BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Media Massa dan Radio
Banyaknya media yang menjadi alat komunikasi, salah satu diantaranya adalah radio, sebagai media massa, radio memiliki sifat yang khas dibandingkan media massa yang lain. Kekhasannya merukapan sifat yang audial, untuk indera telinga. Oleh karena itu pendengar menerima pesan dari radio dengan tatanan mental yang pasif (Effendy 2013:314).
“Beberapa bentuk media massa meliputi alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi” (Cangara, 2013:134).
Sesuai fungsinya sebagai media massa, radio memiliki empat fungsi yaitu: a. Menghibur (to entertain)
b. Menginformasikan (to inform) c. Mendidik (to educate)
d. Mempengaruhi (to persuade)
Radio tidak hanya sebagai media massa yang berfungsi sebagai sumber informasi dan penyedia hiburan saja, namun juga sebagai srana pengasah ketrampilan, seni dan ilmu. Menurut Muryanto Ginting, yang dikutip oleh Ritonga (1996:93), radio adalah alat komunikasi massa yang menggunakan lambang komunikasi massa yang berbunyi. Terkait hal itu maka, radio siaran perlu dimuati pesan-pesan, informasi, musik serta bunyi-bunyian lainnya yang terencana, tersusun/tertata, terpola, menjadi satu program yang layak dan siap untuk didengarkan kepada khalayak (Ius,2010: 30-31).
“Keunggulan radio adalah dapat berada di mana saja. Oleh karena itu radio memiliki kemampuan menjual iklan pada khalayak di mana iklan tersebut mengiklankan produk yang ditujukan bagi khalayak tertentu” (Ardianto dan Erdinaya, 2005:115). Radio memiliki karakteristik tersendiri dari radio jika dibandingkan dengan media televisi dan surat kabar (Masduki, 2004: 17) :
2. Radio merupakan sarana tercepatpenyebaran informasi dan hiburan. 3. Informasinya muncul selintas, sulit diingat dan tidak terdokumentasi. 4. Produksi siaran radio singkat dan berbiaya murah.
5. Radio bersifat merakyat karena harga pesawat radio murah, mudah dibawa kemana saja, dan buta huruf bukanlah suatu kendala bagi pendengarnya.
6. Produksi radio hanya berbentuk suara, membuat pendengarnya beruasa memvisualisasikan suara itu dalam benaknya masing-masing.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan siaran (Ardianto dan Erdinaya, 2005:120): 1. Daya langsung
Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan kepada pendengarnya yang relatif cepat. Hal ini yang menyebabkan radio dapat menyampaikan informasi dengan lebih cepat dibandingkan media cetak.
2. Daya tembus
Melalui media kecil seperti radio siaran, pendengar dapat memindahkan channel dan mendengarkan radio dari berbagai belahan dunia
3. Daya tarik
Daya tarik radio adalah sifatnya serba hidup karena adnya tiga unsur yang melekat padanya yaitu musik, kata-kata, dan efek suara. Efek suara melalui radio memiliki dampak yang kuat terhadap pendengar.
2.2 Program Radio
sasaran khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan radio dan televisi di suatu lokasi siaran.
Menurut Masduki (2004), terdapat beberapa jenis program siaran popular di berbagai negara termasuk di Indonesia, yaitu:
1. Musik
Sejarah raadio siaran identik sebagai medium sosialisasi musik ke indera pendengar. Radio adalah media hiburan dan musik menjadi menu utamanya. Musik adalah produk kebudayaan manusia dan merupakan bahasa universal, tidak ada etnik di dunia yang tidak bermusi. Beragam program dengan materi dasar musik berkembang sesuai karakteristik pendengar dan kebutuhannya. Kreatifitas penyajian program musik berakar pada beberapa aspek, misalnya:
a. Geografi, program siaran yang hanya menyajikan musik Indonesia, India, Mandarin, atau Malaysia saja.
b. Penyanyi, program siaran yang hanya menampilkan lagu-lagu dari album penyanyi tertentu.
c. Jenis musik, program siaran yang menyajikan jenis musik tertentu saja seperti dangdut, campursari, dan klasik.
Dalam sepekan radio siaran biasanya menyusun peringkat lagu favorit pendengar sebagai salahsatu cara menentukan indikator apresiasi musik. Di Indonesia pemutar musik di radio didominasi jenis musik pop, dangdut,rock, dan musik etnik populer.
Menurut Hilliard (1976), ada lima tujuan dasar menggunakan musik, yaitu (dalam Masduki, 2004:43) :
a. Sebagai isi untuk program musik, diputar secara utuh.
b. Sebagai tema untuk program, diputar sebagai identitas sebuah acara.
c. Untuk menjebatani perpindahan segmen dalam sebuah acara (devisi), sebagai selingan.
d. Sebagai efek suara, pemberi suguhan yang menggugah imajinasi terhadap peristiwa atau lokasi tertentu.
