Febsri Susanti 1 | Page 144
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Padang
Febsri Susanti1, Rahmi Rizal2
1,2)Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP
Email : 1[email protected] , 2[email protected]
Abstrak-Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur terpenting dalam instansi pemerintahan yang tugasnya menggerakkan dan mewujudkan visi dan misi organisasi pemerintahan. Namun, masih banyak ditemukan keluhan dari karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional, kompensasi dan motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang. Penentuan sampel dilakukan dengan cara sampling jenuh dengan jumlah responden sebanyak 30 PNS. Data dikumpulkan melalui kuesioner kemudian dianalisis secara deskriptif dan Independent-Sample T-Test dengan program SPSS versi 16. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan transformasional, kompensasi dan motivasi menjadi faktor utama dalam menentukan tingkat kepuasan kerja karyawan.
Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kompensasi, Motivasi, Kepuasan Kerja.
Abstract-Human Resources (HR) is the most important element in government agencies whose job is to mobilize and realize the vision and mission of government organizations. However, there are still many complaints that are found from employees. This study aims to determine the effect of transformational leadership, compensation and motivation on job satisfaction for employees of the Padang State Treasury Service Office. Determination of the sample is done by sampling saturated with the number of respondents as many as 30 civil servants. Data were collected through questionnaires and then analyzed descriptively and Independent-Sample T-Test with SPSS version 16 program. The results of data analysis showed that the influence of transformational leadership, compensation and motivation became the main factors in determining the level of employee job satisfaction.
Keywords: Transformational Leadership, Compensation, Motivation, Job Satisfaction.
1. PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen terpenting dalam instansi pemerintah yang bertugas untuk menggerakkan dan mewujudkan visi dan misi organisasi pemerintah. Roda globalisasi yang terus bergerak cepat menuntut pemerintah untuk memanajemen SDM dengan cara terbaik supaya SDM mampu menghadapi perubahan-perubahan dari segi teknologi dan budaya. Terwujudnya tingkat kinerja SDM yang bagus tidak lepas dari tingginya tingkat kepuasan kerja pegawai atas pekerjaannya didalam sebuah organisasi.
Manusia selalu berkedudukan aktif dalam setiap aktivitas organisasi, sebab manusia menjadi perancang, pelaksana dan penjamin terciptanya tujuan organisasi. Tujuan tidak akan tercapai jika tidak ada peran aktif pegawai walaupun alat-alat yang dimiliki perusahaan sangat canggih. Alat-alat canggih yang dipunyai perusahaan tidak ada fungsinya untuk perusahaan, apabila peran aktif pegawai tidak diikutsertakan. Maka dari itu kepuasan kerja pegawai harus diperhatikan oleh perusahaan supaya pegawai merasa nyaman dalam bekerja.
Kepuasan kerja menggambarkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini dilihat pada sikap positif pegawai mengenai pekerjaan dan semua yang dihadapi dilingkungan kerjanya. Kepuasan kerja secara umum menyangkut perilaku seseorang menyangkut pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah salah satu aspek penting yang meski dimiliki seorang pegawai supaya mampu bekerja secara baik sesuai dengan yang diinginkan. Puas atau tidaknya pegawai sangat beradampak terhadap pekerjaan yang dilakukannya.
Menurut Saputra & Mulia, (2020) Kepuasan kerja adalah suatu kondisi mental seseorang pegawai mengenai senang atau tidak senang terhadap pekerjaannya yang diakibatkan oleh persepsi dan keinginannya terhadap pekerjannya dan dengan begitu bakal berdampak dari perilaku kerjanya.
Dari hasil data yang didapat penulis bahwa kepuasan pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang pada Semester I tahun 2019 sebesar 97,13 % artinya dari faktor – faktor yang mempengaruhi persentasi kepuasan pegawai Ketepatan waktu pembayaran hak finansil pegawai, Kemudahan pegawai dalam mendapatkan layanan/urusan kepegawaian, Mutasi internal (rotasi) pegawai kantor pelayanan perbendaharaan Negara padang, terdapat hasil sebesar 97, 13% pada semester I 2019 presentasi kepuasan pegawai kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang.
