnya kerahasiaan dan privasi dalam memberikan layanan, masalah sosial budaya yaitu rasa takut akan stigma sosial dan malu, kebijakan pemerintah yang belum terkoordinasi dengan baik. Berdasarkan permasalahan ini maka perlu diadakan program secara khusus untuk penguatan akses layanan kesehatan reproduksi remaja.

HASIL Berdasarkan prioritas masalah yang ada didapatkan hasil berbentuk health policy brief. Health policy brief ini untuk memberikan informasi pentingnya membuat kebijakan dan program untuk kesehatan reproduksi remaja dan pendidikan seksualitas yang komprehensif dan memperluas cakupan layanan ramah remaja.

USULAN PROGRAM Berdasarkan telaah diatas, usulan program yang direkomendasikan adalah sebagai berikut.

1.

Melakukan pelatihan berkelanjutan kepada petugas kesehatan mengenai kesehatan reproduksi remaja ramah remaja “youth friendly”, sehingga petugas kesehatan mampu memperluas cakupan layanan ramah remaja.

2.

Mempersiapkan dan memperbaiki fasilitas layanan kesehatan reproduksi remaja dan pendidikan seksualitas yang komprehensif.

2

(3)

3.

Bekerjasama dengan orang tua, masyarakat setempat dan stakeholder dalam mendukung program penguatan layanan kesehatan reproduksi remaja.

KESIMPULAN Remaja terus menghadapi banyak hambatan untuk mengakses informasi dan layanan kesehatan reproduksi remaja.

Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan melalui program pelatihan berkelanjutan kepada petugas kesehatan dan memperbaiki fasilitas layanan kesehatan reproduksi remaja serta bekerjasama dengan lintas sektor dalam mendukung program penguatan layanan kesehatan reproduksi remaja.

DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. (2016). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.

Falatansah, L., & Indarjo, S. (2016). Perbandingan Program Pelayanan KRR oleh Puskesmas yang di Wilayah Kerjanya terdapat Lokalisasi dan yang tidak terdapat Lokalisasi. Public Health Perspective Journal, 1(1), 68–77.

Feleke, S. A., Koye, D. N., Demssie, A. F., & Mengesha, Z. B.

(2013). Reproductive health service utilization and associated factors among adolescents (15-19 years old) in Gondar town, Northwest Ethiopia. BMC Health Services Research, 13(1), 1. https://doi.org/10.1186/1472- 6963-13-294

Kurniawati, H. F., & Astuti, A. W. (2020). Studi Kualitatif Tentang Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja: Perspektif Remaja, Ibu Muda Dan Petugas Pelayanan. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram, 5(2), 110.

https://doi.org/10.31764/mj.v5i2.1167

Lehtimaki, S., & Schwalbe, N. (2020). Adolescent Health.

Violita, F., & Hadi, E. N. (2019). Determinants of adolescent reproductive health service utilization by senior high school students in Makassar, Indonesia. BMC Public Health, 19(1), 1–7. https://doi.org/10.1186/s12889-019- 6587-6

WHO. (2018). WHO recommendations on adolescent sexual and reproductive health and rights.

Xiang, M., Zhang, Z., & Kuwahara, K. (2020). Impact of COVID- 19 pandemic on children and adolescents’ lifestyle behavior larger than expected. Progress in Cardiovascular Diseases, 63(4), 531–532.

https://doi.org/10.1016/j.pcad.2020.04.013

3

(4)

a.n Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual

u.b.

Direktur Hak Cipta dan Desain Industri

Dr. Syarifuddin, S.T., M.H.

NIP.197112182002121001 REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SURAT PENCATATAN

CIPTAAN

Dalam rangka pelindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dengan ini menerangkan:

Nomor dan tanggal permohonan : EC00202215555, 5 Maret 2022 Pencipta

Nama : Andari Wuri Astuti, S.SiT., M.P.H., Ph.D., Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb. dkk

Alamat : Serut 001/011, Beji Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta, Gunung

Kidul, DI YOGYAKARTA, 55853

Kewarganegaraan : Indonesia

Pemegang Hak Cipta

Nama : UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

Alamat : Jalan Siliwangi No 63, Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta , Sleman, DI YOGYAKARTA, 55292

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Ciptaan : Karya Tulis Lainnya

Judul Ciptaan : Health Policy Breaf Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Masa Pandemi COVID 19

Tanggal dan tempat diumumkan untuk pertama kali di wilayah Indonesia atau di luar wilayah Indonesia

: 15 Februari 2022, di Yogyakarta

Jangka waktu pelindungan : Berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung selama 70 (tujuh puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya.

Nomor pencatatan : 000330920

adalah benar berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Pemohon.

Surat Pencatatan Hak Cipta atau produk Hak terkait ini sesuai dengan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

(5)

LAMPIRAN PENCIPTA

No Nama Alamat

1 Andari Wuri Astuti, S.SiT., M.P.H.,

Ph.D. Serut 001/011, Beji Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta

2 Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb. Karanggondang Rt 12, Pendowoharjo Sewon Bantul Yogyakarta 3 Devy Ana Persari Jl. Aiptu A Wahab No.28 031/00, Tuan Kentang Jakabaring 4 Nur Laeli Rokhmah Jogowedanan 001/008, Selomerto, Selomerto, Wonosobo, Jateng

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(6)

LEMBAR

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH: HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI)

Judul Karya Ilmiah (HaKI) : Health Policy Breaf Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Masa Pandemi COVID 19

Penulis Karya Ilmiah (HaKI): Andari Wuri Astuti, S.SiT., M.P.H., Ph.D., Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb.

