• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN FASILITAS KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN OLEH :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN FASILITAS KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN OLEH :"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN FASILITAS KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA

AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN

OLEH : FUJA YOLANDA

152103056

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2018

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepadaAllah SWTyang telah memberikan rahmat serta hidayat-Nya dalam penulsan tugas akhir ini, sehingga tugas akhir ini dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari akan pentingnya orang- orang yang telah memberikan pemikiran dan dukungan secara moril maupun spritualsehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan, karena adanya mereka segala bentuk halangan dan hambatan yang menghambat penulisan menjadi mudah dan penghargaan yang besar kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE.,M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Inneke Qamariah, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen penguji.

4. Ibu Maghdalena Linda Leonita Sibarani, SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing tugas akhir yang telah menyediakan dan meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan ilmu nya untuk penyelesaian tugas akhir ini.

5. Seluruh Staff pengajar Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang selama ini telah mengajar dan mendidik penulis dalam proses perkuliahan

(4)

6. Kedua orangtua tercinta saya, Ayahanda ALM. Syafaruddin dan Ibunda Aisyah Panjaitan Spd., yang selalu memberikan do’a, dukungan dan motivasi. Terimakasih untuk segala pengorbanan yang tidak ternilai.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian. Amin ya Allah.

7. Kakak tercinta Ramadhani Asri, S.Pd yang telah berjasa dalam membantu dan mendoakan penulis, Khamalia Syafaisyah, Am.Keb, dan Nurul Ayu Rezeky, SH. Yang selalu membantu dan mendoakan penulis untuk kesusesan penulis hingga saat ini.

8. Sahabat tersayang Tri Ayu Ningtias P dan Panca Sari yang selalu menemani selama masa perkuliahan dalam Suka dan Duka, semoga tetap solid hingga seterusnya.

9. Sahabat yang selalu menyem,angati dalam penyelesaian tugas akhir penulis dan sahabat yang selalu memotivasi untuk selalu menjadi lebih baik lagi Rizky Fahreyni Lubis dan Indah Juwita Sari

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yan tidak dapat diucapkan satu per satu. Semoga kiranya kebaikan dari semuadapat menjadi amal jariyah dan memperoleh balasan dari Allah SWT. Besar harpan penulis semoga tugas akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap pihak yang membacanya.

Amin.

Medan,2018 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5. Jadwal Kegiatan ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan ... 8

2.2. Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912 ... 10

2.3. Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan ... 11

2.4. Job Description ... 12

2.5. Jaringan Usaha Kegiatan ... 16

2.6. Kinerja Usaha Terkini ... 27

2.7. Rencana Kegiatan ... 28

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan ... 30

3.1.1. Gaya Kepemimpinan ... 32

3.2. Pengertian Fasilitas Kerja ... 38

3.2.1. Jenis Fasilitas Kerja ... 39

3.3. Kepuasan Kerja ... 40

3.4. Analisis Deskriptif ... 43

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan ... 48

4.2. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN ... 51

(6)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Jadwal Kegiatan ... 10

3.1. Ciri-ciri Kepemimpinan ... 31

3.2. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan... 50

3.3. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Fasilitas Kerja ... 51

3.4. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Kerja ... 52

(7)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Logo AJB Bumiputera 1912... 10 2.2. Struktur Organisasi AJB Bumiputera... 11

(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, sehingga perusahaan diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan sebaik-baiknya. Pengelolaan sumber daya manusia dimaksudkan agar suatu perusahaan mampu untuk menyatukan presepsi atau cara pandang pegawai dan pimpinan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan antara lain dengan meningkatkan kepuasan kerja pegawai, memberikan fasilitas kerja yang memadai, pengarahan dan koordinasi yang baik dalam bekerja oleh seorang pimpinan kepada pegawainnya.

Kepuasan kerja adalah keadaan dimana seorang pekerja merasa bangga, senang, diperlakukan adil, diakui dan diperhatikan oleh atasan, dihargai, merasa aman karena pekerjaannya dapat menghasilkan sesuatu yang memenuhi kebutuhan, keinginan, harapan, dan ambisi pribadinya sehingga ia merasa puas secara lahir batin (Noor, 2013: 258). Gaya kepemimpinan dan fasilitas kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja bagi setiap pegawai, semakin baik gaya kepemimpinan dan fasilitas kerja maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja pegawai.

Menciptakan kepuasan kerja pegawai dalam organisasi adalah sangat penting. Apabila karyawan tidak mencapai kepuasan kerjanya maka akan timbul sikap negatif dalam pekerjaan seperti kurangnya rasa ketertarikan pada diri

(9)

imbalan lebih atau mencari pekerjaan sambilan ditempat lain sehingga mutu pekerjaannya yang sekarang tidak diperhatikan, mogok kerja dan keluhan-keluhan lainnya.

Kepuasan kerja pegawai berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, pegawai yang merasa terpenuhi kebutuhannya akan mempresepsikan dirinya sebagai pegawai yang memiliki kepuasan atas pekerjaannya. Sebaliknya, ketidakpuasan muncul apabila salah satu atau sebagian dari kebutuhannya tidak dapat terpenuhi.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai, yaitu:

balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai keahlian, berat- ringannya pekerjaan, fasilitas kerja yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinanya, sifat pekerjaan monoton atau tidak.(Hasibuan,2007: 203).

Fungsi kepemimpinan merupakan usaha untuk mempengaruhi dan mengarahkan karyawannya untuk bekerja sebaik mungkin, dengan memiliki semangat yang tinggi, dan memotivasi yang tinggi guna mencapai tujuan organisasi atau perusahaan (Lano, 20015: 75). Dalam pengertian ini, seseorang yang ingin diakui sebagai pemimpin harus memiliki kelebihan dalam beberapa fungsi yang dijelaskan diatas, yakni mulai dari mempengaruhi, membimbing, sampai pada kemampuan mengelola orang lain. Kalau seseorang tidak dapat menjalankan semua fungsi ini,praktis ia tidak dapat diterima oleh kelompok tersebut sebagai pemimpin yang fungsional.

Gaya kepemimpinan dapat dianggap sebagai “modalitas”dalam kepemimpinan, dalam arti sebagai cara-cara yang disenangi dan digunakan oleh

(10)

seseorang sebagai wahana untuk menjalankan kepemimpinannya (Noor,2013:

258). Gaya kepemimpinan merupakannorma perilaku orang lain, atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku yang konsisten ditunjukkan seorang pemimpin yang berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan orang lain. Seorang pemimpin mempunyai kapasitas untuk membaca situasi yang dihadapinya dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dengan situasi tersebut, meskipun penyesuaian ini hanya bersikap sementara. Setiap pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian sendiri yang unik atau khas, sehingga tingkah laku dan gayanya membedakan dari pemimpin yang lain.

Salah satu hal yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai selain kepemimpinan adalah dengan fasilitas kerja yang memadai. Tanpa tersedianya fasilitas berupa sarana dan prasarana penunjang kerja yang lengkap, maka para pegawai akan merasa jenuh dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa ketidakpuasan dari pegawai itu sendiri terhadap pekerjaannya.

Fasilitas kerja merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dipisahkan dari dunia kerja dan merupakan hal yang vital bagi pegawai untuk menyelesaikan tugas- tugasnya. Jurnal dari (Wahyuni, 2014:127).

Tanpa adanya dukungan fasilitas kerja yang memadai berdampak pada lambannya proses pelaksanaan pekerjaan. Salah satu contoh adalah komputer, dimana pada saat ini kebutuhan komputer untuk pelaksanaan pekerjaan sudah merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh kantor karena sebagian besar pelaksanaantugas telah dilakukan melalui sitem aplikasi. Fasilitas lain yang

(11)

tidak kalah penting adalah kondisi ruang kerja yang nyaman akan berdampak positif pada cara kerja pegawai yang lebih berkonsentrasi pada pekerjaannya.

