• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Uji Coba Media Pembelajaran Fisika Berbasis Interaktif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Analisis dan Uji Coba Media Pembelajaran Fisika Berbasis Interaktif"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis dan Uji Coba Media Pembelajaran Fisika Berbasis Interaktif

SKRIPSI

ALI SOPYAN 10539132414

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FEBRUARI 2022

(2)

i SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

ALI SOPYAN 10539132414

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA NOVEMBER 2021

(3)
(4)
(5)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ali Sopyan

NIM : 10539 1324 14

Program Studi : Pendidikan Fisika

Judul Skripsi : Analisis dan Uji Coba Media Pembelajaran Fisika Berbasis Interaktif

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan Tim penguji adalah asli hasil karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, November 2021 Yang Membuat Pernyataan

Ali Sopyan

(6)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

v

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ali Sopyan

NIM : 10539 1324 14

Program Studi : Pendidikan Fisika

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya akan melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian pada butir 1, 2 dan 3, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, November 2021 Yang Membuat Pernyataan

Ali Sopyan

(7)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“… Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…”

(QS. Ar- Ra’d (13) : 11)

Tidak ada kata “Tidak Bisa” ketika Malaikat mendengar mimpi yang kamu teriakkan dengan lantang. Malaikat pasti akan mencatat dan memberikannya kepada Allah. Man Jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil. Percayalah.

Kalau kita masih bisa berusaha kenapa harus minta-minta? Semangat bermimpi, semangat berdoa, semangat berharap. Lalu ikuti dengan kerja keras sampai impian hebatmu tergapai.

Karya ini, aku persembahkan untuk Ayahanda, Ibunda dan Adikku serta keluaga besar yang tak pernah lelah senantiasa berpikir, berdoa, dan berusaha untuk masa depanku

dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan serta senantiasa menjadi motivator

dan alasan untukku tersenyum.

(8)

vii ABSTRAK

Ali Sopyan. 2021. Analisis dan Uji Coba Media Pembelajaran Fisika Berbasis Interaktif. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Di bimbing oleh Ahmad Yani dan Ma’ruf.

Penelitian ini bertujuan untuk 1). Untuk mendeskripsikan profil media pembelajaran fisika interaktif yang valid. 2). Untuk menganalisis persepsi guru terhadap media pembelajaran fisika interaktif yang telah dikembangkan. 3). Untuk mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran fisika interaktif yang telah dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan yang diadaptasi dari model 4D Adapun tahapan yang dilalui dalam penelitian ini adalah tahapan Pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (dissiminate).

Dalam penelitan ini tahap penyebaran (dissiminate) dilakukan namun tidak sampai pada melihat hasilnya hanya pada sebatas pengemasan produk. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa media pembelajaran fisika berbasis interaktif ini memiliki indikator baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis data yang diperoleh dari sejumlah responden. Untuk validitas media yang didapatkan dari ahli memperoleh persentase 97 % dengan kriteria valid (layak), praktikalitas media yang didapatkan dari persepsi guru mata memperoleh persentase rata-rata 79 % dengan kriteria positip, sedangkan respon siswa di daptkan persentase rata- rata sebesar79.7 dengan kriteria positif. Jadi dari hasil data yang diperoleh, produk ini memenuhi ketiga kriteria yaitu valid menurut para ahli, praktis menurut guru dan siswa, serta efektif sebagai media pembelajaran.

Kata Kunci : penelitian pengembangan, uji coba, media Interaktif

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah- Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis dan Uji Coba Media Pembelajaran Fisika Berbasis Interaktif ”.

Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa, juga kepada seluruh ummat beliau yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam mengarungi bahtera kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa adanya ulur tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung bagi penulis, oleh karena itu di samping rasa syukur kehadirat Allah SWT, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada kedua orang tuaku tercinta, Abd. Rahim dan Ibundaku Rasiah atas segala jerih payah, pengorbanan dalam mendidik, membimbing, dan mendo’akan penulis

(10)

ix

dalam setiap langkah menjalani hidup selama ini hingga selesainya studi (S1) penulis.

Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, penulis mengalami hambatan, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Olehnya itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya dan setulusnya kepada Ayahanda Dr. Ahmad Yani, M.Si selaku pembimbing I dan Ayahanda Ma’ruf, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktunya dalam membimbing penulis, memberikan ide, arahan, saran dan bijaksana dalam menyikapi keterbatasan pengetahuan penulis, serta memberikan ilmu dan pengetahuan yang berharga baik dalam penelitian ini maupun selama menempuh proses perkuliahan. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan, kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah dicurahkan kepada penulis selama ini.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: Prof. Dr. H. Ambo Asse,. M.Ag.

sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Ibu Nurlina, S.Si., M.Pd. dan Bapak Ma’ruf, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makasar. Ayahanda dan Ibunda Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar atas segala ilmu dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis.

(11)

x

Pengorbanan dan jasa-jasamu selama ini tidak akan pernah penulis lupakan untuk selamanya.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada:

Bapak dan Ibu Kepala MAN Labuang Bajo yang telah menerima dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. Bapak dan Ibu guru fisika MAN Labuang Bajo yang selalu memberikan arahan selama melakukan kegiatan penelitian. Sahabat-sahabatku semua Impedansi C 2014 yang telah menjadi sahabat yang baik yang selalu membantu dalam suka dan duka serta membuat keberadaanku menjadi lebih berarti dan jadi lebih bermakna, semoga semua kenangan yang ada akan menjadi cerita indah dalam lembar kehidupan kita.

Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do’a penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu khususnya di bidang pendidikan fisika.

Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin.

Wassalam

Makassar, Februari 2022

Penulis

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A. Media Pembelajaran Fisika Berbasis Interaktif... 5

1. Media Pembelajaran ... 5

2. Media Pembelajaran Interaktif ... 9

3. Pembelajaran Fisika ... 14

B. Kerangka Pikir ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

A. Jenis Penelitian ... 19

B. Subjek Penelitian ... 21

(13)

xii

C. Instrumen Penelitian ... 22

D. Teknik Pengumpulan Data ... 23

E. Teknik Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 28

A. Hasil Penelitian... 28

1. Tahap Pendefinisian ... 28

2. Tahap Perancangan ... 32

3. Tahap Pengembangan ... 33

B. Pembahasan ... 39

BAB V PENUTUP ... 41

A. Kesimpulan ... 41

B. Saran... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN ... 44 RIWAYAT HIDUP

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kategori Validasi ... 25

3.2 Kategori Penilaian Praktisi/Guru ... 26

3.3 Kategori Tanggapan Peserta Didik... 27

4.1 Analisis Konsep ... 30

4.2 Tahapan Revisi ... 34

4.3 Nama – Nama Validator ... 35

4.4 Hasil Validasi Media Pembelajaran Fisika Interaktif ... 35

4.5 Hasil Validasi Instrumen Persepsi Guru/Pendidik ... 36

4.6 Hasil Validasi Instrumen Respon Siswa ... 36

4.7 Hasil Validasi Lembar Kegiatan Peserta Didik ( LKPD ) ... 37

4.8 Hasil Validasi Rencana Pelaksaan Pembelajaran ( RPP ) ... 37

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale... 6

2.2 Bagan Kerangka Pikir ... 18

3.1 Model Penelitian Pengembangan Four D ... 21

4.1 Peta Konsep Materi Fluida... 30

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A

A.1 Analisis Validasi Ahli ... 45 A.2 Analisis Persepsi Guru ... 54 A.3 Analisis Respon Siswa ... 55 Lampiran B

B.1 Bagan Media Pembelajaran ... 58 B.2 Tampilan Media Pembelajaran ... 59 B.3 Strukturisasi Materi ... 79 Lampiran C

C.1 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran ( RPP )... 94 C.2 Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD ) ... 98 C.3 Intrumen Penelitian ... 101 Lampiran D

D.1 Daftar Hadir ... 106 D.2 Dokumentasi ... 107 D.3 Persuratan ... 110

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan oleh pemerintah mempunyai komponen-komponen diantaranya adalah peserta didik, pendidik (guru), tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi guna mencapai tujuan pendidikan nasional.

Kondisi kehidupan global yang semakin kompetitif saat ini dan dalam rangka bangsa Indonesia memiliki kesiapan menghadapi tantangan globalisasi serta mampu memanfaatkan peluang yang datang, menuntut tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu memberikan sumbangan terhadap pembangunan bangsa dalam berbagai bidang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin berkembang sejalan dengan kompetisi di tingkat internasional atau global serta adanya kecenderungan masyarakat Indonesia yang ingin menimba ilmu di luar negeri karena adanya teknologi negara tersebut yang sudah maju denganprogram-program matrikulasi. Semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi guru tidak lagi sebagai

(18)

sumber belajar akan tetapi peran guru masih penting di dalam pembelajaran itusendiri.

Pembelajaran dewasa ini bisa bersumber dari mana saja, banyak sumber belajar bagi peserta didik. Semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi juga akan mengembangkan cara belajar seseorang. Seseorang akan lebih mudah mengakses sumber-sumber belajar yang dibutuhkan. Sistem pendidikanpun akan mengalami perkembangan yang lebih baik dengan bantuan teknologi.

Media pembelajaran adalah salah satu perangkat pendidikan yang akan selalu mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan media pembelajaran tujuan pembelajaran diharapkan lebih dapat terpenuhi. Media pembelajaran dirancang dan dibuat untuk memudahkan peserta didik dalam pembelajaran.

Pembelajaran fisika adalah salah satu pembelajaran yang banyak memerlukan media untuk menyampaikan ataupun menjelaskan materi. Fisika juga bukan merupakan pelajaran yang terdiri dari konsep-konsep yang disajikan dalam rumus saja, kadang fisika juga memerlukan pengalaman langsung dari peserta didik. Salah satu peran media pembelajaran adalah memberikan pengalaman-pengalaman pada peserta didik yang tidak bisa diperoleh secara langsung, tetapi bisa disajikan dalam mediapembelajaran.

Pada pembelajaran di kelas baik peserta didik maupun guru sering mengalami kendala-kendala yang bersumber dari materi pelajaran. Berdasarkan dari hasil nilai ulangan harian kelas XIdi MAN Labuang Bajo banyak peserta didik yang memperoleh nilai kurang berdasarkan nilai kriteria ketuntasan

(19)

minimal (KKM). Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika kelas XIMAN Labuang Bajo mengungkapkan bahwa peserta didik sering mengalami kesulitan dalam menerima materi karena keterbasan media pembelajaran. Peserta didik juga menganggap fisika itu abstrak sehingga sulit untuk memahami konsep- konsep. Keterbatasan sumber daya menjadikan alat atau media pembelajaran belum dikembangkan. Sehingga pembelajaran fisika membutuhkan media yang dapat memvisualisasikan konsep-konsep yang ada didalamnya.

Oleh karena itu peneliti berusaha untuk mencari solusi dari masalah yang ditemukan di atas dengan judul “ Analisis dan uji coba media pembelajaran fisikaberbasis interaktif untuk peserta didikkelas XI MAN Labuang Bajo.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana profil media pembelajaran fisika interaktif yang valid ?

2. Bagaimana persepsi guru terhadap media pembelajaran fisika interaktif yang telah dikembangkan ?

3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembealajaran fisika interaktif yang telah dikembangkan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan profil media pembelajaran fisika interaktif yang valid.

2. Untuk menganalisis persepsi guru terhadap media pembelajaran fisika interaktif yang telah dikembangkan.

(20)

3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran fisika interaktif yang telah dikembangkan.

D. Manfaat Penelitin

1. Manfaat Teoritis

Bagi penulis, menambah pengalaman dan pengetahuan penulis, khususnya dalam membuat karya ilmiah dan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitan selanjutnya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peserta Didik

Diharapkan dapat membuat peserta didik untuk lebih mudah memahami materi yang disajikan oleh pendidik. Selain itu, peserta didik juga diharapkan akan menyukai pelajaran fisika agar dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya mengenai dunia fisika sehingga mampu berkompetensi dan bersaing dengan negara lain utamanya dalam hal fisika.

b. Bagi Pendidik

Sebagai saran bagi pendidik agar menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik serta lingkungan belajar.

Pendidik juga diharapkan akan mampu menciptakan suasana belajar fisika yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didiik sehingga tercipta suasana belajar yang aktif

(21)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran Fisika Berbasis Interaktif

1. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Djamarah dan Zain, kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”.

Dengan demikian, media adalah wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

Leslie J. Briggs ( 2011:14 ) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah alat-alat fisik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk buku, film, rekaman, video, dan lain sebagainya. Briggs juga berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Sedangkan Gagne menyatakan bahwa media merupakan wujud dari adanya berbagai komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar. Yusuf Hadi Miarso menyatakan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk belajar, Wilbur Schram menyatakan bahwa media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluaan pem-belajaran, sehingga media menjadi perluasan dari guru. (Achmadi, 2014:48).

5

(22)

Berkaitan dengan pengertian media pembelajaran Arsyad (2016:12) menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan media yang membawa pesan- pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud- maksud pengajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap peserta didik”. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk memotivasi peserta didik, memperkelas informasi atau kesan pengajaran, memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting, memberi variasi pembelajaran dan memperjelas struktur pembelajaran.

Herijanto (2013:9), mengklasifikasikan media dari tingkatan yang sangat konkrit ke tingkatan yang sangat abstrak. Klasifikasi ini dikenal sebagai kerucut pengalaman Dale yang bisa digunakan untuk mempermudah dalam menentukan alat bantu yang sangat sesuai untuk pengalaman belajar. Kerucut pengalaman Dale dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale.

(23)

Kerucut pengalaman yang disampaikan oleh Edgar Dale tersebut, memberi gambaran bahwa pengalaman belajar dapat diperoleh melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu ataupun proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret peserta didik mempelajari bahan pembelajaran, seperti melalui pengalaman langsung maka semakin bermakna pengalaman yang diperoleh peserta didik. Sebaliknya, semakin abstrak peserta didik memperoleh pengalaman, misalnya dengan menggunakan bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang diperoleh peserta didik. Oleh karena itu, pemilihan media yang tepat harus dilakukan agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan yang mendasar. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan TIK dalam pembelajaran agar siswa tidak buta teknologi. Media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran.

Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung dapat menunujukkan dampak yang positif bagi pembelajaran menurut Arsyad (2016:25) yaitu (1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. (2) Pembelajaran bisa lebih menarik.

(24)

(3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif. (4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat. (5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan. (6) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. (7) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat kurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasehat siswa.

Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting terhadap proses pembelajaran, menurut Sanjaya (2014:73) fungsi media pembelajaran antara lain:

(1)Fungsi komunikatif. Media pembelajaran digunakan untuk memudahkankomunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan. (2) Fungsi motivasi.Penggunaan media pembelajaran, diharapkan siswa akan lebih

termotivasi dalam belajar. Dengan demikian, pengembangan media pembelajaran tidak hanya mengandung unsur artistic saja akan tetapi juga memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan gairah siswa untuk belajar. (3) Fungsi kebermaknaan. Melalui media pembelajaran lebih bermakna, yaknipembelajaran bukan hanya dapat meningkatkan penambahan informasi berupa data dan fakta sebagai pengembangan asfek kognitif tahap rendah, akan tetapidapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi. (4) Fungsi penyamaan persepsi.

Melalui pemanfaatan media pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan. (5) Fungsi individualitas. Pemanfaatan

(25)

media pembelajaran berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat yang dapat dipakai untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima pesan sehingga terjadi lingkungan belajar dan kondusif.

2. Media Pembelajaran Interaktif

Media pembelajaran dapat dirancang secara interaktif dan tidak interaktif.

Media pembelajaran interaktif adalah media pembelajaran yang dapat mengelola pesan dan respon peserta didik, atau media yang dapat berinteraksi dengan peserta didik sehingga media tersebut dapat bersifat timbal balik, misalnya komputer.

Sementara itu, yang dimaksud dengan media pembelajaran yang tidak interaktif adalah media pembelajaran yang tidak dapat mengelola pesan atau merespon peserta didik, misalnya media grafis, dan lain-lain.

Menurut Daryanto (2010:51), media interaktif merupakan media yang dilengkapi dengan alat pengontrol untuk digunakan pengguna, sehingga tergantung pada pengguna untuk memutuskan atau memilih proses berjalannya media itu. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses dalam menciptakan lingkungan yang dimungkinkan di dalamnya terjadi proses belajar.

Menurut Sutopo (2012:112), multimedia terdiri dari dua macam yaitu multimedia linier dan multimedia non-linier. Multimedia yang berjalan lurus atau berurutan disebut dengan multimedia linier, contoh jenis multimedia linier adalah TV dan film. Akan tetapi apabila multimedia dapat dikontrol oleh pengguna maka dinamakan multimedia non-liner yang sering dikenal dengan multimedia

(26)

interaktif, contoh multimedia interaktif adalah presentasi pembelajaran dimana pengguna dapat memilih topik mana yang ingin diperlajari tidak harus menunggu seluruh presentasi ditayangkan.

Menurut Munir (2015:114),media interaktif merupakan suatu media yang dibuat dengan tampilan yang memenuhi fungsi untuk menyampaikan informasi atau pesan dan memiliki interaktifitas bagi penggunanya. Sedangkan media pembelajaran adalah pengaplikasian penggunaan media dalam proses pembelajaran sehingga dapat dikatakan dalam proses komunikasi atau penyaluran pesan digunakannya berbagai media sehingga mampu merangsang peserta didik untuk memperhatikan dan memiliki kemauan agar proses belajar dapat terjadi.

Menurut Surjono (2017:41), media pembelajaran interaktif adalah program pembelajaran kombinasi text, gambar, video, animasi dll, yang terpadu dengan bantuan komputer digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pengguna dapat beriteraksi dengan program secara aktif.

Berdasarkan difinisi beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif adalah pengaplikasian penggunaan media dalam proses pembelajaran dimana media yang dibuat dengan tampilan yang memenuhi fungsi untuk menyampaikan informasi atau pesan dan untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta memiliki alat pengontrol untuk dapat digunakan oleh pengguna dan memiliki interaktifitas bagi penggunanya

a. Model-Model Media Pembelajaran Interaktif

Ada beberapa model yang dapat digunakan dalam mengembangkan media pembelajaran interaktif. Menurut Arsyad (2007:158-165) model-model

(27)

multimedia interaktif berbasis komputer dalam pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut.

1) Model Drills

Model Drills merupakan salah satu bentuk model pembelajaran interaktif berbasis komputer yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkret melalui penyediaan latihan-latihan soal untuk menguji penampilan peserta didik melalui kecepatan menyelesaikan latihan soal yang diberikan program.

Secara umum tahapan materi model Drills yaitu (1) penyajian masalah- masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentu dari penampilan peserta didik, (2) peserta didik mengerjakan latihan soal, (3) program merekam penampilan peserta didik, mengevaluasi, kemudian memberikan umpan balik, dan (4) jika jawaban yang diberikan benar program menyajikan soal berikutnya dan jika jawaban salah program menyediakan fasilitas untuk mengulang latihan atau remediation yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir keseluruhansoal.

2) Model Tutorial

Model tutorial merupakan program pembelajaran interaktif yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak (software) berupa program komputer berisi materi pelajaran.

Secara sederhana pola-pola pengoperasian komputer bagi instruktur pada model tutorial ini antara lain adalah (1) komputer menyajikan materi, (2) peserta didik memberikan respon, (3) respon peserta didik dievaluasi oleh komputer dengan orientasi pada arah peserta didik dalam menempuh prestasi berikutnya, (4) melanjutkan atau mengulangi tahapan sebelumnya. Tutorial dalam program

(28)

pembelajaran multimedia interaktif dilanjutkan sebagai pengganti manusia sebagai instruktur.

3) Model Simulasi

Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberi pengalaman secara konkret melalui penciptaan tiruan- tiruan bentuk yang mendekati suasana sebenarnya. Model simulasi terbagi dalam empat kategori, yaitu fisik, situasi, prosedur, dan proses.

Secara umum tahapan materi model simulasi antara lain adalah (1) pengenalan, (2) penyajian, (3) informasi (simulasi), (4) pertanyaan dan respon jawaban, (5) penilaian respon, (6) pemberian feedback tentang respon, (7) pengulangan, (8) segmen pengaturan pengajaran, (9) dan penutup.

4) Model Instructional Games

Model Instructional Games merupakan salah satu metode dalam pembelajaran dengan multimedia interaktif yang berbasis komputer. Tujuan model Instructional Games adalah untuk menyediakan suasana atau lingkungan yang memberikan fasilitas belajar yang menambah kemampuan peserta didik.

Model Instructional Games tidak perlu menirukan realita, namun dapat memiliki karakter yang menyediakan tantangan yang menyenangkan bagi peserta didik.

b. Karakteristik Media Pembelajaran Interaktif

Media pembelajaran interaktif sebagai salah satu bagian dari jenis multimedia pembelajaran memiliki beberapa karakteristik. Menurut Ariani dan Haryanto (2010:27) karakteristik media pembelajaran interaktif diantaranya: (1) memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual; (2) bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan

(29)

untuk mengakomodasi respon pengguna; (3) memiliki sifat mandiri, artinya memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, media sebaiknya memenuhi beberapa fungsi, diantaranya: (1) mampu memperkuat respon peserta didik atau pengguna secepatnya dan sesering mungkin, (2) mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri, (3) memperhatikan bahwa peserta didik mengikuti suatu urutan yang kohern dan terkendalikan, dan (4) mampu memberikan kesempatan atas partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan keputusan, percobaan dan lain-lain.

c. Manfaat media pembelajaran interaktif

Manfaat media pembelajaran interaktif di bandingkan dengan media pembelajaran lain yaitu :

1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata. Dengan bantuan multimedia maka dapat di tampilkan benda-benda seperti kuman, bakteri, elektron, dll. dengan demikian benda-benda tersebut akan mudah dipahami oleh peserta didik.

2) Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah. Dengan demikian kita dapat menyajikan benda-benda seperti gedung, gajah, gunung, candi, rumah, dll. Sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan materi secara riil melaui gambar, movie atau animasi.

3) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit,da berlangsung cepat atau lambat. Adanya kemampuan ini maka guru dapat menyajikan melaui

(30)

gambar animasi atau movie tentang susunan atom, sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarrya planet-planer, berkembangnya bunga, dll.

4) Menyajikan suatu benda atau peristiwa yang jauh. melalui multimedia maka guru dapat menghadirkan obyek-obyek seperti planet, bulan, bintang, salju ke dalam ruang kelas..

5) Meningkatkan daya tarik dan perhatian peserta didik. Dengan kemampuan ini maka pembelajaran dapat berlangsung secara menarik dan memotivasi.

3. Pembelajaran Fisika

Menurut Achmadi (2014:39) pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan dua proses yakni proses belajar dan proses mengajar, di mana proses- proses tersebut saling mendukung antara satu dengan yang lain. Sedangkan Menurut Darsono (Hamid, 2013:7) Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja oleh pendidik sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah kearah yang lebih baik. Oleh karena itu pembelajaran bertujuan membantu peserta didik agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku peserta didik bertambah, baik kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku yang dimaksud adalah meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku peserta didik.

Mata pelajaran fisika menurut Nurlaila (2016:128) merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang mengacu pada pengembangan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif. Fisika juga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar dan dapat mengembangkan pengetahuan peserta didik, keterampilan dan sikap percaya

(31)

diri. Fisika sering disebut sebagai ilmu yang paling mendasar karena setiap ilmu alam lainnya hanya mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. (Rusliadi, 2016:310).

Secara garis besar, hakikat pembelajaran fisika Suryono (Hamid, 2013), adalah sebagai berikut: (a) Proses belajar fisika bersifat untuk menentukan konsep, prinsip, teori, dan hukum-hukum alam, serta untuk dapat menimbulkan reaksi, atau jawaban yang dapat dipahami dan diterima secara objektif, jujur dan rasional. (b) Pada hakikatnya mengajar fisika merupakan suatu usaha untuk memilih strategi mendidik dan mengajar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dan upaya untuk menyediakan kondisi-kondisi dan situasi belajar fisika yang kondusif, agar peserta didik secara fisik dan psikologis dapat melakukan proses eksplorasi untuk menemukan konsep, prinsip, teori, dan hukum-hukum alam serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. (c) Pada hakikatnya belajar fisika merupakan kesadaran peserta didik untuk memperoleh konsep dan jaringan konsep fisika melalui eksplorasi dan eksperimentasi, serta kesadaran peserta didik untuk menerapkan pengetahuannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya sehari-hari.

Menurut Rusliadi (2016:311), Karakteristik Pembelajaran efektif adalah memudahkan peserta didik belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti: fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil yang diinginkan. Pengetahuan konkrit lebih mudah diterima oleh peserta didik daripada pengetahuan yang masih abstrak. Dalam kondisi pembelajaran yang kondusif, yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam mengamati, mengoperasikan alat, atau berlatih menggunakan objek konkrit disertai dengan diskusi diharapkan peserta didik dapat bangkit sendiri untuk

(32)

berfikir, untuk menganalisis data, untuk menjelaskan ide, untuk bertanya, untuk berdiskusi, dan untuk menulis apa yang dipikirkan sehingga memberi kesempatan peserta didik untuk mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri.

Pembelajaran efektif akan terlaksana jika suatu pembelajaran itu interaktif.

Pembelajaran interaktif merupakan cara yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran. Guru akan berinteraksi dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. Sebagai pengelola pelajaran, seorang guru harus mampu mengolah seluruh proses kegiatan belajar dan menciptakan kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap anak dapat belajar secara efektif dan efisien.

Guru dalam melaksanakan tugasnya dengan menerapkan suatu media pengajaran hendaknya memperhatikan relevansinya dengan materi pelajaran serta kesesuaian dengantingkat perkembangan intelektual peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar motivasi belajar peserta didik tumbuh dan berkembang dengan baik.

Pembelajaran dengan media interaktif memungkinkan guru bebas melakukan interaksi dengan peserta didik sehingga pembelajaran tersebut bersifat interaktif yang membuat pembelajaran terfokus pada informasi yang sedang dipelajari. Menurut Sagala, Pembelajaran interaktif mempunyai dua karakteristik yaitu: (1) dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental peserta didik secara maksimal, bukan hanya menuntut peserta didik sekedar mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas peserta didik dalam proses berpikir; (2) dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri. (Putri, 2014:152).

(33)

Kesesuaian dan ketepatan penerapan suatu proses mengajar, akan dapat mendorong keterlibatan peserta didik secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat memberikan peluang besar terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar khususnya fisika, diperlukan langkah–langkah yang sistematis yang sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik. Mengingat fisika adalah pelajaran yang berjenjang, Maka itu diperlukan suatu solusi yang bisa memecahkan masalah yang dihadapi oleh peserta didik dalam mempelajari fisika.

Jadi dengan adanya media pembelajaran interaktif dalam media pembelajaran akan melibatkan peserta didik secara efektif sehingga peserta didik memperoleh kebermaknaan dalam belajar selain itu juga dapat membantu peserta didik untuk mengungkapkan dan menyelesaikan permasalahan. Peserta didik akan mudah untuk memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit. Secara individu dapat membangun kepercayaan diri peserta didik terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah. Berdasarkan masalah yang disajikan dalam bentuk soal fisika agar dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa cemas terhadap pelajaran yang banyak dialami oleh para peserta didik. Dengan demikian minat belajar peserta didik akan meningkat dan diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik tersebut.

B. Kerangka Pikir

Proses belajar mengajar merupakan suatu bentuk interaksi antara beberapa komponen yaitu guru, siswa, lingkungan belajar, dan media belajar. Kemudian melalui kegiatan tersebut terjadi pengalihan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai kepada siswa yang berdasar pada pencapaian tujuan pembelajaran yang telah

(34)

ditetapkan. Salah satu masalah yang dialami saat proses pembelajaran untuk mata pelajaran fisika yaitu kurangnya media pembelajaran sehingga materi ajar yang disampaikan tidak dapat diajarkan secara menyeluruh saat berlangsungnya proses pembelajaran tatap muka di kelas. Maka dari itu perlunya suatu media yang sesuai dengan kondisi proses pembelajaran yaitu media pembelajaran fisika interaktif

Gambar 2.1 Gambar Kerangka Pikir

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Research and Development (R&D) atau sering disebut “pengembangan” adalah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik pembelajaran. Yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau memperbaiki produk- produk yag telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan.

Pada penelitian ini menggunakanBmodel 4-D yang direkomendasikan oleh Thiagarajan. Model Penelitian 4-D terdiri atas 4 tahap yaitu: define (pendefenisian), design (perancangan), development (pengembangan), and dissemination (penyebaran). Namun, pada penelitian ini peneliti hanya melakukan

penelitian sampai pada tahap ketiga yaitu tahap development bagian revisi dari uji coba produk.

1. .Define (pendefinisian )

Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Menentukan dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang akan dikembangkan. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu (a) analisis ujung depan, (b) analisis peserta didik, (c) analisis tugas, (d) analisis konsep, (e) perumusan tujuan pembelajaran.

2. Design ( perancangan )

Tujuan tahapan ini adalah untuk menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini terdiri dari empat langkah yaitu, (1) penyusunan tes

19

(36)

acuan patokan, merupakan langkah awal yang menghubungkan antara tahap define dan tahap design. Tes disusun berdasarkan hasil perumusan tujuan

pembelajarn khusus. Tes ini merupakan alat mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik setelah kegiatan belajar mengajar; (2) pemilihan media yang sesuai tujuan, untuk menyampaikan materi pelajaran; (3) pemilihan format.

3. Development ( pengembangan )

Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar. Tahap ini meliputi: (a) validasi perangkat oleh para pakar yang diikuti dengan revisi, (b) simulasi, yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana pembelajaran, dan (c) uji coba terbatas dengan peserta didik yang sesungguhnya. Hasil tahap (b) dan (c) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah berikutnya adalah uji coba lebih lanjut dengan jumlah peserta didik yang sesuai dengan kelas sesungguhnya.

Adapun rancangan pengembangan menggunakan model pengembangan 4-D yang diadaptasi dari model pengembangan oleh S. Thiagarajan (Syam, 2015:33) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3

(37)

Gambar 3.1 Model Penelitian Pengembangan Four-D

B. Subjek Peneltian

Media pembelajaran fisika interaktif yang telah diperiksa dan dinyatakan valid oleh ahli selanjutnya diuji coba pada peserta didik MAN Labuang Bajo.

(38)

C. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Lembar Validasi Media Pembelajaran Fisika Interaktif

Lembar validasi media pembelajaran interaktif digunakan untuk memperoleh informasi tentang kevalidan media pembelajaran interaktif berdasarkan penilaian para ahli. Informasi yang diperoleh melalui instrumen ini digunakan sebagai masukan dalam melakukan perbaikan. Pada lembar validasi media pembelajaran fisika interaktif pembelajaran, validator menilai masing- masing aspek yang menjadi kriteria yang harus dipenuhi agar dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

b. Lembar Persepsi Penilaian Praktisi terhadap Media pembelajaran fisika interaktif

Lembar persepsi guru/pengamat terhadap Media pembelajaran fisika interaktif digunakan untuk memperoleh informasi tentang respon dua pengamat atau lebih. Teknik pengumpulan dilakukan dengan cara memberikan media pembelajaran fisika interaktif dan lembar penilaian. Selanjutnya para guru/

pengamat memberikan penilaian berdasarkan pernyataan untuk masing-masing aspek penilaian yang tersedia.

c. Angket media pembelajaran fisika interaktif

Untuk memperoleh data respon/tanggapan peserta didik terhadap media pembelajaran fisika interaktifdigunakan angket respon/tanggapanpeserta didik yang telah direvisi. Angket respon peserta didik diberikan kepada seluruh peserta didik yang menjadi subjek penelitian. Pemberian angket tersebut dilakukan setelah berakhirnya seluruh proses pembelajaran.Angket ini digunakan untuk

(39)

mengumpulkan informasi tentang respon/tanggapan peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran dan media pembelajaran fisika interaktif. Peserta didik diminta untuk memberikan pendapat (setuju/tidak setuju, menarik/tidak menarik, baru/tidak baru, dsb).

d. Lembar Kegiatan Peserta Didik/Peserta didik (LKPD)

Lembar kegiatan peserta didik digunakan saat berlangsung proses uji coba yaitu pada setiap akhir pembelajaran. Namun sebelum digunakan pada setiap kegiatan pembelajaran lembar kegiatan peserta didik divalidasi oleh ahli untuk melihat kelayakan setiap aspek yang dinilai. Aspek tersebut meliputi, aspek format, aspek isi, dan aspek bahasa. Setelah kemudian divalidasi, selanjutnya dapat digunakan pada setiap kegiatan pembelajaran untuk mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman peserta didik terhadap penyajian materi dalam media.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data pada studi pendahuluan. Wawancara bertujuan untuk menggali informasi tentang karakteristik tujuan, standar kompetensi pada mata pelajaran fisika, serta materi apakah yang mendesak untuk dikembangkan kedalam suatu media pembelajaran.

Wawancara ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran fisika.

2. Angket

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan ahli materi, media dan peserta didik mengenai pengembangan media pembelajaran fisika interaktif ini serta untuk mengetahui kelayakan produk sebagai dasar untuk merevisi produk.

(40)

E. Teknik Analisis Data

Seluruh instrumen penelitian sebelum digunakan terlebih dahulu divalidasi oleh para pakar untuk menguji kevalidan instrumen-instrumen tersebut sehingga layak atau tidak layaknya digunakan. Analisis instrumen penelitian ini berupa 1. Analisis Validasi Media pembelajaran fisika interaktif

Lembar validasi media pembelajaran fisika interaktif digunakan untuk memperoleh informasi tentang kualitas media pembelajaran fisika interaktif berdasarkan penilaian para pakar/ahli (validator). Teknik pengumpulan data hasil validasi perangkat pembelajaran dan instrumen dilakukan dengan cara memberikan satu set media pembelajaran, instrumen penelitian, dan lembar validasi kepada para ahli dan praktisi (validator). Selanjutnya para validator memberikan penilaian berdasarkan pertanyaan untuk masing-masing aspek penilaian yang tersedia. Beberapa lembar validasi yang digunakan meliputi: (1) Lembar validasi RPP (2) lembar validasi LKPD; (2) lembar validasi media; (3) lembar validasi penilaian praktisi/guru ; (4) lembar validasi tanggapan peserta didik/peserta didik. Penilaian terdiri dari empat kategori yaitu tidak valid, kurang valid, cukup valid, valid, dan sangat valid.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam proses analisis data kevalidan media pembelajaran fisika interaktif adalah :

a. Melakukan rekapitulasi hasil penilaian ahli kedalam tabel yang meliputi (1) aspek (𝐴𝑖), (2) kriteris (𝐾𝑖), (3) penilaian validator (𝐾𝑗𝑖)

b. Mencari rata-rata hasil penilaian validator untuk setiap aspek yang dinilai : 𝐾̅ = 𝑙 ∑ = 1 𝑉𝑛𝑓 ̅𝑗𝑖

𝑛 Keterangan :

(41)

𝐾̅ = rata-rata kriteria ke-i 𝑙

𝑉̅𝑗𝑖 = skor penilaian terhadap kriteria ke-i oleh penilaian ke-j 𝑛 = banyaknya kriteria dalam aspek ke-i

c. Menacari rata-rata setiap aspek dengan rumus : 𝐴𝑙

̅̅̅ = ∑ = 1 𝑉𝑛𝑓 ̅𝑗𝑖 𝑛 Keterangan : 𝐴𝑙

̅̅̅ = rata-rata kriteria ke-i

𝑉̅𝑗𝑖 = skor penilaian terhadap kriteria ke-i kriteria ke-j 𝑛 = banyaknya kriteria dalam aspek ke-i

d. Mencari rata-rata total dngan rumus 𝑋̅ = 𝑙 ∑ = 1 𝐴𝑛 ̅̅̅𝑙

𝑓

𝑛 Keterangan :

𝑋̅ = rata-rata kriteria ke-i 𝑙

𝐴̅𝑙 = rata-rata aspek kriteria ke-i 𝑛 = banyaknya aspek

e. Menetukan kategori validitas media pembelajajan fisika dan instrumen penelitian dengan kategori validasi yang telah ditentukan.

Tabel 3.1. Kategori validasi

Kategori Keterangan 3,5 ≤ M ≤ 4 sangat valid 2,5 ≤ M ≤ 3,5 Valid

1,5 ≤ M ≤ 42,5 kurang valid M ≤ 1,5 tidak valid

Nurdin (2007:144) Sedangkan untuk menghitung indeks kesepahaman validator dengan rumus : 𝑅 = [1 −𝐴 − 𝐵

𝐴 + 𝐵] 𝑋 1𝑂𝑂 % Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

A = Nilai rata-rata aspek yang tertinggi oleh validator B = Nilai rata-rata aspek yang terendah oleh validator

(42)

Jika nilai reliabilitasnya ≥ 75% maka memiliki indeks kesepahaman yang baik.

Irfan ( 2017 : 32 )

2. Analisis Hasil Penilaian Praktisi/Guru Terhadap Media pembelajaran fisika Interaktif

Penilaian praktisi/guru dikategorikan dengan sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Penilaianya adalah setiap pilihan sangat setuju diberiskor 4, setuju di beri skor 3, kurang setuju diberi skor 2 dan tidak setuju diberi skor 1.

Persentase tiap kategori dihitung dengan rumus :

𝑃 ( % ) = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢 ) 𝑥 100 %

Sedangkan kriteria penilaiannya adalah:

Tabel 3.2. Kategori Penilaian Praktisi/Guru

Persentase Kategori

81 % ≤ X ≤ 100% Sangat Positif (SP)

61% ≤ X ≤ 80 % Positif (P)

41% ≤ X ≤ 60 % Cukup Positif (CP) 21% ≤ X ≤ 40 % Tidak Positif (TP)

X < 20 % Sangat Tidak Positif (STP)

(Irfan, 2017:32) Penilaian positif artinya praktisi/guru mendukung, merasa senang, berminat terhadap komponen dan proses kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran fisika interaktif, penilaian negatif bermakna sebaliknya.

3. Analisis Hasil Respon Peserta didik Terhadap Media Pembelajaran Fisika Interaktif

Tanggapan peserta didik dikategorikan dengan sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Penilaiannya adalah setiap pilihan sangat setuju diberi skor 4,

(43)

setuju diberi skor 3, kurang setuju diberi skor 2 dan tidak setuju diberi skor 1.

Persentase tiap kategori di hitung dengan rumus :

𝑃 ( % ) = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢, 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢 ) 𝑥 100 %

Sedangkan kriteria penilaiannya adalah:

Tabel 3.3. Kategori Tanggapan Peserta Didik

Persentase Kategori

81 % ≤ X ≤ 100% Sangat Positif (SP)

61% ≤ X ≤ 80 % Positif (P)

41% ≤ X ≤ 60 % Cukup Positif (CP) 21% ≤ X ≤ 40 % Tidak Positif (TP)

X < 20 % Sangat Tidak Positif (STP)

(Irfan, 2017:33) Tanggapan positif artinya peserta didik mendukung, merasa senang, berminat terhadap komponen dan proses/kegiatan pembelajaran melalui penerapan model dan perangkat pembelajaran. Tanggapan negatif bermakna sebaliknya. Untuk menentukan pencapaian tujuan pembelajaran ditinjau dari tanggapan peserta didik, apabila banyaknya peserta didik yang memberi tanggapan positif lebih besar atau sama dengan 75% dari jumlah subjek yang diteliti.

(44)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada Bab ini akan dikemukakan mengenai hasil-hasil penelitian tentang analisis dan uji coba media, beserta perangkat-perangkat dan instrumen-instrumen yang relevan dengan media tersebut. Untuk menempuh suatu proses yang sistematis dengan menggunakan model pengembangan 4-D oleh Thiagarajan dengan langkah-langkah tertentu seperti yang telah dikemukakan pada Bab III.

Berikut ini dideskripsikan hasil analisis dan uji coba media pembelajaran fisika interaktif tahap demi tahap dan interpretasi hasil analisis data.

1. Tahap Pendefinisian

Hasil setiap kegiatan pada tahap pendefinisian diuraikan sebagai berikut:

a. Analisis awal - akhir

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, kondisi yang terkait dengan media pembelajaran di MAN Labuang Bajo adalah media pembelajaran yang digunakan terdiri atas gambar-gambar dan alat peraga atau kit praktikum yang telah tersedia dalam laboratorium. Adapun media pembelajaran, masih jarang digunakan oleh guru. Infrastruktur pendukung penggunaan media yaitu adanya laboratorium fisika dan laboratorium komputer, tersedianya 10 unit LCD, 30 unit komputer dan 5 unit screen projector tripot serta masing masing laptop yang dimiliki oleh masing-masing guru terutama yang di gunakan oleh guru mata pelajaran fisika.

Kondisi akhir yang ingin dicapai oleh peneliti adalah tersedianya media interaktif pembelajaran fisika yang dapat di gunakan oleh siswa dalam proses

28

(45)

pembelajaran fisika dengan kualifikasi memiliki lebih dari satu media, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual serta bersifat mandiri.

Pengembangan yang perlu dilakukan dengan melihat kondisi diawal dan akhir diatas adalah membuat suatu media yang meliputi berbagai media dalam satu software sehingga memudahkan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dan siswa merasa dilibatkan dalam proses belajar karena teknologi yang memberikan fasilitas berlakunya interaktif.

b. Analisis Siswa

Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah kelas XI MIPA MAN Labuang Bajo Menurut informasi dari guru TIK, siswa telah diajarkan menggunakan komputer dan menggunakan aplikasi windows khususnya Program Microsoft Office serta aplikasi browser untuk internet. Selain itu, didapatkan juga

informasi bahwa siswa telah diajarkan dengan menggunakan media seperti media alat peraga yang telah tersedia, media seperti power point pada pembelajaran dikelas. Dari data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti kepada siswa dan guru diperoleh bahwa dalam keseharian siswa dalam proses pembelajaran biasanya menggunakan power point tapi hanya sebatas menyampaikan materi saja tanpa ada animasi-animasi dalam power point itu.

c. Analisis Konsep

Analisis konsep meliputi materi - materi yang disusun secara sistematis dan akan dipelajari siswa. Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Materi pelajaran dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.

(46)

Materi fluida di angkat karena materi fluida memiliki cukup banyak sub materi yang akan di pelajari sehingga membutuhkan lebih banyak waktu mengajar dan materi fluida sangat cocok menggunakan suatu media.

Gambar 4.1 Peta Konsep Materi Fluida

Adapun alasan penggunaan media pada setiap materi dicantumkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1. Analisis Konsep

No Materi Pembelajaran Sifat Materi Alasan Penggunaan Media

1 Tekanan Hidrostatis Abstrak

Sulitnya memahami persamaan materi sehingga juga diperlukan gambar atau animasi untuk memberi pemahaman materi

2 Hukum Pascal Abstrak

Kurang melibatkan siswa dalam berinteraksi langsung dengan fenomena nyata dalam proses pembelajaran sehingga media interaktif untuk memberi pengalaman siswa

3 Hukum Archimedes Abstrak

Butuhnya waktu lebih untuk melakuakan praktikum pada materi sehingga dengan mengunakan media dapat mengisfisienka waktu

4 Viskositas Abstrak

Dalam mempelajari materi ini butuh gambar dan animasi untuk dapat memahami materi ini

5 Kontinuitas Abstrak

Perlunya imajinasi dalam memahami konsep materinya sehingga perlu media untuk menampilkan konsep

(47)

materinya

6 Hukum Bernoulli Abstrak Sulitnya memahami penurunan

rumusnya sehingga juga diperlukan gambar dan penurunan rumus

Berdasarkan permasalahan ini, dipandang perlu sebuah media pembelajaran fisika interaktif, karena dapat mengurangi jumlah waktu mengajar materi fluida, dapat belajar dengan memperoleh informasi sebanyak – banyaknya, dapat meningkatkan kualitas belajar siswa, siswa dapat dilatih untuk belajar mandiri dan siswa dan proses belajar dapat di lakukan dimana dan kapan saja.

d. Spesifikasi Tujuan

Berikut ini merupakan spesifikasi tujuan dalam media pembelajaran fisika interaktif:

1) Tujuan Pembelajaran Kognitif

a) Mendeskripsikan dan menentukan tekanan hidrostatis

b) Menganalisis soal tentang hukum pascal dan hukum Archimedes c) Menjelaskan dan memformulasikan viskositas suatu fluida

d) Menganalisis persamaan azas kontunuitas untuk menyelesaikan permasalahan

e) Menjelaskan dan memformulasikan azas bernoulli 2) Tujuan Pembelajaran Psikomotorik

a) Menunjukkan hubungan antara tekanan, kecepatan dan ketinggian titik yang ditinjau dalam fluida.

b) Memperaktikkan hubungan Luas Penampang dan Kecepatan Aliran Fluida

c) Menentukan hubungan tekanan (p), energi kinetik per satuan volume (1/2 2), dan energi potensial persatuan volume (ℎ) di dua

(48)

aliran fluida yang memiliki ketinggian (h) dan kecepatan aliran (v) yang berbeda.

3) Tujuan Pembelajaran Afektif

a) Menerapkan konsep tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari- hari.

b) Menerapkan hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari

c) Menerapkan konsep hukum Archimedes dalam kehidupan sehari- hari.

d) Menerapkan konsep hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tahap Perancangan

Pada tahap ini menyiapkan media pembelajran fisika interaktif. Tahap ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pemilihan media

Pemilihan media didasarkan pada beberapa perangkat lunak yang akan digunakan dalam menunjang pembuatan media pembelajaran fisik interaktif, seperti dalam pembuatan materi dan animasi-animasi menggunakan power point yang bias diakses oleh semua komputer tanpa harus terkoneksi dengan internet, untuk simulasi menggunakan phet simulation, siswa juga akan melakukan praktikum melalui aplikasi ini. Untuk evaluasi menggunakan aplikasi Wondershare Quiz Creator dengan soal pilihan ganda 20 nomor dikerjakan

selama 90 menit. Aplikasi Visual Studio Code digunakan untuk menggedit kode pada media ketika di convert melalui aplikasi ispring.

(49)

b. Rancangan Awal 1) Strukturisasi Materi

Strukturisasi materi disusun untuk memetakan materi yang akan dimasukkan ke dalam media yang terdiri atas materi utama dan konsep penunjang.

Materi utama merupakan materi pokok fluida yang terdapat dalam silabus mata pelajaran, konsep penunjang merupakan konsep-konsep yang dapat digunakan untuk menjelaskan lebih detail pada materi utama. ( lihat strukturisasi materi pada lampiran halaman 84 )

2) Tutorial penggunaan

Tutorial penggunaan merupakan petunjuk yang digunakan untuk mensimulasikan media pembelajaran fisika interaktif yang dibuat. Petunjuk penggunaan yang dibuat peneliti terdiri atas visual dan keterangan. Pembuatan petunjuk penggunaan dimaksudkan sebagai pedoman untuk penggunaan media pembelajaran dan tutorial ini disertai langsung di lembar kerja peserta didik.

3) Instrumen Persepsi Guru dan Siswa

Instrumen persepsi guru dan siswa dimaksudkan untuk memberikan penilaian terhadap media pembelajaran fisika interaktif, instrumen ini disusun berdasarkan beberapa indikator terkait dengan penggunaan media pembelajaran fisika. (lihat lembar instrumen pada lampiran media pembelajaran fisika interaktif halaman 107-111)

3. Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar.

Adapun tahapan revisi media sebagai berikut:

(50)

Tabel 4.2. Tahapan Revisi

No Tahapan Revisi Komentar dan Saran Setelah Revisi

1 Revisi 1 Kurangnya Materi pada

Media

Menambahkan materi pada Media

2 Revisi 2 Tidak jelasnya penjelasan pada grafik kontinuitas

Pemberian penjelasan secara jelas pada kontinuitas

3 Revisi 3 Kurangnya penjelasan

materi melalui animasi

Penambahan animasi animasi pada setiap materi

4 Revisi 4 Tampilan slide materi pada viskositas seperti Koran

Penambahan gambar dan animasi pada slide materi viskositas

5 Persiapan Validasi

Sedangkan langkah - langkah dalam tahap pengembangan sebagai berikut:

a. Validasi

Validasi media pembelajaran dilakukan oleh 2 orang ahli yang merupakan 2 orang dosen fisika yang telah berpengalaman untuk mengetahui kevalidan media, RPP, angket respon guru/pengamat, LKPD dan angket respon siswa dari berbagai aspek yang dibutuhkan. Validasi oleh ahli materi untuk mengetahui kevalidan isi media pembelajaran.

1) Validasi Ahli

Dua ahli yang dijadikan validator yaitu dosen dari jurusan fisika Universitas Muhammadiyah Makassar. Penilaiaan oleh validator mencakup penilaian media pembelajaran fisika interaktif, rancangan pelaksanaan pembelajran (RPP), instrumen persepsi guru, LKPD dan instrumen persepsi siswa.

Adapun daftar validator yang menilai perangkat media pembelajaran fisika interaktif sebagai berikut:

(51)

Tabel 4.3 Nama-Nama Validator

No Nama Jabatan Validator

1. Dr. Rahmawati S.Pd., M.Pd Dosen Ahli yang menilai media pembelajaran fisika interaktif, rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen persepsi guru, LKPD dan instrumen respon siswa

2. Dewi Hikma Marisda,S.Pd., M.Pd Dosen Ahli yang menilai mediapembelajaran fisika interaktif, rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen persepsi guru, LKPD dan instrumen respon siswa

Berikut hasil validasi validator ahli terhadap media pembelajaran, instrumen persepsi guru/pengamat, instrumen respon siswa, RPP dan LKPD terhadap media pembelajaran fisika interaktif.

a) Hasil validasi media pembelajaran fisika interaktif

Tabel 4.4. Hasil Validasi Media Pembelajaran Fisika Intreaktif No Aspek yang Dinilai Validator Rata -

rata Ket.

V1 V2

1 Kualitas Tampilan 3.86 3.21 3.54 Sangat

Valid

2 Daya Tarik 3.71 3.43 3.57 Sangat

Valid

3 Konten 3.67 4.00 3.83 Sangat

Valid

Rata – Rata Total 3.75 3.54 3.65 Sangat

Valid (lihat hasil analisis pada lampiran halaman 45-46) Berdasarkan Tabel 4.4, hasil dari dua validator didapatkan bahwa semua aspek yang ada dinyatakan sangat valid karena memiliki rata – rata penilaian 3,65 dan memiliki indeks kesepahaman yang tinggi yaitu 97% atau ≥ 75 %, sehingga layak untuk digunakan.

Gambar

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale .
gambar  animasi  atau  movie  tentang  susunan  atom,  sistem  tubuh  manusia,  bekerjanya suatu mesin, beredarrya planet-planer, berkembangnya bunga, dll
Gambar 2.1 Gambar Kerangka Pikir
Gambar 3.1  Model Penelitian Pengembangan Four-D
+7

Referensi

Dokumen terkait

dan evaluasi sejarah Perancis dalam bentuk multimedia interaktif CD ROM berdasarkan kriteria evaluasi program pembelajaran dengan bantuan komputer (3) Tipe-tipe soal yang

Interaktif sendiri adalah suatu sistem penyampaian pengajaran yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak

Damar Septian, Cari, dan Sarwanto , Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Learning Cycle Pada Materi Alat Optik Menggunakan Flash Dalam Pembelajaran IPA SMP

Suyanto yang berjudul “Multimedia alat untuk meningkatkan keunggulan bersaing” definisi multimedia adalah “kombinasi dari komputer dan video atau Multimedia secara

Dalam pembuatan animasi interaktif media pembelajaran berbasis komputer, diperlukan spesifikasi yang memadai untuk menunjang keberhasilan dalam pembuatan

meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. Dimana, multimedia interaktif Fisika berbasis mobile learning dilengkapi dengan animasi dan simulasi pembelajaran serta video

Pada tampilan tabel3 Rancangan materi pembelajaran animasi interaktif berfungsi untuk mengenalkan huruf jepang, Kosa Kata dan kebudayaan Jepang.Cara kerjanya

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Animasi Pada Mata Kuliah Metrologi Industri yang valid,