• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KINERJA JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM WADUK GONDANG DI KECAMATAN KEMBANGBAHU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISA KINERJA JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM WADUK GONDANG DI KECAMATAN KEMBANGBAHU"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

627 | P a g e

ANALISA KINERJA JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM WADUK GONDANG DI KECAMATAN

KEMBANGBAHU

ANALYSIS CONCERNING NETWORK PERFORMANCE ON TAP WATER DISTRIBUTION SYSTEM IN PDAM WADUK GONDANG

KECAMATAN KEMBANGBAHU

Nur Azizah Affandy*)

*) Dosen Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan email : nurazizah_5@yahoo.com

Abstrak

Analisa kinerja jaringan sistem distribusi air bersih bertujuan untuk mengetahui kinerja dari sistem distribusi air bersih pada PDAM Waduk Gondang. Apakah sistem distribusi sudah berjalan dengan normal atau masih kurang. Dalam analisa kinerja jaringan sistem distribusi ini, akan menganalisa tentang jumlah debit dan volume rata – rata. Menganalisa kinerja sistem jaringan distribusi, mengetahui kualitas air dari survey kepuasan pengguna dan memecahkan masalah pada daerah yang belum normal distribusi air nya. Berdasarkan Hasil analisa data menunjukkan, dari debit rata – rata PDAM Waduk Gondang dari seluruh pelanggan 6 lt/dt. Dan dari Kecamatan Kembangbahu jumlah pelanggan 477 KK yang aktif 93 KK dengan jumlah debit rata – rata 0,4 lt/dt. Analisa kinerja sistem jaringan drainase PDAM Waduk Gondang di Kecamatan Kembangbahu adalah kurang memuaskan, dari hasil 477 KK yang aktif Cuma 93 KK dan jumlah yang bisa dialiri hanya 19,46 %.

Pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas air yang diterima oleh pelanggan dari PDAM telah memenuhi syarat kualitas air bersih dan dapat diminum apabila telah dimasak dulu dari aspek bau, rasa dan warna air PDAM .

Kata kunci : Kinerja Jaringan, Sistem Distribusi, Air Bersih, PDAM

Abstract

Analysis concerning network performance in tap water distribution system aims to

acquire informations regarding performance in tap water distribution used in in PDAM

Waduk Gondang (Gondang River Dam); whether the distribution system has yet to work

normally or not. In this analysis, the amount of debit and average volume will be sought and

analysed. Analysing the distribution network performance, acquiring the water quality from

user satisfaction survey, and solving problems in the areas with problematic water

distribution. According to the result of data analysis, from the PDAM Waduk Gondang

average debit covering the whole customer is 6 lt/dt. From Kecamatan Kembangbahu, the

total amount of customers reaching 477 active families with 93 families with average debit

0,4 lt/dt. Analysis on drainase network performance in PDAM Waduk Gondang is not

satistying, from the result of 477 active families only 93 families, so the level of water

flowing amounted no more than 19,46%.

In the end of the research, it is safe to conclude that quality of the water received by the customers of PDAM is already fulfilling quality requirements of tap water and deemed as drinkable after undergoing several process; judging from its scent, taste, and color.

(2)

628 | P a g e PENDAHULUAN

Waduk merupakan salah satu sarana pemanfaatan sumber daya air yang mempunyai fungsi sebagai penyimpan dan penyedia air, baik sebagai bahan baku air bersih maupun untuk irigasi. Dengan kata lain waduk tidaklah menghasilkan air melainkan hanya memungkinkan pengaturan kembali distribusinya terhadap waktu (Linsley, RK, Joseph B Franzini: 1984).

Waduk Gondang dibangun pada Kali Gondang, yang merupakan anak sungai bengawan solo pada tahun 1987 di Kabupaten Lamongan, sekitar 19 km sebelah barat daya kota Lamongan, waduk Gondang terletak didesa Gondang Lor dan Deket Agung Kecamatan Sugio. Waduk yang diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1987 ini memiliki luas 6,60 Ha dengan kedalaman 29 m. Waduk Gondang adalah salah satu diantara dua waduk besar di Kabupaten Lamongan, selama ini air dari waduk gondang sering di gunakan untuk kebutuhan hidup disejumlah daerah yang ada di sekitarnya.