Sedangkan kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang pada Semester II tahun 2019 sebesar 95,15 % artinya faktor – faktor yang mempengaruhi persentasi kepuasan pegawai kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang lebih rendah dibandingkan kepuasan kerja
Febsri Susanti 1 | Page 145
pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang pada Semester I tahun 2019. Jadi terdapat penurunan presentasi kepuasan pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang dari semester I 2019 ke semester II 2019 sebesar 1,98%, belum 100% persentasi kepuasan kepuasan pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang.2. KERANGKA TEORI
2.1 Kepemimpinan Transformational
Kepemimpinan transformational merupakan kepemimpinan yang mempunyai visi untuk maju ke depan dan bisa mengidentifikasi pergantian lingkungan serta mampu mentransformasi perubahan itu kedalam organisasi, melapori perubahan, memberikan motivasi dan memberikan perubahan dalam kinerja manajemen dan bertanggung jawab memimpin dan mengendalikan organisasi (Widayati et al., 2017).
2.2 Kompensasi
Kompensasi ialah semua pendapatan yang berwujud uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan. Dengan adanya pemberian kompensasi yang layak dan cukup dapat meningkatkan motivasi kerjanya (Prasastono, 2012).
2.3 Motivasi
Motivasi kerja tercipta dari sikap (attitude) karyawan dalam menjalankan situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi adalah kondisi atau kekuatan yang mendorong diri pegawai yang tersusun atau tertuju untuk menggapai sasaran organisasi perusahaan (Widayati et al., 2017).
2.4 Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kepuasan Kerja
Kepemimpinan transformasional akan memainkan peranan penting dalam setiap organisasi.
Kepemimpinan transformasional merupakan kemampuan untuk memberikan inspirasi dan motivasi para pegawai untuk mencapai hasil - hasil yang lebih besar dari pada yang direncanakan secara orisinil dan untuk imbalan internal. Ini meliputi pengembangan hubungan yang lebih dekat antara pemimpin dengan pegawai sehingga berdampak pada kepuasan kerja yang dirasakan pegawai.
Menurut Dewi, (2013), Satriowati et al., (2016), dan Rosnani, (2012) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformational berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Dari penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa kemampuan seseorang dalam memimpin sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang dapat memengaruhi bawahannya dalam bekerja untuk bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja menjadi faktor utama dalam menentukan kepuasan kerja. Apabila suatu pimpinan menjalankan tugas dengan baik, maka pegawai akan merasakan kepuasan. Hal ini terjadi di kantor pelayanan perbendaharaan negara padang karena pimpinan yang selalu mengayomi pegawainya. Hal tersebut terlihat dari pimpinan yang selalu memperdulikan dan memberikan dorongan yang tinggi kepada karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, serta terus memberikan inspirasi untuk mengoptimalisasi tujuan perusahaan. Sehingga mendukung pegawai alam mengerjakan pekerjaan yang mengakibatkan meningkatnya kepuasan kerja.
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang.
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja
Kompensasi hendaknya memberikan semangat pegawai dari pendapatan yang diraih, dengan adanya kompensasi akan semakin meningkatkan kepuasan kerja yang dirasakan pegawai. Salah satu cara manajemen perusahaan untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai adalah melalui kompensasi. Tingkat kompensasi akan menentukan skala kehidupan ekonomi pegawai, sedangkan kompensasi relatif menunjukkan status dan harga pegawai. Kompensasi yang diberikan pegawai harus layak, adil dan memuaskan pegawai.
Menurut Rozzaid et al., (2015), (Sugiyarti, n.d.) Riansari et al., (2012) menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Dari penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya setiap pegawai menginginkan kesesuaian antara tingkat kompensasi yang diperoleh dengan tingkat pengorbanan yang diberikan kepada perusahaan. setiap lembaga mampu
Febsri Susanti 1 | Page 146
memberikan imbalan yang setimpal dan layak yaitu pemberian kompensasi langsung dan tidak langsung yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh kompensasi terhadap kepuasan hendaknya memberikan semangat pegawai dari pendapatan yang diraih, dengan adanya kompensasi akan semakin meningkatkan kepuasan kerja yang dirasakan pegawai. Tingkat kompensasi di kantor pelayanan perbendaharaan negara padang akan menentukan skala kehidupan ekonomi pegawai. Maka dari itu pegawai di kantor pelayanan perbendaharaan Negara padang dapat merasakan kompensasi yang layak yang diberikan, adil dan memuaskan untuk kepuasan kerja pegawai.
