• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KAJIAN FISKAL REGIONAL TRIWULAN I TAHUN 2021"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN FISKAL REGIONAL

TRIWULAN I TAHUN 2021

(2)

TIM PENYUSUN Penanggung Jawab

Edih Mulyadi Ketua Tim

Darta Kontributor

Hendrawan Karmonoharjo Mudiyono

Margo Utomo

Hasnadya Fitri Nugraheni Ema Ashari

Desain Layout

Hasnadya Fitri Nugraheni

(3)

iii

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang diberikan sehingga Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Barat dapat menyusun dan menyelesaikan Kajian Fiskal Regional (KFR) Triwulan I Tahun 2021. KFR merupakan output pelaksanaan tugas Kanwil DJPb yang memiliki fungsi pembinaan, koordinasi, supervisi, dan representasi Kementerian Keuangan di daerah selaku pengelola fiskal sebagaimana dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja lnstansi Vertikal DJPb.

KFR ini disusun berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 61/PB/2017 tentang Petunjuk Teknis Kajian Fiskal Regional. Penyusunan KFR ini telah melalui proses pengumpulan data dan informasi dari berbagai pihak sehingga substansi KFR diharapkan telah memuat informasi kondisi fiskal Provinsi Kalimantan Barat yang komprehensif dan berguna kepada stakeholders regional Provinsi Kalimantan Barat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung penyusunan KFR ini, terutama berkaitan dengan penyediaan data yang dipertukan. Kami menyadari bahwa dalam KFR ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga kami mohon kritik dan saran yang dapat digunakan untuk proses perbaikan dalam penyusunan KFR di masa yang akan datang.

Pontianak, 5 Mei 2021

Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Kalimantan Barat,

Edih Mulyadi

NIP196908111991031001

(4)

KAJIAN FISKAL REGIONAL

TRIWULAN I TAHUN 2021

DAFTAR ISI

BAB II

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN...6

A. Pendapatan Negara...6 1. Penerimaan Perpajakan...6 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak...8

B. Belanja Negara...9

1. Belanja Pemerintah Pusat...10 2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)...10 3. Pengelolaan BLU...10

4. Manajemen Investasi Pusat...11 5. Prognosis Realisasi APBN...12

BAB III

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD...14

A. Pendapatan Daerah...14

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)...14 2. Pendapatan Transfer...16

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah...16

B. Belanja Daerah...17

1. Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal...17

2. Belanja Daerah berdasarkan Klasi ikasi Urusan...18 3. Prognosis APBD...18

BAB IV 

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN...19

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian...19

B. Pendapatan Konsolidasian...19 1. Analisis Proporsi dan Perbandingan...19 2. Analisis Perubahan...20

3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan Konsolidasian...21 C. Belanja Konsolidasian...21

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan...21 2. Analisis Perubahan...22

3. Analisis Dampak Kebijakan

Fiskal Indikator Ekonomi Regional...22 D. Analisis Kontribusi Pemerintah dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)...23

BAB I 

PERKEMBANGAN DAN

ANALISIS EKONOMI REGIONAL...1

A. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)...1 B. In lasi...1

C. Indikator Kesejahteraan...2

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)...3 2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)...3 3. Tingkat Kemiskinan...4

BAB V 

BERITA /ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH....24

Penempatan Dana Bank Kalbar, Penopang UMKM di Masa Pandemi...24 KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv DAFTAR TABEL...v DAFTAR GRAFIK...vi

(5)

v

Tabel 2.1 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Kalimantan Barat s.d. Akhir Triwulan I Tahun 2020 dan Tahun 2021 ... 6 Tabel 2.2 Perkembangan Realisasi Belanja Satker BLU di Provinsi Kalimantan

Barat Triwulan I 2020 DAN Triwulan 1 2021 ... 11

Tabel 2.4 Penyaluran KUR Wilayah Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2021 ... 12 Tabel 2.5 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Kalimantan Barat s.d.

Triwulan IV Tahun 2021 ... 13 Tabel 3.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kalimantan Barat akhir Triwulan I

Tahun 2020/2021 ... 14 Tabel 3.2 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kalimantan Barat Sampai

Dengan Triwulan I Tahun 2021 ... 18 Tabel 4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Lingkup Wilayah Provinsi

Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2020 dan 2021 ... 20 Tabel 4.2 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pemerintah Pusat dan Pemda di

Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Triwulan III Tahun 2019/2020 ... 21 Tabel 4.3 Komposisi Belanja Negara Konsolidasian dan Indikator Makro Ekonomi

Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2020 dan 2021 ... 22 Tabel 4.4 Kontribusi Belanja dan Investasi Pemerintah Dalam Pembentukan

PDRB Provinsi Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2021 ... 23 Tabel 2.3 Ringkasan Rekonsiliasi Outstanding Pinjaman BUMD dan Pemda

Tahun 2021 ... 11

(6)

Grafik 1.1 Pertumbuhan PDRB Provinsi Kalbar s.d Triwulan I Tahun 2020 dan

2021 ... 1

Grafik 1.2 Pergerakan Tingkat Inflasi Prov. Kalimantan Barat dan Nasional s.d Triwulan I Tahun 2021 ... 2

Grafik 1.3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2015 s.d. 2020 ... 3

Grafik 1.4 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Barat ... 3

Grafik 1.5 Tingkat Kemiskinan Provinsi Kalimantan Barat ... 4

Grafik 1.6 Indeks Kedalaman dan Keparahan Provinsi Kalimantan Barat ... 4

Grafik 2.1 Realisasi Penerimaan PPh s.d Triwulan I 2021 Provinsi Kalimantan Barat ... 7

Grafik 2.2 Realisasi Penerimaan PPn s.d Triwulan I 2021 Provinsi Kalimantan Barat (miliar rupiah) ... 7

Grafik 2.3 Realisasi Penerimaan PPnBM s.d Triwulan I 2020 Provinsi Kalimantan Barat (miliar rupiah) ... 8

Grafik 2.4 Penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar dan Cukai s.d Triwulan I 2021. 8 Grafik 2.5 Realisasi Penerimaan PNBP Lainnya s.d Triwulan I 2021 ... 9

Grafik 2.6 Realisasi Penerimaan PNBP BLU s.d Triwulan I 2020 ... 9

Grafik 2.7 Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial Lingkup Provinsi Kalimantan Barat Triwulan I 2021 ... 10

Grafik 2.8 Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Kalbar Triwulan I 2021 ... 10

Grafik 3.1 Realisasi Pajak Daerah Lingkup Provinsi Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2020/2021 ... 15 Grafik 3.2 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten Kota Lingkup Provinsi Kalbar Triwulan I Tahun 2020 dan 2021 ... 15

Grafik 3.3 Realisasi Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Triwulan I Tahun 2020 dan 2021 ... 16 Grafik 3.4 Realisasi Pendapatan Transfer Triwulan I Tahun 2021 dan

Tahun2020 ...

16

(7)

vi

Grafik 3.5 Realisasi LLPD Yang Sah pada Triwulan I Tahun 2020 dan Tahun 2021 ...

17

Grafik 3.6 Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal Lingkup Provinsi Kalimantan Barat pada Triwulan I Tahun 2020 dan Tahun 2021... 17 Grafik 3.7 Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan Lima rusan

Tertinggi) Lingkup Provinsi Kalimantan Barat pada Triwulan I Tahun 2021 ... 18 Grafik 4.1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian Lingkup

Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2021 ... 19 Grafik 4.2 Perbandingan Pendapatan Konsolidasian Kalimantan Barat

Triwulan I Tahun 2020 dan 2021 ... 20 Grafik 4.3 Perkembangan Realisasi Pendapatan Konsolidasian Kalimantan

Bart Triwulan I Tahun 2020 dan 2021 ... 21 Grafik 4.4 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemda

terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian pada Provinsi Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2020 dan 2021 ... 21 Grafik 4,5 Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Kalimantan Barat

Triwulan I Tahun 2020 dan 2021 ... 23

(8)

BAB I

PERKEMBANGAN

ANALISIS EKONOMI

REGIONAL

(9)

Pembangunan Pelabuhan Kijing

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat Triwulan I tahun 2021 terkontraksi 0,10 persen jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.

Tingkat Pengangguran Terbuka ada

pada 5,73 persen. Tingkat kemiskinan ada

pada 7,24 persen.

(10)

A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Pertumbuhan ekonomi Kalbar pada Triwulan I tahun 2021 terkontraksi 0,10 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 yaitu 2,49 persen (yoy) dan masih diatas pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar -0,74 persen. PDRB Kalbar berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan tahun 2010 (ADHK) sebesar Rp34,66 triliun, sedangkan berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai sebesar Rp55,75 triliun.

Grafik 1.1

Pertumbuhan PDRB Provinsi Kalbar s.d Triwulan I Tahun 2020 dan 2021

Sumber data: BPS Kalimantan Barat

Ekonomi Kalimantan Barat triwulan I tahun 2021 terhadap triwulan sebelumnya (q-to- q) mengalami kontraksi sebesar 0,11 persen. Walaupun penurunan terjadi di hampir semua kategori, tetapi beberapa kategori lapangan usaha masih menunjukkan pertumbuhan positif, seperti Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami pertumbuhan sebesar 16,74 persen. Hal ini dipengaruhi faktor musiman, dimana pada triwulan 1 merupakan masa panen raya komoditas tanaman bahan makanan dan hortikultura.

Ekonomi Kalimantan Barat triwulan I Tahun 2021 mengalami kontraksi 0,10 persen (c- to-c). Usaha Transportasi dan Pergudangan yang terkontraksi sebesar 25,10 persen.

Sementara dari sisi Pengeluaran yang terkontraksi paling dalam yaitu Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,56 persen.

Struktur ekonomi Kalimantan Barat pada Triwulan I Tahun 2021 didominasi oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 24,00 persen, Industri Pengolahan 16,30 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor 12,66 persen dan Konstruksi 11,66 persen. Sementara dari sisi Pengeluaran berasal dari Konsumsi Rumah Tangga 51,09 persen dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 30,04 persen.

B. INFLASI

Triwulan I tahun 2021 Kalbar mengalami inflasi 1,02 persen lebih tinggi sebesar 0,58 persen dari inflasi Nasional yaitu 0,44 persen, dan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan inflasi periode yang sama tahun 2020 yang tercatat sebesar 1,31 persen.

Perkembangan inflasi Kalimantan Barat triwulan I 2021 fluktuatif yaitu pada bulan Januari

33,76 32,94 34,91 35,45 35,45

31,83 33,38 34,70 34,66

51,24 50,6 54,52 55,86 55,45 50,63 53,5 55,63 55,75

5,07

5,08

4,95 4,66

4,95

-3,4

-4,46 -2,22 -0,1

5,07

5,05 5,02

4,97 5,02

-5,32 -3,49 -2,19 -0,74

-10 -5 0 5 10

0 20 40 60

Q1-19 Q2-19 Q3-19 Q4-19 Q1-20 Q2-20 Q3-20 Q4-20 Q1-21

Trilliun Rupiah P R O S E N T A S E

ADHK ADHB PERTUMBUHAN KALBAR PERTUMBUHAN NASIONAL

(11)

2 2021 sebesar -0,06 persen, terus

mengalami kenaikan pada bulan Pebruari 2021 sebesar 0,1 persen, dan puncaknya terjadi deflasi pada bulan Maret sebesar -0,16 persen sedangkan Inflasi Nasional triwulan I 2021 mengalami penurunan juga pada bulan Maret 2021 yaitu 0,08 persen.

C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN

Sebagai salah satu tolok ukur kinerja kebijakan fiskal di wilayah ProVinsi Kalimantan Barat akan tercermin dari keberhasilan dalam mencapai sasaran indikator makro pembangunan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2018 – 2023 yang dijabarkan dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA APBD) Tahun 2021. Secara umum terdapat beberapa indikator kesejahteraan yang digunakan sebagai tolok ukur atau target dalam mengukur tingkat keberhasilan kesejahteraan di Wilayah Kalimantan Barat, diantaranya yaitu Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dengan target 5,35 persen, Indek Pembangunan Manuasia (IPM) sebesar 67,87 poin, Tingkat Pengangguran (TPT) sebesar 3,63 dan Tingkat Kemiskinan sebesar 6,43 persen. Perkembangan dan capaian pada periode triwulan I 2021 menunjukan bahwa Tingkat Pertumbuhan Ekonomi telah mencapai sebesar -1.82 persen, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) periode Mei 2020 menunjukkan angka 67,66 poin dan Angka Kemiskinan periode September 2020 mencapai 7,24 persen, sementara itu untuk Angka Pengganguran (TPT) berdasarkan periode bulan September 2020 adalah sebesar 5,81 persen.

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalbar termasuk kategori “sedang”

terjadi peningkatan dari 67,65 poin tahun 2019 menjadi sebesar 67,66 poin pada tahun 2020. Walaupun terjadi kenaikan namun capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalbar sampai dengan triwulan I tahun 2021 belum memenuhi target yang telah ditetapkan yakni sebesar 67,87 poin.