Pendistribusian air harus merata ke seluruh penduduk dan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat tersebut, karena pengaturan distribusi yang baik tidak akan menimbulkan kelebihan air di suatu tempat dan kekurangan air di tempat lain. Sistem distribusi yang efektif diperlukan untuk menyalurkan air ke masing – masing konsumen dengan jumlah yang dibutuhkan dan tekan yang memuaskan.

Sistem drainase air bersih Waduk Gondang dilakukan dengan sistem perpipaan dan sistem perpipaan tersebut dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Lamongan. Dari sistem perpipaan tersebut air dalam Waduk Gondang di pompa ke kolam penampungan dengan pompa air dalam kolam selanjutnya diolah oleh mesin setelah itu di salurkan melalui pipa – pipa kerumah warga masyarakat sekitar, dan untuk daerah atau wilayah Kembangbahu di salurkan ke penampungan ( Ground ) dan baru di salurkan ke pengguna. Penggunaan air tidak selalu lancar sebagian pengguna ada yang mengalami tidak kelancaran sehingga harus menggunakan pompa air agar air tersebut bisa keluar, untuk daerah yang wilayahnya merupakan dataran tinggi.

Gambar 1. Ground METODE PENELITIAN

Pada studi ini metode yang dipakai adalah Deskriptif Evaluatif,yaitu metode studi yang mengevaluasi kondisi obyektif / apa adanya pada suatu keadaan yang sedang menjadi obyek studi (Supriharyono, 2002).

Obyek studi yang dimaksud adalah, 628tatis jaringan drainase di waduk Gondang Lamongan, sebagian telah mengalami penurunan kapasitas dan atau peningkatan debit. Mengakibatkan terjadi genangan pada waktu hujan yang mengganggu aktifitas masyarakat. Sehingga diperlukan adanya solusi dan kebijakan yang mengutamakan partisipasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan (kasus) tersebut.

Tahap Pengolahan Data Analisa A. Pengolahan Data

Dari data informasiyang diperoleh, dilakukan pengolahan data secara 628tatistic yang dilanjutkan dengan penghitungan sesuai metode yang dipelajari. Dalam pengolahan data ini kita akan mengetahui dimana kekurangan – kekurangan yang harus dibenahi dalam perencanaan ini.

B. Analisa Data

Kegiatan analisa data ini sangat erat kaitanya dengan kegiatan pengolahan data yang dilakukan sebelumnya. Dari hasil pengolahan data selanjutnya dilakukan analisa untuk mengambil suatu kesimpulan terhadap hasil pengolahan tersebut. Kesimpulan yang dihasilkan dari analisa ini adalah terpenuhi atau tidaknya asumsi yang digunakan pada saat penelitian ini dilakukan.

C. Tahap Akhir

Pada tahap ini berisi kesimpulan akhir dari penelitian yang dilakukan serta saran – saran yang berkaitan dengan penelitian ini, baik untuk pihak yang berkepentingan dengan hasil peneletian ini maupun untuk penelitian lebih lanjut.

(3)

629 | P a g e

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian ANALISA DATA

A. Analisa Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk tahun – tahun mendatang berguna untuk memperkirakan kapasitas air bersih yang dibutuhkan, sehingga ukuran – ukuran sistem dapat diestiminasi serta pada gilirannya dapat ditentukan kebutuhan dana investasi untuk pembangunan fisik dari perencanaan ini.

Untuk menentukan jumlah kebutuhan air bersih pada suatu daerah dalam tahun atau periode waktu tertentu, maka hal perlu diperlukan adalah jumlah penduduk. Ada tiga mode untuk proyeksi penduduk : Metode Aritmatik, Metode Geomatrik dan Metode Least Square. ( Teknik Demografi, A.H.

Pollard, Farhat Yusuf, G.N. Pollard )

B. Analisa Kebutuhan Air Bersih PDAM Waduk Gondang

Analisa Jumlah Keseluruhan Pelanggan PDAM Waduk Gondang

Berdasarkan data pelanggan PDAM Waduk Gondang

1. Kecamatan Sugio 874 KK

2. Kecamatan Kembangbahu 477 KK Total keseluruhan data pelanggan daerah Waduk Gondang 1.351 KK.

Jumlah jiwa pelanggan= IKK x 5 jiwa /Rmh

= 1351 x 5 jiwa/Rmh

= 6755 jiwa C. Kebutuhan Air Domestik

Untuk merencanakan kebutuhan air domestik ini diasumsikan kebutuhan air bersih tiap orang 150 lt/jiwa/hari, dimana jumlah pelanggan tersebut yaitu 6755 jiwa.

Kebutuhan air domestik

= jumlah pelanggan x 150 lt/jw/hr = 6755 x 150

= 11,72 lt/d

D. Analisa Kebutuhan Air Non Domestik Untuk merencanakan kebutuhan air non domestic di dasarkan dari besarnya asumsi yang telah direncanakan yaitu sebesar 15%

dari jumlah kebutuhan domestik.

Kebutuhan air non domestic = 15 % x jumlah kebutuhan domestic

= 15% x 11,72 = 1,75 lt/dt

E. Analisa Kehilangan Air

Untuk menghitung analisa kehilangan air, diproyeksikan sebesar 20 – 30% dari jumlah kebutuhan air domestic. Sedangkan analisa kehilangan air pada perencanaan ini diasumsikan sebesar 25% dari kebutuhan domestik dan kebutuhan non domestik. ( Ray Linsley, Teknik Sumber Daya Air )

Kehilangan Air = 25% (Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Non Domestik ).

= 25% ( 11,72 + 1,75) = 25% (13,47 )

= 3,36 lt/dt

D. Analisa Kebutuhan Air Harian Maksimum

air maksimum, umtuk menentukan analisa kebutuhan jam puncak dapat diceri dengan jumlah kebutuhan air maksimum dikali faktor kebutuhan jam puncak. Faktor kebutuhan jam puncak diambil 1,5 x kebutuhan harian maksimum (Ir. Sularso, Prod. DR. Haruo. T Pompa dan Kompresor ) Sehingga kebutuhan air pada jam puncak untuk tahun 2017 adalah :

kebutuhan jam puncak = 1,5 x kebutuhan harian maksimum

= 1,5 x 4,03

\ = 6,04 lt/dt = 6 lt/dt

Analisa Kebutuhan Air Bersih PDAM di Kecamatan Kembangbahu

a. Analisa Jumlah Pelanggan PDAM di Kecamatan Kembangbahu

Berdasarkan jumlah pelanggan priode 12/2011 di Kecamatan Kembangbahu dibagi 3 wilayah, tiga wilayah tersebut adalah :

1. Desa Kembangbahu

(4)

630 | P a g e

2. Desa Kaliwates 4. Desa Tlogoagung

Tabel 1 Jumlah Pelanggan di Kecamatan Kembangbahu

Wilayah Jumlah Pelanggan

Aktif Tidak Aktif

01 02 03

127 260 90

09 04 80

118 256 10

Total 477 93 384

Sumber : Hasil Penelitian

Berdasarkan daftar tabel diatas dari jumlah pelanggan 477 KK yang aktif 93 KK dan yang tidak aktif 384 KK.

Jumlah jiwa pelanggan aktif = IKK x 5 jiwa /Rmh

= 93 x 5 jiwa/Rmh

= 465 jiwa

b. Analisa Kebutuhan Air Domestik Untuk merencanakan kebutuhan air domestik ini diasumsikan kebutuhan air bersih tiap orang 150 lt/jiwa/hari, dimana jumlah pelanggan tersebut yaitu 465 jiwa.