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang.
Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja
Motivasi merupakan perbaruan energy dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya felling dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Motivasi biasanya terkait dengan upaya ke arah tujuan, melainkan fokus dalan kondisi ini merupakan tujuan organisasi supaya gambaran minat sendiri terhadap perbuatan yang berkaitkan dengan perkerjaan.
Menurut Warsini et al., (2018), Lasut et al., (2018) dan Ayu & Suprayetno, (2005) menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Dari penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa Motivasi akan memberikan kepuasan kerja para pegawai. Semakin tinggi motivasi yang diberikan kepada para pegawai, maka semakin meningkat juga kepuasan kerja para pegawai. Sebaliknya jika pimpinan kurang bisa memberikan motivasi kepada para pegawai, maka pegawai merasa tidak puas dalam bekerja.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi suatu fungsi atau alat yang erat kaitannya dengan manusia sebagai penggerak orang - orang agar mampu melakukan kegiatan – kegiatan organisasi. Oleh karena itu kantor pelayanan perbendaharaan Negara padang memberikan motivasi agar dapat dikatakan sebagai bentuk dorongan, dorongan tersebut bertujuan untuk memberikan semangat yang dapat meningkatkan suatukepuasan seseorang, sehingga untuk kedepannya dapat memiliki tingkat kepuasan yang tinggi dan dapat membawa perusahaan atau organisasi pada suatu tujuan yang baik.
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Data Dan Sampel
Objek penelitian akan dilakukan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang yang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan No 79 Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur Kota Padang.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang yang berjumlah sebanyak 30 orang pegawai PNS.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, dengan mengambil semua pegawai sebagai responden dimana jumlah penelitian sampel sebanyak 30 pegawai.
3.2 Definisi Operasional Variabel
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
No Variabel Defenisi Variabel Indikator Sumber
1. Kepuasan Kerja (Y) keadaan emosional yang mengembirakan atau tidak mengembirakan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka
1. Pembayaran Kompensasi 2. Pekerjaan itu sendiri 3. Rekan kerja
4. Promosi pekerjaan 5. Kepenyeliaan
(Supervisi)
M.S.P.
(2010) Hasibuan, (2010)
Febsri Susanti 1 | Page 147
No Variabel Defenisi Variabel Indikator Sumber
2. Kepemipinan Transformasional (X1)
perilaku pemimpin yang menimbulkan rasa bangga dan kepercayaan bawahan, menginspirasi dan memotivasi bawahan, merangsang kreativitas dan inovasi bawahan, memperlakukan setiap bawahan secara individual serta selalu melatih dan memberi pengarahan kepada bawahan
1. Charismatic Leadership (Kharismatik/
pengaruh terhadap individu)
2. Inspirational Motivation
(Motivasi Inspiratif) 3. Intellectual
Stimulatio (Stimulasi intelektual) 4. Individualize
Consideration (Konsiderasi individual)
Indra Kharis, (2015)
3 Kompensasi (X2) Sistem penggajian atau kompensasi adalah suatu proses kegiatan dalam menentukan tingkat penggajian staf, memonitornya dan sekaligus
mengendalikannya (Amiok)
1. Gaji 2. Upah 3. Insetif 4. Tunjanga 5. Fasilitta
Hasibuan, (2012).
4 Motivasi (X3) Motivasi yang semangkin tinggi berperan untuk memberikan penguatan terhadap keinginan yang mengarah pada
tercapainya prestasi kerja yang semangkin baik serta dapat mengarahkan sikap perilaku individu dalam mencapai tujuan
1. Kebutuhan fisik 2. Kebutuhan rasa
aman dan keselamatan 3. Kebutuhan social 4. Kebutuhan akan
penghargaan 5. Kebutuhan
perwujudan diri
Agustiyanto et al., (2019)
Sumber data primer yang diolah 2021
Penelitian ini terdapat 4 variabel yaitu 3 variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah kepemimpinan transformational, kompensasi dan motivasi, sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah kepuasan pegawai. Teknik analisis data menggunakan uji instrumen penelitian (Uji Validitas dan Uji Reabilitas), Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heterokedastisitas, Analisis Regresi Linear Berganda, Uji Hipotesis (Uji t).