Berdasarkan hasil kuesioner yang sudah disebarkan kepada pegawai AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah gaya kepemimpinan demokratis. Para pegawai AJB Bumiputera 1912 sangat puas dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan, dan juga pegawai AJB Bumiputra 1912 merasa puas dengan fasilitas kerja yang disediakan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi suasana kerja di AJB Bumiputera 1912 sudah sangat mendukung untuk melakukan pekerjaan karena tempat kerja yang bersih, fasilitas kerja yang diberikan sudah cukup memadai dengan kondisi yang layak pakai dan terpelihara dengan baik dan juga hubungan antara pemimpin dengan pegawainya yang terlihat harmonis, saling membantu dan bekerja sama.

AJB Bumiputera adalah salah satu perusahaan asuransi yang maju dan berkembang serta terpercaya. Berdasarkan uraian terdahulu penulis tertarik untuk menulis Tugas Akhir dengan judul “ Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah yang menjadi perhatian utama dalam penulisan tugas akhir ini adalah “Bagaimana Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan?”

(12)

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pegawai.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja pegawai

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja pegawai.

1.5. Jadwal Kegiatan

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membuat jadwal penlitian agar waktu bisa diatur dengan baik shingga penulisannya bisa diselesaikan tepat waktu.

Kegiatan dimulai dari pengajuan judul, meminta data dan kegiatan survey, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data dan pelaporan bimbingan untuk penulisan Tugas Akhir. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatannya ini dapat dilihat pada Tabel 1,1 berikut :

(13)

Tabel 1.1 Jadwal kegiatan

No Kegiatan

April Mei Juni Juli

Minggu ke-

Minggu Ke-

Minggu Ke-

Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 Persiapan 2

Pengumpulan

Data 3

Penulisan

Tugas Akhir

Sumber : Penulis (2018)

Persiapan Tugas Akhir dimulai tanggal 23 Maret 2018, sejak di setujuinya Judul Tugas Akhir oleh Ketua Program Studi D III Kesekretariatan. Pada tahap pengumpulan data penulis melakukan observasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 April 2018.

1.6. Sistematika Penulisan

Luas pembahasan Tugas Akhir ini dibagi dalam empat Bab yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap penting dan relevan dengan judulTugas Akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar Tugas Akhir ini dapat lebih terarah dan sistematis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut : BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: PROFIL INSTANSI

Profil persahaan yang akan dibahas dalam Bab ini terdiri dari : Sejarah singkat peusahaan, visi dan misi perusahaan, filosofi logo perusahaan, struktu

(14)

organisasi,uraian tugas (job description) rencana usaha di AJB Bumiputera 1912 Ktor Wilayah Medan.

BAB III: PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan membahas tentang pengertian pemimpin dan kepemimpinan, gaya kepemimpinan, ciri-ciri kepemimpinan, fasilitas kerja, kepuasan kerja paa AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

Isi dari Bab ini merupakan kesimpulan, saran dan penutup dari Tugas Akhir, dalam Bab ini penulis akan memberikan saran yang dapat bermanfaat bagi perusaahan secra khusu dan pada pembaca secara umum.

(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa nasional milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang Jawa Tengah, dengan nama “Onderlingen Levensverzekering Maatschappij Persatoean Goeroe-goeroe Hindia Belanda” atau disingkat O.L.Mij.PGHB. Perusahaan ini digagas dan didirikan ole Mas Ngabehi Dwidjosewojo, seorang guru di Yogyakarta yang juga sekretaris Boedi Oetomo sebuah organisasi yang mempelopori gerakan kebangkitan nasional. Dua orang guru lainnya yaitu Mas Karto Hadi Soebroto dan Mas Adimidjojo turut mendirikan perusahaan ini, masing-masing sebagai Direktur dan Bendahara bersama R. Soepadmo dan M. Darmowidjojo, kelima pendiri yang juga anggota O.L.Mij. PGHB ini menjadi pemegang polis yang pertama.

Bumiputera memulai usahanya tanpa modal. Pembayaran premi pertama oleh kelima tokoh tersebut dianggap sebagai modal awal perusahaan, dengan syarat Uang Pertanggungan tidak akan dibayarkan kepada ahli waris Pemegang Polis yang mennggal sebelum berjalan tiga tahun penuh. Para pengurus saat itu juga tidak mengharapkan honorarium, sehingga mereka bekerja dengan sukarela.

Pada mulanya perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia Belanda, kemudian perusahaan memperluas jaringan pelayanannya ke masyarakat umum, dan mengganti namanya menjadi O.L.Mij. Boemi Poetera, yang sekarang dikenal sebagai AJB Bumiputera 1912.

(16)

Pada tahun 1912, perusahaan pindah ke Yogyakarta. Pada tahun 1934 perusahaan melebarkan sayapnya dengan membuka cabang-cabang di Bandung, Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Pontianak, Banjarmasin dan Ujung Pandang. Dengan semakin berkembangnya AJB Bumiputera 1912, maka pada tahun 1958 secara bertahap kontor pusat dipindahkan ke Jakarta, dan pada tahun 1959 secara resmi kantor pusat AJB Bumiputera 1912 berdomisili di Jakarta.

Selama lebih sembilan dasawarsa, Bumiputera telah berhasil melewati berbagai rintangan yang amat sulit, antara lain pada masa penjajahan, masa revolusi, dan masa-masa krisis ekonomi seperti sanering di tahun 1965 dan krisis moneter yang dimulai pada pertengahan tahun 1997.

Salah satu kekuatan Bumiputera adalah pada kepemilikan dan bentuk perusahaannya yang unik, dimana Bumiputera adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berbentuk “mutual” atau “usaha bersama”, artinya pemilik perusahaan adalah para pemegang polis, bukan pemegang saham. Jadi perusahaan tidak berbentuk PT atau koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan kepada perusahaan sekaligus dianggap sebagai modal . Badan Perwakilan Anggota yang merupakan perwakilan para pemegang polis ikut seta menentukan garis-garis besar haluan perusahaan, memilih dan mengangkat direksi, dan ikut serta mengawasi jalannya perusahaan.

(17)

2.2. Visi Dan Misi AJB Bumiputera 1912

Sumber : AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan (2018)

Gambar 2.1.

Logo AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

Visi AJB Bumiputera 1912

Menjadi AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat, modern ,dan menguntungkan dengan didikung oleh sumber daya manusia yang professional dan menjungjung tinggi nilai- nilai idealisme serta kebersamaan.

Misi AJB Bumiputera 1912

Adapun yang menjadi misi dari AJB Bumiputera 1812 Kantor Wilayah Medan adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan pelayanan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan,peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis.

(18)

3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif yang mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien . 2.3. Struktur Organisasi

Sebuah organisasi terdiri dari orang, sumber daya selain manusia, serta komitmen yang diperoleh dan disusun untuk mencapai strategi dan sasaran organisasi. Sebuah organisasi biasanya berkembang dari misi, strategi, tujuan, dan kepribadian manajerialnya. Agar tujuan suatu perusahaan dapat tercapai secara efisien dan efektif, perlu suatu sistem dimana suatu perusahaan mengalokasikan tugas dan tanggung jawab berdasarkan jabatan yang dapat dilihat pada struktur organisasinya. Struktur organisasi menggambarkan cara di mana wewenang dan tanggung jawab pengambilan keputusan didistribusikan dalam sebuah organisasi.

Adapun struktur organisasi perusahaan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(19)

Sumber: AJB Bumiputera 1912 (2018)

Gambar 2.2.

Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 tahun 2018 2.5. Job Description

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan yaitu sebagai berikut :

1. Kantor Wilayah

Kantor Wilayah berfungsi sebagai pembina dan pengendali implementasi kegiatan operasional pemasaran, pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia dan keagenan, kehumasan dan pusat pelayanan bagi Kantor Cabang (Kantor Cabang Asuransi Jiwa Perorangan, Kantor Cabang Asuransi Jiwa Kumpulan, Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah dan Kantor Cabang Prioritas) di wilayah pengawasannya. Kantor Wilayah dipimpin

(20)

oleh Kepala Wilayah. Kepala Wilayah bertanggung jawab terhadap tercapainya sasaran operasional yang meliputi produksi, konservasi, pengelolaan dan pengawasan administrasi dan/atau keuangan serta surplus operasional di wilayahnya.