Kebutuhan air domestik = jumlah pelanggan x 150 lt/jw/hr

= 465 x 150

= 0,81 lt/d c. Analisa Kebutuhan Air Non Domestik

Untuk merencanakan kebutuhan air non domestic di dasarkan dari besarnya asumsi yang telah direncanakan yaitu sebesar 15%

dari jumlah kebutuhan domestik.

Kebutuhan air non domestik = 15 % x jumlah kebutuhan domestic

= 15% x 0,81

= 0,12 lt/dt

d. Analisa

Kehilangan Air

Untuk menghitung analisa kehilangan air, diproyeksikan sebesar 20 – 30% dari jumlah kebutuhan air domestic. Sedangkan analisa kehilangan air pada perencanaan ini diasumsikan sebesar 25% dari kebutuhan domestik dan kebutuhan non domestik. ( Ray Linsley, Teknik Sumber Daya Air )

Kehilangan Air = 25% (Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Non Domestik ).

= 25% ( 0,81 + 0,12)

= 25% (0,93 )

= 0,23 lt/dt

e. Analisa Kebutuhan Air Harian Maksimum

Setelah diketahui jumlah kebutuhan air bersih maksimum perorang, maka untuk menghtung jumlah kebutuhan air harian maksimum adalah :

Kebutuhan Harian Maksimum = 1,2 x kebutuhan rata – rata

= 1,2 x 0,23

= 0,27 lt/dt f. Analisa Kebutuhan Jam Puncak

Dari perhitungan analisa kebutuhan air maksimum, umtuk menentukan analisa kebutuhan jam puncak dapat diceri dengan jumlah kebutuhan air maksimum dikali faktor kebutuhan jam puncak. Faktor kebutuhan jam puncak diambil 1,5 x kebutuhan harian maksimum (Ir. Sularso, Prod. DR. Haruo. T Pompa dan Kompresor )

Sehingga kebutuhan air pada jam puncak untuk tahun 2017 adalah:

Kebutuhan jam puncak = 1,5 x kebutuhan harian maksimum

= 1,5 x 0,27

= 0,4 lt/dt .

Tabel 2 Fluktuasi Kebutuhan Air Bersih Dalam 24 Jam

WAKTU (JAM )

PROSENTASE Kota

Besar

Kota

Sedang Pedesaan 00.00 - 01.00 1,50 0,75 0,00 01.00 - 02.00 1,40 0,75 0,00 02.00 - 03.00 1,70 0,75 0,00 03.00 - 04.00 2,90 0,75 0,00 04.00 - 05.00 4,90 0,75 0,00 05.00 - 06.00 5,60 4,00 5,00 06.00 - 07.00 6,20 6,00 10,00 07.00 - 08.00 6,20 8,00 10,00 08.00 - 09.00 6,10 8,00 10,00 09.00 - 10.00 5,60 6,00 4,17 10.00 - 11.00 5,10 5,00 4,17 11.00 - 12.00 4,60 5,00 4,17 12.00 - 13.00 4,30 5,00 7,50 13.00 - 14.00 4,70 6,00 7,50 14.00 - 15.00 5,00 6,00 3,475 15.00 - 16.00 5,20 6,00 3,475 16.00 - 17.00 5,20 6,00 8,33 17.00 - 18.00 4,90 10,00 8,33 18.00 - 19.00 4,50 4,50 8,33 19.00 - 20.00 3,90 4,50 1,67 20.00 - 21.00 3,90 3,00 1,67

(5)

631 | P a g e

21.00 - 22.00 2,80 1,75 1,67 22.00 - 23.00 2,40 0,75 0,00 23.00 - 24.00 2,00 0,75 0,00

Sumber : PDAM Kabupaten Lamongan Dari tabel diatas, maka diketahui kebutuhan puncak pada jam – jam sibuk dimana untuk tinjauan daerah Kembangbahu termasuk kategori pedesaan, terjadi pada jam 06.00 – 09.00 sebesar 10% Rata – rata prosentase pengeluaran per hari :

Analisa Kinerja Jaringan PDAM di Kecamatan Kembangbahu

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN KEMBANGBAHU

TAHUN 2009-2013

NO. DESA JUMLAH PENDUDUK

2009 2010 2011 2012 2013 1 Moronyamplung 2.567 2.565 2.578 2.588 2.597 2 Dumpiagung 2.317 2.334 2.351 2.358 2.360 3 Gintungan 1.889 1.887 1.744 1.749 1.749 4 Katemas 1.728 1.737 1.887 1.887 1.887 5 Pelang 3.642 3.654 3.642 3.665 3.658 6 Puter 3.993 4.007 4.039 4.033 4.027 7 Maor 1.184 1.189 1.197 1.192 1.189 8 Randubener 1.603 1.618 1.621 1.630 1.644 9 Kaliwates 2.150 2.167 2.161 2.162 2.167 10 Tlogoagung 2.374 2.374 2.373 2.363 2.360 11 Kedungmegarih 2.528 2.538 2.546 2.565 2.566 12 Kembangbahu 2.463 2.469 2.473 2.477 2.479 13 Lopang 5.999 6.049 6.062 6.062 6.062 14 Mangkujajar 1.487 1.498 1.522 1.522 1.522 15 Kedungasri 1.628 1.631 1.638 1.638 1.638 16 Doyomulyo 1.784 1.841 1.898 1.965 2.003 17 Sidomukti 1.816 1.836 1.849 1.949 1.849 18 Sukosongo 2.514 2.514 2.522 2.522 2.522 JUMLAH 43.666 43.908 44.103 44.227 44.279 Sumber : Statistik Kecamatan

Kembangbahu Tahun 2009-2013

Keterangan : Ibukota Kecamatan Kembangbahu adalah Desa Kembangbahu

Jumlah Penduduk

Wilayah kecamatan Kembangbahu terbagi dalam 18 desa, memiliki jumlah penduduk 44.279 jiwa yang tersebar merata di seluruh desa di kecamatan Kembangbahu.

Konsentrasi penduduk yang tinggi di suatu tempat mencerminkan adanya potensi kegiatan di tempat tersebut, konsentrasi penduduk terbesar di kecamatan Kembangbahu terdapat di desa Lopang sebesar 6.062 jiwa dan desa yang memiliki jumlah penduduk terkecil adalah desa Maor sebanyak 1.189 jiwa. Dari tahun 1997 sampai dengan 2001 jumlah

penduduk yang terdapat dikecamatan Kembangbahu.

Air Bersih

Kebutuhan air bersih didapat dari PDAM, sumur dan HIPPAM. Untuk PDAM hanya melayani tiga desa yakni, Desa Kembangbahu, Desa Kaliwates, dan Desa Tlogoagung. Masyarakat yang sudah terlayani oleh PDAM sebanyak 477 pelanggan keseluruhan, Sedangkan untuk layanan HIPPAM jumlah anggotanya sebanyak 382 orang.

Data Pelanggan PDAM kecamatan Kembangabahu sebagai berikut :

Tabel 4 Jumlah Pelanggan di Kecamatan Kembangbahu Wilayah Jumlah

Pelanggan

Aktif Tidak Aktif Ds. Kembangbahu

Ds. Kaliwates Ds. Tlogoagung

127 260 90

09 04 80

118 256 10

Total 477 93 384

Sumber : Hasil Penelitian

Dari data tabel tersebut diatas jumlah pelanggan dari ke tiga desa di Kecamatan Kembangbahu adalah 477 KK, yang aktif 93 KK. Dari data diatas dapat dihitung berapa persen jumlah pelanggan yang dialiri air PDAM Waduk Gondang.

