• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Deskripsi Wilayah Kota Malang 3.1.1 Wilayah Administrasi

Kota Malang memiliki wilayah seluas 114,26 km2 (Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1987). Kota Malang menduduki posisi kedua Kota Terbesar di Jawa Timur. Kota Malang secara administratif memiliki 5 kecamatan anatara lain Belimbing, Kedungkandang, Lowokwaru, Klojen, Sukun dengan jumlah total 57 kelurahan yang trdiri dari 4.181 RT dan 548 RW. Berikut adalah tabel dari jumlah kecamatan, RT, RW di Kota Malang.

Tabel 3.1

Jumlah Luas Wilayah Kecamatan, Jumlah Kelurahan dan Jumlah RW dan RT Se-Kota Malang

No

. Kecamatan Area

Terhada p Luas Kota

Jumlah Keluraha

n

Jumlah RW RT

1. Blimbing 17,77 16,15 11 127 928

2. Kedungkandang 39,89 36,24 12 117 898

3. Lowokwaru 22,60 20,53 12 120 788

4. Klojen 8,83 8,02 11 89 675

5. Sukun 20,97 19,06 11 95 884

Sumber : bps kota malang tahun 2018

Secara astronomis, Kota Malang terletak pada 07o46’48” LS – 08o46’42” dan 112o48’48” BT. Batas wilayah kota malang yaitu, sebelah utara ada kecamatan Sigosari dan Kecamatan Karangploso, sebelah barat

(2)

28 berbatasan dengan Kecamatan Wagir dan Kecamatan Tumpang, sebelah timur berbatasan dnegan Kecmatan Pakis dan Kecamatan Tumpang, yang terakhir sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tajinan dan Kecamata Pakis aji

Gambar 1. Peta Struktur Ruang Kota Malang Tahun 2030

Sumber : Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang

3.1.2 Topografi Kota Malang

Kota malang terletak di datraan tinggi yaitu di 440 – 667 meter diatas permukaan laut dikarenakan Kota Malang berada diantara wilayah pegunungan, seperti pegunungan Buring yang terletak di sebelah Timur Kota Malang. Kota Malang berada diantara wilayah pegunungan, menjadikan Kota Malang sebagai kota yang berpotensi dalam sektor pariwisata. Dari atas

(3)

29 pegunungan ini terlihat jelas pemandangan yang indah antara lain dari arah Barat terlihat barisan Gunung Kawi dan Panderman, sebelah Utara adalah Gunung Arjuno, sebelah Timur adalah Gunung Semeru dan jika melihat kebawah terlihat hamparan Kota Malang.

3.1.3 Iklim

Kondisi iklim Kota Malang pada tahun 2008 tercatat dengan suhu rata-rata antara 22,7°c-25,1°c. Suhu tertinggi mencapai 32,7°c dan suhu terendah 18,4°c. Kisaran kelembaban rata-rata adalah 79% - 86%. Kelembaban maksimum adalah 99% dan minimum adalah 40%. Seperti sebagian besar wilayah Indonesia lainnya, Kota Malang mengikuti Siklus 2 iklim, musim hujan dan kemarau. Dari pengamatan stasiun iklim Karangploso, curah hujan relatif tinggi terjadi di bulan Februari, November, Desember. Pada bulan Juni dan September curah hujan relatif rendah. Kecepatan angin maksimum terjadi di bulan Mei, September, dan Juli.

Kondisi iklim di Kota Malang berbeda dengan kebanyakan kota lainnya, serta lingkungan udara yang sejuk dan nyaman menjadi daya tarik tersendiri bagi pendatang. Banyak pendatang, baik pelajar maupun wisatawan, memilih Kota Malang sebagai tempat melanjutkan studi dan sebagai tempat rekreasi, dengan alasan kenyamanan iklim Malang yang sejuk dan menyenangkan.

Selain fasilitas pendidikan, dan tempat wisata yang ada di Kota Malang, kondisi iklim juga menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan berkunjung atau menetap untuk sementara. Mahasiswa – mahasiswi dari luar

(4)

30 kota untuk memenuhi kebutuhan transportasi perkuliahan lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor karena lebih efektif. Hal ini adalah salah satu faktor penyebab jumlah kendaraan bermotor di Kota Malang dari tahun ketahun terus bertambah.

3.1.4 Keadaan Geologi Kota Malang

Keadaan tanah di wilayah kota malang antara lain Bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas, cocok untuk industri, bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian, bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas menjadi daerah pendidikan.

Berdasarkan keadaan geologi Kota Malang yang letaknya berada di dataran tinggi mengakibatkan rendahnya penggunaan alat transportasi yang tidak menggunakan mesin seperti sepeda, becak, dan delman. Penggunaan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat menjadi alternatif pilihan dalam melakukan aktivitas. Tingginya penggunaan kendaraan bermotor dibandingkan dengan penggunaan kendaraan tidak bermesin tentu tiap tahun selalu bertambah pengendara motor dikota Malang menyebabkan salahasatu faktor bertambahnya jumlah kendaraan di Kota Malang.

3.1.5 Potensi pengembangan wilayah Kota Malang:

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010-2020 telah mengatur pengembangan kawasan budidaya Kota Malang adalah kawasan perumahan, perdagangan dan jasa, perkantoran, komplek industri, pergudangan,

(5)

31 pariwisata, ruang evakuasi bencana, ruang bagi kegiatan sektor informal, dan kawasan pelayanan. Potensi pengembangan wilayah yang dikembangkan di Kota Malang diarahkan dapat memberikan dampak ekonomi pada Kota Malang.

3.1.6 Demografi Kota Malang

Jumlah penduudk Kota Malang pada tahun 2018 berjumlah 866.118 jiwa naik pada tahun 2019 menjadi 870.682 jiwa. Mengalami peningkatan tahun 2020 menjadi 874.890 jiwa. Berikut terlampir jumlah kepadatan penduduk Kota Malang pada tahun 2018 hingga 2020 menurut kecamatan di Kota Malang.

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk tahun 2018 - 2020 di Kota Malang

Sumber: BPS, Proyeksi Penduduk

Faktor meningkatnya pertumbuhan dan kepadatan penduduk di Kota Malang yaitu dari faktor imigrasi, di bandingkan dengan pertambahan

Kecamatan di Kota Malang

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Malang (Jiwa)

TOTAL

2018 2019 2020 Kedungkandang 192316 194341 196298

Sukun 194321 195659 196917

Klojen 102584 102018 101410

Blimbing 180104 180805 181426

Lowokwaru 196793 197859 198839

KOTA MALANG

866118 870682 874890

(6)

32 penduduk tiap tahun dari faktor kelahiran. Karena Kota Malang adaah sebuah perkotaan yang menjadi pusat pendidikan dan pusat perekonomian.

Dilihat dari aspek jenis kelamin, pada tahun 2018 samapi dengan tahun 2020 menunjukan bahwa jumlah penduduk di Kota Malang didominasi oleh perempuan. Dapat dilihat pada gambar perkembangan jumlah penduduk menunjukan pada setiap tahunnya jumlah penduduk di Kota Malang setiap tahun selalu ada peningkatan. Berikut adalah tabel jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kota Malang:

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin di Kota Malang tahun 2020

Sumber : Bps, Proyeksi Penduduk

Presentase penduduk Kota Malang dilihat dari kualitas tingkat pendidikan dari tahun 2019 hingga 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :

Kecamatan di Kota Malang

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di

Kota Malang (Jiwa) Laki – laki Perempuan

Kedungkandang 97650 98648

Sukun 97813 99104

Klojen 48277 53133

Blimbing 89871 91555

Lowokwaru 97872 100967

Jumlah 431483 443407

(7)

33 Tabel 3.4 Presentase penduduk di atas 5 tahun ke atas di Kota Malang

Sumber : BPS, Proyeksi Penduduk 3.2 Gambaran umum Dinas Perhubungan Kota Malang

3.2.1 Visi dan Misi

Dinas Perhubungan Kota Malang merupakan lembaga eksekutif Pemerintah Kota Malang yang bertugas menyelenggarakan otonomi daerah, angkutan parkir, mengatur lalu lintas dengan manajemen rekayasa lalu lintas atau dengan pengendalian lalu lintas, angkutan parkir dan menegakkan ketertiban lalu lintas. Visi Pelayanan Angkutan Kota Malang sebagi berikut

“Terwujudnya sistem transportasi yang handal dan terintegrasi”. Misi dari Dinas Perhubungan Kota Malang sebagi berikut “meningkatkan kualitas sistem transportasi aman, tertib, dan nyaman”. Mengacu pada visi misi Dinas Perhubungan Kota Malang memiliki lima citra manusia perhubungan yaitu :

(8)

34 a. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Tanggap terhadap kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa yang tertib, teratur, tepat waktu, bersih dan nyaman

c. Tangguh menghadapi tantangan

d. Terampil dan berperilaku gesit, jujur, ramah, sopan serta lugas e. Tanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan jasa

perhubungan.

3.2.2 Tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kota Malang

Dinas Perhubungan Kota Malang memiliki tugas pokok yakni melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perhubungan. Sedangkan fungsi dari Dinas Perhubungan Kota Malang meliputi :

Fungsi Dinas Perhubungan Kota Malang

1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang perhubungan

2. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Strategis dan Rencana Kerja di bidang perhubungan

3. Penyusunan dan penetapan rencana teknis jaringan transportasi 4. Pengembangan manajemen dan rekayasa lalu lintas

5. Pengoperasian dan pemeliharaan terminal

6. Pemantauan dan pengawasan transportasi jalan dan kebandarudaraan

7. Pelaksanaan pengendalian dan ketertiban lalu lintas

(9)

35 Bidang lalu lintas saat ini dikepalai oleh Bpk. Ir. Ngoedijono, Ms.Tr. yang memiliki tugas yaitu untuk melaksanakan manajemen dan rekayasa lalu lintas jalan serta pengelolaan sarana transportasi lau lintas. Bidang ini memiliki dua kepala seksi yakni, seksi manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan seksi sarana dan prasarana lalu lintas.

Pada bidang Rekayasa dan Keselamatan Lalu Lintas memiliki tugas pokok yaitu pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas jalan yang di pimpin oleh bapak Heriono S.Pd, dalam bidang ini memiliki fungsi sebagai berikut :

8. Pengembangan dan pengelolaan perparkiran 9. Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor

10. Pemberian pertimbangan teknis perijinan di bidang perhubungan 11. Pemberian dan pencabutan perijinan di bidang perhubungan 12. Pelaksanaan kegiatan bidang pemungutan retribusi

13. Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan 14. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

15. Penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) 16. Pelaksanaan fasilitas pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan 17. Pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang perhubungan

18. Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah 19. Penyeleggaraan UPT dan jabatan fungsional

(10)

36 a. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di

bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan;

b. Pelaksanaan monitoring fungsi perlengkapan jalan;

c. Penyiapan perencanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada kawasan, ruas dan persimpangan jalan;

d. Penyiapan bahan rencana umum jaringan transportasi jalan;

e. Penyiapan bahan pertimbangan dalam rangka pemrosesan pertimbang perizinan penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas;

f. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan;

g. Penyiapan bahan penentuan waktu siklus alat pemberi isyarat lalu lintas dan perencanaan dan bahan penetapan zona selamat sekolah;

h. Penyiapan bahan pertimbangan analisa dampak lalu lintas dan penyiapan bahan analisa terhadap data kecelakaan lalu lintas, daerah rawan kecelakaan dan titik kemacetan lalu lintas;

i. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

j. Pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP);

k. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

l. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;

(11)

37 m. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan

tugas pokoknya.

3.2.3 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Malang Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan pada Ib terjadi karena indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) yang turun sebesar 1,06 persen serta Indeks Penambahan Barang Modal (BPPBM) yang naik stabil tidak

Masyarakat Jatim banyak yang mengeluhkan tentang sosialisasi pelaksanaan BPJS Kesehatan.Hal ini yang membuat kepesertaan BPJS kesehatan masih rendah.Selama tahun

Hasil dari penelitian ini adalah ketersediaan koleksi digital Undip Institutional Repository tidak dapat memotivasi mahasiswa menyusun tesis sejauh ketersediaan

Pendapat ini juga diperkuat dengan apa yang disampaikan oleh salah satu caleg dari partai Gerindra Rheka Khomeyna, sebagai orang baru dalam suatu politik dan partai,

Data hasil pengamatan terhadap diameter tongkol tanaman jagung pulut setelah dianalisis secara statistik dan hasil analisis sidik ragam (ANSIRA) menunjukkan bahwa

Didalam melakukan penelitian ini, penulis menerapkan tahapan penelitian seperti menentukan desain penelitian yang digunakan, jenis dan metode pengumpulan data, metode

Fungsi bantuan bagi orangtua siswa, tersingkap dari paparan aktivitas layanan konselor dalam bentuk konsultasi dan bantuan bagi orangtua dalam rangka pemecahan persoalan

Berdasarkan hasil penulisan skripsi dapat disimpulkan bahwa, telah berhasil membuat perangkat lunak Sistem Informasi Arsip Digital yang dapat membantu dalam pengolahan data arsip