2. Bagian Penjualan dan Layanan Konvensional

Bagian Penjualan dan Layanan Konvensional dipimpin oleh Kepala Bagian, yang mempunyai fungsi utama mengimplementasikan dan mengendalikan kegiatan operasional pemasaran Konvensional, serta melakukan evaluasi mekanisme pelaksanaan Trilogi Operasional Asuransi (TOA).

3. Bagian Penjualan dan Layanan Non Konvensional

Bagian Penjualan dan Layanan Non Konvensional dipimpin oleh Kepala Bagian yang mempunyai fungsi utama mengimplementasikan dan mengendalikan kegiatan operasional pemasaran Syariah, dan Unit Link, serta melakukan evaluasi mekanisme pelaksanaan Trilogi Operasional Asuransi (TOA).

4. Bagian Administrasi dan Keuangan

Bagian Administrasi dan Keuangan dipimpin oleh Kepala Bagian, yang mempunyai fungsi utama dalam membina, mengawasi, serta mengendalikan implementasi kegiatan administrasi/keuangan dan perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku, melaksanakan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dengan tepat dan benar, serta penyediaan sarana dan prasarana kerja di Kantor Wilayah, Kantor Cabang Asuransi Jiwa Perorangan, Kantor Cabang

(21)

Asuransi Jiwa Kumpulan, Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah dan Kantor Cabang.

5. Kantor Cabang.

a. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Kantor Cabang Asuransi Jiwa Perorangan, dan Kantor Cabang Asuransi Jiwa Kumpulan, Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah dan Kantor Cabang Prioritas berada di bawah pengawasan Kantor Wilayah.

b. Kantor Cabang Asuransi Jiwa Perorangan, Kantor Cabang Asuransi Jiwa Kumpulan, dan Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah dipimpin oleh Kepala Cabang yang bertanggung jawab kepada Kepala Wilayah, dengan fungsi utamanya melaksanakan trilogi asuransi jiwa, dan pelaporan meliputi produksi, konvensi, penghimpunan dana, kegiatan administrasi keuangan, pengembangan organisasi keagenan, dan pelayanan kepada pemegang polis. Sedangkan Kantor Cabang Prioritas dipimpin oleh Agency Manager (AM)

c. Kantor Cabang Asuransi Jiwa Perorangan, Kantor Cabang Asuransi Jiwa Kumpulan, dan Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah membawahkan:

1) Unit Operasional, dipimpin oleh Kepala Unit Operasional dan/atau Agen Koordinator, yang mengelola dan mengawasi organisasi keagenan yang terdiri dari Agen dan mempunyai fungsi utama melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatan operasional penjualan, konservasi dan pelayanan kepada Pemegang Polis serta

(22)

melaksanakan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dengan tepat dan benar

2) Unit Administrasi dan Keuangan, dipimpin oleh Kepala Unit, yang mempunyai fungsi utama melaksanakan, membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, serta pelayanan kepada Pemegang Polis, Agen Koordinator dan Agen. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan dalam melaksanakan fungsinya dibantu oleh Kasir dan Staf di bidang administrasi dan keuangan.Untuk mempertajam penggarapan pasar maka dibentuk Unit Prioritas yang merupakan unit pemasaran di Kantor Cabang Asuransi Jiwa Perorangan, dan Kantor Cabang Asuransi Jiwa Syariah. Unit Prioritas hanya menjual produk unit link dan produk lain yang dirancang khusus. Unit Prioritas berada dibawah pembinaan, pengawasan dan pengendalian Kepala Cabang. Unit Prioritas dipimpin oleh Agency Manager (AM) yang mebawahi Unit Manager (UM) serta dibantu

oleh Financial Consulting (FC).

d. Kantor Cabang Prioritas

Struktur Organisasi Kantor Cabang Prioritas meliputi Agency Manager (AM) dan Unit Manager (UM), yang mempunyai fungsiutama melaksanakan, membina, mengendalikan kegiatanoperasional penjualan, konservasi dan pelayanan kepadaPemegang Polis serta melaksanakan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dengan tepat dan benar.

(23)

2.5. Jaringan Usaha Kegiatan

Jaringan usaha pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 meliputi beberapa kegiatan yaitu:

1. Asuransi Jiwa Perorangan

Asuransi jiwa perorangan adalah produk asuransi jiwa yang dipasarkan secara individual (orang per orang) oleh perusahaan asuransi. Karena sifatnya yang demikian maka proses seleksi (underwriting) terhadap calon tertanggung juga dilakukan secara orang per orang, sehingga sangat memungkinkan tarif preminya menjadi lebih mahal. Berikut beberapa produk Asuransi Jiwa Perorangan pada AJB Bumiputera 1912 :

a. Mitra Prima

Program asuransi "Mitra Prima" AJB Bumiputera 1912 dengan mata uang dolar ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang paling mendasar dari program Asuransi: perlindungan selama program berlangsung, tabungan ketika program berakhir, dan warisan jika kematian mengakhiri program lebih awal. Mitra Prima dirancang untuk mengantisipasi dua situasi. Pertama, jika Tertanggung dapat menyelesaikan program asuransi hingga akhir kontrak, maka Tertanggung akan menerima akumulasi dari nilai pertanggungan yang disepakati. Namun, jika kontrak harus berakhir di tengah jalan karena kematian, ahli waris yang ditunjuk akan menerima santunan sebesar uang pertanggungan seperti yang tercantum di dalam polis. Untuk kedua situasi tersebut, Tertanggung atau ahli waris Tertanggung berhak

(24)

memperoleh bonus akumulasi tambahan sebagaimana disebutkan di dalam polis, dan Tertanggung juga dapat meminta perpanjangan manfaat dengan menambahkan asuransi atas resiko kecelakaan AB dan premi pembebasan.

b. Ekawaktu Ideal

Ekawaktu Ideal adalah produk asuransi AJB Bumiputera 1912 dalam mata uang rupiah yang dirancang untuk membantu keluarga Indonesia dengan memberikan layanan tabungan untuk masa pensiun serta melindungi kesejahteraan keuangan keluarga jika Tertanggung meninggal dunia dalam jangka waktu asuransi maka Uang Pertanggungan sebesar yang tercantum dalam polis dibayarkan kepada yang ditunjuk. Jika Tertanggung masih hidup pada waktu habis kontrak, semua premi dasar yang telah diterima oleh Badan dibayarkan kepada pemegang polis sebagai Pembayaran Habis Kontrak. Asuransi Ekawaktu Ideal dipasarkan dengan Jangka Waktu asuransi minimal 5 (lima) tahun serta premi dapat dibayar secara tahunan dan setengah tahun.

c. Mitra Beasiswa

Mitra Beasiswa disediakan dalam mata uang Rupiah dan merupakan program Mitra Beasiswa yang menjamin pembiayaan pendidikan anak sepenuhnya, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, terlepas dari perubahan keadaan keuangan. Mitra Beasiswa dirancang khusus untuk menjadi mitra anak dalam pendidikan, memastikan anak-

(25)

melanjutkan pendidikan mereka. Masa depan anak-anak juga terlidungi karena program ini dirancang untuk memastikan agar mereka tetap mendapatkan dana beasiswa hingga mereka lulus, walaupun jika orang tua mereka meninggal dunia.

