• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan dalam penyusunan penelitian ini.

Tujuannya untuk digunakan sebagai bahan perbandingan untuk mendorong kegiatan penelitian sekaligus untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Berikut merupakan ringkasan penelitian terdahulu yang dipakai dalam rujukan penelitian ini :

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

NO Penelitian Terdahulu Keterangan

1 Judul Penelitian Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada BAPPEDA Provinsi Sulawesi Tengah Peneliti Joyce Sagita Novyanti (2019)

Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Penelitian - Motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

- Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

- Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

- Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

2 Judul Penelitian Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Peneliti Nurmin Arianto & Hadi Kurniawan (2020) Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Penelitian - Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan

- Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

- Motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

3 Judul Penelitian Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Karyawan Dinas Sosial Kabupaten Jember

(2)

NO Penelitian Terdahulu Keterangan

Peneliti Risky Nur Adha, Nurul Qomariah, & Achmad Hasan Hafidzi (2019)

Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Penelitian - Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

- Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

4 Judul Penelitian Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Peneliti Apfia Ferawati, 2017)

Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Penelitian - Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

- Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

- Lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

5 Judul Penelitian Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Peneliti Nuri, Abd. Kodir Djaelani, & Afi Rachmat

Slamet (2019)

Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Penelitian - Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

- Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan

- Disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan

6 Judul Penelitian Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Peneliti Muhammad Ekhsan (2019)

Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Penelitian - Motivasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan

- Disiplin Kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja

- Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan

7 Judul Penelitian Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Peneliti Lyta Lestary dan Hormon (2017) Alat Analisis Analisis Regresi

Hasil Penelitian Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

(3)

NO Penelitian Terdahulu Keterangan

8 Judul Penelitian Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Peneliti Ery Teguh Prasetyo dan Puspa Marlina (2019) Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Penelitian - Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

- Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

- Disiplin kerja dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

9 Judul Penelitian The Effect of Work Motivation, Work Environment, and Work Discipline on Employees Performance of Samsat Office Makassar

Peneliti Ade Firmansyah, Haris Maupa, Idrus Taba, &

Hardiyono (2020)

Alat Analisis Linier Regression Analysis

Hasil Penelitian - The work motivation, work environment, and work discipline have a positive and significant effect on employees performance 10 Judul Penelitin The Effect of Work Environment and Motivation on Employee Performance of PT. Hasta Multi Sejahtera Cikarang

Peneliti Yuan Badrianto & Muhamad Ekhsan (2019) Alat Analisis Linier Regression Analysis

Hasil Penelitian - The results of this study indicate that partially and simultaneously work environment and motivation variables influence the performance of employee Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dari tabel 2.1 diatas maka dapat diambil persamaan dan perbedaan dengan penelitian saat ini. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini yaitu terdapat kesamaan alat analisis penelitian dengan penelitian saat ini yaitu alat analisis regresi linier berganda. Selain itu perbedaan yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan penelitian saat ini adalah objek lokasi penelitian, peneliti saat ini mengambil objek penelitian pada kantor Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu.

Penelitian saat ini dapat memanfaatkan hasil dari penelitian sebelumnya untuk dijadikan bahan referensi dan acuan untuk mengerjakan penelitian saat ini.

(4)

2.2 Landasan Teori 1. Kinerja Karyawan a. Pengertian

Menurut Mangkunegara (2016) istilah kinerja berasal dari kata job perfomance atau actual perfomance yaitu prestasi kerja atau prestasi

sesungguhnya yang dicapai seseorang. Mangkunegara (2016) pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan Kasmir (2016) mengatakan kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Tiap individu cenderung akan dihadapkan pada hal-hal yang mungkin tidak diduga sebelumnya didalam proses mencapai kebutuhan yang diinginkan sehingga melalui bekerja dan pertumbuhan pengalaman, seseorang akan memperoleh kemajuan dalam hidupnya.

Dari pernyataan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan pencapaian dari hasil kerja dan perilaku kerja seorang karyawan dengan penyelesaian tugas pekerjaan dan tercapainya kriteria yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dengan kemampuan dari karyawan tersebut. Kinerja karyawan juga mempengaruhi seberapa banyak mereka berkontribusi pada organisasi dalam mencapai tujuannya.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Simanjuntak (2005) ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, yang pertama faktor individu, faktor individu adalah kemampuan dan keterampilan melakukan kerja. Kompetensi seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dikelompokan dalam dua

(5)

golongan, yaitu kemampuan dan keterampilan kerja serta motivasi dan etos kerja. Faktor kedua yaitu faktor dukungan organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai memerlukan dukungan organisasi tempat ia bekerja.