dkk

Identitas Karya Ilmiah (HaKI) : a. Jenis Capaian : HaKI

: b. Tanggal : 5 Maret 2022 : c. Tempat : Yogyakarta : d. Nomor Pencatatan : EC00202215555

: e. Penerbit : M e n t e r i H u k u m d a n H a k A s a s i Manusia

: f. Url document

https://repositorijafa.unisayogya.ac.id/mdocs-posts/haki_health-policy-breaf-pelayanan-kesehatan- reproduksi-remaja-pada-masa-pandemi-covid-19/

Kategori Publikasi HaKI : HaKI Internasional ( beri √ pada kategori yang tepat ) : HaKI Nasional

Hasil Penilaian Peer Review

Yogyakarta, 13 Juli 2022 Reviewer

Nama: Nuli Nuryanti Zulala, S.ST., M.Keb Jabatan Fungsional: Lektor

Unit Kerja : Prodi Sarjana dan Profesi Bidan Komponen

Yang Dinilai

Nilai Maksimal

HaKI Policy paper Nilai Akhir

Yang Diperoleh Internasional Nasional

• Kelengkapan unsur isi HaKI

(10%) 1,5 1

• Ruang lingkup dan kedalaman

pembahasan (30%) 4,5 4

• Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan metodologi (30%)

4,5 3.5

• Kelengkapan unsur dan

kualitas penerbit (30%) 4,5 4

Total = (100%) 15 12,5

Kontribusi Pengusul: (Penulis

Tunggal / Pertama / Kedua / dst) 9

(40% x 15) Komentar Peer

Review 1. Tentang Kelengkapan dan kesesuaian unsur: Lengkap dan memenuhi unsur HaKI 2. Tentang ruang lingkup & kedalaman pembahasan: sesuai ruang lingkup

3. Kecukupan dan Kemutakhiran data serta metodologi: data mutahir dan sesuai dengan 4. Kelengkapan unsur kualitas penerbit: penerbit kemenkumham

5. Indikasi Plagiasi:tidak ada plagiarisme 6. Kesesuaian bidang ilmu: sesuai bidang ilmu

(7)

LEMBAR

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH: HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI)

Judul Karya Ilmiah (HaKI) : Health Policy Breaf Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Masa Pandemi COVID 19

Penulis Karya Ilmiah (HaKI): Andari Wuri Astuti, S.SiT., M.P.H., Ph.D., Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb.

dkk

Identitas Karya Ilmiah (HaKI) : a. Jenis Capaian : HaKI

: b. Tanggal : 5 Maret 2022 : c. Tempat : Yogyakarta : d. Nomor Pencatatan : EC00202215555

: e. Penerbit : M e n t e r i H u k u m d a n H a k A s a s i Manusia

: f. Url document

https://repositorijafa.unisayogya.ac.id/mdocs-posts/haki_health-policy-breaf-pelayanan-kesehatan- reproduksi-remaja-pada-masa-pandemi-covid-19/

Kategori Publikasi HaKI : HaKI Internasional ( beri √ pada kategori yang tepat ) : HaKI Nasional

Hasil Penilaian Peer Review

Yogyakarta, 13 Juli 2022 Reviewer

Nama: Andari Wuri Astuti, M.P.H., Ph.D.

Jabatan Fungsional: Lektor Unit Kerja : Prodi S2 Kebidanan

Komponen Yang Dinilai

Nilai Maksimal

HaKI Policy paper Nilai Akhir

Yang Diperoleh Internasional Nasional

• Kelengkapan unsur isi HaKI

(10%) 1,5 1

• Ruang lingkup dan kedalaman

pembahasan (30%) 4,5 4

• Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan metodologi (30%)

4,5 3.5

• Kelengkapan unsur dan kualitas

penerbit (30%) 4,5 4

Total = (100%) 15 12,5

Kontribusi Pengusul: (Penulis

Tunggal / Pertama / Kedua / dst) 9

(40% x 15) Komentar Peer

Review 1. Tentang Kelengkapan dan kesesuaian unsur: Lengkap dan memenuhi unsur HaKI 2. Tentang ruang lingkup & kedalaman pembahasan: sesuai ruang lingkup bidang keilmuan 3. Kecukupan dan Kemutakhiran data serta metodologi: Data yang ditampilkan update 4. Kelengkapan unsur kualitas penerbit: penerbit Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia 5. Indikasi Plagiasi:tidak ada plagiarisme

6. Kesesuaian bidang ilmu: sesuai bidang ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai pengatur layanan ini, dibangun juga sebuah server yang akan melakukan pengambilan berita dari beberapa situs web dengan menggunakan algortima Web Crawler

Pada kehamilan 8 – 14 minggu, mekanisme diatas juga terjadi atau diawali dengan pecahnya selaput ketuban lebih dulu dan diikuti dengan pengeluaran janin yang

Bila kanker hati ini ditemukan pada pasien yang sudah ada sirrhosis hati dan ditemukan kerusakan hati yang berkelanjutan atau sudah hampir seluruh hati terkena

Adapun yang menjadi tujuan umum dalam penenlitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siwa tentang pelayanan kesehatan reproduksi remaja dan pemanfaatan pelayanan

(5) Pelayanan Kesehatan Reproduksi. Pelayanan kesehatan reproduksi diberikan bagi korban dan pengungsi pada saat tanggap darurat ditunjukan untuk menanggulangi masalah

1) Bahan-bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan yang meliputi Undang-Undang Dasr Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

KETIGA : : Pelayanan Pelayanan kesehatan kesehatan melalui melalui telemedicine  telemedicine  pada masa pandemi  pada masa pandemi COVID-19 sebagaimana dimaksud dalam Diktum

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar/vidio yang disajikan dan akan dijawab