Deflasi Kalimantan Barat didorong oleh ketiga deflasi kota sampel yaitu Kota Pontianak sebesar -0,01 persen, kota Singkawang sebesar -0.04 persen dan Kabupaten Sintang -0,43 persen. Komoditas utama yang menjadi pendorong deflasi bulanan Kalimantan Barat diakibatkan penurunan harga angkutan udara akibat penurunan permintaan paska libur natal dan tahun baru. Penurunan harga jiga terjadi pada beberapa komoditas hotikultura akibat koreksi harga komoditas hortikultura seiring masuknya masa panen, serta didorong penurunan harga beras yang disorong oleh stok yang memadai. (Sumber TPID)

.

-0,06

0,1

-0,16 0,26

0,1 0,08

-0,2 -0,15 -0,1 -0,05 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3

Jan Peb Maret

Inflasi Tahun 2021 Kalbar Grafik 1.2

Pergerakan Tingkat Inflasi Prov. Kalbar dan Nasional s.d Triwulan I Tahun 2021

Sumber data: BPS kalimantan Barat (diolah)

(12)

Dalam kurun waktu 2015-2021 angka IPM Kalbar mengalami tren perbaikan dan pada tahun 2020 berada pada urutan 30 dari 36 provinsi. Dilihat dari angka rata-rata lama sekolah masyarakat Kalimantan Barat

sudah mengalami

pertumbuhan yang positif sekitar 7,31 tahun.

Dari sisi pendidikan, Anak-

anak yang pada tahun 2020 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,60 tahun atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I. Angka ini meningkat 0,02 tahun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,58 tahun. Selain itu, rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas juga masih meningkat 0,06 tahun, dari 7,31 pada tahun 2019 menjadi 7,37 tahun pada tahun 2020. Dari sisi kesehatan, bayi yang lahir pada tahun 2020 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 70,69 tahun, lebih lama 0,13 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.

2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Sasaran pembangunan pada indikator angka pengangguran Provinsi Kalbar tahun 2021 adalah 3,63 persen, dengan menggunakan release periode Februari 2021 menunjukan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah 5,73 persen, capain ini turun sebesar 0,08 persen dibandingkan periode sebelumnya (Agustus 2020) sebesar 5,81 persen sehingga pada periode ini belum memenuhi target yang telah ditetapkan.

Penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas.

Penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kalimantan Barat. Penduduk usia kerja pada Februari 2021 sebanyak 3,82 juta orang, naik sebanyak 58,86 ribu orang dibanding Februari 2020 dan

Grafik 1.3

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2015 s.d. 2020

62 64 66 68 70 72

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Tahun

65,59 65,88 66,26 66,98 67,65 67,66

69,55 70,18 70,18

71,39 71,92 71,94

Kalimantan Barat Nasional

Sumber data: BPS kalimantan Barat (diolah)

Grafik 1.4

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Kalbar

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00

Feb Agust Feb Agust Feb Agust Feb

2018 2018 2019 2019 2020 2020 2021

4,15 4,26

4,14 4,45 4,45

5,81 5,73

5,13 5,34 5,01 5,28 5,28

7,07 6,26

TPT Kalbar Sumber data: BPS kalimantan Barat (diolah)

(13)

4

naik sebanyak 28,38 orang jika dibanding Agustus 2020. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja yaitu 70,38 persen atau 2,69 juta orang, sisanya termasuk bukan angkatan kerja.

Komposisi angkatan kerja pada Februari 2021 terdiri atas 2,53 juta orang penduduk yang bekerja dan 0,15 juta orang pengangguran. Apabila dibandingkan Februari 2020 yaitu kondisi dimana belum terjadi pandemi Covid-19 di Kalimantan Barat, terjadi kenaikan jumlah angkatan kerja sebanyak 38,44 ribu orang. Penduduk bekerja mengalami kenaikan sebanyak 2,99 ribu orang dan pengangguran meningkat sebanyak 35,45 ribu orang. Sementara itu apabila dibandingkan kondisi Agustus 2020 (kondisi pandemi Covid-19) jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 78,53 ribu orang.

Penduduk bekerja naik sebanyak 76,10 ribu orang dan pengangguran naik sebanyak 2,42 ribu orang.

3. Tingkat Kemiskinan

Sasaran angka kemiskinan Provinsi Kalbar tahun 2020 ditetapkan sebesar 6,92 persen, sementara itu data yang telah direalese BPS pada periode September 2020, Tingkat Kemiskinan Provinsi Kalbar menunjukkan sebesar 7,24 persen namun masih lebih baik apabila dibandingkan dengan Tingkat Kemiskinan Nasional yang mencapai sebesar 10,19 persen.

Tingkat kemiskinan ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode Maret 2020 yang mencapai sebesar 7,17 persen.

Secara umum, pada periode Maret 2009 – September 2020 tingkat kemiskinan di Kalimantan Barat mengalami fluktuasi baik dari sisi jumlah maupun persentasenya.

Selama lebih dari satu dasarwarsa ini, jumlah penduduk miskin

Grafik 1.4

Tingkat Kemiskinan Provinsi Kalbar

7,86 7,77 7,37 7,49 7,28 7,17 7,24 10,12 9,82 9,66 9,41 9,22 9,78 10,19

- 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00

Sep-17 Maret-18 Sep-18 Maret-19 Sep-19 Maret-20 Sep-20

Tingkat Kemiskinan Kalbar Tingkat Kemiskinan Nasional

Sumber data: BPS kalimantan Barat (diolah)

Grafik 1.5

Indeks Kedalaman dan Keparahan Provinsi Kalbar

Sumber data: BPS kalimantan Barat (diolah) 1,02

1,18 1,21 1,14

1,02 1,00 0,21 1,13

0,28 0,28 0,26

0,22 0,23 0,31

0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60

Sep-17 Maret-18 Sep-18 Maret-19 Sep-19 Maret-20 Sep-20

Indeks Kedalaman Indeks Keparahan Grafik 1.5

Indeks Kedalaman dan Keparahan Provinsi Kalbar

(14)

Kalimantan Barat telah dapat ditekan cukup signifikan dari 434,77 ribu jiwa (Maret 2009), menjadi 370,71 ribu jiwa (September 2020). Terjadi penurunan persentase penduduk miskin yang melambat yakni 2,06 persen dari periode Maret 2009 sampai September 2020.

Pada periode Maret 2020 - September 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan mengalamikenaikan, begitu juga Indeks Keparahan Kemiskinan . Indeks Kedalaman Kemiskinanpada Maret 2020 adalah 1,006, naik menjadi 1,130 pada September 2020.

Indeks Keparahan. Kemiskinan mengalami kenaikan, dari 0,232 menjadi 0,313 pada periode yang sama .Apabila dilihat pada periode September 2019 - September 2020 Indeks Kedalaman Kemiskinan cenderung fluktuatif sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami kenaikan. Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di daerah perdesaan lebih tinggi daripada di daerah perkotaan.

Pada September 2020, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan untuk daerah perkotaan sebesar 0,807 sementara di daerah perdesaan lebih tinggi, yaitu mencapai 1,310. Indeks Kedalaman Kemiskinan menunjukan bahwa penduduk miskin di perdesaaan memiliki rata-rata (gap) pengeluaran dengan garis kemiskinan yang lebih besar dibandingkan penduduk miskin perkotaan. Kondisi penduduk miskin di perkotaan sedikit lebih baik, dilihat dari nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan yang lebih kecil dibanding penduduk perdesaan. Artinya, diperlukan usaha yang lebih besar untuk mengentaskan penduduk perdesaan dari kemiskinan daripada di perkotaan. Secara umum, Indeks Kedalaman Kemiskinan untuk Provinsi Kalimantan Barat mengalami fluktuasi dari September 2019 - September 2020. Indeks Keparahan Kemiskinan mengindikasikan ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin. Di perdesaan, nilai indeks ini masih lebih tinggi di banding di perkotaan. Pada September 2020, nilai Indeks Keparahan Kemiskinan perdesaan sebesar 0,369 dibandingkan perkotaan 0,213 di periode yang sama.

(15)

BAB II

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN APBN

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat

(16)

Realisasi pendapatan Kalimantan Barat besarnya Rp1,80 triliun, belanja negara telah tercapai Rp6,08 triliun. Belanja Pemerintah pusat

terealisasi Rp1,76 triliun dan TKDD terealisasi Rp4,32triliun

.

(17)

6

Perkembangan realisasi pendapatan dan belanja negara lingkup Provinsi Kalbar Triwulan I tahun 2021 untuk realisasi pendapatan negara mencapai 21,74 persen dari target, sedangkan realisasi belanja negara telah mencapai 19,91 persen dari pagu anggaran.

Kontribusi pendapatan negara terhadap APBN Provinsi Kalbar sampai dengan periode triwulan ini mencapai sebesar Rp1.800,41 miliar, hal tersebut belum cukup untuk menutupi belanja negara sebesar Rp6.083,80 miliar sehingga terjadi defisit sebesar Rp4.283,39 miliar.

Tabel 2.1

Pagu dan Realisasi APBN Lingup Provinsi Kalimantan Barat s.d. Akhir Triwulan I Tahun 2020 dan Tahun 2021

(dalam miliar Rp)

URAIAN Tahun 2020 Tahun 2021

Target/Pagu Realisasi Target/Pagu Realisasi

A. PENDAPATAN NEGARA 7.332,66 1.803,20 8.282,41 1.800,41

I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 7.332,66 1.803,20 8.282,41 1.800,41

1 Penerimaan Pajak 6.356,39 1.474,34 7.504,84 1.340,95

2 PNBP 526,36 155,51 439,15 225,06

3 Bea dan Cukai 449,91 173,35 338,42 234,39

II. HIBAH - - - -

1 Hibah - - - -

B. BELANJA NEGARA 30.110,56 6.425,65 30.554,60 6.083,80

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 9.438,77 1.294,37 11.107,30 1.761,12

1 Belanja Pegawai 3.853,26 723,21 4.007,91 738,74

2 Belanja Barang 3.889,81 441,65 3.848,24 567,17

3 Belanja Modal 1.684,68 129,51 3.243,26 455,21

4 Belanja Bantuan Sosial 11,02 - 7,89 -

5 Belanja Lain-lain - - - -

II.TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 20.671,79 5.131,28 19.447,30 4.322,68

1 Transfer ke Daerah 18.629,16 4.936,95 17.385,97 3.985,18

a. Dana Perimbangan 18.333,38 4.936,95 17.202,98 3.985,18

1) Dana Alokasi Umum 12.317,06 4.056,14 10.844,21 2.906,05

2) Dana Bagi Hasil 599,1 34,75 912,45 426,24

3) Dana Alokasi Khusus 5.417,22 846,06 5.446,32 652,88

b. Dana Otonomi Khusus - - - -

c. Dana Keistimewaan Yogyakarta - - - -

d. Dana Transfer Lainnya 295,78 - 182,99 -

2 Dana Desa 2.042,63 194,33 2.061,33 337,50

C. SURPLUS DEFISIT (22,777,90) (4,622.45) (22,279,19) (4.283,39)

Sumber data : OM SPAN, SIMTRADA, Kanwil Pajak Prov. Kalimantan Barat, Kanwil BC Kalimantan Bagian Barat

A. PENDAPATAN NEGARA

Capaian penerimaan perpajakan Provinsi Kalimantan Barat sampai dengan triwulan I 2021 sebesar Rp 1,34 triliun atau tercatat 17,87 persen dari target tahun 2021 yang sebesar Rp7,5 triliun. Terjadi penurunan penerimaan sebesar Rp133,39 miliar atau 5,33 persen jika dibandingkan dengan penerimaan periode yang sama tahun 2020.

1. Penerimaan Perpajakan a. Pajak Penghasilan

Penerimaan PPh Kalimantan Barat sampai dengan bulan Maret 2021 adalah sebesar Rp587,32 turun 7,84 persen jika dibandingkan dengan penerimaan PPh

(18)

periode yang sama tahun 2020.

Grafik 2.1

Realisasi Penerimaan PPh sd Triwulan I 2021 Provinsi Kalimantan Barat

Sumber data: Kanwil Pajak Prov. Kalimantan Barat

Kontribusi PPh sebesar 43,80 persen terhadap total penerimaan pajak. Wilayah penerimaan kota Pontianak memberikan kontribusi penerimaan PPh terbesar yaitu Rp275,78 miliar atau 46,96 persen hal ini disebabkan terkonsentrasinya tenaga kerja yang bekerja di kota Pontianak sebagai pusat

perekonomian. Disusul penerimaan dari wilayah Kabupaten Ketapang yang didukung dengan keberadaan kawasan industri Ketapang memberikan kontribusi sebesar Rp66,43 miliar atau 11,31 persen.

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Penerimaan PPN di lingkup Kalimantan Barat pada triwulan I 2021 mencapai Rp693,65 miliar atau 51,73 persen terhadap total penerimaan pajak. Kondisi ini menggambarkan adanya penurunan 3,98 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.

Grafik 2.2

Realisasi Penerimaan PPN s.d. Triwulan I 2021 Provinsi Kalimantan Barat

Sumber data: Kanwil Pajak Prov. Kalimantan Barat

Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan penjualan komoditas barang konsumsi karena kondisi pandemi covid 19 yang masih tinggi di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Kota Pontianak sebagai pusat perekonomian menjadi kontributor terbesar dalam menyumbang penerimaan PPN yaitu sebesar Rp271,55 miliar atau 39,15 persen, disusul Kabupaten Ketapang sebesar Rp88,88 miliar atau 12,81 persen.

Sementara itu Kabupaten Sanggau memberikan kontribusi terbesar ketiga sebesar Rp75,94 miliar atau 10,95 persen.

c. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

PPnBM merupakan pajak yang dipungut atas konsumsi suatu barang mewah. Di Provinsi Kalimantan Barat penerimaan PPnBM sampai dengan bulan Maret 2021 sebesar Rp318,91 juta atau 0,02 persen terhadap total penerimaan pajak dan sebagian besar berasal dari kota Pontianak sebesar Rp128,51 juta atau 40,30

0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00

Miliar

0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00

Miliar

(19)

8

persen. Disusul penerimaan dari wilayah Kab. Sekadau sebesar Rp105,33 juta atau 33,03 persen.

Grafik 2.3

Realisasi Penerimaan PPnBM s.d Triwulan I 2021 Provinsi Kalimantan Barat

Sumber data: Kanwil Pajak Prov. Kalimantan Barat

d. Bea Masuk, Bea Keluar dan Cukai

Grafik 2.4

Penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar dan Cukai Triwulan I 2021

Tercatat penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar dan Cukai sampai dengan triwulan I 2021 mencapai Rp234,39 miliar atau naik 30,73 persen bila dibandingkan penerimaan periode yang sama tahun 2020. Komposisi perinciannya Bea masuk Rp8,81 miliar atau 7,76 persen , Bea Keluar Rp212,92 miliar atau 86,59 persen dan Cukai Rp12,66 miliar atau 5,65 persen. Berdasarkan perkembangan ekspor dan impor luar negeri Kalimantan

Sumber: Kanwil DJBC Kalbag, Barat Barat sepanjang triwulan I 2021 terpantau masih berada pada kondisi surplus, hal ini terjadi seiring dengan peningkatan yang lebih tinggi pada komponen ekspor luar negeri terhadap impor luar negeri. Neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Barat pada triwulan I 2021 mengalami surplus sebesar Rp153,19 miliar.

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Penerimaan PNBP terdiri dari 4 jenis yakni PNBP Sumber Daya Alam (SDA) , PNBP Badan Layanan Umum (BLU), PNBP Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) dan PNBP Lainnya. Wilayah Kalimantan Barat hanya terdiri atas PNBP Lainnya dan PNBP BLU, tidak terdapat penerimaan PNBP Pendapatan dari Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) dan juga PNBP SDA, meskipun di wilayah Kalimantan Barat terdapat usaha pertambangan, dikarenakan PNBP SDA merupakan penerimaan terpusat dan langsung masuk ke Bagian Anggaran BUN.

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Provinsi Kalimantan Barat sampai triwulan I 2021 berjumlah Rp225,06 miliar. Jumlah ini mengalami kenaikan

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00

Juta

8,81 miliar

212,92 miliar 72,66%

12,66 miliar 66,27%

Bea Masuk Bea Keluar Cukai

(20)

69,55 miliar 30,90 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Penerimaan terbesar terjadi di bulan Maret 2021 sebesar Rp57,38 miliar. Penerimaan PNBP triwulan I 2021 berasal dari PNBP lainnya Rp 129,69 miliar dan PNBP BLU sebesar Rp25,81 miliar.

a. PNBP lainnya

Grafik 2.5

Realisasi Pendapatan PNBP Lainnya Periode Triwulan I Tahun 2021

Sumber: data OMSPAN

Pendapatan PNBP lainnya pada periode triwulan I 2021 ini memberikan kontribusi sebesar Rp206,36,69 miliar atau 91,69 persen dari total penerimaan PNBP. Penerimaan terbesar terjadi di bulan Februari senilai Rp97,68 miliar dii diikuti penerimaan bulan Maret Rp81,30 miliar dan bulan Januari sebesar Rp27,38 miliar. Komposisi pendapatan terbesar adalah pendapatan Pelayanan

Kepolisian sebesar Rp28,38 miliar disusul pendapatan pendidikan sebesar Rp27,64 miliar. Besarnya pendapatan pelayanan Kepolisian ini didominasi oleh Pendapatan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) sebesar Rp8,53 miliar atau 30,06 persen.

Selanjutnya Pendapatan Penerbitan STNK sebesar Rp7,52 miliar atau 26,50 persen.

b. PNBP BLU

Terdapat empat satker BLU di Provinsi Kalimantan Barat yakni RS Bhayangkara Pontianak, Politeknik Kesehatan Pontianak, Universitas Tanjung Pura Pontianak dan Rumkit Kartika Husada. Sampai dengan akhir

triwulan I 2021 pendapatan PNBP BLU tercatat sebesar Rp24,98 miliar. Pendapatan ini memberikan kontribusi sebesar 11,10 persen dari total penerimaan PNBP. Dari sektor pendidikan, Politeknik Kesehatan Pontianak dan Universitas Tanjungpura kontribusinya sebesar Rp6,94 miliar atau 27,80 persen. Sedangkan dari sektor kesehatan, Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah sakit Kartika Husada berkontribusi sebesar Rp18,03 miliar atau 72,20 persen.

B. BELANJA NEGARA

Belanja negara lingkup Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021 dapat dibagi menjadi

0,00 5,00 10,00 15,00

Rumkit Bhayang

kara

Politekni k Kesehat

an

Universit as Tanjung

pura

Rumkit Tk. II Kartika Husada

Realisasi 10,52 1,60 5,34 7,51

MILIAR

Grafik 2.6

Realisasi Pendapatan PNBP BLU Periode Triwulan I Tahun 2021

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

JANUARI FEBRUARI MARET 27,38

97,68

81,30

Miliar

(21)

10

dua kelompok besar yaitu Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer Daerah dan Dana Desa, adapun perkembangan pada Triwulan I Tahun 2021, sebagai berikut:

1. Belanja Pemerintah Pusat

Grafik 2.7

Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial Lingkup Provinsi

Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2021

Sumber: OM SPAN

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat pada triwulan I tahun 2021 sebesar Rp1.761,13 milliar atau 10,42 persen dari pagu, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 terjadi kenaikan sebesar 1,53 persen.

Realisasi belanja yang terbesar yaitu Belanja Pegawai sebesar Rp738,24 miliar atau 4,37 persen.

Hal ini disebabkan adanya rutinitas pembayaran Gaji Pegawai tahun 2021, sedangkan belanja yang lainya belum maksimal terutama belanja bantuan sosial belum terdapat realisasi.

2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Realisasi Belanja Transfer

ke Daerah dan Dana Desa sampai dengan Triwulan I tahun 2021 sebesar Rp4.322,67 miliar atau 22,23 persen dari pagu, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 terjadi penurunan sebesar 2,59

persen. Realisasi Belanja DAU sebesar Rp2.906,05 miliar atau 26,80 persen, Belanja DBH sebesar Rp426,24 miliar atau 46,71 persen, Belanja DAK sebesar Rp652,88 miliar atau 11,99 persen, dan Transfer Dana Desa sebesar Rp337,50 miliar atau 16,37 persen, sedangkan Belanja Tranfer lainnya masih belum terdapat realisasi.

3. Pengelolaan BLU

Tahun 2021 dalam wilayah kerja Kanwil DJPB Kalimantan Barat terdapat 4 (empat) satker BLU yakni Rumah Sakit Bhayangkara, Politeknik Kesehatan Pontianak, Universitas Tanjung Pura Pontianak dan Rumah Sakit Kartika Husada. Satker BLU Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak memiliki layanan kesehatan unggulan DVI

46,71%

26,80%

11,99%

0,00%

16,37% 17,10%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

45,00%

50,00%

T R A N F E R D A N A B A G I H A S I L

T R A N F E R D A N A A L O K A S I

U M U M

T R A N F E R D A N A A L O K A S I K H U S U S

D A N A I N S E N T I F

D A E R A H D A N A D E S A

A G E G R A T

Triw.I

738,74

567,17

455,21

0,00

1.761,13

0,00 500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal

Belanja Bantuan Sosial

Agregat

MILIAR

Realisasi

Grafik 2.8

Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Kalbar Triwulan I Tahun 2021

Sumber: Monev PA (diolah)

(22)

(Disaster Victim Identification) serta pembuatan VER (Visum et Repertum). Tahun 2021 RS Bhayangkara memiliki pagu anggaran sebesar Rp40,05 miliar yang terdiri dari pagu RM sebesar Rp8,05 miliar dan pagu BLU sebesar Rp32 miliar. Sampai dengan triwulan I 2021 realisasi belanja sebesar Rp12,25 miliar. Perkembangan BLU diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 2.2

Perkembangan Realisasi Belanja Satker BLU di Provinsi Kalimantan Barat Triwulan I 2020 dan Triwulan I 2021

Satker BLU Tahun 2020 Tahun 2021

RM BLU RM BLU

Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi Rumkit Bhayangkara 7,45 2,13 31,50 6,23 8,06 1,73 32,00 10,52 Politeknik Kesehatan 46,55 5,79 28,09 1,21 72,12 6,78 28,26 1,60 Universitas

Tanjungpura

212,48 35,38 194,09 0,00 203,16 34,60 231,08 5,34 Rumkit Tk. II Kartika

Husada

16,32 2,91 46,96 8,08 17,57 2,59 47,14 7,51

Total 266,48 43,30 253,68 7,44 300,91 45,70 338,48 24,98

Sumber: OM SPAN

Satker BLU Politeknik Kesehatan Pontianak memberikan layanan pendidikan kesehatan meliputi Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Gizi, Kesehan Gigi, Kebidanan, Keperawatan, serta Analis Kesehatan. Tahun 2021 memiliki pagu anggaran sebesar Rp100,38 miliar, yang terdiri dari pagu RM Rp72,12 miliar dan pagu BLU Rp28,26 miliar. Sampai dengan triwulan I 2021 realisasi belanja sebesar Rp8,39 miliar.

Satker BLU Universitas Tanjung Pura Pontianak merupakan satker BLU yang memberikan layanan pendidikan di sembilan fakultas dengan jenjang pendidikan hingga strata tiga. Tahun 2021 memiliki pagu anggaran sebesar Rp434,24 miliar yang terdiri dari pagu RM Rp203,16 miliar dan pagu BLU Rp231,08 miliar. Realisasi sampai dengan triwulan I 2021 sebesar Rp39,94 miliar.

Rumkit Kartika Husada merupakan satker yang menjalankan pengelolaan keuangannya sebagai BLU sejak tahun 2020. Pada tahun 2021 pagu total sebesar Rp64,71 miliar dengan perincian dan pagu RM Rp17,57 miliar dan pagu BLU sebesar Rp47,14 miliar. Realisasi sampai dengan triwulan I 2021 sebesar Rp10,10 miliar.

4. Manajemen Investasi Pusat

Dalam rangka peningkatan pembangunan di Wilayah Kalimantan Barat, Pemerintah berusaha memperdayakan potensi yang ada guna mendukung pembangunan ekonomi di daerah, diantaranya berupa Dana Investasi Pusat yang diberikan melalui pinjaman kepada Pemda Singkawang pada halaman selanjutnya.

(23)

12 Tabel 2.3

Ringkasan Rekonsiliasi Outstanding Pinjaman BUMD dan Pemda Tahun 2021

Sumber: Kanwil DJPB

Sampai dengan triwulan I tahun 2021 masih terdapat 1 (satu) pinjaman BUMD dan Pemda atas nama debitur Pemerintah Kota Singkawang dengan sisa hutang sebesar Rp17.666.354.370,24 yang telah diselesaikan melalui proses pelaksanaan debt swap sebesar Rp13.986.919.287,15 dan penghapusan utang murni Rp3.679.435.083,09.

Pemerintah Kota Singkawang telah merealisasikan program debt swap dengan alokasi APBD tahun anggaran 2017 melalui DPPA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berupa kegiatan Pembangunan Bangsal Ruang Inap Kelas I RSUD Abdul Aziz di Singkawang dengan realisasi sebesar Rp14.407.200.000 dan menunggu penetapan penghapusan pinjaman.

Investasi Pemerintah Pusat lainnya adalah Program Kredit Program berupa pemberian tambahan modal usaha kepada UMKM Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, dalam triwulan I tahun 2021 telah mencapai sebesar Rp871,50 miliar (20.390 UMKM/debitur).