3.3 Uji Regresi Linear Berganda
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan : α = konstanta, β = koefisien regresi, X1 = variabel gaya kepemimpinan transformasional, X2 = variabel kompensasi, X3 = variabel motivasi, Y = variabel kepuasan kerja, e = kesalahan (error)
Febsri Susanti 1 | Page 148
4. HASIL
4.1 Hasil Uji Validitas
Data penelitian dikumpulkan melalui instrument kuesioner, sehingga perlu dilakukan pengujian mengenai kualitas data penelitianUji validitas kuesioner dilakukan dengan uji korelasi product moment Pearson dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 2. Uji Validitas Kepemimpinan Transformational (X1)
Sumber : Data SPSS 16 (Data diolah tahun 2021)
Dari data tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa dari semua pertanyaan mengenai kepemimpinan transformational dapat dinyatakan valid dimana Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai Role Of Thumb sebesar 0,300, maka dapat dilanjutkan penelitian selanjutnya.
Tabel 3. Uji Validitas Kompensasi (X2)
Sumber : Data SPSS 16 (Data diolah tahun 2021)
Dari data tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa dari semua pertanyaan mengenai kompensasi dapat dinyatakan valid dimana Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai Role Of Thumb sebesar 0,300, maka dapat dilanjutkan penelitian selanjutnya.
Tabel 4. Uji Validitas Motivasi (X3)
Item Corrected Item - Total
Corelation Rule Of Thumb Keterangan
X3.1 0.723 0.300 Valid
X3.2 0.733 0.300 Valid
X3.3 0.420 0.300 Valid
X3.4 0.737 0.300 Valid
X3.5 0.667 0.300 Valid
X3.6 0.596 0.300 Valid
X3.7 0.629 0.300 Valid
X3.8 0.650 0.300 Valid
Item Corrected Item – Total
Corelation Rule Of Thumb Keterangan
X1.1 0,918 0,300 Valid
X1.2 0,858 0,300 Valid
X1.3 0,881 0,300 Valid
X1.4 0,902 0,300 Valid
X1.5 0,899 0,300 Valid
X1.6 0,685 0,300 Valid
X1.7 0,803 0,300 Valid
X1.8 0,807 0,300 Valid
Item Corrected Item - Total
Corelation Rule Of Thumb Keterangan
X2.1 0,484 0,300 Valid
X2.2 0,366 0,300 Valid
X2.3 0,451 0,300 Valid
X2.4 0,412 0,300 Valid
X2.5 0,484 0,300 Valid
X2.6 0,441 0,300 Valid
X2.7 0,520 0,300 Valid
X2.8 0,520 0,300 Valid
X2.9 0,520 0,300 Valid
X2.10 0,520 0,300 Valid
Febsri Susanti 1 | Page 149
X3.9 0.551 0.300 Valid
X3.10 0.808 0.300 Valid
Sumber : Data SPSS 16 (Data diolah tahun 2020)
Dari data tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa dari semua pertanyaan mengenai motivasi dapat dinyatakan valid dimana Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai Role Of Thumb sebesar 0,300, maka dapat dilanjutkan penelitian selanjutnya.
Tabel 5. Uji Validitas Kepuasan Kerja (Y)
Item Corrected Item - Total
Corelation Rule Of Thumb Keterangan
Y.1 0,397 0,300 Valid
Y.2 0,820 0,300 Valid
Y.3 0,558 0,300 Valid
Y.4 0,697 0,300 Valid
Y.5 0,848 0,300 Valid
Y.6 0,903 0,300 Valid
Y.7 0,870 0,300 Valid
Y.8 0,896 0,300 Valid
Y.9 0,897 0,300 Valid
Y.10 0,782 0,300 Valid
Sumber : Data SPSS 16 (Data diolah tahun 2021)
Dari data tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa dari semua pertanyaan mengenai motivasi dapat dinyatakan valid dimana Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai Role Of Thumb sebesar 0,300, maka dapat dilanjutkan penelitian selanjutnya.