d. Mitra Permata

Mitra Permata dirancang untuk menyediakan manfaat perlindungan tabungan dengan nilai investasi yang tinggi. Walaupun Mitra Permata adalah sebuah program asuransi, produk ini dirancang untuk menawarkan fleksibilitas yang tidak terbatas, memungkinkan peserta untuk menentukan pembayaran premi, jumlah uang pertanggungan, dan nilai penarikan tabungan.Peserta dapat menambah pembayaran premi setiap saat, dan setiap peningkatan dinyatakan sebagai premi tunggal dan menambah uang pertanggungan dan tabungan peserta. Masa pertanggungan asuransi Mitra Permata berlaku mulai dari minimum 5 tahun hingga maksimum 15 tahun.

e. Mitra Melati

Mitra Melati AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam Rupiah yang menawarkan manfaat dalam bentuk perlindungan dan tabungan serta menjamin pendapatan investasi biasa. Dirancang khusus untuk mereka yang membutuhkan asuransi dengan program manfaat tetap, Mitra Melati menawarkan perpaduan antara kebutuhan perlindungan dan tabungan/investasi. Tidak seperti program asuransi konvensional yang umumnya menjanjikan perlindungan jiwa hanya

(26)

dengan suku bunga tetap, Mitra Melati juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi maksimal dari dana asuransi yang telah disetorkan.

f. Mitra Cerdas

Mitra Cerdas AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam mata uang Rupiah yang menyediakan biaya pendidikan yang terkait dengan investasi. Sehingga, dana yang dirancang untuk biaya pendidikan akan meningkat sejalan dengan hasil investasi.

Mitra Cerdas dirancang secara khusus untuk mengembangkan dana yang dialokasikan untuk pendidikan anak. Berbeda dengan asuransi pendidikan pada umumnya yang hanya menawarkan perlindungan dan tabungan, program ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi yang kompetitif dari premi asuransi yang dibayar.

g. Mitra Sehat

Mitra Sehat AJB Bumiputera 1912 mempersiapkan dana untuk membiayai perawatan serta memberikan hasil investasi terbaik dari premi yang dibayar untuk menanggung biaya hidup keluarga di masa depan.

h. Mitra Abadi

Mitra Abadi AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam mata uang dolar yang dirancang untuk memberikan perlindungan seumur hidup. Mitra Abadi dipasarkan dalam mata uang Dolar dengan jangka waktu pembayaran premi antara 3 (tiga) tahun hingga 20 (dua puluh)

(27)

santunan kematian sebesar 100% (seratus persen) dari nilai pertanggungan, kecuali jika Tertanggung meninggal pada masa observasi polis belum berusia 2 (dua) tahun. Jika kematian diakibatkan oleh kecelakaan, maka ahli waris tetap mendapatkan santunan kematian, yaitu 100% (seratus persen) dari nilai pertanggungan.

i. Mitra Poesaka

Mitra Poesaka" AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam mata uang dolar yang menawarkan perlindungan asuransi dan tabungan yang terkait dengan program investasi, dengan fleksibilitas yang unik yang memungkinkan Anda untuk merubah pembayaran premi, menarik tabungan, dan meningkatkan nilai pertanggungan. Hal ini berarti bahwa dengan Mitra Poesaka, peserta tidak perlu khawatir jika keadaan ekonomi menyebabkan peserta harus mengakhiri asuransi sebelum masa pertanggungan berakhir. Produk ini ideal untuk membantu peserta mencapai tujuan keuangan dan melindungi masa depan keluarga.

j. Mitra Guru

Mitra Guru dirancang khusus untuk memberikan perlindungan bagi para guru di Indonesia. Melalui program ini, para guru akan mendapatkan asuransi perlindungan dari AJB Bumiputera 1912 yang nilainya meningkat setiap tahun. Program ini merupakan perpaduan tabungan dan investasi, yang menyediakan hasil investasi yang kompetitif bagi para guru dari pengembangan dana premi asuransi yang dibayar.

(28)

k. Mitra Dana

Asuransi Mitra Dana adalah produk yang dirancang untuk konsumen khususnya segmen pasar menengah ke atas dengan tujuan membantu perencanaan keuangan dalam hal pengembangan investasi. Jenis produk ini merupakan gabungan antara unsur perlindungan meninggal dab Tabungan, serta termasuk dalam cabang asuransi Dwiguna Kombinasi.

Produk ini dipasarkan dalam mata uang rupiah dengan pembayaran premi tunggal, dimana perbandingan antara premi tunggal yang dibayarkan dengan Uang Pertanggungan Meninggal adalah 1 : 1,25.

l. Mitra BP-Link

Mitra BP-Link (Bumiputera Link) merupakan program asuransi jiwa berbasis investasi dengan pengembangan dana investasi yang maksimal, fleksibel dan dikelola oleh manajer investasi profesional.

m. Mitra Warisan Plus

Mitra Warisan+ dengan manfaat jaminan finansial dan keuntungan proteksi seumur hidup. Program asuransi yang spesial dari Bumiputera ini, merupakan langkah bijak untuk warisan masa depan dan keluarga.

n. Mitra Proteksi Mandiri

Mitra Proteksi Mandiri dimanfaatkan untuk merencanakan kesejahteraan masa pensiun. Mitra Proteksi Mandiri adalah program asuransi mikro dari Bumiputera untuk yang berprofesi sebagai petani, nelayan, peternak atau pekerja lainnya. Meskipun berpenghasilan terbatas, tetapi tetap bisa

(29)

2. Asuransi Jiwa Kumpulan

Asuransi Jiwa Kumpulan (Askum) adalah asuransi yang diperuntukkan bagi karyawan/pekerja suatu perusahaan/instansi, anggota suatu organisasi atau lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/event tertentu yang pelaksanaannya siatur suatu kumpulan atau grup. Pemegang polis Askum adalah pimpinan perusahaan/instansi atau pimpinan organisasi atau event tertentu. Tertanggung dalam polis Askum adalah karyawan/pekerja suatu perusahaan/instansi, anggota suatu organisasi/loembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/event tertentu. Berikut beberapa produk Asuransi Jiwa Kumpulan pada AJB Bumiputera 1912:

A. Asuransi Kredit

Program "Kredit" AJB Bumiputera 1912 dirancang untuk memberikan perlindungan bagi mereka yang berhutang kepada lembaga keuangan.

Perlindungan ini ditawarkan melalui tiga produk yang berbeda:

Asuransi Jiwa Ekawaktu Proteksi Kredit Kumpulan, Asuransi Jiwa Kredit Cicilan Bulanan Kumpulan, dan Asuransi Jiwa Kredit Cicilan Bulanan Annuitas Kumpulan.

1. Asuransi Jiwa Ekawaktu Perlindungan Kredit Kumpulan.

Asuransi ini memberikan jaminan/santunan sebesar nilai pinjaman awal jika peserta asuransi (debitur) meninggal dunia dalam periode asuransi. Program asuransi ini digunakan sebagai perlindungan untuk kredit produktif (kredit usaha) karena saldo kredit bersifat fluktuatif selama jangka waktu perjanjian kredit.

(30)

2. Asuransi Jiwa Kredit Cicilan Bulanan Kumpulan.

Asuransi ini memberikan jaminan/santunan sebesar nilai sisa pinjaman, yang menurun setiap bulan dan penurunan dihitung secara proporsional, jika peserta asuransi (debitur) meninggal dunia dalam periode asuransi. Program asuransi dapat digunakan sebagai perlindungan untuk kredit konsumtif karena sisa kredit menurun setiap bulan.

3. Asuransi Jiwa Kredit Cicilan Bulanan Annuitas Kumpulan.

Asuransi ini memberikan jaminan/santunan sebesar nilai sisa pinjaman, yang menurun setiap bulan dan penurunan dihitung berdasarkan jumlah cicilan yang tergantung pada bunga pinjaman jika peserta asuransi (debitur) meninggal dunia dalam masa periode asuransi. Program asuransi ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan perlindungan jenis kredit seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), karena sisa kredit menurun setiap bulan tergantung dari besarnya bunga pinjaman.