= 19,46 %

Maka dapat dianalisa dari kinerja jaringan PDAM Waduk Gondang di Kecamatan Kembangbahu. Dari jumlah yang dapat dialiri PDAM hanya 19,46 %, maka kinerja jaringan PDAM kurang memuaskan.

Kualitas Air

Berdasarkan survey pelanggan Kecamatan Kembangbahu dari 93 KK aktif diambil sampel 40 KK untuk mengetahui kepuasan pelanggan dari aspek bau, rasa, dan warna.

Analisa Kualitas Air dari Aspek Bau Air PDAM

Aspek kualitas yang paling sensitive adalah aspek bau, rasa dan warna. Dari hasil survei yang ada maka dapat diketahui bahwa

(6)

632 | P a g e

lebih dari setengah responden masyarakat air PDAM sangat tidak berbau yaitu 30%, sebagian besar masyarakat yang menyatakan air PDAM yang mereka terima tidak berbau yaitu 47,5% sedangkan 22,5% menyatakan air PDAM cukup berbau.

Tabel 5 Bau Air PDAM

Frequency Percent Valid Sangat Tidak

Berbau

Tidak Berbau Cukup Berbau Total

12 19 9 40

30 47,5 22,5 100,0 Sumber : Hasil Survey

Gambar 4. Bau Air PDAM

Dari hasil penelitian kepuasan pelanggan diketahui bahwa air yang berada pada reservoir tidak memiliki bau. Bau menjadi suatu parameter yang mempengaruhi kepuasan terhadap pelanggan, apabila dikaitkan dengan hasil statistik dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang nyata antara kepuasan pelanggan dengan bau air. Hal ini diartikan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kepuasan pelanggan dengan bau air PDAM yang mereka terima dan semakin bau air PDAM maka pelanggan akan semakin tidak puas, demkian pula semakin tidak bau air PDAM maka masyarakat akan semakin puas.

Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu rasa air.

Analisa Kualitas Air dari Aspek Rasa Air PDAM

Untuk segi rasa diketahui bahwa 25%

masyarakat menyatakan bahwa air sangat tidak berasa, sedangkan sebagian besar masyarakat menyatakan air tidak berasa 67,5%, namun ada 7,5% yang menyatakan bahwa air yang diterima cukup berasa. Pendapat sebagian besar pelanggan sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa air yang

didistribusikan tidak memiliki rasa, walau ada pelanggan yang masih menyatakan bahwa air yang mereka terima masih memiliki rasa, hal ini dimungkinkan karena pengambilan air dan penampungan air / bak atau gangguan pada pipa air baik adanya lumut ataupun korosi.

Tabel 6 Rasa Air PDAM

Frequency Percent Valid Sangat

Tidak Berasa Tidak Berasa

Cukup Berasa

Total

10 27 3 40

25 67,5

7,5 100,0

Sumber : Hasil Survey

Gambar 5. Rasa Air PDAM

Analisa Kualitas Air dari Aspek Warna Air PDAM

Sedangkan jika dilihat dari aspek kualitas warna air , ada 12,5% yang menyatakan bahwa air yang mereka terima cukup berwarna / keruh, sedangkan 55,0%

menyatakan bahwa air yang mereka terima tidak berwarna, bahkan 32,5% menyatakan air sangat tidak berwarna ( jernih ). Perbedaan ini disebabkan karena cara penilaian yang berbeda antar pelanggan.

Tabel 7 Warna Air PDAM

Frequency Percent Valid Sangat Tidak

Warna

Tidak Warna Cukup Warna Total

13 22 5 40

32,5 55,0 12,5 100,0 Sumber : Hasil Survey

(7)

633 | P a g e

Gambar 6. Warna Air PDAM

Dari persamaan diatas maka dapat diketahui bahwa hubungan antara kepuasan dengan semakin tdak bau, tidak berasa dan tidak berwarna air PDAM semakin tinggi nilai kepuasan pelanggan. Pernyataan masyarakat yang menyatakan puas terhadap kualitas PDAM ini juga didukung dengan hasil uji laboratorium yang dilakukan terhadap kualitas air reservoir, Pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas air yang diterima oleh pelanggan dari PDAM telah memenuhi syarat kualitas air bersih dan dapat diminum apabila telah dimasak dahulu.