Tabel 2.4

Penyaluran KUR Wilayah Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2021

No. Kab./Kota 2019 2020 s.d 31 Maret 2021

Akad Debitur Akad Debitur Akad Debitur

1 Kalimantan Barat 1.055.000.000 30 824.180.000 21 275.000.000 6

2 Kab. Sambas 178.155.490.000 4.706 243.274.362.215 6.728 82.6895.900.000 1.996 3 Kab. Mempawah 117.924.669.245 3.337 160.082.722.368 6.604 55.545.844.400 1.373 4 Kab. Sanggau 151.852.745.000 3.768 241.431.669.252 7.168 87.953.600.700 2.237 5 Kab. Ketapang 115.111.754.000 3.193 193.303.766.064 5.616 81.398.099.000 1.927 6 Kab. Sintang 214.178.312.000 3.769 254.264.385.790 5.369 84.201.000.000 1.777 7 Kab. Kapuas Hulu 101.002.500.000 3.412 158.255.765.180 4.423 51.934.500.000 1.478 8 Kab. Bengkayang 61.608.265.000 2.069 107.447.490.000 3.405 39.893.000.000 1.085 9 Kab. Landak 99.536.500.000 2.866 141.815.265.000 4.499 55.408.500.000 1.593 10 Kab. Sekadau 76.000.490.000 1.679 94.080.326.000 2.158 38.643.000.000 887 11 Kab. Melawi 84.465.707.561 1.292 78.766.490.000 1.644 28.702.500.000 620 12 Kab. Kayong utara 25.003.500.000 824 31.447.540.000 1.300 12.004.751.180 362 13 Kab. Kubu Raya 193.886.370.000 4.216 226.210569.000 6.668 98.579.900.000 2.424 14 Kota Pontianak 283.349.999.288 4.710 321.061.815.204 6.510 111.117.850.000 1.846 15 Kota Singkawang 95.216.230.108 1.907 123.245.561.063 2.796 43.163.1000.000 809 Total 1.798.347.532.202 41.778 2.375.511.907.136 64.909 871.506.545.280 20.390

Sumber: SIKP (diolah)

C. PROGNOSIS REALISASI APBN

Perkiraan realisasi APBN sampai dengan akhir tahun 2021 diperoleh dengan menggunakan penghitungan analisa trand dan atau rata-rata untuk penerimaan

(24)

pendapatan dan belanja negara melalui data historis tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 sehingga ditemukan perkiraan pendapatan dan belanja negara di Provinsi Kalimantan Barat sampai Triwulan I tahun 2021.

Tabel 2.5

Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Kalbar s.d. Triwulan I Tahun 2021

(Dalam miliar) URAIAN Target / Pagu Realisasi s.d Triwulan I Perkiraan Realisasi s.d

Triwulan I Rp % Realisasi

terhadap Pagu

Rp %

Perkiraan Realisasi terhadap Pagu PENDAPATAN NEGARA

8.282,41 1.800,41 21,74% 7.387,42 89,19%

1 Penerimaan Pajak 8.282,41 1.800,41 21,74% 6.319,96 84,21%

2 PNBP 7.504,84 1.340,95 17,87% 564,35 128,51%

3 Bea dan Cukai 439,15 225,06 51,25% 503,11 148,67%

4 Hibah 338,42 234,39 69,26% - 0,00%

BELANJA NEGARA

30.554,60 6.083,80 19,91% 30.021,83 98,23%

1 Belanja Pemerintah Pusat 11.107,30 1.761,12 15,86% 10.944,03 98,46%

2 Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa

19.447,30 4.322,68 20,91% 19.077,80 98,10%

SURPLUS DEFISIT

-22.272,19 -4.283,39 1,83% (22.634,41) Sumber data: OMSPAN,SIMTRADA, Kanwil DJP Kalbar, Kanwil DJBC Kalimantan Bag. Barat

Perkiraan Pendapatan Negara sampai dengan triwulan I tahun 2021 sebesar Rp7.387,42 miliar atau 89.19 persen terdiri dari perkiraan Penerimaan Pajak sebesar Rp6.319,96 atau 84,21 persen, perkiraan PNBP sebesar Rp564,35 miliar atau 128,51 persen, penerimaan Bea dan Cukai sebesar Rp503,11 miliar atau 148,67 persen.

Perkembangan Pendapatan Negara sampai dengan periode triwulan I tahun 2021 sebesar 22,85 persen dari target atau pagu yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp8.282,56 miliar, yang terdiri dari realisasi Penerimaan Pajak telah mencapai sebesar Rp1.536,61 miliar atau 20,47 persen dari pagu, realisasi penerimaan PNBP sebesar Rp121,23 miliar atau 27,61 persen, realisasi penerimaan Bea dan Cukai sebesar Rp234,39 miliar atau 69,26 persen.

Perkiraan belanja Negara sampai dengan triwulan I tahun 2021 akan mencapai sebesar Rp30.021,83 miliar atau 98,21 persen dari total pagu APBN, termasuk didalamnya untuk belanja pemerintah pusat diperkirakan sebesar Rp10.944,03 miliar atau 98,46 persen dan belanja transfer ke Daerah dan Dana Desa diperkirakan akan terserap sebesar Rp19.077,80 miliar atau 98,10 persen. Perkembangan penyerapan anggaran sampai pada triwulan I 2021 telah mencapai sebesar Rp6.084,03 miliar atau 19,51 persen, terdiri dari Belanja Pusat yang mencapai sebesar Rp1.761,35 miliar atau 16,74 persen, dan Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa didominasi oleh Belanja Dana Alokasi Umum sebesar Rp4.322,68 miliar atau 20,91 persen dan belanja Belanja Dana Intensif Daerah belum terdapat realisasi penyerapan.

(25)

BAB III

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN APBD

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat

(26)

Realisasi Pendapatan Daerah pada Triwulan I

tahun 2021 mencapai Rp4.330,61 miliar

(17,31 persen). Capaian ini turun sebesar 2,68 persen

dari periode yang sama tahun 2020

yang mencapai 5.262,63 miliar (19,99 persen).

(27)

14

Perkembangan realisasi APBD lingkup Provinsi Kalbar Triwulan I tahun 2021 untuk realisasi pendapatan mencapai 17,31 persen dari target sedangkan realisasi belanja mencapai 6,37 persen dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2020/2021

(miliar rupiah) URAIAN

2020 2021

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

PENDAPATAN 26,332.80 5,262.63 25,024.40 4,330.61

PENDAPATAN ASLI DAERAH 4,601.06 746.70 4,803.43 722.42

Pajak Daerah 3,029.92 581.13 3,113.71 497.47

Retribusi Daerah 154.53 40.42 157.82 24.80

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 200.28 0.01 211.70 138.38 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 1,216.33 125.13 1,320.19 61.76