B. Asuransi Ekawaktu

Produk Ekawaktu AJB Bumiputera 1912 adalah program perlindunganasuransi non-tabungan yang memberikan perlindungan murni terhadap risiko kematian, yang berlaku untuk periode tertentu dan melindungi dari kemungkinan kerugian-kerugian yang terjadi karena kematian karyawan. Jika seorang karyawan/anggota

(31)

perusahaan/organisasi di mana dia bekerja dapat terkena dampaknya.

Bagi keluarga yang ditinggalkan, kematian tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga, sedangkan bagi perusahaan, hal ini menimbulkan hilangnya tenaga kerja yang terampil dan diperlukan proses perekrutan dan biaya pelatihan yang tidak sedikit.

C. Asuransi Kecelakaan

Asuransi Jiwa Kecelakaan Diri Kumpulan adalah program asuransi yang memberikan perlindungan murni terhadap risiko kecelakaan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. Kecelakaan, dalam istilah asuransi kecelakaan ini, merupakan peristiwa yang tidak terduga, terjadi secara tiba-tiba, tanpa peringatan atau tidak dikehendaki, yang menyebabkan peserta menderita cacat fisik atau meninggal dunia, sebagai akibat dari setiap tindakan yang diambil oleh pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

D. Mitra Medicare

Asuransi Jiwa Kumpulan Mitra Medicare ini memberlakukan metode pelayanan kesehatan dimana Peserta bebas melakukan perawatan melalui jaringan pemberi layanan kesehatan (jaringan provider) yang dikelola oleh TPA yang bekerja sama dengan Bumiputera yaitu PT Administrasi Medika (AdMedika), PT Intensive Medicare (I'MCARE 177). Program asuransi ini memberikan kemudahan pelayanan kepada setiap pesertanya karena dalam program ini tidak ada advanced payment yang harus dikeluarkan/dibayarkan kepada dokter, apotek,

(32)

rumah sakit, maupun Badan yang menyelenggarakan fasilitas pengobatan selama peserta menjalankan prosedur pengobatan secara benar.

E. Program Kesejahteraan Karyawan

Program Kesejahteraan Karyawan AJB Bumiputera 1912 dikembangkan untuk memberikan perlindungan dan keamanan finansial bagi karyawan dan/atau keluarga mereka jika terjadi cacat akibat kecelakaan atau hal lain, kematian tidak terduga, atau berkurangnya penghasilan akibat pensiun. Skema ini melindungi kesejahteraan financial karyawan dan keluarga mereka ketika karyawan tersebut mencapai usia pensiun, dan/atau mengalami cacat tetap total, atau tidak dapat bekerja lagi karena sakit atau meninggal dunia.

F. Asuransi Idaman

Asuransi ini terdiri dari unsur-unsur tabungan dan perlindungan.

Unsur tabungan memberikan akumulasi dana yang lebih progresif dibanding dengan produk asuransi pada umumnya. Adapun nilai pertanggungan meningkat setiap tahun, sehingga semakin lama menjadi peserta, maka semakin tinggi perlindungan yang akan diterima oleh mereka melalui program ini. Asuransi Jiwa IDAMAN Kumpulan (Iuran Dana Mantap) merupakan asuransi jiwa yang memberikan perlindungan kematian untuk jangka waktu tertentu

(33)

akumulasi nilai uang yang meningkat secara progresif dari waktu ke waktu.

3. Asuransi Perorangan Syariah a. Mitra Mabrur Plus

Mempersiapkan dana untuk menunaikan ibadah haji, melalui perpaduan perlindungan asuransi dan tabungan, sesuai dengan prinsip Syariah.

(IDR)

b. Mitra Iqra Plus

Mitra Iqra Plus AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam mata uang Rupiah didasarkan pada Syariah dan dirancang untuk memberikan perlindungan dan membiayai pendidikan bagi anak-anak hingga akhir pendidikan mereka.

c. Mitra Amanh

Mitra Amanah adalah Program Asuransi Jiwa syariah, memberikan berbagai manfaat seperti perlindungan jiwa dan manfaat hasil investasi yang kompetitif.

4. Asuransi Kumpulan Syariah a. Asuransi Mitra Ekawarsa

Asuransi Mitra Ekawarsa adalah program asuransi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam melindungi kesejahteraan karyawannya dan keluarga jika terjadi risiko meninggal dunia.

b. Asuransi Perlindungan Kecelakaan DiriMitra Perlindungan Kecelakaan Diri merupakan program asuransi kumpulan berbasis Syariah yang

(34)

dirancang untuk melindungi peserta untuk dapat menjalankan kehidupan dengan tenang.

c. Asuransi Ta’awun Pembiayaan

Mitra Ta'awun Pembiayaan merupakan program asuransi kumpulan berbasis Syariah yang dirancang untuk membantu kreditur dan melindungi debiturnya, dengan merencanakan pelunasan pinjaman jika terjadi musibah kematian.

2.6. Kinerja Usaha Terkini

AJB Bumiputera 1912 telah berkembang untuk mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat. Pendekatan modern, produk yang beragam, serta teknologi mutakhir yang ditawarkan didukung oleh nilai-nilai tradisional yang melandasi pendirian AJB Bumiputera 1912.AJB Bumiputera 1912 telah merintis industri asuransi jiwa di Indonesia dan hingga saat ini tetap menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Indonesia .

AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia, dioperasikan untuk kepentingan pemegang polis Indonesia, dan dibangun berdasarkan tiga pilar 'mutualisme', 'idealisme' dan 'profesionalisme'.AJB Bumiputera 1912 menyadari pentingnya hubungan personal antara nasabah dan penasehat finansial mereka, serta menyediakan akses yang mudah untuk mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua kebutuhan asuransi nasabah.

AJB Bumiputera 1912 dimiliki oleh masyarakat Indonesia dari berbagai

(35)

layanan yang setara dengan produk asuransi terbaik dunia, namun tetap menjaga keuntungannya di Indonesia bagi para pemegang polisnya. Sehingga AJB Bumiputera 1912 merupakan aset nasional pelopor asuransi di Indonesia.

2.7. Rencana Kegiatan

Rencana usaha yang dilakukan oleh perusahaan AJB Bumiputera 1912 untuk meningkatkan pendapatan preminya adalah dengan mengadakan gathering, buka pasar dengan siMOLEK, meluncurkan produk baru yang kompetitif serta membuka cabang-cabang prioritas untuk memasarkan produk – produk Unit Link.

AJB Bumiputera 1912 baru – baru ini menggelar kegiatan edukasi keuangan melalui pengoperasian 20 unit Mobil Literasi Edukasi Keuangan (siMOLEK) untuk ketiga kalinya. Dalam acara ini AJB Bumiputera 1912 1912 menargetkan dapat menjaring 1000 pemegang polis baru dengan total perolehan premi lebih dari Rp 2 milyar. Mobil siMOLEK ini dijadikan alternative pemasaran asuransi untuk menjangkau masyarakat menengah ke bawah yang sesuai dengan target pasar AJB Bumiputera 1912. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sarana edukasi pentingnya asuransi untuk perlindungan terhadap resiko yang mungkin dialami di masa mendatang.

Disamping itu, untuk menjaring pasar baru – baru ini AJB Bumiputera 1912 resmi me-launching produk asuransi jiwa terbarunya. Produk tersebut diberi nama Asuransi Jiwa Mitra Asri. Kata Asri disini tidak lain merupakan kependekan dari Asuransi Rakyat Indonesia. Premi yang dibayarkan pertahun untuk asuransi ini minimal adalah sebesar Rp 50.000,00 dan maksimal Rp 250.000,00. Asuransi ini dirancang sebagai produk perlindungan jiwa untuk keluarga. Produk asuransi jiwa

(36)

ini menyediakan bantuan santunan jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan resiko, seperti cacat atau kematian. Selain itu, AJB Bumiputera 1912 juga meluncurkan produk terbarunya lagiyang bernama BP Maxi, produk ini adalah semacam investasi yang mempunyai tingkat keuntungan mencapai 8% tanpa dikenakan pajak.