4.2 Hasil Uji Realibilitas
Tabel 6. Hasil Uji Realibilitas
Sumber : Data SPSS 16 (Data diolah tahun 2021)
Dari tabel 6 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dari uji realibilitas dihasilkan nilai Cronbach’s untuk penelitian kepemimpinan transformational, kompensasi, motivasi dan kepuasan kerja lebih besar dari 0,60 yaitu untuk variabel kepemimpinan transformational Cronbach’s alpha 0,959, sedangkan kompensasi Cronbach’s alpha 0,793, sedangkan motivasi Cronbach’s alpha 0,894 dan untuk kepuasan kerja Cronbach’s alpha 0,939 yang secara keseluruhan memberikan bahwa variabel yang diteliti memenuhi syarat untuk konsistensi. Jadi item-item pernyataan untuk variabel tersebut dapat dipakai sebagai alat ukur dalam penelitian.
4.3 Hasil Uji Normalitas
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas
Asymp. Sig. (2-tailed) Alpha Kesimpulan
0.921 0.05 Terdistribusi Normal
Sumber : Data SPSS 16 (Data diolah tahun 2021) No Variabel Cronbach’s Alpha
Hitung
Cronbach’s
Alpha Keterangan 1 Kepemimpinan
Transformational
0,959 0,60 Reliabel
2 Kompensasi 0,793 0,60 Reliabel
3 Motivasi 0,894 0,60 Reliabel
4 Kepuasan Kerja 0,939 0,60 Reliabel
Febsri Susanti 1 | Page 150
Berdasarkan tabel di atas dapt dilihat hasil olahan data bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,921 >0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang diolah berdistribusi normal.
4.4 Hasil Uji Multikoinearitas
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Collinearity Statistic
Kesimpulan
Tolerance VIF
Kepemimpinan
Transformational 0,319 3,133
Bebas Gejala Multikoinearitas
Kompensasi 0,952 1,050
Bebas Gejala Multikoinearitas
Motivasi 0,321 3,120
Bebas Gejala Multikoinearitas Sumber : Data SPSS 16 (Data diolah tahun 2021)
Berdasarkan hasil uji multikolineritas pada tabel diatas menunjukan nilai tollerance dari variabel kepemimpinan transformational 0,319 > 0,1 dan nilai VIF 3,133 < 10, variabel kompensasi 0,952 > 0.1 dan nilai VIF 1,050 < 10, variabel motivasi 0,321 > 0.1 dan nilai VIF 3,120 < 10 maka dapat disimpulkan bahwa di antara kedua variabel tersebut tidak adanya persoalan multikolinearitas atau biasa di sebut bebas dari gejala multikolinearitas.
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 9. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel T-hitung Sig Kesimpulan
Kepemimpinan
Transformational 0,137 0,892
Bebas Gejala Heteroskedastisitas Kompensasi
1,698 0,101 Bebas Gejala
Heteroskedastisitas Motivasi
1,092 0,285 Bebas Gejala
Heteroskedastisitas Sumber : Data SPSS 16 (Data diolah tahun 2021)
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas diatas, diperoleh nilai signifikansi dari variabel kepemimpinan transformational (X1) sebesar 0,892, variabel kompensasi (X2) sebesar 0,101 dan variabel motivasi (X3) sebesar 0,285 Jadi dapat disimpulkan model regresi ini bebas gejala heteroskedastisitas karena nilai signifikan probabilitasnya > 0,05.
4.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Tabel 10. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien
(Constant) 8,412
Kepemimpinan Transformational 0,713
Kompensasi -0,200
Motivasi 0,338
Sumber : Data SPSS 16 (Data diolah tahun 2021)
Febsri Susanti 1 | Page 151
Berdasarkan tabel 10 diatas maka ringkasan hasil pengujian dapat diinformasikan persamaan regresinya sebagai berikut :Y= 8,412 + 0,713 X1 – 0,200 X2 + 0,338 X3
Dari persamaan diatas maka dapat disimpulkan :
1. Konstanta mempunyai nilai positif sebesar 8,412. Hal ini berarti apabila kepemimpinan transformational, kompensasi, dan motivasi bernilai 0 maka kepuasan kerja bernilai konstan yaitu sebesar 8,412.
2. Koefisien kepemimpinan transformational bernilai 0,713 artinya setiap kepemimpinan transformational bertambah 1 satuan, maka akan meningkakan kepemimpinan transformational sebesar 0,713 dengan asumsi variabel independen lainnya di anggap konstan.