PENDAPATAN TRANSFER 20,444.68 4,506.94 19,358.38 3,595.30

Dana Bagi Hasil Pajak atau Bagi Hasil Bukan Pajak 597.79 27.73 118.78 1,309.20

Dana Alokasi Umum 12,343.75 3,998.64 18,045.84 2,123.72

Dana Alokasi Khusus 5,084.18 448.53 391.13 134.56

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

812.21 25.67 770.72 0.00

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1,517.10 6.37 31.91 27.82

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

89.65 0.00 0.00 0.00

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 1,287.06 9.00 862.59 12.90

Pendapatan Hibah 509.05 0.62 228.17 12.89

Pendapatan Lainnya 778.01 8.38 634.43 0.00

BELANJA DAERAH 26,979.78 2,251.90 27,034.67 1,723.32

BELANJA OPERASI 17,884.73 2,055.12 17,299.80 1,651.60

Belanja Pegawai 9,198.33 1,328.43 9,178.73 1,346.83

Belanja Barang 6,825.69 539.88 7,192.75 302.61

Belanja Bunga 2.00 1.55 4.00 1.52

Belanja Subsidi 0.00 0.00 0.00 0.00

Belanja Hibah 1,792.77 183.58 869.59 0.58

Belanja Bantuan sosial 65.94 1.68 54.73 0.06

BELANJA MODAL 5,133.77 33.13 5,243.19 25.17

Belanja Modal 5,133.77 33.13 5,243.19 25.17

BELANJA TAK TERDUGA 49.64 8.52 314.95 5.06

Belanja Tak Terduga 49.64 8.52 314.95 5.06

BELANJA TRANSFER 3,911.64 155.13 4,176.74 41.49

Transfer/Bagi Hasil Pendapatan 785.97 31.12 1,082.29 0.00

Belanja Bantuan Keuangan 3,125.67 124.01 3,094.44 41.49

SURPLUS/DEFISIT -646.99 3,010.73 -2,010.27 2,607.29

Sumber: DPKAD Kab/Kota, diolah.

Realisasi Pendapatan Daerah pada Triwulan I tahun 2021 mencapai Rp4.330,61 miliar (17,31 persen). Capaian ini turun sebesar 2,68 persen dari periode yang sama tahun 2020 yang mencapai 5.262,63 miliar (19,99 persen).

Distribusi pendapatan Triwulan I tahun 2021 adalah sebagai berikut: Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp722,42 miliar (15,04 persen), Pendapatan Transfer sebesar Rp3.595,30 miliar (18,57 persen), sedangkan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp12,90 miliar (1,49 persen).

Realisasi Belanja mencapai Rp1.723,32 miliar (6,37 persen) atau lebih rendah 1,97 persen

(28)

dari periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp2.251,90 milar (8,35 persen).

Distribusi realisasi belanja antara lain adalah sebagai berikut: Belanja Pegawai mencapai Rp1.346,83 miliar (14,67 persen), Belanja Barang sebesar Rp302,61 miliar (4,21 persen), Belanja Transfer sebesar Rp41,49 miliar (0,99 persen), sedangkan Belanja Modal sebesar Rp25,17 miliar (0,48 persen).

A. PENDAPATAN DAERAH 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Realisasi PAD tahun 2021 sebesar Rp722,42 miliar (15,04 persen), terdiri atas pajak daerah Rp497,47 miliar (15,98 persen) retribusi daerah sebesar Rp24,80 miliar (15,72 persen), hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan sebesar Rp138,38 miliar (65,36 persen), dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp61,76 miliar (4,68 persen)

a. Penerimaan Pajak Daerah

Grafik 3.1

Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Lingkup Provinsi Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2020/2021

Sumber: DPKAD Kab/Kota, diolah.

Pada Triwulan I tahun 2021 penerimaan Pajak Daerah mencapai Rp497,47 miliar (15,98 persen). Terjadi penurunan sebesar 3,20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Kenaikan terbesar terjadi pada Kabupaten Kayong Utara sebesar 231,13 persen dan terkecil adalah Kabupaten Ketapang sebesar minus 52,88 persen.

b. Penerimaan Retribusi Daerah

Grafik 3.2

Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Lingkup Provinsi Kalimantan Barat Triwulan I Tahun 2020 dan 2021

Sumber: DPKAD Kab/Kota, diolah

Pada Triwulan I tahun 2021 penerimaan Retribusi Daerah mencapai Rp24,80 miliar (15,72 persen). Terjadi kontraksi sebesar 10,44 persen dibanding periode

Prov.

Kalba r

Sam bas

Sang gau

Sinta ng

Mem pawa h

K.

Hulu Keta pang

Beng kaya ng

Land ak

Mela wi

Seka dau

Kayo ng Utara

Kubu Raya

Ponti anak

Singk awan g TW I 2020 8,75 0,57 1,83 0,62 0,94 1,87 1,81 0,00 0,35 0,17 0,20 5,75 0,73 15,16 1,67 TW I 2021 4,67 0,87 1,73 0,06 0,56 0,48 4,86 0,45 0,35 0,27 0,27 1,10 1,33 7,06 0,74

02 46 108 1214 16

miliar rupiah

Prov.

Kalb ar

Sam bas

Sang gau

Sinta ng

Mem pawa h

K.

Hulu Keta pang

Beng kaya ng

Land ak

Mela wi

Seka dau

Kayo ng Utara

Kubu Raya

Ponti anak

Sing kawa ng TW I 2020 406,6 8,40 8,61 6,42 7,10 3,02 25,10 0,00 2,91 2,08 2,58 1,28 17,93 75,26 13,76 TW I 2021 351,5 5,70 7,82 0,00 7,61 2,23 11,82 2,13 5,69 2,82 2,46 4,25 25,86 56,18 11,32

0 100 200 300 400 500

miliar rupiah

Gambar

Tabel 2.1    Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Kalimantan Barat s.d. Akhir  Triwulan I Tahun 2020  dan Tahun 2021 .....................................................
Grafik 3.5  Realisasi LLPD Yang Sah pada Triwulan I Tahun 2020 dan Tahun  2021 .............................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

KAJIAN FISKAL REGIONAL (KFR) TRIWULAN III TAHUN 2021 PROVINSI SULAWESI TENGAH SCAN BARCODE DI BAWAH INI UNTUK MENGUNDUH KFR TRIWULAN III TAHUN 2021 PROVINSI SULAWESI TENGAH SECARA DARING

Apabila dirinci dalam bentuk implementatif, maka akuntansi dalam pandangan maqashid syariah terhadap harta masuk pada kategori tahsiniyat (kelengkapan) dan

Trenches adalah “parit besar dan mendalam” yang dibangun di sepanjang kontur dengan tujuan utama untuk mengumpulkan & menyimpan air hujan untuk mendukung

Berdasarkan hasil analisis fitur CMS yang dijelaskan pada subbab 3.2.1, aplikasi yang dibangun dalam Tugas Akhir ini akan mengimplementasikan beberapa fitur yang merupakan

 Kejang demam yang ada > umur 6 tahun  Kejang demam bersamaan dengan Epilepsi  Serangan kejang yang sering >

Realisasi belanja negara sampai dengan Triwulan III-2020 mencapai Rp42,58 triliun atau 75,9 persen dari total pagu, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun

Dengan melihat ketentuan perundang-undangan di atas, maka penulis berpendapat bahwa sengketa medis yang dapat diselesaikan melalui lembaga mediasi adalah sengketa

Sampai dengan triwulan III tahun 2021 alokasi dana APBN masih sangat berperan dalam menggerakkan perekonomian dan mengatasi pandemi Covid-19 dan dampaknya