(37)

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan

Jika seseorang berusaha untuk mempengaruhi orang lain, maka aktivitas seperti itu telah melibatkannya kedalam aktivitas kepemimpinan. Jika kepemimpinan tersebut terjadi dalam suatu perusahaan tertentu dan seseorang berupaya agar tujuan perusahaan tercapai, maka orang tersebut perlu memikirkan gaya kepemimpinannya. Seorang pemimpin mempunyai kapasitas untuk membaca situasi yang di hadapinya dan menyesuaikan gaya kpemimpinannya sesuai dengan situasi tersebut, meskipun penyesuaian itu mungkin hanya bersifat sementara.

Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Karena pemimpin merupakan individunya sedangkan kepemimpinan merupakan pola tindakan dan tingkah laku dari pemimpin tersebut. Menurut Noor (2013:168) mendefenisikan “Pemimpin adalahorang yang dapat menentukan secara benar apa yang harus dikerjakan.

Menurut Rivai (2009: 2) “ Kepemimpinan dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang lain, kepemimpinan juga sebagai sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela ”. Menurut Robbins (2008:93):

“Kepemimpinan menyangkut hal mengatasi perubahan. Pemimpin menetapkan arah dengan mengembangkan suatu visi terhadap masa depan kemudian

(38)

merekamenyatukan orang dengan mengkomunikasikan visi ini dan mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan-rintangan.”

Keadaan ini menggambarkan suatu kenyataan bahwasannya kepemimpinan sangat diperlukan jika suatu organisasi atau perusahaan memiliki perbedaan dengan yang lain adalah dapat dilihat dari sejauh mana kepemimpinan didalamnya dapat bkerja secara efektif.

Terdapat 3 (tiga) Unsur-unsur kepemimpinan yaitu:

1. Kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok.

2. Kemampuan mengarahkan tigkah laku bawahan atau orang lain.

3. Untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari defenisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam hal ini bawahan atau pengikut, tanpa bawahan semua kualitas kepemimpinan menjadi tidak relevan.

2. Kepemimpinan menyangkut suatu pemabagian kekuasaan yang tidak seimbang antara pimpinan dan anggota kelompok. Dalam hal ini, pimpinan mempunyai wewenang dalam mengarahkan pekeraan untuk tercapainya tujuan.

3. Pimpinan harus mampu mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar perilaku mereka sesuai dengan yang diinginkan oleh pimpinan.

Pemimpin yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang benar-benar difungsikan untuk memenuhi tujuan jangka panjang mereka, bukan menyia- nyiakan sumber daya mereka yang langka.

(39)

3.2.1. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah gaya yang digunakan oleh atasan dengan memerhatikan pengembangan bawahannya sesuai dengan kondisi yang ada, yang ditandai dengan kekuatan diri pmimpin, membinan hubungan dengan bawahan, dan sensitivitas terhadap situasi yang berkembang.

Gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu gaya yang dapat memaksimumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan dan mudah menyesuaikan dengan dengan segala situasi. Gaya kepemimpinan yang paling tepat pada dasarnya adalah gaya kepemimpinan yang dapat memenuhi kebutuhan pada saat tertentu.

Gaya kpmimpinan transformatif dan bijaksana serta mampu mmberikan solusi yang tepat atas setiap permasalahan dapat meningkatkan komitmen para karyawan untuk bekerja lebih giat lagi, sehingga ide-ide kreatif dapat tercipta.

Karena seorang atasan yang andal mampu menciptakan kondisi perusahaan menjadi kental dengan suasan kekluargaan, bukan menciptakan persaingan yang tidak sehat antar para karyawan. (Noor, 2013:168)

Menurut Robbins (2008:97) terdapat tiga macam model gaya kepemimpinan secara umum yaitu demokratis, otoriter, dan kepemimpinan kendali bebas antara lain:

1. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamisdan terarah. Kegiatan-kegiatan pengendealian dilaksanalkan secara tertib dan bertanggungjawab. Pembagian tugas yang disertai pelimpahan wewenang dan

(40)

tanggung jawab yang jelas memungkinkan setiap anggota berpartisipasi secara aktif. Dengan kata lain setiap anggota mengetahui secara pasti sumbangan yang dapat diberikannya untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasinya.

Selain itu dapat diketahui bagaimana melaksanakannya secara efektif dan efisien.

2. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan ditangan satu orang atau kelompok kecil orang yang diantaranya mereka tetap ada seseorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Orang-orang yang dipimpin jum;lahnya lebih banyak merupakan pihak yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak buah, kedudukan dan tugas bawahan (anak buah) semata-mataebagai pelaksanaaan keputusan, perintah dan bahkan kehendak pimpinan.

3. Gaya Kepemimpinan Kendali Bebas

Kepemimipinannya dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentinagan masing-masing baik secara perseorangan maupun berupa kelompok kecil. Pemimpin hanya memfungsikan dirinya sebagai penasehat, yang dilakukan dengan memberi kesempatan untuk berkompromi atau bertanya bagi anggota kelompok yang memerlukannya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan, Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku orang

(41)

perilaku yang konsisten ditunjukkan seseorang pemimpin yang berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan orang lain. Seorang pemimpin mempunyai kapasitas untuk membaca situasi yang dihadapinya dan mnyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dengan situasi tertentu, meskipun penyesuaian ini hanya bersifat sementara. Setiap pemimpin mempunyai sikap, kebiasaanwatak dan kepribadian sendiri yang unik atau khas, sehingga tingkah laku dan gayanya membedakan dari pemimpin yang lain. Gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang terpilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku.

Seperti halnya seorang pemimpin, seorang manajer juga harus dapat memimpin para pegawainya, manajer yang tidk menguasai akuntansi sebagai bahasa bisnis tidak akan berpikir secara bisnis karena tidak memiliki alt pikir untuk itu. Seorang manajer puncak atau pemimpin yang tidak tahu peran akuntansi dalam mempengaruhi perilaku para manajer yang ada dibawahnya, maka dia tidak akan mampu merancang tolak ukur kinerja yang menggunakan informasi akuntansi untuk memperoleh peran para manajer tersebut dalam mencapai tujan perusahaan.

(42)

Tabel 3.1

Ciri-ciri Kepemimpinan No. Kepemimpinan

Demokratis

Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan Kendali Bebas 1 Semua kebijaksanaan

Merupakan bahan Pembahasan kelompokdan

Keputusan kelompok yang dirangsang dan dibantu oleh

pemimpin

Semua deteminasi kebijaksanaan dilakukan pleh pemimpin

Kebebasan lengkap untuk kputusan kelompok atau individual denan minimum partisipasi pemimipin.

2 Prespektif aktivitas dicapai selama diskusi berlangsung. Dilukiskan langkah-langkah umum kearah tujuan kelompok dan apabila diperlukan nasihat teknis, maka pemimpin meyarankan dua atau lebih banyak prosedur-prosedur alternatif, yang dapat dipilih.

Teknik-teknik dan langkah-langkah aktivitas ditentukan oleh pejabat satu persatu, sehingga langkah-langkah mendatang senantiasa tidak pasti.

Macam-macam bahan disediakan oleh pemimpin, yang dengan jelas

mengatakan bahwa ia akan menyediakan keternag apabila ada permintaan. Ia tidak turut mengambil bagian dalam diskusi kelompok.

3 Para anggota bebas untuk bekerja dengan siapa yang mereka kehendaki dan pembagian tugas

terserah pada kelompok

Pemimpin biasanya mendikte tugas pekerjaan khusu dan teman sekerja setiap anggota.

Pemimpin tidak berpartisiapasi sama sekali.

4 Pemimpin bersifat objektif dalam pujian dan krtiknyan dan juga berusaha untuk menjadi anggota

kelompoksecara mental, tanpa terlampau banyak melakukan pekerjaan tersebut

Pemimpin menjadi cenderung bersikap pribadi dalm pujian dan kritik pekerjaan setiap anggota. Ia tidak turut serta dalam partisipasi kelompok secara aktif kecuali apabila ia memberikan demonstrasi.