2. Berita dan Informasi
Radio dituntut melayani kebutuhan yang lebih dari sekedar media hiburan. Setiap radio dapat memiliki program siaran berita, namun tidak semua jenis peristiwa atau topik bisa akrab bagi pendengar di radio. Biasanya jenis informasi ringan, tips, atau panduan praktis yang digelar secara monolog atau interaktif di radio juga makin dinikmati pendengar. 3. Bertutur Interaktif
Dalam konteks ini bertutur yaitu “melirik” naskah sebagai panduan improvisasi bicara. Tujuan utamanya untuk menghibur sambil memberikan edukasi. Selain pelayanan permintaan lagu (song request), ada pula program curahan hati (curhat), kuis, perbincangan bebas seputar gosip selebriti, hingga permainan yang mengggugah rasa humor. Beragam tekhnologi digunakan, mulai surat biasa, SMS, telepon langsung hingga email. Selain tergoda karena iming-iming hadiah, acara interaktif juga mampu menghadirkan minat untuk setia mendengarkan siarann tersebut dari diri pendengar. Dalam kemasan yang moderen, program siaran ini dikenal pula dengan sebutan infotaiment.
4. Diskusi Publik
Bagi kalangan pendengar dewasa, radio menjadi arena untuk menyampaikan gagasan dan kritik terhadap situasi sosial, ekopnomi, dan politik. Perencanaan siaran yang cerdik menangkap peluang ini dengan menyuguhkan beragam acara debat seputar masalah kesehatan, seksualitas, isu narkoma, dinamika politik elit, problem lingkungan hidup dan penataan kota.
2.3 Format Siaran
Yang dimaksud dengan format siaran radio adalah citra radio secara keseluruhan, yang merupakan gabungan dari seluruh penataan elemen siaran, akibat standarisasi yang ditetapkan dalam hal musik, informasi, gaya komunikasi, bahasa siaran, kemasan program, korelasi program yang satu dengan yang lainnya, iklan, serta bunyi lain yang akhirnya menjadi ciri khas radio tersebut. Hal ini yang harus dipertimbangkan dalam menentukan format dan bentuk siaran yang menjadi kesukaan target pendengar adalah (Jonathans,2008:35) :
1. Keseimbangan tujuan menghibur dan menginformasikan. 2. Kesaeimbangan antara musik dan siaran kata.
3. Keragaman model acara yang dimungkinkan, seperti program pemberitaan, drama, request, quiz, dan game, acara iklan dan sebagainya.
4. Keseimbangan kebutuhan khalayak mendengarkan radio sebagai refleksi peran radio terhadap kebutuhan pendengar.
2.4 Karakteristik Radio
Karakteristik radio dilihat dari keunggulan dan kelemahanya. a. Keunggulan radio
- Cepat dan langsung.asaran tercepat, lebih cepat dari koran maupun tv, dalam menyampaikan informasi kepada publik tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak. Hanya melalui telepon, reporter radio dapat secara langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada di lapangan.
- Akrab. Radio adalah alat yang dekat dengan pemiliknya.
- Dekat. Suara penyiar hadir dirumah atau di dekat pendengar. Pembicaraanya langsung menyentuh aspek pribadi.
- Hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan beraksi atas kehangatan suara penyuar dan seringkali berfikir bahwa penyiar adlah teman dekat bagi mereka.
- Sederhana. Tidak rumit, tidak banyak pernik. Baik bagi pengelola maupun pendengar. - Tanpa batas. Siaran radio menembus batas-batas geografis, SARA, dan kelas sosial.
b. Fleksibel.
Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa mengganggu aktifitas yang lain (romli, 2004:23) kelemahan radio
- Selintas. Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan pendengar tidak bisa mengulang apa yang didengarnya.
- Global. Siaran informasi radio bersifat global , tidak detail, karena angka-angka dibulatkan. - Batasan waktu. Setiap berita atau informasi yang disiarkan sangat singkat berdasarkan waktu yang telah ditentukan.
- Beralur linier. Program disajikan dan dinikmati berdasarkan urutan yang sudah ada.
- Mengandung gangguan . seperti timbul tenggelam (fading) dan gangguan teknis “channel noise factor”. (Romli,2004:25)
2.4.1 Pembagian Program
dari aspek karakterisitiknya jenis siaran dibagi menjadi 2:
1. Siaran Karya artistik : Siaran yang diproduksi melalui pendekatan artisitik, yaitu proses produksi mengutamakan segi keindahan.
2. Siaran karya jurnalistik : Siaran yang diproduksi melalui pendekatan jurnalistik yaitu suatu proses produksi yang mengutamamkan segi kecepatan, termasuk dalam proses penyajian kepda khalayak. (Triartanto,2010:144) Genre seperti halnya format stasiun, format program dapat dibagi menjai tiga kategori besar:
1. Format informasi/berita 2. Format musik
3. Format khusus
Format program informsi/berita menyatakan radio yang bersangkutan alam penyajian siaranya didominasi oleh program-program dengan materi kata/berita, yang mengandung informasi dan peristiwa aktual untuk diketahui oleh pendengar.
Dalam format program informasi segala yang aktual, unik, dan menarik perlu disajikan kepada pendengar. Seperti berita (news), Bincang-bincang (talkshow), atau perpaduan antara berita dengan bincang-bincang.
Definisi strategi itu sendiri yaitu, menurut Stephanie K Marus, seperti yang dikutip umar (2005:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai.
Strategi merupakan sejumlah keputusan yang ditujukan untuk mencapai tujuan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan industri.
Beberapa ciri strategi (Kuncoro, 2005:12)
• Goal Directed Actions, aktifitas yang menunjukan apa yang diinginkan organisasi dan bagaimana mengaplikasikannya.
• Mempertimbangkan semua kekuatan internal dan memperhatikan peluang serta tantangan.
Hakikat strategi menurut Onong Ochajana Effendy (1981:84) adalah perencanaan dan menejemen untuk mencapai suatu tujuan, tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya menunjukan jalan saja, tetapi bagaimana taktik tersebut diimplementasikan.
Dalam media penyiaran Radio, segala aspek yang terkait dengan positioning juga
merupkan hal penting. Ditengah situasi yang semakin kompetitif, usaha media radio memerlukan suatu strategi positioning dalam program serta stasiun radio itu sendiri.
Pada dunia radio, faktor Segmentasi adalah penting. Tanpa segmentasi yang jelas, program acara yang telah dirancang tidak memiliki tujuan an arah. Karena bagi radio siaran segmentasi erat terkati dengan profil pendengar atau khalayak yang ditujunya. Bagaimaka kriteria tentang usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat status ekonomi sosial, domisili, gaya hidup serta kesukaanya, semua hal tersebut ditetapkan sebagai suatu segmentasi yang jelas, sehingga pendengar yang dituju menjadi homogen , memiliki krakteristik yang sama.
Dalam menciptakan radio positioning, menurut Temmy Lesanpura menjelaskan langkah-langkah dalam beberpa hal . untuk itu , stasiun radio tersebut harus:
2. Menampilkn Station identity atau ciri khas
3. Menentapkan Target Audiens atau segmentasi yang menerima posisi stasiun radio
4. Nama dan slogan yang menarik dan untuk menetap kan positioning
5. Sajian format yang sesuai dan konsisten yang dikehendaki audiens
6. Musik yang sesuai dengan kebutuhan pendengarnya
7. Menyjikan keunggulan pada acara tertentu yang sesuai dengan format siaran
8. Bahasa siaran yang sesuai dan menunjukan positioning stara
9. Kegiatan off air yang sesuai dengan kebutuhan target audiens
10. Air personality (penyiar) yang dapat membawa acara yang sesuai dengan positioning
11. Tidak meniru stara lain atau menjadi "me too station"
12. Ditampilakn dalam falsafah perusahaan, struktur organisasi dan segala sistemnya. (Triartanto,2010:59-60)
2.5 Pengertian Visi dan Misi
pernyataan tentang tujuan organisasi yang ditampilkan dalam pelayanan dan produk yang ditawarkan dan dikampanyekan yang biasanya berupa cita-cita masa mendatang, nilai-nilai suatu aspirasi, kebutuhan yang dapat dipenuhi, pelayanan kelompok masyarakat.
2.6 Kerangka Pikir Penelitian
Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
Keterangan :
Kerangka pikir diatas akan digunakan untuk menjelaskan “Strategi Radio Elisa Fm Salatiga Untuk mengemas Program Acara Sesuai Dengan Visi dan Misi”. Dari kerangka pikir diatas dapat dijelaskan bahwa media massa terbagi memjadi tiga, yaitu media cetak, radio dan media elektronik. Radio yang menjadi penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu radio komunitas dan radio komersil. Radio Elisa Fm merupakan radio komersil. Radio Elisa Fm merupakan radio dengan target audience nya adalah keluarga. Radio Elisa memiliki visi dan misi untuk mencapai tujuannya. Visi dan misi Radio Elisa di gunakan sebagai acuan dalam penentuan strategi programming dan juga segmentasi, yang dituangkan kedalam program acara yang dibuat oleh Radio Elisa Fm. Peneliti
Media Massa
(Radio)
Visi dan Misi
Radio Elisa 103.9 Fm Salatiga
Program Acara