`

KESIMPULAN

Dari hasil analisa kinerja jaringan sistem distribusi air bersh PDAM Waduk Gondang di Kecamatan Kembangbahu dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya adalah :

1. Dari hasil perhitungan analisa dengan sistem metode Geometrik (bunga berganda), diperoleh proyeksi pelanggan pada priode 12/2011 pada 3 ( tiga ) desa di Kecamatan Kembangbahu yang mendapat pelayanan air bersih kurang lebih sebesar 477 KK, yang aktif 93 KK dan yang tidak aktif 384 KK dari total pelanggan 1351 KK.

2. Berdasarkan hasil perhitungan analisa kebutuhan air diperoleh kebutuhan jam puncak 6 lt/dt dari total keseluruhan.

Sedangkan di Kecamatan Kembangbahu dari 93 KK yang aktif diperoleh kebutuhan jam puncak 0,4 lt/dt.

3. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah pelanggan di Kecamatan Kembangbahu ada sebanyak 477 pelaanggan, dari jumlah pelanggan tersebut 93 pelanggan diantaranya aktif dan 384 pelanggan tidak aktif, artinya hanya 19,6 % pelanggan di desa tersebut yang aktif dialiri air PDAM Waduk Gondang , dan dari prosentase tersebut dinyatakan pelayanan PDAM

Waduk Gondang kurang memuaskan pelanggan.

4. Pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas air yang diterima oleh pelanggan dari PDAM telah memenuhi syarat kualitas air bersih dan dapat diminum apabila telah dimasak dulu dari aspek bau, rasa dan warna air PDAM . DAFTAR PUSTAKA

Budiharjo, 1993, Kota Berwawasan

Lingkungan, Penerbit Alumni, Bandung Dr. Ir. G. Alaerts dan Ir. Sri Sumesti S, MSc,

Metoda Penelitian Air

Ir. Sularso, Prof. Dr. Harou T, Pompa dan Kompresor, PT. Paradnya Paramita, Jakarta

Linsley, RK, Joseph B Faranzini, 1984, Teknik Sumber Daya Air, Erlangga, Jakarta J. Kodoatie, Robert, Hidrolika Terapan,

Yogyakarta, 2002

A.H. Pollard, Farhat Yusuf, G.N. Pollard, Teknik Demografi

Ir. Sarwoko Mangkudiharjo, PAB , 1985 Supriharyono. 2002. Pelestarian dan

Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Statistik, Kecamatan Kembangbahu, Tahun 1997-2002

http://apg88.blogspot.com/2011/03/wisata-air- waduk-gondang-html

Referensi

Dokumen terkait

Setelah tindakan demi tindakan dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian yang ada dapat dikemukakan hasilnya bahwa dengan diterapkannya metode kolaborasi kemampuan menulis

Bisnis rekening terpisah: program anuitas yang disponsori oleh perusahaan asuransi jiwa yang hasil atas polis

Powered by

Setelah menguji dan menganalisis data sekunder berupa dokumen perusahaan dan data primer berupa wawancara kepada sumber data yakni karyawan AJB Bumiputera 1912

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka Tujuan Penelitian adalah Ingin Mengetahui Efektivitas Penggunaan Metode Gallery Walk Dalam Meningkatkan Kemampuan mengingat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebijakan dividen (dividend payout ratio dan dividend yield) terhadap volatilitas harga saham pada

In a special study as-the so-called the contract learning strategy (CLS) is also reported that this strategy also gives a positive effect on the achievement test for those who

ditumbuhi pohon nipah, terlihat hanya ber- peran dalam meningkatkan efisiensi pakan bagi udang yang dipelihara secara polikultur, sedangkan dalam hal pertumbuhan dan