Dukungan tersebut adalah dalam bentuk pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana kerja, kenyaman lingkungan kerja, serta kondisi dan syarat kerja. Pengorganisasian dimaksudkan untuk memberi kejelasan bagi setiap orang tentang sasaran yang harus dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap orang perlu memiliki dan memahami uraian jabatan dan tugas yang jelas. Faktor ketiga yaitu dukungan manajemen, kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang juga sangat tergantung pada kemamouan manajerial para manajemen atau pimpinan, baik dengan membangun sistem kerja dan hubungan industrial yang aman dan harmonis, maupun dengan mengembangkan kompetensi pekerja, demikian juga dengan menumbuhkan motivasi seluruh karyawan untuk bekerja secara optimal.

Menurut Kasmir (2016) beberapa faktor antara lain faktor motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja yang dapat mempengaruhi hasil kinerja karyawan baik maupun perilaku kerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasi kerja sebagaimana Hasibuan (2016) menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mampu bekerja sama. Selain motivasi kerja, lingkungan kerja juga menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja sebagaimana Sedarmayanti (2011) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengatur kerjanya baik sebagai perseorangan maupun

(6)

sebagai kelompok. Adapun faktor lain yaitu disiplin kerja yang juga mempengaruhi kinerja karyawan sebagaimana Siagian (2015) disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi untuk memenuhi tuntutan berbagai ketentuan.

c. Indikator Kinerja

Standart pekerjaan menentukan penilaian dalam bekerja yang dapat menentukan penilaian dari kinerja. Robbins & Judge (2015) indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan ada 6, yaitu :

1) Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan karyawan.

2) Kuantitas

Untuk mengukur kinerja dapat pula dilakukan dengan melihat dari kuantitas (jumlah) yang dihasilkan oleh karyawan.

3) Ketepatan Waktu

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ada pekerjaan batas waktu minimal dan maksimal yang harus dipenuhi.

4) Efektivitas

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

(7)

5) Kemandirian

Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerja sesuai komitmen kerjanya.

6) Komitmen Kerja

Komitmen merupakan sebagai suatu keadaan dimana seorang individu bertanggung jawab memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi.

2. Motivasi Kerja a. Pengertian

Menurut Robbin (2002) motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Sedangkan Hasibuan (2008) menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mampu bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegritas dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut Mangkunegara (2016) motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan suatu dorongan dari dalam maupun luar diri seseorang yang menggerakkan ataupun mempengaruhi individu dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila seorang karyawan terdorong

(8)

melakukan pekerjaanya maka karyawan tersebut akan menghasilkan kinerja yang baik, jika sebaliknya seorang karyawan tidak terdorong melakukan pekerjaanya, maka karyawan tersebut akan menghasilkan kinerja yang buruk.

Dengan adanya motivasi kerja dalam setiap karyawan akan dapat meningkatkan kinerja karyawan.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Menurut Siagian (2001) motivasi seorang karyawan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor-faktor internal adalah :

1) Persepsi seseorang mengenai diri sendiri, menurutnya konsep diri menggambarkan individu tentang dirinya sendiri dan hubungannya dengan objek atau orang lain dalam lingkungannya.

2) Harga diri, merupakan pandangan keseluruhan dari individu tentang dirinya sendiri

3) Harapan pribadi, merupakan bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan diwaktu yang akan dating,

4) Kebutuhan, merupakan sesuatu yang menuntut pemenuhan demi kesejahteraan kehidupan manusia.

5) Keinginan, merupakan segala kebutuhan berlebih terhadap sesuatu yang dianggap kurang. Keinginan tidak bersifat mengikatdan tidak mempunyai keharusan untuk segera memenuhinya.

6) Kepuasan kerja, merupakan perasaan positif terhadap pekerjaan, yang merupakan hasil evaluasi dari setiap karakteristik pekerjaan.

(9)

7) Prestasi kerja yang dihasilkan, merupakan suatu pencapaian atau hasil kerja seseorang dalam melaksanakan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya.

Sedangkan faktor-faktor eksternal yang turut mempengaruhi motivasi seseorang antara lain :

1) Jenis dan sifat pekerjaan,

2) Kelompok kerja dimana seseorang bergabung, 3) Organisasi tempat bekerja,

4) Situasi lingkungan pada umumnya,

5) System imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.

c. Indikator Motivasi Kerja

Yang menjadi indikator motivasi kerja menurut Priansa (2012) adalah:

1) Gaji, merupakan bentuk pembayaran secara berkala dari perusahaan kepada karyawan sesuai dengan kontrak kerja yang ditetapkan.

2) Prestasi, merupakan suatu pencapaian seorang karyawan menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

3) Pimpinan, merupakan seseorang yang menilai, mengatur, atau mengawasi kinerja dalam suatu perusahaan.

4) Promosi, merupakan kenaikan posisi karyawan ke tingkat ataupun jabatan yang lebih tinggi. Karena keahlian khusus yang dimiliki, karyawan ditempatkan pada jabatan ataupun bagian yang sengaja diciptakan oleh perusahaan.

5) Resiko, merupakan suatu yang diderita seseorang akibat melakukan pekerjaannya, dan memiliki resiko jangka panjang dan jangka pendek yang berkaitan dengan lingkungan pada pekerjaan.

(10)

6) Relasi, merupakan hubungan yang terjalin antara dua pihak ataupun lebih untuk mencapai suatu tujuan.

3. Lingkungan kerja a. Pengertian

Menurut Nitisemito (1998) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Menurut Sedarmayanti (2011) definisi lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Menurut Schultz & Schultz (2006) lingkungan kerja diartikan sebagai suatu kondisi yang berkaitan dengan ciri-ciri tempat bekerja terhadap perilaku dan sikap pegawai dimana hal tersebut berhubungan dengan terjadinya perubahan-perubahan psikologis karena hal-hal yang dialami dalam pekerjaannya atau dalam keadaan tertentu yang harus terus diperhatikan oleh organisasi yang mencakup kebosanan kerja, pekerjaan yang monoton dan kelelahan.

Lingkungan kerja terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik, Menurut Sedarmayanti (2011) lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sedangkan lingkungan kerja nonfisik adalah semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun dengan rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.

(11)

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada saat bekerja baik berupa fisik ataupun nonfisik yang dapat mempengaruhi karyawan saat melakukan pekerjaannya. Lingkungan kerja yang baik akan medukung karyawan dalam melaksanakan pekerjaanya secara optimal. Namun jika lingkungan kerja kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak dan terjadinya sistem kerja yang tidak efisien.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Faktor - faktor yang menentukan lingkungan kerja menurut Siagian (2006) adalah :

1) Bangunan tempat kerja 2) Ruang kerja yang lega 3) Ventilasi pertukaran udara

4) Tersedianya tempat – tempat ibadah keagamaan

5) Tersedianya sarana angkutan khusus maupun umum untuk karyawan nyaman dan mudah

c. Indikator Lingkungan Kerja

Menurut Sedarmayanti (2011) yang menjadi indikator – indikator lingkungan kerja adalah :

1) Perlengkapan, merupakan barang yang digunakan untuk mendukung penggunaan peralatan kantor dan pemakaiannya bersifat jangka pendek atau habis pakai.

2) Suasana kondusif, merupakan kondisi yang tenang dan tidak kacau balau, serta dapat mendukung aktivitas kerja untuk dapat mencapai tujuan perusahaan.

(12)

3) Hubungan kerja, merupakan hubungan antara sesama karyawan yang diharapkan saling mendukung dalam pekerjaannya.

4) Prestasi dalam kerja, merupakan suatu pencapaian atau hasil kerja seseorang dalam melaksanakan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya.

4. Disiplin Kerja a. Pengertian

Menurut Hasibuan (2017) mengemukakan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku. Sedangkan menurut Siagian (2014) disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi untuk memenuhi tuntutan berbagai ketentuan. Menurut Rivai (2017) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan sikap atau perilaku seorang karyawan yang sesuai dengan peraturan organisasi sebagai upaya meningkatkan kesadaran maupun kesediaan seorang karyawan agar tidak melakukan kelalaian dalam melakukan pekerjaan. Disiplin kerja dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran dalam menjalankan pekerjaan, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Dengan adanya disiplin kerja, seorang karyawan akan menjalankan peraturan organisasi dengan kesadaran diri sehingga dapat melakukan aktivitas kerja dengan baik dan waktu bekerja dipergunakan secara efektif.

(13)

Namun sebaliknya, jika seorang karyawan memiliki disiplin kerja yang rendah akan mendapatkan penurunan hasil kinerja.

b. Faktor Yang Mempenggaruhi

Menurut Hasibuan (2017) menyatakan bahwa faktor - faktor yang mempengaruhi disiplin kerja ada lima, yaitu :

1) Tujuan dan Kemampuan 2) Kepemimpinan

3) Kompensasi 4) Sanksi Hukum 5) Pengawasan c. Indikator

Indikator yang mengukur disiplin kerja menurut Hasibuan (2017) adalah:

1) Sikap, merupakan mental dan perilaku karyawan yang berasal dari kesadaran atau kerelaan dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas dan peraturan perusahaan berupa kehadiran berkaitan dengan keberadaan karyawan kerja untuk bekerja, kemampuan memanfaatkan dan menggunakan perlengkapan dengan baik.

2) Norma, merupakan peraturan perusahaan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dan sebagai standar perilaku yang diterima oleh perusahaan yang juga merupakan andil dari pengurus perusahaan, karyawan secara sadar mematuhi peraturan dan mengikuti cara kerja yang ditentukan perusahaan.

3) Tanggungjawab, merupakan kemampuan dalam menjalankan tugas dan peraturan yang ada dalam perusahaan.

(14)

2.3 Keterkaitan Antar Variabel

Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara satu variabel terikat (Kinerja Karyawan) dengan tiga variabel bebas (Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja) :

1. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Motivasi kerja merupakan suatu dorongan yang dapat menggerakkan ataupun mempengaruhi individu dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi kerja berpengaruh besar terhadap tercapainya tujuan suatu perusahaan maupun tujuan pribadi seorang karyawan, karena tujuan akan sulit tercapai apabila seorang karyawan tidak memiliki dorongan motivasi di dalam dirinya. Menurut Daft (2011) motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan yang muncul dari dalam maupun dari luar diri seseorang dan membangkitkan semangat serta ketekunan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Arianto & Kurniawan (2020) dalam penelitiannya menunjukkan variabel motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Kesimpulan menurut peneliti jika seorang karyawan terdorong melakukan pekerjaanya maka karyawan tersebut akan menghasilkan kinerja yang baik, jika sebaliknya seorang karyawan tidak terdorong melakukan pekerjaanya, maka karyawan tersebut akan menghasilkan kinerja yang buruk.

Dengan adanya motivasi kerja dalam setiap karyawan akan dapat meningkatkan kinerja karyawan.

2. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

Lingkungan kerja merupakan bagian yang sangat penting untuk karyawan melakukan aktivitas bekerja. Dengan adanya lingkungan kerja yang

(15)

mendukung akan membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja tanpa adanya gangguan dari sekitar. Ahyari (1999) menyatakan para karyawan juga memiliki keinginan psikologis yang harus dipenuhi agar karyawan dapat bekerja dengan baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Novyanti (2019) dalam penelitiannya menunjukkan variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Kesimpulan menurut peneliti jika organisasi dapat menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, aman dan menyenangkan bagi karyawan akan membuat para karyawan merasa betah dalam menyelesaikam pekerjaannya serta mampu mencapai suatu hasil yang optimal. Sebaliknya, jika lingkungan kerja tersebut tidak memadai akan menimbulkan dampak negatif dalam penurunan tingkat kinerja karyawan.

3. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

Disiplin kerja merupakan bagian penting untuk menjaga efisiensi dan menunjang aktivitas bekerja dalam suatu organisasi agar tujuan dapat tercapai secara maksimal. Disiplin kerja dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran dalam menjalankan pekerjaan, sehingga diperoleh hasil yang optimal.

Dengan adanya disiplin kerja, seorang karyawan akan menjalankan tata tertib dengan kesadaran diri sehingga dapat melakukan aktivitas kerja dengan baik dan waktu bekerja dipergunakan secara efektif. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal (Sedarmayanti, 2011). Hal ini sejalan dengan penelitian Ferawati (2017) menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Kesimpulan menurut peneliti jika seorang karyawan memiliki disiplin kerja yang tinggi mampu mengerjakan pekerjaanya sesuai dengan tanggung jawab. Namun

(16)

sebaliknya, jika seorang karyawan tidak memiliki disiplin kerja akan memperlambat pekerjaanya dan memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan apa yang sudah diberikan organisasi.

2.4 Kerangka Pikir

Gambar 2.1 Kerangka Pikir.

Gambar tersebut merupakan kerangka konseptual yang dipakai dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel bebas yaitu Motivasi Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2), Disiplin Kerja (X3) dan mempunyai variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y).

Pertama pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, yang kedua lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, dan yang ketiga pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini ditunjang dengan beberapa temuan penelitian terdahulu, yang pertama penelitian Arianto & Kurniawan (2020) diperoleh hasil bahwa motivasi kerja dan lingkungnan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Penelitian yang kedua yaitu penelitian Ferawati (2017) diperoleh hasil bahwa lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Maka dapat disusun kerangka konseptual sebagaimana gambar 2.1 diatas.

(17)

2.5 Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara menurut Sugiyono (2016) karena jawaban yang diberikan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, baru didasarkan pada teori yang relevan. Berdasarkan kerangka pikir diatas maka mekanisme hubungan antar variabel yang dinyatakan pada hipotesis ini adalah :

1. Hubungan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Hipotesis pertama pada penelitian ini yaitu meneliti hubungan antara variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian Arianto &

Kurniawan (2020) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja yang tinggi akan mempengaruhi karyawan dalam bekerja. Dengan adanya motivasi kerja, karyawaan akan terdorong melakukan pekerjaanya dengan baik serta dapat meningkatkan hasil kinerja karyawan. Sehingga perumusan hipotesisnya :

H1 : Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan 2. Hubungan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu meneliti hubungan antara variabel lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian Novyanti (2019) dalam penelitiannya menunjukkan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya lingkungan yang sehat, nyaman, dan tersedianya fasilitas yang memadai akan mempermudah karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya serta mampu mencapai suatu hasil yang optimal. Sehingga perumusan hipotesisnya :

H2: Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

(18)

3. Hubungan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini meneliti hubungan antara variabel disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian Ferawati (2017) menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya disiplin kerja, seorang karyawan akan menjalankan peraturan organisasi dengan kesadaran diri sehingga dapat melakukan aktivitas kerja dengan baik dan waktu bekerja dipergunakan secara efektif. Sehingga perumusan hipotesisnya :

H3: Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan 4. Hubungan Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap

Kinerja Karyawan

Hipotesis keempat dalam penelitian ini meneliti hubungan antara variabel motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil Penelitian Arianto & Kurniawan (2020) menunjukkan bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Serta penelitian Ferawati (2017) yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sehingga perumusan hipotesisnya:

H4: Motivasi kerja, Lingkungan kerja, dan Disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan

5. Variabel yang lebih dominan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

Hipotesis kelima dalam penelitian ini meneliti variabel mana yang lebih berpengaruh antara motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil Penelitian Arianto & Kurniawan (2020)

(19)

menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Serta penelitian Muhammad Ekhsan (2019) menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.

Sehingga perumusan hipotesisnya:

H5: Motivasi Kerja berpengaruh dominan terhadap Kinerja Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Pada kasus SC, teknik anestesi lokal biasanya tidak dilakukan kecuali apabila dengan permintaan pasien karena pengaruh toksik obat yang lebih besar.. Teknik anestesi regional yaitu

Hasil dari pembuatan sistem ini adalah halaman-halaman informasi yang nantinya dijalankan dengan web browser. Adapun sub-menu yang terdapat di dalam sistem pada

BMT NU Sejatera mengiklankan produk-produknya melalui media brosur yang di dalamnya berisikan tentang produk-produk BMT dan dibagikan kepada masyarakat ketika ada

Proses pembuatan Bale Gading adalah sebagai berikut: bahan yang digunakan didapatkan dari tempat yang suci atau tidak leteh, serta bahan dan pembuatannya dengan

Dosen memperkenalkan media mendongeng botaoja (boneka tangan tokoh jogja).. Dosen juga memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa dongeng memiliki peranan yang

1) Konsensus mengatakan sebanyak 13 jenis profesion dalam bidang fisioterapi yang dijangkakan akan menyediakan bidang kerjaya di masa hadapan. 2) Jangkaan bahawa

Banyak pendapat yang menyatakan bahwa Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Samudra Pasai, namun dengan adanya bukti baru ditemukannya naskah naskah tua berbahasa Melayu yang

mencakup ekspor impor hasil hutan, perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar, realisasi penerimaan negara dari.. perdagangan tumbuhan dan satwa liar ke luar negeri