3. Koefisien kompensasi bernilai -0,200 artinya setiap penigkatan kompensasi 1 satuan, maka akan menurunkan kompensasi sebesar -0,200 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.
4. Koefisien motivasi bernilai 0,338, artinya setiap peningkatan motivasi setiap 1 satuan, maka akan meningktan motivasi sebesar 0,338 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.
4.7 Hasil Uji Hipotesis
Tabel 11. Hasil Uji Statistik t (Uji Parsial)
Variabel t_Hitung T tabel A Sig Kesimpulan
Kepemimpinan Transformational
4,684 2,055 0,05 0,000 H1 Diterima
Kompensasi -2,260 2,055 0,05 0,032 H2 Diterima
Motivasi 2,399 2,055 0,05 0,024 H3 Diterima
Sumber : Data SPSS 16 (Data diolah tahun 2021)
Pengaruh Variabel Kepemimpinan Transformational Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai (H1).
Variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) t hitung > t tabel yaitu 4,684 > 2,055 dengan signifikan 0,000. nilai signifikan kepemimpinan transformasional sebesar 0,000 < 0,05, maka H1 diterima berarti kepemimpinan transformasional terdapat pengaruh positive dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang
Pengaruh Variabel Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai (H2).
Variabel Kompensasi (X2) secara absolut mempunyai nilai t hitung < t tabel yaitu -2,260 < 2,055 meskipun dengan nilai signifikan 0,032. Nilai signifikan kompensasi sebesar 0032 < 0,05, maka H2
diterima, tetapi berlawanan arah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang.
Pengaruh Variabel Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai (H3).
Variabel motivasi (X3) t hitung > t tabel yaitu 2,399 > 2,055 dengan signifikan 0,024. nilai signifikan kepemimpinan transformasional sebesar 0,024 < 0,05, maka H3 diterima berarti motivasi terdapat pengaruh positive dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang.
4.8 Pembahasan
Pengaruh Kepemiminan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Berdasarkan pengujian yang dilakukan terhadap 30 orang responden maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima, yang berarti bahwa kepemiminan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang.
Menurut Dewi, (2013), Satriowati et al., (2016), dan Rosnani, (2012) menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformational berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Dari penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa kemampuan seseorang dalam memimpin sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang dapat memengaruhi bawahannya dalam bekerja untuk bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja menjadi faktor utama dalam menentukan kepuasan kerja. Apabila suatu pimpinan menjalankan tugas dengan baik, maka pegawai akan merasakan kepuasan. Hal ini terjadi di kantor pelayanan perbendaharaan negara padang karena pimpinan yang selalu mengayomi pegawainya. Hal tersebut terlihat dari pimpinan yang selalu memperdulikan dan memberikan dorongan yang tinggi kepada
Febsri Susanti 1 | Page 152
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, serta terus memberikan inspirasi untuk mengoptimalisasi tujuan perusahaan. Sehingga mendukung pegawai alam mengerjakan pekerjaan yang mengakibatkan meningkatnya kepuasan kerja.Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Berdasarkan hipotesis kedua telah diasumsikan bahwa kompensasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang, tetapi berlawanan arah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima.
Menurut Rozzaid et al., (2015), (Sugiyarti, n.d.) Riansari et al., (2012) menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Dari penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya setiap pegawai menginginkan kesesuaian antara tingkat kompensasi yang diperoleh dengan tingkat pengorbanan yang diberikan kepada perusahaan. setiap lembaga mampu memberikan imbalan yang setimpal dan layak yaitu pemberian kompensasi langsung dan tidak langsung yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh kompensasi terhadap kepuasan hendaknya memberikan semangat pegawai dari pendapatan yang diraih, dengan adanya kompensasi akan semakin meningkatkan kepuasan kerja yang dirasakan pegawai. Tingkat kompensasi di kantor pelayanan perbendaharaan negara padang akan menentukan skala kehidupan ekonomi pegawai. Maka dari itu pegawai di kantor pelayanan perbendaharaan Negara padang dapat merasakan kompensasi yang layak yang diberikan, adil dan memuaskan untuk kepuasan kerja pegawai.
Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Berdasarkan hipotesis ketiga telah diasumsikan bahwa motivasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima.
Menurut Warsini et al., (2018), Lasut et al., (2018) dan Ayu & Suprayetno, (2005) menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Dari penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa Motivasi akan memberikan kepuasan kerja para pegawai. Semakin tinggi motivasi yang diberikan kepada para pegawai, maka semakin meningkat juga kepuasan kerja para pegawai. Sebaliknya jika pimpinan kurang bisa memberikan motivasi kepada para pegawai, maka pegawai merasa tidak puas dalam bekerja.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi suatu fungsi atau alat yang erat kaitannya dengan manusia sebagai penggerak orang - orang agar mampu melakukan kegiatan – kegiatan organisasi. Oleh karena itu kantor pelayanan perbendaharaan Negara padang memberikan motivasi agar dapat dikatakan sebagai bentuk dorongan, dorongan tersebut bertujuan untuk memberikan semangat yang dapat meningkatkan suatukepuasan seseorang, sehingga untuk kedepannya dapat memiliki tingkat kepuasan yang tinggi dan dapat membawa perusahaan atau organisasi pada suatu tujuan yang baik.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini disimpulkan bahwa:
1. Kepemimpinan Transformational (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang maka kesimpulannya yaitu hipotesis pertama diterima.
2. Kompensasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang, maka kesimpulannya yaitu hipotesis yang kedua diterima.
3. Motivasi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Padang, maka kesimpulannya yaitu hipotesis yang ketiga di terima.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, I., & Suprayetno, A. (2005). Pengaruh Motivasi Kerja , Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan ( Studi kasus pada PT . Pei Hai International Wiratama Indonesia ). 1996, 124–135.
Dewi, K. S. (2013). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Dan Komitmen Organisasi Pada Pt. Kpm. Jurnal Manajemen, 7(2), 1–1.
Febsri Susanti 1 | Page 153
Hasibuan, M. (2010). manajemen sumber daya manusia. PT Bumi Aksara.
Hasibuan, M. S. P. 2010. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Indra Kharis. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Karyawan Bank Jatim Cabang Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 3(1).
Lasut, D. Y., Tewal, B., & Koleangan, R. A. M. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja , Pengembangan Karir Dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pt . Bank Sulut Go the Effectof Work Motivation , Career Developmentand Leadershipon Employee Satissfactionat Pt . Bank Sulut Go. Jurnal EMBA, 6(4).
Prasastono, N. (2012). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Hotel Muria Semarang. Jurnal Ilmiah Dinamika Kepariwisataan, 11(2), 32–39.
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/pdk1/article/view/1718
Riansari, T., Sudiro, A., & Rofiaty. (2012). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan ( Studi Kasus PT Bank TabunganPensiunan Nasional , TbkCabang Malang ). Aplikasi Manajemen, 10(66), 811–820.
Rosnani, T. (2012). Pengaruh Kepemimpinan Transaksional dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Dosen Universitas Tanjungpura Pontianak. 3(1), 1–28.
Rozzaid, Y., Herlambang, T., & Devi, A. M. (2015). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 1(2), 201–220.
Saputra, N., & Mulia, R. A. (2020). Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap kepuasan kerja Pegawai Di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Agam. Ensiklopediaku.Org, 2(1), 20–28.
Satriowati, E., Paramita, P. D., & Hasiholan, L. B. (2016). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Kompensasi Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi Pada Laundry Elephant King. Journal Of Management, 2(2), 12. https://doi.org/10.3413/Nukmed-0585-13-05 Sugiyarti, G. (n.d.). Pengaruh Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Untuk
Meningkatkan Kinerja Pegawai ( Studi Pada Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Semarang ). Jurnal Ilmiah.
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:BDsuQOHoCi4J:https://media.neliti.com/media/publi cations/9138-ID-perlindungan-hukum-terhadap-anak-dari-konten-berbahaya-dalam-media-cetak-dan-
ele.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id
Warsini, I., Wibowo, N. M., & C. Sri Hartati. (2018). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Melalui Prestasi Kerja Guru Pada SDN Se-Gugus 3 Balikpapan Kota. Jurnal Manejerial Bisnis, 2(1).
Widayati, C., Rahardjo, T. H., & Febriyanti, M. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi, 22(3), 466–485.
https://doi.org/10.24912/je.v22i3.286