Komentar spontan yang tidak

berfrekuensi atas aktivitas-aktivitas anggota dan ia tidak brusaha sama sekali untuk menilai atau mengatur kejadian- kejadian.

Sumber : Winardi (2004:79)

(43)

Selain itu ada beberapa tipe gaya kepemimpinan lainnya menurut Kartono 2008:82) antara lain:

a. Tipe Karismatis

Tipe pemimpin karismatis ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dn pegawai-pegawai yang bisa dipercaya.

b. Tipe Paternalistis

1. Dia menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.

2. Bersikap terlalu melindungi.

3. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan.

4. Hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif.

5. Tidak memberikan atau hampir tidak memberikan kesempatan kepada pengikut dan bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri.

6. Selalu bersikap maha tau dan maha besar.

c. Tipe Popolistis

Kepemimpinan populistis ini berpegnag teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional. Juga kurang mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan

(44)

hutang-hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan nasionalisme.

d. Tipe Administratif atau Eksekutif

Kepemimpinan ini kepemimpinan yang mapu menyelenggarakan tugas-tugas administratif secara efektif. Para pemimpin terdiri dari teknokrat, dan administratu-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan.

Kotler (2007:59) “ Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja pegawai” dengan hasil penelitian sebagai berikut : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Nilai R-Squaremenunjukkan bahwa 42,5% variasi kerja dapat dijelaskan oleh gaya kepemimpinan, gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah gaya kepemimpinan demokratis.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan adalah Gaya kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai dan pencapaian tujuan perusahaan. Pemilihan gaya kepmimpinan yang benar yang benar dan tepat dapat mengarahkan pencapaian tujuan perorangan maupun tujuan organisas, perusahaan maupun lembaga pemerintahan. Dengan gaya kepmimpinan yang tidak sesuai dapat mengakibatkan pencapain tujuan perusahaan akan terbengkalai dan pengarahan terhadap pegawai akan menjai tidak jelas, dimana hal ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan pada anggota, atau pegawai. Dalam hal ini AJB Bumiputera 1912 menerapkan sistem

(45)

dilaksanakan secara tertib dan bertanggung jawab. Pembagian tugas yang disertai pelimpahan wewenang dan tanggungjawab yang jelas memungkinkan setiap anggota berpartisipasi secara aktif. Dengan kata lain setiap anggota mengetahui secara pasti sumbangan yang dapat diberikannya untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasinya.

3.2. Pengertian Fasilitas Kerja

Fasilitas kerja adalah sarana pendukung dalam aktivitas perusahaan, memiliki jangka waktu kegunaan yang relatif permanen dan memberikan manfaat untuk masa yang akan datang. Fasilitas kerja sangatlah penting bagi perusahaan, karena dapat menunjang kinerja karyawan, seperti dalam penyelesaian pekerjaan.

Menurut Sofyan (2004: 22) fasilitas kerja dalam perusahaan terdiri dari:

a. Mesin dan peralatan b. Prasarana

c. Perlengkapan kantor d. Peralatan inventaris e. Tanah dan bangunan f. Alat Transportasi

Menurut Hasibuan (2007:201) fasilitas kerja adalah suatu alat yang digunakan karyawan/pegawai untuk memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Fasilitas kerja pada setiap perusahaan akan berbeda dalam bentukdan jenisnya, tergantung pada jenis usaha dan besar kecilnya perusahaan tersebut. Fasilitas kerja berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan yang merasa terpenuhi kebutuhannya akan mempersiapkan dirinya sebagai karyawan yang

(46)

memiliki kepuasan atas pekerjaannya. Sebaliknya, ketidakpuasan muncul apabila salah satu atau sebagian dari kebutuhannya tidak dapat dipenuhi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medanmenunjukkan bahwa fasilitas kerja berpengaruh secara positif terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal ini sesuai dengan jawaban responden yang menyatakan bahwa peralatan kerja di AJB Bumiputera sudah cukup memadai sehingga dapat membuat pegawai senang dan puas dalam melakukan pekerjaannya.

Dalam suatu perusahaan untuk mencapai suatu tujuan diperlukan alat pendukung yang digunakan dalam proses atau aktivitas di perusahaan tersebut.

Fasilitas yang digunakan oleh setiap perusahaan bermacam-macam bentuk, jenis dan manfaatnya. Semakin besar aktivitas suatu perusahaan maka semakin lengkap pula fasilitas dan sarana pendukung dalam proses kegiatan untuk mencai tujuan tersebut.

3.2.1. Jenis Fasilitas Kerja

Fasilitas kerja merupakan salah satu alat yang digunakan oleh karyawan untuk memudahlan dalam penyelesaian pekerjaan sehari-hari. Fasilitas kerja pada setiap perusahaan akan berbeda dalam bentuk dan sejenisnya, tergantung pada jenis usaha dan besar kecilnya perusahaan tersebut.

Karakteristik dari sarana pendukung dalam proses aktivitas perusahaan menurut Sofyan (2004 : 26) adalah :

a. Mempunyai bentuk fisik

(47)

c. Mempunyai jangka waktu kegunaan atau umur relative permanen dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.

d. Memberikan manfaat dimasa yang akan datang.

3.3. Kepuasan Kerja

Pengertian kepuasan kerja menurut Nawawi (2016:330) adalah tanggapan emosional seseorang terhadap aspek-aspek didalam atau pada keseluruhan pekerjaan/jabatannya. Pengertian ini mengandung arti bahwa kepuasan kerja merupakan sikap seorang karyawan / anggota organisasi terhadap pekerjaan/

jabatannya. Sikap pegawai ini bisa menyenangkan dan bisa juga tidak menyenangkan, hal ini trgantung pada penelitian pegawai terhadap pekerjaan yang mereka laksanakan. Perasaan hati ini tergantung pada penilaian pegawai yang bersangkutan terhadap pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pkerjan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perilaku, peralatan, dan suasan lingkungan krja yang baik. Karyawan yang lebih suka mnikmati kpuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya dari pada balas jasa.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan, kepuasan kerja akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi prusahaan, jika pegawai tidak merasa puas dalam bekerja maka akan berdampak buruk pada perusahaan, untuk itu AJB Bumiputera sangat memperhatikan kepuasan kerja pegawainya dengan menerapkan gaya

(48)

kepemimpinan yang demokratis dan memberikan fasilitas kerja yang cukup memadai, sehingga membuat pegawai merasa puas dan senang dalam bekerja.

Kepuasan diluar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati diluar pekerjaan dngan besarnya balas jasa yang akan dan diterima dan hasil kerjanya agar dia dapat mmbeli kebutuhannya.Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang mencerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya, karyawan yang lebih menikmati kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.

Aspek-aspek lain yang terdapat dalam kepuasan kerja:

1. Kerja yang secara mental menantang, karyawan cenderung menyukai pekerjaan-pekerjaan yang membri mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kbebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakan.

2. Ganjaran yang pantas, para karyawan menginginkan sitem upah dan kebijakan promosi yang mereka presepsikan sebagai adil, tidak kmbar arti, dan egaris dngan pengharapan mereka

3. Kondisi kerja yang mendukung, karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun memudahkan mengrjakan tugas.

4. Rekan kerja yang mendukung, orang-orang mndapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu

(49)

mendukung mngantar kepuasan kerja yang meningkat. Perilaku atasan seorang juga merupakan determinan utama dari kepuasan.

Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen(sama dan sebangun) dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk mmenuhi tuntutan dari pekerja mereka.

Selain itu berdasarkan hasil pnlitian yang dilakukan pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan, ditemukan faktor yang menimbulkan kepuasan kerja adalah:

1. Balas jasa yang adil dan layak 2. Berat tingginya pekerjaan

3. Fasilitas krja yang menunjang pelaksanaan pekerjaan 4. Sifat pemimpin dan kepemimpinanya

5. Sifat pekerjaan monoton atau tidak

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak mnynangkan dngan mana para karyawan memandang pekrjaan mereka. Kpuasan kerja mencerminkan perasaan sesorang terhadap pekejaannya mereka. Ini terlihat dari daam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis dan bisa menjadi frustasi.

