• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI PT. CLARIANT ADSORBENT INDONESIA SITE CILEUNGSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IMPLEMENTASI PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI PT. CLARIANT ADSORBENT INDONESIA SITE CILEUNGSI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI PT. CLARIANT ADSORBENT INDONESIA

SITE CILEUNGSI

LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya

Norma Diantika R0016073

PROGRAM STUDI D.III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta 2019

(2)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa sekarang teknologi dan infrastruktur sangat berkembang pesat sebanding dengan semakin banyak pula industri – industri baru yang bermunculan. Hal ini menjadikan point penting dalam menangani masalah limbah yang berasal dari sisa hasil produksi. Sehingga lingkungan sekitar dapat terjamin mutunya dan terhindar dari dampak negatif yang muncul sebagai ancaman bagi keselamatan dan kesehatan masyarakat. Karena semakin meningkatnya usaha atau kegiatan yang menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar dapat menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari sebagai akibat terhadap pencemaran lingkungan oleh bahan bahan yang tidak diinginkan (Sigit, 2005).

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang memiliki konsentrasi, sifat, dan jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung bisa merusak, mencemarkan lingkungan hidup dan dapat membahayakan manusia (Rikky Firmansyah dkk, 2009). limbah B3 merupakan masalah besar di negara berkembang khususnya dimana menyangkut masalah keselamatan kesehatan baik efek jangka pendek serta jangka panjang yang ditimbulkan akibat bahan berbahaya dan beracun itu sendiri. Lebih dari 26 juta senyawa kimia yang ada didunia akan

(3)

menimbulkan limbah kimia B3 sedangkan bahan kimia termasuk bahan berbahaya dan beracun hampir 5000 keluar masuk indonesia (Suharto, 2010).

Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menjelaskan bahwa sistem pengelolaan limbah B3 di indonesia secara garis besar antara lain mereduksi pada sumbernya dengan pengolahan terhadap bahan baku, melakukan substitusi bahan yang berpotensi menghasilkan limbah B3, optimalisasi operasi terhadap proses produksi dengan tepat dan dengan teknologi bersih. Untuk menghilangkan atau mengurangi sifat dan bahaya racunnya limbah B3 yang dihasilkan harus dikelola secara khusus atau jika memungkinkan untuk dimanfaatkan kembali. Pemanfaatan limbah B3 mencakup kegiatan daur ulang (Recycling), perolehan kembali (Recovery) dan penggunaan kembali (reuse) yang dapat mengubah limbah B3 menjadi suatu produk yang mempunyai nilai ekonomis.

Kasus kebakaran pabrik kimia mercon di Kosambi, Tangerang yang menewaskan 47 pekerja dan melukai puluhan pekerja lainnya, merupakan kasus kecelakaan kerja terburuk sepanjang sejarah. Penyebab kebakaran diduga berasal dari percikan las yang menyambar bahan baku pembuatan kembang api yang merupakan bahan kimia yang memiliki karakteristik mudah terbakar. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut terulang kembali maka perlu adanya sistem K3 yang dapat menjadi peranan penting dalam mencegah terjadinya kecelakaan kemabali.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dinyatakan

(4)

bahwa “Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya”. Pengelolaan limbah B3 merupakan kegiatan yang meliputi Reduksi, Penyimpanan, Pengemasan, Pengumpulan, Pengangkutan, Pemanfaatan, Pengolahan, Penimbunan.

PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang industri kimia yang menghasilkan limbah berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari sisa hasil produksi. Limbah B3 yang dihasilkan PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi yaitu terdiri dari limbah padat serta limbah cair. Pengelolaan Limbah B3 di PT. Clariant Adsorbent indonesia menjadi bagian penting karena sebagai pengendalian terhadap pencemaran lingkungan sekitar dan kesehatan tenaga kerja serta mahluk hidup lainnya. Limbah B3 yang dihasilkan dari sisa hasil produksi tersebut memiliki dampak negatif yang cukup tinggi serta memiliki potensi bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja serta lingkungan sekitar. Sehingga perlu adanya pengelolaan limbah B3 yang benar dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mengambil judul “ Implementasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi.

(5)

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Implementasi pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi.

C. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi mengenai jenis limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang dihasilkan di PT. Clariant Adsorbent Cileungsi.

2. Mengetahui reduksi terkait pengelolaan limbah B3 di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi.

3. Mengetahui penyimpanan terkait pengelolaan limbah B3 di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi.

4. Mengetahui pengemasan terkait pengelolaan limbah B3 di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi.

5. Mengetahui pengumpulan terkait pengelolaan limbah B3 di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi.

6. Mengetahui pengangkutan terkait pengelolaan limbah B3 di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi.

7. Mengetahui pemanfaatan terkait pengelolaan limbah B3 di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi.

8. Mengetahui pengolahan terkait pengelolaan limbah B3 di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi.

9. Mengetahui penimbunan terkait pengelolaan limbah B3 di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi

(6)

10. Mengetahui pembuangan terkait pengelolaan limbah B3 di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di PT. Clariant Adsorbent Indonesia Site Cileungsi diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi, khususnya mengenai implemantasi pengelolaan limbah B3 khususnya di tempat kerja.

2. Bagi Program D III Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Menambah referensi untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan terutama mengenai implementasi pengelolaan limbah B3 di . Clariant Adsorbent Indonesia Cileungsi.

3. Bagi Mahasiswa

Mampu mengetahui dan menganalisa sejauh mana implementasi mengenai pengelolaan limbah B3 di . Clariant Adsorbent Indonesia Cileungsi, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu yang didapatkan dari bangku perkuliahan dengan memahaminya melalui program – program yang telah diterapkan oleh perusahaan.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

(Bahan Berbahaya dan Beracun) tentang Pengelolaan Limbah B3 pada Industri Pertambangan dengan Judul yang diambil adalah “Pengelolaan Limbah B3 dengan Studi Kasus

Pada penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai implementasi pengawasan Dinas Lingkungan Hidup dalam pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di

Dongwoo Environmental Indonesiaadalah perusahaan yang bergerak dibidang Limbah Cair Bahan Berhayaan Beracun (B3) yang beroprasi sejak tahun 2001 di Kampung Sempu,

Fasilitas pengumpulan dan penyimpanan limbah bahan berbahaya dan beracun adalah fasilitas pengumpulan dan penyimpanan limbah bahan berbahaya dan beracun yang berasal dari kegiatan

Akibat hukum bagi rumah sakit apabila tidak melakukan pengolahan limbah medis yang tergolong Bahan beracun berbahaya adalah terkena pidana sesuai ketentuan dalam

18 Tahun 1999 yang dimaksud dengan limbah B-3 adalah suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat dan konsentrasinya dalam jumlahnya baik

3.3 Pengemasan dan Penyimpanan Limbah B3 Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan

Izin pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun untuk kegiatan penyimpanan limbah bahan berbahaya dan beracun diberikan kepada Sdr. Lungnajaya untuk kegiatan industri plastik "Super