Aspek-aspek yang dapat membentuk kepuasan kerja karyawan berdasarkan hasil penelitian di kantor AJBBumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan, antara lain:

(50)

1. Faktor individual (umur, jenis kelamin, sikap pribadi trhadap pekerjaan)

2. Faktor hubungan antar karywan (hubungan antar manjer dan pegawai, hubungan sosial antara sesama karyawan, sugesti dari teman sekerja.

3. Faktor fisik dan kondisi tmpat kerja, emosi dan situasi kerja 4. Faktor eksternal (keadaan keluarga, rekreasi, pendidikan).

Aspek tersebut memberikan motivasi agar kepuasan kerja tercapai bagi karyawan. Dan yang berkewajiban memenuhi tercapainya kepuasan kerja tersebut adalah setiap pimpinan perusahaan, karena kepuasan kerja merupakan faktor yang diyakini dapat memotivasi semangat kerja pegawai agar pegaai dapat memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaan sehingga kinerja perusahaan dapat ditingkatkan.

3.4. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Berikut adalah uraian dari jawaban responden terhadap kuesioner yang di berikan tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan.

1. Gaya kepemimpinan

Tabel dibawah ini menunjukkan hasil yang diperoleh dari penelitian dalam bentuk kusioner di AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan. Dari pernyataan dan makna dari setiap angka yaitu:

Sangat tidak setuju = 1 tidak setuju = 2 Kurang setuju = 3

Sangat setuju = 5

(51)

Tabel 3.2.

Hasil Kuesioner Gaya Kepemimpinan

No Pernyataan

Tanggapan Responden

Total 5 4 3 2 1 (%)

SS S KS TS STS 1 Dalam mengambil keputusan pimpinan

selalu membahas dalam kelompok 5 15 0 0 0 20 2

Pimpinan memberikan kebebasan penuh kepada karyawan dalam mengambil keputusan

0 0 3 17 0 20

3

Pimpinan memutuskan apa yang harus dilakukan dan bagaimana

menjalankannya tanpa mendengar saran dari bawahan

0 0 0 2 18 20

4

Pimpinan menghargai dan memuji bawahan yang mempunyai kinerja yang bagus

4 16 0 0 0 20

5

Pimpinan selalu membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan

5 15 0 0 0 20

Sumber: Penulis (2018)

Berdasarkan jawaban responden yang tercantum pada tabel 3.2.dapat diambil kesimpulan bahwa AJB Bumiputera 1912 menerapkan gaya kepemimpinan Demokratis hal ini dapat dilihat dari jawaban responden sebagai berikut:

a. Pada pernyataan pertama sebanyak 15 orang atau 75% responden yang menyatakan setuju dan 5 orang lagi menyatakan sangat setuju bahwa dalam mengambil keputusan pimpinan selalu membahas dalam kelompok

b. Pada pernyataan kedua sebanyak 17 orang atau 85 % responden yang menyatakan tidak setuju bahwa pimpinan memberikan kebebasan penuh kepada karyawan dalam mengambil keputusan.

c. Pada pernyataan ketiga sebanyak 18 orang atau 90%responden yang menyatakan sangat tidak setuju bahwa pimpinan memutuskan apa yang harus

(52)

dilakukan dan bagaimana menjalankannya tanpa mendengar saran dari bawahan.

d. Pada pernyataan keempat sebanyak 16 orang atau 80% respondenyang menyatakan setuju bahwa pimpinan menghargai dan memuji bawahan yang mempunyai kinerja yang bagus.

e. Pada pernyataan kelima sebanyak 15 orang atau 75% respondenyang menyatakan setuju bahwa pimpinan selalu membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan

2. Fasilitas kerja

Tabel 3.3.

Hasil Kuesioner Fasilitas Kerja

No Pernyataan

Tanggapan Responden

Total 5 4 3 2 1 (%)

SS S KS TS STS 1 Sarana, prasarana sudah cukup

mendukug 16 4 0 0 0 20

2

Data-data yang berkaitan dngan pelaksanaan tugas cukup

mendukung

15 5 0 0 0 20

3

Peralatan kerja di tempat kerja mampu dioptimalkan karyawan untuk kepentingan pelayanan pelanggan

9 11 0 0 0 20

4 Peralatan kerja yang ada sudah

cukup memadai 16 4 0 0 0 20

Sumber: Penulis (2018)

Berdasarkan jawaban responden yang tercantum pada tabel 3.2. dapat diambil kesimpulan bahwa AJB Bumiputera 1912 sudah memberikan fasilias kerja yang cukup memadai sehingga pegawai merasa puas dan senang dalam melaksanakan pekerjaannya, fasilitas kerja yang diberikan sangat membantu

(53)

dalam melaksanakan kerja para pegawai.hal ini dapat dilihat dari jawaban responden sebagai berikut:

a. Menurut responden pada pernyataan pertama sebanyak 16 orang80%

responden sangat setuju bahwa sarana, prasarana di AJB Bumiputera sudah cukup mendukug.

b. Pada pernyataan kedua, sebanyak 15 orang75% responden sangat setuju bahwa data-data yang berkaitan dngan pelaksanaan tugas di cukup mendukung.

c. Pada pernyataan ketiga, sebanyak 11 orang55% responden setuju bahwa Peralatan kerja di tempat kerja mampu dioptimalkan karyawan untuk kepentingan pelayanan pelanggan.

d. Pada pernyataan keempat, sebanyak 16 orang85 % responden sangat setuju bahwa Peralatan kerja yang ada sudah cukup memadai.

3. Kepuasan Kerja

Tabel 3.4.

Hasil Kuesioner Kepuasan Kerja

No Pernyataan

Tanggapan Responden

Total 5 4 3 2 1 (%)

SS S KS TS STS 1 Saya merasa puas terhadap

keadilan di tempat saya bekerja 12 6 2 0 0 20 2

Perusahaan menyediakan fasilitas kerja yang cukup memadai

14 6 0 0 0 20

3 Pimpinan saya mampu

menghargai hasil kerja saya. 15 5 0 0 0 20 4 Saya dan pegawai lainnya

saling menyemangati dalam bekerja

16 4 0 0 0 20

\

Gambar

Tabel 1.1  Jadwal kegiatan
Tabel 3.1  Ciri-ciri Kepemimpinan  No.  Kepemimpinan  Demokratis  Kepemimpinan Otoriter  Kepemimpinan Kendali Bebas  1  Semua kebijaksanaan  Merupakan bahan  Pembahasan   kelompokdan  Keputusan kelompok  yang dirangsang dan  dibantu oleh  pemimpin  Semua d

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Kualifikasi Kelompok Kerja Perencanaan Prasarana dan Sarana Air Minum Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Kota Bima terhadap Dokumen

Pada kondisi pasang tertinggi bulan Oktober dimana arus bergerak ke arah pesisir, sedimen terangkut menuju pesisir dan konsentrasi sedimen yang masuk terbawa arus pada

Dari hasil penelitian ini disarankan kondi.si operasi hidrasi terpentin yang paling baik adalah dicapai pada suhu gAC, konsentrqsi katalisator asam khloro asetat 6

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir Menguraikan beragam keteknikan, bahan, dan alat keilmuan yang mendukung

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dapat ditingkatkan melalui metode pemberian tugas di kelas IV SDN Inpres

Undang – Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang- undang Nomor 18 Tahun 1997 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Kepuasan Gaji, Komitmen Organisasi Terhadap Turnover Intention Dengan Mediasi Kepuasan Kerja Pada Karyawan

Berdasarkan hasil seleksi administrasi dan penilaian teknis proposal Bantuan Program Pemagangan Mahasiswa pada Dunia Industri Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta